Anda di halaman 1dari 13

KONSEP ARSITEKTUR

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI


KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

TEMA

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS KONTEMPORER

DI SUSUN OLEH :
ALFIAN ARIF SAPUTRA
04.2022.1.90286

DOSEN MATA KULIAH :


SIGIT HADI LAKSONO, ST., M.ARS.
NIP. 153083

DOSEN PEMBIMBING :
IR.SITI AZIZAH, MT.
NIP. 971078

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2023
PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

1.1. LATAR BELAKANG

Kota Bontang merupakan salah satu wilayah pesisir Kalimantan Timur yang memiliki
potensi Pesisir dan laut yang cukup besar. Kota Bontang sendiri terkenal dengan sektor jasa
dan industri, selain dikedua sektor tersebut kota Bontang memiliki sektor pariwisata yang
cukup potensial. Hal ini disebabkan letak geografisnya yang berada di wilayah pesisir dengan
ekosistem pesisir indah. Salah satunya adalah Pulau Beras Basah. Pulau ini merupakan objek
wisata kebanggaan kota bontang. Selain karena pulaunya yang indah dengan hamparan pasir
putih serta luas pulau yang kurang lebih sebesar lapangan sepak bola dengan vegetasi pohon
kelapa hampir diseluruh daratan pulau. Pulau ini bertambah menarik dengan adanya
mercusuar, mercusuar ini sendiri berfungsi sebagai bantuan navigasi untuk kapal. Pulau ini
dikelilingi oleh padang lamun dan terumbu karang serta berbagai jenis ikan.

Selain peran penting Pulau Beras Basah bagi sektor pariwisata dan perikanan, Pulau
ini juga merupakan Pulau terluar dari batas administrasi Kota Bontang sehingga keberadaan
dan kelestarian kualitas ekologi pulau yang menjadi daya tarik wisata pulau perlu menjadi
perhatian, Pemerintah Kota Bontang melalui SK Walikota No. 112 tahun 2011 telah
menetapkan pulau Beras basah sebagai bagian dari Zona Pemanfaatan terbatas dalam
kawasan Konservasi perairan kota Bontang telah menjadikan kawasan beras basah sebagai
kawasan konservasi perairan kota bontang menjadi zona pemanfaatan terbatas sejak tanggal
25 maret 2011. Kota Bontang merupakan salah satu wilayah pesisir Kalimantan Timur yang
memiliki potensi Pesisir dan laut yang cukup besar.

Kota Bontang sendiri terkenal dengan sektor jasa dan industri, selain dikedua sektor
tersebut kota Bontang memiliki sektor pariwisata yang cukup potensial. Hal ini disebabkan
letak geografisnya yang berada di wilayah pesisir dengan ekosistem pesisir indah. Salah
satunya adalah Pulau Beras Basah. Pulau ini merupakan objek wisata kebanggaan kota
bontang. Selain karena pulaunya yang indah dengan hamparan pasir putih serta luas pulau
yang kurang lebih sebesar lapangan sepak bola dengan vegetasi pohon kelapa hampir
diseluruh daratan pulau. Pulau ini bertambah menarik dengan adanya mercusuar, mercusuar
ini sendiri berfungsi sebagai bantuan navigasi untuk kapal. Pulau ini dikelilingi oleh padang
lamun dan terumbu karang serta berbagai jenis ikan. Selain peran penting Pulau Beras Basah

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

bagi sektor pariwisata dan perikanan, Pulau ini juga merupakan Pulau terluar dari batas
administrasi Kota Bontang sehingga keberadaan dan kelestarian kualitas ekologi pulau yang
menjadi daya tarik wisata pulau perlu menjadi perhatian, Pemerintah.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1.2.1. Permasalahan Umum
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka ada beberapa
rumusan masalah yaitu:
 Bagaimana meningkatkan daya tarik dan kenyamanan bagi wisatawan di Pulau Beras
Basah.
 Bagaimana mengintegrasikan infrastruktur wisata dengan karakteristik alam dan
budaya Pulau Beras Basah?

1.2.2. Permasalahan khusus


 Bagaimana menyatukan bangunan besar dengan struktur apung yang memiliki
kenyamanan secara thermal maupun visual dan aman bagi pengguna.
 Bagaimana menerapkan bangunan apung yang berdampak baik pada lingkungan
sekitar.

1.3. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

Berdasarkan tinjauan dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas,
maka adapun maksud dan tujuan dari perancangan kawasan wisata pulau beras basah di kota
bontang kalimantan timur adalah :

1.3.1. Maksud dari proyek ini adalah untuk mengembangkan dan memperbaiki Pulau Beras
Basah sebagai destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan di Kota Bontang,
Kalimantan Timur. Proyek ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi alam dan
budaya dari pulau ini, menciptakan pengalaman wisata yang memuaskan, serta
mendukung ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan
1.3.2. Tujuan Meningkatkan Daya Tarik Wisata: Mengembangkan infrastruktur dan fasilitas
wisata yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Pulau Beras Basah.
1.3.3. Sasaran Meningkatkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Pulau Beras Basah
sebagai hasil dari pengembangan dan promosi kawasan wisata. Dan Peningkatan
Pendapatan Ekonomi Lokal: Memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

melalui pendapatan yang dihasilkan dari sektor pariwisata, termasuk pendapatan dari
akomodasi, makanan, transportasi, dan aktivitas wisata lainnya.
Perencanaan dan perancangan kawasan wisata Pulau Beras Basah di Kota Bontang,
Kalimantan Timur, memerlukan pendekatan komprehensif untuk menciptakan
destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa sasaran
yang dapat dijadikan acuan dalam proyek ini:

1. Pengembangan Destinasi Wisata Unggulan:


Sasaran pertama adalah mengembangkan Pulau Beras Basah menjadi destinasi
wisata unggulan di Kota Bontang. Hal ini dapat dicapai dengan menonjolkan keunikan
dan daya tarik alam, budaya, atau aktivitas rekreasi yang tersedia di pulau ini.

2. Pengalaman Wisata Berkualitas:


Memastikan bahwa pengunjung memiliki pengalaman wisata yang memuaskan dan
berkesan adalah sasaran penting. Ini termasuk fasilitas yang memadai, pelayanan
yang ramah, dan aktivitas atau atraksi yang menarik.

3. Konservasi dan Keberlanjutan Lingkungan:


Memelihara keindahan alam dan keberlanjutan lingkungan adalah sasaran kunci.
Perencanaan harus memperhatikan upaya konservasi ekosistem, mengelola limbah,
dan mengurangi dampak lingkungan negatif.

4. Pemberdayaan Masyarakat Lokal:


Melibatkan dan memberdayakan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan manajemen
kawasan wisata adalah sasaran yang penting. Ini dapat mencakup pelatihan
keterampilan, kesempatan kerja, dan pembagian manfaat ekonomi.

5. Infrastruktur yang Membantu:


Menyediakan infrastruktur yang memadai, termasuk akses transportasi, tempat parkir,
dan sarana umum, adalah sasaran untuk memfasilitasi kunjungan wisatawan.

6. Keamanan dan Keselamatan Pengunjung:


Menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung adalah prioritas utama. Ini
termasuk adanya fasilitas medis, sistem peringatan, dan pengawasan keamanan.

7. Pengelolaan Risiko Bencana Alam:


Memiliki rencana dan strategi untuk mengatasi dan merespons bencana alam seperti
gempa bumi, tsunami, atau badai adalah sasaran penting untuk keamanan dan
kesiapan darurat.

8. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan:


Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja dan keberlanjutan kawasan wisata, serta
melakukan penyesuaian dan peningkatan sesuai kebutuhan.

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

1.4. Ruang Lingkup pembahasan dibagi menjadi dua hal yaitu Ruang Lingkup Proyek dan
Ruang Lingkup Kegiatan dengan penjelasan sebagai berikut :
1.4.1. Ruang Lingkup Proyek Perancangan Kawasan Wisata Pulau Beras Basah Di Kota
Bontang Kalimantan Timur, Studi tentang potensi alam, budaya, dan keunikan Pulau
Beras Basah dan Desain
 Tata Letak, Perancangan konsep tata letak dan struktur fisik kawasan wisata, termasuk
fasilitas umum
 Lokasi Pulau Beras Basah di keliling air laut.

Akses memalui Dermaga Tanjung Laut, dari tempat ini, pengunjung dapat menggunakan kapal
kecil bermesin dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

1.4.2. Ruang Lingkup Kegiatan Sasaran Pengunjung dan wisatawan asing


Kegiatan yang dilakukan Perancangan Kawasan Wisata Pulau Beras Basah Di Kota Bontang
Kalimantan Timur yaitu :

 Pengembangan Akomodasi dan Penginapan: Desain dan konstruksi penginapan atau


akomodasi, termasuk vila, atau pondok. Dan Menjamin standar kenyamanan dan
keamanan bagi pengunjung.
 Program Kegiatan Wisata: Pengembangan program kegiatan wisata termasuk
olahraga air, snorkeling, dan kegiatan lainnya dan Penyediaan fasilitas hiburan.
1.5. Sistematika Pembahasan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Maksud,Tujuan
dan Sasaran Proyek, serta Ruang Lingkup yang berkaitan dengan Proyek.

BAB II : KAJIAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang pokok-pokok teori yang terkait dengan tema, judul,
serta beberapa teori pendukung dalam perancangan proyek.

BAB III : METODOLOGI

Pada bab ini menjelaskan tentang mekanisme atau metode yang akan dipakai untuk
menyelesaikan konsep ini dengan pendekatan melalui diagram metodologi. Dan juga jangka
waktu jadwal penyelesaian yang meliputi tahapantahapan pelaksanaan.

BAB IV : STUDI BANDING

Pada bab ini membahas tentang studi kasus lapangan dan studi kasus literatur yang
akan dijadikan sebagai bahan perbandingan. Kajian studi kasus tersebut meliputi alasan
pemilihan proyek, deskripsi obyek studi, kajian arsitektur, kajian struktur, kajian lansekap,
interior dan keunikan desain rangkuman atau kesimpulan dari studi kasus tersebut.

BAB V : PROGRAM RUANG DAN ANALISA TAPAK

Pada bab ini menjelaskan tentang hubungan ruang dan fungsi penggunaan
berdasarkan aktifitas yang terjadi serta memberikan kajian pemilihan tapak dan analisa tapak

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

BAB VII : KONSEP RANCANGAN

Pada bab ini dijelaskan garis dasar perencanaan dalam bentuk konsep rancangan
yang meliputi makro konsep dan mikro konsep yang diharapkan mampu menjadi pedoman
dalam pelaksanaan desain rancangan yang berupa gambargambar kerja. Pada bagian ini juga
lebih detail dikaji dari sudut pandang desain.

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

2.1. DEFINISI TEORI BERDASARKAN TEMA


Tema yang digunakan dalam proyek ini adalah “ Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis
Kontemporer

” dengan definisi sebagai berikut. :


2.1.2 Pengertian Arsitektur
Merupakan kegiatan menyusun suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, kiat,
dan fungsi. (Francis DK Ching, 1979).

Sebuah kekuatan / kekokohan (virmitas), keindahan/estetika (venustas), dan


kegunaan/fungsi (utilitas). Selain itu, arsitektur juga merupakan ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu
lainnya serta dilengkapi dengan proses belajar. Salah satu cabang ilmu yang mesti dipelajari
dalam menelaah arsitektur adalah ilmu filsafat, terutama rasionalisme, empirisisme,
fenomenologi strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme. Semua hasil karya
yang dihasilkan arsitektur adalah suatu karya seni. (Marcus Pollio Vitruvius, 1486).

2.2.2 Pengertian Tropis Kontemporer

Tropis kontemporer adalah pendekatan dalam arsitektur dan desain yang


menggabungkan elemen-elemen desain tropis dengan aspek kontemporer atau modern.
Pendekatan ini mencoba untuk menciptakan ruang-ruang yang memadukan kenyamanan,
kepraktisan, dan fungsionalitas modern dengan karakteristik alam dan budaya khas daerah
tropis. (Robert Y. Kwick, 1972).

2.3.2 Kesimpulan
Kesimpulan Pendekatan Arsitektur Tropis Kontemporer adalah suatu pendekatan desain
yang mengintegrasikan elemen-elemen tradisional tropis dengan konsep-konsep modern
dalam arsitektur. Tujuannya adalah menciptakan bangunan yang memadukan kenyamanan,
kepraktisan, dan fungsionalitas modern dengan karakteristik alam dan budaya khas daerah
tropis.

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

2.2. KAJIAN TEORI BERDASARKAN TEMA


2.4.2 Kajian Literatur Arsitektur Tropis Kontemporer
Kajian literatur tentang Arsitektur Tropis Kontemporer adalah analisis mendalam terhadap
teori, konsep, dan praktik dalam desain dan konstruksi bangunan tropis yang menggabungkan
elemen-elemen tradisional dengan pendekatan kontemporer. Kajian ini meliputi berbagai
aspek, mulai dari penggunaan bahan hingga strategi desain yang diterapkan dalam konteks
tropis.

Beberapa fokus utama dari kajian literatur Arsitektur Tropis Kontemporer mungkin
mencakup:

1. Integrasi Tradisi dan Modernitas: Penelitian akan mendalami bagaimana arsitek


menggabungkan elemen-elemen desain tradisional tropis dengan teknologi dan
konsep arsitektur modern. Analisis ini bisa mencakup studi kasus proyek-proyek
konkret dan pendekatan desain yang diterapkan.

2. Penggunaan Bahan Lokal: Kajian akan mengeksplorasi penggunaan bahan-bahan


lokal yang khas dari daerah tropis, seperti kayu, bambu, dan batu alami. Hal ini
mencakup analisis keberlanjutan, kekuatan, dan estetika dari penggunaan bahan-
bahan ini.

3. Aspek Keberlanjutan: Penelitian akan mempertimbangkan strategi keberlanjutan yang


diterapkan dalam desain Arsitektur Tropis Kontemporer, termasuk efisiensi energi,
manajemen air, dan pemilihan material yang ramah lingkungan.

4. Kenyamanan Termal dan Ventilasi: Kajian akan memeriksa bagaimana arsitek


mempertimbangkan aspek-aspek kenyamanan seperti ventilasi alami, perlindungan
dari panas berlebihan, dan strategi pencahayaan alami.

5. Ruang Terbuka dan Hubungan dengan Alam: Kajian akan mengevaluasi bagaimana
desain menciptakan hubungan yang erat antara bangunan dan lingkungan alam sekitar
melalui elemen seperti teras, taman, dan ruang terbuka.

6. Analisis Kasus Studi: Sebagian besar kajian literatur tentang Arsitektur Tropis
Kontemporer akan mencakup analisis mendalam terhadap proyek-proyek tertentu

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

yang mewakili pendekatan ini dengan baik. Ini termasuk tinjauan terhadap strategi
desain yang digunakan dan hasil yang dicapai.

7. Perbandingan dengan Pendekatan Lain: Kajian literatur mungkin juga membandingkan


Arsitektur Tropis Kontemporer dengan pendekatan arsitektur lain, baik tradisional
maupun kontemporer, untuk menyoroti keunggulan dan karakteristik khusus dari
pendekatan ini. Penting untuk mencatat bahwa kajian literatur ini akan terus
berkembang seiring dengan perkembangan dalam desain arsitektur dan teknologi
konstruksi. Oleh karena itu, literatur terbaru dan penelitian-penelitian terbaru akan
menjadi sumber daya penting dalam kajian tentang Arsitektur Tropis Kontemporer.

A. Prinsip-prinsip Arsitektur Tropis Kontemporer menggabungkan elemen-elemen


tradisional tropis dengan konsep-konsep modern untuk menciptakan bangunan yang
berfungsi optimal dalam iklim tropis. Berikut adalah beberapa prinsip utama dari
pendekatan ini:

1. Penyesuaian dengan Iklim Lokal: Desain harus mempertimbangkan iklim setempat,


termasuk suhu, kelembaban, curah hujan, dan intensitas sinar matahari. Penggunaan
shading, ventilasi alami, dan strategi pasif lainnya dapat membantu menciptakan
ruang-ruang yang nyaman secara termal.

2. Penggunaan Material Lokal: Memanfaatkan bahan-bahan lokal yang tahan terhadap


iklim tropis adalah prinsip penting. Bambu, kayu alami, batu, dan material lain yang
tersedia di daerah tropis dapat digunakan untuk mengurangi jejak lingkungan dan
menciptakan koneksi dengan lingkungan sekitar.

3. Optimalkan Ventilasi Alami: Desain harus memungkinkan aliran udara alami yang baik
untuk mendinginkan ruang dan menghilangkan kelembaban. Jendela besar, teras, dan
ventilasi silang adalah strategi yang umum digunakan.

4. Perlindungan dari Sinar Matahari Berlebihan: Meminimalkan paparan langsung


terhadap sinar matahari dapat dilakukan dengan menggunakan eaves atau atap
bertahan panas, jendela berbingkai besar, atau perangkat shading seperti pergola atau
jaring kawat.

5. Pemanfaatan Ruang Terbuka: Menciptakan ruang terbuka seperti halaman, taman,


atau teras dapat memperluas ruang hidup dan meningkatkan hubungan dengan alam
sekitar. Ruang terbuka ini dapat menjadi tempat untuk beraktivitas atau bersantai.

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

6. Integrasi dengan Lingkungan Alam: Desain harus mempertimbangkan elemen-elemen


alam seperti vegetasi, air, dan topografi. Ini dapat menciptakan hubungan yang erat
dengan alam sekitar dan meminimalkan dampak lingkungan negatif.

7. Teknologi Modern yang Dapat Diterapkan: Arsitektur Tropis Kontemporer juga dapat
memanfaatkan teknologi modern seperti sistem energi terbarukan, pengelolaan air
cerdas, dan sistem pendinginan yang efisien untuk meningkatkan kenyamanan dan
keberlanjutan.

8. Fleksibilitas dan Keterhubungan Ruang: Desain harus memungkinkan fleksibilitas


dalam penggunaan ruang, sehingga ruang-ruang dapat beradaptasi dengan
kebutuhan penghuni. Keterhubungan antar-ruang juga harus dipertimbangkan untuk
memaksimalkan fungsionalitas.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Arsitektur Tropis Kontemporer menciptakan


bangunan yang tidak hanya estetis menarik, tetapi juga berfungsi secara optimal dalam
iklim tropis yang khas. Pendekatan ini memadukan kenyamanan dan keberlanjutan
dengan keindahan alam dan budaya setempat.

B. Korelasi Terhadap Simiotika Arsitektur

Simiotika adalah studi tentang tanda, simbol, dan makna dalam konteks budaya dan
komunikasi. Dalam konteks arsitektur, korelasi dengan simiotika mengacu pada cara
di mana elemen-elemen arsitektur menyampaikan pesan atau makna kepada
pengamat atau pengguna bangunan. Berikut adalah beberapa cara korelasi terhadap
simiotika dapat diterapkan dalam konteks arsitektur:

1. Ekspresi Budaya dan Identitas Lokal: Arsitektur dapat menjadi bentuk ekspresi budaya
dan identitas lokal. Desain dan elemen-elemen arsitektur tertentu dapat berfungsi
sebagai tanda atau simbol dari nilai-nilai, tradisi, atau identitas budaya suatu
masyarakat.

2. Makna dari Bentuk dan Simetri: Bentuk-bentuk dan simetri dalam desain arsitektur
dapat memiliki makna simbolis. Sebagai contoh, kubah dalam arsitektur Islam dapat
melambangkan kesatuan dan keagungan Tuhan.

3. Penggunaan Simbol-Simbol Arsitektural: Beberapa elemen arsitektur memiliki makna


simbolis yang telah diakui secara luas. Contohnya adalah tiang-tiang ionic dan dorik
dalam arsitektur klasik Yunani yang memiliki konotasi historis dan budaya yang khas.

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

4. Simbolisme dalam Bahan dan Tekstur: Pemilihan bahan dan tekstur dalam desain
arsitektur juga dapat membawa makna simbolis. Misalnya, penggunaan batu alam
yang kasar dapat melambangkan kekuatan dan ketahanan.

5. Konteks dan Lingkungan: Bangunan yang dirancang untuk berinteraksi dengan


lingkungannya (baik alam atau bangunan sekitarnya) dapat membawa makna simbolis.
Bangunan yang terbuka ke arah pemandangan alam, misalnya, dapat
mengkomunikasikan hubungan antara manusia dan alam.

6. Pola dan Motif Dekoratif: Pola dan motif yang digunakan dalam dekorasi arsitektural
juga dapat membawa makna simbolis. Misalnya, motif bunga atau daun dapat
melambangkan pertumbuhan dan kehidupan.

7. Fungsionalitas dan Simbolisme: Kadang-kadang, fungsionalitas suatu bangunan dapat


mencerminkan nilai atau makna tertentu. Sebagai contoh, gereja sebagai tempat
ibadah memiliki makna simbolis yang sangat kuat.

8. Evolusi Gaya Arsitektur: Perubahan dalam gaya arsitektur dari zaman ke zaman juga
dapat mencerminkan perubahan dalam nilai, ideologi, dan budaya masyarakat.
Misalnya, transisi dari arsitektur neoklasik ke arsitektur modernisme mencerminkan
perubahan pandangan dunia dan nilai-nilai sosial.

Korelasi antara arsitektur dan simiotika membuka jendela untuk memahami makna dan
pesan yang terkandung dalam desain bangunan. Ini memungkinkan kita untuk melihat
arsitektur sebagai bahasa visual yang mengkomunikasikan nilai-nilai, ide, dan budaya
dari masyarakat yang menciptakannya.

C. Manfaat Penerapan Arsitektur Tropis Kontemporer


Penerapan Arsitektur Tropis Kontemporer memiliki sejumlah manfaat yang signifikan,
terutama dalam konteks bangunan dan lingkungan di daerah tropis. Beberapa manfaat
utama meliputi:

1. Kenyamanan Termal dan Energi Efisien: Arsitektur tropis kontemporer


mempertimbangkan kondisi iklim setempat, sehingga memungkinkan untuk desain
bangunan yang lebih nyaman secara termal. Penggunaan ventilasi alami,
pencahayaan alami, dan strategi desain pasif lainnya membantu mengurangi
kebutuhan akan sistem pendinginan dan pemanasan mekanis, menghasilkan
penghematan energi yang signifikan.

ALFIAN ARIF SAPUTRA


PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR

2. Pemanfaatan Bahan Lokal dan Berkelanjutan: Desain ini mendorong penggunaan


bahan-bahan lokal yang tersedia di daerah tropis, seperti kayu alami, bambu, dan
batu. Hal ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga mengurangi jejak
lingkungan karena transportasi bahan baku menjadi lebih minimal.

3. Hubungan yang Erat dengan Alam: Arsitektur tropis kontemporer memperhatikan


hubungan antara bangunan dan alam sekitar. Desain yang memaksimalkan
pemandangan alam, mengintegrasikan ruang terbuka, dan memanfaatkan elemen
alam seperti taman atau air dapat menciptakan ruang-ruang yang nyaman dan
menenangkan.

4. Estetika yang Unik dan Menarik: Pendekatan ini memungkinkan untuk menciptakan
bangunan dengan estetika yang unik dan berbeda. Penggunaan bahan-bahan alami
dan desain yang mencerminkan keindahan alam tropis dapat memberikan
karakteristik yang memukau.

5. Pengurangan Dampak Lingkungan Negatif: Dengan memanfaatkan strategi desain


keberlanjutan dan menggunakan bahan-bahan lokal, Arsitektur Tropis Kontemporer
dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini mencakup
pengurangan limbah konstruksi dan emisi karbon.

6. Kreativitas dan Inovasi Desain: Desain tropis kontemporer memungkinkan arsitek


untuk menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan konsep-konsep modern,
menciptakan ruang untuk inovasi dan kreativitas dalam desain arsitektur.

7. Fleksibilitas dan Keterhubungan Ruang: Desain yang mempertimbangkan fleksibilitas


penggunaan ruang memungkinkan adaptasi terhadap berbagai kebutuhan dan
perubahan dalam kehidupan sehari-hari penghuni.

8. Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan menciptakan bangunan yang nyaman,


berkelanjutan, dan estetis, Arsitektur Tropis Kontemporer dapat secara signifikan
meningkatkan kualitas hidup bagi penghuni dan pengguna bangunan.

Penerapan Arsitektur Tropis Kontemporer membawa manfaat bagi lingkungan,


masyarakat, dan individu. Ini menciptakan ruang-ruang yang menggabungkan
keindahan, kenyamanan, dan keberlanjutan, menciptakan lingkungan yang lebih baik
untuk hidup dan bekerja.

ALFIAN ARIF SAPUTRA

Anda mungkin juga menyukai