TEMA
DI SUSUN OLEH :
ALFIAN ARIF SAPUTRA
04.2022.1.90286
DOSEN PEMBIMBING :
IR.SITI AZIZAH, MT.
NIP. 971078
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2023
PERENCANAAN PERANCANGAN KAWASAN WISATA PULAU BERAS BASAH DI KOTA BONTANG KALIMANATN TIMUR
Kota Bontang merupakan salah satu wilayah pesisir Kalimantan Timur yang memiliki
potensi Pesisir dan laut yang cukup besar. Kota Bontang sendiri terkenal dengan sektor jasa
dan industri, selain dikedua sektor tersebut kota Bontang memiliki sektor pariwisata yang
cukup potensial. Hal ini disebabkan letak geografisnya yang berada di wilayah pesisir dengan
ekosistem pesisir indah. Salah satunya adalah Pulau Beras Basah. Pulau ini merupakan objek
wisata kebanggaan kota bontang. Selain karena pulaunya yang indah dengan hamparan pasir
putih serta luas pulau yang kurang lebih sebesar lapangan sepak bola dengan vegetasi pohon
kelapa hampir diseluruh daratan pulau. Pulau ini bertambah menarik dengan adanya
mercusuar, mercusuar ini sendiri berfungsi sebagai bantuan navigasi untuk kapal. Pulau ini
dikelilingi oleh padang lamun dan terumbu karang serta berbagai jenis ikan.
Selain peran penting Pulau Beras Basah bagi sektor pariwisata dan perikanan, Pulau
ini juga merupakan Pulau terluar dari batas administrasi Kota Bontang sehingga keberadaan
dan kelestarian kualitas ekologi pulau yang menjadi daya tarik wisata pulau perlu menjadi
perhatian, Pemerintah Kota Bontang melalui SK Walikota No. 112 tahun 2011 telah
menetapkan pulau Beras basah sebagai bagian dari Zona Pemanfaatan terbatas dalam
kawasan Konservasi perairan kota Bontang telah menjadikan kawasan beras basah sebagai
kawasan konservasi perairan kota bontang menjadi zona pemanfaatan terbatas sejak tanggal
25 maret 2011. Kota Bontang merupakan salah satu wilayah pesisir Kalimantan Timur yang
memiliki potensi Pesisir dan laut yang cukup besar.
Kota Bontang sendiri terkenal dengan sektor jasa dan industri, selain dikedua sektor
tersebut kota Bontang memiliki sektor pariwisata yang cukup potensial. Hal ini disebabkan
letak geografisnya yang berada di wilayah pesisir dengan ekosistem pesisir indah. Salah
satunya adalah Pulau Beras Basah. Pulau ini merupakan objek wisata kebanggaan kota
bontang. Selain karena pulaunya yang indah dengan hamparan pasir putih serta luas pulau
yang kurang lebih sebesar lapangan sepak bola dengan vegetasi pohon kelapa hampir
diseluruh daratan pulau. Pulau ini bertambah menarik dengan adanya mercusuar, mercusuar
ini sendiri berfungsi sebagai bantuan navigasi untuk kapal. Pulau ini dikelilingi oleh padang
lamun dan terumbu karang serta berbagai jenis ikan. Selain peran penting Pulau Beras Basah
bagi sektor pariwisata dan perikanan, Pulau ini juga merupakan Pulau terluar dari batas
administrasi Kota Bontang sehingga keberadaan dan kelestarian kualitas ekologi pulau yang
menjadi daya tarik wisata pulau perlu menjadi perhatian, Pemerintah.
Berdasarkan tinjauan dari latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas,
maka adapun maksud dan tujuan dari perancangan kawasan wisata pulau beras basah di kota
bontang kalimantan timur adalah :
1.3.1. Maksud dari proyek ini adalah untuk mengembangkan dan memperbaiki Pulau Beras
Basah sebagai destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan di Kota Bontang,
Kalimantan Timur. Proyek ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi alam dan
budaya dari pulau ini, menciptakan pengalaman wisata yang memuaskan, serta
mendukung ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan
1.3.2. Tujuan Meningkatkan Daya Tarik Wisata: Mengembangkan infrastruktur dan fasilitas
wisata yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Pulau Beras Basah.
1.3.3. Sasaran Meningkatkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Pulau Beras Basah
sebagai hasil dari pengembangan dan promosi kawasan wisata. Dan Peningkatan
Pendapatan Ekonomi Lokal: Memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal
melalui pendapatan yang dihasilkan dari sektor pariwisata, termasuk pendapatan dari
akomodasi, makanan, transportasi, dan aktivitas wisata lainnya.
Perencanaan dan perancangan kawasan wisata Pulau Beras Basah di Kota Bontang,
Kalimantan Timur, memerlukan pendekatan komprehensif untuk menciptakan
destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa sasaran
yang dapat dijadikan acuan dalam proyek ini:
1.4. Ruang Lingkup pembahasan dibagi menjadi dua hal yaitu Ruang Lingkup Proyek dan
Ruang Lingkup Kegiatan dengan penjelasan sebagai berikut :
1.4.1. Ruang Lingkup Proyek Perancangan Kawasan Wisata Pulau Beras Basah Di Kota
Bontang Kalimantan Timur, Studi tentang potensi alam, budaya, dan keunikan Pulau
Beras Basah dan Desain
Tata Letak, Perancangan konsep tata letak dan struktur fisik kawasan wisata, termasuk
fasilitas umum
Lokasi Pulau Beras Basah di keliling air laut.
Akses memalui Dermaga Tanjung Laut, dari tempat ini, pengunjung dapat menggunakan kapal
kecil bermesin dengan waktu tempuh sekitar satu jam.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Maksud,Tujuan
dan Sasaran Proyek, serta Ruang Lingkup yang berkaitan dengan Proyek.
Pada bab ini membahas tentang pokok-pokok teori yang terkait dengan tema, judul,
serta beberapa teori pendukung dalam perancangan proyek.
Pada bab ini menjelaskan tentang mekanisme atau metode yang akan dipakai untuk
menyelesaikan konsep ini dengan pendekatan melalui diagram metodologi. Dan juga jangka
waktu jadwal penyelesaian yang meliputi tahapantahapan pelaksanaan.
Pada bab ini membahas tentang studi kasus lapangan dan studi kasus literatur yang
akan dijadikan sebagai bahan perbandingan. Kajian studi kasus tersebut meliputi alasan
pemilihan proyek, deskripsi obyek studi, kajian arsitektur, kajian struktur, kajian lansekap,
interior dan keunikan desain rangkuman atau kesimpulan dari studi kasus tersebut.
Pada bab ini menjelaskan tentang hubungan ruang dan fungsi penggunaan
berdasarkan aktifitas yang terjadi serta memberikan kajian pemilihan tapak dan analisa tapak
Pada bab ini dijelaskan garis dasar perencanaan dalam bentuk konsep rancangan
yang meliputi makro konsep dan mikro konsep yang diharapkan mampu menjadi pedoman
dalam pelaksanaan desain rancangan yang berupa gambargambar kerja. Pada bagian ini juga
lebih detail dikaji dari sudut pandang desain.
2.3.2 Kesimpulan
Kesimpulan Pendekatan Arsitektur Tropis Kontemporer adalah suatu pendekatan desain
yang mengintegrasikan elemen-elemen tradisional tropis dengan konsep-konsep modern
dalam arsitektur. Tujuannya adalah menciptakan bangunan yang memadukan kenyamanan,
kepraktisan, dan fungsionalitas modern dengan karakteristik alam dan budaya khas daerah
tropis.
Beberapa fokus utama dari kajian literatur Arsitektur Tropis Kontemporer mungkin
mencakup:
5. Ruang Terbuka dan Hubungan dengan Alam: Kajian akan mengevaluasi bagaimana
desain menciptakan hubungan yang erat antara bangunan dan lingkungan alam sekitar
melalui elemen seperti teras, taman, dan ruang terbuka.
6. Analisis Kasus Studi: Sebagian besar kajian literatur tentang Arsitektur Tropis
Kontemporer akan mencakup analisis mendalam terhadap proyek-proyek tertentu
yang mewakili pendekatan ini dengan baik. Ini termasuk tinjauan terhadap strategi
desain yang digunakan dan hasil yang dicapai.
3. Optimalkan Ventilasi Alami: Desain harus memungkinkan aliran udara alami yang baik
untuk mendinginkan ruang dan menghilangkan kelembaban. Jendela besar, teras, dan
ventilasi silang adalah strategi yang umum digunakan.
7. Teknologi Modern yang Dapat Diterapkan: Arsitektur Tropis Kontemporer juga dapat
memanfaatkan teknologi modern seperti sistem energi terbarukan, pengelolaan air
cerdas, dan sistem pendinginan yang efisien untuk meningkatkan kenyamanan dan
keberlanjutan.
Simiotika adalah studi tentang tanda, simbol, dan makna dalam konteks budaya dan
komunikasi. Dalam konteks arsitektur, korelasi dengan simiotika mengacu pada cara
di mana elemen-elemen arsitektur menyampaikan pesan atau makna kepada
pengamat atau pengguna bangunan. Berikut adalah beberapa cara korelasi terhadap
simiotika dapat diterapkan dalam konteks arsitektur:
1. Ekspresi Budaya dan Identitas Lokal: Arsitektur dapat menjadi bentuk ekspresi budaya
dan identitas lokal. Desain dan elemen-elemen arsitektur tertentu dapat berfungsi
sebagai tanda atau simbol dari nilai-nilai, tradisi, atau identitas budaya suatu
masyarakat.
2. Makna dari Bentuk dan Simetri: Bentuk-bentuk dan simetri dalam desain arsitektur
dapat memiliki makna simbolis. Sebagai contoh, kubah dalam arsitektur Islam dapat
melambangkan kesatuan dan keagungan Tuhan.
4. Simbolisme dalam Bahan dan Tekstur: Pemilihan bahan dan tekstur dalam desain
arsitektur juga dapat membawa makna simbolis. Misalnya, penggunaan batu alam
yang kasar dapat melambangkan kekuatan dan ketahanan.
6. Pola dan Motif Dekoratif: Pola dan motif yang digunakan dalam dekorasi arsitektural
juga dapat membawa makna simbolis. Misalnya, motif bunga atau daun dapat
melambangkan pertumbuhan dan kehidupan.
8. Evolusi Gaya Arsitektur: Perubahan dalam gaya arsitektur dari zaman ke zaman juga
dapat mencerminkan perubahan dalam nilai, ideologi, dan budaya masyarakat.
Misalnya, transisi dari arsitektur neoklasik ke arsitektur modernisme mencerminkan
perubahan pandangan dunia dan nilai-nilai sosial.
Korelasi antara arsitektur dan simiotika membuka jendela untuk memahami makna dan
pesan yang terkandung dalam desain bangunan. Ini memungkinkan kita untuk melihat
arsitektur sebagai bahasa visual yang mengkomunikasikan nilai-nilai, ide, dan budaya
dari masyarakat yang menciptakannya.
4. Estetika yang Unik dan Menarik: Pendekatan ini memungkinkan untuk menciptakan
bangunan dengan estetika yang unik dan berbeda. Penggunaan bahan-bahan alami
dan desain yang mencerminkan keindahan alam tropis dapat memberikan
karakteristik yang memukau.