Anda di halaman 1dari 7

Pemerintah Kabupaten Ende

BAB 5
Provinsi Nusa Tenggara Timur

2.1
BUKU RENCANA
TUJUAN PENATAAN RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur

2.1. Penetapan Tema Pengembangan


Penetapan tema pengembangan WP di Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu berfungsi sebagai
dasar pertimbangan dalam merumuskan tujuan, kebijakan sampai rencana struktur dan pola
ruang. Penetapan tema pengembangan mempertimbangkan:
1. Kondisi Fisik Lingkungan kawasan
Kondisi fisik lingkungan di Kawasan Taman Nasional Kelimutu dan sekitarnya merupakan
kawasan konservasi, kawasan rawan bencana gunung berapi, kawasan peruntukan
wisata nasional
2. Sektor unggulan berupa kegiatan pariwisata dan pertanian, perkebunan
3. Kedudukan dan Posisi sebagai KSN
4. Visi Pemerintah Daerah Provinsi dan Kota
5. Visi Rencana Tata Ruang Provinsi dan Kota
6. Isu Strategis Kawasan Perencanaan

Sumber : Hasil Analisis, 2021


Gambar 2.1. Visi Misi Pemerintahan & Tujuan Pengembangan Penataan Ruang Di
Kabupaten Ende Dan Provinsi Nusa Tenggara Timur

Selain mempertimbangkan 6 aspek dalam perumusan tema pengembangan yang disusun juga
mengakomodir :
1. Kedudukan kawasan dalam konstalasi wilayah, perekonomian dan ekosistem:
 Pusat Kegiatan Lokal secara struktur ruang Kabupaten Ende

2.2
BUKU RENCANA
TUJUAN PENATAAN RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur

 Pusat Kawasan Strategis Nasional dari segi pariwisata


 Pusat perekonomian regional
 Kawasan penyangga ekosistem
 Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi
 Merupakan kawasan cagar ekologi
 Merupakan kawasan konservasi nasional
2. Aspek ekonomi kawasan :
 Perekonomian perkotaan
 Perekonomian pariwisata
3. Fungsi pusat kegiatan lokal, kawasan pertanian, kawasan wisata dan kawasan konservasi

Dari pertimbangan di atas maka didapatkan tema pengembangan sebagai berikut :


1. Kawasan Kelimutu merupakan kawasan Pariwisata Skala Nasional;
2. Kawasan Kelimutu dan sekitarnya masih terdapat situs, budaya dan adat lokal hal ini
dengan masih adanya rumah adat/kampung adat yang tersebar di seluruh desa di
Wilayah Perencanaan;
3. Kawasan Kelimutu dan sekitarnya termasuk dalam WP III secara nasional dengan pusat
Taman Nasional dengan konsep pengembangan wisata EKonowisata

Gambar 2.2. Tema Pengembangan Wilayah Perencanaan

2.3
BUKU RENCANA
TUJUAN PENATAAN RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur

2.2. Tujuan Penataan Ruang dan Konsep Pengembangan WP di Kawasan Pariwisata


Ende-Kelimutu

Tujuan penataan ruang RDTR WP di Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu berfungsi untuk :


 sebagai acuan untuk penyusunan rencana pola ruang, penyusunan rencana struktur
ruang, penetapan Sub WP yang diprioritaskan penanganannya, penyusunan
ketentuan pemanfaatan ruang, penyusunan peraturan zonasi
 untuk menjaga konsistensi dan keserasian pengembangan kawasan perkotaan
dengan RTRW Kabuten Ende,

Dalam menentukan tujuan penataan ruang WP didasarkan pada :


 Arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Ende
 Perumusan Isu strategis
 Karakteristik WP
Tujuan penataan WP dirumuskan dengan mempertimbangkan:
 Keseimbangan dan keserasian antarbagian dari wilayah Kabupaten Ende
 Fungsi dan peran WP;
 Potensi investasi;
 Keunggulan dan daya saing WP;
 Kondisi sosial dan lingkungan WP;
 Isue strategis WP;
 Peran dan aspirasi masyarakat dalam pembangunan
 Prinsip-prinsip yang merupakan penjabaran dari tujuan tersebut.

2.4
BUKU RENCANA
TUJUAN PENATAAN RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur

“MEWUJUDKAN TATA RUANG KAWASAN KELIMUTU-WOLOWARU SEBAGAI PUSAT


PENGEMBANGAN PARIWISATA SKALA DUNIA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
BERTUMPU PADA KEARIFAN LOKAL SERTA BERDAYA SAING”

Makna dari tujuan penataan ruang WP tersebut adalah :

Kawasan Pusat Pengembangan Pariwisata


Embrio pusat kegiatan wisata sudah terlihat dan sebagai kegiatan utama di sana skala nasional
dan internasional dengan adanya wisatawan asing yang mengunjungi Kawasan Kelimutu dan
sekitarnya dengan Destinasi Wisata Utama adalah Taman Nasional Kelimutu dan Kawasan
Klimutu dan Sekitarnya termasuk dalam wilayah otoritas pengembangan PKSN Prioritas Labuan
Bajo. Adanya desa-desa wisata dengan potensi utama atraksi wisata alam, atraksi wisata adat
dan atraksi wisata budaya dengan masih adanya peninggalan/situs rumah adat/kampung adat.
Potensi unggulan adalah pertanian, dan perkebunan dengan komoditi unggulan biofarmaka,
kakao dan kemiri, dengan potensi-potensi ini dapat dikembangkan melalui aktivitas/atraksi
wisata, sehingga seluruh kegiatan di kawasan perencanaan dijadika/dikemas sebagai kawasan
wisata.
Kearifan Lokal
Upaya perlindungan terhadap Kelimutu dan sekitarnya dari ancaman kerusakan, upaya
perlindungan kawasan resapan air dimana Kawasan Kelimutu da sekitarnya merupakan kawasan
konservasi dan kawasan rawan bencana. Serta mendorong kawasan perkotaan yang adaptif dan
ramah terhadap bencana longsor, dan letusan gunung berapi

Australian Department of Tourism (Black, 1999) mendefinisikan ekowisata adalah wisata berbasis
pada alam dengan mengikutkan aspek pendidikan dan interpretasi terhadap lingkungan alami dan
budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekologis. Sedangkan menurut Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Ekowisata merupakan konsep pengembangan
pariwisata yang berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian
lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan,
sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah setempat.

Menurut Permendagri No.33 Tahun 2009, pengembangan ekowisata adalah kegiatan


perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata. Perencanaan ekowisata merupakan

2.5
BUKU RENCANA
TUJUAN PENATAAN RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur

bagian dari perencanaan pariwisata daerah. Perencanaan ekowisata yang dituangkan dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD) memuat antara lain: 1) jenis ekowisata; 2) data dan
informasi; 3) potensi pangsa pasar; 4) hambatan; 5) lokasi; 6) luas; 7) batas; 8) kebutuhan biaya;
9) target waktu pelaksanaan; dan 10) disain teknis. Pemanfaatan ekowisata mencakup: 1)
pengelolaan kawasan ekowisata; 2) pemeliharaan kawasan ekowisata; 3) pengamanan kawasan
ekowisata; dan 4) penggalian potensi kawasan ekowisata baru.

Pengendalian ekowisata dilakukan antara lain terhadap: 1) fungsi kawasan; 2) pemanfaatan


ruang; 3) pembangunan sarana dan prasarana; 4) kesesuaian spesifikasi konstruksi dengan desain
teknis; dan 5) kelestarian kawasan ekowisata. Pengendalian ekowisata dilakukan melalui:
pemberian izin pengembangan ekowisata, pemantauan pengembangan ekowisata, penertiban
atas penyalahgunaan izin pengembangan ekowisata, dan penanganan dan penyelesaian masalah
atau konflik yang timbul dalam penyelenggaraan ekowisata.

2.6
BUKU RENCANA
TUJUAN PENATAAN RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Gambar 2.3. Konsep Pengembangan Wilayah Perencanaan

2.7
BUKU RENCANA
TUJUAN PENATAAN RUANG

Anda mungkin juga menyukai