BAB 5
Provinsi Nusa Tenggara Timur
5.1
BUKU RENCANA
RENCANA POLA RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Rencana pola ruang merupakan rencana distribusi zona pada WP yang akan diatur sesuai dengan
fungsi dan peruntukkannya. Rencana pola ruang dirumuskan didasarkan:
a. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam WP
Daya dukung hasil analisis fisik kawasan yang dijadikan dasar dalam penentuan rencana pola
ruang adalah hasil overlay 9 Satuan Kemampuan Lahan. Untuk pengembangan kawasan
terbangun digunakan zona I hingga zona III yang dianggap mampu sebagai kawasan
pengembangan kegiatan perkotaan.
Sedangkan daya tampung kawasan menggunakan hasil analisis overlay daya dukung lahan
dan status lahan, yang mana kawasan yang potensial untuk pengembangan adalah yang
bersifat terbuka, khususnya dalam penyediaan prasarana dan sarana umum milik publik
b. Perkiraan kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan pelestarian
lingkungan
Perkiraan kebutuhan ruang untuk pengembangan kawasan perkotaan dihitung dari proyeksi
jumlah penduduk alami dan tenaga kerja baik itu lokal maupun pendatang, Kemudian
disesuaikan dengan Kepmen Kimpraswil No.403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Rumah Sederhana Sehat dan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara
Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan.
.
5.2
BUKU RENCANA
RENCANA POLA RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
5.4
BUKU RENCANA
RENCANA POLA RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
5.5
BUKU RENCANA
RENCANA POLA RUANG
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Dari konsep tersebut, maka di dapati rincian zona dan sub zona dengan definisi dan fungsi
penetapannnya, yaitu :
Tabel 5.2. Definisi Zona, dan Sub Zona Pada Rencana Pola Ruang
Kawasan Zona Kode Sub Zona Kode Definisi Tujuan Penetapan
HL peruntukan ruang
yang merupakan
bagian dari
kawasan lindung kawasan hutan yang
yang mempunyai mempunyai fungsi
fungsi pokok pokok sebagai
sebagai perlindungan sistem
perlindungan penyangga kehidupan
Hutan Lindung Hutan Lindung HL sistem penyangga untuk mengatur tata
kehidupan untuk air, mencegah banjir,
mengatur tata air, mengendalikan erosi,
mencegah banjir, mencegah intrusi air
mengendalikan laut, dan memelihara
erosi, mencegah kesuburan tanah
intrusi air laut, dan
memelihara
kesuburan tanah
Lindung
Perlindungan PS Daerah yang
Setempat diperuntukkan
bagi kegiatan
pemanfaatan
lahan yang
daratan yang
menjunjung tinggi
mempunyai fungsi
nilai-nilai luhur
sebagai kawasan untuk
dalam tata
Perlindungan melindungi dan
PS kehidupan
Setempat mengelola lingkungan
masyarakat untuk
hidup lestari, serta
melindungi dan
menjaga keseimbangan
mengelola
lingkungan dan alam
lingkungan hidup
secara lestari,
serta dapat
menjaga
kelestarian
1. SWP A dengan luas 1.190,76 Ha, terdiri dari sebagian Desa Nuamuri, sebagian Desa
Nuamuri Barat dan sebagian Desa Detuene dengan konsepKawasan Agrowisata dengan
potensi utama pertanian holtikultura. Tema pengembangan Agrowisata;
2. SWP B dengan luas 778,91 Ha terdiri dari sebagian Desa Woloara, sebagian Desa Waturaka
dan sebagian Desa Pemo dengan konsep Pengembangan Desa Wisata dengan potensi
utama adat dan budaya/ pengembangan cultur tourism.
3. SWP C dengan luas 572,21 Ha terdiri sebagian Desa Woloara dan sebagian Desa Koanara
sebagai pusat pelayanan wisata (tourism center) dengan aktivitas utama pemenuhan jasa
wisata meliputi amenitas dan akomodasi, namun juga kawasan wisata dnegan potensi alam,
budaya dna buatan;
4. SWP D denan luas 1.413,74 Ha terdiri sebagian Desa Lise Pu’u, sebagian Desa Nualise,
sebagian desa Lisedetu dan sebagian Desa Liselowobora sebagai pusat pengembangan
perkebunan dengan komoditi utama mete, kemiri, cengkeh, kopi dan pengembangan
biofarmaka termasuk pengolahannya
5. SWP E dengan luas 481,46 Ha terdiri dari Kelurahan Bokasape, sebagian Desa Nakambara,
sebagian Desa Lisedetu sebagai pusat kawasan perkotaan yang menjadi support kegiatan
wisata di Kelimutu-Wolowaru, pertambangan galian C;
6. SWP F dengan luas 653,55 Ha terdiri sebagian Desa Nakambara dan sebagian Desa
Mbuliwaralau Utara sebagai pusat pengembangan wisata alam dengan potensi utama
pertanian dan air (sungai).
Secara eksisting saat ini sudah berkembang Kampung Wisata di SWP B yang berada di Desa
Waturaka dan Desa Pemo, konsep Kampung Wisata ini mengusung kegiatan dan aktivitas sehari-hari
masyarakat sebagai petani dan tenun, secara atraksi wisata di SWP B ini lebih fariatif seperti taman
bunga, wisata berkuda, pemandian air panas dll.
Jogging Track pada Rest Area Petunjuk Arah Jalan dan Jalur Sepeda
Sumber: Hasil Rencana, 2021
Konsep pengembangan SWP C adalah sebagai pusat pelayanan wisata (tourism center)
dengan akti vitas utama pemenuhan jasa wisata meliputi amenitas dan akomodasi SWP C serta
pengembangan potensi wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan.
Pintu Masuk Area Wisata Sawah Wisata Sawah sebagai Spot Berfoto
Konsep pengembangan SWP E pada Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu adalah sebagai pusat
kawasan perkotaan yang menjadi support kegiatan wisata di Kelimutu – Wolowaru.
1 2
3 4
Kegiatan utama pada SWP F sebagai wisata alam dengan potensi utama pertanian dan air (sungai).
Saat ini sudah dikembangkan wisata berbasis sungai oleh desa.
Secara Eksisting sungai Putih digunakan sebagai wisata arung jeram di bulan November-
Desember. Arahan desain jalur bersepeda di tepi sungai putih untuk pengembangan wisata susur
sungai
Luas
Sub WP Blok Sebagian Desa
(Ha)
A.1 Nuamuri dan Nuamuri Barat 319,16
A A.2 Nuamuri 235,08
A.3 Detuena dan Koanara 636,52
B.1 Nuamuri Barat dan Waturaka 169,36
B.2 Waturaka, Woloara, Pemo 208,36
B
B.3 Pemo 241,23
B.4 Pemo 159,96
C.1 Detuena dan Koanara 136,34
C C.2 Woloara dan Koanara 228,80
C.3 Detuena, Koanara, Woloara 207,07
D.1 Detuena, Lise Pu'u, Nualise, Lisedetu, Liselowobora 351,19
D.2 Liselowobora dan Lisedetu 221,76
D Lise Pu'u, Nualise, Lisedetu, Bokasape, dan
D.3 Nakambara 486,19
D.4 Nualise, Lisedetu, dan Nakambara 354,60
E.1 Liselowobora, dan Bokasape 129,93
E E.2 Lisedetu dan Bokasape 202,72
E.3 Bokasape dan Nualise 148,81
Luas
Sub WP Blok Sebagian Desa
(Ha)
F.1 Nakambara dan Mbuliwarau Utara 294,63
F
F.2 Nakambara dan Mbuliwarau Utara 358,92
Luas Total 5.090,63
Sumber: Rencana Tim, 2021
Tabel 6.2. Tabel Rencana Pola Ruang berdasarkan SWP dan Blok (ha)
1 Zona Badan Air 0,71 3,22 3,93 1,49 3,57 5,07 5,90 2,24 1,03 2,69 11,85
1.a Badan Air 0,71 3,22 3,93 1,49 3,57 5,07 5,90 2,24 1,03 2,69 11,85
2 Zona Badan Jalan 4,11 1,45 2,11 7,67 2,55 2,30 2,54 0,43 7,83 2,17 2,55 2,25 6,97 1,36 2,12 4,29 0,45 8,22
2.a Badan Jalan 4,11 1,45 2,11 7,67 2,55 2,30 2,54 0,43 7,83 2,17 2,55 2,25 6,97 1,36 2,12 4,29 0,45 8,22
5 Zona Pariwisata 0,55 0,55 4,72 0,13 0,02 4,87 4,57 0,25 0,80 5,63 0,00 0,00
5.a Pariwisata 0,55 0,55 4,72 0,13 0,02 4,87 4,57 0,25 0,80 5,63 0,00 0,00
Zona Perdagangan dan
6 Jasa 1,37 0,64 2,01 0,80 0,07 0,86 0,24 0,17 1,80 2,21 0,06 0,01 0,03 0,10
Perdagangan dan Jasa
6.a Skala SWP 0,80 0,07 0,86 1,80 1,80 0,06 0,01 0,03 0,10
Perdagangan dan Jasa
6.b Skala WP 1,37 0,64 2,01 0,24 0,17 0,41
7 Zona Perikanan
9.a Perlindungan Setempat 19,17 21,12 411,29 451,57 51,38 120,60 37,34 26,97 236,29 11,54 34,35 25,04 70,93 108,01 30,77 34,21 90,12 263,11
11 Zona Pertanian 213,83 163,89 23,99 401,72 109,50 105,26 200,20 127,96 542,90 79,93 145,54 134,39 359,85 295,10 173,75 366,81 255,79 1.091,45
11.a Holtikultura 187,24 120,97 5,13 313,34 53,71 66,38 198,54 53,66 372,30 24,37 110,91 123,29 258,58 28,69 57,27 71,99 3,44 161,39
11.b Perkebunan 26,59 40,05 16,57 83,21 49,89 12,28 1,66 74,29 138,12 33,03 22,51 6,44 61,97 260,31 80,94 294,82 252,35 888,42
11.c Tanaman Pangan 2,88 2,29 5,17 5,89 26,59 32,48 22,52 12,12 4,66 39,30 6,10 35,54 41,64
12 Zona Perumahan 82,10 44,02 16,52 142,63 4,90 4,08 4,76 4,36 18,11 35,99 45,43 37,99 119,42 13,67 12,60 6,41 5,29 37,96
Perumahan Kepadatan
12.a Rendah 69,18 39,12 108,29 4,32 4,08 4,76 4,36 17,53 18,96 4,56 19,18 42,71 6,97 11,84 2,91 21,72
Perumahan Kepadatan
12.b Sangat Rendah 12,92 4,90 16,52 34,34 4,69 0,15 1,10 5,94 6,69 0,77 3,49 1,53 12,48
Perumahan Kepadatan
12.c Sedang 0,57 0,57 12,34 40,72 17,71 70,77 3,76 3,76
13 Zona Peruntukan Lainnya 0,08 0,05 0,13 0,10 0,01 0,11 0,02 0,05 0,07 0,01 0,03 0,09 0,14
14.b Taman Desa 0,42 0,02 0,44 0,34 0,34 0,04 0,04 0,01 0,03 0,05
15.c SPU Skala Kelurahan 0,28 0,20 0,48 0,08 0,05 0,11 0,23 0,24 0,10 0,32 0,66 0,16 0,06 0,16 0,38
16 Zona Transportasi
16.a Transportasi
Grand Total 320,69 233,19 636,40 1.190,28 173,22 232,75 245,77 159,79 811,53 136,24 228,46 207,20 571,90 424,09 221,67 412,89 354,61 1.413,26
Lanjutan tabel:
SWP E SWP F
No Zona/Sub Zona Total Total WP
E1 E2 E3 F1 F2 Total SWP F
SWP E
2 Zona Badan Jalan 1,15 1,77 1,95 4,87 1,43 1,44 2,87 38,43
2.a Badan Jalan 1,15 1,77 1,95 4,87 1,43 1,44 2,87 38,43
6 Zona Perdagangan dan Jasa 4,15 11,25 15,40 2,39 1,52 3,92 24,50
6.a Perdagangan dan Jasa Skala SWP 2,39 1,52 3,92 6,68
SWP E SWP F
No Zona/Sub Zona Total Total WP
E1 E2 E3 F1 F2 Total SWP F
SWP E
9 Zona Perlindungan Setempat 34,22 159,95 15,93 210,09 30,88 31,77 62,65 1.294,65
9.a Perlindungan Setempat 34,22 159,95 15,93 210,09 30,88 31,77 62,65 1.294,65
11 Zona Pertanian 75,97 31,79 69,76 177,51 208,11 304,47 512,58 3.086,02
11.b Perkebunan 71,36 31,42 69,76 172,53 17,22 294,82 312,05 1.656,31
12 Zona Perumahan 15,35 4,50 45,72 65,57 38,26 16,69 54,94 438,63
12.c Perumahan Kepadatan Sedang 15,35 4,50 45,72 65,57 32,91 16,33 49,24 189,91
14 Zona Ruang Terbuka Hijau 0,00 1,28 1,28 0,03 0,03 3,75
SWP E SWP F
No Zona/Sub Zona Total Total WP
E1 E2 E3 F1 F2 Total SWP F
SWP E
15 Zona Sarana Pelayanan Umum 0,19 0,31 1,20 1,70 0,23 0,23 4,59
15.c SPU Skala Kelurahan 0,19 0,27 0,50 0,97 0,23 0,23 2,95
Grand Total 129,72 202,90 149,66 482,27 294,25 357,79 652,04 5.121,29
Untuk memenuhi kebutuhan RTH publik sebesar 20% disusun beberapa skenario perhitungan
RTH sebagai berikut:
a. Skenario 1, dengan asumsi perhitungan pemenuhan RTH adalah rencana RTH dibandingkan
dengan luas wilayah administrasi Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu.
RTH = Luas Rencana RTH : Luas WP x 100%
= 3,76 Ha : 5.121,29 Ha x 100%
= 0,07 %
b. Skenario 2, dengan asumsi pemenuhan RTH adalah rencana RTH ditambah dengan rencana
zona perlindungan setempat (sempadan) seluas 1.105,68 Ha, dibandingkan dengan luas
wilayah administrasi Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu
RTH = (Luas Rencana RTH + Perlindungan Setempat) : Luas WP x 100%
= (3,76 Ha + 1.105,68 Ha) : 5.121,29 Ha x 100%
= 21,66 %
c. Skenario 3, dengan asumsi pemenuhan RTH adalah rencana RTH, dibandingkan dengan luas
wilayah kota Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu.
RTH = Luas Rencana RTH : Luas Wilayah Kota x 100%
= 3,65 Ha : 1.647,32 Ha x 100%
= 0,23 %
d. Skenario 4, dengan asumsi pemenuhan RTH adalah rencana RTH ditambah dengan rencana
zona perlindungan setempat (sempadan) seluas 1.105,68 Ha, dibandingkan dengan luas
wilayah kota Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu.
RTH = (Luas Rencana RTH + Perlindungan Setempat) : Luas Wilayah Kota x 100%
= (3,76 Ha + 1.105,68 Ha) : 1.647,32 Ha x 100%
= 67,35%
Berdasar asumsi dan skenario yang disusun, maka yang paling relevan digunakan adalah skenario
4 dengan mempertimbangkan luas wilayah non terbangun pada wilayah perencanaan memiliki
luasan yang besar, sehingga diperoleh ketersediaan ruang terbuka hijau publik sebesar 1.109,44
Ha atau 67,35% dari luas wilayah kota.
Rencana penyediaan dan pemanfaatan RTH privat pada Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu
adalah 10% luas wilayah kota, yaitu sebesar 164,73 Ha.
Rencana penyediaan RTH pada Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu adalah rencana penyediaan
RTH publik ditambah dengan rencana penyediaan RTH privat, yaitu sebesar 1.274,18 Ha atau
77,35% dari luas wilayah kota.