Anda di halaman 1dari 34

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PUSAT PEMETAAN TATA RUANG

MODUL 8
PENYUSUNAN ALBUM PETA RDTR

0
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

DAFTAR ISI

1 PENDAHULUAN..........................................................................1
A Latar Belakang ........................................................................................ 1
B Maksud dan Tujuan .............................................................................. 3
2 PEWARNAAN PETA RDTR ......................................................4
3 SIMBOLOGI DAN NOTASI PETA RDTR ............................. 15
A Penulisan Nama Unsur................................................................... 15
B Simbol dan Notasi Peta .................................................................. 15
4 TATA LETAK/LAYOUT PETA RDTR.................................. 27
A Cakupan Peta ...................................................................................... 27
B Orientasi Lembar Peta ................................................................... 27
C Grid Peta ............................................................................................... 32
D Gratikul .................................................................................................. 33
5 INFORMASI TEPI PETA RDTR ............................................ 34
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Modul 8 membahas mengenai Penyusunan Album


Peta RDTR akan menghabiskan 60 menit
pembelajaraan.

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahapan akhir pembuatan peta adalah menyajikannya sesuai dengan
tata letak (layout). Visualisasi data spasial pada prinsipnya adalah
bagaimana menampilkan data spasial tersebut. Data yang dihasilkan
dikelompokkan menjadi tiga yaitu; titik, garis dan area, yang
selanjutnya divisualisasikan dalam bentuk simbol dengan
memperhatikan beberapa aspek yaitu:
a. Sifat dan ukuran data,
b. Bentuk, sifat dan cara penggambaran simbol,
c. Variabel visual yang dapat digunakan, yang berkait erat dengan
persepsi.
Bentuk simbol dapat dikelompokkan menjadi simbol titik, garis, dan
area; sedangkan sifat simbol dapat dibedakan menjadi simbol simbol
kualitatif dan simbol kuantitatis; dan cara penggambaran simbol
dapat digambarkan secara piktorial, abstrak/geometrik, dan
menggunakan huruf (letter).
Variabel visual digunakan untuk membedakan unsur yang diwakili
pada setiap simbol meliputi: (a) bentuk, (b) ukuran, (c) kepadatan,
(d) arah, (e) nilai, (f) warna, dan (g) posisi. Sedangkan penyajian
simbol umumnya harus melalui 3 (tiga) tingkatan persepsi dalam
membaca peta, yaitu: (a) asosiatif, bila pembaca peta dengan cepat
memperoleh kesan yang sama (setingkat) terhadap semua fenomena
yang dipetakan, (b) order, bila pembaca peta dengan cepat
memperoleh kesan bertingkat terhadap semua fenomena yang
dipetakan, dan (c) kuantitatif, bila pembaca peta dengan cepat
memperoleh kesan terhadap kuantitas data/fenomena yang
dipetakan.

1
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Aspek-aspek tersebut selanjutnya dikemas dalam satu paket simbol,


sehingga menghasilkan simbol yang sesuai dengan realita di
lapangan dan komunikatif.
Selanjutnya kaidah tata letak (layout) peta yang merupakan
penempatan data spasial yang akan dipetakan bersama-sama dengan
unsur-unsur kartografis yang berupa informasi tepi (border
information) yaitu: Judul, Skala, Orientasi, Legenda, Sumber
Penyusunan, dsb. Penempatan informasi tepi dalam hal pembuatan
peta RDTR harus dibakukan, supaya menjadi pedoman utama
penyusunan peta RTRW/RDTR.
Informasi tepi tersebut dapat diletakkan sesuai dengan ruang yang
tersedia pada lembar peta, tanpa menghilangkan keseimbangan dan
keserasian peta. Judul pada peta tematik, harus jelas dan singkat, dan
memuat 3 W, yaitu What, When, Where atau Judul peta harus
memberi informasi tentang: Apa, Kapan, dan Dimana. Untuk
penulisan skala, harus dituliskan secara lengkap, yaitu Skala Numerik
dan Skala Grafis.
Penyusunan peta tematik memerlukan peta dasar yang digunakan
sebagai dasar untuk menempatkan simbol dari tema yang dipetakan.
Peta dasar berisi informasi yang diambil dari peta
topografi/rupabumi. Secara umum, unsur-unsur yang sering
ditampilkan dalam peta tematik adalah:
o Grid & Graticule
o Pola Aliran
o Relief
o Jaringan Perhubungan
o Batas Administrasi
o Nama-nama Geografi
o Detail-detail lain yang erat kaitannya dengan tema yang dipetakan
(RTRW atau RDTR).

2
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

B. Maksud dan Tujuan


Modul ini dimaksudkan sebagai bahan pemahaman bagi pemerintah
maupun masyarakat didalam proses pembuatan Layout, Pewarnaan
dan Simbologi untuk peta RDTR.
Tujuan dari modul 7 ini adalah memberikan gambaran umum dan
pengetahuan tentang:
1. Pewarnaan Peta RDTR;
2. Simbologi dan Notasi Peta RDTR; dan
3. Tata Letak/Layout Peta RDTR.

3
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

BAB 2
PEWARNAAN PETA RDTR

Didalam modul ini akan dijabarkan mengenai pewarnaan untuk peta


RDTR mulai dari Peta Rencana Pola Ruang dan Peta Rencana
Jaringan Prasarana.
Klasifikasi dan pewarnaan peta RDTR disesuaikan Peraturan Menteri
ATR/BPN No.16 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota,
terutama pada peta Pola dan Struktur Ruang. Apabila ada beberapa
unsur yang belum ada atau minimal ada direktorinya pada RSNI,
maka pewarnaan peta RDTR dapat mengacu pada format RSNI.
Pewarnaan utama yang dominan dalam penyusunan Peta RDTR
terutama pada Peta Rencana Pola Ruang ada di kawasan lindung dan
kawasan budidaya:
1. Kawasan Lindung
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan lindung
baik hutan maupun non hutan yang ditetapkan sebagai hutan
lindung, kawasan perlindungan setempat, kawasan
perlindungan terhadap kawasan dibawahnya, RTH, suaka alam,
cagar budaya atau zona lindung lainnya dengan kriteria tertentu.
Jelasnya mengenai pewarnaan zona lindung dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
2. Kawasan Budidaya
Zona Budidaya adalah Zona yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
buatan.
Pewarnaan Rencana Pola ruang yang dibagi menjadi kawasan
lindung dan budidaya mengikuti Peraturan Menteri ATR/BPN No.16
Tahun 2018. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:

4
Tabel 2.1. Pewarnaan Untuk Rencana Pola Ruang (Peraturan Menteri ATR/BPN No.16 Tahun 2018)
Pewarnaan
No Zona Kode Tipe Definisi Simbolisasi
CMYK RGB HSV
I RENCANA POLA RUANG ZONA LINDUNG
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
1 Hutan Lindung HL Area/Poly sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, HL 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air
laut, dan memelihara kesuburan tanah
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
Zona Perlindungan
lindung yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
2 Terhadap Kawasan PB Area/Poly
terhadap kawasan di bawahannya meliputi kawasan gambut
Bawahannya
dan kawasan resapan air
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi utama perlindungan dan
Lindung gambut LG Area/Poly LG 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
keseimbangan tata air, penyimpanan cadangan karbon, dan
pelestarian keanekaragaman hayati
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
Resapan air RA Area/Poly lindung yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan RA 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
terhadap kawasan di bawahnya
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
Zona Perlindungan lindung yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
3 PS Area/Poly
Setempat terhadap sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan
sekitar danau atau waduk, dan kawasan sekitar mata air
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
Sempadan pantai SP Area/Poly lindung yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan SP 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
terhadap sempadan pantai
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan,
Sempadan sungai SS Area/Poly SS 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
penggunaan, dan pengendalian atas sumberdaya yang ada
pada sungai dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan,
Sekitar danau atau
DW Area/Poly penggunaan, dan pengendalian atas sumber daya yang ada DW 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
waduk
pada danau atau waduk dapat dilaksanakan sesuai dengan
tujuannya
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
lindung yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan,
Sekitar mata air MA Area/Poly penggunaan, dan pengendalian atas sumber daya yang ada MA 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
pada danau atau waduk dapat dilaksanakan sesuai dengan
tujuannya
area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang
Zona Ruang Terbuka penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
4 RTH Area/Poly
Hijau (RTH) tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam
Hutan Kota RTH-1 Area/Poly Suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang RTH-1 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Pewarnaan
No Zona Kode Tipe Definisi Simbolisasi
CMYK RGB HSV
ompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah
Negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan
kota oleh pejabat yang berwenang
Lahan terbuka yang yang berfungsi sosial dan estetik sebagai
sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain yang
Taman kota RTH-2 Area/Poly RTH-2 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
ditujukan untuk melayani penduduk satu kota atau bagian
wilayah kota
Taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu
Taman kecamatan RTH-3 Area/Poly RTH-3 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
kecamatan
Taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu
Taman kelurahan RTH-4 Area/Poly RTH-4 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
kelurahan
Taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu RW,
Taman RW RTH-5 Area/Poly khususnya kegiatan remaja, kegiatan olahraga masyarakat, RTH-5 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
serta kegiatan masyarakat lainnya di lingkungan RW tersebut
Taman yang ditujukan untuk melayani penduduk dalam
Taman RT RTH-6 Area/Poly lingkup 1 RT, khususnya untuk melayani kegiatan sosial di RTH-6 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
lingkungan RT tersebut
Penyediaan ruang terbuka hijau yang berfungsi utama sebagai
tempat penguburan jenazah. Selain itu juga dapat berfugnis
sebagai daerah resapan air, tempat pertumbuhan berbagai
Pemakaman RTH-7 Area/Poly RTH-7 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
jenis vegetasi, pencipta iklim mikro serta tempat hidup
burung serta fungsi sosial masyarakat disekitar seperti
beristirahat dan sebagai sumber pendapatan
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
lindung yang memiliki ciri khas tertentu baik di darat maupun
5 Zona Konversi KS Area/Poly di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan KS 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
pengawetan keragaman jenis tumbuhan, satwa dan
ekosistemnya beserta nilai budaya dan sejarah bangsa
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
6 Zona Lindung Lainnya LL Area/Poly lindung yang belum terdefinisikan berdasar kriteria LL 41 14 69 0 150 220 8 0 90 64 88
sebelumnya
II RENCANA POLA RUANG ZONA BUDIDAYA
Peruntukan ruang yang terdiri atas kelompok rumah tinggal
1 Zona Perumahan R Area/Poly yang mewadahi kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang dilengkapi dengan fasilitasnya.
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
Rumah Kepadatan daya difungsikan untuk tempat tinggal atau hunian dengan
R-1 Area/Poly R-1 2 2 57 0 250 250 110 60 56 98
Sangat Tinggi perbandingan yang sangat besar antara jumlah bangunan
rumah dengan luas lahan
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
Rumah Kepadatan daya difungsikan untuk tempat tinggal atau hunian dengan
R-2 Area/Poly R-2 2 2 57 0 250 250 110 60 56 98
Tinggi perbandingan yang besar antara jumlah bangunan rumah
dengan luas lahan

6
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Pewarnaan
No Zona Kode Tipe Definisi Simbolisasi
CMYK RGB HSV
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
Rumah Kepadatan daya difungsikan untuk tempat tinggal atau hunian dengan
R-3 Area/Poly R-3 2 2 57 0 250 250 110 60 56 98
Sedang perbandingan yang hampir seimbang antara jumlah bangunan
rumah dengan luas lahan
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
Rumah Kepadatan daya difungsikan untuk tempat tinggal atau hunian dengan
R-4 Area/Poly R-4 2 2 57 0 250 250 110 60 56 98
Rendah perbandingan yang kecil antara jumlah bangunan rumah
dengan luas lahan
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
Rumah Kepadatan daya difungsikan untuk tempat tinggal atau hunian dengan
R-5 Area/Poly R-5 2 2 57 0 250 250 110 60 56 98
Sangat Rendah perbandingan yang sangat kecil antara jumlah bangunan
rumah dengan luas lahan
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
daya difungsikan untuk pengembangan kegiatan usaha yang
Zona Perdagangan dan
2 K Area/Poly bersifat komersial, tempat bekerja, tempat berusaha, serta
Jasa
tempat hiburan dan rekreasi, serta fasilitas umum/sosial
pendukungnya.
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
budidaya difungsikan untuk pengembangan kelompok
Skala Kota K-1 Area/Poly kegiatan perdagangan dan/atau jasa, tempat bekerja, tempat K-1 8 53 53 0 235 120 120 0 49 92
berusaha, tempat hiburan dan rekreasi dengan skala
pelayanan kota
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
daya difungsikan untuk pengembangan kelompok kegiatan
Skala BWP K-2 Area/Poly K-2 8 53 53 0 235 120 120 0 49 92
perdagangan dan/atau jasa, tempat bekerja, tempat berusaha,
tempat hiburan dan rekreasi dengan skala pelayanan BWP
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
daya difungsikan untuk pengembangan kelompok kegiatan
Skala Sub BWP K-3 Area/Poly perdagangandan/atau jasa, tempat bekerja, tempat berusaha, K-3 8 53 53 0 235 120 120 0 49 92
tempat hiburan dan rekreasi dengan skala pelayanan sub
BWP
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
daya difungsikan untuk pengembangan kegiatan pelayanan
3 Zona Perkantoran KT Area/Poly pemerintahan dan tempat bekerja/berusaha, tempat KT 22 45 0 0 200 140 255 271 45 100
berusaha, dilengkapi dengan fasilitas umum/sosial
pendukungnya.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang
4 Zona Industri KI Area/Poly jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
Merupakan zona pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi
Kawasan industri KI Area/Poly KI 45 46 1 0 140 138 150 250 8 59
dengan sarana dan prasarana penunjang
Sentra industri kecil SIKM Area/Poly zona industri dengan modal kecil dan tenaga kerja yang SIKM 45 46 1 0 140 138 150 250 8 59

7
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Pewarnaan
No Zona Kode Tipe Definisi Simbolisasi
CMYK RGB HSV
dan menengah sedikit dengan peralatan sederhana. biasanya merupakan
industri yang dikerjakan per orang atau rumah tangga, seperti
industri roti, kompor minyak, makanan ringan, minyak goreng
curah, dan lain-lain
Peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menampung
fungsi kegiatan yang berupa pendidikan, kesehatan,
Zona Sarana Pelayanan peribadatan, sosial budaya, olahraga dan rekreasi, dengan
5 SPU Area/Poly
Umum fasilitasnya yang dikembangkan dalam bentuk tunggal/
renggang, deret/rapat dengan skala pelayanan yang
ditetapkan dalam RTRWK.
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
Skala kota SPU-1 Area/Poly budidaya yang dikembangkan untuk melayani penduduk SPU - 1 14 37 53 0 220 160 120 25 45 86
skala kota
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
Skala kecamatan SPU-2 Area/Poly budidaya yang dikembangkan untuk melayani penduduk SPU – 2 14 37 53 0 220 160 120 25 45 86
skala kecamatan
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
Skala kelurahan SPU-3 Area/Poly budidaya yang dikembangkan untuk melayani penduduk SPU – 3 14 37 53 0 220 160 120 25 45 86
skala kelurahan
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
Skala RW SPU-4 Area/Poly budidaya yang dikembangkan untuk melayani penduduk SPU – 4 14 37 53 0 220 160 120 25 45 86
skala RW
Peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menampung
Zona Peruntukan fungsi kegiatan di daerah tertentu berupa pertanian,
6 PL Area/Poly
Lainnya pertambangan, pariwisata, dan peruntukan-peruntukan
lainnya.
peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menampung
kegiatan yang berhubungan dengan pengusahaan
Pertanian PL-1 Area/Poly mengusahakan tanaman tertentu, pemberian makanan, PL-1 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
pengkandangan, dan pemeliharaan hewan untuk pribadi atau
tujuan komersial
peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menampung
kegiatan pertambangan bagi daerah yang sedang maupun
Pertambangan PL-2 Area/Poly PL-2 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
yang akan segera melakukan kegiatan pertambangan
golongan bahan galian A, B, dan C
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
budidaya berupa ruang terbuka di wilayah kota atau kawasan
Ruang terbuka non
PL-3 Area/Poly perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori RTH berupa PL-3 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
hijau
lahan yang diperkeras maupun berupa badan air. RTNH juga
memiliki fungsi ekologis, ekonomis, arsitektural, dan darurat
Ruang penyelamatan diri(escape building) dan berfungsi
Tempat evakuasi
PL-4 Area/Poly sebagai tempat berkumpul (assembly point) penduduk yang PL-4 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
sementara
akan melanjutkan mobilisasi ke Tempat Evakuasi Akhir (TEA)
Tempat evakuasi akhir PL-5 Area/Poly Berupa Ruang/Bangunan Evakuasi yang merupakan tempat PL-5 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59

8
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Pewarnaan
No Zona Kode Tipe Definisi Simbolisasi
CMYK RGB HSV
penampungan penduduk di kawasan aman dari bencana dan
dapat ditempati untuk jangka waktu tertentu.TEA bisa
digunakan untuk semua jenis bencana.
Peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menampung
Sektor informal PL-6 Area/Poly unit-unit usaha dalam skala kecil dan tidak berbadan usaha PL-6 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
dengan kepemilikan individu atau keluarga.
peruntukan tanah yang merupakan bagian dari kawasan budi
dayayang dikembangkan untuk menjamin kegiatan dan
Pertahanan dan
PL-7 Area/Poly pengembangan bidang pertahanan dan keamanan seperti PL-7 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
keamanan
kantor, instalasi hankam, termasuk tempat latihan baik pada
tingkat nasional, Kodam, Korem, Koramil, dsb
peruntukan tanah yang terdiri atas daratan dengan batas
Instalasi pengelolaan batas tertentu yang berfungsi untuk tempat pembuangan
PL-8 Area/Poly PL-8 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
air limbah (IPAL) segala macam air buangan (limbah) yang berasal dari limbah-
limbah domestik, industri, maupun komersial dan lain-lainnya
peruntukan tanah di daratan dengan batas-batas tertentu
Tempat pemrosesan
PL-9 Area/Poly yang yang digunakan sebagai tempat untuk menimbun PL-9 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
akhir (TPA)
sampah dan merupakan bentuk terakhir perlakuan sampah
Peruntukan ruang yang digunakan untuk kegiatan penelitian,
Pengembangan nuklir PL-10 Area/Poly PL-10 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
pengembanganm dan pemanfaatan tenaga nuklir
Peruntukan yang merupakan bagian dari kawasan budidaya
Pembangkit listrik PL-11 Area/Poly PL-11 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
yag dikembangkan untuk menjamin ketersedian tenaga listrik
Peruntukan ruang untuk melakukan proses penyimpanan,
Pergudangan PL-12 Area/Poly PL-12 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
pemeliharaan, dan pemindahan barang
Peruntukan ruang yag merupakan bagian dari kawasan
Pariwisata PL-13 Area/Poly budidaya yang dikembangkan untuk mengembangkan PL-13 66 41 47 0 87 150 135 147 62 59
kegiatan pariwisata baik alam, buatan, maupun budaya
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi
daya yang dikembangkan untuk menampung beberapa
Zona Peruntukan
7 C Area/Poly peruntukan fungsi dan/atau bersifat terpadu, seperti
Campuran
perumahan dan perdagangan/jasa; perumahan dan
perkantoran; perkantoran perdagangan/jasa.
peruntukan lahan budi daya yang terdiri atas daratan dengan
Perumahan dan
C-1 Area/Poly batas tertentu yang berfungsi campuran antara perumahan C-1 26 12 5 0 189 224 242 200 22 95
Perdagangan / Jasa
dan perdagangan/jasa
peruntukan lahan budi daya yang terdiri atas daratan dengan
Perumahan dan
C-2 Area/Poly batas tertentu yang berfungsi campuran antara perumahan C–2 26 12 5 0 189 224 242 200 22 95
Perkantoran
dan perkantoran
peruntukan lahan budi daya yang terdiri atas daratan dengan
Perkantoran dan
C-3 Area/Poly batas tertentu yang berfungsi campuran antara perkantoran C–3 26 12 5 0 189 224 242 200 22 95
Perdagangan/jasa
dan perdagangan/jasa

9
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

BAB 3
SIMBOLOGI DAN NOTASI PETA RDTR

Simbolisasi dan notasi peta RDTR mengacu pada simbol di dalam PP


No. 8 tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang. Simbol
yang belum lengkap dapat mengacu pada simbol di dalam RSNI
Spesifikasi Penyajian Peta RDTR Tahun 2014. Adapun kaidah
simbologi dan notasi dalam pembuatan peta RDTR adalah sebagai
berikut:

A. Penulisan Nama Unsur


Nama unsur alam, unsur buatan, dan nama wilayah administrasi
yang dicantumkan di dalam peta adalah nama yang telah disahkan
oleh instansi yang berwenang. Penulisan nama unsur rupa bumi
mengikuti kaidah penulisan nama unsur rupa bumi yang baku.

B. Simbol dan Notasi Peta


Simbol dan atau notasi digunakan untuk merepresentasikan unsur-
unsur yang tercantum di dalam peta. Simbol unsur-unsur peta RDTR
skala 1:5.000 disajikan dalam Tabel III.1. Ketentuan penyajian simbol
peta antara lain:
1. Jika tidak ada pengecualian, titik tengah simbol di peta
mempunyai korelasi dengan titik tengah unsur. Dengan
demikian, arah penempatan nama harus sesuai dengan arah
atau bentuk unsur.
2. Semua unsur dalam satu kelompok disajikan dengan
mengingat prinsip generalisasi, dan dengan pergeseran
(displacement) paling kecil.
3. Semua simbol seperti sungai, jalan, jalur kereta api, dan
jaringan prasarana (listrik, telekomunikasi, drainase, dsb) yang
sejajar satu dengan lainnya, yang karena keterbatasan skala,
penempatannya dapat digeser dengan tetap mempertahankan
bentuknya.

15
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Jika unsur garis yang teratur dan tidak teratur berdekatan,


maka yang digeser adalah unsur yang tidak teratur. Jika
terdapat unsur yang tingkatannya lebih rendah daripada unsur
utama, maka yang digeser adalah tingkatan yang lebih rendah.
Contoh: Jaringan jalan dan jaringan listrik, maka yang digeser
adalah jaringan listrik
4. Jika dua batas wilayah administratif berimpitan, maka batas
wilayah administraif yang lebih rendah tingkatannya
ditiadakan atau tidak digambar.

16
Tabel 3.1. Simbol, Notasi dan Jenis Penggambaran Unsur-Unsur Peta Dasar RDTR (RSNI Spesifikasi Penyajian Peta RDTR Tahun 2014)
Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
A Ibukota
1 Ibukota Kab/Kota Point/Titik 00 00 000 100 00 00 00 00 00 00
2 Ibukota Kecamatan Point/Titik 00 00 000 100 00 00 00 00 00 00
3 Ibukota Kelurahan /Desa Point/Titik 00 00 000 100 00 00 00 00 00 00
B Kantor Pemerintahan
Jenis Huruf : Arial
1 Kantor Kepresidenan Point/Titik 0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf Hitam
2 Kantor Gubernur Point/Titik Jenis Huruf : Arial
0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf Hitam
3 Kantor Walikota Point/Titik Jenis Huruf : Arial
0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf Hitam
4 Kantor Bupati Point/Titik Jenis Huruf : Arial
0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf Hitam
5 Kantor Camat Point/Titik Jenis Huruf : Arial
0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf Hitam
6 Kantor Kepala Lurah Point/Titik Jenis Huruf : Arial
0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf Hitam
7 Kantor Kepala Desa Point/Titik Jenis Huruf : Arial
0 0 0 30 178 178 178 0 0 70
Warna Huruf Hitam
C Garis Pantai
1 Garis Pantai Line (Garis) 100 00 00 00 00 255 255 180 100 100
D Batas Administrasi
1 Batas Negara Line (Garis)
00 00 00 100 00 00 00 00 00 00
2 Batas Provinsi Line (Garis) 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00

3 Batas Kab/Kota Line (Garis) 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00

4 Batas Kecamatan Line (Garis) 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00


5 Batas Kelurahan/Desa Line (Garis) 00 00 00 100 00 00 00 00 00 00
6 Batas Dusun Line (Garis)
E Batas Perencanaan
1 Batas BWP Line (Garis) 41 71 73 0 150 74 68 4 54 59 Tebal : 0,7 mm
2 Batas Sub BWP Line (Garis) 41 71 73 0 150 74 68 4 54 59 Tebal : 0,45 mm
3 Batas Blok Line (Garis) 41 71 73 0 150 74 68 4 54 59 Tebal : 0,45 mm
4 Batas Sub Blok Line (Garis) 41 71 73 0 150 74 68 4 54 59 Tebal : 0,3 mm
F Perairan
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
Toponimi sungai digambarkan
1 Sungai Area (poly) 100 00 00 00 00 255 255 180 100 100
sesuai bentuk sungai
Ukuran huruf toponimi danau
2 Danau Area (poly) 100 00 00 00 00 255 255 180 100 100
disesuaikan luas
G Prasarana Transportasi
Area
00 57 57 00 255 110 110 0 57 100
1 Jaringan Jalan
Hanya digunakan untuk peta yang
Line (garis) 00 57 57 00 255 110 110 0 57 100
tidak menampilkan fungsi jalan
2 Jalur Kereta Api Line (garis) 0 0 0 100 000 000 Tebal : 0,2 mm

3 Jembatan Line (garis) 0 0 0 100 000 000 Tebal : 0,45 mm

H Bangunan
Khusus pada pola ruang
1 Bangunan Area (Poly) 100 00 00 00 178 178 178 00 00 70 digambarkan dalam Outline tanpa
fill

Tabel 3.2. Simbol, Notasi Dan Jenis Penggambaran Unsur – Unsur Jaringan Prasarana Untuk Peta RDTR (RSNI Spesifikasi Penyajian Peta RDTR Tahun 2014)
Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe Pengertian dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
A Jaringan Jalan
1 Jalan Tol / Bebas Line Jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu
Outline :
Hambatan (Garis) lintas ataupun untuk mempersingkat jarak dari
CMYK : 0 0 0 100
satu tempat ke tempat lain. Untuk melewatinya 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
RGB : 0 0 0
para pengguna harus membayar sesuai tarif
HSV : 0 0 0
yang berlaku.
2 Jalan Arteri Line Jalan yang dikembangkan untuk melayani dan
(Garis) menghubungkan kota-kota antar pusat
kegiatan nasional dan pusat kegiatan wilayah,
0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
juga antar kota yang melayani kawasan Outline :
berskala besar dan/atau cepat berkembang CMYK : 0 0 0 100
dan/atau pelabuhan- pelabuhan utama. RGB : 0 0 0
a Jalan Arteri Primer Line HSV : 0 0 0
0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
(Garis)
b Jalan Arteri Sekunder Line
0 35 35 0 255 166 166 0 35 100
(Garis)

18
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe Pengertian dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
3 Jalan Kolektor Line
(Garis) 0 100 100 0 255 0 0 0 100 100

a Jalan Kolektor Primer Line Jalan yang dikembangkan untuk melayani dan
(Garis) menghubungkan kota –kota antar pusat
kegiatan nasional, antar pusat kegiatan Outline :
nasional dan pusat kegiatan wilayah, dan antar CMYK : 0 0 0 100
0 100 100 0 255 0 0 0 100 100 RGB : 0 0 0
kota yang melayani kawasan berskala besar
dan/atau cepat berkembang dan/atau HSV : 0 0 0
pelabuhan-pelabuhan
utama.
b Jalan Kolektor Sekunder Line
0 35 35 0 255 166 166 0 35 100
(Garis)
4 Jalan Lokal Line Jalan yang dikembangkan untuk melayani dan
(Garis) menghubungkan kota-kota antar pusat
kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal dan/
0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
atau kawasan-kawasan berskala kecil dan/atau Outline :
pelabuhan pengumpan regional dan pelabuhan CMYK : 0 0 0 100
pengumpan lokal RGB : 0 0 0
a Jalan Lokal Primer Line HSV : 0 0 0
0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
(Garis)
b Jalan Lokal Sekunder Line
0 35 35 0 255 166 166 0 35 100
(Garis)
5 Jalan Lingkungan Line Outline :
(Garis) CMYK: 0 0 0 100
0 100 100 0 255 0 0 0 100 100
RGB: 0 0 0
HSV: 0 0 0
B Jaringan Energi
1 Jaringan Listrik
a Kawat Saluran Udara Silang : Silang : Silang :
Silang : Ukuran 2
Line 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
mm
(Garis) Garis : Garis : Garis :
Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
i. Jaringan Transmisi Jaringan listrik berkapasitas Silang : Silang : Silang :
Silang : Ukuran 3,2
Tegangan Ultra Line 750 KV. 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
mm
Tinggi (SUTUT) – 750 (Garis) Garis : Garis : Garis :
Garis : 1,8 mm
KV 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
ii. Jaringan Transmisi Jaringan listrik berkapasitas Silang : Silang : Silang :
Silang : Ukuran 2,5
tegangan extra tinggi Line 500 KV. 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
mm
(SUTET) – 500 KV (Garis) Garis : Garis : Garis :
Garis : 1,2 mm
0 33 100 0 255 170 0 40 100 100
iii. Jaringan Transmisi Jaringan listrik berkapasitas Silang : Silang : Silang : Silang : Ukuran 2
Line
tegangan tinggi 275 KV. 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 mm
(Garis)
(SUTT) – 275 KV Garis : Garis : Garis : Garis : 0,85 mm

19
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe Pengertian dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
0 22 88 0 255 200 30 45 88 100
iv. Jaringan Transmisi Jaringan listrik berkapasitas Silang : Silang : Silang :
Silang : Ukuran 1,8
tegangan menengah Line 150 KV. 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
mm
(SUTM) – 150 KV (Garis) Garis : Garis : Garis :
Garis : 0,6 mm
0 18 88 0 255 210 30 48 88 100
v. Jaringan Transmisi Jaringan listrik berkapasitas Silang : Silang : Silang :
Silang : Ukuran 1,8
tegangan rendah Line 70 KV. 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90
mm
(SUTR) – 70 KV (Garis) Garis : Garis : Garis :
Garis : 0,4 mm
0 10 92 0 255 230 20 54 92 100
b Kabel Bawah Tanah Jaringan energi listrik kabel Silang : Silang : Silang :
Silang : Ukuran 2
Line bawah laut 78 34 100 0 56 168 0 100 100 66
mm
(Garis) Garis : Garis : Garis :
Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
c Kabel Bawah Laut Jaringan energi listrik kabel Silang : Silang : Silang :
Silang : Ukuran 2
Line bawah laut 33 100 10 0 170 0 230 285 100 90
mm
(Garis) Garis : Garis : Garis :
Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
d Jaringan distribusi Jaringan yang dibuat untuk Silang : Silang : Silang :
Silang : Ukuran 2
Line mendistribusikan energi 0 100 23 0 255 0 197 314 100 100
mm
(Garis) listrik. Garis : Garis : Garis :
Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
2 Gardu Induk Point Bangunan sebagai tempat Gardu : Gardu : Gardu :
(titik) distribusi arus listrik. 0 0 0 100 000 000
Gardu : 5 mm
Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Outline : 6,35 mm
Outline : Outline : Outline :
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
3 Pembangkit Listrik Point Bangunan yang menjadi Petir : Petir : Petir :
Tenaga Air (PLTA) (titik) tempat mesin pemb angkit 0000 255 255 255 0 0 100
Petir : 5 mm
tenaga listrik dengan Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
menggunakan tenaga air 100 70 34 0 0 77 168 213 100 66
Outline : 6,35 mm
Outline : Outline : Outline :
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
4 Pembangkit Listrik Point Bangunan yang menjadi tempat mesin Petir :
Petir : Petir :
Tenga Uap (PLTU) (titik) pembangkit tenaga listrik dengan 0000
255 255 255 0 0 100
menggunakan tenaga uap Kotak : Petir : 5 mm
Kotak : Kotak :
0 0 0 49 Kotak : 5,5 mm
130 130 130 0 0 51
Outline : Outline : 6,35 mm
Outline: Outline:
0 33 84 0
255 170 40 36 84 100
5 Pembangkit Listrik Point Bangunan yang menjadi tempat mesin Petir : Petir : Petir : Petir : 5 mm
Tenaga Gas (PLTG) (titik) pembangkit 0000 255 255 255 0 0 100 Kotak : 5,5 mm
tenaga listrik dengan Kotak : Kotak : Kotak : Outline : 6,35 mm

20
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe Pengertian dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
menggunakan tenaga gas. 10 100 100 0 230 0 0 0 100 90
Outline : Outline: Outline:
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
6 Pembangkit Listrik Point Bangunan yang menjadi tempat mesin Petir : Petir : Petir :
Tenaga Diesel (PLTD) (titik) pembangkit 0000 255 255 255 0 0 100
Petir : 5 mm
tenaga listrik dengan Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
menggunakan tenaga diesel. 0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
Outline : 6,35 mm
Outline : Outline: Outline:
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
7 Pembangkit Listrik Point Bangunan yang menjadi tempat mesin Petir : Petir : Petir :
Tenaga Nuklir (PLTN) (titik) pembangkit 0000 255 255 255 0 0 100
Petir : 5 mm
tenaga listrik dengan Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
menggunakan tenaga nuklir. 57 12 14 0 110 225 220 177 51 88
Outline : 6,35 mm
Outline : Outline: Outline:
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
8 Pembangkit Listrik Point Bangunan yang menjadi tempat mesin Petir : Petir : Petir :
Tenaga Surya (PLTS) (titik) pembangkit 0000 255 255 255 0 0 100
Petir : 5 mm
tenaga listrik dengan Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
menggunakan tenaga 0 0 84 0 255 255 40 60 84 100
Outline : 6,35 mm
matahari Outline : Outline: Outline:
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
9 Pembangkit Listrik Point Bangunan yang menjadi tempat mesin Petir : Petir : Petir :
Tenaga Bayu (PLTB) (titik) pembangkit 0000 255 255 255 0 0 100
Petir : 5 mm
tenaga listrik dengan Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
menggunakan tenaga angin 76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
Outline : 6,35 mm
Outline : Outline : Outline :
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
10 Pembangkit Listrik Point Bangunan yang menjadi tempat mesin Petir : Petir : Petir :
Tenaga Panas Bumi (titik) pembangkit 0000 255 255 255 0 0 100
Petir : 5 mm
(PLTP) tenaga listrik dengan Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
menggunakan tenaga panas 2 84 33 0 250 40 170 32 84 98
Outline : 6,35 mm
bumi. Outline : Outline : Outline :
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
11 Pembangkit Listrik Point Bangunan yang menjadi tempat mesin Petir : Petir : Petir :
Lainnya (titik) pembangkit 0000 255 255 255 0 0 100
Petir : 5 mm
tenaga listrik dengan Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
menggunakan tenaga selain 0 0 0 100 000 000
Outline : 6,35 mm
yang telah disebutkan di atas Outline : Outline : Outline :
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
12 Jaringan Pipa Gas Line Jaringan prasarana utama yang mendukung
Outline Kotak : Ukuran 1,8
(Garis) seluruh Outline /Garis Outline /Garis:
/Garis: mm
kebutuhan gas, di permukaan tanah atau di 0 33 84 0 36 84 100
255 170 40 Garis : 0,5 mm
bawah

21
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe Pengertian dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
permukaan tanah.
a Pipa Gas Transmisi Line Jaringan transmisi yang mendukung seluruh Kotak: Kotak: Kotak: Kotak : Ukuran 1,8
(Garis) kebutuhan 78 35 100 0 55 165 0 100 100 65 mm
gas. Garis: Garis: Garis: Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
b Pipa Gas Distribusi Line Jaringan distribusi yang mendukung seluruh Kotak: Kotak: Kotak: Kotak : Ukuran 1,8
(Garis) kebutuhan 34 78 100 0 168 56 0 20 100 66 mm
gas. Garis: Garis: Garis: Garis : 0,5 mm
0 33 84 0 255 170 40 36 84 100
C Jaringan Komunikasi
Point Tempat atau instalasi Obyek : Obyek : Obyek :
(titik) bangunan telepon otomat yang menjadi pusat 0000 255 255 255 0 0 100
Obyek : 5 mm
atau penghubung jaringan telepon. Kotak : Kotak : Kotak :
1 Stasiun Telepon Otomat Kotak : 5,5 mm
76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
Outline : 6,35 mm
Outline : Outline: Outline:
0000 255 255 255 0 0 100
Point Tempat yang mempunyai fungsi Obyek : Obyek : Obyek :
(titik) menyelenggarakan 0000 255 255 255 0 0 100
Obyek : 5 mm
kirim mengirim barang, surat, uang dan Kotak : Kotak : Kotak :
2 Kantor Pos Besar Kotak : 5,5 mm
sebagainya dengan skala pelayanan regional. 76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
Outline : 6,35 mm
Outline : Outline: Outline:
0000 255 255 255 0 0 100
Point Tempat yang mempunyai fungsi Obyek : Obyek : Obyek :
(titik) menyelenggarakan 0000 255 255 255 0 0 100
Obyek : 5 mm
kirim mengirim barang, surat, uang dan Kotak : Kotak : Kotak :
3 Kantor Pos Kecil Kotak : 5,5 mm
sebagainya dengan skala pelayanan kota atau 41 10 100 0 150 230 0 81 100 90
Outline : 6,35 mm
lokal. Outline : Outline: Outline:
0000 255 255 255 0 0 100
4 Stasiun Bumi Point Bangunan berfungsi sebagai stasiun Obyek : Obyek : Obyek :
(titik) telekomunikasi. 0000 255 255 255 0 0 100
Obyek : 5 mm
Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
Outline : 6,35 mm
Outline : Outline: Outline:
0000 255 255 255 0 0 100
5 Pusat Automasi Point Bangunan sebagai tempat yang merupakan Obyek : Obyek : Obyek :
Sambungan Telepon (titik) pusat automiatisasi sambungan telepon. 0000 255 255 255 0 0 100
Obyek : 5 mm
Kotak : Kotak : Kotak :
Kotak : 5,5 mm
76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
Outline : 6,35 mm
Outline : Outline: Outline:
0000 255 255 255 0 0 100
6 Menara telekomunikasi Point Bangunan sebagai tempat yang merupakan Obyek : Obyek : Obyek : Obyek : 4 mm
(BTS) untuk (titik) pusat automiatisasi sambungan telepon. 0000 255 255 255 0 0 100 Kotak : 5,5 mm
pemanfaatan secara Kotak : Kotak : Kotak : Outline : 6,35 mm

22
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe Pengertian dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
bersama-sama antar 76 33 100 0 60 170 0 99 100 67
operator Outline : Outline: Outline:
0000 255 255 255 0 0 100
7 Jaringan Mikro Digital Line Rangkaian perangkat 60 170 0 99 100 67
Diameter : 2,8 mm
(Garis) telekomunikasi jaringan mikro 76 33 100
Tebal : 0,5 mm
digital.
8 Jaringan Mikro Analog Line Rangkaian perangkat 76 33 100 60 170 0 99 100 67 Diameter : 2,8 mm
(Garis) telekomunikasi jaringan mikro analog.
9 Jaringan Serat Optik Line Rangkaian perangkat 76 33 100 60 170 0 99 100 67 Tebal : 0,5 mm
(Garis) telekomunikasi jaringan serat
optik
10 Jaringan Kabel Laut Line Rangkaian perangkat 76 33 100 60 170 0 99 100 67 Diameter : 2,8 mm
(Garis) telekomunikasi jaringan kabel
laut
11 Jaringan Internasional Line Rangkaian perangkat 76 33 100 60 170 0 99 100 67 Tebal : 0,5 mm
(Garis) telekomunikasi jaringan internasional
12 Transmisi Kabel Laut Line Saluran pembawa atau transmisi tenaga atau 76 33 100 60 170 0 99 100 67 Diameter : 2,8 mm
(Garis) arus
listrik bawah laut yang sedang
dikerjakan
13 Transmisi Kabel Laut Line Saluran pembawa atau transmisi tenaga atau 76 33 100 60 170 0 99 100 67 Tebal : 0,5 mm
Konstruksi (Garis) arus listrik bawah laut yang sedang dikerjakan
D Jaringan Lainnya
(Sistem Persampahan)
1 Tempat penampungan Line Tempat sebelum sampah diangkut ke tempat Segitiga: Segitiga: Segitiga:
Arial Narrow 3
sementara (TPS) (Garis) pendaur ulang, pengolahan dan/atau tempat 0 25 10 0 255 190 230 323 25 100
Segitiga : 6
pengolahan sampah Outline : Outline: Outline:
Outline : 7
terpadu 0 100 22 0 255 0 200 313 100 100
2 Tempat Pengolahan Line Tempat dilaksanakannya Segitiga: Segitiga: Segitiga:
Arial Narrow 3
Sampah Terpadu (TPST) (Garis) Kegiatan pengumpulan, pemilahan, 0 25 10 0 255 190 230 323 25 100
Segitiga : 6
penggunaan ulang, pendaur ulang, pengolahan, Outline : Outline: Outline:
Outline : 7
dan pemrosesan akhir sampah 0 100 22 0 255 0 200 313 100 100
3 Tempat Pemrosesan Line Tempat memroses dan mengembalikan sampah Segitiga: Segitiga: Segitiga:
Arial Narrow 3
Akhir (TPA) (Garis) ke media lingkungan secara aman bagi manusia 0 25 10 0 255 190 230 323 25 100
Segitiga : 6
dan lingkungan Outline : Outline: Outline:
Outline : 7
0 100 22 0 255 0 200 313 100 100
E Jaringan Sumberdaya
Air
1 Fasilitas air bersih Line
(Garis)
a Pipa air bersih primer Line Saluran atau pipa transmisi air bersih Diameter : 3,5 mm
100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
(Garis) utama/primer. Tebal : 0,35 mm
b Pipa air bersih Line Saluran atau pipa transmisi air bersih sekunder 80 29 0 0 50 180 255 202 80 100 Diameter : 3,5 mm

23
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe Pengertian dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
sekunder (Garis) yang Tebal : 0,35 mm
digunakan.
c Jalur distribusi air Line Jalur distribusi air bersih. Segitiga : 2,8 mm
100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
bersih (Garis) Tebal : 0,35 mm
2 Sistem Pengendali Banjir Line
(Garis)
a Saluran drainase Line Saluran pengendali banjir Primer. Diamond : 3,2 mm
100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
primer (Garis) Tebal : 0,35 mm
b Saluran drainase Line Saluran pengendali banjir sekunder Diamond : 3,2 mm
80 29 0 0 50180 255 202 80 100
sekunder (Garis) Tebal : 0,35 mm
c Saluran air hujan Line Saluran air hujan primer. Garis : Garis : Garis :
primer (Garis) 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94 Diamond : 3,5 mm
Diamond: Diamond: Diamond: Tebal : 0,35 mm
14 41 100 0 220 150 0 41 100 86
d Saluran air hujan Line Saluran air hujan sekunder. Garis : Garis : Garis :
sekunder (Garis) 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94 Diamond : 3,5 mm
Diamond: Diamond: Diamond: Tebal : 0,35 mm
0 22 100 0 255 200 0 47 100 100
3 Jaringan Irigasi Line Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan
(Garis) Bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan
Segitiga : 6,7 mm
untuk 61 10 18 0 100 230 210 170 57 90
Tebal : 0,35 mm
penyediaan, pembagian,
pemberian, penggunaan, dan
pembuangan air irigasi
a Saluran Irigasi Primer Line Saluran primer membawa air dari bendung ke
(Garis) saluran
Segitiga : Segitiga : Segitiga :
sekunder dan ke petak- petak tersier yang
84 92 53 0 40 20 120 253 83 47 Segitiga : 6,7 mm
diairi. Batas
Garis : Garis : Garis : Tebal : 0,35 mm
ujung saluran primer
100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
adalah pada bangunan bagi
yang terakhir
b Saluran Irigasi Line Saluran sekunder membawa
Sekunder (Garis) air dari saluran primer ke
petakpetak tersier yang
Segitiga : 6,7 mm
dilayani oleh saluran sekunder 100 69 6 0 0 80 240 100 69 6 0
Tebal : 0,35 mm
tersebut. Batas ujung saluran
ini adalah pada bangunan
sadap terakhir
c Saluran Irigasi Tersier Line Saluran tersier membawa air Segitiga : Segitiga : Segitiga :
(Garis) dari bangunan sadap tersier 49 10 0 0 130 230 255 192 49 100 Segitiga : 6,7 mm
di jaringan utama ke dalam Garis : Garis : Garis : Tebal : 0,35 mm
petak tersier lalu ke saluran 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94

24
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe Pengertian dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
kuarter. Batas ujung saluran
ini adalah boks bagi kuarter
yang terakhir
d Saluran Pembuangan Line Mengalirkan air lebih dari saluran pembuang
Primer (Garis) sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang
Segitiga : Segitiga: Segitiga :
primer sering berupa saluran pembuang
65 100 94 0 90 0 15 350 100 35 Segitiga : 6,7 mm
alamiah yang mengalirkan kelebihan air
Garis : Garis : Garis : Tebal : 0,35 mm
tersebut ke
100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
sungai, anak sungai
atau ke laut
e Saluran Pembuangan Line Menampung air dari jaringan pembuang tersier
Segitiga : Segitiga: Segitiga :
Sekunder (Garis) dan pembuang air tersebut ke pembuang
14 45 100 0 220 140 0 38 100 86 Segitiga : 6,7 mm
primer atau langsung ke jaringan pembuang
Garis : Garis : Garis : Tebal : 0,35 mm
alamiah dan ke
100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
luar daerah irigasi
f Saluran Pembuangan Line Petak- petak tersier yang termasuk dalam unit Segitiga : Segitiga: Segitiga :
Tersier (Garis) irigasi sekunder yang sama dan menampung 0 24 100 0 255 195 0 46 100 100 Segitiga : 6,7 mm
air, baik dari pembuang kuarter maupun dari Garis : Garis : Garis : Tebal : 0,35 mm
sawah-sawah. 100 69 6 0 0 80 240 220 100 94
4 Bendungan Titik Bangunan yg berupa urugan
(Point) tanah, urugan batu, beton, dan/atau pasangan
batu yang
dibangun selain untuk menahan dan
menampung air,
100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 5 mm
dapat pula dibangun untuk
menahan dan menampung
limbah tambang (tailing) atau
menampung lumpur sehingga
terbentuk waduk.
5 Fasilitas Air Bersih Titik
(Point)
a Mata Air Titik Tempat atau keluar air dari dalam tanah
(Point) 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 6 mm
b Intake Titik Penahan aliran air sungai
(Point) 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 6 mm
c Instalasi Produksi Titik Tempat pengolahan air sungai menjadi air yang
(Point) dapat 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 6 mm
dikonsumsi
d Bak Penampungan Titik Tempat penampunngan air
(Point) hasil produksi. 100 65 10 0 0 90 230 217 100 90 Ukuran: 6 mm
6 Fasilitas Irigasi Titik
(Point)

25
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Simbol Spesifikasi
No Jenis Tipe Pengertian dan/atau Keterangan
Simbol CMYK RGB HSV
Notasi
a Bangunan Utama Irigasi Titik Kompleks bangunan yang
(Point) direncanakan di sepanjang sungai atau aliran
air untuk membelokkan air ke dalam jaringan Ukuran: 5 mm
saluran agar dapat
dipakai untuk keperluan irigasi
F Jaringan Pengelolaan
Air Limbah
1 Instalasi Pengolahan Air Titik Sistem sarana pengolahan air
Limbah (IPAL) (Point) limbah terpusat 49 73 100 0 130 70 0 32 100 51 Ukuran: 5 mm

2 Instalasi Pengolahan Titik Sistem pengolahan lumpur tinja yang berasal


Lumpur Tinja (IPLT) (Point) dari septi tank. 49 73 100 0 130 70 0 32 100 51 Ukuran: 5 mm

3 Sistem prasarana Titik Sistem prasarana untuk pengelolaan limbah B3


pengelolaan lingkungan (Point) 49 73 100 0 130 70 0 32 100 51 Ukuran: 5 mm
(Limbah B3)
G Jaringan Lainnya
1 Jalur Evakuasi Bencana Line Jalan yang dikhususkan untuk
0 100 22 0 255 0 200 313 100 100 Tebal: 0,7 mm
(Garis) jalur evakuasi bila terjadi bencana

26
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

BAB 4
TATA LETAK/LAYOUT PETA RDTR

A. Cakupan Peta
Cakupan peta tediri dari dua, yaitu :
1. Penyajian Berdasarkan BWP atau Sub BWP
a. Peta RDTR yang mencakup suatu BWP disajikan pada satu
lembar kertas:
− Ukuran A3 untuk Lampiran Raperda, dan
− Ukuran A1 untuk Album Peta
b. Apabila BWP tersebut terlalu luas untuk disajikan dalam
satu lembar peta, maka peta RDTR dapat digambarkan
dalam beberapa lembar peta berdasarkan Sub BWP.
c. Skala penyajian Peta RDTR dapat menyesuaikan dengan
BWP atau Sub BWP tersebut.
2. Penyajian Berdasarkan Indeks
a. Apabila pada skala 1:5.000, cakupan area BWP tidak dapat
disajikan dalam satu lembar kertas ukuran A1, maka
penyajian peta pada BWP tersebut harus dilengkapi
dengan peta yang disajikan berdasarkan indeks RBI skala
1:5.000, sehingga akan menghasilkan beberapa lembar
peta pada kertas ukuran A1.
b. Satu lembar peta RDTR berdasarkan indeks RBI skala
1:5.000 mencakup daerah dengan ukuran 1’15”lintang dan
1’15”bujur. Dalam hal yang khusus terdapat pengecualian
untuk mencakup pulau-pulau kecil atau suatu daratan
yang kecil untuk menghindari tambahan lembar peta.

B. Orientasi Lembar Peta


Penyajian Peta RDTR yang mencakup satu area BWP/ Sub BWP juga
harus disesuaikan dengan bentuk BWP/ Sub BWP tersebut. Berikut
ini adalah beberapa contoh orientasi penyajian peta:

27
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

1. Landscape Normal

Gambar 4.1.

28
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

2. Landscape Memanjang

Gambar 4.2.

29
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

3. Portrait

Gambar 4.3.

30
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

4. Indeks Peta RBI Skala 1:5.000


Untuk penyajian peta yang disesuaikan dengan indeks RBI skala 1:5.000
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.4.

31
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

Ketentuan teknis penyajian peta yang disesuaikan dengan Indeks RBI skala
1:5.000 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Satuan dalam cm
Gambar 4.5.

C. Grid Peta
Grid Peta terdiri dari dua, yaitu :
1. Penyajian Berdasarkan BWP atau Sub BWP
Grid peta hanya ditunjukkan dengan UTM tick dan interval grid
disesuaikan dengan BWP atau Sub BWP. Jumlah tick mark UTM
dibuat secara proposional sesuai orientasi peta, meliputi:
 Pada lembar peta secara landcape maka jumlah tick mark
sebanyak 5 - 8 tick mark kekanan dan 5 –8 tick mark kebawah.
(Gambar 4.1.)
 Pada lembar peta secara landscape memanjang maka jumlah
tick mark sebanyak 5 –9 tick mark kekanan dan 4 –6 tick mark
kebawah. (Gambar 4.2.)

32
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

 Pada lembar peta secara portrait sebanyak 4 –6 tick mark


kekanan dan 5 –9 tick mark kebawah. (Gambar 4.3.)
Pada tepi peta diberi label angka dan satuan UTM berwarna hitam.

2. Penyajian Berdasarkan Indeks


Grid peta hanya ditunjukkan dengan UTM tick pada tepi peta tiap 500
m, diberi label angka dan satuan UTM berwarna hitam. (Gambar 4.4.).

D. Gratikul
Gratikul terdiri dari dua, yaitu :
1. Gratikul Penyajian Peta Satu RDTR
Gratikul digambarkan dengan garis penuh berwarna biru dengan
interval gratikul menyesuaikan BWP atau Sub BWP. Jumlah kotak
yang dibentuk gratikul dibuat secara proposional sesuai orientasi
peta, meliputi:
 Pada lembar peta secara landcape maka jumlah kotak yang
dibentuk 6 –8 kotak ke kanan dan 6 –8 kotak ke bawah. (Gambar
4.1.)
 Pada lembar peta secara landscape memanjang maka jumlah
kotak yang dibentuk 7-10 kotak ke kanan dan 5 –7 kotak ke
bawah. (Gambar 4.2.)
 Pada lembar peta secara portrait maka jumlah kotak yang
dibentuk 5 –7 kotak ke kanan dan 7 –10 kotak ke bawah.
(Gambar 4.3.)
Pada tepi peta diberi label angka dan satuan koordinat berwarna
biru.
2. Gratikul Penyajian Lembar Peta Indeks
Gratikul digambarkan dengan garis penuh berwarna biru tiap 15”
(detik) dan pada tepi peta diberi label angka dan satuan koordinat
berwarna biru. (Gambar 4.5.).

33
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

BAB 5
INFORMASI TEPI PETA RDTR

Penyajian peta RDTR perlu dilengkapi dengan pembuatan informasi tepi.


Informasi tepi digunakan untuk menampilkan kelengkapan atau atribut-
atribut peta agar sesuai dengan kaidah-kaidah kartografi. Kelengkapan-
kelengkapan tersebut meliputi skala, legenda, sistem proyeksi, arah mata
angin, inset peta, dan keterangan-keterangan lainnya yang diperlukan
(informasi tepi). Adapun penyajian informasi tepi pada peta RDTR sebagai
berikut:
1. Logo dan Nama Pemerintah Penyusun Peta
Berisi tentang keterangan nama pemerintah daerah yang
bertanggungjawab dalam penyusunan peta RDTR yang dibuat.
Contoh dan pengaturan:

2. Nama Dokumen RDTR dan Tahun Penyusunan


Berisi tentang informasi mengenai nama dokumen RDTR dan rentang
waktu penyusunan RDTR yang dibuat.
Contoh dan pengaturan:

3. Judul Dokumen RDTR


Berisi tentang informasi spesifik mengenai judul dokumen RDTR.
Contoh dan pengaturan:

34
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

4. Orientasi Peta dan Skala


Berisi tentang orientasi peta dan skala. Arah utara pada orientasi peta
menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan skala dilengkapi dengan
skala angka dan skala grafis.
Contoh dan pengaturan:

5. Keterangan Proyeksi
Berisi tentang keterangan sistem proyeksi, sistem grid dan datum
horizontal.
Contoh dan pengaturan:

6. Diagram Lokasi (Inset Peta)


Berisi tentang informasi letak peta yang dibuat terhadap wilayah
administrasi di sekitarnya. Selain itu inset peta juga dibuat dengan
menggambarkan posisi NLP pada skala 1:5.000 Diagram Lokasi ini
dilengkapi dengan koordinat geografis dalam bahasa Indonesia.
Contoh dan pengaturan:

35
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

7. Legenda
Legenda berisi tentang keterangan mengenai simbol-simbol yang
terdapat dalam muka peta baik yang berupa titik, jaringan, maupun area.
Keterangan simbol ini harus merepresentasikan (menyesuaikan)
kenampakan yang terdapat dalam muka peta.
Contoh dan pengaturan:

36
Modul 8 Penyusunan Album Peta RDTR

8. Sumber dan Riwayat Peta


Sumber dan riwayat peta berisi informasi tentang data apa saja yang
digunakan dalam pembuatan peta. Informasi tersebut disebutkan secara
lengkap dengan skala dan tahun pembuatannya.
Contoh dan pengaturan:

9. Keterangan (Disclaimer)
Berisi tentang keterangan tambahan yang diperlukan, seperti pernyataan
bahwa Peta RDTR bukan merupakan referensi resmi mengenai garis-
garis batas administrasi.
Contoh dan pengaturan:

10. Kolom Pengesahan


Berisi nama dan tanda tangan pihak (pemerintah) sebagai bentuk
pengesahan Peta RDTR.
Contoh dan pengaturan:

37

Anda mungkin juga menyukai