3.1
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kawasan Kelimutu yang ada di Kabupaten Ende merupakan Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional, selain itu juga termasuk dalam kawasan andalan Maumere-Ende. Mengembangkan
Kawasan Andalan Maumere-Ende untuk kegiatan pariwisata berbasis cagar budaya dan ilmu
pengetahuan, ekowisata, kegiatan pendukung pariwisata, permukiman, serta didukung prasarana dan
sarana.
Berdasarkan Perda Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010-2030, menyebutkan bahwa Kawasan
Kelimutu termasuk dalam Kawasan Strategis Provinsi sebagai Kawasan Strategis Konservasi
Lingkungan Hidup Kawasan Kelimutu dan sekitarnya, Kawasan Peruntukan Wisata. Kawasan Kelimutu
juga termasuk dalam Pengembangan Pariwisata KLASTER III: Ende-Sikka-Flores Timur & Lembata
dengan konsep Ekowisata yang bertumpu pada danau Kelimutu dan berbagai atraksi wisata budaya
lokal. Berikut adalah isue pengembangan kawasan di sekitar Taman Nasional dan Sekitarnya:
1. Target pemerintah sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan dan potensial untuk
penerimaan negara dan menjadi trigger kegiatan ekonomi di daerah;
2. KSPN TN Kelimutu merupakan kawasan wisata nasional yang mempunyai DTW tersendiri, dan
hanya ada di Kelimutu;
3. KSPN TN Kelimutu selain sebagai kawasan wisata yang diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian wilayah juga sebagai Kawasan Strategis Konservasi Lingkungan Hidup;
4. Saat ini sudah mulai tumbuh sarana penunjang wisata Danau Kelimutu (caffe, penginapan
dll);
5. Pada tahun 2022 Kementerian PUPR akan membangun Kawasan Inkubasi di TN Kelimutu
6. Adanya rencana pembangunan Geopark Kelimutu
1. RDTR Di Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu untuk mengatur sinergitas antar sektor unggulan
(agrowisata) untuk daya saing dengan fungsi sebagai kawasan lingkungan hidup dan
menghindari konflik pemanfaatan ruang antar sektor unggulan;
2. Sebagai acuan pemberian ijin pemanfaatan ruang pada kawasan Wisata Taman Nasional
Kelimutu;
3.2
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kriteria yang digunakan dalam menentukan kawasan perencanaan, kriteria dirumuskan dari
kajian kondisi eksisiting dan perumusan isu awal yang dilakukan. Dari perumusan tersebut didapatkan
10 (sepuluh) kriteria yang digunakan yaitu :
3.3
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3.4
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Dari kriteria diatas maka akan dibuatkan indikator, hal ini dilakukan untuk menilai parameter
di masing-masing lokasi dengan teknik skoring.
Ditetapkan sebagai KSN/KSP Termasuk dalam KSP/KSP Tidak termasuk dalam KSP/KSN
(kawasan Strategis
Nasional/Kawasan Strategis
Provinsi)
Fungsi Secara Struktur Ruang di Tidak Termasuk dalam kawasan Termasuk dalam kawasan
RTRW Kab. Ende (PPW, PKL, PPK) perkotaan perkotaan
Ditetapkan sebagai KSK (kawasan Sebagai Kawasan Stategis Tidak Sebagai Kawasan Stategis
Strategis Kabupaten) Kabupaten Kabupaten
Terdapat Potensi Wisata dan atau Tidak Terdapat Potensi Wisata dan
Potensi Pariwisata aktivitas pendukung wisata yang atau aktivitas pendukung wisata
dapat dikembangkan yang dapat dikembangkan
Bernilai Investasi Tinggi di sektor Terdapat sarana penunjang wisata Tidak Terdapat sarana penunjang
pariwisata (rumah makan dan wisata
penginapan)
Integrasi dengan Infrastruktur Dilalui oleh Jalan Utama Tidak Dilalui oleh Jalan Utama
Utama (Jalan) (Arteri/Kolektor) (Arteri/Kolektor)
Jarak dari pusat kecamatan ke Desa Dekat dengan Ds. Moni Jauh dengan Ds. Moni
Moni (KM)
Jumlah Penduduk Pada Tahun 2020 Merupakan penduduk sedang merupakan penduduk rendah
Kawasan-kawasan yang menjadi inisiasi awal Pemilihan Deliniasi RDTR di Kawasan Pariwisata
Ende-Kelimutu adalah Kecamatan yang menjadi Hinterland Taman Nasional Kelimutu yang meliputi:
1. Kecamatan Ndona;
3.5
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Berdasarkan Parameter dan kriteria yang sudah ditentukan diatas, maka kami memberikan
skoring pada masing-masing indikator di masing-masing Kecamatan berdasasrkan data sekunder
maupun informasi dari Pemerintah Daerah, berikut adalah sistem penilaian dengan teknik skoring
Pemilihan Deliniasi RDTR di Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu.
3.6
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Gambar 3.2. Peta Kawasan (Kecamatan) Pemilihan Lokasi RDTR di Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu
3.7
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Ditetapkan
sebagai Fungsi Secara
Luas Kawasan Bernilai Investasi
Luas (Ha) Jumlah Ketersediaan KSN/KSP Struktur Ditetapkan sebagai
NO Kecamatan Permukiman Tinggi di sektor Integrasi dengan Jarak dari pusat Jumlah
Diluar TNK Desa Peta (kawasan Ruang di KSK (kawasan Sistem Perwilayahan Potensi Daerah Rawan
(Ha) pariwisata (rumah Infrastruktur kecamatan ke Penduduk Pada
Strategis RTRW Kab. Strategis dalam RTRW Kab. Ende Pariwisata Bencana
makan dan Utama (Jalan) Desa Moni (KM) Tahun 2020
Nasional/Kaw Ende (PPW, Kabupaten)
penginapan)
asan Strategis PKL, PPK)
Provinsi)
Kawasan
Kawasan Rawan
Peta Plaeides WP III (pertanian, wisata Alam, terintegrasi jalan
PPK (non Kawasan strategis Rumah makan: 0 Gunung Berapi,
1 Wolojita 3.985,42 82,71 6 Desa Th 2020 dari pariwisata, industri & Kawasan Arteri Jl. Tol Ende- 23,03 6.266
perkotaan) kampung adat Penginapan: 0 Kawasan Rawan
LAPAN pertambangan) Wisata Maumere
Bencana Longsor
Budaya
Kawasan Cagar
Alam Geologi, Kawasan strategis
Kawasan kampung adat
Kawasan
Statregis (Pasar Tradisional Kawasan Rawan
Peta Plaeides WP III (pertanian, wisata Alam, terintegrasi jalan
Pariwisata PPK (non Nduria dan Adat Rumah makan: 31 Gunung Berapi,
2 Kelimutu 5.403,09 63,39 9 Desa Th 2020 dari pariwisata, industri & Kawasan Arteri Jl. Tol Ende- 2,73 6.992
Nasional perkotaan) Moni) dan Kawasan Penginapan: 6 Kawasan Rawan
LAPAN pertambangan) Wisata Maumere
Kelimutu, Strategis Bidang Bencana Longsor
Budaya
Kawasan Penyelamat
Konservasi Lingkungan Hidup
Kelimutu
Kawasan
wisata Alam, Kawasan Rawan
WP II (pusat pariwisata,
Kawasan Gempa Bumi,
Peta Plaeides Kawasan industri rumah tangga terintegrasi jalan
PKLp Kawasan strategis Wisata Rumah makan: 0 Kawasan Rawan
3 Detusoko 14.427,19 175,45 21 Desa Th 2020 dari Taman Wisata pembuatan souvenir, Arteri Jl. Tol Ende- 25,61 14.125
(perkotaan) kampung adat Budaya dan Penginapan: 1 Gunung Berapi,
LAPAN Kemang Beleng pertambangan, Maumere
kawasan Kawasan Rawan
pertanian, perkebunan)
wisat debgan Bencana Longsor
minat khusus
Kawasan Rawan
Kawasan
Gunung Berapi,
Peta Plaeides WP III (pertanian, wisata Alam, terintegrasi jalan
PPK (non Kawasan strategis Rumah makan: 0 Kawasan Rawan
5 Ndona 9.324,60 106,41 14 Desa Th 2020 dari pariwisata, industri & Kawasan Arteri Jl. Tol Ende- 48,28 13.690
perkotaan) kampung adat Penginapan: 0 Bencana Longsor,
LAPAN pertambangan) Wisata Maumere
Kawasan Rawan
Budaya
Gelombang Pasang
Kawasan strategis
Kawasan
kampung adat dan Kawasan Rawan
Peta Plaeides WP III (pertanian, wisata Alam, terintegrasi jalan
PKL Kawasan Strategis Rumah makan: 5 Bencana Longsor,
6 Wolowaru 6.441,15 132,29 17 desa Th 2020 dari pariwisata, industri & Kawasan Arteri Jl. Tol Ende- 13,08 16.327
(Perkotaan) Bidang Penginapan: 1 Kawasan Rawan
LAPAN pertambangan) Wisata Maumere
Pertumbuhan Gelombang Pasang
Budaya
Ekonomi
Sumber: Tim Penyusun, 2021
3.8
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel 3.3. Skoring Pemilihan Lokasi Deliniasi RDTR di Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu
Skor
Fungsi Bernilai
Ditetapkan Secara Investasi
Ditetapka Sistem
sebagai Struktur Tinggi di
n sebagai Perwilay Integrasi
N KSN/KSP Ruang di sektor Jarak dari pusat Jumlah Total
Kecamatan KSK ahan dengan Daerah
O (kawasan RTRW Potensi pariwisata kecamatan ke Penduduk Skor
(kawasan dalam Infrastrukt Rawan
Strategis Kab. Pariwisata (rumah Desa Moni Pada Tahun
Strategis RTRW ur Utama Bencana
Nasional/Kawas Ende makan (KM) 2020
Kabupaten Kab. (Jalan)
an Strategis (PPW, dan
) Ende
Provinsi) PKL, penginapa
PPK) n)
1 Wolojita 1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 22
2 Kelimutu 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 28
3 Detusoko 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 24
4 Ndona
1 3 3 3 3 1 3 1 1 3 22
Timur
5 Ndona 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 24
6 Wolowaru 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 26
Sumber: Tim Penyusun, 2021
Berdasarkan hasil skoring diatas maka deliniasi lokasi RDTR di Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu adalah di Kecamatan Kelimutu dan Kecamatan
Wolowaru.
3.9
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3.10
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3.11
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3.12
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3.13
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3.14
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya Apabila dilihat
dengan pola ruang yang ada di RTRW Kabupaten Ende Tahun 2011-2031, bahwa Deliniasi RDTR di
Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu sebagain wilayahnya merupakan kawasan lindung. Berikut adalah
Tabel penggunaan lahan berdasarkan Pola Ruang RTRW Kabupaten Ende:
Tabel 3.4. Rencana Pola Ruang Berdasarkan RTRW Kabupaten Ende pada Deliniasi RDTR di
Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu
Kawasan Lindung
Lokasi Kawasan Budidaya (Ha) Total (Ha)
(Ha)
Apabila dilihat secara pola ruang maka Lokasi Deliniasi RDTR di Kawasan Pariwisata Ende-
Kelimutu kawasan yang diperbolehkan untuk kegiatan budidaya hanya 1.417,60 Ha dan untuk
kawasan lindung yang tidak diperbolehkan untuk kegiatan terbangun ada 1.175,89 Ha.
3.15
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Gambar 3.6. Peta Pola Ruang Sesuai RTRW Kab. Ende di Deliniasi RDTR di Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu
3.16
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3.17
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3.18
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Berdasarkan peta di atas, pembagian WP menjadi 6 SWP dapat dirinci sebagai berikut:
1. SWP A dengan luas 1.192,32 Ha, terdiri dari sebagian Desa Nuamuri, sebagian Desa
Nuamuri Barat dan sebagian Desa Detuene dengan konsepKawasan Agrowisata
dengan potensi utama pertanian holtikultura. Tema pengembangan Agrowisata;
2. SWP B dengan luas 826,98 Ha terdiri dari sebagian Desa Woloara, sebagian Desa
Waturaka dan sebagian Desa Pemo dengan konsep Pengembangan Desa Wisata
dengan potensi utama adat dan budaya/ pengembangan cultur tourism.
3. SWP C dengan luas 555,38 Ha terdiri sebagian Desa Woloara dan sebagian Desa
Koanara sebagai pusat pelayanan wisata (tourism center) dengan aktivitas utama
pemenuhan jasa wisata meliputi amenitas dan akomodasi, namun juga kawasan wisata
dnegan potensi alam, budaya dna buatan;
4. SWP D denan luas 1.410,24 Ha terdiri sebagian Desa Lise Pu’u, sebagian Desa Nualise,
sebagian desa Lisedetu dan sebagian Desa Liselowobora sebagai pusat pengembangan
perkebunan dengan komoditi utama mete, kemiri, cengkeh, kopi dan pengembangan
biofarmaka termasuk pengolahannya
5. SWP E dengan luas 482,67 Ha terdiri dari Kelurahan Bokasape, sebagian Desa
Nakambara, sebagian Desa Lisedetu sebagai pusat kawasan perkotaan yang menjadi
support kegiatan wisata di Kelimutu-Wolowaru, pertambangan galian C;
6. SWP F dengan luas 653,69 Ha terdiri sebagian Desa Nakambara dan sebagian Desa
Mbuliwaralau Utara sebagai pusat pengembangan wisata alam dengan potensi utama
pertanian dan air (sungai).
3.19
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Luas
Sub WP Blok Sebagian Desa
(Ha)
A.2 Nuamuri 234,75
A.3 Detuena dan Koanara 636,40
B.1 Nuamuri Barat dan Waturaka 173,22
B.2 Waturaka, Woloara, Pemo 232,75
B
B.3 Pemo 245,77
B.4 Pemo 159,79
C.1 Detuena dan Koanara 136,24
C C.2 Woloara dan Koanara 228,46
C.3 Detuena, Koanara, Woloara 207,20
D.1 Detuena, Lise Pu'u, Nualise, Lisedetu, Liselowobora 350,67
D.2 Liselowobora dan Lisedetu 221,67
D Lise Pu'u, Nualise, Lisedetu, Bokasape, dan
D.3 Nakambara 486,31
D.4 Nualise, Lisedetu, dan Nakambara 354,61
E.1 Liselowobora, dan Bokasape 129,73
E E.2 Lisedetu dan Bokasape 202,91
E.3 Bokasape dan Nualise 149,64
F.1 Nakambara dan Mbuliwarau Utara 294,25
F
F.2 Nakambara dan Mbuliwarau Utara 357,79
Luas Total 5.121
Sumber: Rencana Tim, 2021
Secara spasial pembagian blok di wilayah perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini:
3.20
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
Pemerintah Kabupaten Ende
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3.21
BUKU RENCANA
DELINEASI DAN PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN