Rencana
KONSULTASI Detail
Tata Ruang
PUBLIK-1
(KP-1)
PAGE 1
Outline
Paparan
PAGE 3
PP NO 21 TH 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PAGE 6
TATA CARA PENYUSUNAN RDTR (Permen ATR/BPN No. 11 Th 2021 Tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan
Kembali, Revisi, Dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota)
PAGE 7
Minimal mencakup:
PAGE 8
PROSES PENETAPAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
PAGE 9
DELINIASI O3
WILAYAH
PERENCANAAN
PAGE 10
1. Target pemerintah sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan dan
potensial untuk penerimaan negara dan menjadi trigger kegiatan ekonomi di
Kenapa di KSPN TN Kelimutu daerah;
Memerlukan RDTR 2. KSPN TN Kelimutu merupakan kawasan wisata nasional yang mempunyai DTW
tersendiri, dan hanya ada di Kelimutu;
3. KSPN TN Kelimutu selain sebagai kawasan wisata yang diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian wilayah juga sebagai Kawasan Strategis Konservasi
Lingkungan Hidup;
4. Saat ini sudah mulai tumbuh sarana penunjang wisata Danau Kelimutu (caffe,
penginapan dll);
5. Pada tahun 2022 Kementerian PUPR akan membangun Kawasan Inkubasi di TN
Kelimutu
6. Adanya rencana pembangunan Geopark Kelimutu
2 4 Kecamatan Wolowaru
5
5 1. Desa Lise pu’u : batas desa
6
2. Desa Nualise : batas desa
3. Desa Liselowobora : batas desa
4. Desa Lisedetu : batas desa
5. Kelurahan Bokasape : batas desa
6
6. Desa Nakambara : batas desa
7. Desa Mbuliwaralau Utara : batas desa
PAGE 12
PAGE 13
PAGE 14
PAGE 15
Survey
Survei
Pendahuluan
FGD 1 Detail FGD 2 KP 1 FGD 3 FGD 4 KP 2 FGD 5
Survei primer
dan wawancara
ke masyarakat
Koordinasi awal dengan Asisten II Bidang
Ekonomi Kab. Ende
PAGE 17
PAGE 18
PAGE 19
Wawancara Dengan
Masyarakat
PAGE 21
Termasuk dalam Rencana Pengembangan Wilayah Koordinatif Badan
Otoritas Labuan Bajo
Jalan 38,42 Ha
Permukiman 180,8 Ha
Sawah 270,8 Ha
Kebun/Ladang 3.797,6 Ha
Sungai 34,81 Ha
PAGE 23
4%1%
Belum
terdaftar 95%
PAGE 24
Jumlah
Jumlah Jumlah Fasilitas Pendidikan Jumlah Fasilitas Kesehatan Jumlah Fasilitas Peribadatan Jumlah
Fasilitas Jumlah JumlahPendidikan
Jumlah Fasilitas Hirarki
No Desa No Desa Orde
Penduduk Penduduk
Perdagangan Total Bobot
SD SMP SMA SMK Poliklinik Puskesmas Pustu Masjid Mushola Gereja Pasar Desa SD SMP SMA SMK P
1 Bokasape 1989 3 2 1 0 1 1 0 1 1 Bokasape
1 1 19892 313 352,17
2 1 I 0
2 Nakambara 1250 1 0 1 0 0 0 0 2 2 Nakambara
4 0 12500 1 8 163,03
0 1 II 0
3 Liselowobora 678 1 0 0 0 0 0 1 0 3 Liselowobora
0 0 6780 1 2 105,88
0 0 III 0
4 Detuena 580 1 0 0
PETA 1
HIRARKI PUSAT0 PELAYANAN 0 0 0 4 Detuena0 0 5800 1 2 105,88
0 0 III 1
5 Koanara 1136 1 1 0 0 1 0 0 0 5 Koanara0 0 11361 1 4 103,50
1 0 III 0
6 Lisedetu 1222 1 2 0 0 0 0 0 0 6 Lisedetu0 1 12220 1 4 284,45 0 IV 0
7 Woloara 1271 2 1 0 0 0 1 0 0 7 Woloara0 0 12710 2 4 176,05 0 IV 0
8 Mbuliwaralau Utara 1159 1 0 0 0 0 0 0 1 8 Mbuliwaralau
2 Utara0 11590 1 4 059,45 0 IV 0
9 Nuamuri Barat 512 1 1 0 0 0 0 0 0 9 Nuamuri0 Barat 0 5120 1 2 120,17 0 V 0
10 Nualise 598 1 0 0 0 0 0 0 010 Nualise0 0 5980 1 1 0 5,88 0 V 0
11 Lise Pu’u 497 1 0 0 0 0
Orde Pusat Pelayanan 0 0 011 Lise Pu’u
0 0 4970 1 1 0 5,88 0 V 0
12 Nuamuri 1020 1 0 0 0 0 0 0 012 Nuamuri0 0 10200 1 1 0 5,88 0 V 0
13 Pemo 545 1 0 0 0 0 0 0 013 Pemo 0 0 5450 1 1 0 5,88 0 V 0
14 Waturaka 488 1 0 0 0 0 Hirarki I 0 0 014 Waturaka
0 0 4880 1 1 0 5,88 0 V 0
PAGE 25
Kemampuan
Pengembangan Tinggi
0%
Kemampuan
Pengembangan agak
Tinggi
19%
Kemampuan
Kemampuan Pengembangan Rendah
Pengembangan Sedang 15%
66%
PAGE 26
Lahan potensial terluas di
Desa Nuamuri yaitu seluas
202 Ha atau sebesar
47,97%dari luas lahan desa
• Permukiman Adat Tradisonal Suku Lio di Kelimutu_Wolowaru dipimpin oleh MosaLaki (Kepala
Suku). Kepala Suku (Mosalaki) memegang peranannya masing-masing sesuai dengan tugas
yang diamanatkan turun temurun dari nenek moyang sebelumnya. Kepala Suku bertempat
tinggal di Sao Ria (rumah besar) masing-masing. Permukiman Adat di Beberapa Desa di Sekitar
Kelimutu dulunya memiliki berbagai macam bangunan mulai dari Sao Ria (rumah besar), Sao
Keda (tempat musyawarah), Kanga (arena lingkaran), Tubu Mbusu (tugu batu), Rate
(kuburan) dan Kebo Ria (lumbung). Bangunan-bangunan adat yang ada sebagian sudah
mengalami perubahan dari bentuk fisiknya dan adapula yang sudah hilang akibat kerusakan.
Contohnya Sao Ria yang sudah menggunakan atap seng. Selain perubahan dari bentuk fisiknya
sebagian bangunan juga sudah mulai rusak dimakan usia. Hal ini dapat dijumpai di
permukiman dimana bangunan tradisional Sao Ria yang dulunya terdiri dari empat buah
sekarang Cuma di jumpai satu bangunan itupun mengalmi kerusakan yang sangat parah. Selain
Sao Ria adapula bangunan yang sekarang tidak dijumpai adalah Sao Keda (tempat
musyawarah), Sao Bhaku (tempat pengimpanan tulang belulang), Kebo Ria (lumbung).
PAGE 28
Sumber: Dian Fitriawati Mochdar
(Dosen Arsitektur Universitas Flores Ende)
Sketsa Permukiman Adat Dusun Nuaone Terdahulu
di Desa Woloara
PAGE 29
Peta kernel untuk melihat
kepadatan penduduk dan
sebaran berdasarkan
sebaran rumah dan
penduduk
PAGE 30
Berdasarkan Forcase penduduk
dengan permodelan alami dan
optimis dimana optimis yang
dimaksud adalah kegiatan
pariwisata meningkatkan
penduduk. Variabel bebas adalah
PDRB Sektor Akomodasi, Makan
dan Minun
Kebaikan Model Quadratic Trend Model Growth Curve Model Linear Trend Model
MAPE 0,55 0,55 0,55
MAD 68,56 68,53 68,56
MSD 7590,53 7588,99 7602,54
PAGE 31
Kecamatan Quadratic Trend Model Growth Curve Model Linear Trend Model
Tahun
Kelimutu fit RESI1 Forecast fit RESI1 Forecast fit RESI1 Forecast Setelah dilakukan proyeksi
2016 12005 12056,7429 -51,74285714 12.056 - 51 12.053 - 48
2017 12413 12269,6286 143,3714286 12.269 144 12.272 141 penduduk berdasarkan trendline
2018
2019
12367
12724
12486,6571 -119,6571429
12707,8286 16,17142857
12.487 -
12.708
120
16
12.491 -
12.710
124
14
maka diperoleh proyeksi
2020 12945 12933,1429 11,85714286 12.933 12 12.929 16 penduduk di kawasan WP Th
2021 13162,6 13.162 13148,1
2022 13396,2 13.395 13367,2 2021-2045 (25 Tahun).
2023 13633,94 13.632 13586,3
2024 13875,83 13.873 13805,4
Setelah diproyeksikan dengan 3
2025
2026
14121,86
14372,03
14.119
14.369
14024,5
14243,6
metode maka akan ditentukan
2027 14626,34 14.623 14462,7 nilai eror/devisiasi
2028 14884,8 14.882 14681,8
2029 15147,4 15.146 14900,9
2030 15414,14 15.414 15120
2031 15685,03 15.687 15339,1
2032 15960,06 15.965 15558,2
2033 16239,23 16.247 15777,3
2034 16522,54 16.535 15996,4
2035 16810 16.828 16215,5
2036 17101,6 17.126 16434,6
2037 17397,34 17.429 16653,7
2038 17697,23 17.738 16872,8
2039 18001,26 18.052 17091,9
2040 18309,43 18.371 17311
2041 18621,74 18.697 17530,1
2042 18938,2 19.028 17749,2
PAGE 32
KARAKTERISTIK
PEREKONOMIAN
KAB ENDE
PAGE 33
Analisis Pertumbuhan Ekonomi
Kab Ende
Sumber utama pertumbuhan ekonomi adl
Sektor Pertanian krn sbg sektor utama dan
pertumbuhannya positif PAGE 34
Analisis Sektor Unggulan
2020
Terdapat 5 sektor unggulan
utama yaitu sektor
pertanian,jasa pendidikan,
perdagangan, transportasi &
pergudangan, jasa
kesehatan dan kegiatan
sosial
PAGE 35
Mohon informasi
sebaran dimasing-
masing desa
40.000
30.000
20.000
10.000
0
Wolowaru Kelimutu Detukeli Lepembusu Lainnya Kabupaten
Kelisoke
Jahe 21.600 2.000 14.400 3.600 106 41.706 57%
Kencur 54.264 214 2.040 170 56 56.744 96%
Kunyit 40.635 500 3.225 172 254 44.786 91%
PAGE 36
Sebaran Komoditas Sayuran di Kabupaten Ende Per Kecamatan
Tahun 2019 (Kuintal)
Trayek
Kota Baru, Ndondo, Aewora, Ropa, Welamosa,
Wolowaru Tendaleo,Maurole, Maukaro, Detusoko, Nduaria,
Watuneso, Liabeke, Ndori , Roga, Nggela, Wolojita,
Lianonu, Moni, Mbuli, Mbangga Terminal Wolowaru, Kelurahan Bokasape (Type C)
PAGE 41
Jumlah Kendaraan Mobil Penumpang Wajib Uji
Kabupaten Ende Tahun 2021
Kepemilikan
MODA ANGKUTAN UMUM
No Jenis Kendaraan Bukan Umum/ Umum/ Jumlah
Pemerintah
Perorangan Perusahaan
• Wilayah perencanaan dilayani oleh 4 Trayek
dengan trayek Ende – Moni, Ende – Wolowaru,
Mobil Penumpang
Ende – Jopu dan Ende - Maumere Sedangkan
1 MPU Travel/Mini Bus 4 62 - 66 untuk mencapai daerah yang tidak dilalui oleh
2 Station Wagon - - - -
angkutan umum tersebut, masyarakat
Sub jumlah 4 62 - 66 menggunakan angkutan paratransit berupa ojek,
Mobil Bus
Angkutan Pickup yang pangkalannya tersebar di
1 Bus - 28 - 28
wilayah perencanaan.
2 Micro bus 5 69 - 74
Trayek Ende - Moni Trayek Ende – Moni - Jopu Trayek Ende – Moni - Nggela
PAGE 42
Proyeksi Kebutuhan Rumah di Kawasan Perencanaan Tahun 2042
0
10 0
0
4
4
0 0
3 0
6
5
0
5 0
10
PAGE 45
Proyeksi Kebutuhan Sarana 1
1
Kesehatan di Kawasan Perencanaan
Tahun 2042 0
0 1
1
0 1
0 0
1
1 0
0
0
0
0 1
0 0
0
0
1
0 1
1
PAGE 46
Proyeksi
Kebutuhan
Posyandu di
Kawasan
Perencanaan
Tahun 2042
Berdasarkan
Radius Pelayanan
PAGE 47
Proyeksi
Kebutuhan
Puskesmas
Pembantu di
Kawasan
Perencanaan
Tahun 2042
Berdasarkan
Radius Pelayanan
PAGE 48
Proyeksi
Kebutuhan Sarana
Praktek Dokter di
Kawasan
Perencanaan
Tahun 2042
Berdasarkan
Radius Pelayanan
PAGE 49
Proyeksi
Kebutuhan
Polindes di
Kawasan
Perencanaan
Tahun 2042
Berdasarkan
Radius Pelayanan
PAGE 50
Proyeksi
Kebutuhan
Puskesmas dan
Balai Pengobatan
di Kawasan
Perencanaan
Tahun 2042
Berdasarkan
Radius Pelayanan
PAGE 51
Proyeksi Kebutuhan Sarana 2 2
1 1
Pendidikan di Kawasan Perencanaan
Tahun 2042 1 1 2 2
0 0 1 1
1 1
1 0 0 0
0 0
2 2
1 1 1 1
1 1
0 0 0 0
1 1
1 1 0 0
1 1 0 0
0 0
1 1
2 2
0 0
1 1
perencanaan 0 0
PAGE 52
Proyeksi
Kebutuhan TK di
Kawasan
Perencanaan
Tahun 2042
Berdasarkan
Radius Pelayanan
PAGE 53
Proyeksi
Kebutuhan SD di
Kawasan
Perencanaan
Tahun 2042
Berdasarkan
Radius Pelayanan
PAGE 54
Proyeksi
Kebutuhan SMP di
Kawasan
Perencanaan
Tahun 2042
Berdasarkan
Radius Pelayanan
PAGE 55
Proyeksi
Kebutuhan
Puskesmas dan
Balai Pengobatan
di Kawasan
Perencanaan
Tahun 2042
Berdasarkan
Radius Pelayanan
PAGE 56
Proyeksi Kebutuhan Sarana RTH di Kawasan Perencanaan Tahun 2042
Proyeksi Taman Taman
Lapangan
No Desa/Kelurahan Penduduk Bermain Bermain Pemakaman
Olah Raga
Tahun 2042 Kecil Besar
1 Bokasape 2.511 10 1 0 0
2 Mbuliwaralau Utara 1.729 7 1 0 0
3 Lisedetu 1.239 5 0 0 0
4 Nualise 1.463 6 1 0 0
5 Liselowobora 1.122 4 0 0 0
6 Nakambara 1.267 5 1 0 0
7 Lise Pu’u 886 4 0 0 0
8 Nuamuri 3.708 15 1 0 0
9 Nuamuri Barat 1.199 5 0 0 0
10 Koanara 1.476 6 1 0 0
11 Woloara 2.518 10 1 0 0
12 Pemo 828 3 0 0 0 Di kawasan perencanaan hingga Th 2042 untuk
13 Waturaka 634 3 0 0 0 sarana pemakaman berdasarkan perhitungan per
14 Detuena 2.932 12 1 0 0 desa masih blm mencapai standar kebutuhan,
Jumlah 23.511 94 9 1 0 namun sebagai bentuk pelayanan dasar tetap
Mohon informasi Lokasi yang bisa digunakan diperlukan.
untuk RTH terutama taman dan pemakaman
PAGE 57
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kawasan Perencanaan Tahun 2042
PAGE 58
Proyeksi Timbulan Sampah di Kawasan Perencanaan Tahun 2042
Proyeksi Timbulan Kebutuhan
No Kecamatan Penduduk Sampah TPS
tahun 2042 (m3/hari) Lingkungan
1 Bokasape 2.511 6,28 1
2 Mbuliwaralau Utara 1.729 4,32 1
3 Lisedetu 1.239 3,10 0
4 Nualise 1.463 3,66 1
5 Liselowobora 1.122 2,81 0
6 Nakambara 1.267 3,17 1
7 Lise Pu’u 886 2,22 0
8 Nuamuri 3.708 9,27 1
9 Nuamuri Barat 1.199 3,00 0
10 Koanara 1.476 3,69 1 Desa-desa di Kawasan Perencanaan belum
11 Woloara 2.518 6,29 1 memiliki TPS. Kebiasaan warga di desa,
12 Pemo 828 2,07 0 penanganan sampah masih dibakar atau
13 Waturaka 634 1,58 0 dibuang di pekarangan yg masih luas. Ada juga
14 Detuena 2.932 7,33 1 masyarakat yg membuang sampah di pinggir
Jumlah 23.511 58,78 9 jalan dan di sungai.
PAGE 59
Mohon informasi rencana pelayanan persampahan
Rencana Pembangunan Pembangkit dan Transmisi di Kabupaten Ende
PAGE 60
Grand Presentase Prosentase
No. Lokasi Solid Void
Total Solid Void
1. Kecamatan Kelimutu 2.593,50 13,05 0,50% 2.580,45 99,50%
a. Desa Nuamari 421,15 2,29 0,54% 418,86 99,46%
b. Desa Nuamari Barat 157,45 1,28 0,81% 156,17 99,19%
c. Desa Waturaka 279,72 1,30 0,46% 278,42 99,54%
d. Desa Woloara 440,82 2,81 0,64% 438,01 99,36%
e. Desa Pemo 439,31 1,18 0,27% 438,13 99,73%
f. Desa Koanara 153,24 3,06 2,00% 150,18 98,00%
g. Desa Detuena 701,81 1,13 0,16% 700,68 99,84%
2. Kecamatan Wolowaru 2.527,79 17,81 0,70% 2.509,98 99,30%
a. Desa Lise Pu’u 383,92 0,53 0,14% 383,39 99,86%
b. Desa Nualise 259,90 1,04 0,40% 258,86 99,60%
c. Desa Liselowobora 452,92 0,59 0,13% 452,33 99,87%
d. Desa Lisedetu 362,60 3,04 0,84% 359,56 99,16%
e. Kelurahan Bokasape 215,79 6,67 3,09% 209,12 96,91%
f. Desa Nakambara 332,45 3,33 1,00% 329,12 99,00%
g. Desa Mbuliwaralau Utara 520,21 2,61 0,50% 517,60 99,50%
Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu 5.121,29 30,86 0,60% 5.090,43 99,40%
PAGE 62
Jalur khusus pedestrian berupa perkerasan selebar 1,5 meter akan direncanakan
pada:
1. Ruas jalan arteri primer sepanjang 20,55 km:
• Jalan Ende – Maumere di Kecamatan Kelimutu dan Wolowaru
1,5 1,5
1,5
PAGE 63
Tipe lajur sepeda: Tipe Lebar
No. Kecamatan Jalan/Ruas Hirarki Jalan Lajur Jalan Keterangan
a. Tipe lajur sepeda di badan jalan (Tipe A) Sepeda Eksisting
• Pada badan jalan dengan fungsi jalan arteri primer dan kolektor primer. 1. Kelimutu Ende - Maumere Arteri Primer Tipe A 6 2 lajur
Trans Moni - Kelimutu Kolektor Primer Tipe A 5 1 lajur
• Menggunakan pemisah fisik berupa kereb. Jl. Woloara Kolektor Primer Tipe A 3,5 -
b. Tipe lajur sepeda di trotoar (Tipe B) Trans Ende - Maumere Kolektor Primer Tipe A 5 1 lajur
Jl. Desa dusun none Lokal/Lingkungan Tipe C 3 -
• Pada trotoar dengan lebar minimal sebesar 1.5 m setelah dikurangi Jl. Woloara Lokal/Lingkungan Tipe C 3 -
lajur sepeda Jl. Desa Pemo Lokal/Lingkungan Tipe C 2,5 -
Jl. Dusun Nuaria Lokal/Lingkungan Tipe C 2,5 -
c. Tipe lajur sepeda tidak di badan jalan (Tipe C) Jl. Desa Detuena Lokal/Lingkungan
2. Wolowaru Ende - Maumere Arteri Primer Tipe A 6 2 lajur
• Pada badan jalan dengan fungsi jalan lokal primer dan lingkungan
Wolowaru – Mbuli Kolektor Primer Tipe A 4 -
• Menggunakan pemisah berupa marka jalan. Likanaka – Oka Kolektor Primer Tipe A 4 -
Wolowaru - Likanaka Kolektor Primer Tipe A 4 -
Wolosoko - Wololele Kolektor Primer Tipe A 4 -
Marpeie – Niramesi Kolektor Primer Tipe A 4 -
Nakambara – Jopu Lokal/Lingkungan Tipe C 3 -
Jl. Desa Mbuliwaralau Utara Lokal/Lingkungan Tipe C 3 -
• Ruas jalan Ende – Maumere memenuhi kriteria untuk direncanakan jalur sepeda dua lajur tipe A,
• Ruas jalan Trans Moni Kelimutu dan ruas jalan Trans Ende – Maumere memenuhi kriteria untuk
direncanakan jalur sepeda satu lajur tipe A.
• Ruas jalan yang lain tidak bisa direncanakan karena lebar jalan setelah dikurangi jalur sepeda sudah
tidak memenuhi syarat.
PAGE 64
Jalur Pesepeda Menuju Danau Kelimutu
Tipe
Jarak
No. Nama Jalan Kelas Jalan Lajur
(km)
Sepeda
1. Ende – Maumere (Desa Nuamuri) Arteri Primer A 3,99
2. Ende – Maumere (Desa Koanara) Arteri Primer A 1,19
3. Trans Moni – Kelimutu (Desa Waturaka) Kolektor Primer A 3,29
4. Trans Moni – Kelimutu (Desa Woloara) Kolektor Primer A 2,84
5. Trans Moni – Kelimutu (Desa Pemo) Kolektor Primer A 1,78
Total Panjang Rute (km) 13,09
1,24
PAGE 65
Jalur Pesepeda Menuju Pantai Mbuli
Tipe Lajur
No. Nama Jalan Kelas Jalan Jarak (km)
Sepeda
1. Ende – Maumere (Desa Koanara) Arteri Primer A 2,84
2. Ende – Maumere (Desa Detuena) Arteri Primer A 0,71
3. Ende – Maumere (Desa Lise Pu’u) Arteri Primer A 4,61
4. Ende – Maumere (Desa Nualise) Arteri Primer A 1,34
5. Ende – Maumere (Desa Lisedetu) Arteri Primer A 1,3
6. Ende – Maumere (Desa Lisewobora) Arteri Primer A 0,25
7. Ende – Maumere (Desa Lisedetu) Arteri Primer A 1,61
8. Ende – Maumere (Kelurahan Bokasape) Arteri Primer A 0,29
9. Wolowaru – Mbuli (Kelurahan Bokasape) Kolektor Primer A 0,86
10. Nakambara – Jopu (Desa Nakambara) Lokal Primer C 1,25
11. Nakambara – Jopu (Desa Mbuliwaralau Utara) Lokal Primer C 2,17
Total Panjang Rute (km) 17,23
1,24 1,24
PAGE 66
Kabupaten Ende memiliki bangunan adat yang bisa menjadi langgam khas kawasan tersebut.
Kekhasan bentuk rumah adat Ende terutama tampak pada bagian atap yang memiliki bentuk seperti atap joglo yang
menjulang ke atas.
No. Zona Eksisiting Karakter Kawasan/Langgam Bangunan No. Zona Eksisiting Karakter Kawasan/Langgam Bangunan
1. Perdagangan Arsitektur Modern 4. Peribadatan Arsitektur Neo Vernakular
Menggunakan material modern, bentuk Menggunakan material modern namun
bangunan sederhana mengikuti fungsi, memiliki tampilan atap rumah adat
minim ornamen. Ende, sehingga memberi kesan
bangunan yang modern tanpa
2. Perkantoran Arsitektur Neo Vernakular meninggalkan unsur budaya setempat.
Menggunakan material modern namun 5. Kesehatan Arsitektur Modern
memiliki tampilan atap rumah adat Menggunakan material modern, bentuk
Ende, sehingga memberi kesan bangunan sederhana mengikuti fungsi,
bangunan yang modern tanpa sedikit bahkan tidak ada ornamen.
meninggalkan unsur budaya setempat.
3. Pendidikan Arsitektur Modern 6. Permukiman Arsitektur Modern
Menggunakan material modern, bentuk Menggunakan material modern, bentuk
bangunan sederhana mengikuti fungsi, bangunan sederhana mengikuti fungsi,
minim ornamen. minim ornamen.
PAGE 67
Peta Tematik Sebaran Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu
• Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) berupa tubuh air (sungai) seluas
34,81 Ha
• Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa RTH alami, lahan perkebunan,
lahan pertanian, RTH kawasan permukiman (pekarangan),
lapangan olahraga (lapangan voli dan lapangan sepakbola), serta
pemakaman seluas 5.017,19 Ha
PAGE 68
RTH Eksisting Kebutuhan RTH Kecukupan
RTH privat: RTH kawasan permukiman, lahan pertanian, dan No. Lokasi
Publik Privat Publik Privat Publik Privat
perkebunan 1. Kecamatan Kelimutu 371,08 2.177,64 518,70 259,35 -147,62 1.918,29
a. Desa Nuamari 5,90 409,15 84,23 42,12 -78,33 367,03
RTH publik: RTH alami, lapangan olahraga, dan pemakaman
b. Desa Nuamari Barat 9,69 144,22 31,49 15,75 -21,80 128,48
Luas wilayah Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu 5.121,29 Ha c. Desa Waturaka 35,52 240,03 55,94 27,97 -20,42 212,06
d. Desa Woloara 14,75 417,89 88,16 44,08 -73,41 373,80
Kebutuhan RTH total 30% dari luas wilayah: 1.536,39 Ha e. Desa Pemo 78,03 356,41 87,86 43,93 -9,83 312,48
f. Desa Koanara 0,04 144,64 30,65 15,32 -30,61 129,32
Kebutuhan RTH publik 20% luas wilayah: 1.024,26 Ha g. Desa Detuena 227,14 465,30 140,36 70,18 86,78 395,12
Kebutuhan RTH Privat 10% luas wilayah: 512,13 Ha 2. Kecamatan Wolowaru 534,48 1.934,00 505,56 252,78 28,92 1.681,22
a. Desa Lise Pu’u 160,22 217,37 76,78 38,39 83,43 178,98
b. Desa Nualise 38,70 216,77 51,98 25,99 -13,28 190,78
c. Desa Liselowobora 140,21 307,40 90,58 45,29 49,63 262,10
d. Desa Lisedetu 61,37 292,58 72,52 36,26 -11,15 256,32
e. Kelurahan Bokasape 62,65 143,31 43,16 21,58 19,49 121,73
f. Desa Nakambara 1,74 317,84 66,49 33,25 -64,75 284,59
g. Desa Mbuliwaralau Utara 69,59 438,73 104,04 52,02 -34,45 386,71
Total (Ha) 905,56 4.111,64 1.024,26 512,13 -118,70 3.599,51
RTH eksisting di Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu seluas 5.017,19 Ha telah memenuhi syarat minimum 30% kebutuhan RTH kawasan.
RTH publik pada kawasan sebesar 905,56 Ha atau 17,68% dari total wilayah, belum memenuhi syarat minimum kebutuhan RTH publik yaitu sebesar 20%.
RTH pada Kawasan Pariwisata Ende Kelimutu sebagian besar berupa RTH privat yaitu sebesar 4.111,64 Ha atau 80,29% dari total wilayah.
PAGE 69
1. Perencanaan jalur hijau di
sepanjang jalan arteri primer.
25 m 25 m
PAGE 70
Peta Tematik Penggunaan Lahan Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu
PAGE 73
ANALISA KERENTANAN FISIK/LINGKUNGAN
Berdasarkan kajian terhadap kondisi fisik lingkungan bawaan tersebut di atas, maka di wilayah Kec.
Kelimutu dan Kec. Wolowaru memiliki kerentaan fisik terhadap bencana geologi, seperti Bencana
Letusan Gunung Api (Gunung Api Kelimutu), Bencana Gempa Bumi dan Bencana Gerakan Tanah yang
sering terjadi di daerah perbukitan dan pegunungan. Wilayah deliniasi juga rawan terhadap bencana
akibat cuaca ekstrim, seperti Banjir Bandang, Banjir, Kekeringan, Angin Puting Beliung dan Bencana
Kebakaran Lahan.
Wilayah deliniasi termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah tinggi. Hal ini karena wilayah tersebut
tersusun oleh litologi batuan vulkanik, seperti breksi dan batupasir, serta batuan di kompleks melange
yang telah mengalami pelapukan yang intensif dan lanjut. Selain itu, Kerentanan Lingkungan sangat
berhubungan dengan daya dukung lingkungan. Telaahan terhadap daya dukung lingkungan hidup
terbatas pada kapasitas penyediaan PAGE 74
RAWAN BENCANA LONGSOR
Karakteristik Area WP apabila dilihat dari
berbagai aspek seperti geologi, geografis,
morfologi, topografi, iklim dan jenis tanah
adalah daerah yang rawan bencana.
Bencana geologi yang pernah melanda di
area WP adalah bencana letusan gunung
api, bencana gempa bumi dan bencana
gerakan tanah.
PAGE 75
RAWAN BENCANA GUNUNG BERAPI
PAGE 76
Dokumen Peraturan dan Kebijakan Terkait
• Peraturan Daerah Kabupaten Ende No.11 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ende yang sudah ditinjau Kembali di
tahun 2017 dan saat ini sedang dalam proses Revisi
• Peraturan Daerah Kabupaten Ende No. 10 Tahun 2017 Tentang Rencana
Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Ende
• Keputusan Bupati Ende No. 615/KEP/HK/2019 Tentang Pembentukan
Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah
• Peraturan Bupati Ende No.19 Tahun 2019 Tentang Pengenaan
Kompensasi Terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Bangunan
• Sudah disusun RDTR Perkotaan Nangapanda yang sudah mendapatkan
rekomendasi Gubernur dan sedang dalam pengajuan Persetujuan
Substansi
PAGE 77
Organisasi
PAGE 78
2015-2020, Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Ka Ende < Rerata Nasional
2015-2020, Rasio Pajak thd PDRB Kab Ende < Rerata Nasional
Kapasitas Fiskal Daerah Kab Ende masuk kategori Sangat Rendah,
PAGE 79
Proyeksi PDRB Kontrbiusi Pariwisata thd PDR (%)
Tahun
5,00 10,00 15,00 5,00 10,00 15,00
2.011 2.946.251,00 2.946.251,00 2.946.251,00 0,29 0,29 0,29
2.012 3.312.753,00 3.312.753,00 3.312.753,00 0,29 0,29 0,29
2.013 3.705.663,80 3.705.663,80 3.705.663,80 0,29 0,29 0,29
2.014 4.111.693,80 4.111.693,80 4.111.693,80 0,31 0,31 0,31
2.015 4.482.838,50 4.482.838,50 4.482.838,50 0,32 0,32 0,32
2.016 4.910.666,50 4.910.666,50 4.910.666,50 0,33 0,33 0,33
2.017 5.266.647,40 5.266.647,40 5.266.647,40 0,35 0,35 0,35
2.018 5.689.953,50 5.689.953,50 5.689.953,50 0,36 0,36 0,36
2.019 6.106.571,20 6.106.571,20 6.106.571,20 0,35 0,35 0,35
2.020 6.075.666,20 6.075.666,20 6.075.666,20 0,27 0,27 0,27
2.021 0,28 0,29 0,31
2.022 0,29 0,32 0,35
2.023 0,31 0,36 0,41
2.024 0,32 0,39 0,47
2.025 0,34 0,43 0,54
2.026 0,36 0,47 0,62
2.027 0,38 0,52 0,71
2.028 0,39 0,57 0,82
2.029 0,41 0,63 0,94
2.030 7.344.330,48 9.782.272,17 13.450.665,11 0,44 0,69 1,08
2.031 0,46 0,76 1,24
2.032 0,48 0,84 1,43
2.033 0,50 0,92 1,64
2.034 0,53 1,01 1,89
2.035 0,56 1,12 2,17
2.036 0,58 1,23 2,50
2.037 0,61 1,35 2,87
2.038 0,64 1,49 3,31
2.039 0,68 1,63 PAGE 803,80
2.040 9.932.754,15 20.227.297,14 44.582.859,14 0,71 1,80 4,37
TANTANGAN KE DEPAN
Me ↗ Value Added
Sektor Pertanian,
misalnya
Per Kg Rp 6000 0,32 Kg Rp 10.000 0,09 Kg Rp 38.000
PAGE 81
TEMA DAN O6
KONSEP
PENGEMBANGAN
WILAYAH
PERENCANAAN
PAGE 82
Visi: Terwujudnya Tatanan Ruang Flobamora Visi: Terwujudnya Penataan Ruang Wilayah
Berbasis Pada Pengembangan Potensi Wilayah Kabupaten Ende sebagai kawasan pengembangan
Yang Terpadu dan Berkelanjutan, Bertumpu Pada Perkebunan, Industri, Pariwisata dan
Masyarakat Berkualitas, Adil Dan Sejahtera Perhubungan
PAGE 88
Konsep Pusat Pelayanan Internal Kawasan ENDE : Pusat Pelayanan Kota (PPK) Kel.
Bokasape
Bokasape
SIKKA
PAGE 89
Pembagian Sub WP RDTR Ende-Kelimutu WP RDTR Ende-Kelimutu dibagi menjadi 6 (enam) SWP,
dengan karakter dan fungsi sebagai berikut:
1. SWP A (1.192,32 Ha) Nuamuri, Nuamuri Barat dan
SWP B:Pengembangan Detuene sebagai Kawasan Agrowisata dengan potensi
SWP A:Pengembangan
Kampung Wisata utama pertanian holtikultura. Tema pengembangan
Agrowisata
Agrowisata;
2. SWP B (826,98 Ha) Sebagian Woloara, Waturaka dan
Pemo sebagai Desa Wisata dengan potensi utama adat
dan budaya;. Tema pengembangan cultur tourism
SWP D:Pengembangan 3. SWP C (555,38 Ha) Woloara dan Koanara sebagai
Agrowisata
pusat pelayanan wisata (tourism center) dengan
aktivitas utama pemenuhan jasa wisata meliputi
amenitas dan akomodasi, namun juga kawasan wisata
dnegan potensi alam, budaya dna buatan;
4. SWP D (1.410,24 Ha) Lise Pu’u, Nualise, sebagian
Lisedetu dan Liselowobora sebagai pusat
pengembangan perkebunan dengan komoditi utama
SWP E:Pengembangan mete, kemiri, cengkeh, kopi dan pengembangan
Kawasan Perkotaan
biofarmaka termasuk pengolahannya
5. SWP E (482,67 Ha) Bokasape, Nakambara, Lisedetu
sebagai pusat kawasan perkotaan yang menjadi
support kegiatan wisata di Kelimutu-Wolowaru,
SWP C: Tourism
pertambangan galian C;
Center
6. SWP F (653,69 Ha) Nakambara dan Mbuliwaralau
Utara sebagai pusat pengembangan wisata alam
SWP F:Pengembangan dengan potensi utama pertanian dan air (sungai) dan
Wisata Alam pertambangan Galian C
PAGE 90
Pembagian Blok di Maismg-masing Sub WP 6 SWP 19 Blok
Sub WP Blok Luas (Ha)
A.1 319
A A.2 236
A.3 637
B.1 172
B.2 234
B
B.3 246
B.4 175
C.1 136
C C.2 228
C.3 191
D.1 485
D.2 355
D
D.3 220
D.4 351
E.1 130
E E.2 205
E.3 148
F.1 296
F
F.2 358
Luas Total 5.121
PAGE 91
Konsep Rencana Struktur Jaringan Transportasi
PAGE 92
Konsep Rencana Struktur Jaringan Drainase
Sistem jaringan drainase direncanakan
untuk melindungan genangan air
permukaan di Kawasan Pariwisata Kelimutu
Ende. Sistem Jaringan Drainase terdiri dari:
• Saluran Primer
• Saluran Sekunder
• Saluran Tersier
• Saluran Lokal
PAGE 93
Konsep Rencana Struktur Jaringan Persampahan
Proyeksi Timbunan Sampah
Permasalahan Desa-desa di Kawasan Perencanaan belum
memiliki TPS. Kebiasaan warga di desa, penanganan sampah Proyeksi Timbulan Kebutuhan
No Kecamatan Penduduk Sampah TPS
masih dibakar atau dibuang di pekarangan yang masih luas. Ada
tahun 2042 (m3/hari) Lingkungan
juga masyarakat yang membuang sampah di pinggir jalan dan di
1 Bokasape 2.511 6,28 1
sungai. 2 Mbuliwaralau Utara 1.729 4,32 1
3 Lisedetu 1.239 3,10 0
4 Nualise 1.463 3,66 1
5 Liselowobora 1.122 2,81 0
6 Nakambara 1.267 3,17 1
7 Lise Pu’u 886 2,22 0
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN 8 Nuamuri 3.708 9,27 1
1. Menerapkan program TPS 3R untuk menangani 30% timbulan 9 Nuamuri Barat 1.199 3,00 0
10 Koanara 1.476 3,69 1
sampah dimana setiap fasilitas 3R direncanakan melayani 1000 KK. 11 Woloara 2.518 6,29 1
2. Melakukan pengangkutan 70% timbulan sampah dari TPS menuju 12 Pemo 828 2,07 0
TPA dengan pengadaan truk sampah berkapasitas 8 m3. 13 Waturaka 634 1,58 0
3. Membangun fasilitas TPS untuk melayani setiap 1000 KK. 14 Detuena 2.932 7,33 1
Jumlah 23.511 58,78 9
PAGE 94
NAMA UNSUR ZONA SUB-ZONA KODE LUAS (HA)
Zona Hutan Lindung Hutan Lindung HL 122,20
Zona Perlindungan
Perlindungan Setempat PS
Setempat 1321,81
Zona Lindung
Lapangan 1,96
Zona Ruang Terbuka Hijau RTH
Pemakaman 0,08
Zona Badan Air Sungai BA 34,81
Campuran Intensitas
Zona Campuran C-2
Menengah/Sedang 0,44
Zona Kawasan Peruntukan Sentra Industri Kecil dan
SIKM
Industri Menengah 2,43
Zona Pariwisata Pariwisata W 4,45
Zona Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan Jasa Skala K-3 2,88
Zona Pertahanan dan
Pertahanan dan Keamanan HK
Keamanan 0,42
Holtikultura P-1 1462,36
Zona Pertanian Perkebunan P-2 1460,41
Pertanian P-3 213,02
Zona Budi Daya Perumahan Kepadatan Sedang R-3
177,28
Perumahan Kepadatan
Zona Perumahan R-4
Rendah 225,39
Perumahan Kepadatan Sangat
R-5
Rendah 50,80
Tempat Evakuasi Akhir PL-1 0,47
Zona Peruntukan Lainnya
Tempat Evakuasi Sementara PL-2 0,08
SPU Skala Kecamatan SPU-2 0,62
Zona Sarana Pelayanan
SPU Skala Kelurahan SPU-3 0,13
Umum
SPU Skala Desa SPU-3 0,75
Zona Transportasi Transportasi TR 0,09
Zona Badan Jalan Jalan BJ 95
PAGE 38,42
Total Luas 5121,29
TEMA DISKUSI PLENO
PAGE 96
TEMA DISKUSI DESK
• Sebaran Potensi dan permasalahan; Bahan yang ada di Meja Desk:
PAGE 98