Dalam konteks penyelenggaraan perencanaan penataan ruang di daerah
telah diamanatkan dalam Undang-undang No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja dimana pemerintah daerah Wajib menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dalam bentuk digital dan sesuai standar. RDTR ini nantinya harus terintegrasi dengan Sistem OSS (Online Single Submission) sebagai wujud kemudahan berinvenstasi di daerah. Berdasarkan definisi menurut peraturan perundangan yang berlaku RDTR adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah Kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota. Berdasarkan Peraturan Menteri ATR/KBPN Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang disebutkan bahwa seluruh kegiatan pemanfaatan ruang harus terlebih dahulu memiliki KKPR. Dalam prakteknya KKPR diberikan berdasarkan kesesuaian rencana lokasi kegiatan pemanfaatan ruang dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah terintegrasi dengan sistem OSS. Berdasarkan RPD Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2023-2026 potensi pengembangan wilayah Kepulauan Mentawai dapat dilakukan melalui pengembangan kawasan budidaya yang telah ditetapkan antara lain yakni pengembangan Kawasan perikanan yang berada di Desa Bosua, Kawasan ini juga menjadi salah satu Kawasan yang ditargetkan sebagai Kawasan peruntukan pengembangan pariwisata khususnya dalam program unggulan yakni Kawasan 3M 1K (Mapaddegat, Muntei, Madobag, Katiet) Untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya pengisian ruang/lahan yang tidak terarah/tertata, maka diperlukan suatu rencana rinci penataan ruang sebagai pedoman dan arahan dalam pemanfaatan ruang, baik oleh Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kecamatan maupun oleh masyarakat secara umum, dan penyelesaian RDTR menjadi sangat signifikan dalam membantu realisasi investasi karena dapat mempersingkat waktu izin pemanfaatan lahan sehingga keserasian perkembangan pembangunan kawasan sesuai dengan potensi dan permasalahannya dapat dicapai. Selain itu dapat dimanfaatkan dalam rangka pengendalian program sektoral maupun daerah serta keserasian pembangunan kawasan dalam jangka panjang