Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH SULAWESI UTARA
NOTULEN KEGIATAN
Perihal:
Jumlah: Tanggal:
JUNI 2022
-
Balai Pelaksana Penyediaan
Notulis: Tempat:
Perumahan Sulawesi 1
PESERTA KEGIATAN: (daftar hadir terlampir)
PUSAT PROVINSI
1. 1.

A. PEMBUKAAN
Arahan dan Pembukaan
Tujuan Kegiatan:
1. Melakukan penguatan kapasitas BPPW di Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua dalam pelaksanaan
pengembangan kawasan permukiman
2. Melaksanakan bimbingan teknis dan pengayaan materi kepada 10 BPPW di Sulawesi, Maluku dan Papua terkait
tata cara penyusunan RKP, penyusunan SPKP, identifikasi kawasan permukiman kumuh dan penyusunan
RP2KPKPK;
3. Mengindentifikasi isu dan potensi permasalahan serta menyiapkan strategi percepatan pelaksanaan pembinaan
teknis dan pemantauan pelaksanaan kegiatan pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten/Kota.
Fokus Kegiatan:
- Pokja PKP
a. Tata cara penyusunan struktur dan rencana kerja pokja PKP
b. Best practice penyusunan struktur dan rencana kerja pokja PKP
- RKP
Tata cara pendampingan penyusunan dokumen Rencana Kawasan Permukiman (RKP)
- IDENTIFIKASI KWS PERMUKIMAN KUMUH & RP2KPKPK
a. Tata cara identifikasi perumahan dan permukiman kumuh
b. Tata cara perhitungan kebutuhan luas lahan dan anggaran untuk penanganan perumahan dan permukiman
kumuh
c. Tata cara penyusunan dan legalisasi dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
d. Best practice proses penyusunan dokumen RP2KPKPK
- SPKP
a. Tata cara penyusunan SPKP
b. Simulasi penginputan SPKP
c. Coaching clinic SPKP bagian profil infrastruktur permukiman

Halaman 1 dari 3
B. PEMBAHASAN
Sesi 1 : Penyusunan Legalisasi RP3KP Kab. Bolaang Mongondow Timur
Penyampaian Legalisasi RP3KP Kab. Bolaang Mongondow Timur
a. Definisi RP3KP
RP3KP adalah Perencanaan Umum penyelenggaraan PKP yang terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan
secara lintas sektoral dan lintas wilayah administratif.
b. RP3KP sebagai Grand Desain Perencanaan Bidang PKP di Prov/Kab/Kota
1. Landasan Hukum
- UU No.1/ 2011 Tentang PKP
- PP 14/20 Tentang Penyelenggaraan PKP
2. Urgensi
- Tools bagi pemda untuk mengatur dan mengarahkan pembangunan dan pengembangan PKP
- Acuan bagi seluruh pelaku pembangunan dalam mendukung program-program pembangunan dan
pengembangan PKP di daerah
3. Manfaat
- Memberikan kepastian hukum bagi setiap orang agar dapat memiliki dan menghuni tempat tinggal
yang layak beserta PSU nya dalam suatu lingkungan hunian
- Menjawab Tantangan seperti Penyediaan lahan PKP, Penyediaan rumah layak huni dan
terjangkau dalam lingkungan yang sehat, dan Keterpaduan PSU
- Menyelesaikan masalah backlog, RTLH, PKP Kumuh, PKP Liar, PSU PKP
- Mengembangkan LH skala besar dengan KASIBA dan LH bukan skala besar dengan PSU
- Pemenuhuan Kebutuhan Rumah
- Mewujudkan pembangunan perumahan dengan menerapkan ketentuan hunian berimbang
4. Kedudukan
- Merupakan rencana sektor PKP di daerah
- Merupakan bagian yang terintegrasi dengan rencana pembangunan prov/ kab/ kota
- Merupakan program pemanfaatan ruang kawasan permukiman dalam rangka
- perwujudan struktur dan pola ruang
5. Jenis Produk berupa RP3KP Provinsi, RP3KP Kabupaten, RP3KP Kota
c. Prinsip RP3KP,
Adalah Satu kesatuan system perencanaan pembangunan RTRW, integrasi Kegiatan pemerintah dan
pemda, Kesesuaian kondisi potensi daerah, Pola hunian berimbang, partisipatif, ketersediaan tanah untuk
pembangunan
d. Output berupa buku profil, buku analisis, rancanga peraturan bupati, album peta dan buku rencana.

Sesi 2 : Arahan Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman (RKP)

a. Definisi RKP tertuang dalam UU No. 1 Tahun 2011 Pasal 1 ayat 12, dan Pasal 58
b. Urgensi RKP dalam Pasal 59 ayat 2 memuat, Jakstra pembangunan dan pengembangan KP, Rencana
Lingkungan hunian perkotaan & perdesaan, rencana keterpaduan PSU kawasan permukiman, dan indikasi
Halaman 2 dari 3
program.
- Diperlukan Instrumen untuk mendorong urbanisasi, mewujudkan hunian layak huni dan berkelanjutan,
mewujudkan keterkaitan perkotaan dan perdesaan, keterpaduan infrastruktur (PSU), serta mendorong
koordinasi lintas sektor.
c. Peninjauan kembali RKP dengan prinsip Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-perundangan
yang berlaku, tidak dilakukan untuk pemutihan penyimpangan pemanfaatan ruang, dilaksanakan dengan
tetap menghormati hak yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
Dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, antara lain pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi
terkait, pihak swasta dan masyarakat.
Tahapan yang dilakukan yaitu Penetapan, Pelaksanaan, dan Perumusan Rekomendasi.
d. Penetapan pelaksanaan RKP bertujuan untuk melihat kesesuaian RKP degan kebutuhan pembangunan,
dan mengakomodasi tingginya intensitas pembangunan.
e. Terdapat pengkajian dan evaluasi dalam tahap pelaksanaan RKP yaitu perubahan kebijakan nasional, dan
adanya ketidaksesuaian / simpangan antara rencana dan kenyataan.
f. Penilaian pelaksanaan RKP meliputi tingkat kualitas RKP, tingkat kesesuaian dengan peraturan perundang-
undangan dan tingkat kesesuaian pelaksanaan pemanfaatan ruang.
g. Terdapat 5 Modul dalam penyusunan RKP yaitu
1. Pengantar
2. Persiapan
3. Penyesuaian Jakstra pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman
4. Penyusunan rencana llingkungan hunian, keterpaduan PSU dan indikasi program
5. Penetapan dan peninjauan kembali RKP
h. Output pendampingan penyusunan RKP
Tim BPPW dapat menyampaian urgensi dan tahapan penyusunan RKP kepada Pemerintah daerah,
menjadi advisory Pemerintah Daerah dalam peroses penyusunan dokumen RKP serta mendorong
pemerintah untuk segera menyusun Dokumen RKP.

Halaman 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai