Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

UPAYA PEMBANGUNAN KAWASAN INFRASTRUKTUR SOSIAL


EKONOMI WILAYAH DESA MOPUYA UTARA & DESA
MOPUGAD UTARA KECAMATAN DUMOGA UTARA
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

DISUSUN OLEH
…………….

BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH SULAWESI UTARA


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
UPAYA PEMBANGUNAN KAWASAN INFRASTRUKTUR DESA MOPUYA UTARA & DESA
MOPUGAD UTARA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH

(Nama)
(NIP)
(Jabatan)
(email)

Abstrak
Infrastruktur Sosial Ekonomi yang layak kerap sulit ditemukan di permukiman Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR). Kepadatan penduduk yang tinggi serta kurangnya Infrastruktur yang
layak mengakibatkan banyak masalah kesehatan pada masyarakat khusunya di Desa Mopuya Utara
dan Desa Mopugad Utara Kec. Lolayan. Salah satu program pemerintah dalam rangka memenuhi
Infrastruktur Sosial Ekonomi yang layak bagi masyaraka adalah Program Pengembangan
Infratruktur Soial Ekonomi Wilayah, adalah Padat Karya yang diharapkan dapat meningkatkan akses
sanitasi layak di Kecamatan Dumoga Utara. Dibutuhkan konsep penanganan yang berdasar pada 5
(lima) aspek pembangunan yang berkelanjutan yaitu Aspek Teknis, Aspek Peraturan/Hukum, Aspek
Kelembagaan, Aspek Pembiayaan dan Aspek Peran Serta Masyarakat.

Kata kunci: Infrastruktur, Sosial Ekonomi, padat karya, Desa Mopugad Utara, Desa Mopuyad Utara,
Kecamatan Dumoga Utara

Abstract
Decent Socio-Economic Infrastructure is often difficult to find in Low-Income Community (MBR)
settlements. High population density and lack of proper infrastructure have resulted in many health
problems for the community, especially in North Mopuya Village and North Mopugad Village in
North Dumoga District. One of the government's programs in order to meet the proper socio-
economic infrastructure for the community is the Regional Socio-Economic Infrastructure
Development Program, which is the Intensive Work Program which is expected to increase access to
proper sanitation in North Dumoga District. It takes a handling concept based on 5 (five) sustainable
development aspects, namely Technical Aspects, Regulatory/Legal Aspects, Institutional Aspects,
Financing Aspects and Community Participation Aspects.

Keywords: Infrastructure, Socio-Economic, labor-intensive, North Dumoga District, North Mopuya,


North Mopuya
PENDAHULUAN kegiatan nasional. Melalui Kementerian
1.1 Latar Belakang Pekerjaan Umum (Direktorat Jenderal Cipta
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 Karya) telah dilakukan kegiatan seperti Program
Pemugaran Permukiman dan Perumahan Desa
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(P3D), Program Pemugaran Perumahan dan
mengamanatkan terwujudnya lingkungan Lingkungan Desa secara Terpadu (P2LDT),
perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan Program Kawasan Terpilih Pembangunan Pusat
kehidupan yang baik, berkelanjutan serta Desa (KTP2D), Program Pengembangan
mampu memberikan nilai tambah bagi Kawasan Agropolitan, Program Pengembangan
masyarakat. Pengembangan jaringan Kawasan Minapolitan, Program Kota Terpadu
infratruktur penunjang kegiatan produksi di Mandiri dan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri.
kawasan perdesaan dan kota-kota kecil
Pengembangan ekonomi lokal memiliki posisi
terdekat dalam upaya menciptakan keterkaitan strategi dalam RPJMN Tahun 2015-2019 dan
fisik, sosial dan ekonomi yang saling beberapa sasaran nawacita juga tertuang dalam
komplementer dan saling menguntungkan, rencana pembangunan berbagai infrastruktur
sekaligus mendukung 5 (lima) visi Presiden seperti transportasi, sanitasi, kesehatan,
Republik Indonesia, khususnya: peningkatan dan pemasaran hasil produksi,
Ke-1 : Pembangunan infratruktur terus sekaligus tertuang dalam Nawacita ke-3, ke-6
dan ke-7 Presiden Republik Indonesia.
berlanjut, interkoneksi infrastruktur
dengan kawasan, industri kecil, KEK, 1.1 Tujuan dan Manfaat
pariwisata, persawahan, perkebunan, dan Maksud pelaksanaan Kegiatan
perikanan; Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ke-5 : APBN harus tepat sasaran, dipastikan Ekonomi Wilayah (PISEW) dalam rangka
harus memiliki manfaat ekonomi & penyediaan atau peningkatan infrastruktur
meningkatkan kesejahteraan rakyat. dengan pendekatan partisipasi masyarakat
dalam skala kawasan untuk meningkatkan
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
sosial ekonomi wilayah. Membangun baru
Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya
atau meningkatkan kualitas infrastruktur
menginisasi Kegiatan Pengembangan
permukiman dengan pendekatan partisipasi
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
masyarakat dalam skala kawasan
untuk meningkatkan dan mengembangkan
permukiman perdesaan untuk
infratruktur guna mendorong pertumbuhan
meningkatkan sosial ekonomi wilayah.
ekonomi kawasan permukiman di Kecamatan.
Sasaran kegiatan PISEW meliputi:
Kegiatan PISEW dilaksanakan dengan pola
a. Terbangunnya infrastruktur dasar skala
kegiatan pembangunan infrastruktur berbasis
wilayah kecamatan guna mendorong
masyarakat. Berbagai upaya untuk mengatasi
pengembangan sosial dan ekonomi
masalah kesenjangan antar wilayah,
lokal, berdasarkan potensi atau
kemiskinan, dan pengangguran, telah
komoditas unggulan yang dapat berupa:
dilaksanakan oleh Pemerintah melalui berbagai
1) infrastruktur transportasi;
kebijakan dan kegiatan nasional dengan
2) infrastruktur air minum dan sanitasi;
melakukan program pembangunan perdesaan
3) infrastruktur penunjang produksi
melalui beberapa pendekatan. Program PISEW
pertanian dan industri;
merupakan suatu program dari Pemerintah
4) infrastruktur peningkatan prasarana
dimana tujuannya yaitu mengatasi masalah
pendukung pemasaran pertanian,
kesenjangan antar wilayah, kemisikinan dan
peternakan, perikanan, industri, dan
pengangguran melalui berbagai kebijakan dan
pendukung kegiatan pariwisata.
b. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi Kecamatan Dumoga Utara terdiri dari 16
masyarakat dalam proses perencanaan Desa/Kelurahan, dengan jumlah 15.085 jiwa.
pembangunan. Lokasi terpilih yang menjadi sasaran program
c. Mendayagunakan sumber daya dan
dan merupakan lokasi dampingan TFL berada di
tenaga kerja lokal dalam pembangunan.
Desa Mopugad Utara dan Desa Mopuya Utara,
2. METODE PENELITIAN Kecamatan Dumoga Utara, Kabupaten Bolaang
Mongondow.
Jenis ,penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dan kualitatif dengan
Tabel. 1 Jumlah Penduduk Kec. Dumoga Utara
memfokuskan pada upaya peningkatan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah di
Kecamatan Dumoga Utara. Penelitian ini
0qrmengevaluasi kondisi infrasruktur kawasan
serta peningkatannnya khususnya ketersedian
Draianase dan Jalan di Kecamatan Dumoga
Utara serta usulan konsep penanganannya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Gambaran Umum Lokasi
Salah satu kecamatan yang terpilih
sebagai penerima Program Pembangunan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah padat
karya Tahun anggaran 2020 adalah Kecamatan Sumber: Kec. Dumoga Utara Dalam Angka 2021
Dumoga Utara, berdasarkan hasil survey lokasi
sehingga perlu adanya peningkatan a. Desa Mopuya Utara
Infrastruktur. dengan batas wilayah: Desa Mopuya Utara adalah suatu desa yang ada
Sebelah Utara : Kecamatan Lolak di tanah Totabuan atau juga dikenal dengan
Sebelah Timur : Kecamatan Bolaang nama Negeri Para Raja, desa ini terletak di
Sebelah Selatan : Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow, Kecamatan
Sebelah Barat : Kecamatan Sangtombolang Dumoga Utara Secara Astronomis terletak di
0,570 Lintang Utara & 123,987 Bujur Timur dan
Secara topografi Desa Mopuya Utara termasuk
dalam kategori daerah dataran rendah dengan
ketinggian + 50 meter dari permukaan laut
(mdpl). Adapun Desa Mopuya Utara ini sendiri
berbatasan lansung dengan:
Sebelah Utara: Hutan Lindung
Sebelah Selatan: Desa Mopuya Selatan
Sebelah Barat Desa Mopuya Utara I
Gambar.2 Peta Lokasi Kecamatan Dumoga
Sebelah Timur : Desa Tapadaka Utara
Utara
Desa Mopuya Utara sendiri merupakan
pemekaran dari Desa Mopuya, Penduduk Desa
Mopuya Utara sendiri banyak berasal dari Pulau beragama Hindu. Jumlah Rumah yang ada di
Jawa dikarenakan Desa ini merupakan salah Desa Mopugad Utara berjumlah
satu tujuan Transmigrasi yang dilaksanakan oleh sebanyak 244 rumah. Sebagian besar mata
Pemerintahan Orde Baru pada waktu itu, tetapi pencarian di Desa Mopugad Utara adalah Buruh
tidak hanya dari Pulau Jawa yang datang di Tani dan Petani, maka tak heran Desa Mopugad
Mopuya tetapi ada juga yang dari Pulau Bali dan Utara adalah salah satu Desa Penghasilan Padi.
dari daerah-daerah di Minahasa (Sulawesi Desa Mopugad Utara memiliki dua Sekolah
Utara) yang datang di Mopuya ini. Desa Mopuya Dasar yaitu SDN 1 Mopugad Utara dan SDN 3
Utara sendiri dipimpim oleh seorang Kepala Mopugad Utara, Desa Mopugadd Utara juga
Desa atau dalam kearifan Lokal Orang memiliki 3 tempat Peribadatan
Mongondow disebut dengan "SANGADI", bagi..masyarakat yang tinggal disana, Pura
Sangadi inilah yang menjalankan roda Dukuh yang menjadi tempat Peribadatan
pemerinhan di Desa dibantu oleh apparat- Masyarakat Hindu, Masjid ATQA untuk
aparat atau pamong-pamong yang ada di Desa, masyarakat Islam dan Gereja Pantekosta bagi
memiliki Sekretaris Desa, Porobis Umum, Masyarakat yang
Porobis Ekbang, Porobis Pem, 4 Kepala Dusun, beragama Kristen. Desa Mopugad Utara telah
dan 8 Ketua RT. Jumlah penduduk yang ada di memiliki Klinik yang dinamakan Klinik "Sayang
Desa Mopuya Utara ±1196 Jiwa dengan Ibu". Masyarakat Mopugad Utara juga
mayoritas penduduk beragama Islam. Jumlah menyediakan Lapangan di Desa yang memiliki
KK yang ada di Desa Mopuya Utara berjumlah luas 6500 Km² serta jogging track yang
sebanyak 389 KK. Sebagian besar mata digunakan masyarakat untuk berolahraga.
pencarian di Desa Mopuya Utara adalah Buruh
Tani dan Petani. 4.3. Usulan Konsep Penanganan
Usulan konsep penanganan berdasar pada
b. Desa Mopugad Utara 5 (lima) aspek pembangunan yang berkelanjutan,
Mopugad Utara, Desa yang memiliki luas yaitu Aspek Teknis, Aspek Peraturan/Hukum, Aspek
wilayah sebesar 247,021,400 Km² dengan luas Kelembagaan, Aspek Pembiayaan dan Aspek Peran
tanah Desa 20,000 Km² dan memiliki luas kantor Serta Masyarakat. Berikut adalah usulan konsep
Desa 2,400 Km². Dengan luas tanah Desa yang penanganan yang didasarkan kepada 5 (lima) aspek
hanya 1/12,000 dari luas wilayah yang dimiliki tersebut:
Mopugad Utara menjadikan sisa dari wilayah
dari Desa sebagai perkebunan sekaligus 4.3.1. Aspek Teknis
persawahan yang dimana menjadi mata Prasarana Infrastruktur dalam Program
pencarian pokok masyarakat Desa Mopugad Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
Utara. Luas wilayah persawahan yang dimiliki Wilayah Padat Karya dipilih oleh masyarakat
Desa Mopugad Utara ±244,750,000 Km². Desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
Mopugad Utara sendiri memiliki 17 Perangkat kondisi lingkungan setempat. Sarana
Desa mulai dari seorang Sangadi, Sekretaris Infrastrukur dalam Program Pengembangan
Desa, Porobis Umum, Porobis Ekbang, Porobis Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Padat
Pem, 4 Kepala Dusun, dan 8 Ketua RT. Jumlah Karya mengacu kepada Permen PUPR No.
penduduk yang ada di Desa Mopugad Utara 04/PRT/M/2017. Pembangunan dan
±878 Jiwa dengan mayoritas penduduk peningkatan jalan meliputi: jalan lingkungan,
jalan poros, jalan produksi, jembatan, dan melengkapi SOP Teknis, SOP Manajemen, dan
bangunan pelengkap (talud, gorong-gorong, SOP Keuangan agar Infrastruktur Padat Karya ini
drainase, dll.), yang mempertimbangkan kriteria dapat berjalan dengan baik. Selain itu,
teknis sebagai berikut: melakukan sosialisasi terkait cara perawatan
1) Memenuhi standar teknis infrastruktur infrastruktur yang sudah dibangun.
jalan dan jembatan; Selanjutnya, mendorong Pemerintah
2) Disain teknis yang memperhatikan Kabupaten Bolaang Mongondow untuk
masalah keselamatan dan kenyamanan membentuk UPTD untuk mengelolah
bagi pengguna infrastruktur; dan Infrastruktur Sosial Ekonomi Masyarakat
3) Harus fungsional
4.3.4. Pembiayaan
Survei Rencana Infrastruktur: Pembangunan Jalan Sirtu, Draiase, gorong-
Survei lapangan rencana infrastruktur dilakukan gorong, dan talud penahan melalui APBN serta
untuk lebih memahami permasalahan dan menyiapkan dukungan dana desa untuk biaya
kendala dalam perencanaan, lokasi kegiatan, operasional dan pemeliharaan infrastruktur
juga dilakukan untuk mendapatkan terbangun.
kelengkapan data yang dibutuhkan untuk
analisis, dengan melakukan kegiatan antara 4.3.5. Peran Serta Masyarakat
lain: Program Infratruktur Sosial Ekonomi Padat
a. Melakukan Pengamatan kondisi pelengkap/ Karya mewajibkan pembangunan infratruktur
pendukung atau faktor-faktor yang dapat oleh masyarakat, dalam hal ini dibentuknya
mempengaruhi perencanaan teknis; KSM sebagai pelaksana program, tentu saja
b. Penilaian kondisi awal pada lokasi yang akan dengan pendampingan dari Tenaga Fasilitator
direncanakan (pengamatan kondisi Lapangan (TFL) serta Fasilitator Kabupaten
eksisting). (FasKab). Mengupayakan untuk
c. Menentukan titik koordinat lokasi memberdayakan masyarakat dengan
infrastruktur rencana dan batas delineasi mempekerjakan warga setempat saat
kawasan terlayani infrastruktur terbangun. pelaksanaan pembangunan. Masyarakat juga
. dapat berkontribusi dengan memberikan dana
4.3.2. Aspek Peraturan/Hukum non tunai (in kind) berupa lahan, barang,
Diperlukan peraturan atau kebijakan dari material, tenaga kerja, konsumsi, dan
pemerintah desa untuk mewajibkan setiap sebagainya pada saat proses pembangunan.
warga untuk mengembangkan ekonomi lokal
untuk menciptakan lapangan kerja, 1. PENUTUP
meningkatkan pendapatan masyarakat, dan Sarana dan prasarana Infrastruktur
pertumbuhan ekonomi local, serta mendukung Sosial Ekonomi di Kecamatan Dumoga Utara,
peningkatan akses infrastruktur yang optimal. khususnya Desa Mopuya Utara dan Mopugad
Utara kondisinya masih belum optimal.
4.3.3. Kelembagaan Beberapa upaya pemerintah daerah untuk
Membentuk Kelompok Pemanfaat dan penyediaan sarana dan prasarana Kawasan
Pemelihara yang nantinya dapat Infrastruktur belum dapat menyelesaikan
dikembangkang menjadi BUMDes serta keseluruhan permasalahan yang ada.
Pada dasarnya masyarakat menyambut
baik upaya pemerintah dalam meningkatkan
sarana dan prasarana yang layak di Desa
Mopuya Utara dan Mopugad Utara di
Kecamatan Dumoga Utara. Dibutuhkan juga
campur tangan dari pemerintah Kabupaten
Bolaang Mongondow untuk tercapainya
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah yang layak
bagi seluruh warga Desa Desa Mopuya Utara
dan Mopugad Utara, contohnya dengan
menggunakan Dana Desa, mengusulkan dalam
Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kegiatan
semacam Program Pembangunan Kawasan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Padat
Karya mengingat masyarakat sudah mulai
terbiasa dengan metode pembangunan
infrastruktur berbasis masyarakat.
Akhir kata, dengan terlaksananya
program ini, diharapan dapat mengurangi
permasalahan kesahatan yang timbul akibat
kurangnya sarana prasarana dan Infrastruktur
yang layak.

2. DAFTAR PUSTAKA
Kecamatan Dumoga Utara Dalam Angka 2021,
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bolaang Mongondow
Pedoman Pengembangan Infrastruktur Sosial
dan Ekonomi Wilayah (PISEW)
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan PISE,
Kegiatan Padat Karya direktorat
Jendral Cipta Karya.

Anda mungkin juga menyukai