Anda di halaman 1dari 181

JAKARTA, 29 MARET 2022

RAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTOR


1. RDTR Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba
2. RDTR Wilayah Perencanaan Teluk Lobam-Kuala Sempang Kabupaten Bintan
3. RDTR Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan
4. RDTR Kawasan Perkotaan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara
5. RDTR Kawasan Kelimutu-Wolowaru, Kabupaten Ende
6. RDTR Kawasan Lermatang dan Sekitarnya, Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Oleh:
Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM.
Plt. Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
Penyelenggaraan Penataan Ruang
Sebagai Amanah UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
Asas UU CK No. 11/2020 Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha
meliputi
Pasal 2: UU CK diselenggarakan berdasarkan asas: 1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
1) Pemerataan hak; 2) Persetujuan Lingkungan; dan
2) Kepastian hukum; 3) Persetujuan Bangunan Gedung.
3) Kemudahan berusaha;
4) Kebersamaan, dan
5) Kemandirian. Pasal 14: KKPR diberikan sebagai kesesuaian rencana lokasi
kegiatan dan/atau usaha dengan RDTR, dengan
ketentuan:
Dengan tujuan antara lain untuk
peningkatan ekosistem investasi dan Pasal 15:
kegiatan berusaha Pemerintah Daerah yang belum menyusun
Pemerintah
Daerah yang dan menyediakan RDTR, maka KKPR
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan sudah menyusun diberikan melalui persetujuan dengan asas
berusaha meliputi: dan menyediakan berjenjang dan komplementer berdasarkan:
a. Penerapan perijinan berbasis risiko; RDTR • RTRW Nasional • RZ KSNT
b. Penyederhanaan persyaratan dasar • RTRW Provinsi • RZ KAW
Perizinan Berusaha; maka KKPR • RTRW • RTR
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha diberikan melalui Kabupaten/Kota Pulau/Kepulauan
sektor; dan konfirmasi • RTR KSN
d. Penyederhanaan persyaratan investasi.

2
Menteri ATR telah Menetapkan 5 Peraturan Menteri (Permen) dan Sedang Dalam
Proses Penetapan 1 Rancangan Permen Sebagai Turunan UU No. 11/2020
dan PP No. 21/2021

1 2 3 4 5 6
Sudah ditetapkan Sudah ditetapkan Sudah ditetapkan Sudah ditetapkan Sudah ditetapkan

Permen ATR/KBPN Permen Permen ATR/KBPN Raperermen


Permen ATR/KBPN Permen ATR/KBPN
No. 14 Tahun 2021 ATR/KBPN No. No. 13 Tahun 2021 ATR/KBPN
No. 11 Tahun 2021 No. 10 Tahun 2021
15 Tahun 2021
tentang Pedoman tentang
tentang Tata Cara tentang Pedoman tentang Pendidikan
Penyusunan Basis tentang Pelaksanaan
Penyusunan & Revisi Penyusunan, PK, & Pelatihan Bidang
Data dan Penyajian Koordinasi Kesesuaian
RTRW Provinsi, & Revisi RTR Penataan Ruang &
Peta RTRW Penyelenggaraan Kegiatan
Kabupaten/Kota, Pulau/Kepulauan, Pembinaan Profesii
Provinsi, Penataan Ruang Pemanfaatan
dan RDTR, serta Tata RTR KSN, dan Perencana Tata
Kabupaten, dan Ruang (KKPR) dan
Cara Penerbiitan RDTR KPN Ruang
Kota, serta Peta Sinkronisasi
Persetujuan
RDTR Program
Substansi
Kabupaten/Kota Pemanfaatan
Ruang (SPPR)

3
Overview Penyelenggaraan Penataan dan Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Aspek
Perencanaan
Rencana Tata
Kegiatan bersifat strategis nasional
Ruang
yang tidak termuat di RTR

Rekomendasi KKPR Persetujuan KKPR Konfirmasi KKPR Aspek


Memerlukan analisis dan penilaian Diproses oleh sistem Pemanfaatan
Memerlukan analisis dan penilaian dokumen Rencana Tata
dokumen terbit dalam Terbit dalam 1 hari
Terbit dalam 20 hari kerja Ruang
20 hari kerja kerja

Persetujuan Persetujuan Perizinan


Lingkungan Bangunan Gedung Berusaha Sektor
(PBG)
4
1 2 3 4 5 6 Penetapan

Proses Bisnis Penetapan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota


Terobosan Penetapan 1 2 3 4 Penyampaian
Pengajuan Pembahasan
RTRW dalam PP No. Penyusunan RTRW
Ranperda RTRW Ranperda RTRW
Ranperda RTRW
21/2021 Pasal 60 – 84: di DPRD (Loket)

Dari Gubernur/Bupati/Wali Kota Gubernur/Bupati/Walikota DPRD Dari Gubernur/Bupati/Wali


Pemprov/Pemkab/Pemkot dan Perangkat Daerah
Jangka waktu penyusunan terkait kepada DPRD Prov/Kab/Kota.
Prov/Kab/Kota, dan perangkat Kota kepada Menteri ATR
daerah terkait
dan penetapan RTRW
dibatasi paling lama 18
Di dalamnya
bulan, terhitung sejak memuat:
c. Validasi dokumen
Maks. 10 hari kerja
pelaksanaan penyusunan kajian lingkungan
a. Pengaturan
hidup strategis dari
RTRW. wilayah
Menteri LHK*
perairan pesisir
d. Rekomendasi peta
Saat Ranperda RTRW (khusus untuk
dasar dari BIG*
diajukan untuk ditetapkan, RTRW Provinsi)
b. BA
validasi dokumen kajian pembahasan
lingkungan hidup strategis dari Pemprov Maks.10 hari kerja *Mengintegrasikan
harus sudah tersedia. (khusus untuk *Catatan: Jika tidak diterbitkan program/kegiatan sektor,
hingga batas waktu, maka
RTRW kegiatan yang bersifat
dokumen yang diajukan oleh
Khusus untuk RTRW Prov., Kabupaten/ Pemda dianggap telah strategis nasional, batas
Kota) daerah, garis pantai, dan
materi teknis muatan disetujui.
kawasan hutan.
perairan pesisir yang
diintegrasikan harus sudah
mendapat persetujuan 9 8 7 6 5 Pembahasan
Penetapan Persetujuan Penerbitan
teknis dari Menteri KKP. Evaluasi
Persetujuan Lintas Sektor
Perda RTRW Ranperda RTRW Bersama
Khusus untuk RTRW Substansi (Persub) (Linsek)*
Kab/Kota, evaluasi Mendagri (khusus untuk ATR, Pemprov/Pemkab/
Gubernur/Bupati/ Gubernur/Bupati/ Wali
Ranperda RTRW sebelum RTRWP)/Gubernur (khusus Kota dan DPRD Prov. Menteri ATR Pemkot, DPRD, dan K/L/D
Wali Kota
penetapan dilakukan oleh untuk RTRWK) terkait

Gubernur.

Maks. 2 bulan Maks. 20 hari kerja


PP No. 21/2021: Pasal 60-84
5
1 2 3 4 5 6 Penetapan

Jangka Waktu Penetapan RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

Percepatan Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota

Penetapan Perda Provinsi/Kabupaten/Kota oleh


Gubernur/Bupati/Walikota bersama DPRD dilaksanakan
Persetujuan Substansi Terbit paling lama 2 bulan sejak mendapat Persub.

RTRW ditetapkan dengan Peraturan Daerah oleh Jika Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota belum
Gubernur/Bupati/Walikota bersama DPRD ditetapkan, maka penetapan dilakukan oleh Gubernur/
2 Bupati/Wali kota paling lama 3 bulan sejak mendapat Persub.
bulan
RTRW ditetapkan dengan Peraturan Daerah
oleh Gubernur/Bupati/Walikota
Jika Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota belum
ditetapkan, maka Menteri menetapkan Peraturan Menteri
1 paling lama 4 bulan sejak mendapatkan Persub yang wajib
bulan
ditindaklanjuti oleh Gubernur/Bupati/Wali Kota dengan
RTRW ditetapkan dengan
penetapan Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota.
1 Peraturan Menteri yang
bulan ditindaklanjuti dengan Penetapan Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota, termasuk
penetapan Perda RTRW oleh
Gubernur/Bupati/Walikota
pengundangan Perda dalam lembaran daerah oleh Sekretaris
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dilakukan paling lama 15 hari
sejak Peraturan Menteri ditetapkan

PP No. 21/2021: Pasal 68, Pasal 75, Pasal 82

6
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Proses Bisnis Penetapan RDTR Kabupaten/Kota


Terobosan Penetapan
RDTR dalam 1 2
PP No. 21/2021 Penyampaian
Konsultansi Publik Ranperkada RDTR
Pasal 85 – 91:
(Loket)

Pemkab/Pemkot bersama Dari Bupati/Wali Kota kepada


Jangka waktu Masyarakat, termasuk DPRD Menteri ATR
penyusunan dan
penetapan RDTR dibatasi
paling lama 12 bulan,
terhitung sejak
pelaksanaan penyusunan Mengintegrasikan program/kegiatan
RDTR. sektor, kegiatan yang bersifat
strategis nasional, batas daerah, garis
pantai, dan kawasan hutan.
Tahapan rekomendasi
BIG dalam penyusunan
RDTR dihilangkan. 5 4 3
Penetapan Penerbitan Persetujuan Pembahasan Lintas
Perkada RDTR Substansi (Persub) Sektor (Linsek)
Proses evaluasi
Kemendagri pada
penetapan RDTR Menteri ATR (dapat ATR, Pemprov dan Pemkab/Pemkot,
Bupati/Walikota DPRD, dan K/L/D terkait
dihilangkan. didelegasikan kepada Gubernur)

Maks. 1 bulan Maks. 20 hari

7
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Jangka Waktu Penetapan RDTR

Percepatan Penetapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Persetujuan Substansi Terbit Penetapan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) RDTR


Kabupaten/Kota dilaksanakan paling lama 1 bulan sejak
mendapat Persub.
RDTR ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah oleh Bupati/Wali Kota Jika Perkada RDTR Kabupaten/Kota belum ditetapkan
dengan DPRD Kabupaten/Kota
1 paling lama 2 bulan sejak mendapat Persub, maka Menteri
bulan menetapkan Peraturan Menteri yang wajib ditindaklanjuti
RDTR ditetapkan dengan Peraturan Menteri Bupati/Wali Kota dengan penetapan Perkada RDTR
yang ditindaklanjuti dengan penetapan Kabupaten/Kota.
Perkada RDTR Kabupaten/Kota oleh
Bupati/Wali Kota
Perkada RDTR Kabupaten/Kota wajib ditetapkan Bupati/Wali
Kota termasuk pengundangan peraturan dalam bentuk
berita daerah oleh sekretaris daerah Kabupaten/Kota paling
lama 15 hari sejak Peraturan Menteri ditetapkan.

UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007.

PP No. 21/2021: Pasal 91


8
1 2 Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang

Surat Edaran
Menteri ATR/KBPN: Menteri ATR/KBPN telah mengeluarkan Surat
Edaran No. PF.01/648/V/2021 pada tanggal 11
Mei 2021 yang ditujukan untuk para Bupati dan

Percepatan
Wali Kota.

Penetapan Surat Edaran ini diterbitkan untuk mendorong


Pemerintah Daerah yang sudah memiliki
Rencana Tata Ruang Persetujuan Substansi RTRW dan RDTR untuk
segera menetapkan Perda RTRW dan Perkada
yang Telah RDTR dengan ketentuan sebagai berikut:

Mendapatkan • Penetapan Perda RTRW dalam jangka waktu


2 bulan sejak diterbitkan surat edaran
Surat Persetujuan
Substansi (Persub)
• Penetapan Perkada RDTR dalam jangka
waktu 1 bulan sejak diterbitkan surat edaran

• Apabila penetapan yang disebutkan di atas


belum dilaksanakan, maka RTRW dan RDTR
akan ditetapkan dengan Peraturan Menteri
ATR/KBPN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

9
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Proses KKPR dalam Perizinan Berusaha


Proses Pengisian Perizinan
Identitas Usaha
Proses Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Berusaha

SUB-SISTEM PELAYANAN Permohonan


INFORMASI (SPI) Perizinan Berusaha
Pelaku usaha
BARU (Pemohon belum
Self Declaration/ Automated Response
Melihat Informasi
memiliki NIB)
menginput
(Self Assessed) rencana usaha ATR/BPN: Wilayah Darat KKP: Wilayah Perairan/Laut
UMK
Cek Lokasi Kegiatan
GIS
TARU GISTARU KBLI 5 digit – MODUL KKPR Berusaha dapat
Satupeta.KKP risiko usaha dijalankan
Pendaftaran/
Cek Risiko HAK Skala usaha Pembayaran
Satupeta. • KBLI-Risiko REGISTRASI
KKP
AKSES
Koordinat PNBP
• NSPK
Data Identitas Apakah RDTR Penilaian KKPR
Standar lokasi usaha
tersedia? RDTR (otomatis sistem)
• Negative Luas tanah INTERAKTIF
SPI List Daerah/ Data Legalitas
yang dimohon Perizinan Berusaha
(SUBSISTEM
catatan Berlokasi di dalam berbasis Risiko
PELAYANAN
INFORMASI)
kekhususan Informasi Konfirmasi
KEK/KI/KP yang KKPR
penguasaan (KBLI 3 digit):
tanah telah memiliki HPL? (by system)

 Kegiatan bersifat Non UMK RTRWN


 Risiko rendah:
strategis nasional RTR KSN Pengecekan
Pengecekan RTR && Pertek**
Pertek** NIB sebagai legalitas
RTRWP
 Bank Tanah
Permohonan Perizinan RTRWK untuk
untuk Persetujuan KKPR
Persetujuan KKPR Persetujuan
 Risiko menengah
 Kawasan/tanah yang
Berusaha TAMBAHAN (RTRL, (sementara manual)
(sementara manual) KKPR
akan diberikan HPL RZ KAW,
GISTARU
Satupeta. (by system) rendah:
(Pemohon telah memiliki NIB)
untuk kegiatan
RZ KSN/T, KKP NIB + sertifikat standar
RZWP3K) ATR/BPN: Wilayah Darat (self declare)
strategis nasional KKP: Wilayah Perairan/Laut
 Risiko menengah
tinggi:
Hanya untuk Pemohon Badan Usaha* NIB + sertifikat standar

 Risiko tinggi:
Termuat Penilaian berdasarkan asas Rekomendasi NIB + Izin
KKPR
di RTR? penataan ruang & Pertek

*Untuk Pemohon non-Badan Usaha melalui Mekanisme Perizinan Non-Berusaha


PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143
**Pertek disampaikan paling lama 10 hari sejak pendaftaran/penerimaan PNBP UU CK: Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 UU CK 10
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Pendetailan Proses KKPR dalam Perizinan Berusaha dalam Permen KKPR


Pendaftaran Penilaian Dokumen Usulan KKPR Penerbitan KKPR

SISTEM OSS
MODUL KKPR KKPR dan PKKPR Berlaku
dalam jangka waktu 3 tahun
Apakah RDTR
tersedia dan Konfirmasi Penerbitan KKPR paling
terintegrasi
Penilaian KKPR KKPR sedikit memuat:
Pendaftaran (otomatis sistem) (by system)
dengan OSS? RDTR
INTERAKTIF
a. Lokasi kegiatan
Dokumen usulan kegiatan paling b. Luas lahan
KKKPR diterbitkan
sedikit dilengkapi dengan: Termasuk dalam c. Jenis kegiatan pemanfaatan
paling lama 1 hari
6 kategori usaha ruang untuk KKKPR/jenis
sejak pembayaran
peruntukan pemanfaatan
a. koordinat lokasi yang PNBP Perizinan
ruang untuk PKKPR (Kode
(polygon/titik/garis) dikecualikan? KBLI 3 digit)
Berusaha
Penilaian berbasis
b. kebutuhan luas lahan d. Koefisien Dasar Bangunan
Kelengkapan Risiko
c. Informasi penguasaan tanah RTRWK Persetujuan e. Koefisien Lantai Bangunan
d. informasi jenis usaha (KBLI 5 RTRWP Pengecekan RTR & Pertek KKPR f. Ketentuan tata bangunan
RTR KSN
digit) RTR Pulau/Kep. untuk Persetujuan KKPR (by system) untuk KKKPR/indikasi
RTRWN (sementara manual oleh Menteri program pemanfaatan
e. rencana jumlah lantai bangunan (RTRL, GISTARU
ATR/BPN melalui Dirjen Tata Ruang)
Satupeta.
f. rencana luas lantai bangunan
RZ KAW, ruang untuk PKKPR
RZ KSN/T, KKP PKKPR diterbitkan
RZWP3K) g. Persyaratan pelaksanaan
g. rencana teknis bangunan ATR/BPN: Wilayah Darat paling lama 20 hari
Pembayaran kegiatan pemanfaatan
dan/atau rencana induk KKP: Wilayah Perairan/Laut sejak pembayaran
ruang.
kawasan* PNBP PNBP
h. rencana penggunaan air diperhatikan
baku/air bersih**
i. Surat keterangan berlokasi di Kantor Pertek Pertanahan
KI/KP/KEK*** (disampaikan paling lambat 10 hari
Pertanahan sejak pembayaran PNBP)

*khusus untuk permohonan PKKPR


**khusus untuk permohonan PKKPR yang kegiatan usahanya berdampak terhadap ketersediaan & kualitas air baku
***khusus untuk permohonan PKKPR untuk usulan lokasi usaha yang berada di dalam KI/KP/KEK, harus dilengkapi dengan surat keterangan dari
pengelola kawasan yang telah terdaftar sesuai dengan ketentuan peraturan per-UU-an 11
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Fungsi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)


Fungsi KKPR Awal Data/Informasi Penguasaan
dan Perolehan Tanah

Pertimbangan

Acuan Acuan
Pemanfaatan Ruang Administrasi Pertanahan Penerbitan KKPR Hak Atas Tanah (HAT)

Di satu lokasi yang sama, hanya boleh terbit maksimal


2 KKPR, yang terdiri atas:
• 1 KKPR untuk perolehan tanah, dan
• 1 KKPR untuk pemilik tanah.

Pasal 176 UU CK, angka 10 Pasal 402 A UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi serta Daerah Kabupaten/Kota
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah harus dibaca dan dimaknai sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang tentang Cipta Kerja.
12
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Terobosan Kelembagaan Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah


Forum Penataan Ruang - inklusivitas penyelenggaraan penataan ruang

Permen 15/2021 Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang


Keanggotaan Forum di Daerah:
(1) Anggota Ex-officio instansi vertikal bidang pertanahan dan perangkat daerah
(2) Anggota Asosiasi Profesi ditunjuk oleh Ketua Asosiasi Profesi atas permintaan
gubernur, bupati, atau wali kota.
(3) Anggota Asosiasi Akademisi ditunjuk oleh Ketua Asosiasi Akademisi atas
permintaan gubernur, bupati, atau wali kota.
(4) Tokoh Masyarakat ditunjuk oleh gubernur, bupati, atau wali kota.

Apabila tidak terdapat Asosiasi Profesi dan/atau Asosiasi Akademisi di daerah, anggota
Perangkat
Forum dapat berasal dari Asosiasi dari daerah lain.
Daerah Tokoh
Instansi Masyarakat
Pertanahan
Kesepakatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI
tanggal 6 September 2021
Komisi II DPR RI mengusulkan untuk dibentuknya Dinas Tata Ruang dan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Lahan sebagai perwujudan dari
Asosiasi Asosiasi Undang-Undang Cipta Kerja.
Akademisi Profesi

13
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Aplikasi Real Time dalam Memudahkan Mekanisme Forum Penataan Ruang


PP No. 21 Tahun 2021 Pasal 93 ayat (3):
Peninjauan kembali Perkada Kabupaten/Kota tentang RDTR akibat adanya perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis dapat direkomendasikan
oleh Forum Penataan Ruang berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri

Ya
Perda RDTR0
Permohonan Perizinan Berusaha Dapat diproses
melalui OSS?

Contoh Analisis Tidak


Diizinkan Ditolak

Mall bisa dibangun di area


IGT0 Optimum Pelayanan Pelayanan
Development Air Bersih Lalu Lintas Wali ini namun perlu dilakukan
1. IGT Penggunaan Tanah pelebaran jalan
kota
2. IGT Topografi Ahli OPD
3. IGT Jaringan Jalan Pemutakhiran IGT
4. IGT Air Bersih
Asosiasi Diizinkan
5. IGT Sektor Lainnya IGT1…n Keputusan Forum Profesi Akademisi
Ditolak

+ Perda RDTR1…n
Bersyarat
Pembangunan Dinamis Citra Satelit Penerbitan Perizinan Berusaha Baru Forum
Basis Data
Drone Mapping
CCTV
Hasil Survey &
“ Real Time Tata Ruang akan menjadi tools utama
dalam rapat Forum pengambilan keputusan
pemberian izin pembangunan sesuai dengan


Penelitian
azas pembangunan berkelanjutan 14
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Transparansi Produk Tata Ruang melalui GISTARU Upaya yang Telah


Dilakukan oleh DJTR

GISTARU

DJTR telah mengembangkan


GISTARU Gistaru yang memuat
(RTR ONLINE – RDTR INTERAKTIF) produk RTR (RDTR, RTRW,
RTR KSN, RTR Pulau/Kep., dan
RTRWN), yang telah dapat
diakses oleh publik.
178 RDTR Konfirmasi KKPR
(56 RDTR
telah terintegrasi dengan OSS) Sistem Gistaru telah
terintegrasi dengan sistem
OSS-RBA. Penerbitan KKPR
telah dapat dilakukan melalui
34 RTRW Provinsi OSS-RBA.

501 RTRW Kabupaten/Kota DJTR juga telah


mengembangkan sistem

Perizinan Berusaha
Persetujuan KKPR informasi lainnya untuk
18 RTR KSN peningkatan transparansidan
kualitas penataan ruang (RTR
7 RTR Pulau/Kepulauan Builder, Peta Kerja Online,
Konsultasi Publik Online, Real
Time Tata Ruang, Big Data,
1 RTRWN dan Protaru).

15
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Upaya yang Telah Dilakukan oleh DJTR dalam Peningkatan Transparansi


Produk Tata Ruang
GISTARU (RTR Online & RDTR Interaktif)

RTR Online RDTR Interaktif

RDTR Interaktif merupakan platform map viewer untuk seluruh produk RTR yang RDTR Interaktif merupakan platform map viewer RDTR yang memberikan informasi
memberikan informasi berupa peta RTR yang telah ditetapkan, yang dilengkapi dengan berupa peta RDTR yang telah ditetapkan, yang dilengkapi dengan ketentuan zonasi,
peruntukan ruang dan dokumen produk hukum penetapannya. intensitas pemanfaatan ruang, dan ketentuan tata bangunan.

1 2
Web viewer
3 peta RDTR
3
1 2
Web viewer
peta RTR
4

Link Download Keterangan terkait ketentuan zonasi,


Pilihan lokasi RTR yang Pilihan lokasi RDTR yang
Peruntukan ruang Produk hukum intensitas pemanfaatan ruang, dan
ingin ditampilkan ingin ditampilkan
lokasi yang di-select penetapan RTR ketentuan tata bangunan.
16
1 2 Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

Upaya yang Telah Dilakukan oleh DJTR dalam Peningkatan Transparansi


Produk Tata Ruang
GISTARU (RTR Online & RDTR Interaktif) yang Terintegrasi dengan OSS

GISTARU

RDTR dalam Gistaru


telah terintegrasi dengan sistem OSS, sehingga
proses penerbitan perizinan berusaha telah dapat
dilakukan dengan melihat kesesuaian usulan lokasi
kegiatan terhadap RDTR.

Usulan lokasi
kegiatan berusaha

56 RDTR telah terintegrasi


dengan OSS

17
HASIL EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN BUPATI TOBA
TENTANG RDTR KECAMATAN AJIBATA
TAHUN 2022-2042
ORIENTASI WILAYAH

PROVINSI SUMATERA UTARA


KECAMATAN AJIBATA

Delineasi Wilayah Perencanaan


DESA LUAS (Ha)
Desa Horsik 164,61
Desa Motung 1.081,20
Desa Pardamean Ajibata 332,88
Desa Pardamean Sibisa 1.070,20
Desa Pardomuan Ajibata 382,04
Desa Pardomuan Motung 180,84
Desa Parsaoran Sibisa 537,82
Desa Sigapiton 707,56
Desa Sirungkungon 488,28
Kelurahan Parsaoran Ajibata 220,72
Grand Total 5.166,15

a. sebelah utara berbatasan dengan Danau Toba dan Kecamatan Girsan


Sipang Bolon, Kabupaten Simalungun;
b. sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Girsan Sipang Bolon,
Kabupaten Simalungun;
c. sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Lumbanjulu; dan
KABUPATEN TOBA Luas WP = 5.166,15 Ha
d. sebelah barat berbatasan dengan Danau Toba.

19
KRONOLOGIS PENYUSUNAN RDTR

Surat Bupati Toba


BA Kawasan Berbatasan Rekomendasi Peta Dasar Permohonan Persetujuan
No. 600/1363/PUPR- BIG No. 26.1/DGIG- Substansi No.
Konsultasi Publik I TR/2021 PRT/IGD.02/11/2021 600/103/PUPR-TR/2022

16 September 2021 17 September 2021 26 November2021 31 Januari 2022

26 Agustus 2021 16 September 2021 29 Oktober 2021 29 Desember 2021 14 Maret 2022
Penetapan Delineasi Kesepakatan Pengaturan Luas Konsultasi Publik II Surat Permohonan Validasi Rapat Koordinasi Lintas Sektor
Keputusan Bupati Toba Bidang Tanah Minimum KLHS No. RDTR Kecamatan Ajibata
No. 532/2021 No. 600/1358/PUPR-TR/2021 660/1336/P3K/DLH/XII/2021

20
BUKTI FISIK KELENGKAPAN DOKUMEN
PERSETUJUAN SUBSTANSI
SK Penetapan Surat Permohonan BA Kesepakatan
BA Peta Dasar BIG
Delineasi Validasi KLHS Kavling Minimum

BA Kawasan Surat Permohonan


BA KP 1 BA KP 2 Perbatasan Persetujuan Substansi

21
PETA KESEPAKATAN STRUKTUR RUANG DAN POLA RUANG

PETA RENCANA STRUKTUR RUANG PETA RENCANA POLA RUANG

1. Kantor Pertanahan Kabupaten Toba


2. Dinas PUPR Kabupaten Toba
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Toba

22
KESEPAKATAN MATRIKS ITBX

1. Kantor Pertanahan Kabupaten Toba


2. Dinas PUPR Kabupaten Toba
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Toba

23
Persandingan Rencana Struktur Ruang Perda RTRW Kab. Toba Samosir* Nomor 12 Tahun
2017 Dengan Raperkada RDTR Kecamatan Ajibata
*saat penyusunan perda RTRW,
RTRW KAB. TOBA SAMOSIR* saat itu Kabupaten Toba masih RAPERKADA RDTR
bernama Kabupaten Toba Samosir

Pelabuhan danau (RTRW) /


pelabuhan sungai dan danau
pengumpan serta pelabuhan
ferry di Ajibata

TPA di Ajibata sudah terdapat di


RTRW dan RDTR

Bandar Udara Pengumpan di


Sibisa sudah terdapat di RTRW
dan RDTR

Rencana jalan kolektor primer


pada RDTR sebagai jalan KSPN
Danau Toba

Penambahan rencana
pelabuhan sungai dan danau
pengumpan di Desa Sigapiton
pada RDTR
24
RENCANA POLA RUANG RDTR KECAMATAN AJIBATA
Rencana Pola Ruang
<all other values>
KODE Nama Objek
JENIS POLA RUANG ZONA SUB ZONA LUAS (HA) PERSENTASE (%)
ZONA Badan Air
BA Zona Badan Air Badan Air 7,34 0,14 Badan Jalan
HL Zona Hutan Lindung Hutan Lindung 989,52 19,15 Hutan Lindung
PS Zona Perlindungan Setempat Perlindungan Setempat 57,94 1,12 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
RTH Zona Ruang Terbuka Hijau Jalur Hijau 0,97 0,02 Jalur Hijau
Rencana Pola Ruang
Pemakaman 3,37 0,07 Pariwisata
<all other values>
ZONA LINDUNG Rimba Kota 147,85 2,86 Pemakaman
Nama Objek
Taman Kecamatan 10,02 0,19 Badan Air Pengelolaan Persampahan
Taman Kelurahan 13,51 0,26 Badan Jalan Perdagangan dan Jasa Skala Kota
Taman Kota Rencana Pola Ruang
14,28 0,28 Hutan Lindung Perdagangan dan Jasa Skala SWP
<all other values>
Taman RT 5,53 0,11 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Perdagangan dan Jasa Skala WP
Nama Objek
Taman RW 19,00 0,37 Jalur Hijau Perikanan Tangkap
Badan Air
TOTAL ZONA LINDUNG 1269,41 24,57 Pariwisata Perkantoran
Badan Jalan
BJ Zona Badan Jalan Badan Jalan 24,41 0,47 Pemakaman Perkebunan
Hutan Lindung
HK Zona Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan Keamanan 1,12 0,02 Pengelolaan Persampahan Perkebunan Rakyat
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
IK Zona Perikanan Perikanan Tangkap 2,20 0,04 Perdagangan dan Jasa Skala Kota Perlindungan Setempat
Jalur Hijau
K Zona Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan Jasa Skala Kota 4,57 0,09 Perdagangan dan Jasa Skala SWP Pertahanan dan Keamanan
Pariwisata
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 18,82 0,36 Perdagangan dan Jasa Skala WP Perumahan Kepadatan Rendah
Pemakaman
Perdagangan dan Jasa Skala WP 11,71 0,23 Perikanan Tangkap Perumahan Kepadatan Sedang
Pengelolaan Persampahan
KR Zona Perkebunan Rakyat Perkebunan Rakyat 437,59 8,47 Perumahan Kepadatan Tinggi
Perdagangan dan Jasa Skala Perkantoran
Kota
KT Zona Perkantoran Perkantoran 9,79 0,19 Rimba Kota
Perdagangan dan Jasa Skala Perkebunan
SWP
P Zona Pertanian Perkebunan 33,11 0,64 SPU Skala Kecamatan
Perdagangan dan Jasa Skala Perkebunan
WP Rakyat
Tanaman Pangan 2398,66 46,43 Perlindungan Setempat SPU Skala Kelurahan
ZONA BUDI DAYA Perikanan Tangkap
PL Zona Peruntukan Lainnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1,92 0,04 Perkantoran Pertahanan dan Keamanan SPU Skala RW

PP Zona Pengelolaan Persampahan Pengelolaan Persampahan 5,04 0,10 Perkebunan Perumahan Kepadatan Rendah Taman Kecamatan

R Zona Perumahan Perumahan Kepadatan Rendah 271,76 5,26 Perkebunan Rakyat Perumahan Kepadatan Sedang Taman Kelurahan

Perumahan Kepadatan Sedang 215,17 4,16 Perlindungan Setempat Perumahan Kepadatan Tinggi Taman Kota

Perumahan Kepadatan Tinggi 7,07 0,14 Rimba Kota Taman RT


Pertahanan dan Keamanan
SPU Zona Sarana Pelayanan Umum SPU Skala Kecamatan 1,77 0,03 SPU Skala Kecamatan
Perumahan Kepadatan Rendah
Taman RW

SPU Skala Kelurahan 9,25 0,18 SPU Skala Kelurahan Tanaman Pangan
Perumahan Kepadatan Sedang
Transportasi
SPU Skala RW 0,60 0,01 Perumahan Kepadatan Tinggi SPU Skala RW
TR Zona Transportasi Transportasi 43,22 0,84 Rimba Kota Taman Kecamatan
W Zona Pariwisata Pariwisata 398,98 7,72 SPU Skala Kecamatan Taman Kelurahan
TOTAL ZONA BUDIDAYA 3896,74 75,43 SPU Skala Kelurahan Taman Kota

Grand Total 5166,15 100,00 SPU Skala RW Taman RT

Taman Kecamatan Taman RW

Taman Kelurahan Tanaman Pangan

Taman Kota Transportasi

Taman RT 25
Persandingan Rencana Pola Ruang Perda RTRW Kab. Toba Samosir* Nomor 12 Tahun
2017 Dengan Raperkada RDTR Kecamatan Ajibata
*saat penyusunan perda RTRW, Rencana Pola Ruang
RTRW KAB. TOBA SAMOSIR* saat itu Kabupaten Toba masih RAPERKADA RDTR <all other values>

bernama Kabupaten Toba Samosir Nama Objek


Badan Air
Badan Jalan
Hutan Lindung
Rencana Pola Ruang
Pertanian lahan kering di RTRW <all other values>
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Jalur Hijau
direncanakan menjadi Rimba Kota Nama Objek
Pariwisata
Badan Air
seluas 147,21 Ha Badan Jalan
Pemakaman
Rencana Pola Ruang Pengelolaan Persampahan
Hutan Lindung
<all other values> Perdagangan dan Jasa Skala Kota
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Nama Objek Perdagangan dan Jasa Skala SWP
Badan Air Jalur Hijau
Perdagangan dan Jasa Skala WP
Pariwisata
Hutan Produksi yang dapat Dikonversi Badan Jalan
Hutan Lindung Pemakaman
Perikanan Tangkap
Perkantoran
di RTRW direncanakan menjadi Zona Pengelolaan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Persampahan
Perkebunan
Perdagangan dan Jasa Skala Kota
Pariwisata (area Badan Otorita Danau Jalur Hijau
Perdagangan dan Jasa Skala SWP
Perkebunan Rakyat
Pariwisata Perlindungan Setempat
Toba) di RDTR seluas 386,69 Ha Pemakaman Perdagangan dan Jasa Skala WP
Pertahanan dan Keamanan
Pengelolaan Persampahan Perikanan Tangkap
Perumahan Kepadatan Rendah
Perdagangan dan Jasa Skala Perkantoran
Kota Perumahan Kepadatan Sedang
Perdagangan dan Jasa Skala Perkebunan
SWP Perumahan Kepadatan Tinggi
Perdagangan dan Jasa Skala Perkebunan
WP Rakyat
Rimba Kota
Perikanan Tangkap Perlindungan Setempat
SPU Skala Kecamatan
Permukiman di RTRW yang Perkantoran Pertahanan dan Keamanan
Perumahan Kepadatan Rendah
SPU Skala Kelurahan
Perkebunan
direncanakan sebagai Zona Perkebunan Rakyat Perumahan Kepadatan Sedang
SPU Skala RW
Taman Kecamatan
Transportasi di RDTR untuk Perlindungan Setempat Perumahan Kepadatan Tinggi
Taman Kelurahan
Pertahanan dan Keamanan Rimba Kota
mengakomodasi Bandara Sibisa SPU Skala Kecamatan
Perumahan Kepadatan Rendah
Taman Kota
Taman RT
Pola_Ruang SPU Skala Kelurahan
Perumahan Kepadatan Sedang Taman RW
HL Perumahan Kepadatan Tinggi SPU Skala RW Tanaman Pangan
Rimba Kota Taman Kecamatan
Transportasi
HPK Taman Kelurahan
SPU Skala Kecamatan
Permukiman SPU Skala Kelurahan Taman Kota

SPU Skala RW Taman RT


Pertanian Lahan Basah
Taman Kecamatan Taman RW
Pertanian Lahan Kering Taman Kelurahan Tanaman Pangan

Taman Kota Transportasi

Taman RT 26
Persandingan Luas Rencana Pola Ruang Perda RTRW Kab. Toba Samosir* Nomor 12
Tahun 2017 Dengan Raperkada RDTR Kecamatan Ajibata

Pola Ruang RTRW Pola Ruang RDTR Luas (HA) Pola Ruang RTRW Pola Ruang RDTR Luas (HA) Pola Ruang RTRW Pola Ruang RDTR Luas (HA)
Badan Air 0,48 Permukiman Badan Air 1,39 Badan Air 4,73
Hutan Lindung Badan Jalan 10,71
Badan Jalan 0,98 Badan Jalan 11,41
Hutan Lindung 972,20 Instalasi Pengolahan Air Limbah Hutan Lindung 0,00
1,92
Tanaman Pangan 0,00 (IPAL) Jalur Hijau 0,35
Total Hutan Lindung 973,66 Jalur Hijau 0,55 Pertanian Lahan Pariwisata 0,16
Pariwisata 7,94 Kering Pemakaman 2,81
Pola Ruang RTRW Pola Ruang RDTR Luas (HA) Pemakaman 0,54 Pengelolaan
Hutan Produksi Badan Jalan 0,33 Pengelolaan Persampahan 2,37 2,67
Persampahan
Konversi Jalur Hijau 0,05 Perdagangan dan Jasa Skala Kota 4,57 Perdagangan dan
Pariwisata 386,69 Perdagangan dan Jasa Skala SWP 11,26 7,56
Jasa Skala SWP
Perdagangan dan Jasa Skala WP 10,32 Perdagangan dan
Total Hutan Produksi Konversi 387,07 Perikanan Tangkap 0,29 1,39
Jasa Skala WP
Pola Ruang RTRW Pola Ruang RDTR Luas (HA) Perkantoran 9,62 Perikanan Tangkap 1,20
Pertanian Lahan Badan Air 0,61 Perkebunan 32,22
Perkantoran 0,14
Basah Badan Jalan 0,56 Perkebunan Rakyat 1,98
Perkebunan 0,17
Jalur Hijau 0,01 Perlindungan Setempat 5,27
Perkebunan Rakyat 423,30
Pemakaman 0,02 Pertahanan dan Keamanan 1,12
Perlindungan
Perkebunan 0,73 Perumahan Kepadatan Rendah 104,46 41,46
Setempat
Perkebunan Rakyat 12,31 Perumahan Kepadatan Sedang 120,89
Perumahan Kepadatan Tinggi 7,07 Perumahan
Perlindungan 149,20
0,64 Kepadatan Rendah
Setempat Rimba Kota 0,16
SPU Skala Kecamatan 1,77 Perumahan
Perumahan 78,43
13,64 SPU Skala Kelurahan 8,31 Kepadatan Sedang
Kepadatan Rendah
SPU Skala RW 0,60 Rimba Kota 147,21
Perumahan
1,81
Kepadatan Sedang Taman Kecamatan 10,02 SPU Skala Kelurahan 0,88
Rimba Kota 0,06 Taman Kelurahan 3,25 Taman Kelurahan 8,38
SPU Skala Taman RT 5,53 Taman Kota 14,28
0,03
Kelurahan Taman RW 4,76 Taman RW 6,44
Taman Kelurahan 1,87 Tanaman Pangan 142,23
Tanaman Pangan 2002,44
Taman RW 0,18 Transportasi 31,17
Transportasi 11,69
Tanaman Pangan 224,43 Total Permukiman 542,96
Total Pertanian Lahan Kering 2.915,61
Total Pertanian Lahan Basah 256,89
Total Tidak Tercover RTRW 89,96
Grand Total 5.166,15

*saat penyusunan perda RTRW, saat itu Kabupaten Toba masih bernama Kabupaten Toba Samosir
27
PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN

I.A.1
Luas SWP dan Blok: Luas Desa per SWP:
SWP/BLOK LUAS (HA) SWP DESA LUAS (HA)
I.A.2
I.A.4 SWP A 1445,70 Desa Horsik 164,61
1 63,28 Desa Motung 164,60
I.A.3
2 269,60 Desa Pardamean Ajibata 332,88
A Desa Pardamean Sibisa 0,01
I.A.5
I.A.6
3 350,92
SBWP Desa Pardomuan Ajibata 382,04
4 179,42 Desa Pardomuan Motung 180,84
A
SWP A
I.B.1
5 164,61 Kelurahan Parsaoran Ajibata 220,72
SWP B
B
6 417,87 Desa Motung 276,96
I.C.1
SWP C
C SWP B 1632,40 B Desa Pardamean Sibisa 817,62
I.B.3
Desa Parsaoran Sibisa 537,82
I.B.2 1 114,26
Desa Motung 639,64
2 199,33 Desa Pardamean Sibisa 252,58
3 333,38 C
Desa Sigapiton 707,56
4 534,92 Desa Sirungkungon 488,28
I.C.2
5 450,52 Grand Total 5.166,15
I.B.4

I.B.5
SWP C 2088,05
1 902,27
2 708,18
I.C.3

3 334,60
I.C.4 4 143,00
Grand Total 5166,15

28
PERATURAN ZONASI

I : DIIJINKAN

T : TERBATAS
•T1 : Pembatasan intensitas bangunan yang telah ditentukan
•T2 : Pembatasan pengoperasian suatu kegiatan
•T3 : Pembatasan radius tertentu berdasarkan rekomendasi dinas
terkait
•T4 : pembatasan kegiatan pada kegiatan tertentu KBLI Digit 5
B : BERSYARAT
•B1 : Diperbolehkan dengan syarat wajib melakukan kajian lingkungan
hidup sesuai peraturan perundangan yang berlaku (Amdal/UKL-
UPL/SPPL) dan wajib memenuhi persyaratan hasil kajian lingkungan
hidup sesuai rekomendasi dinas terkait
•B2 : diperbolehkan dengan syarat wajib melakukan Analisi Dampak
Lalu Lintas sesuai rekomendasi dinas terkait
•B3 : Diperbolehkan dengan syarat wajib melalui rekomendasi untuk
bangunan gedung umum serta dilengkapi dengan jumlah rencana
kapasitas pengguna atau pengunjung
•B4 : diperbolehkan dengan syarat wajib memenuhi perizinan yang
diterbitkan oleh instansi dan/atau dinas terkait

X : DILARANG

29
KETENTUAN LUAS MINIMUM BIDANG TANAH

Termuat pada Raperda RDTR Pasal 78 ayat (3)

(3) Luas kavling minimum pada zona perumahan sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) huruf d diterapkan pada zona perumahan (R) meliputi :
a. Luas kavling minimum pada Subzona perumahan kepadatan
tinggi (R-2) dengan luas 60 (enam puluh) meter persegi;
b. Luas kavling minimum pada Subzona perumahan kepadatan
sedang (R-3) dengan luas 90 (sembilan puluh) meter persegi;
dan
c. Luas kavling minimum pada Subzona perumahan kepadatan
rendah (R-4) dengan luas 120 (seratus dua puluh) meter
persegi

30
EVALUASI MUATAN STRATEGIS
RDTR KECAMATAN AJIBATA,
KABUPATEN TOBA
KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL
KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL MUATAN RANCANGAN PERKADA
A. Bagian dari Perpres No.18 tahun Pasal 9
2020 tentang RPJMN 2020-2024 (2) Jalan kolektor primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
meliputi : atas: Penyediaan air baku di kawasan strategis (KI, KEK,
1. Jalan Akses KSPN Danau Toba a. Ruas jalan Ajibata Horsik melalui SWP A Blok I.A.4 DPP) DPP Danau Toba dan sekitarnya
2. Penyebrangan KSPN Danau b. Ruas jalan Justin Sirait melalui SWP A Blok I.A.1, Blok I.A.3, dan Blok I.A.4
Toba c. Ruas jalan Lintas Bandara Sibisa melalui SWP B Blok I.B.2, Blok I.B.4, dan
3. Bandara Sibisa Blok I.B.5
4. Penyediaan air baku di d. Ruas jalan Motung Sibisa melaui:
kawasan strategis (KI, KEK, 1. SWP A Blok I.A.3, dan Blok I.A.4;
DPP) DPP Danau Toba dan 2. SWP B Blok I.B.1, Blok I.B.2, dan Blok I.B.3; dan
sekitarnya 3. SWP C Blok I.C.1.
Sudah Diakomodir e. Ruas jalan Sibisa Perendean melalui:
1. SWP B Blok I.B.4 dan Blok I.B.5; dan
B. Keputusan Menteri Perhubungan 2. SWP C Blok I.C.4.
No. KP 432 Tahun 2017 tentang f. Ruas jalan Sibisa - Sigapiton, melalui:
Rencana Induk Pelabuhan 1. SWP B Blok I.B.3 dan Blok I.B.4; dan
Nasional terdapat pelabuhan 2. SWP C Blok I.C.1 dan Blok I.C.2.
sungai dan danau pengumpan g. Ruas jalan SWP A Blok I.A.5
yaitu Dermaga Ajibata (Rakyat) h. Ruas jalan SWP B Blok I.B.4, dan I.B.5
dan Dermaga Ferry Ajibata Pasal 12
Sudah Diakomodir Pelabuhan sungai dan danau sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 huruf d
adalah pelabuhan sungai dan danau pengumpan, terdiri atas:
C. Keputusan Menteri Perhubungan a. Pelabuhan Ajibata di SWP A Blok I.A.1;
No. KM 166 Tahun 2019 tentang b. Pelabuhan Ferry Ajibata di SWP A Blok I.A.3; dan
Tatanan Kebandarudaraan c. Pelabuhan Sigapiton di SWP C Blok I.C.1;
Nasional terdapat Bandar Udara Pasal 13
Sibisa Bandar udara pengumpan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 huruf h, yaitu
Sudah Diakomodir Bandar Udara Sibisa di SWP B Blok I.B.3. 32
KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL
KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL MUATAN RANCANGAN PERKADA
D. RUPTL PLN 2021-2030 terdapat Pasal 14
GI Sibisa
(3) Gardu listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berupa gardu induk terdapat di SWP B Blok I.B.4.
Sudah Diakomodir

33
RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PUBLIK

Batas WP

Rencana Pola Ruang


Perlindungan Setempat
Rimba Kota
Taman Kota
Taman Kecamatan
Taman Kelurahan
Taman RW
Taman RT
Pemakaman
Jalur Hijau

Perhitungan RTH Luas %


Total Luas Wilayah Terbangun (WP - Badan Jalan – Badan 1.713,01
Air – Hutan Lindung – Pertanian)
Total Luas Zona RTH (RTH) 214,51 12,52%
Total Luas Zona Perlindungan Setempat (PS) 57,94 3,38%
Total RTH+PS 272,45 15,90%
Total Indikasi Program 15% Subzona Rumah Kepadatan
Sedang (R3) + Subzona Perumahan Kepadatan Rendah (R4) 73,04 4,26%
Total Perhitungan RTH 345,49 20,16%

• Persentase luasan RTH Publik yang Tergambar = (RTH + Perlindungan Setempat) / Wilayah
Terbangun = 272,45 / 1.713,11 = 15,90%
• Persentase luas RTH Indikasi Program = 73,04/1.713,01 = 4,26%
• Total Luas RTH 15,90% + 4,26% = 20,16% Sudah Mencukupi
34
KAWASAN HUTAN

Mengacu pada SK 9394/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2019 dan SK


6609/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 = 991,03 ha

Salah satu badan jalan


Setelah dioverlay kedalam rencana pola ruang, menjadi: Mengacu kawasan
eksisting yang melalui - Hutan Lindung seluas 989,52 ha
hutan lindung, yaitu
hutan termutakhir
- Badan Jalan seluas 1,03 ha
jalan KSPN Toba
(rencana jalan kolektor
- Badan Air seluas 0,48 ha
primer pada RDTR)

Pasal 25
Zona hutan lindung (HL) sebagaimana dimaksud pada Pasal 23 huruf b, dengan luas 989,52
(sembilan ratus delapan puluh sembilan koma lima dua) hektar, terdapat di:
a. SWP A dengan luas 130,87 (seratus tiga puluh koma delapan tujuh hektar) di Blok I.A.3, Blok
I.A.5 dan Blok I.A.6;
Batas WP
b. SWP B dengan luas 165,37 (seratus enam puluh lima koma dua tujuh) hektar di Blok I.B.1,
Hutan Lindung SK MenLHK
Rencana Pola Ruang
Blok I.B.2, Blok I.B.3 dan Blok I.B.5; dan
Badan Air c. SWP C dengan luas 693,37 (enam ratus sembilan puluh tiga koma taiga tujuh) hektar di Blok
Badan Jalan I.C.1 dan Blok I.C.2.
Hutan Lindung
35
LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)

Paragraf 2
Ketentuan Khusus Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Pasal 83
(1) Ketentuan Khusus Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sebagaimana
dimaksud pada Pasal 81 ayat (2) huruf b dengan luas 154,94 (seratus lima puluh empat koma
sembilan empat) hektar meliputi:
a. SWP A Blok I.A.1, Blok I.A.2, Blok I.A.3, Blok I.A.4 dan Blok I.A.6; dan
b. SWP B Blok I.B.4, dan Blok I.B.5; dan
c. SWP C Blok I.C.1, Blok I.C.2, Blok I.C.3 dan Blok I.C.4.

 Luas Subzona Tanaman Pangan: 2.398,66 Ha


 Luas Lahan Baku Sawah berdasarkan SK Menteri Agraria dan Tata Ruang No. 686/SK-
PG.03.03/XII/2019 : 209,49 Ha
 Usulan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 154,94 ha
Batas WP
LP2B
Lahan Baku Sawah

36
MITIGASI BENCANA
Paragraf 5
Ketentuan Khusus Kawasan Rawan Bencana

Pasal 86
(1) Kawasan rawan bencana sebagaimana pada Pasal 81 ayat (2) huruf e tediri atas:
a. Kawasan rawan bencana tanah longsor tingkat tinggi; dan
b. Kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan tingkat tinggi
(2) Kawasan rawan bencana tanah longsor tingkat tinggi sebagaimana dalam ayat (1) huruf
a dengan luas 368,61 (tiga ratus enam puluh delapan koma enam satu) hektar terdapat
di:
a. SWP A Blok I.A.5; dan
b. SWP C Blok I.C.1 dan Blok I.C.2
(3) Kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan tingkat tinggi sebagaimana dalam
ayat (1) huruf b dengan luas 265,18 (dua ratus enam puluh lima koma satu delapan)
hektar terdapat di:
a. SWP A Blok I.A.3;
b. SWP A Blok I.B.3; dan Berdasarkan BPBD,
c. SWP C Blok I.C.1, dan Blok I.C.2 terdapat bencana tanah
(4) Ketentuan khusus kawasan rawan bencana longsor meliputi :
a. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang meliputi: longsor dan karhutla
1. tidak diperkenankan menambah intensitas bagi bangunan eksisting; tingkat tinggi di WP
2. KDB maksimum 15%;
3. KDH minimum 85; dan
4. KLB maksimum 0,5 Sudah diakomodir
b. Ketentuan Tata bangunan meliputi:
1. memperhatikan konsep ekologi; dalam Ketentuan
2. ketinggian lantai tidak diperkenankan menambahkan ketinggian bagi Khusus Rawan
bangunan eksisting dan bangunan baru maksimal 2 lantai;
c. Ketentuan sarana dan prasarana meliputi: Bencana
1. menyediakan jalur evakuasi;
2. menyediakan saluran pembuangan air; dan
3. pembangunan talud
(5) Ketentuan khusus kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan meliputi:
a. Ketentuan sarana dan prasarana meliputi pembangunan kolam penampungan
air hujan atau hidran pemadam kebakaran;
b. Melakukan monitoring lahan; dan
c. Membatasi kegiatan yang dapat menyebabkan kebakaran.
37
MITIGASI BENCANA

Bagian Kesebelas
Rencana Jaringan Prasarana Lainnya

Pasal 21
(1) Rencana jaringan prasarana lainnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 huruf j, terdiri
atas:
a. jalur evakuasi bencana;
b. tempat evakuasi;
(2) Jalur evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:
a. SWP A Blok I.A.1, Blok I.A.2 Blok I.A.3, dan Blok I.A.4;
b. SWP B Blok I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4 dan Blok I.B.5; dan
c. SWP C Blok I.C.1, Blok I.C.2, Blok I.C.3 dan Blok I.C.4.
(3) Tempat evakuasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas:
a. tempat evakuasi sementara; dan
b. tempat evakuasi akhir
(4) Tempat evakuasi sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, meliputi:
a. SWP A Blok I.A.3;
b. SWP B Blok I.B.5; dan
c. SWP C Blok I.C.1.
(5) Tempat evakuasi akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, meliputi:
a. SWP A Blok I.A.2; dan
b. SWP B Blok I.B.3.
(6) Rencana jaringan prasarana lainnya WP Kecamatan Ajibata digambarkan dalam peta
dengan tingkat ketelitian 1:5.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Sudah terdapat rencana jalur dan tempat evakuasi bencana


38
BATAS DAERAH

Batas dengan
KABUPATEN
SIMALUNGUN Terdapat BA
kesepakatan

• WP berbatasan dengan Kabupaten Simalungun


• Belum ada Permendagri terkait Batas Kab. Toba dengan Kab. Simalungun
• Batas WP menggunakan kesepakatan batas daerah BA nomor 01/BAD
I/SUMUT/VII/2021 (rancangan Permendagri) yang dittd oleh perwakilan Pemkab
Toba, Pemkab Simalungun, Pemprov Sumatera Utara, dan Ditjen Bina Administrasi
Kewilayahan Kemendagri
Batas Kab Toba - Kab Simalungun
39
GARIS PANTAI

Tidak ada Garis Pantai di Wilayah Perencanaan

40
HASIL EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN BUPATI BINTAN TENTANG
RDTR WILAYAH PERENCANAAN TELUK LOBAM-KUALA
SEMPANG TAHUN 2022 - 2042
PETA ORIENTASI WILAYAH PERENCANAAN
TELUK LOBAM – KUALA SEMPANG
KABUPATEN BINTAN
WP RDTR TELUK LOBAM – KUALA SEMPANG

Ruang lingkup WP Teluk Lobam-Kuala Sempang seluas 3.264,20 Ha,


meliputi : sebagian Kecamatan Bintan Utara, sebagian Kecamatan Seri
Kuala Lobam, dan sebagian Kecamatan Teluk Bintan.
Batas-batas WP Teluk Lobam-Kuala Sempang meliputi:
• sebelah utara berbatasan dengan Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala
Lobam; Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong; Desa Penaga, Kecamatan
Teluk Bintan; Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara;
• sebelah timur berbatasan dengan Desa Sri Bintan, Kecamatan Teluk Sebong;
• sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Teluk Lobam, Kecamatan Seri
Kuala Lobam; Desa Busung, Kecamatan Seri Kuala Lobam; dan
• sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Uban Timur, Kecamatan
Bintan Utara; Kelurahan Tanjung Permai, Kecamatan Seri Kuala Lobam;
42
KRONOLOGIS RDTR WILAYAH PERENCANAAN
TELUK LOBAM – KUALA SEMPANG

SK Bupati Bintan
No.316/VI/2021 Surat Permohonan substansi
Berita Acara Berita Acara
Penetapan Delineasi Bagian B/660/600/III/2022
Konsultasi Publik 2 Kesepakatan Kavling
Wil.Perencanaan Setikar 21 Maret 2022
24 September 2021 Minimum
Kawasan Industri Bintan
650/III/2022
Aerospace

PEMBAHASAN LINTAS SEKTOR


Berita Acara Berita Acara
Tabel Penilaian Mandiri 30 Maret 2022
Konsultasi Publik 1 Peta Dasar – BIG
No : 16.3/DGIG-PRT/IGD.02/11/2021 B/659/600/III/2022
24 Agustus 2021
21 Maret 2022

43
BUKTI FISIK KELENGKAPAN DOKUMEN
PERSETUJUAN SUBSTANSI
SK Penetapan Delineasi BA Kesepakatan BA Peta Dasar - BIG Surat Permohonan SK Deliniasi
Dari Bupati Kavling Minimum Persub dari Bupati

Tabel Pemeriksaan BA KP 2 Peta Rncana dan ITBX


BA KP 1
Mandiri

44
PETA KESEPAKATAN STRUKTUR DAN POLA RUANG

PETA RENCANA STRUKTUR RUANG PETA RENCANA POLA RUANG

Kesepakatan :
1. Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan
2. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bintan
3. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bintan
4. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan
5. Kantor Pertanahan Kabupaten Bintan
6. Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan
45
KESEPAKATAN MATRIK ITBX
Zona Lindung Zona Budidaya

Hutan Ekosistem Perlindungan Badan


Badan Air Ruang Terbuka Hijau Hutan Produksi KPI Pariwisata Perumahan Sarana Pelayanan Umum Perdagangan dan Jasa Perkantoran Perikanan
Lindung Mangrove Setempat Jalan

id_keg NO KODE KLBI KEGIATAN BA HL EM RTH-1 RTH-2 RTH-4 RTH-7 RTH-8 PS HP HPT KPI W R-2 R-3 R-4 SPU-1 SPU-2 SPU-3 SPU-4 K-1 K-2 KT IK-2 BJ

Rumah Kepadatan

Rumah Kepadatan

Rumah Kepadatan

Perdagangan dan

Perdagangan dan
Taman Kelurahan

Jasa Skala BWP


Jasa Skala Kota
SPU Skala Kota
Hutan Lindung

Hutan Produksi

Hutan Produksi

SPU Skala RW
Perlindungan

Badan Jalan
Taman Kota

Pemakaman

Perkantoran
Rimba Kota

Peruntukan
Jalur Hijau
Ekosistem

SPU Skala

SPU Skala
Kecamatan
Mangrove

Kelurahan
Pariwisata

Perikanan
Badan Air

Budidaya
Setempat

Terbatas

Kawasan

Sedang

Rendah
Industri

Tinggi
Tetap
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
001 1 011 Pertanian Tanaman Semusim X X X T3, B1 T3 T3 X X T3 B2 B2 X T2 X X T3, B1 X X X X X X X T3 X
002 2 012 Pertanian Tanaman Tahunan X X X T3, B1 T3 T3 X T3 T2, B1 B2 B2 X T2 X X T3, B1 X X X X X X X T3 X
013
003 3 Pertanian Tanaman Hias Dan Pengembangbiakan Tanaman X X X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T2, B1 T2, B1 B2 B2 X T2, B1 T2 T2 T2 X X X X X X X T1, B1 X
004 4 014 Peternakan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X T3 X
005 5 016 Jasa Penunjang Pertanian Dan Pasca Panen X X X T2, B1 X X X X X B2 B2 B1 T2 T3 T3 X T3, B1 T3, B1 T3, B1 X I I X T2, T3 X
017
006 6 Perburuan, Penangkapan Dan Penangkaran Tumbuhan/Satwa Liar X B2 T2, B1 T2, B1 X X X X X B2 B2 X B1 X X X X X X X X X X X X
007 7 0172 Penangkaran Tumbuhan/Satwa Liar X B2 T2, B1 T2, B1 X X X X T2, B1 B2 B2 X T2, B1 X X X X X X X X X X X X
008 8 021 Pengelolaan Hutan X X I I X X X X T2, B1 B2 B2 X B1 X X X X X X X X X X X X
009 9 022 Pemanenan dan Pemungutan Kayu X X T3, B1 T3, B1 X X X X T1 B2 B2 X B1 X X X X X X X X X X T3 X
010 10 023 Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu X B2 T2 T1 T1, T3 X X X T1 B2 B2 X T1 X X X X X X X X X X T3 X
011 11 024 Jasa Penunjang Kehutanan X X T3, B1 T1 X X X X T2, B1 B2 B2 X B1 X X X T3, B1 T3, B1 X X X X X T3 X
012 12 032 Perikanan Budidaya B1 X B1 B1 B1 X X X T2, B1 B2 B2 X T2, B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 X X X X X X X I X
B Pertambangan dan Penggalian
013 1 081 Penggalian Batu, Pasir Dan Tanah Liat X X X X X X X X X B2 B2 T1, B1 X X X X X X X X X X X X X
099

014 2 Aktivitas Penunjang Pertambangan Minyak Bumi Dan Gas Alam B1 T2, B1, B2 T2, B1 T2, B1 X X X T2, B1 T2, B1 B2 B2 T1, B1 X X X X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T1, B1 T1, B1 T1, B1 T1, B1 B1

C Industri Pengolahan
102
015 1 Industri Pengolahan Dan Pengawetan Biota Air Lainnya X X X X X X X X X X X I X X X X T2, B1 X X X T1, B1 X X I X

103
016 2 Industri Pengolahan Dan Pengawetan Buah-Buahan Dan Sayuran X X X X X X X X X X X I X X X X T2, B1 X X X T1, B1 X X T1, B1 X

104

017 3 Industri Minyak Dan Lemak Nabati Dan Hewani X X X X X X X X X X X I X X X X T2, B1 X X X T1, B1 X X T1, B1 X

105
018 4 Industri Pengolahan Susu, Produk Dari Susu Dan Es Krim X X X X X X X X X X X I X T3, B1 T3, B1 T3, B1 T2, B1 X X X T1, B1 X X T1, B1 X

106
019 5 Industri Penggilingan Padi-Padian, Tepung Dan Pati X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X

107

020 6 Industri Makanan Lainnya X X X X X X X X X X X I X T3, B1 T3, B1 T3, B1 X X X X X X X T1, B1 X

108
021 7 Industri Makanan Hewan X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X

139
022 8 Industri Tekstil Lainnya X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X

1392
023 9 Industri Pembuatan Barang Tekstil, Bukan Pakaian Jadi X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X
141 Industri Pakaian Jadi Dan Perlengkapannya, Bukan Pakaian Jadi
024 10 X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X
Dari Kulit Berbulu
151
025 11 Industri Kulit Dan Barang Dari Kulit, Termasuk Kulit Buatan X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X
026 12 152 Industri Alas Kaki X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X
161 Industri Penggergajian Dan Pengawetan Kayu, Rotan, Bambu Dan
027 13 X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X
Sejenisnya

Kesepakatan :
1. Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan
2. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bintan
3. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bintan
4. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan
5. Kantor Pertanahan Kabupaten Bintan
6. Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan
46
PEMBAGIAN SWP RDTR WILAYAH PERENCANAAN
TELUK LOBAM-KUALA SEMPANG
Luas Wilayah Perencanaan
3.264,20 hektar
Lingkup Wilayah Perencanaan
A. 3 Kecamatan meliputi:
• Kecamatan Bintan Utara
• Kecamatan Seri Kuala Lobam
• Kecamatan Teluk Bintan
B. 7 Kelurahan/Desa, meliputi:
• Kelurahan Tanjung Uban Timur;
• Kelurahan Teluk Lobam;
• Desa Busung;
• Desa Kuala Sempang;
• Desa Penaga;
• Desa Penaga;
• Desa Pengujan

47
TUJUAN PENATAAN RUANG RDTR WILAYAH PERENCANAAN
TELUK LOBAM – KUALA SEMPANG

RANPERBUP BINTAN
RENCANA DETAIL TATA RUANG WILAYAH
PERENCANAAN TELUK LOBAM-KUALA SEMPANG
TAHUN 2022 - 2042
BAB III
TUJUAN PENATAAN WP

Pasal 4
Penataan WP Teluk Lobam-Kuala Sempang bertujuan untuk
mewujudkan ruang WP Teluk Lobam-Kuala Sempang sebagai Ruang
Produktif dan Berdayaguna Secara Berkelanjutan Melalui
Pembangunan Sektor Pariwisata dan Agroindustri.

48
PETA PERSANDINGAN RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KAB.BINTAN
DENGAN RDTR WP TELUK LOBAM – KUALA SEMPANG
PERDA NO. 1 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA TATA RUANG RANPERBUP RDTR WP TELUK LOBAM
WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2020-2040 – KUALA SEMPANG

Unit penyediaan air


minum dalam RTRW
masih indikatif,
diantarnya instilasi
produksi, bangunan
penampungan dan
bangunan
pengambil air baku

Terdapat rencana
sub pusat pelayanan
kota di RDTR

Terdapat
pendetailan simbol
jembatan dan
jaringan jalan loial
primer

Terdapat rencana
jalan lingkar pulau
berupa jaringan
jalan lingkungan
primer

49
RENCANA POLA RUANG
RDTR WP TELUK LOBAM – KUALA SEMPANG
Jenis Rencana Luas Area
Nama Sub-Zona %
Pola Ruang (Ha)
Zona Budi Daya Badan Jalan 73,33 2,25%
Hutan Produksi Terbatas 282,57 8,66%
Hutan Produksi Tetap 672,57 20,60%
Kawasan Peruntukan 8,08 0,25%
Industri
Pariwisata 875,17 26,81%
Perdagangan dan Jasa 1,05 0,03%
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa 44,63 1,37%
Skala WP
Perikanan Budi Daya 12,96 0,40%
Perkantoran 1,81 0,06%
Perumahan Kepadatan 61,97 1,90%
Rendah
Perumahan Kepadatan 354,49 10,86%
Sedang
Perumahan Kepadatan 146,25 4,48%
Tinggi
SPU Skala Kecamatan 7,90 0,24%
SPU Skala Kelurahan 4,31 0,13%
SPU Skala Kota 0,33 0,01%
SPU Skala RW 1,04 0,03%
Jumlah Zona Budi Daya 2.548,47 78,07%
Zona Lindung Badan Air 70,62 2,16%
Ekosistem Mangrove 27,56 0,84%
Hutan Lindung 275,88 8,45%
Jalur Hijau 2,56 0,08%
Pemakaman 2,77 0,08%
Perlindungan Setempat 118,27 3,62%
Rimba Kota 176,23 5,40%
Taman Kelurahan 39,67 1,22%
Taman Kota 2,17 0,07%
Jumlah Zona Lindung 715,73 21,93%
Total 3.264,20 100,00%

50
PETA PERSANDINGAN RENCANA POLA RUANG RTRW KAB.BINTAN
DENGAN RDTR WP TELUK LOBAM – KUALA SEMPANG

PERDA NO. 1 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA TATA RUANG RANPERBUP RDTR WP TELUK LOBAM
WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2020-2040 – KUALA SEMPANG

Perubahan Zona Hutan


Produksi Tetap di RTRW,
menjadi Zona Tunda
Tambahan di RDTR

Terdapat alokasi Kawasan


Lindug Setempat di RDTR

Terdapat Kawasan
Peruntukan Industri di
RTRW, menjadi Zona
Perumahan di RDTR

Terdapat Kawasan
Pariwisata di RTRW,
menjadi Zona Perumahan
di RDTR

51
PERSANDINGAN LUASAN RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KAB.BINTAN
DENGAN RDTR WP TELUK LOBAM – KUALA SEMPANG

RTRW RDTR
FUNGSI KAWASAN POLA RUANG LUAS (HA) PERSENTASE (%) FUNGSI ZONA SUB-ZONA LUAS (HA) PERSENTASE (%)

Badan Jalan 73,33 2,25%


Kawasan Hutan Produksi Terbatas 289,37 8,89% Hutan Produksi Terbatas 282,57 8,66%
Kawasan Hutan Produksi 714,34 21,95% Hutan Produksi Tetap 672,57 20,60%
Kawasan Industri 56,78 1,74% Kawasan Peruntukan Industri 8,08 0,25%
Kawasan Pariwisata 1.322,26 40,63% Pariwisata 875,17 26,81%
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 1,05 0,03%
Perdagangan dan Jasa Skala WP 44,63 1,37%
Perikanan Budi Daya 12,96 0,40%
Kawasan Budi Daya Zona Budi Daya
Perkantoran 1,81 0,06%
Kawasan Permukiman Perdesaan 442,30 13,59% Perumahan Kepadatan Rendah 61,97 1,90%
Perumahan Kepadatan Sedang 354,49 10,86%
Kawasan Permukiman Perkotaan 44,65 1,37%
Perumahan Kepadatan Tinggi 146,25 4,48%
SPU Skala Kecamatan 7,90 0,24%
SPU Skala Kelurahan 4,31 0,13%
SPU Skala Kota 0,33 0,01%
SPU Skala RW 1,04 0,03%
TOTAL KAWASAN BUDI DAYA 2.869,69 88,18% TOTAL ZONA BUDI DAYA 2.548,47 78,07%
Badan Air 70,62 2,16%
Kawasan Ekosistem Mangrove 24,63 0,76% Ekosistem Mangrove 27,56 0,84%
Kawasan Hutan Lindung 317,15 9,75% Hutan Lindung 275,88 8,45%
Sempadan Pantai 38,87 1,19%
Perlindungan Setempat 118,27 3,62%
Sempadan Sungai 3,84 0,12%
Kawasan Lindung Zona Lindung
Rimba Kota 176,23 5,40%
Taman Kota 2,17 0,07%
Taman Kelurahan 39,67 1,22%
Pemakaman 2,77 0,08%
Jalur Hijau 2,56 0,08%
TOTAL KAWASAN LINDUNG 384,54 11,82% TOTAL ZONA LINDUNG 715,73 21,93%

GRAND TOTAL 3.254,23 100,00% GRAND TOTAL 3.264,20 100,00%


*) perbedaan total luas wilayah, dikarenakan ada pendetailan garis pantai.
Sesuai Berita Acara Peta Dasar – BIG No : 16.3/DGIG-PRT/IGD.02/11/2021
52
ZONING TEXT
Tabel Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan lahan (ITBX)
Zona Lindung Zona Budidaya Zona Lindung Zona Budidaya

Hutan Ekosistem Perlindungan Badan Hutan Ekosistem Perlindungan Badan


Badan Air Ruang Terbuka Hijau Hutan Produksi KPI Pariwisata Perumahan Sarana Pelayanan Umum Perdagangan dan Jasa Perkantoran Perikanan Badan Air Ruang Terbuka Hijau Hutan Produksi KPI Pariwisata Perumahan Sarana Pelayanan Umum Perdagangan dan Jasa Perkantoran Perikanan
Lindung Mangrove Setempat Jalan Lindung Mangrove Setempat Jalan

id_keg NO KODE KLBI KEGIATAN BA HL EM RTH-1 RTH-2 RTH-4 RTH-7 RTH-8 PS HP HPT KPI W R-2 R-3 R-4 SPU-1 SPU-2 SPU-3 SPU-4 K-1 K-2 KT IK-2 BJ BA HL EM RTH-1 RTH-2 RTH-4 RTH-7 RTH-8 PS HP HPT KPI W R-2 R-3 R-4 SPU-1 SPU-2 SPU-3 SPU-4 K-1 K-2 KT IK-2 BJ
id_keg NO KODE KLBI KEGIATAN

Rumah Kepadatan

Rumah Kepadatan

Rumah Kepadatan

Perdagangan dan

Perdagangan dan
Taman Kelurahan

Jasa Skala BWP


Jasa Skala Kota
SPU Skala Kota

Rumah Kepadatan

Rumah Kepadatan

Rumah Kepadatan

Perdagangan dan

Perdagangan dan
Hutan Lindung

Hutan Produksi

Hutan Produksi

SPU Skala RW

Taman Kelurahan

Jasa Skala BWP


Jasa Skala Kota
Perlindungan

SPU Skala Kota


Hutan Lindung

Hutan Produksi

Hutan Produksi

SPU Skala RW
Badan Jalan
Taman Kota

Pemakaman

Perkantoran
Rimba Kota

Peruntukan
Jalur Hijau

Perlindungan
Ekosistem

SPU Skala

SPU Skala
Kecamatan
Mangrove

Kelurahan
Pariwisata

Perikanan
Badan Air

Badan Jalan
Budidaya
Setempat

Taman Kota

Pemakaman

Perkantoran
Rimba Kota
Terbatas

Kawasan

Peruntukan
Jalur Hijau
Ekosistem

SPU Skala

SPU Skala
Kecamatan
Sedang

Rendah

Mangrove

Kelurahan
Industri

Pariwisata

Perikanan
Badan Air

Budidaya
Setempat
Tinggi

Terbatas

Kawasan
Tetap

Sedang

Rendah
Industri

Tinggi
Tetap
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
001 1 011 Pertanian Tanaman Semusim X X X T3, B1 T3 T3 X X T3 B2 B2 X T2 X X T3, B1 X X X X X X X T3 X E Treatment Air, Treatment Air Limbah, Treatment dan Pemulihan
002 2 012 Pertanian Tanaman Tahunan X X X T3, B1 T3 T3 X T3 T2, B1 B2 B2 X T2 X X T3, B1 X X X X X X X T3 X Material Sampah dan Aktivitas Remediasi
013 039 1 360 Pengelolaan Air B1 B2 X T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B2 B2 I B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 X
003 3 Pertanian Tanaman Hias Dan Pengembangbiakan Tanaman X X X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T2, B1 T2, B1 B2 B2 X T2, B1 T2 T2 T2 X X X X X X X T1, B1 X 040 2 36001 Penampungan, Penjernihan dan Penyaluran Air Minum B1 B2 X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T2, B1 T2, B1 B2 B2 I B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 X
004 4 014 Peternakan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X T3 X 041 3 36002 Penampungan dan Penyaluran Air Baku B1 B2 X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T2, B1 T2, B1 B2 B2 I B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 X
005 5 016 Jasa Penunjang Pertanian Dan Pasca Panen X X X T2, B1 X X X X X B2 B2 B1 T2 T3 T3 X T3, B1 T3, B1 T3, B1 X I I X T2, T3 X 042 4 36003 Aktivitas Penunjang Treatment Air B1 B2 B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T2, B1 T2, B1 B2 B2 I B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 X
017 043 5 370 Pengelolaan Air Limbah B1 B2 B1 T2, B1 X X X X T2, B1 B2 B2 B1 T2, B1 X X X B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X X
006 6 Perburuan, Penangkapan Dan Penangkaran Tumbuhan/Satwa Liar X B2 T2, B1 T2, B1 X X X X X B2 B2 X B1 X X X X X X X X X X X X
044 6 3701 Pengumpulan Air Limbah B1 B2 B1 T2, B1 X X X X T2, B1 B2 B2 B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X X
007 7 0172 Penangkaran Tumbuhan/Satwa Liar X B2 T2, B1 T2, B1 X X X X T2, B1 B2 B2 X T2, B1 X X X X X X X X X X X X 045 7 3702 Treatment dan Pembuangan Air Limbah B1 B2 B1 T2, B1 X X X X T2, B1 B2 B2 B1 T2, B1 T2, B1 X X B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X X
008 8 021 Pengelolaan Hutan X X I I X X X X T2, B1 B2 B2 X B1 X X X X X X X X X X X X 046 8 381 Pengumpulan Limbah dan Sampah X B2 X X X X X X T2, B1 B2 B2 B1 T2, B1 T2, B1 X X B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X X
009 9 022 Pemanenan dan Pemungutan Kayu X X T3, B1 T3, B1 X X X X T1 B2 B2 X B1 X X X X X X X X X X T3 X 047 9 3811 Pengumpulan Sampah Tidak Berbahaya X B2 X X T3, B1 T3, B1 X T1, B1 T2, B1 B2 B2 B1 X T2, B1 X X B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X X
010 10 023 Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu X B2 T2 T1 T1, T3 X X X T1 B2 B2 X T1 X X X X X X X X X X T3 X
011 11 024 Jasa Penunjang Kehutanan X X T3, B1 T1 X X X X T2, B1 B2 B2 X B1 X X X T3, B1 T3, B1 X X X X X T3 X 048 10 3812 Pengumpulam Sampah Berbahaya X X X X X X X X X B2 B2 B1 X X X X B1 B1 X X X X X X B1
012 12 032 Perikanan Budidaya B1 X B1 B1 B1 X X X T2, B1 B2 B2 X T2, B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 X X X X X X X I X 049 11 382 Treatmant dan Pembuangan Sampah X B2 X X X X X X T2, B1 B2 B2 B1 X X X X B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X X
B Pertambangan dan Penggalian 050 12 38211 Treatment dan pembuangan limbah dan sampah tidak berbahaya X B2 X X X X X X T2, B1 B2 B2 B1 X X X X B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X X
013 1 081 Penggalian Batu, Pasir Dan Tanah Liat X X X X X X X X X B2 B2 T1, B1 X X X X X X X X X X X X X 051 13 38212 Produksi kompos sampah organik X B2 X X T3, B1 T3, B1 X X T2, B1 B2 B2 B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X X
099 052 14 3822 Treatment dan pembuangan limbah berbahaya X X X X X X X X X X X B1 X X X X T3, B1 T3, B1 X X T3, B1 T3, B1 X X X
053 15 383 Pemulihan Material X X X X X X X X B1 X X B1 X X X X B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X X
014 2 Aktivitas Penunjang Pertambangan Minyak Bumi Dan Gas Alam B1 T2, B1, B2 T2, B1 T2, B1 X X X T2, B1 T2, B1 B2 B2 T1, B1 X X X X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T1, B1 T1, B1 T1, B1 T1, B1 B1 F Konstruksi
054 1 410 Konstruksi Gedung X X X X X X X X X X X T1, B1 T2 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T1, B1 T1, B1 T1, B1 X X
055 2 41011 Konstruksi Gedung Tempat Tinggal X X X X X X X X X X X T1, B1 T2 I I I T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T1, B1 T1, B1 T1, B1 X X
C Industri Pengolahan 056 3 41011 Rumah Susun X X X X X X X X X X X T1, B1 T2 I I I T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T2, B1 T2, B1 T1, T2, B1 X X
102 057 4 41011 Rumah Townhouse X X X X X X X X X X X T1, B1 T2 I I I T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B1 B1 X X X
015 1 Industri Pengolahan Dan Pengawetan Biota Air Lainnya X X X X X X X X X X X I X X X X T2, B1 X X X T1, B1 X X I X 058 5 41012 Konstruksi Gedung Perkantoran X B2 X B1 B1 X X X X B2 B2 T1, B1 T2 I I I T2, B1 T2, B1 T2, B1 X B1 B1 I X X
059 6 41012 Rumah Kantor X B2 X B1 B1 X X X X B2 B2 T1, B1 T2 I I I T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B1 B1 I X X
103 060 7 41012 Kantor X B2 X B1 B1 X X X X B2 B2 T1, B1 T2 I I I T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 B1 B1 I X X
016 2 Industri Pengolahan Dan Pengawetan Buah-Buahan Dan Sayuran X X X X X X X X X X X I X X X X T2, B1 X X X T1, B1 X X T1, B1 X 061 8 41013 Bengkel X X X X X X X X X X X T1, B1 X T1 T1, T2 T1, T2 T1 T1, T2 T1, T2 T1, T2 T2 T2 T1, T2 X X
062 9 41013 Pabrik X X X X X X X X X X X I X X X X T2, B1 T2, B1 X X T1, T2, B1 T1, T2, B1 X X X
104 063 10 41013 Konstruksi Gedung Industri X X X X X X X X X X X I X X X X T2, B1 T2, B1 X X T1, B1 T1, B1 X X X
064 11 41014 Rumah Toko X X X X X X X X X X X T3 X T2, B1 T2, B1 X T2, B1 T2, B1 T2, B1 T1, T2, B1 T1, B1 T1, B1 T2, B1 X X
017 3 Industri Minyak Dan Lemak Nabati Dan Hewani X X X X X X X X X X X I X X X X T2, B1 X X X T1, B1 X X T1, B1 X 065 12 41014 Minimarket X X X X X X X X X X X T2 T3, B1 T2, B1 T2, B1 X T2, B1 T2, B1 T2, B1 T1, T2, B1 T1, B1 T1, B1 T2, B1 X X
066 13 41014 Warung X X X X X X X X X X X T3 T2 T2, B1 T2, B1 T2, B1 I I I I I I T2 X X
067 14 41014 Konstruksi Gedung Perbelanjaan X X X X X X X X X X X T3 T1, B1 T2, B1 T2, B1 X T2, B1 T2, B1 X X T1, B1 T1, B1 T2, B1 X X
105 068 15 41014 Kios X X X X X X X X X X X T3 T2 T2, B1 T2, B1 T2, B1 I I I I I I T2 X X
018 4 Industri Pengolahan Susu, Produk Dari Susu Dan Es Krim X X X X X X X X X X X I X T3, B1 T3, B1 T3, B1 T2, B1 X X X T1, B1 X X T1, B1 X 069 16 41014 Toko X X X X X X X X X X X T3 T2 T2, B1 T2, B1 T2, B1 I I I I I I T2 X X
070 17 41014 Toserba X X X X X X X X X X X T3 T3, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 X X T1, B1 T1, B1 T2, B1 X X
071 18 41014 Mall X X X X X X X X X X X X X X X X T2, B1 T2, B1 X X T1, B1 T1, B1 T2, B1 X X
106
019 5 Industri Penggilingan Padi-Padian, Tepung Dan Pati X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X 072 19 41015 Poliklinik X X X B1 B1 X X X T2, B1 X X T2 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X
073 20 41015 Konstruksi Gedung Kesehatan X X X B1 B1 X X X T2, B1 X X X B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X
107 074 21 41015 Balai Pengobatan X X X B1 B1 X X X T2, B1 X X T2 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X
075 22 41015 Puskesmas X X X B1 B1 X X X T2, B1 X X X T2, B1 B1 B1 B1 B1 B1 X X B1 B1 B1 X X
076 23 41015 Rumah Sakit X X X X X X X X X X X X X B1 B1 X B1 X X X B1 B1 B1 X X
020 6 Industri Makanan Lainnya X X X X X X X X X X X I X T3, B1 T3, B1 T3, B1 X X X X X X X T1, B1 X 077 24 41018 Konstruksi Gedung Tempat Hiburan Dan Olahraga X X X T2, B1 X X X X X X X X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X B1 B1 T2, B1 X I I T1, T2, B1 X X
078 25 41018 Bioskop X X X X X X X X X X X X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X B1 X X X I I T2, B1 X X
079 26 41018 Gedung Kesenian X X X X X X X X X X X X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X B1 B1 T2, B1 X I I T2, B1 X X
080 27 41018 Gelanggang Olahraga X X X X X X X X X X X X T2, B1 T2, B1 T2, B1 X B1 B1 T2, B1 X I I T2, B1 X X
108 41019
081 28 Konstruksi Gedung Lainnya X X X X X X X X X X X X T2, B1 T1 T1, B1 T1, B1 B1 B1 B1 B1 T2 T2 T1, T2 X X
021 7 Industri Makanan Hewan X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X
082 29 41019 Masjid X B2 X B1 T3, B1 T3, B1 X X T2, B1 B2 B2 T2 T2 T1 T1, B1 T1, B1 B1 B1 B1 B1 T1 T1 T1, T2 X X
139 083 30 41019 Surau/Musala X B2 X B1 T3, B1 T3, B1 X X T2, B1 B2 B2 T2 T2 T1 T1, B1 T1, B1 B1 B1 B1 B1 T1 T1 T1, T2 X X
084 31 41019 Gereja X B2 X B1 T3, B1 T3, B1 X X T2, B1 B2 B2 T2 T2 T1 T1, B1 T1, B1 B1 B1 B1 B1 T1 T1 T1, T2 X X
022 8 Industri Tekstil Lainnya X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X
085 32 41019 Pura X B2 X B1 T3, B1 T3, B1 X X T2, B1 B2 B2 T2 T2 T1 T1, B1 T1, B1 B1 B1 B1 B1 T1 T1 T1, T2 X X
086 33 41019 Vihara X B2 X B1 T3, B1 T3, B1 X X T2, B1 B2 B2 T2 T2 T1 T1, B1 T1, B1 B1 B1 B1 B1 T1 T1 T1, T2 X X
1392 087 34 41019 Klenteng X B2 X B1 T3, B1 T3, B1 X X T2, B1 B2 B2 T2 T2 T1 T1, B1 T1, B1 B1 B1 B1 X T1 T1 T1, T2 X X
023 9 Industri Pembuatan Barang Tekstil, Bukan Pakaian Jadi X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X
088 35 41019 Gedung Parkir X X X X X X X X X X X B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 X B1 B1 T2, B1 X I I T2, B1 X X
141 Industri Pakaian Jadi Dan Perlengkapannya, Bukan Pakaian Jadi
024 10 X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X 089 36 421 Konstruksi Jalan Dan Jalan Rel X B2 X X X X X B1 X B2 B2 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 I
Dari Kulit Berbulu
151
090 37 422 Konstruksi Jaringan Irigasi, Komunikasi Dan Limbah B1 B2 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B1 B2 B2 B1 B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 T3, B1 B1 B1
025 11 Industri Kulit Dan Barang Dari Kulit, Termasuk Kulit Buatan X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X 091 38 4291 Konstruksi Bangunan Sipil Lainnya X X X X X X X B1 X X X B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 X T1, B1 T1, B1 T1, T2, B1 X B1
026 12 152 Industri Alas Kaki X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X 092 39 42919 Lapangan Parkir X X X X T2, B1 X X B1 X X X B1 T2, B1 T2, B1 T2, B1 X B1 B1 T2, B1 X I I T2, B1 X B1
161 Industri Penggergajian Dan Pengawetan Kayu, Rotan, Bambu Dan 432 Instalasi Sistem Kelistrikan, Air (Pipa) Dan Instalasi Konstruksi
027 13 X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X T1, B1 X 093 40 B1 B2 B1 T2 T2 T2 T2 B1 B1 B2 B2 B1 B1 B1 B1 X B1 B1 B1 X B1 B1 B1 B1 B1
Sejenisnya Lainnya

Tabel Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum Tabel Intensitas Pemanfaatan


Prasarana Lingkungan
Kode Kode Sub Jalur pejalan Jalur Aksesbilitas Utilitas
Zona Sub Zona RTH RTNH Sampah Tangki
Zona Zona kaki sepeda untuk difabel perkotaan Jalan Tempat Sal. air Sarana
Organik septik
Akses sampah limbah Parkir
(Biopori) individual
ZONA LINDUNG
Badan Air BA Badan Air BA - - a - - - a - - - - -
Hutan Lindung HL Hutan Lindung HL - - - - - - - - - - - -
Ekosistem Mangrove EM Ekosistem Mangrove EM a - a - - - a a - - - -
Ruang Terbuka Hijau RTH Rimba Kota RTH-1 a a a - a a a a a a - a
Taman Kota RTH-2 a a a a a a a a a a - a
Taman Kelurahan RTH-4 a a a a a a a a a a - a
Pemakaman RTH-7 a a a a a a a a a a - a
Jalur Hijau RTH-8 a a a a a a a a a a - a
Perlindungan Setempat PS Perlindungan Setempat PS a a a - a a a a a a a a
ZONA BUDIDAYA
Hutan Produksi KHP Hutan Produksi Tetap HP a - - - - - a a - - a a
Hutan Produksi Terbatas HPT a - - - - - a a - - a a
Kawasan Peruntukan Industri KPI Kawasan Peruntukan Industri KPI a - a a - a a a a a a a
Pariwisata W Pariwisata W a a a - a a a a - a a a
Perumahan R Rumah Kepadatan Tinggi R-2 a a a a - a a a a a a -
Rumah Kepadatan Sedang R-3 a a a a - a a a a a a -
Rumah Kepadatan Rendah R-4 a a a a - a a a a a a -
Sarana Pelayanan Umum SPU SPU Skala Kota SPU-1 a - a a a a a a a a - a
SPU Skala Kecamatan SPU-2 a - a a a a a a a a - a
SPU Skala Kelurahan SPU-3 a - a a a a a a a a a a
SPU Skala RW SPU-4 a - a a a a a a a a a a
Perdagangan dan Jasa K Perdagangan dan Jasa Skala Kota K-1 a a - a a a a a a a - a
Perdagangan dan Jasa Skala BWP K-2 a a - a a a a a a a - a
Perkantoran KT Perkantoran KT a a a a a a a a a a - a
Perikanan IK Perikanan Budidaya IK-2 - - - - - - a - a a - -
Badan Jalan BJ Badan Jalan BJ a a a - - a a - - - - a
53
PERATURAN ZONASI – ZONA PERUMAHAN KEPADATAN SEDANG

Ketentuaan Intensitas Pemanfaatan Ruang dan


Ketentuan Tata Bangunan
1. Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan terlampir dalam matrik
ITBX
2. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang
• KDB maksimal 60 %;
• KLB maksimal 0,6;
• KDH minimal 20%;dan
• KTB Maksimal 0%.
3. Ketentuan Tata Bangunan
• Luas minimum bidang tanah 90 (seratus dua puluh) meter
persegi.
• Ketinggian Bangunan maksimal ditetapkan paling tinggi 10 meter.
• GSB untuk berdasarkan fungsi jalan :
• Arteri 6,5 m
• Kolektor 5,5 m
• Lokal 4 m
• JBS Subzona Perumahan Kepadatan Sedang (R-3) ditetapkan
paling rendah 4 meter pada ruas jalan tertentu dan 1 meter pada
Lingkungan - khusus roda dua.
• JBB Subzona Perumahan Kepadatan Sedang (R-3) ditetapkan
paling rendah 4 meter pada ruas jalan tertentu dan 1 meter pada
Lingkungan - khusus roda dua.
• Jumlah lantai Subzona Perumahan Kepadatan Sedang (R-3)
ditetapkan paling tinggi 2 lantai dan 1 lantai pada ruas jalan
tertentu.
54
KETENTUAN LUAS MINIMUM BIDANG TANAH

LUAS KAVLING MINIMAL RDTR WILAYAH


PERENCANAAN TELUK LOBAM-KUALA
SEMPANG

1. Luas kaveling minimal pada perumahan


kepadatan tinggi (R-2) adalah 72 m2
2. Luas kaveling minimal pada perumahan
kepadatan sedang (R-3) adalah 90 m2

55
EVALUASI MUATAN STRATEGIS
RDTR WP TELUK LOBAM – KUALA SEMPANG
KABUPATEN BINTAN
KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL

Substansi Syarat Muatan Ranperbup Hasil Evaluasi

Kebijakan strategis Syarat 100 % Terakomodir Bagian Keenam Sudah terakomodir


Rencana Jaringan Air Minum
Nasional Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Pasal 10
Menengah Nasional Tahun 2020-2024, menjadi 1) Rencana jaringan air minum sebagaimana
program prioritas (PP) Penyediaan air baku di dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf e, berupa
kawasan strategis (KI, KEK, DPP) salah jaringan perpipaan, meliputi: Merujuk pada Peraturan Presiden
satunya KI Bintan Aerospace. a. unit air baku berupa bangungan pengambil air Nomor 18 Tahun 2020 Tentang
baku, terdapat di: Rencana Pembangunan Jangka
1. SWP B blok 3; Menengah Nasional Tahun 2020-
2. SWP C blok 1 dan blok 3; dan 2024, Ranperbup RDTR WP Teluk
3. SWP D blok 2 dan blok 3. Lobam – Kuala Sempang sudah
b. unit produksi yang meliputi: mangakomodir kebijakan tersebut.
1. instalasi produksi, terdapat di SWP B blok
1;
2. bangungan penampung air, terdapat di:
a) SWP B blok 2 dan blok 3;
b) SWP C blok 3; dan
c) SWP D blok 2 dan blok 3.

57
KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL

Instalasi produksi, terdapat di SWP B blok 1.


Telah merujuk Peraturan Presiden Nomor 18
Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024,
Ranperbup RDTR WP Teluk Lobam – Kuala
Sempang sudah mangakomodir kebijakan
tersebut. Berada di SWP B blok 1

58
RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

Substansi Syarat Muatan Ranperbup Hasil Evaluasi


Paragraf 4
RTH Publik (untuk a) Eksisting ≥20% RTH
Zona Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan di Publik harus tetap
Kabupaten dan Kota) dipertahankan. Pasal 20
b) Eksisting <20% harus 1) Zona ruang terbuka hijau (RTH) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf d,
tetap merencanakan seluas 223,40 (dua ratus dua puluh tiga koma empat nol) hektar, meliputi:
RTH 20% dilengkapi a. Sub-zona rimba kota (RTH-1);
b. Sub-zona taman kota (RTH-2);
dengan strategi
c. Sub-zona taman kelurahan (RTH-4);
penyediaan RTH dan d. Sub-zona pemakaman (RTH-7); dan
pentahapan dalam e. Sub-zona jalur hijau (RTH-8);
indikasi program. 2) Sub-zona rimba kota (RTH-1) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, seluas
176,23 (seratus tujuh puluh enam koma dua tiga), meliputi:
a. SWP C seluas 104,55 (seratus empat koma lima lima) hektar yang terdapat di
blok 1, blok 3 dan blok 4; dan
b. SWP D seluas 71,67 (tujuh puluh satu koma enam tujuh) hektar yang terdapat
di blok 1, blok 2, blok 3 dan blok 4.
3) Sub-zona taman kota (RTH-2) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
seluas 2,17 (dua koma satu tujuh) hektar, yang terdapat di SWP B blok 3.
4) Sub-zona taman kelurahan (RTH-4) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
seluas 39,67 (tiga puluh sembilan koma enam tujuh) hektar, meliputi:
a. SWP B seluas 4,89 (empat koma delapan sembilan) hektar yang terdapat di
blok 2 dan blok 3;
b. SWP C seluas 13,69 (tiga belas koma enam sembilan) hektar yang terdapat di
blok 1 dan blok 4; dan
c. SWP D seluas 21,10 (dua puluh satu koma satu nol) hektar yang terdapat di
blok 1, blok 2, blok 3 dan blok 4.
……..halaman berikutnya

59
RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
Tabel lanjutan

Substansi Syarat Muatan Ranperbup Hasil Evaluasi


…..
5) Sub-zona pemakaman (RTH-7) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, Sudah terakomodir
seluas 2,77 (dua koma tujuh tujuh) hektar, yang terdapat di :
a. SWP A seluas 0,0031 (nol koma nol nol tiga satu) hektar yang berada di blok
2;
b. SWP B seluas 1,46 (satu koma empat enam) hektar yang terdapat di blok 2
dan blok 3; dan
c. SWP D seluas 1,31 (satu koma tiga satu) hektar yang terdapat di blok 1, blok 3
a. Rencana Peruntukan RTH Publik seluas
dan blok 4.
6) Sub-zona jalur hijau (RTH-8) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, seluas
425,51 Ha atau 21,68%. Terdiri dari :
2,56 (dua koma lima enam) hektar, yang terdapat di: • Peruntukan Zona RTH seluas 223,40 Ha.
a. SWP A seluas 0,41 (nol koma empat satu) hektar hektar yang terdapat di blok • Peruntukan RTH Tertentu (Ekosistem
2 dan blok 3; Mangrove, Perlindungan Setempat)
b. SWP B seluas 1,63 (satu koma enam tiga) hektar yang terdapat di blok 1, blok seluas 145,84 Ha.
2 dan blok 3; dan
• RTH Kewajiban Pengembang Perumahan
c. SWP C seluas 0,51 (nol koma lima satu)hektar yang terdapat di blok 1, blok 2
dan blok 3.
10% atau 56,27 Ha.
b. Rencana kegiatan pada indikasi program
dalam perwujudan pola ruang adalah
dengan pemenuhan kebutuhan lahan RTH
melalui Land Acquisition and Resetlement
Action Plan (LARAP) Pengadaan lahan,
Pengembangan dan pembangunan RTH,
Kajian dan legal drafting kewajiban
penyediaan sarana - prasarana dan RTH
bagi pengembangan perumahan baru, dan
Penyediaan RTH Publik Sebesar 10%.

60
RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
Zona RTH publik +
Sebaran Zona Berfungsi RTH RTH Fungsi tertentu (EM +
PS)
= 369,,24 Ha
[Luas WP-(HL+HP+BA)]
1.962,57 Ha

Kebutuhan RTH
10 %* dari Zona
Publik 20%
Perumahan
Atau 392,51 Ha 562,72 Ha = 56,27 Ha

RTH RENCANA
425,51 Ha (21,68%)
*) Dasar Hukum :
• UU No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
• Permendagri No. 9 tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana,
Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Pemukiman di Daerah.

“Rencana peruntukan Zona RTH telah mencapai


20% dan diwujudkan dalam indikasi program
sampai akhir tahun perencanaan”.
61
PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN

Substansi Syarat Muatan Ranperbup Hasil Evaluasi

Peruntukan Kawasan Syarat 100% Sesuai dengan SK Paragraf 2


Menhut terkait alokasi luasan Zona Hutan Lindung
Hutan serta sebaran kawasan hutan di
provinsi/kabupaten/kota Pasal 18
Zona hutan lindung (HL) sebagaimana dimaksud dalam pasal 16
huruf b, seluas 275,88 (dua ratus tujuh puluh lima koma delapan
delapan) hektar, meliputi:
a. SWP A seluas 11,16 (sebelas koma satu enam) hektar yang
terdapat di blok 1 dan blok 2;
b. SWP B seluas 172,37 (seratus tujuh puluh dua koma tiga
tujuh) hektar yang terdapat di blok 3 dan blok 4;
c. SWP C seluas 91,16 (sembilan puluh satu koma satu enam)
hektar yang terdapat di blok 1, blok 2, blok 3 dan blok 4; dan
d. SWP D seluas 1,19 (satu koma satu sembilan) hektar yang
terdapat di blok 2.

62
PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN

Substansi Syarat Muatan Ranperbup Hasil Evaluasi

Peruntukan Syarat 100% Sesuai dengan SK Paragraf 2 Sudah terakomodir


Menhut terkait alokasi luasan Zona Hutan Produksi
Kawasan Hutan serta sebaran kawasan hutan di
provinsi/kabupaten/kota Pasal 24
1. Zona hutan produksi (KHP) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
huruf b, seluas 955,14 (sembilan ratus lima puluh lima koma satu
empat) hektar, meliputi: • Alokasi luasan dan sebaran
a. sub-zona hutan produksi terbatas (HPT); dan kawasan hutan sudah merujuk
b. sub-zona hutan produksi tetap (HP). SK.MenLHK No. : SK
2. Sub-zona hutan produksi terbatas (HPT) sebagaimana dimaksud pada 6617/MENLHK-
ayat (1) huruf a, seluas 282,57 (dua ratus delapan puluh dua koma PKTL/KUH/PLA.2/10/2021
lima tujuh ) hektar, meliputi: tentang Peta Perkembangan
a. SWP C seluas 156,59 (seratus lima puluh enam koma lima Pengukuhan Kawasan Hutan
sembilan) hektar yang terdapat di blok 1, blok 3 dan blok 4; dan Prov. Kepri sampai dengan
b. SWP D seluas 125,98 (seratus dua puluh lima koma sembilan tahun 2020
delapan) hektar yang terdapat di blok 1 dan blok 2.
3. Sub-zona hutan produksi tetap (HP) sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b, seluas 672,57 (enam ratus tujuh puluh dua koma lima
tujuh) hektar, meliputi:
a. SWP A seluas 444,42 (empat ratus empat puluh empat koma
empat dua) hektar yang terdapat di blok 1, blok 2 dan blok 3;
b. SWP B seluas 25,04 (dua puluh lima koma nol empat) hektar
yang terdapat di blok 1, blok 2, dan blok 4;
c. SWP C seluas 55,66 (lima puluh lima koma enam enam) hektar
yang terdapat di blok 1 dan blok 3; dan
d. SWP D seluas 147,04 (seratus empat puluh tujuh koma nol
empat) hektar yang terdapat di blok 3 dan blok 4.

63
PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN

RANPERBUP RDTR WP TELUK LOBAM PERDA NO. 1 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA TATA SK KEMENHUT TAHUN 2021
– KUALA SEMPANG RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2020-2040

Rencana peruntukan RDTR WP Teluk Lobam – Kuala Sempang mengacu berdasarkan :


• Perda No. 1 Tahun 2020 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bintan Tahun 2020-2040.
• Peta Kepemilikan Lahan Tahun 2021, Kantor Pertanahan Kab.Bintan.
• SK.MenLHK No. : SK 6617/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 tentang Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Prov. Kepri sampai
dengan tahun 2020

64
PERTANIAN BERKELANJUTAN

PERDA NO. 1 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2020-2040

Pasal 32
1) Kawasan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf b terdiri atas:
a. kawasan pertanian tanaman pangan; dan
b. kawasan perkebunan.
2) …dst
3) …dst
4) Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) seluas kurang lebih 67,33 (enam puluh tujuh
koma tiga tiga) hektar di Kecamatan Teluk Bintan.

Lokasi RDTR WP Teluk Lobam – Kuala Sempang tidak termasuk dalam Kawasan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (KP2B).

65
MITIGASI BENCANA

Substansi Syarat Muatan Ranperbup Hasil Evaluasi

Mitigasi Bencana 1. Terdapat overlay Bagian Kesepuluh Sudah terakomodir


kawasan/zona rawan Rencana Jaringan Prasarana Lainnya
bencana pada peta pola
ruang. Pasal 14
(1) Rencana jaringan prasarana lainnya, sebagaimana dimaksud dalam
2. Terdapat pengaturan
pasal 5 ayat ayat (1) huruf i, meliputi:
pemanfaatan ruang pada
a. jalur evakuasi bencana;
kawasan/zona yang b. tempat evakuasi; Pada Ranperkada RDTR WP Teluk
tertampal kawasan/zona c. jalur sepeda; dan Lobam - Kuala Sempang, telah dilengkapi
rawan bencana dalam d. jaringan pejalan kaki. rencana jalur evakuasi bencana, dan
ketentuan khusus (2) Jalur evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf tempat evakuasi (titik kumpul dan tempat
IAZ/KUZ/PZ. a, berupa jalur evakuasi bencana Gelombang Ekstrim dan abrasi, evakuasi sementara). Selain itu pada
3. 100% Kawasan Rawan terdapat di: ketentuan khusus terdapat ketentuan
Bencana Tinggi (Gerakan a. ruas Jalan Raya Busung melalui SWP B blok 2; dan khusus Kawasan Rawan Bencana dan
Tanah/Longsor) menjadi b. ruas Jalan MT. Haryono melalui SWP B blok 3 dan blok 4; dan ketentuan khusus Tempat Evakuasi
kawasan lindung, dan c. ruas Jalan Simpang Gesek - Simpang Busung melalui SWP C Bencana.
blok 2 dan blok 3.
pemanfaatan ruangnya diatur
(3) tempat evakuasi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
secara rinci dalam peraturan
meliputi :
zonasi (KUPZ dan PZ). a) titik kumpul, terdapat di:
4. Kawasan rawan bencana 1. lapangan sepakbola Desa Busung SWP B blok 2; dan
tinggi (Banjir), yang diusulkan 2. lapangan Klenteng Kuala Sempang jalan MT. Haryono Lobam
menjadi kawasan budidaya, SWP B blok 3.
harus memenuhi persyaratan b) tempat evakuasi sementara (TES), meliputi
teknis yang adaptif terhadap 1. halaman gedung SMPN 15 Bintan jalan Raya Busung SWP B
bencana, yang diatur sebab blok 2; dan
rinci dalam peraturan zonasi 2. halaman gedung SDN 4 Kuala Lobam jalan MT. Haryono
(KUPZ dan PZ). Lobam SWP B blok 4.
(4) Jalur sepeda, … dst

66
MITIGASI BENCANA

Substansi Syarat Muatan Ranperbup Hasil Evaluasi

Mitigasi Bencana 1. Terdapat overlay Ketentuan Khusus


kawasan/zona rawan
bencana pada peta pola Pasal 43
ruang. (1) Ketentuan khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 ayat (1)
huruf e adalah ketentuan yang mengatur pemanfaatan zona yang
2. Terdapat pengaturan
memiliki fungsi khusus dan diberlakukan ketentuan khusus sesuai
pemanfaatan ruang pada
dengan karakteristik zona dan kegiatannya, meliputi :
kawasan/zona yang a. kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP);
tertampal kawasan/zona b. kawasan rawan bencana;
rawan bencana dalam c. kawasan sempadan; dan
ketentuan khusus d. tempat evakuasi bencana.
IAZ/KUZ/PZ. (2) kawasan keselamatan operasi penerbangan …dst
3. 100% Kawasan Rawan (3) Kawasan rawan bencana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Bencana Tinggi (Gerakan huruf b meliputi :
Tanah/Longsor) menjadi a. ketentuan khusus zona rawan bencana banjir dengan tingkat
kawasan lindung, dan kebencanaan sedang dan tinggi meliputi :
1. SWP A blok 2 dan blok 3;
pemanfaatan ruangnya diatur
2. SWP B blok 2, blok 3 dan blok 4;
secara rinci dalam peraturan
3. SWP C blok 1, blok 2, blok 3 dan blok 4; dan
zonasi (KUPZ dan PZ). 4. SWP D blok 1 dan blok 2.
4. Kawasan rawan bencana b. ketentuan khusus zona rawan bencana gelombang ekstrim dan
tinggi (Banjir), yang diusulkan abrasi dengan tingkat kebencanaan sedang meliputi :
menjadi kawasan budidaya, 1. SWP B blok 2 dan blok 3;
harus memenuhi persyaratan 2. SWP C blok 1, blok 2, blok 3 dan blok 4; dan
teknis yang adaptif terhadap 3. SWP D blok 1, blok 2, blok 3 dan blok 4.
bencana, yang diatur sebab (4) Kawasan sempadan ... dst
rinci dalam peraturan zonasi (5) Tempat evakuasi bencana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
(KUPZ dan PZ). huruf d meliputi tempat evakuasi sementara (TES).
(6) Ketentuan khusus … dst

67
MITIGASI BENCANA

KAWASAN RAWAN BENCANA TEMPAT EVAKUASI BENCANA RENCANA MITIGASI BENCANA


(Banjir dan Abrasi)

• Sudah terdapat jalur evakuasi dan tempat evakuasi yang terdiri dari titik kumpul dan tempat evakuasi sementara.
• Seluruh tempat evakuasi telah terhubung oleh jalur evakuasi

68
GARIS PANTAI

Dasar Rujukan Berita Acara Peta Dasar – BIG No : 16.3/DGIG-PRT/IGD.02/11/2021


69
HASIL EVALUASI
RAPERBUP KABUPATEN ACEH SELATAN
TENTANG RDTR WISATA ALAM TAPAKTUAN
TAHUN 2022-2042
DELINEASI RDTR WP TAPAKTUAN
Kabupaten Aceh Selatan WP Tapaktuan
Pembagian SWP
SWP A SWP B
Air Sialang Hilir Air Berudang
Air Sialang Hulu Air Pinang
Air Sialang Tengah Batu Itam
Alur Pinang Gunung Kerambil
Alur Seumerah Hilir
Arafah Hulu
Balai Jambo Apha
Baru Lhok Bengkuang
Lhok Bengkuang
Dalam Timur
Gadang Lhok Keutapang
Gunung Cut Lhok Rukam
Gunung Ketek Padang
Jilatang Panjupian
Kuta Baru Panton Luas
Ladang Kasik Putih Pasar
Provinsi Aceh Ladang Panton Luas Tepi Air
Luar
Lubuk Layu
Madat
Payonan Gadang
Suaq Hulu
Subarang
Tampang
Tengah
Ujung Kampung
Ujung Tanah

Luas Total 2505,21 Ha


71
KRONOLOGIS RDTR WP TAPAKTUAN

Berita Acara Konsultasi Kesepakatan Luas Kavling Surat Permohonan


Publik I Minimum Validasi KLHS RDTR
18 Agustus 2021 15 September 2021 24 Januari 2022

PEMBAHASAN LINTAS
SEKTOR 30 Maret 2022

SK Delineasi Berita Acara Konsultasi Berita Acara Surat Permohonan Persetujuan


WP Paseh Publik II Peta Dasar BIG Subtansi dari Bupati
12 Juli 2021 15 September 2021 24 Januari 2022 25 Februari 2022

72
BUKTI FISIK KELENGKAPAN ADMINISTRASI PERSUB

SK DELINEASI WP BA KONSULTASI PUBLIK I BA KONSULTASI PUBLIK II

SURAT PERMOHONAN SURAT PERMOHONAN PERSUB


BA PETA DASAR BIG BA KAVLING MINIMUM
VALIDASI KLHS RDTR

73
KESEPAKATAN PETA RENCANA STRUKTUR RUANG
DAN RENCANA POLA RUANG
PETA RENCANA STRUKTUR RUANG (TTD) PETA RENCANA POLA RUANG (TTD)

Yang bertanda tangan:


1. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Selatan
2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Selatan
3. Kepala Kantor Pertanahan ATR/BPN Kabupaten Aceh Selatan
74
KESEPAKATAN TABEL KETENTUAN PEMANFAATAN
RUANG

Yang bertanda tangan:


1. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Selatan
2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Selatan
3. Kepala Kantor Pertanahan ATR/BPN Kabupaten Aceh Selatan
75
PERSANDINGAN ANTARA PETA RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW
KABUPATEN ACEH SELATAN DENGAN PETA RENCANA STRUKTUR RUANG
RDTR WP KAWASAN WISATA ALAM TAPAKTUAN
PERDA NO. 11 TAHUN 2016 TENTANG RTRW KABUPATEN ACEH RANPERBUP RDTR WP KAWASAN WISATA ALAM TAPAKTUAN
SELATAN TAHUN 2016-2036 TAHUN 2022-2024

PPK

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) pada PERDA RTRW


Kabupaten Aceh Selatan ditetapkan di Kecamatan
Tapaktuan, namun PPK pada RANPERBUP RDTR
WISATA ALAM TAPAKTUAN ditetapkan di Gampong
Pasar
76
PERSANDINGAN ANTARA PETA RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN
SUMEDANG (Perda 4/2018) DENGAN PETA RENCANA POLA RUANG RDTR WP
PASEH
PERDA NO. 11 TAHUN 2016 TTG RTRW KABUPATEN ACEH RANPERBUP RDTR WP KAWASAN WISATA ALAM TAPAKTUAN
SELATAN TAHUN 2016-2036 TAHUN 2022-2024

Zona perkebunan campuran


berubah menjadi zonaperumahan

Zona perumahan berubah menjadi


zona perdagangan dan jasa serta
campuran

Zona resapan air berubah menjadi


sub-zona rimba kota dan
pariwisata

77
PERSANDINGAN ANTARA LUAS RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN ACEH
SELATAN DENGAN PETA RENCANA POLA RUANG RDTR WISATA ALAM TAPAKTUAN

RTRW KABUPATEN ACEH RANPERBUP RDTR WISATA ALAM LUAS RTRW KABUPATEN ACEH
RANPERBUP RDTR WISATA ALAM TAPAKTUAN LUAS (HA)
SELATAN TAPAKTUAN (HA) SELATAN
Zona Campuran 0,02 Zona Badan Air 3,25
Zona Pertanian 0,13 Zona Badan Jalan 50,76
Kawasan Industri Zona Campuran 117,85
Zona Sarana Pelayanan Umum 0,75
Total 0,90 Zona Pariwisata 8,75
Zona Badan Air 1,34 Zona Perdagangan dan Jasa 5,42
Zona Badan Jalan 6,01 Zona Perikanan 0,74
Zona Campuran 5,50 Zona Perkantoran 11,22
Zona Pariwisata 12,13 Permukiman Perkotaan Zona Perlindungan Setempat 12,79
Zona Perkantoran 1,69 Zona Pertahanan dan Keamanan 2,40
Perkebunan Zona Perlindungan Setempat 2,14 Zona Pertanian 26,83
Zona Pertanian 474,33 Zona Perumahan 382,20
Zona Perumahan 54,44 Zona Ruang Terbuka Hijau 10,62
Zona Ruang Terbuka Hijau 483,26 Zona Ruang Terbuka Non Hijau 1,62
Zona Sarana Pelayanan Umum 2,98 Zona Sarana Pelayanan Umum 17,23
Total 1043,84 Zona Transportasi 3,42
Zona Badan Air 1,19 Total 655,09
Zona Badan Jalan 4,03 Zona Badan Air 1,75
Zona Campuran 14,93 Zona Badan Jalan 2,21
Zona Pariwisata 0,92 Zona Campuran 0,76
Zona Perlindungan Setempat 5,75 Zona Perdagangan dan Jasa 0,18
Permukiman Perdesaan Zona Perlindungan Setempat 2,68
Zona Pertanian 5,54 Pertanian Lahan Basah
Zona Perumahan 8,98 Zona Pertanian 183,24
Zona Ruang Terbuka Hijau 0,32 Zona Perumahan 9,71
Zona Sarana Pelayanan Umum 0,90 Zona Ruang Terbuka Hijau 2,79
Total 42,55 Zona Sarana Pelayanan Umum 0,03
Total 203,33

78
PERSANDINGAN ANTARA LUAS RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN ACEH
SELATAN DENGAN PETA RENCANA POLA RUANG RDTR WISATA ALAM TAPAKTUAN

RTRW KABUPATEN ACEH RANPERBUP RDTR WISATA ALAM LUAS RTRW KABUPATEN ACEH RANPERBUP RDTR WISATA ALAM LUAS
SELATAN TAPAKTUAN (HA) SELATAN TAPAKTUAN (HA)
Zona Badan Air 3,60 Zona Badan Air 0,04
Zona Badan Jalan 4,68 Zona Badan Jalan 1,75
Zona Campuran 4,68 Zona Campuran 1,44
Zona Pariwisata 16,88 Zona Pariwisata 2,74
Zona Perdagangan dan Jasa 0,47 Zona Perikanan 0,10
Zona Perkantoran 0,60 Sempadan Pantai Zona Perlindungan Setempat 21,56
Zona Perlindungan Setempat 13,45 Zona Pertanian 2,30
Pertanian Lahan Kering
Zona Pertanian 149,53 Zona Perumahan 1,36
Zona Perumahan 106,15 Zona Ruang Terbuka Hijau 23,19
Zona Ruang Terbuka Hijau 86,38 Zona Transportasi 0,24
Zona Ruang Terbuka Non Hijau 1,95 Total 54,71
Zona Sarana Pelayanan Umum 0,89 Zona Badan Air 5,40
Zona Transportasi 0,04 Zona Badan Jalan 0,79
Total 389,31 Zona Perlindungan Setempat 10,73
Zona Badan Air 0,01 Zona Pertanian 18,14
Sempadan Sungai
Zona Badan Jalan 0,11 Zona Perumahan 15,86
Zona Campuran 0,16 Zona Ruang Terbuka Hijau 6,45
Zona Perdagangan dan Jasa 0,39 Zona Sarana Pelayanan Umum 0,16
Ruang Terbuka Hijau
Zona Perlindungan Setempat 0,36 Total 57,53
Zona Ruang Terbuka Non Hijau 0,18
Zona Sarana Pelayanan Umum 0,93
Total 2,16

79
PERSANDINGAN ANTARA LUAS RENCANA POLA RUANG RTRW KABUPATEN ACEH
SELATAN DENGAN PETA RENCANA POLA RUANG RDTR WISATA ALAM TAPAKTUAN

RTRW KABUPATEN ACEH RANPERBUP RDTR WISATA ALAM


LUAS (HA)
SELATAN TAPAKTUAN
Zona Badan Air 16,90
Zona Badan Jalan 0,53
Zona Campuran 0,11
Zona Perkantoran 0,01
Zona Perlindungan Setempat 7,38
Sungai Besar Zona Pertahanan dan Keamanan 0,01
Zona Pertanian 1,82
Zona Perumahan 1,76
Zona Ruang Terbuka Hijau 0,20
Zona Sarana Pelayanan Umum 0,01
Total 28,72
Zona Badan Air 1,08
Zona Badan Jalan 0,09
Zona Campuran 4,79
Zona Pariwisata 0,11
Zona Perikanan 0,84
Zona Perkantoran 0,04
TIDAK ADA ZONA Zona Perlindungan Setempat 17,56
Zona Perumahan 0,05
Zona Ruang Terbuka Hijau 1,88
Zona Ruang Terbuka Non Hijau 0,11
Zona Sarana Pelayanan Umum 0,21
Zona Transportasi 0,31
Total 27,09 80
PERSANDINGAN PETA RENCANA POLA RUANG DENGAN
PETA BIDANG TANAH

81
RENCANA POLA RUANG RDTR
ZONA SUB ZONA KODE ZONA LUAS (HA)
Zona Badan Jalan Badan Jalan BJ 70,96
Zona Campuran Intensitas Menengah/Sedang C-2 150,24
Zona Pariwisata Pariwisata W 41,54
Zona Perdagangan dan 6,47
Jasa Perdagangan dan Jasa Skala Kota K-1 3,88
Perdagangan dan Jasa Skala WP K-2 2,58
Zona Perikanan Perikanan Tangkap IK-1 1,69
Zona Perkantoran Perkantoran KT 13,57
Zona Perlindungan PS
Setempat Perlindungan Setempat 94,40
Zona Pertahanan dan HK
Keamanan Pertahanan dan Keamanan 2,41
Zona Pertanian 861,86
Tanaman Pangan P-1 204,08
Hortikultura P-2 6,74
Perkebunan P-3 651,04
Zona Perumahan 580,50
Perumahan Kepadatan Sedang R-3 325,05
Perumahan Kepadatan Rendah R-4 255,46
Zona Ruang Terbuka 615,08
Hijau Rimba Kota RTH-1 576,88
Taman Kota RTH-2 25,12
Taman Kecamatan RTH-3 12,12
Taman Kelurahan RTH-4 0,14
Pemakaman RTH-7 0,09
Zona Ruang Terbuka Non RTNH
Hijau Ruang Terbuka Non Hijau 3,87
Zona Sarana Pelayanan 24,08
Umum SPU Skala Kota SPU-1 4,01
SPU Skala Kecamatan SPU-2 6,15
KAWASAN LINDUNG KAWASAN BUDI DAYA SPU Skala Kelurahan SPU-3 7,89
Zona Transportasi Transportasi TR 4,01

744,04 Ha 1761,20 Ha TOTAL 2.505,23

82
PETA PEMBAGIAN SWP
Luas : 899,39 Ha
Kegiatan : Pertanian LP2B, perkebunan, PEMBAGIAN SWP A DAN
Permukiman, Perdagangan Jasa Skala SWP B RDTR TAPAKTUAN
lingkungan, wisata bahari
Tema : Sebagai pusat pelayanan kegiatan
pertanian , permukiman dan pengembangan BLOK LUAS (Ha)
agrowisata , SWP A 888,39
A.1 121,6
A.2 245,4
A.3 358,6
Luas : 1.616,83 Ha A.4 143,2
Kegiatan : Perumahan /Permukiman, SWP B 1616,83
Pertanian dan perkebunan B.1 279,9
Perdagangan dan Jasa skala B.2 377,5
regional, perkantoran, Wisata Alam, B.3 302,0
Wisata Bahari, Wisata Buatan B.4 120,9
Tema : Sebagai pusat pelayanan B.5 168,7
kegiatan ekonomi perkotaan, B.6 41,5
pelabuhan, pengembangan B.7 112,5

ekowisata B.8 194,9


B.9 33,5
Total 2505,21

83
PERATURAN ZONASI RDTR
1. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan terlampir
dalam Matrik ITBX
2. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang Perkotaan
Zona Perumahan (R-4)
a. KDB maksimum 70%
b. KLB maksimum 1,4
c. KDH minimum 30%
d. Luas kavling minimum sebesar 150 m2
Zona SPU (SPU-1)
a. KDB maksimum 80%
b. KLB maksimum 4,8
c. KDH minimum 20%
Zona Campuran (C-2)
a. KDB maksimum 80%
b. KLB maksimum 3.2
c. KDH minimum 20%
Zona Perkantoran (KT)
a. KDB maksimum 80%
b. KLB maksimum 2,4
c. KDH minimum 20%
Zona Perdagangan dan Jasa (K-2)
a. KDB maksimum 70%
b. KLB maksimum 1,4
c. KDH minimum 30%

84
PERATURAN ZONASI RDTR
3. Ketentuan Tata Bangunan Perkotaan
Zona Perumahan (R-4)
a. Tinggi Bangunan (TB) maksimum 10 m
Zona SPU (SPU-1)
a. Tinggi Bangunan (TB) maksimum 4 m
Zona Campuran (C-2)
a. Tinggi Bangunan (TB) maksimum 3 m
Zona Perkantoran (KT)
a. Tinggi Bangunan (TB) maksimum 4 m
Zona Perdagangan dan Jasa (K-2)
a. Tinggi Bangunan (TB) maksimum 4 m
b. Garis Sempadan Bangunan (GSB) minimum (4 m)
c. Jarak Bebas Antar Bangunan jumlah lantai >4 :
minimum 5 m
d. Jaral Bebas Samping (JBS) jumlah lantai <4 : 2-4 m
dan jumlah lantai >4 : 4-15 m
e. Jarak Bebas Belakang (JBB) jumlah lantai >4 :
minimum 5 m
4. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
a. prasarana jalan;
b. prasarana kelistrikan;
c. prasarana telekomunikasi;
d. prasarana limbah;
e. prasarana saluran air kotor;
f. prasarana persampahan;
g. prasarana drainase;
h. prasarana pemadam kebakaran;
i. sarana ruang terbuka; dan
j. sarana pelayanan umum.
85
PERATURAN ZONASI RDTR
Tabel Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan (Tabel ITBX)

Pemanfaatan diijinkan secara bersyarat Pemanfaatan yang tidak diizinkan.


I Pemanfaatan diizinkan, karena sesuai
dengan peruntukkan tanahnya T
Pemanfaatan diijinkan secara terbatas
Pembatasan dilakukan melalui penentuan B Pemanfaatan memerlukan ijin
penggunaan bersyarat. Izin ini sehubungan
X Kegiatan dan penggunaan lahan yang
termasuk dalam klasifikasi X memiliki sifat
standar pembangunan minimum,
dengan usaha menanggulangi dampak tidak sesuai dengan peruntukan lahan
pembatasan pengoperasian, atau pembangunan di sekitarnya, dapat berupa
peraturan tambahan lainnya yang berlaku yang direncanakan.
AMDAL, UKL dan UPL, ANDALIN, LARAP
di Kab. Aceh Selatan dan menyesuaikan dengan peraturan
sektor terkait

86
KETENTUAN TATA BANGUNAN

KDB Jumlah Lantai KDH


KLB
Kawasan Zona Sub Zona Kode Maksimum Bangunan Minimum Keterangan
Maksimum
(%) Maksimum (%)
Zona
Perlindungan Hanya diperbolehkan bangunan yang
Perlindungan PS 10 0,1 1 90
Setempat mendukung fungsi resapan air
Setempat

Taman Kota RTH-2 10 0,1 1 90

Fasilitas yang boleh dibangun adalah gazebo,


Taman Kecamatan RTH-3 10 0,1 1 90 mushola, toilet, lapangan untuk berbagai
Kawasan
kegiatan, bangku taman, beberapa jenis
Lindung
Zona Ruang Taman Kelurahan RTH-4 10 0,1 1 90 permainan anak, dan fasilitas pendukung
Terbuka Hijau lainnya

Taman RW RTH-5 10 0,1 1 90

Fasilitas yang boleh dibangun adalah pagar


Pemakaman RTH-7 10 0,1 1 90 pembatas, mushola, dan fasilitas pendukung
pemakaman lainnya

87
KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
KDB Maksimum KLB Jumlah Lantai KDH
Kawasan Zona Sub Zona Kode Keterangan
(%) Maksimum Bangunan Maksimum Minimum (%)
Zona Rumah Kepadatan Sedang R-3 80 2,4 3 20
Perumahan Rumah Kepadatan Rendah R-4 70 1,4 2 30
Zona Skala Kota K-1 80 4,8 6 20
Perdagangan Skala WP K-2 70 1,4 2 30
dan Jasa Skala Sub WP K-3 70 1,4 2 30 Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan
Zona keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek
Perkantoran KT 80 2,4 3 20 keselamatan penghuni
Perkantoran
SPU Skala Kota SPU-1 80 4,8 6 20
Zona Sarana SPU Skala Kecamatan SPU-2 70 2,1 3 30
Pelayanan
Umum SPU Skala Kelurahan SPU-3 70 1,4 2 30
SPU Skala RW SPU-4 60 1,2 2 40
Zona Ruang Fasilitas yang boleh dibangun adalah gazebo, mushola, toilet, lapangan untuk
Terbuka Non Ruang Terbuka Non Hijau RTNH 30 0,3 1 70 berbagai kegiatan, bangku taman, beberapa jenis permainan anak, dan
Hijau fasilitas pendukung lainnya
Kawasan Zona Perikanan Perikanan Tangkap IK-1 20 0,2 1 80
Budi Daya Zona Kawasan Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan
Kawasan Peruntukan
Peruntukan KPI 80 4 5 20 keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek
Industri
Industri keselamatan penghuni
Pertanian Tanaman Pangan P-1 10 0,1 1 90
Zona Pertanian Hortikultura P-2 20 0,2 1 80
Perkebunan P-3 20 0,2 1 80
Zona Pariwisata Pariwisata W 40 2,4 6 60
Ketinggian bangunan memperhatikan Peraturan Menteri Perhubungan KM
Zona 44/2005 tentang Pemberlakuan SNI 03-7112-2005 Mengenai Kawasan
Pertahanan Pertahanan dan Keamanan HK 60 1,8 3 40 Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) sebagai Standar Wajib
dan Keamanan
Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan
Zona
Transportasi TR 60 1,8 3 40 keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek
Transportasi
keselamatan penghuni
Badan Jalan Badan Jalan BJ 10 0,1 1 90
Ketinggian bangunan memperhatikan Peraturan Menteri Perhubungan KM
Zona Campuran Intensitas
C-2 80 3,2 4 20 44/2005 tentang Pemberlakuan SNI 03-7112-2005 Mengenai Kawasan
Campuran Menengah/Sedang
Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) sebagai Standar Wajib
88
PENENTUAN LUAS KAVLING MINIMUM
BA Kesepakatan Luas Kavling Minimum

Raperbup RDTR WISATA ALAM TAPAKTUAN Tahun 2022-2042

Luasan kavling minimum untuk zona perumahan yang


disepakati oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh
Selatan dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Selatan
adalah sebagai berikut
1. Luas Kavling Minimal pada Sub Zona Perumahan
Kepadatan Rendah (R-4) adalah 150 m²
2. Luas Kavling Minimal pada Sub Zona Perumahan
Kepadatan Sedang (R-3) adalah 120 m²
3. Luas Kavling Minimal pada Sub Zona Perumahan
Kepadatan Tinggi (R-2) adalah 100 m²

89
EVALUASI MUATAN STRATEGIS
RDTR WISATA ALAM TAPAKTUAN
KABUPATEN ACEH SELATAN
1. KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL

Muatan Strategis RDTR Wisata Alam Tapaktuan Hasil Evaluasi

Jenis PSN (Perpres nomo 109 Tidak ada Proyek strategis nasional (PSN)
Tahun 2020

Jalan Nasional berdasarkan pada dalam rencana jaringan nasional Telah diakomodir
Keputusan Menteri Pekerjaan RDTR WP Wisata Alam
Umum dan Perumahan Rakyat Tapaktuan masuk kedalam Jalan
Nomor: 248/KPTS/M/2015 tentang Kolektor (JKP-1) dan sudah di
masukan kedalam rencana
Penetapan Ruang Jalan dalam struktur ruang
Jaringan Jalan Primer menurut
Fungsinya sebagai Jalan Arteri
(JAP) dan Jalan Kolektor – 1 (JKP-
1)

Pengintegrasian IGT (PITTI), Peta Dari hasil overlay kawasan hutan lindung/
data Indikatif lainnya Penundaan Keterangan TORA: Peta PIPIB di lokasi WP Wisata Alam
seperti Pata Pemberian Indikatif Tapaktuan Tidak masuk Kedalam Kawasan
Hutan Lindung serta tidak terdapat data
Izin Tumpang Baru (PIPIB), Tindih
TORA pada lokasi WP ini
Tanah Objek Reforma Agraria
(TORA), Kawasan Khusus, dan
sebagainya
Telah diakomodir

91
2. KAWASAN HUTAN

KAWASAN HUTAN

SYARAT MUATAN RANCANGAN RANPERKADA HASIL EVALUASI


Kawasan peruntukan - Tidak terdapat
hutan harus 100% Sesuai Kawasan hutan di
dengan SK Menhut dalam Wilayah
terkait alokasi luasan Perencanaan
serta sebaran kawasan
hutan di provinsi/
kabupaten/kota

92
3. RUANG TERBUKA HIJAU
RTH Publik (Pemenuhan Kebutuhan 20% RTH Publik)

Muatan Strategis RDTR Wisata Alam Tapaktuan Hasil Evaluasi

Dasar pertimbangan penetapan “Persentase Penetapan RTH di WP RDTR


zona RTH: Wisata Alam Tapaktuan seluas 644 hektar
• Tidak terdapat status Hak milik telah memenuhi target lebih dari 20%”
di lokasi tersebut
• Mengakomodir RTH Eksisting
• Berada di lahan Aset Pemkab
• Berdasarkan kebutuhan analisis
RTH dan Kebutuhan minimal
RTH Perkotaan 20%

Telah Terakomodir

93
4. GARIS PANTAI

Muatan Strategis RDTR Wisata Alam Tapaktuan Hasil Evaluasi

Pengintegrasian garis pantai Saat ini Garis pantai yang digunakan menggunakan Sudah diakomodir
menggunakan unsur garis pantai data dari BIG dan sudah tertuang didalam berita
yang termuat dalam peta rupa acara peta dasar
bumi Indonesia termutakhir dan
telah ditetapkan oleh Badan yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di Indonesia

94
Batas Daerah

Muatan Strategis RDTR Wisata Alam Tapaktuan Hasil Evaluasi

Pengintegrasian Batas daerah Telah diakomodir


menggunakan batas daerah yang
telah ditetapkan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan
pemerintah dalam negeri

95
HASIL EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA
TENTANG RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG
TAHUN 2022-2042
ORIENTASI WILAYAH

Deliniasi Wilayah Perencanaan:


a. sebagian Desa Mas Bangun dengan
luas 2.662,66 Ha ;
b. sebagian Desa Teluk Batang Utara
dengan luas 829,05 Ha ;
c. sebagian Desa Teluk Batang dengan
luas 337,54 Ha ;
d. sebagian Desa Teluk Batang Selatan
dengan luas 429,59 Ha ;
5.985,98 Ha e. sebagian Desa Alur Bandung dengan
luas 946,09 Ha ; dan
Kecamatan f. sebagian Desa Sungai Paduan
Teluk Batang dengan luas 781,05 Ha .

Batas Administrasi meliputi:


6 Desa a. Utara : Kabupaten Kubu Raya
b. Timur : Sebagian Desa Teluk
Legenda:
Batang Kecamatan Teluk Batang
Kabupaten Kayong Utara
c. Selatan : Kecamatan Simpang
Hilir Kabupaten Kayong Utara
d. Barat : Kecamatan Pulau Maya
Kabupaten Kayong Utara

97
ISU STRATEGIS

• Kegiatan investasi dari berbagai sektor nampak terkonsentari di kawasan perkotaan Sukadana,
Teluk Melano, Teluk Batang, Seponty dan pulau Maya.
• Kawasan Perkotaan Teluk Batang lebih strategis untuk diprioritas penanganannya karena kawasan
ini memiliki infrastruktur lebih lengkap salah satunya adalah tersedia pelabuhan utama Teluk
Batang dan potensial menjadi outlet aliran barang Produksi di Provinsi Kalimantan Barat bagian
Barat.
• Bila Investasi pengembangan infrastruktur wilayah dapat segera terealisasi, maka Kabupaten
Kayong utara dapat menempati posisi sentral dengan aksesibilitas yang tinggi. Infrastruktur
terbangun dapat menjadi trigger percepatan pembangunan ekonomi wilayah Kabupaten Kayong
Utara pada masa mendatang

98
BUKTI FISIK KELENGKAPAN DOKUMEN
PERSETUJUAN SUBSTANSI
SK DELINEASI WILAYAH BA REKOM PETA DASAR TABEL PEMERIKSAAN MANDIRI BA KAVLING MINIMUM
(21 Desember 2020) (6 Januari 2022) (8 Maret 2022) (6 Desember 2021)

BA KONSULTASI PUBLIK KE-1 BA KONSULTASI PUBLIK KE-2 SURAT VALIDASI KLHS SURAT PERMOHONAN PERSUB DARI BUPATI
(7 Oktober 2021) (5 November 2021) (12 Januari 2022) (8 Maret 2022)

99
PETA KESEPAKATAN STRUKTUR RUANG DAN POLA RUANG

Kesepakatan :

100
RENCANA STRUKTUR RUANG

Rencana Pelabuhan Utama

Rencana Pelabuhan Pengumpan Lokal

Rencana Pelabuhan Perikanan Pantai

Rencana Terminal Tipe B

101
RENCANA POLA RUANG RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG

ZONA SUB ZONA Luas (Ha)

Zona Lindung
Zona Badan Air Badan Air 45,22
Zona Perlindungan Setempat Perlindungan Setempat 182,17

28,92%
Rimba Kota 132,95
Taman Kecamatan 1,62
Zona RTH
Taman Kelurahan 16,05
Pemakaman 6,06
Zona Ekosistem Mangrove Ekosistem Mangrove 1.347,01
zona badan jalan Badan Jalan 137,43
Tanaman Pangan 594,88
zona pertanian
Perkebunan 1.507,54
zona perikanan Perikanan Budi Daya 2,03
zona Kawasan Peruntukan Industro Kawasan Peruntukan Industri 316,69
zona Pariwisata Pariwisata 33,82

Zona Budidaya
Perumahan Kepadatan Sedang 287,44
zona perumahan
Perumahan Kepadatan Rendah 953,40

71,08%
SPU Skala Kota 4,67
SPU Skala Kecamatan 15,98
zona SPU
SPU Skala Kelurahan 4,76
SPU Skala RW 0,04
Perdagangan dan Jasa Skala WP 225,17
Zona Perdagangan dan Jasa
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 12,72
Zona Perkantoran Perkantoran 3,20
Zona Peruntukan Lainnya IPAM 0,61
Zona Transportasi Transportasi 152,76
Zona Hankam Pertahanan dan Keamanan 1,76
Grand Total 5.985,98

102
Persandingan Rencana Pola Ruang Perda RTRW Kab. Kayong Utara dengan Raperkada
RDTR Kawasan Perkotaan Teluk Batang

RDTR Kawasan Perkotaan Teluk Batang

RTRW: Kawasan Permukiman


RDTR: EM – Ekosistem
Mangrove

Berdasarkan arahan Rencana Pola Ruang Perda RTRW


Kabupaten Kayong Utara, Deleniasi RDTR Kawasan
Perkotaan Teluk Batang hanya berada pada satu
peruntukan yaitu Kawasan Permukiman
103
Persandingan Luas Rencana Pola Ruang Perda RTRW Kab. Kayong Utara dengan
Raperkada RDTR Kawasan Perkotaan Teluk Batang

POLA RUANG RTRW KABUPATEN KAYONG UTARA POLA RUANG RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG LUAS (HA) PERSENTASE
Badan Air 45,2 0,8%
Badan Jalan 137,38 2,3%
Ekosistem Mangrove 1346,57 22,5%
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) 0,61 0,0%
Kawasan Peruntukan Industri 316,59 5,3%
Pariwisata 33,81 0,6%
Pemakaman 6,06 0,1%
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 12,72 0,2%
Perdagangan dan Jasa Skala WP 225,09 3,8%
Perikanan Budi Daya 2,03 0,0%
Perkantoran 3,2 0,1%
Perkebunan 1507,03 25,2%
Kawasan Perkotaan Perlindungan Setempat 182,11 3,0%
Pertahanan dan Keamanan 1,76 0,0%
Perumahan Kepadatan Rendah 953,08 15,9%
Perumahan Kepadatan Sedang 287,34 4,8%
Rimba Kota 132,91 2,2%
SPU Skala Kecamatan 15,97 0,3%
SPU Skala Kelurahan 4,76 0,1%
SPU Skala Kota 4,67 0,1%
SPU Skala RW 0,04 0,0%
Taman Kecamatan 1,62 0,0%
Taman Kelurahan 16,04 0,3%
Tanaman Pangan 594,68 9,9%
Transportasi 152,71 2,6%
TOTAL 5983,98 100,0%
104
PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN

TUJUAN PENATAAN RUANG


Terdiri
“Penataan Kawasan Perkotaan Teluk Batang bertujuan untuk
SWP.A dari 3 Mewujudkan Kota Pelabuhan Dan Industri Yang Berkelanjutan
Blok Berbasis Pada Sektor Pertanian Dan Perikanan.”

TEMA PENGEMBANGAN SWP

SWP A (Pertanian)
Mencakup desa,mas bangun. Dengan pusat pelayanan eksisting berupa fasilitas
Pendidikan dan akan di kembangkan fasilitas perdagangan sekala kelurahan, dan
Terdiri fasilitas pendukung perkebunan kepala dan industry pengolahnya.
dari 7
SWP B (Industry, Pergudangan, SWP C (Pertanian,
SWP B Blok Perdagangan Dan Jasa, Perikanan)
Pelabuhan) Mencakup desa sungai paduan,
Mencakup desa teluk batang, teluk Teluk batang selatan dan alur
batang selatan, teluk batang utara badung. Dengan pusat pelayanan
Terdiri dari 4 Blok SWP C Dengan pusat pelayanan eksisting eksisting berupa fasilitas
berupa fasilitas perdagangan dan Pendidikan dan akan di
jasa,Pendidikan, pelabuhan dan akan kembangkan fasilitas perdagangan,
Pusat Pelayanan dan fasilitas pendukung pertanian
di kembangkan kegiatan industry dan
Sub Pusat Pelayanan pelabuhan pengumpan regional. tanaman pangan.
Pusat Lingkungan
105
PERATURAN ZONASI

Diizinkan bersyarat kegiatan jaringan


B irigasi pada zona ekosistem mangrove

Diizinkan kegiatan
I Konstruksi Gedung
Perkantoran pada zona
perkantoran

X
Dilarang kegiatan konstruksi
Diizinkan terbatas gedung pendidikan pada
kegiatan
Konstruksi gedung
T zona pertanian tanaman
pangan
tempat tinggal pada zona
kawasan peruntukan
industri

Keterangan :

106
PERATURAN ZONASI
Ketentuan Garis Sempadan Bangunan (GSB) (m) Ketentuan Tata Bangunan ATURAN LAINNYA:
Zona Sub Zona Jalan 1. Garis Sempadan Bangunan Terhadap
Jalan Kolektor Jalan Ketinggian JBS JBB Sungai,
Kolektor JBAB (m)
Sekunder Lingkungan maksimum (m) (m) (m) o Pada sungai bertanggul, minimal 5 m
Primer
dari kaki tanggul
Zona dalam Kawasan Sub Zona dalam Kawasan
o Pada sungai tidak bertanggul minimal
Lindung Lindung 8m
Perlindungan Setempat (PS) Perlindungan Setempat (PS) 20 15 6 X X X X o Pada sungai tidak bertanggul dengan
Rimba Kota (RTH-1) 20 15 6 0 4 3 3 kedalaman sampai dengan 3 m,
minimal 10 m dari pinggir sungai
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kecamatan (RTH-3) 20 15 6 0 4 3 3 (pasang tertinggi pada waktu di
Taman Kelurahan (RTH-4) 20 15 6 0 4 3 3 tetapkan)
Pemakaman (RTH-7) 20 15 6 0 4 3 3 o Pada sungai tidak bertanggul dengan
kedalaman sampai dengan 3 – 20 m,
Ekosistem Mangrove (EM) Ekosistem Mangrove (EM) 20 15 6 0 4 3 3
minimal 15 m dari pinggir sungai
Badan Air (BA) Badan Air (BA) X X X X X X X (pasang tertinggi pada waktu di
Zona dalam Kawasan Sub Zona dalam Kawasan tetapkan
Budidaya Budidaya o Pada sungai tidak bertanggul dengan
kedalaman sampai dengan 3 m,
Tanaman Pangan (P-1) 20 15 6 16 4 5 5
Pertanian (P) minimal 30 m dari pinggir sungai
Perkebunan (P-3) 20 15 6 16 4 5 5 (pasang tertinggi pada waktu di
tetapkan
Perikanan Perikanan Budi Daya (IK-2) 20 15 6 16 4 5 5 2. Garis Sempadan Bangunan Terhadap pantai,
o Pada pantai pada ruang dengan fungsi
Kawasan Peruntukan Kawasan Peruntukan lindung minimum 100 m dari pasang
20 15 6 16 5 5 5
Industri (KPI) Industri (KPI) tertinggi
Kepadatan Sedang (R-3) 20 15 6 16 4 1,5 2 o Pada pantai pada ruang dennga fungsi
Perumahan [R] budidaya dengan kondisi morfologi
Kepadatan Rendah (R-4) 20 15 6 16 4 1,5 2
Skala Kota (SPU-1) 20 15 6 16 4 3 3 pantai datar, ketinggian gelombang
kurang dari 2 m , sempadan
Sarana Pelayanan Umum Skala Kecamatan (SPU-2) 20 15 6 16 4 3 3
bangunan antara 30 – 75 m
(SPU) Skala Kelurahan (SPU-3) 20 15 6 16 4 3 3 o Pada pantai pada ruang dennga fungsi
Skala RW (SPU-4) 20 15 6 16 4 3 3 budidaya dengan kondisi morfologi
Skala WP (K-2) 20 15 6 16 5 3 3 pantai datar, ketinggian gelombang
Perdagangan dan Jasa (K)
Skala SWP (K-3) 20 15 6 16 5 3 3 lebih dari 2 m , sempadan bangunan
Perkantoran (KT) Perkantoran (KT) 20 15 6 16 4 3 3 antara 50 – 100 m
Pertahanan Dan Keamanan Pertahanan Dan Keamanan 3. Garis Sempadan Bangunan dari sumber
20 15 6 16 4 3 3 mata air minimum 200 m
(HK) (HK)
4. Garis Sempadan Bangunan dari danau /
Instalasi Pengolahan Air
Peruntukan Lainnya (PL) 20 15 6 16 4 3 3 waduk/ embung minimum 50 m
Minum/IPAM (PL-3)
Pariwisata (W) Pariwisata (W) 20 15 6 16 4 3 3
Transportasi (TR) Transportasi (TR) 20 15 6 16 4 3 3
Badan Jalan (BJ) Badan Jalan (BJ) X X X X X X X

107
PERATURAN ZONASI

108
PERATURAN ZONASI

INTESITAS PEMANFAATAN RUANG


KODE JENIS ZONA KDB KLB KDH JALAN AKSES MINIMUM

BA Badan Air 0% 0 0,0% -


PS Perlindungan setempat 5% 0,1 90,0% -
RTH-1 Rimba Kota 0% 0 100,0% -
RTH-3 Taman Kecamatan 20% 0,2 80,0% kolektor
RTH-4 Taman Kelurahan 20% 0,2 80,0% lokal
RTH-7 Pemakaman 10% 0,1 90,0% kolektor
EM Ekosistem Mangrove 10% 0,1 90,0% lingkungan
BJ Badan Jalan 0% 0 0,0% -
P-1 Tanaman Pangan 10% 0,1 90,0% lokal
P-3 Perkebunan 10% 0,1 90,0% lokal
IK-2 Perikanan Budidaya 20% 0,2 80,0%
KPI peruntukan industri 50% 1,5 15,0% kolektor
R-3 Rumah Kepadatan Sedang 50% 0,6 15,0% lingkungan
R-4 Rumah Kepadatan rendah 40% 0,4 20,0% lingkungan
SPU-1 Sarana Pelayanan Umum sekala Kota 50% 2,4 15,0% kolektor
Sarana Pelayanan Umum Skala
SPU-2 Kecamatan 50% 1,5 15,0% kolektor
Sarana Pelayanan Umum Skala
SPU-3 Kelurahan 50% 1,0 15,0% lokal
SPU-4 Sarana Pelayanan Umum Skala RW 50% 1,0 15,0% lokal
K-2 Perdagangan Skala WP 60% 1,8 10,0% kolektor
K-3 Perdagangan Skala SWP 60% 1,2 10,0% lokal
KT Perkantoran 50% 2,0 15,0% kolektor
HK Pertahanan dan keamanan 50% 1,5 15,0% kolektor
TR transportasi 40% 1,2 15,0% kolektor
W Pariwisata 40% 0,8 15,0% K/L

109
KETENTUAN LUAS MINIMUM BIDANG TANAH

Ketentuan Kavling Minimum di Kawasan


Perkotaan Teluk Batang :
1. Sub zona perumahan kepadatan sedang (R-
3) luas minimum bidang tanah 150 m2
2. Sub zona perumahan kepadatan rendah (R-
4) luas minimum bidang tanah 200 m2

Keterangan BA Nomor 600/291.1/PUPR.IV tanggal 6


Desember 2021 tentang Berita Acara Kesepakatan Luas
Minimmum Kaveling Tanah RDTR Kawasan Teluk Batang

110
EVALUASI MUATAN STRATEGIS
RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG
KABUPATEN KAYONG UTARA
KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL (1)

A
N
MUATAN RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG
o

• Tidak ada muatan PSN sesuai dengan Perpres No. 109


Kebijakan
1 Tahun 2020 dan Permenko No. 7 Tahun 2021
Strategis
.
Nasional

Arahan Infrastruktur lain

1. Rencana pengembangan Pelabuhan Utama Teluk


Batang (PP No.13/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional)

112
RUANG TERBUKA PUBLIK (RTH)
No MUATAN RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG

Ruang Terbuka • Proporsi pemenuhan RTH 20% di delineasi WP = 817,86 hektar


2.
Hijau

Ruang Terbuka Hijau Publik

• Proporsi pemenuhan RTH 20% di delineasi WP = 20% x (Luas Delineasi WP –


Pertanian – Badan Air – Ekosistem Mangrove) = 20% x (5.985,98 – 594,88 –
45,22 – 1.347,01) = 20% x 4.089,31 = 817,86 hektar
• Luas total rth = Luas RTH + pola ruang berfungsi rth = (Luas RTH +
Perlindungan Setempat KDH 90%) = (156,68 + 163,96) = 320,63 hektar
• Pemenuhan RTH yang perlu direncanakan untuk memenuhi kebutuhan 20%
RTH publik = 817,86 – 320,63 = 497,23 hektar
• Arahan pemenuhan RTH dilakukan dengan menyediakan 20% RTH Publik pada
zona perumahan

113
KAWASAN HUTAN

Tidak terdapat peruntukan Kawasan Hutan di WP Kawasan Perkotaan Teluk Batang menurut SK Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor SK.733/Menhut-II/2014 tentang Peta Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Barat

No MUATAN RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG

• Tidak terdapat kawasan hutan pada wilayah perencanaan Kawasan Perkotaan Teluk
3. Kawasan Hutan
Batang

114
LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)

No MUATAN RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG

• Telah disepakati bahwa belum ada penetapan


LP2B di Kecamatan Teluk Batang khususnya di
Lahan Kawasan Perkotaan Teluk Batang berdasarkan
Pertanian
Berita Acara Kesepakatan DPUPR Kab. Kayong
4. Pangan
Berkelanjut Utara dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kab.
an Kayong Utara, dan Kantor Pertanahan Kab.
Kayong Utara Nomor 600/298/PUPR.IV pada
tanggal 9 Desember 2021

Belum ada penetapan LP2B di Kecamatan Teluk Batang


khususnya di Kawasan Perkotaan Teluk Batang, namun
terdapat lahan tanaman pangan yang berpotensi
ditetapkan sebagai LP2B

115
MITIGASI BENCANA

No MUATAN RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG

• Risiko bencana yang ada meruoakan risiko sedang sehingga pada


Mitigasi
5 rencana struktur ruang dan pola ruang sudah diakomodir
Bencana
rencana jalur evakuasi dan tempat evakuasi

116
BATAS DAERAH

No MUATAN RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG

• Wilayah perencanaan Kawasan


Perkotaan Teluk Batang berbatasan
dengan Kabupaten Kubu Raya. Batas
Batas daerah yang digunakan mengacu pada
6
Daerah Permendagri No 59/2016 tentang Batas
Daerah Kabupaten Kayong Utara
dengan Kabupaten Kubu Raya

Permendagri No 59/2016 tentang


Batas Daerah Kabupaten Kayong
Utara dengan Kabupaten Kubu
Raya

117
GARIS PANTAI

No MUATAN RDTR KAWASAN PERKOTAAN TELUK BATANG

• Garis pantai pada bagian barat wilayah perencanaan


telah mengacu pada RTRW Kabupaten Kayong Utara dan
telah menggunakan Garis Pantai berdasarkan Peta
Garis
7 Dasar RBI Skala 1:5.000 termutakhir tahun 2019 yang
Pantai
telah ditetapkan oleh wali data Badan Informasi
Geospasial (BIG) melalui Berita Acara Nomor 3.1/RDTR-
PRT/160.02/12/2019

118
PITTI

Indikasi bermasalah ditemukan karena masih terdapat


ketidaksesuaian antara RTRW Provinsi dan/atau RTRW
Kabupaten/Kota. Hal ini terjadi karena perbedaan skala
yang digunakan antara RTRW Provinsi Kalimantan Barat
dengan RTRW Kabupaten Kayong Utara sehingga tidak
menjadi masalah.

Topologi Final
3 = Indikasi bermasalah
99 = Lokus terdapat di badan air

Sumber: Data PITTI Kemenko Perekonomian Tahun 2021


119
HASIL EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN BUPATI ENDE
TENTANG RDTR DI KAWASAN PARIWISATA
KELIMUTU-WOLOWARU
TAHUN 2022-2042
ORIENTASI WILAYAH
Amanat Penyusunan RDTR
Konsideran Pasal 17 ayat 10 Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana
Detail Tata Ruang.

Delineasi:
Luas WP RDTR Kawasan Kelimutu- Keputusan Bupati Ende
Wolowaru 5,090.63 Ha Nomor 228/KEP/HK/2021

121
KRONOLOGIS PENYUSUNAN RDTR

Kesepakatan Penetapan Luas Surat Validasi KLHS No.


Minimal Kavling Perumahan BU.660/07/DLHK/2021 Rapat Koordinasi Lintas Sektor
Konsultasi Publik II
25 Agustus 2021 16 Desember 2021 30 Maret 2022
21 Oktober 2021

8 Juli 2021 31 Agustus 2021 29 November2021 2 Februari 2022


Penetapan Delineasi Konsultasi Publik I Rekomendasi Peta Dasar Surat Bupati Ende
Keputusan Bupati Ende BIG No. 29.2/DGIG- Permohonan Persetujuan
No. 228/KEP/HK/2021 PRT/IGD.02/11/2021 Substansi No.
BU.600/PUPR.07/125/II/2022

122
BUKTI FISIK KELENGKAPAN DOKUMEN
PERSETUJUAN SUBSTANSI

Surat Permohonan Persub dari SK Penetapan Delineasi BA Peta Dasar BIG Surat Validasi KLHS
Kepala Daerah (Tgl 16 Desember 2021)

BA Kesepakatan Kavling Berita Acara KP I Berita Acara KP II


Minimum
123
PETA KESEPAKATAN STRUKTUR RUANG DAN POLA RUANG

PETA STRUKTUR RUANG PETA POLA RUANG

Kesepakatan:
1. Bupati Kabupaten Ende;
2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ende;
3. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ende;
4. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende; dan
5. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Ende.
124
KESEPAKATAN MATRIKS ITBX

PETA STRUKTUR RUANG PETA POLA RUANG

Kesepakatan:
1. Sekretaris Daerah Kabupaten Ende;
2. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ende;
3. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ende;
4. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Ende;
5. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende; dan
6. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Ende. 125
Persandingan Rencana Struktur Ruang Perda RTRW Kabupaten Ende
Nomor 11 Tahun 2011 dengan Raperkada RDTR Kawasan Kelimutu-Wolowaru

STRUKTUR RUANG PERDA RTRW STRUKTUR RUANG RANPERKADA


KABUPATEN ENDE NOMOR 11 TAHUN 2011 RDTR KAWASAN KELIMUTU-WOLOWARU

PKL pada RTRW dan Pusat


1 1
Pelayanan Kota pada RDTR

Legenda
Legenda
Rencana yang sudah diakomodir
merupakan rencana dari instansi
terkait serta sudah disinkronkan
dengan subtansi Draft Revisi RTRW
Th 2021-2022
126
RENCANA POLA RUANG RDTR KAWASAN KELIMUTU-WOLOWARU

ZONA LINDUNG
Luas 379 Ha
Proporsi 28 %
ZONA BUDIDAYA
Luas 4.711 Ha
Proporsi 72 %
• Kawasan Terbangun
538,4 Ha (14%)
• Kawasan Non
Terbangun 3.324,72 Ha
(86 %)

127
Persandingan Rencana Pola Ruang Perda RTRW Kabupaten Ende
Nomor 11 Tahun 2011 dengan Raperkada RDTR Kawasan Kelimutu-Wolowaru

POLA RUANG PERDA RTRW POLA RUANG RANPERKADA


KABUPATEN ENDE NOMOR 11 TAHUN 2011 RDTR KAWASAN KELIMUTU-WOLOWARU

Terdapat perbedaan kawasan hutan lindung maupun hutan


produksi di RTRW Kab. Endedan RDTR di Kawasan Pariwisata
1 1
Ende-Kelimutu, namun RDTR telah menggunakan SK Menhut
termutahir

Pertanian Lahan Basah pada RTRW


2 direncanakan sebagai Zona Pertanian pada
2
RDTR

Kawasan resapan air pada RTRW


3 direncanakan sebagai Zona Perkebunan 3
Rakyat pada RDTR hal ini sudah
disesuaikan dengan revisi RTRW

Kawasan Permukiman pada RTRW


4 direncanakan sebagai
Zona Perumahan pada RDTR
4
Legenda Legenda

128
128
128
Persandingan Luas Rencana Pola Ruang Perda RTRW Kabupaten Ende
Nomor 11 Tahun 2011 Dengan Raperkada RDTR Kawasan Kelimutu-Wolowaru

Pola Ruang RTRW Pola Ruang RDTR Luas (Ha) Pola Ruang RTRW Pola Ruang RDTR Luas (Ha) Pola Ruang RTRW Pola Ruang RDTR Luas (Ha)
Badan Air 0,78 Badan Air 1,12 Badan Air 0,51
Badan Jalan 7,19 Badan Jalan 0,20
Badan Jalan 14,12
Hortikultura 154,76 Hortikultura 5,28
Hortikultura 204,89
Pariwisata 12,30 Pariwisata 0,39
Perdagangan dan Jasa Skala WP 0,00
Pemakaman 0,59 Pemakaman 0,12
Perkebunan 50,83
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 6,73 Pertanian Lahan Kering Perkebunan Rakyat 0,10
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 1,58
Perdagangan dan Jasa Skala WP 16,64 Perlindungan Setempat 7,58
Perdagangan dan Jasa Skala WP 2,25
Perikanan Budi Daya 0,08 Perumahan Kepadatan Rendah 0,58
Kawasan Rawan Bencana Longsor & Perkebunan 729,53
Perkantoran 0,82 Gerakan Tanah Perkebunan Rakyat 4,65
Perkebunan 239,59 Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 0,09
Perlindungan Setempat 32,42
Perkebunan Rakyat 49,00 Perumahan Kepadatan Sedang 7,46
Perumahan Kepadatan Rendah 15,80
Perlindungan Setempat 33,65 Tanaman Pangan 0,51
Daerah Pemukiman Badan Jalan 1,94
Pertahanan dan Keamanan 0,44 Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 7,58
Perumahan Kepadatan Rendah 124,37 Perumahan Kepadatan Sedang 3,41 Hortikultura 48,80
SPU Skala Kelurahan 0,40
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 25,81 Perdagangan dan Jasa Skala SWP 0,03
SPU Skala Kota 0,21
Perumahan Kepadatan Sedang 106,91 Tanaman Pangan 13,33 Perdagangan dan Jasa Skala WP 0,01
SPU Skala Kecamatan 1,20 Badan Jalan 2,43 Perkebunan 512,88
SPU Skala Kelurahan 2,71 Hortikultura 0,58 Perkebunan Rakyat 0,97
SPU Skala Kota 0,38 Hutan Lindung 75,54 Petambangan Perlindungan Setempat 27,71
Taman Kecamatan 1,58 Hutan Produksi Tetap 52,80 Perumahan Kepadatan Rendah 6,36
Taman Kelurahan 0,88 Perkebunan 0,20
Kawasan Resapan Air
Tanaman Pangan 56,26 Perkebunan Rakyat 770,68 Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 3,19
Transportasi 0,08 Perlindungan Setempat 24,57 Perumahan Kepadatan Sedang 2,78
Badan Air 0,23 SPU Skala Kecamatan 0,19
Badan Jalan 5,34 Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 0,56 SPU Skala Kelurahan 0,08
Hortikultura 515,22 Tanaman Pangan 3,37 Taman Kelurahan 0,01
Pariwisata 0,15 Badan Jalan 0,09 Tanaman Pangan 3,65
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 0,05 Hortikultura 14,20 Badan Air 15,84
Perkantoran 0,22 Perkebunan 0,37 Badan Jalan 3,80
Lahan Penggembalaan
Perkebunan Rakyat 1,25 Hortikultura 63,36
Perkebunan 124,76
Perlindungan Setempat 0,77 Pariwisata 1,56
Kawasan Kebun Campuran Perkebunan Rakyat 3,35
Perumahan Kepadatan Rendah 0,75 Pemakaman 0,54
Perlindungan Setempat 34,65
Badan Jalan 0,89
Perumahan Kepadatan Rendah 51,32 Perdagangan dan Jasa Skala SWP 0,04
Hortikultura 32,78
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 9,89 Perkebunan 19,31 Perdagangan dan Jasa Skala WP 4,08
Perumahan Kepadatan Sedang 10,26 Perkebunan Rakyat 0,00 Perkantoran 0,07
SPU Skala Kecamatan 0,07 Pertanian Lahan Basah Perlindungan Setempat 5,18 Sempadan Sungai Perkebunan 79,48
SPU Skala Kelurahan 0,03 Perumahan Kepadatan Rendah 0,42 Perkebunan Rakyat 0,23
Tanaman Pangan 52,12 Perlindungan Setempat 52,55
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 0,94
Badan Jalan 0,99 Perumahan Kepadatan Rendah 30,79
Perumahan Kepadatan Sedang 0,01
Hortikultura 64,88
Tanaman Pangan 87,89 Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 10,57
Pariwisata 0,46
Badan Jalan 1,19 Perumahan Kepadatan Sedang 21,26
Perkebunan 0,36 Hortikultura 144,24
Kawasan Rawan Bencana Gunung Api SPU Skala Kelurahan 0,84
Perkebunan Rakyat 0,90 Perkebunan 2,06
Taman Nasional Taman Kecamatan 0,04
Perlindungan Setempat 5,81 Perkebunan Rakyat 16,88 Tanaman Pangan 43,92
Perumahan Kepadatan Rendah 4,00 Perlindungan Setempat 10,19 Hutan Lindung Hutan Lindung 46,65
SPU Skala Kelurahan 0,01 Perumahan Kepadatan Rendah 1,08 Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap 2,42

129
PEMBAGIAN WILAYAH PERENCANAAN

6 SWP
PETA SWP DI KAWASAN PARIWISATA ENDE-KELIMUTU
19 Blok
Luas
Sub WP Blok Sebagian Desa
(Ha)
A.1 Nuamuri dan Nuamuri Barat 319,14
A A.2 Nuamuri 234,75
A.3 Detuena dan Koanara 636,40
B.1 Nuamuri Barat dan Waturaka 173,22
B.2 Waturaka, Woloara, Pemo 232,75
B
B.3 Pemo 245,77
B.4 Pemo 159,79
C.1 Detuena dan Koanara 136,24
C C.2 Woloara dan Koanara 228,46
C.3 Detuena, Koanara, Woloara 207,20
D.1 Detuena, Lise Pu'u, Nualise, Lisedetu, Liselowobora 350,67
D.2 Liselowobora dan Lisedetu 221,67
D Lise Pu'u, Nualise, Lisedetu, Bokasape, dan
D.3 Nakambara 486,31
D.4 Nualise, Lisedetu, dan Nakambara 354,61
E.1 Liselowobora, dan Bokasape 129,73
E E.2 Lisedetu dan Bokasape 202,91
E.3 Bokasape dan Nualise 149,64
F.1 Nakambara dan Mbuliwarau Utara 294,25
F
F.2 Nakambara dan Mbuliwarau Utara 357,79
Luas Total 5.121
130
PERATURAN ZONASI

II Pemanfaatan yang
DIPERBOLEHKAN/DIIZINKAN
B Pemanfaatan yang
BERSYARAT

Pemanfaatan bersyarat bermakna bahwa untuk mendapatkan izin atas suatu


Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I kegiatan atau penggunaan lahan diperlukan persyaratan – persyaratan tertentu
memiliki sifat sesuai dengan peruntukan ruang yang direncanakan. yang dapat berupa persyaratan umum dan khusus. Persyaratan dimaksud
Pemda tidak dapat melakukan peninjauan atau pembahasan atau diperlukan mengingat pemanfaatan ruang tersebtu memiliki dampak yang besar
tindakan lain terhadap kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk bagi ligkungan sekitarnya.
dalam klasifikasi I
B1 1. Kajian lingkungan hidup berupa Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL), atau
Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) sesuai dengan peraturan perundang –

T Pemanfaatan yang 2.
undangan yang berlaku; dan
Kajian dampak lalu lintas berupa Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN).
TERBATAS B2 kegiatan bersyarat yang wajib menyediakan sarana dan prasarana minimal pendukung kegiatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
B3 kegiatan bersyarat yang wajib memiliki persetujuan warga yang diketahui pemerintah daerah/surat
Pemanfaatan bersyarat secara terbatas bermakna bahwa kegiatan dan izin dari pemerintah daerah/surat rekomendasi dari instansi pemerintah daerah atau
penggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut: Kementerian/Lembaga yang terkait

T1 pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk pembatasan waktu beroperasinya


suatu kegiatan di dalam sub-zona maupun pembatasan jangka waktu pemanfaatan
lahan untuk kegiatan tertentu
T2 pembatasan luas, baik dalam bentuk pembatasan luas maksimum suatu kegiatan di
dalam sub-zona maupun di dalam persil, dengan tujuan untuk tidak mengurangi X
X
Pemanfaatan yang
TIDAK DIPERBOLEHKAN/
dominansi pemanfaatan ruang di sekitarnya TIDAK DIIZINKAN
T3 pembatasan jumlah pemanfaatan, jika pemanfaatan yang diusulkan telah ada mampu
melayani kebutuhan, dan belum memerlukan tambahan, maka pemanfaatan tersebut Kegiatan dan penggunaan lahan yang memiliki sifat tidak sesuai dengan
tidak boleh diizinkan atau diizinkan terbatas dengan pertimbangan-pertimbangan peruntukan lahan yang direncanakan dan dapat menimbulkan dampak yang cukup
khusus besar bagi lingkugnan sekitarnya sehingga tidak boleh diizinkan pada zona
yang bersangkutan

131
PERATURAN ZONASI
KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN

Pertahanan dan Keamanan (HK) Zona Pertahanan dan Keamanan (HK)


Zona Sarana Prasarana Umum (SPU)
Zona Perlindungan Setempat (PS)

Zona Perdagangan dan Jasa (K)


Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Zona Hutan Lindung (HL)

Perkebunan Rakyat (KR)

Zona Perkantoran (KT)

Zona Transportasi (TR)


Hutan Produksi (KHP)
Zona Badan Jalan (BJ)

Zona Perumahan (R)


Zona Badan Air (BA)

Zona Pariwisata (W)


Zona Perikanan (IK)
Zona Pertanian (P)
Zona

KBLI
2020

Rumah Kepadatan Sangat Rendah

Perdagangan dan Jasa Skala SWP


Perdagangan dan Jasa Skala WP
Rumah Kepadatan Rendah (R-4)
Rumah Kepadatan Sedang (R-3)
Perlindungan Setempat (PS)

Taman Kecamatan (RTH-3)

SPU Skala Kecamatan (SPU-2)


Taman Kelurahan (RTH-4)

SPU Skala Kelurahan (SPU-3)


Hutan Produksi Tetap (HP)

Perikanan Budidaya (IK-2)


Perkebunan Rakyat (KR)
Pemakaman (RTH-7)

SPU Skala Kota (SPU-1)

Tanaman Pangan (P-1)


Hutan Lindung (HL)
Kegiatan

Perkebunan (P-3)
Perkantoran (KT)

Holtikultura (P-2)

Transportasi (TR)
Badan Jalan (BJ)
Badan Air (BA)

Pariwisata (W)
(R-5)

(K-3)
(K-2)
011 PERTANIAN TANAMAN SEMUSIM X X X X X X X X X X T2 T2 X X X X X X I I I X X X X
012 PERTANIAN TANAMAN TAHUNAN X X X X X X X X B3 X T2 T2 X X X X X X I I I X X X X
013 PERTANIAN TANAMAN HIAS DAN PENGEMBANGBIAKAN TANAMAN X X X X X X X X X X T2 T2 T3 T3 X X X X I I I I I X X
T2, T3,
014 PETERNAKAN X X X X X X X X X X T2, T3, B3 B3 X X X X X X T3, B3 I I B3 X X X

016 JASA PENUNJANG PERTANIAN DAN PASCA PANEN X X X X X X X X X X T1, T3 T1, T3 X X X X X X I I I X X X X


PERBURUAN, PENANGKAPAN DAN PENANGKARAN TUMBUHAN/SATWA
017 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
LIAR
021 PENGELOLAAN KEHUTANAN DAN PENEBANGAN X X X X X X X B3 X X X X X X X X X X X X I X X X X
022 PEMANENAN DAN PEMUNGUTAN KAYU X X X X x x X B3 B3 X X X X X X X X X x x I x X x x
023 PEMUNGUTAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU X T3, B3 X X x x X T3, B3 B3 X X X X X X X X X x x I x X x x
024 JASA PENUNJANG KEHUTANAN X T3, B3 X X x x X T3, B3 X X X X X X X X X X x x I x X x x
031 PERIKANAN TANGKAP I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

0312 PENANGKAPAN IKAN PERAIRAN DARAT X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X


0314 JASA PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN DARAT X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
032 PERIKANAN BUDIDAYA B3 X X X X X X X X X T3 T3 X X X X X X T3, B3 I I I X X X

0322 BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR X X X X X X X X X X T3 T3 X X X X X X X X X I X X X


0324 JASA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
051 PERTAMBANGAN BATU BARA X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
052 PERTAMBANGAN LIGNIT X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
061 PERTAMBANGAN MINYAK BUMI X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

062 PERTAMBANGAN GAS ALAM DAN PENGUSAHAAN TENAGA PANAS BUMI X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

071 PERTAMBANGAN PASIR BESI DAN BIJIH BESI X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X


PERTAMBANGAN BIJIH LOGAM YANG TIDAK MENGANDUNG BESI, TIDAK
072 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
TERMASUK BIJIH LOGAM MULIA
073 PERTAMBANGAN BIJIH LOGAM MULIA X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
132
PERATURAN ZONASI
KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
No Zona Sub Zona Kode KDB Maks KLB Maks KWT Maks KDH Min KTB Maks

A ZONA LINDUNG
1 Zona Badan Air (BA) Badan Air BA - - - - -
2 Zona Hutan Lindung (HL) Hutan Lindung HL 10% 0,1 10% 90% -
3 Zona Perlindungan Setempat (PS) Perlindungan Setempat PS 10% 0,1 10% 90% -
Taman Kecamatan RTH-3 20% 0,2 - 80% -
4 Zona Ruang Terbuka Hujau (RTH) Taman Kelurahan RTH-4 20% 0,2 - 80% -
Pemakaman RTH-7 10% 0,1 - 90% -
B ZONA BUDIDAYA
1 Zona Badan Jalan (BJ) Jalan BJ - - - - -
2 Zona Hutan Produksi (KHP) Hutan Produksi Tetap HP 10% 0,1 10% 90% -
3 Zona Perkebunan Rakyat (KR) Perkebunan Rakyat KR 10% 0,1 10% 90% -
Rumah Kepadatan Sedang R-3 60% 1,8 - 20% -
4 Zona Perumahan (R) Rumah Kepadatan Rendah R-4 40% 1,2 - 40% -
Rumah Kepadatan Sangat Rendah R-5 20% 0,4 - 60% -
Perdagangan dan Jasa Skala WP K-2 70% 2,8 - 20% 40%
5 Zona Perdagangan dan Jasa (K)
Perdagangan dan Jasa Skala SWP K-3 70% 2,1 - 20% -
6 Zona Perkantoran (KT) Perkantoran KT 70% 2,8 - 20% 40%
SPU Skala Kota SPU-1 60% 2,4 - 30% 40%
7 Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU) SPU Skala Kecamatan SPU-2 60% 2,4 - 30% 40%
SPU Skala Kelurahan/Desa SPU-3 60% 1,8 - 30% -
Holtikultura P-1 10% 0,1 10% 90% -
8 Zona Pertanian (P) Perkebunan P-2 10% 0,1 10% 90% -
Pertanian P-3 10% 0,1 10% 90% -
9 Zona Perikanan (IK) Perikanan Budidaya IK-2 20% 0,2 - 20% -
10 Zona Pariwisata (W) Pariwisata W 60% 1,8 - 30% -
11 Zona Pertahanan dan Keamanan (HK) Pertahanan dan Keamanan HK 60% 1,8 - 30% -
12 Transportasi (TR) Transportasi TR 60% 1,2 - 30% -

133
PERATURAN ZONASI
KETENTUAN TATA BANGUNAN
Ketinggian GSB Min (meter)
No Zona Sub Zona Kode Bangunan JBS Min (meter) JBB Min (meter) Tampilan Bangunan
Arteri Kolektor Lokal Lingkungan
(meter)
A ZONA LINDUNG
1 Zona Badan Air (BA) Badan Air BA - - - - - - - -
1 Zona Hutan Lindung (HL) Hutan Lindung HL - - - - - - - -
2 Zona Perindungan Setempat(SP) Perlindungan Setempat PS 5 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3-10 3-10 -
Memiliki langgam/facade
Taman Kecamatan RTH-3 5 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3-5 3-5
bangunan tradisional Ende
4. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Taman Kelurahan RTH-4 5 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3-5 3-5 -
Pemakaman RTH-7 5 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3-5 3-5 -
B ZONA BUDIDAYA
1 Zona Badan Jalan (BJ) Jalan BJ - - - - - - - -
2 Zona Hutan Produksi (HP) Hutan Produksi Tetap HP - - - - - - - -
3 Zona Perkebunan Rakyat (KR) Perkebunan Rakyat KR - - - - - - - -
Rumah Kepadatan Sedang R-3 15 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 2 2
Rumah Kepadatan Rendah R-4 15 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3 3 -
4 Zona Perumahan (R)
Rumah Kepadatan Sangat
R-5 10 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3 3 -
Rendah
Perdagangan dan Jasa Skala Memiliki langgam/facade
K-3 20 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3 3
WP bangunan tradisional Ende
5 Zona Perdagangan dan Jasa (K)
Perdagangan dan Jasa Skala
K-3 15 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 1 1 -
WP

134
PERATURAN ZONASI
KETENTUAN TATA BANGUNAN (2)

Ketinggian GSB Min (meter)


JBS Min
No Zona Sub Zona Kode Bangunan JBB Min (meter) Tampilan Bangunan
Arteri Kolektor Lokal Lingkungan (meter)
(meter)
B ZONA BUDIDAYA
Memiliki langgam/facade
SPU Skala Kota SPU-1 20 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3 3
bangunan tradisional Ende
7 Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU) Memiliki langgam/facade
SPU Skala Kecamatan SPU-2 20 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3 3
bangunan tradisional Ende
SPU Skala Kelurahan/Desa SPU-3 15 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 2 2 -
Holtikultura P-1 5 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 5-15 5-15 -
8 Zona Pertanian (P) Perkebunan P-2 5 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 5-15 5-15 -
Pertanian P-3 5 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 5-15 5-15 -
9 Zona Perikanan (IK) Perikanan Budidaya IK-2 5 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 5-15 5-15
Memiliki langgam/facade
10 Zona Pariwisata (W) Pariwisata W 15 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 5 5
bangunan tradisional Ende
Pertahanan dan
11 Zona Pertahanan dan Keamanan (HK) HK 15 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 3 3 -
Kemamanan
12 Transportasi (TR) Transportasi TR 10 3,55-10 0,625-4,5 0,5-8 0,5-8 5-15 5-15 -

135
PERATURAN ZONASI - ZONA

Setiap Pola Ruang/rencana peruntukan lahan sudah diatur dalam zoning teks yang berisikan:

Definisi
• Zoning teks merupakan
pendetailan pengaturan dari
Fungsi Penetapan peraturan zonasi (ITBX).
• Zoning teks sebagai salah
Berisikan rincian satu acuan dalam
Kegiatan dan Penggunaan Lahan kegiatan Terbatas dan penerbitan perijinan
Bersyarat pemanfaatan ruang;
SUB ZONA

• Di sini akan diatur lebih


Berisikan KDB, KLH, detail kegiatan yang
Intensitas Pemanfaatan Ruang
KDH terbatas dan bersyarat;
• Diatur intensitas bangunan;
Berisikan:
Tata Bangunan Tinggi Bangunan, GBS • Diatur standar teknis
dan Jarak bangunan pembangunan dari kegiatan
yang sudah diatur
sebelumnya
Standart Teknis
• Seluruh pola ruang akan
dibuatkan zoning teksnya
Teknis Pengaturan

136
PERATURAN ZONASI - ZONA

137
KETENTUAN LUAS MINIMUM BIDANG TANAH

Telah disepakati luasan kavling minimal pada zona perumahan sebagai


berikut :
• Luas Kavling pada zona perumahan adalah 80 m²
• Untuk luas minimal kavling Rumah Sederhana sehat, bantuan rumah
swadaya dan bantuan perumahan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku

138
PERBANDINGAN LUAS POLA RUANG ANTARA BATANG TUBUH
(RANPERKADA) DAN PETA DIGITAL (GDB)
BA BIG

CATATAN
Luas Rencana Pola Ruang antara Batang Tubuh (Ranperkada)
dan Peta Digital (GDB) sudah sesuai (menggunakan proyeksi
cylindrical equal area) serta telah memperoleh BA Peta Dasar
dari BIG pada tanggal 29 November 2021.

139
EVALUASI MUATAN STRATEGIS
RDTR DI KAWASAN PARIWISATA KELIMUTU-WOLOWARU
KABUPATEN ENDE
KEBIJAKAN STRATEGIS NASIONAL (1)
NO MUATAN RDTR KAWASAN KELIMUTU-WOLOWARU HASIL EVALUASI
1 Kebijakan Strategis Nasional Tidak termuat dalam Proyek Strategis Nasional Tidak Terdapat Proyek Strategis
Nasional
Proyek Strategis Nasional
(Perpres No 109 / 2020 dan Permen Ekon Sudah Diakomodir
No 7/2021)

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Terdapat jalan arteri yang menghubungkan Kabupaten Ende-Kabupaten Sikka melewati wilayah
dan Perumahan Rakyat Nomor: perencanaan yaitu Ruas 012 dan Ruas 013
248/Kpts/M/2015 tentang Penetapan Pasal 8
Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan
Primer Menurut Fungsinya sebagai (1) Jalan arteri primer, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a terdiri atas:
Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor-1 a. ruas jalan Wolowaru-Junction, melalui:
(JKP-1) 1. SWP II.A pada Blok II.A.3;
2. SWP II.C pada Blok II.C.1;
3. SWP II.D pada Blok II.D.1; dan
4. SWP II.E pada Blok II.E.2 dan Blok II.E.1.
b. ruas jalan Wologai-Junction, melalui:
1. SWP II.A pada Blok II.A.1;
2. SWP II.B pada Blok II.B.1; dan
3. SWP II.C pada Blok II.C.1.
(2) Jalan kolektor primer, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b adalah ruas jalan Junction-
Kelimutu, melalui:
a. SWP II.B pada Blok II.B.1 dan Blok II.B.2; dan
b. SWP II.C pada Blok II.C.1.

CATATAN
Tidak terdapat kawasan strategis nasional pada kawasan Wilayah
Perencanaan, namun berbatasan dengan KSPN (Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional) Taman Nasional Kelimutu
141
RUANG TERBUKA HIJAU

NO MUATAN RDTR DI KAWASAN PARIWISATA ENDE-KELIMUTU HASIL EVALUASI


2 Ruang Terbuka Hijau Publik Paragraf 5 Strategi pemenuhan Ruang
A: Eksisting > 20% RTH Publik harus Zona Ruang Terbuka Hijau Terbuka Hijau (RTH) Publik
tetap dipertahankan Pasal 22 juga sudah diakomodir
B: Eksisting < 20% harus tetap dalam Zona Perlindungan
merencanakan RTH 20% dilengkapi
Zona ruang terbuka hijau dengan kode RTH sebagaimana dimaksud dalam Setempat
dengan strategi penyediaan RTH dan Pasal 18 huruf d terdiri atas: Paragraf 4
pentahapan dalam indikasi program 1. Sub-Zona taman kecamatan dengan kode RTH-3; Pasal 21 ayat 2
2. Sub-Zona taman kelurahan dengan kode RTH-4; dan Bagian-bagian dari Zona
3. Sub-Zona pemakaman dengan kode RTH-7. Perlindungan Setempat
dapat difungsikan
sebagai cadangan ruang
terbuka hijau.

Sub Zona Kode Luas (Ha) Skenario pemenuhan RTH


Taman Kecamatan RTH-4 1,63 RTH = (Luas Rencana RTH + Perlindungan Setempat) : Luas Wilayah Kota x
Taman Desa RTH-5 0,89 100%
Pemakaman RTH-7 1,25 = (3,77 Ha + 237,00Ha) : 777,3 Ha x 100%
Luas Rencana RTH 3,77 = 30,97%
Luas Wilayah Kota = Luas WP – Luas Kawasan non Terbangun
= Luas WP – (Hutan + Pertanian + Berdasar asumsi dan skenario yang disusun, maka yang paling relevan
Pekebunan Rakyat + Perikanan + Badan digunakan adalah skenario pemenuhan RTH dengan mempertimbangkan
Air) luas wilayah non terbangun pada wilayah perencanaan memiliki luasan yang
= 5.090, 63 Ha – (177,34 Ha + 3.269,41 Ha besar, sehingga diperoleh proporsi ketersediaan ruang terbuka hijau sebesar
+ 848,02 Ha + 0,08 Ha + 18,48 Ha)
30,97 %.
= 777,3 Ha
142
KAWASAN HUTAN
RDTR KAWASAN KELIMUTU-
NO MUATAN HASIL EVALUASI
WOLOWARU
3 Kawasan Hutan RDTR di Kawasan Pariwisata
Kepmen Ende-Kelimutu terdapat Hutan
SK.6615/MENLHK- Lindung dan Hutan Produksi Sudah mengacu
PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 Terbatas; pada SK kawasan
Tentang Peta Paragraf 3 hutan termutakhir
Perkembangan Zona Hutan Lindung
Pengukuhan Kawasan Pasal 20
Hutan Provinsi Nusa Zona Hutan Lindung dengan
Tenggara Timur sampai kode HL sebagaimana dimaksud
dengan Tahun 2020 dalam Pasal 18 huruf a kurang
lebih 122,14 (seratus dua puluh
dua koma satu empat) hektar,
terdapat di SWP II.A pada Blok
II.A.3.

Paragraf 3
Zona Hutan Produksi
Pasal 28
(1) Zona hutan produksi dengan
kode KHP, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26
huruf b yaitu Sub-Zona hutan Luas Hutan Lindung 122,19 Ha (2,40%)
produksi tetap dengan kode terletak di Desa Detuena SWP A Blok A.3
HP.
(2) Sub-Zona hutan produksi
tetap dengan kode HP,
sebagaimana dimaksud pada Luas Hutan Produksi Tetap 55,22 Ha
ayat (1), seluas 55,20 (lima (1,08%) terletak di Desa Detuena SWP A Blok
puluh lima koma dua nol) A.3
hektar, terdapat di SWP II.A
pada Blok II.A.3
143
LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)

RDTR KAWASAN KELIMUTU-


NO MUATAN HASIL EVALUASI
WOLOWARU
4 Lahan RDTR Untuk LP2B diakomodir
Pertanian dalam Ketentuan Khusus: Sudah diakomodir
Pangan Paragraf 7 dalam Ketentuan
Berkelanjutan Ketentuan Khusus Lahan
Perda Kab. Ende Pertanian Pangan
Khusus LP2B
No 4 Tahun 2021 Berkelanjutan (LP2B)
tentang Pasal 52
Penyelenggaraan (2) Lahan Pertanian Pangan
Perlindungan Berkelanjutan (LP2B)
Lahan Pertanian mencakup lahan seluas
Pangan 380,60 (tiga ratus delapan
Berkelanjutan puluh koma enam nol) hektar,
yang terdapat di:
1. SWP II.A pada Blok
II.A.1, Blok II.A.2 dan
Blok II.A.3;
2. SWP II.B pada Blok Pemerintah daerah Kabupaten Ende telah menetapkan Perda Kab. Ende No 4 Tahun 2021
II.B.1, dan Blok II.B.2;
tentang Penyelenggaraan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan pada tanggal 13
3. SWP II.C pada Blok
II.C.1, Blok II.C.2, dan
September 2021.
Blok II.C.3; Lampiran peta pada perda tersebut mengacu dari Peta sebaran rekomendasi LP2B Kabupaten
4. SWP II.D pada Blok Ende tahun 2020 yang diterbitkan Kanwil BPN Provinsi NTT dengan pembagian kategori: sangat
II.D.1, Blok II.D.2, Blok direkomendasikan, direkomendasikan, direkomendasikan bersyarat, dan tidak direkomendasikan.
II.D.3, dan Blok II.D.4; Mengacu pada Perda tersebut, Kawasan LP2B yang berada di WP Kelimutu-Wolowaru seluas
5. SWP II.E pada Blok 380,76 Ha. Secara spasial, sebagian kawasan LP2B pada Perda yang telah ditetapkan,
II.E.1, Blok II.E.2, dan berdasarkan kondisi eksisting berada di kawasan non sawah/lahan terbangun (permukiman,
Blok II.E.3; dan badan jalan, badan air, lapangan, dll) terutama pada kawasan kategori direkomendasikan
6. SWP II.F pada Blok bersyarat dan tidak direkomendasikan.
II.F.1. dan Blok II.F.2 Perlu dilakukan revisi terhadap Perda LP2B agar tidak menimbulkan permasalahan di
lapangan.
144
MITIGASI BENCANA

NO MUATAN RDTR KAWASAN KELIMUTU-WOLOWARU HASIL EVALUASI

Paragraf 8
Ketentuan Khusus Rawan Bencana Sudah diakomodir
Pasal 53 dalam Ketentuan
1. rawan bencana gerakan tanah tinggi; Khusus Rawan
2. rawan bencana gunung berapi dan gerakan tanah tinggi;
3. rawan bencana banjir bandang; dan Bencana
4. rawan bencana tanah longsor.
Pasal 54
Mitigasi Bencana
(2) Kawasan rawan bencana gerakan tanah tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas 1.351,59
A. Terdapat overlay
(seribu tiga ratus lima puluh satu koma lima sembilan) hektar terdapat di:
kawasan/zona rawan
a. SWP II.A pada Blok II.A.1 dan Blok II.A.3;
bencana pada peta pola
b. SWP II.B pada Blok II.B.1 dan Blok II.B.2;
ruang
c. SWP II.C pada Blok II.C.1, Blok II.C.2 dan Blok II.C.3;
B. Terdapat pengaturan
d. SWP II.D pada Blok II.D.1, Blok II.D.2, Blok II.D.3 dan Blok II.D.4;
5 pemanfaatan ruang
e. SWP II E pada Blok II.E.1, Blok II.E.3; dan
pada kawasan/zona
f. SWP II.F pada Blok II.F.2;
yang tertampal
Pasal 55
kawasan/zona rawan
(2) Kawasan rawan bencana gunung berapi tinggi dan gerakan tanah tinggi sebagaimana dimaksud pada
bencana dalam
ayat (1) seluas 63,73 ( enam puluh tiga koma tujuh tiga) hektar terdapat di:
ketentuan khusus
a. SWP II.B pada Blok II.B.1 dan Blok II.B.2; dan
Rawan Bencana
b. SWP II.C pada Blok II.C.2.
Pasal 56
(2) Kawasan rawan bencana gerakann tanah tinggi dan bencana banjir bandang tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) seluas 7,41 (tujuh koma empat satu) hektar terdapat di:
a. SWP II.C pada Blok II.C.3; dan
b. SWP II.D pada Blok II.D.1
Pasal 57
Ketentuan khusus kawasan rawan bencana tanah longsor

145
BATAS DAERAH DAN GARIS PANTAI

NO MUATAN RDTR KAWASAN KELIMUTU-WOLOWARU HASIL EVALUASI

Batas Daerah Tidak berbatasan dengan Kabupaten/Kota lain di sekitarnya.


Pengintegrasian batas daerah menggunakan batas Tidak berbatasan
6 daerah yang telah ditetapkan oleh menteri yang dengan Kab/Kota
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri lain

Garis Pantai wilayah perencanaan RDTR kawasan Kelimutu-Wolowaru tidak terdapat garis
a. Delineasi garis pantai sesuai dengan data RBI pantai. Tidak ada Garis
termutakhir yang telah ditetapkan oleh badan yang Pantai di Wilayah
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Perencanaan
7 informasi geospasial
b. Dapat dilengkapi dengan garis pantai sesuai
kebutuhan rencana tata ruang (jika garis pantai
untuk kebutuhan rencana tata ruang berbeda
dengan garis pantai RBI)

146
PITTI

Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik


Indonesia Nomor 240 Tahun 2021 Tentang Peta Indikatif Tumpang Tindih
Pemanfaatan Ruang Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, Dan Kawasan
Hutan Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk RDTR di Kawasan Pariwisata Ende-
Kelimutu termasuk dalam indikasi bermasalah dan indikasi tidak bermasalah.

147
HASIL EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN
BUPATI KEPULAUAN TANIMBAR
TENTANG RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
TAHUN 2022-2042
1 ORIENTASI WILAYAH

Delineasi RDTR Kawasan Lermatang dan Sekitarnya

Kabupaten
Kepulauan
Tanimbar

Wilayah Delineasi WP Kawasan


Lermatang dan Sekitarnya meliputi
sebagian Kecamatan Tanimbar Selatan.
No Nama Desa Luas (Ha)
1 Sebagian Desa Latdalam ± 922,26
2 Sebagian Desa Lermatang
Delineasi Kawasan Lermatang dan ± 2.986,35
(termasuk Pulau Nustual)
SK BUPATI KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR NOMOR
Sekitarnya: 3 Sebagian Desa Bomaki ± 532,36 600-494-TAHUN 2020 TENTANG PENETAPAN DELINEASI
4 Sebagian Desa Ilngei ± 252,34 RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN LERMATANG
Luas ± 5.956,43 Ha 5 Sebagian Desa Kabiarat ± 832,63
DAN SEKITARNYA

6 Sebagian Desa Lauran ± 431,49 149


149
2 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
KRONOLOGIS PERSETUJUAN SUBSTANSI

Surat Penetapan
Delineasi RDTR Kesepakatan Luas
Kawasan Lermatang Kavling Minimum Konsultasi Publik II
dan Sekitarnya No: 273/BA- No: 143/BA-
No: 600-494-2020 200.12.PK.03.01/XI/2021 200.12.PK.03.01/XII/2021 Acara Pra Validasi KLHS
21 Desember 2020 24 November 2021 8 Desember 2021 10 Maret 2022

Pembahasan
Lintas Sektor

Konsultasi Publik I Berita Acara Peta Dasar Permohonan Pra


No: 275/BA- No: 30.4/DGIG- Validasi KLHS
200.12.PK.03.01/XI/2021 PRT/IGD.02.06/11/2021 No: 660/182
24 November 2021 30 November 2021 15 Februari 2022

150
150
3 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
BUKTI FISIK KELENGKAPAN DOKUMEN PERSETUJUAN SUBSTANSI

Surat Permohonan Persub BA TKPRD Kabupaten SK Penetapan Delineasi BA Kesepakatan kaveling


BA Peta Dasar BIG
dari Bupati oleh Bupati Minimum

Surat Keterangan BA KP II Permohonan Validasi KLHS


BA KP I Tabel Pemeriksaan Mandiri
Kesesuaian Substansi

151
151
4 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
PETA KESEPAKATAN STRUKTUR RUANG DAN POLA RUANG

Peta Rencana Pola Ruang RDTR Kawasan Lermatang dan Sekitarnya Peta Rencana Struktur Ruang RDTR Kawasan Lermatang dan Sekitarnya

KESEPAKATAN
1. Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar 6. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Tanimbar
2. Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar 7. Kepala Dinas PM dan PTSP Kabupaten Kepulauan Tanimbar
3. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Tanimbar 8. Kepala Dinas SDA, BM dan BK Kabupaten Kepulauan Tanimbar
4. Kepala BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Tanimbar 9. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Tanimbar
5. Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kepulauan Tanimbar 10. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Tanimbar 152
11. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar 152
5 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
KESEPAKATAN MATRIKS ITBX

153
153
6 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
RENCANA STRUKTUR RUANG RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

A. Pusat pelayanan kawasan perkotaan


(PPKP) yaitu PPK Bomaki, dengan
fungsi sebagai pusat perdagangan dan • Terdapat rencana jalan lingkar yang
jasa dan perumahan. mengitari subzona pertambangan
B. Sub pusat pelayanan kawasan minyak dan gas bumi
perkotaan (SPPKP) yaitu SPPK • Terdapat Tempat Evakuasi
Lermatang, dengan fungsi sebagai Sementara dan Tempat Evakuasi
pengembangan kawasan Akhir yang memanfaatkan SPU
pertambangan minyak dan gas bumi. eksisting
C. Pusat Pelayanan Lingkungan, terdiri
atas:
C
1. Pusat Lingkungan
1
Kelurahan/Desa Kabiarat: fungsi
pertanian dan perkebunan; A C
2. Pusat Lingkungan 2
Kelurahan/Desa Lauran: fungsi
pertanian, perkebunan, dan C
perumahan; 3
3. Pusat Lingkungan
Kelurahan/Desa Lermatang:
fungsi perdagangan dan jasa,
perumahan, dan pertanian;
4. Pusat Lingkungan
Kelurahan/Desa Latdalam: fungsi
pengembangan perumahan, SPU, C
dan pertanian; 4 154
B 154
7 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
KESESUAIAN DENGAN RTRW KAB. MALUKU TENGGARA BARAT *)
STRUKTUR RUANG RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
STUKTUR RUANG PERDA RTRW KAB MALUKU TENGGARA STRUKTUR RUANG RANPERKADA
BARAT NO 14 TAHUN 2012 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

PLTD

Sistem pusat permukiman/pusat


pelayanan

Rencana Terminal Khusus Blok


Masela

*) Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah nama Kabupaten Kepulauan


Tanimbar sebelum diubah dengan PP No. 02 tahun 2019
155
155
7 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
KESESUAIAN DENGAN DRAFT REVISI RTRW KAB. KEP. TANIMBAR
STRUKTUR RUANG RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
STRUKTUR RUANG RUANG DRAFT REVISI RTRW STRUKTUR RUANG RANPERKADA
KAB. KEPULAUAN TANIMBAR TAHUN 2021-2041 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

Rencana PLTD dalam RTRW kabupaten


telah diakomodasi dalam RDTR

Rencana pusat permukiman/pusat


pelayanan dalam RTRW telah diakomodasi
dalam RDTR

Rencana Terminal Khusus Blok Masela


dalam RTRW telah diakomodasi dalam
RDTR

156
156
8 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
RENCANA POLA RUANG RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
Kode Sub Luas
Zona Sub Zona %
Zona (Ha)
ZONA LINDUNG
Badan Air Badan Air BA 4,25 0,07%
Perlindungan Setempat Perlindungan Setempat PS 46,44 0,78%
Rimba Kota RTH-1 4,57 0,08% Lindung;
Taman Kecamatan RTH-3 0,22 0,00% 162.77 Ha
Ruang Terbuka Hijau Taman Kelurahan RTH-4 0,06 0,00%
Pemakaman RTH-7 1,23 0,02%
3%
Jalur Hijau RTH-8 3,62 0,06%
Ekosistem Mangrove Ekosistem Mangrove EM 102,37 1,72%
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan Badan Jalan BJ 11,79 0,20%
Hutan Produksi yang dapat Dikonversi HPK 1189,67 19,97%
HPK/Badan Air HPK/BA 22,54 0,38%
HPK/Perlindungan Setempat HPK/PS 495,07 8,31%
HPK/Rimba Kota HPK/RTH-1 5,61 0,09%
HPK/Taman Kelurahan HPK/RTH-4 25,02 0,42% Budidaya;
HPK/Pemakaman HPK/RTH-7 6,45 0,11%
HPK/Jalur Hijau HPK/RTH-8 3,04 0,05%
5,793.66 Ha
HPK/Ekosistem Mangrove HPK/EM 81,97 1,38% 97%
HPK/Badan Jalan HPK/BJ 50,96 0,86%
HPK/Tanaman Pangan HPK/P-1 267,07 4,48%
Hutan Produksi HPK/Hortikultura HPK/P-2 314,43 5,28%
HPK/Perkebunan HPK/P-3 1300,99 21,84%
HPK/Pertambangan Minyak dan Gas Bumi HPK/TM 1003,67 16,85%
HPK/Perumahan Kepadatan Sedang HPK/R-3 176,29 2,96%
HPK/Perumahan Kepadatan Rendah HPK/R-4 189,45 3,18%
HPK/SPU Skala Kecamatan HPK/SPU-2 0,40 0,01%
HPK/SPU Skala Kelurahan HPK/SPU-3 24,88 0,42%
HPK/Perdagangan dan Jasa Skala SWP HPK/K-3 55,91 0,94%
HPK/Perkantoran HPK/KT 37,98 0,64%
HPK/Pariwisata HPK/W 1,76 0,03%
HPKPertahanan dan Keamanan HPK/HK 1,04 0,02%
Tanaman Pangan P-1 56,73 0,95%
Pertanian Hortikultura P-2 31,84 0,53%
Perkebunan P-3 250,21 4,20%
Perikanan Perikanan Tangkap IK-1 0,52 0,01%
Pertambangan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi MG 34,75 0,58%
Pariwisata Pariwisata W 2,18 0,04%
Perumahan Kepadatan Rendah R-3 43,70 0,73%
Perumahan
Perumahan Kepadatan Sedang R-4 93,10 1,56%
SPU Skala Kecamatan SPU-2 4,23 0,07%
Sarana Pelayanan Umum
SPU Skala Kelurahan SPU-3 6,44 0,11%
Ruang Terbuka Non Hijau Perdagangan dan Jasa Skala SWP RTNH 0,01 0,00%
Perdagangan dan Jasa Ruang Terbuka Non Hijau K-3 0,20 0,00%
Perkantoran Perkantoran KT 0,34 0,01% 157
Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan Keamanan
Grand Total
HK 3,42 0,06%
5956,43 100%
157
9 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
KESESUAIAN DENGAN RTRW KAB. MALUKU TENGGARA BARAT *)
POLA RUANG RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
POLA RUANG PERDA RTRW KAB MALUKU POLA RUANG RANPERKADA
TENGGARA BARAT NO 14 TAHUN 2012 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

Kawasan Perumahan di Ilngei, Kabiarat, Lauran,


Bomaki dan Lermatang

Sebagian HPK pada Pola Ruang masih


dipertahankan sebagai HPK dan sebagian sebagai
Holding Zone

*) Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah nama Kabupaten Kepulauan


Tanimbar sebelum diubah dengan PP No. 02 tahun 2019 158
158
9 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
KESESUAIAN DENGAN DRAFT REVISI RTRW KAB. KEP. TANIMBAR
POLA RUANG RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
POLA RUANG DRAFT REVISI RTRW POLA RUANG RANPERKADA
KAB. KEPULAUAN TANIMBAR TAHUN 2021-2041 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

Kawasan Perumahan di Ilngei, Kabiarat, Lauran,


Bomaki dan Lermatang

Sebagian HPK pada Pola Ruang masih


dipertahankan sebagai HPK dan sebagian sebagai
Holding Zone

Kawasan Permukiman pada RTRW


diperuntukan sebagai zona Perumahan
di RDTR

159
159
11 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
PEMBAGIAN SUB WILAYAH PERENCANAAN (SWP)

SWP A SWP B SWP Lokasi Luas (Ha)


(Pusat Agribisnis) (Pusat perdagangan dan jasa)
• Zona perumahan kepadatan sedang Desa Lauran, Desa ± 1.406,00
• Zona pertanian tanaman
dan tinggi A Kabiarat, dan Desa
pangan Ilngei
• Kawasan perkantoran
• Perumahan kepadatan
• Zona perdagangan dan jasa (pasar) B Desa Bomaki ± 644,39
rendah
• Zona sarana prasarana umum (SPU)
• Mitigasi bencana (kawasan
• Mitigasi bencana (kawasan bakau) Desa Lermatang ± 2.979,59
bakau) • Zona perikanan C (termasuk Pulau
Nustual)
SWP C SWP D
(Pengembangan kawasan D Desa Latdalam ± 926,44
(Pengembangan perumahan, pertanian
pertambangan) dan perkebunan)
• Zona pertambangan • Kegiatan pariwisata
• Zona perdagangan dan jasa • Pengembangan zona perumahan
• Zona perumahan kepadatan kepadatan rendah
rendah (menampung • Zona pertanian dan perkebunan
pegawai industri) • Mitigasi bencana (kawasan bakau)
• Mitigasi bencana (kawasan
bakau)

160
160
12 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
PERATURAN ZONASI | A. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN
Tabel/Matriks Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan
Hutan Sarana Pelayanan Perdagangan
Ruang Terbuka Hijau Pertanian Perikanan Pertambangan Perumahan
Pemanfaatan diizinkan, Produksi Umum dan Jasa
I karena sesuai dengan BADAN
Perlindun RTH
Ekosistem Badan
KHP P IK T R SPU
Ruang
Terbuka
K Pertahanan
gan Hutan Pariwisata Perkantoran dan
AIR Mangrove Jalan Non Perdagangan
Setempat Rimba Taman Taman Pertambangan Perumahan Perumahan
peruntukkan tanah KEGIATAN Kecamat Kelura
Pemaka Jalur Produksi Tanaman Hortik
Perkebunan
Perikanan
Minyak dan Gas Kepadatan Kepadatan
SPU Skala SPU Skala Hijau dan Jasa Keamanan
Kota man Hijau yang dapat Pangan ultura Tangkap Kecamatan Kelurahan Skala Sub-
an han Bumi Sedang Rendah
Dikonversi WP
BA PS RTH-1 RTH-3 RTH-4 RTH-7 RTH-8 EM BJ HPK P-1 P-2 P-3 IK-1 MG W R-3 R-4 SPU-2 SPU-3 RTNH K-3 KT HK
Pemanfaatan diizinkan A. PERTANIAN, KEHUTANAN
T bersyarat terbatas, DAN PERIKANAN
011 Pertanian Tanaman
Pembatasan dilakukan Semusim
X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
melalui pembatasan kegiatan 0121 Pertanian Buah Anggur X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
dan penggunaan lahan pada 0122 Pertanian Buah-Buahan
X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
Tropis dan Subtropis
subzona HPK yang diusulkan
0123 Pertanian Buah Jeruk X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
perubahan fungsi, 0124 Pertanian Buah Apel dan
pembatasan pengoperasian, Buah Batu (Pome and Stone X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
pembatasan kaveling, dan Fruits)
0125 Pertanian Sayuran dan
pembatasan waktu dan Buah Semak dan Buah Biji X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
jumlah pemanfaatan. Kacang-Kacangan Lainnya
0126 Perkebunan buah-buahan
penghasil minyak X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
Pemanfaatan diizinkan (oleaginous)
B secara bersyarat,
0127 Pertanian Tanaman untuk
Bahan Minuman
X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
Pemanfaatan memerlukan 0128 Perkebunan tanaman
ijin penggunaan bersyarat. rempah-rempah,
X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
aromatik/penyegar,
Izin ini sehubungan dengan
narkotik dan obat
usaha menanggulangi 01281 Perkebunan Lada X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
dampak pembangunan di 01282 Perkebunan Cengkeh X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
sekitarnya, dapat berupa 01283 Pertanian Cabai X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
01284 Perkebunan Tanaman
dokumen terkait kawasan X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
Aromatik/Penyegar
hutan, AMDAL, UKL dan 01285 Pertanian Tanaman Obat
X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
UPL, ANDALALIN, SPPL atau Biofarma Rimpang
01286 Pertanian Tanaman Obat
atau Biofarma Non X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
Pemanfaatan yang Rimpang
X tidak diizinkan,
01289 Pertanian Tanaman
Rempah-Rempah,
X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
Kegiatan dan penggunaan Aromatik/Penyegar dan
Obat Lainnya
lahan yang termasuk 0129 Perkebunan tanaman
X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
dalam klasifikasi X tahunan lainnya
memiliki sifat tidak sesuai 013 Pertanian Tanaman Hias
dan Pengembangbiakan X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
dengan peruntukan lahan Tanaman 161
yang direncanakan. 014 Peternakan
016 Jasa penunjang pertanian
X X X X X X X X X X I I I X X X X X X X X X X 161
X
X X X X X X X X X T1, B1 I I I X X X X X X X X X X X
12 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
PERATURAN ZONASI | A. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN
Tabel/Matriks Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan

Klasifikasi Keterangan
Pemanfaatan diizinkan,
I karena sesuai dengan peruntukkan tanah I Diizinkan

Kegiatan tersebut diizinkan secara terbatas hanya pada zona Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK)
T1
Pemanfaatan diizinkan bersyarat yang diusulkan perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutannya menjadi zona lainnya
T terbatas,
Pembatasan dilakukan melalui T2 Kegiatan tersebut diizinkan dengan batasan jam operasional hanya pada pukul 06.00 hingga 21.00
pembatasan kegiatan dan penggunaan Kegiatan tersebut diizinkan dengan batasan luas bangunan yang dimanfaatkan maksimal 50% dari total luas
lahan pada subzona HPK yang diusulkan T3
bangunan
perubahan fungsi, pembatasan
pengoperasian, pembatasan kaveling, Kegiatan tersebut diizinkan hanya apabila pada blok tersebut belum terdapat kegiatan serupa dengan skala
T4
dan pembatasan waktu dan jumlah pelayanan sama
pemanfaatan.
Kegiatan tersebut diizinkan dengan syarat wajib melampirkan SK Penunjukan Kawasan Hutan, SK
Pemanfaatan diizinkan secara bersyarat, Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan, SK Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan, Perubahan Fungsi
B1
B Pemanfaatan memerlukan ijin Kawasan Hutan, dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan terbaru yang menyatakan
penggunaan bersyarat. Izin ini bahwa kawasan tersebut telah mendapatkan persetujuan pelepasan kawasan hutan
sehubungan dengan usaha
menanggulangi dampak pembangunan di Kegiatan tersebut diizinkan dengan syarat melampirkan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
B2
sekitarnya, dapat berupa dokumen (AMDAL)
terkait kawasan hutan, AMDAL, UKL dan Kegiatan tersebut diizinkan dengan syarat melampirkan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
UPL, ANDALALIN, SPPL B3
Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL)
Pemanfaatan yang tidak diizinkan, B4 Kegiatan tersebut diizinkan dengan syarat melampirkan Dokumen ANDALALIN
X Kegiatan dan penggunaan lahan yang
termasuk dalam klasifikasi X memiliki Kegiatan tersebut diizinkan dengan syarat melampirkan Dokumen SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan
B5
sifat tidak sesuai dengan peruntukan Lingkungan
lahan yang direncanakan. X Dilarang 162
162
12 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
PERATURAN ZONASI | B. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
Tabel Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ketentuan Intensitas Pemanfaatan
No Zona Kode Sub Zona Kode Ruang No Zona Kode Sub Zona Kode Ruang
KDB Max KLB Max KDH Min KDB Max KLB Max KDH Min
ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA
1 Badan Air BA Badan Air BA 0% 0 0% 9 Badan Jalan BJ Badan Jalan BJ 0% 0 0%
Hutan Produksi yang
Perlindungan Perlindungan 10 Hutan Produksi KHP HPK 10% 0,1 80%
2 PS PS 10% 0,1 80% Dapat Dikonversi
Setempat Setempat
3 Rimba Kota RTH-1 0% 0 90% Ruang Terbuka Ruang Terbuka Non
11 RTNH RTNH 20% 0,2 20%
Non Hijau Hijau
4 Taman Kecamatan RTH-3 10% 0,1 80% Pertambangan Pertambangan
Ruang Terbuka 12 Minyak dan Gas MG Minyak dan Gas MG 50% 2,0 30%
RTH
5 Hijau Taman Kelurahan RTH-4 10% 0,1 80% Bumi Bumi
13 Pariwisata W Pariwisata W 60% 1,8 10%
6 Pemakaman RTH-7 10% 0,1 70%
14 Tanaman Pangan P-1 10% 0,1 80%
7 Jalur Hijau RTH-8 0% 0 90%
Ekosistem 15 Pertanian P Hortikultura P-2 10% 0,1 80%
8 EM Ekosistem Mangrove EM 20% 0,2 80%
Mangrove 16 Perkebunan P-3 10% 0,1 80%
17 Kepadatan Sedang R-3 60% 1,8 10%
Perumahan R
18 Kepadatan Rendah R-4 40% 1,2 20%

19 Sarana Pelayanan Skala Kecamatan SPU-2 50% 2,0 30%


SPU
20 Umum Skala Kelurahan SPU-3 50% 2,0 30%
Perdagangan dan Skala SWP
21 K K-3 70% 2,8 10%
Jasa
22 Perkantoran KT Perkantoran KT 50% 2,0 10%
23 Perikanan IK Perikanan Tangkap IK-1 50% 1,0 20%
Pertahanan dan Pertahanan dan
24 HK HK 50% 2,0 10%
Keamanan Keamanan
163
163
12 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
PERATURAN ZONASI | C. KETENTUAN TATA BANGUNAN
Tabel Ketentuan Tata Bangunan

Ketentuan Tata Bangunan Ketentuan Tata Bangunan


No Zona Kode Sub Zona Kode Garis Sempadan Ketinggian No Zona Kode Sub Zona Kode Garis Sempadan
Ketinggian Bangunan
Bangunan Bangunan Bangunan
ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA
1 Badan Air BA Badan Air BA - - - 9 Badan Jalan BJ Badan Jalan BJ - - -
Perlindungan Perlindungan Hutan Produksi yang
2 PS PS 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter 10 Hutan Produksi KHP HPK 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter
Setempat Setempat Dapat Dikonversi
3 Rimba Kota RTH-1 - - - Ruang Terbuka Ruang Terbuka Non
4 Taman Kecamatan RTH-3 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter 11 RTNH RTNH 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter
Ruang Terbuka Non Hijau Hijau
5 RTH Taman Kelurahan RTH-4 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter Pertambangan
Hijau Pertambangan
6 Pemakaman RTH-7 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter 12 Minyak dan Gas MG MG 0,5 x Damija (ROW) 4 Lantai 24 Meter
7 Jalur Hijau RTH-8 - - - Minyak dan Gas Bumi
Bumi
Ekosistem Pariwisata W Pariwisata W 0,5 x Damija (ROW) 3 Lantai 18 Meter
8 EM Ekosistem Mangrove EM 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter
Mangrove 13 Tanaman Pangan P-1 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter
14 Pertanian P Hortikultura P-2 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter
15 Perkebunan P-3 0,5 x Damija (ROW) 1 Lantai 6 Meter
16 Kepadatan Sedang R-3 0,5 x Damija (ROW) 3 Lantai 18 Meter
Perumahan R
17 Kepadatan Rendah R-4 0,5 x Damija (ROW) 3 Lantai 18 Meter
18 Sarana Skala Kecamatan SPU-2 0,5 x Damija (ROW) 4 Lantai 24 Meter
Pelayanan SPU
19 Skala Kelurahan SPU-3 0,5 x Damija (ROW) 4 Lantai 24 Meter
Umum
Perdagangan dan
20 K Skala SWP K-3 0,5 x Damija (ROW) 4 Lantai 24 Meter
Jasa
21 Perkantoran KT Perkantoran KT 0,5 x Damija (ROW) 4 Lantai 24 Meter
22 Perikanan IK Perikanan Tangkap IK-1 0,5 x Damija (ROW) 2 Lantai 12 Meter
Pertahanan dan Pertahanan dan
23 HK HK 0,5 x Damija (ROW) 4 Lantai 24 Meter
Keamanan Keamanan
164
164
12 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
PERATURAN ZONASI | CONTOH SUB–ZONA PERUMAHAN KEPADATAN SEDANG

1. Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan terlampir dalam


Matrik ITBX
Peraturan Zonasi – Zona Perumahan Kepadatan Sedang
2. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang
1) KDB maksimum 60 (enam puluh) persen;
2) KLB maksimum 1,8 (satu koma delapan); dan
3) KDH minimal 10 (sepuluh) persen.
4) Luas kaveling minimum 60 (enam puluh) meter persegi

3. Ketentuan Tata Bangunan


1) TB maksimum dengan 18 (delapan belas) meter atau 3 lantai;
2) GSB minimum 0,5 (nol koma lima) dikali rumija
3) Konstruksi bangunan mengikuti SNI yang berlaku.

4. Ketentuan Sarana Prasarana Minimal

- Jaringan jalan : dilayani jalan dengan hierarki minimal jalan


lingkungan dan lebar badan jalan minimal 4 meter
- jaringan air bersih
- jaringan air limbah : septic tank per kavling atau IPAL komunal
- jaringan drainase yang terintegrasi dengan saluran kota
- jaringan sampah : pengelolaan sampah yang tidak membuah
sampah ke badan air
165
165
13 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
KETENTUAN LUAS KAVELING MINIMUM BIDANG TANAH

● Penyepakatan luas kaveling minimum tertuang pada


Berita Acara No. 273/BA-200.12.PK.03.01/XI/2021
tanggal 24 November 2021 tentang Berita Acara
Kesepakatan Pemda Kab. Kep. Tanimbar dengan Kantor
Pertanahan Kab. Kep. Tanimbar tentang luas kaveling
minimum.
● Luas minimal kaveling perumahan di WP Lermatang
dan Sekitarnya ditetapkan seluas 60 m2.
● Ketentuan luas kaveling minimum termuat pada
Raperkada WP Lermatang dan Sekitarnya Pasal 69
tentang penjabaran aturan dasar zona perumahan.

166
166
14 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
PERSANDINGAN POLA RUANG
ANTARA BATANG TUBUH (RAPERKADA) DAN PETA DIGITAL (GDB)
ZONA SUB ZONA KODE SUB ZONA LUAS GDB (Ha) LUAS RANPERKADA (Ha)
ZONA LINDUNG
Badan Air Badan Air BA 4,25 4,25
Perlindungan Setempat Perlindungan Setempat PS 46,44 46,44
Rimba Kota RTH-1 4,57 4,57
Taman Kecamatan RTH-3 0,22 0,22
Ruang Terbuka Hijau Taman Kelurahan RTH-4 0,06 0,06
Pemakaman RTH-7 1,23 1,23
Jalur Hijau RTH-8 3,62 3,62
Ekosistem Mangrove Ekosistem Mangrove EM 102,37 102,37
TOTAL LUAS ZONA LINDUNG 162,76 162,76

167
167
14 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
PERSANDINGAN POLA RUANG
ANTARA BATANG TUBUH (RAPERKADA) DAN PETA DIGITAL (GDB)
LUAS RANPERKADA
ZONA SUB ZONA KODE SUB ZONA LUAS GDB (Ha)
(Ha)
TOTAL LUAS ZONA LINDUNG 162,76 162,76
ZONA BUDI DAYA
Badan Jalan Badan Jalan BJ 11,78 11,78
Hutan Produksi yang dapat Dikonversi HPK 5.254,22 5.254,22
1.Hutan Produksi yang dapat Dikonversi
2. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Zona Badan Air HPK/BA 22,54 22,54
3. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Zona Perlindungan Setempat HPK/PS 495,07 495,07
4. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Rimba Kota HPK/RTH-1 5,61 5,61
5. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Taman Kelurahan HPK/RTH-4 25,02 25,02
6. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Pemakaman HPK/RTH-7 6,45 6,45
7. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Jalur Hijau HPK/RTH-8 3,04 3,04
8. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Zona Ekosistem Mangrove HPK/EM 81,97 81,97
9. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Zona Badan Jalan HPK/BJ 50,97 50,97
Hutan Produksi 10. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Tanaman Pangan HPK/P-1 267,07 267,07
11. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Hortikultura HPK/P-2 314,43 314,43
12. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Perkebunan HPK/P-3 1.300,99 1.300,99
13. hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Pertambangan Minyak dan Gas Bumi HPK/TM 1.003,67 1.003,67
14. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Perumahan Kepadatan Sedang HPK/R-3 176,29 176,29
15. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Perumahan Kepadatan Rendah HPK/R-4 189,45 189,45
16. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona SPU Skala Kecamatan HPK/SPU-2 0,4 0,4
17.Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona SPU Skala Kelurahan HPK/SPU-3 24,88 24,88
18. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Sub-Zona Perdagangan dan Jasa Skala SWP HPK/K-3 55,91 55,91
19. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Zona Perkantoran HPK/KT 37,98 37,98
20. Hutan produksi yang dapat dikonversi diusulkan menjadi Zona Pertahanan dan Keamanan HPK/HK 1,04 1,04
Tanaman Pangan P-1 56,73 56,73
Pertanian Hortikultura P-2 31,84 31,84
Perkebunan P-3 250,21 250,21
Perikanan Perikanan Tangkap IK-1 0,52 0,52
Pertambangan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi MG 34,75 34,75
Pariwisata Pariwisata W 2,18 2,18
Perumahan Kepadatan Sedang R-3 93,1 93,1
Perumahan
Perumahan Kepadatan Rendah R-4 43,7 43,7
Sarana Pelayanan Umum Skala Kecamatan SPU-2 4,23 4,23
Sarana Pelayanan Umum
Sarana Pelayanan Umum Skala Kelurahan SPU-3 6,44 6,44
Ruang Terbuka Non Hijau Ruang Terbuka Non Hijau RTNH 0,2 0,2
Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan Jasa Skala SWP K-3 0,01 0,01
Perkantoran Perkantoran KT 0,34 0,34
Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan Keamanan HK 3,42 3,42
TOTAL LUAS ZONA LINDUNG 5793,67 5793,67
168
GRAND TOTAL 5956,43 5956,43 168
EVALUASI MUATAN STRATEGIS
RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

169
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI

1 Kebijaka RTRWN Lampiran VI Wilayah Sungai Terdapat zona perlindungan Sudah diakomodasi
n (WS) setempat untuk melindungi
Strategis WP Lermatang dan sempadan sungai yang termasuk
Nasional Sekitarnya termasuk dalam dalam DAS
Wilayah Sungai Strategis
Nasional Kepulauan
Yamdena – Wetar

Lampiran IX Kawasan Diakomodasi dalam tujuan Sudah diakomodasi


Andalan penataan ruang Kawasan
Kawasan Kei-Aru- Pulau Lermatang dan Sekitarnya, yaitu
Wetar- Pulau terwujudnya Kawasan Perkotaan
Lermatang yang tangguh, inklusif,
Tanimbar-Saumlaki:
dan mendukung kesejahteraan
perikanan, kehutanan,
masyarakat.
perkebunan, industri,
minyak dan gas bumi

170
170
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI


1 Kebijakan PSN • Perpres Nomor 109 Tahun 2020 tentang Terdapat Pengembangan Lapangan Abadi Sudah diakomodasi
Strategis Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 3 Wilayah Kerja Masela
Nasional Tahun 2016 tentang Percepatan Luas Permohonan Blok masela:
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional; 1.406,57 Ha termasuk adalah untuk
• Peraturan Menteri Bidang Perekonomian pengembangan industri turunannya
Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Sudah diakomodir dalam rencana Pola
Daftar Proyek Strategis Nasional Ruang RDTR Desa Lermatang dan
sekitarnya, yaitu Sub Zona Minyak dan Gas
Bumi (MG) dengan luas : 1,039.16 Ha. Sub
Zona tersebut seluas 999.24 Ha berada di
Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK),
sehingga penamaan Sub Zonanya menjadi
Hutan Produksi yang dapat
dikonversi/Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi (HPK/MG)

RTRWN • PP Nomor 13 Tahun 2017 tentang


Perubahan PP Nomor 26 Tahun 2008
tentang RTRWN
Lampiran V Bandar Udara sebagai Simpul Terdapat ketentuan khusus KKOP untuk Sudah diakomodasi
Transportasi Udara Nasional kawasan yang termasuk dalam Permukaan
Kerucut dan Permukaan Horizontal Luar
WP Lermatang dan Sekitarnya dilalui akses
jalan menuju Bandar Udara Mathilda
Batlayeri
Lampiran VA Jaringan Infrastruktur Sudah diakomodasi
Pembangkit Tenaga Listrik
WP Lermatang dan Sekitarnya terdapat
pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) 171
171
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI


2 RTH UU Nomor 2006 Tahun Luas RTH: 3,58% dari luas WP Sudah diakomodasi
2007 tentang Penataan Rencana pemenuhan RTH Publik WP Kawasan Lermatang dan Sekitarnya sudah diatur dalam indikasi
Ruang program prioritas pemanfaatan ruang
Kode
proporsi ruang terbuka Sub Zona Sub Luas (HA)
hijau publik pada wilayah Zona
kota paling sedikit 20 (dua
puluh) persen dari luas Perlindungan Setempat PS 46,44
wilayah kota . Ekosistem Mangrove EM 102,37
Rimba Kota RTH-1 4,57
Taman Kecamatan RTH-3 0,22
Taman Kelurahan RTH-4 0,06
Pemakaman RTH-7 1,23
Jalur Hijau RTH-8 3,62
Total Luas RTH 158,51

Total Luas Wilayah Perencanaan 5956,43

Luas Pembagi = Total Luas WP -


(Kawasan terbangun)
Luas Pembagi = 5.956,43 -
1.532,71
4.423,72
Persentase RTH 3,58%

172
172
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI


3 Peruntukan PP Nomor 23 Tahun 2021 tentang • Berdasarkan SK kehutanan nomor Sudah diakomodasi
Kawasan Penyelenggaraan Kehutanan SK.6604/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021
Hutan Kriteria Hutan Produksi yang dapat dari keseluruhan luas wilayah perencanaan Peta Zona Hutan
Dikonversi (5.956,43 Ha), tidak terdapat kawasan Produksi yang dapat
peruntukan hutan lindung, namun terdapat Dikonversi
SK Menteri Lingkungan Hidup dan
5.254,22 lahan yang berstatus sebagai Hutan
Kehutanan Nomor: SK.6604/MENLHK-
Produksi Konversi (HPK) atau sebesar 88,21% dari
PKTL/KUH/PLA.2/10/2021
seluruh luas wilayah perencanaan
Sebagian besar WP Lermatang dan
• Aturan dasar Peraturan Zonasi Zona HPK telah
Sekitarnya termasuk Hutan Produksi yang
menyesuaikan Permen LHK:
dapat Dikonversi (HPK).
Permen LHK Nomor 07 tahun 2021 tentang
Permen ATR/BPN Nomor 11 Tahun 2021 Perencanaan Kehutanan, perubahan Peruntukan
tentang Tata Cara Penyusunan, Kawasan Hutan dan Perubahan Fungsi Kawasan
Peninjauan Kembali, Revisi, dan Hutan, serta Penggunaan Kawasan Hutan.
Penerbitan Persetujuan Substansi • Usulan pelepasan Kawasan Hutan digambarkan HPK

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, sebagai holding zone


Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail Tata • Dasar Usulan Pelepasan Kawasan Hutan Produksi
Ruang, pada rencana pola ruang, dapat yang dapat Dikonversi: Peta Pola Ruang
berlaku ketentuan tambahan terkait 1. Indikatif TORA
holding zone 2. Rencana Lokasi Pengembangan Lapangan
Abadi Wilayah Kerja Masela
3. Peruntukan Kawasan Lindung: Zona
Perlindungan Setempat
4. Peta Status Hak Atas Tanah dari BPN
Kabupaten Kepulauan Tanimbar

173
173
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI


4 LP2B SK Menteri ATR/Kepala Tidak terdapat penetapan Lahan Baku Sawah di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar
BPN Nomor 686/SK- Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
PG.03.03/XII/2019
tentang Penetapan Luas
LBS Tahun 2019
.

174
174
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI


5 Mitigasi Jenis Bencana Potensi Bencana Tsunami berdasarkan Peta Potensi tinggi gelombang tsunami
Bencana Indonesia (PVMBG, 2020), potensi tinggi limpasan gelombang tsunami (run up) di
pesisir pantai sekitar WP Lermatang sekitar 2,78 m.
Sistem Evakuasi Mitigasi Bencana yang termuat dalam RDTR Kawasan Lermatang dan Sekitarnya terdapat Sudah diakomodasi
Bencana pada Rencana Struktur Ruang yang terdiri dari jalur evakuasi dan tempat evakuasi.

Ranperkada Pasal 18
(2) jalur evakuasi bencana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. Jalur evakuasi di Blok I.A.2, Blok I.A.3 dan Blok I.A.4;
b. Jalur evakuasi di Blok I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3, dan Blok I.B.4;
c. Jalur evakuasi di Blok I.C.4, Blok I.C.6, Blok I.C.7, dan Blok I.C.8; dan
d. Jalur evakuasi di Blok I.D.2.
(3) Tempat evakuasi yang dimaksud dalam ayat (1) huruf b, terdiri atas:
a. titik kumpul;
b. tempat evakuasi sementara; dan
c. tempat evakuasi akhir;
(4) Titik kumpul sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf a, terdiri atas:
a. titik kumpul di Blok I.B.2;
b. titik kumpul di Blok I.C.8; dan
c. titik kumpul di Blok I.D.2.
(5) Tempat evakuasi sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf b, terdiri atas:
a.tempat evakuasi sementara di Blok I.A.2, Blok I.A.3, dan Blok I.A.4;
b.tempat evakuasi sementara di Blok I.B.3, dan Blok I.B.4;
c.tempat evakuasi sementara di Blok I.C.6, Blok I.C.7, dan Blok I.C.8; dan
d.tempat evakuasi sementara di Blok I.D.2.
(6) Tempat evakuasi akhir sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf c, terdiri atas:
a. tempat evakuasi akhir di Blok I.A.4;
b. tempat evakuasi akhir di Blok I.B.3;
c. tempat evakuasi akhir di Blok I.C.6 dan Blok I.C.8; dan
d. tempat evakuasi akhir di Blok I.D.2.

Peta Sebaran TES, TEA, dan Titik Kumpul


175
175
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI


5 Mitigasi Ketentuan Khusus Ketentuan Khusus Rawan Bencana Tsunami Sudah diakomodasi
Bencana
(6) Ketentuan khusus untuk kawasan rawan bencana tsunami sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) terdiri atas:
a. pemanfaatan ruang pada kawasan rawan bencana termasuk ke dalam
ketentuan zona bersyarat:
1. pembangunan baru harus mengikuti standar yang berlaku (SNI 1726-
2019) mengenai perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung;
2. pada Kawasan Rawan Bencana (KRB), intensitas pemanfaatan ruang
diarahkan pada kepadatan sedang; dan
b. pembangunan hunian pada zona rawan tsunami diarahkan dengan bangunan
minimal 2 (dua) lantai atau lebih dengan elevasi lantai dasar setinggi muka air
laut;
c. ketentuan pengurangan risiko bencana diatur sesuai ketentuan peraturan
perundungan-undangan yang berlaku.

Peta Kawasan Rawan Bencana

176
176
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI


5 Mitigasi Ketentuan Khusus Ketentuan Khusus Tempat Evakuasi Bencana dan Tempat Evakuasi Akhir Sudah diakomodasi
Bencana Ranperkada Pasal 48
(7) Ketentuan arahan pemanfaatan ruang untuk tempat evakuasi bencana
tsunami sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) terdiri atas:
a. Tempat Evakuasi Sementara (TES) merupakan ruang penyelamatan diri
(escape building) dan berfungsi sebagai tempat berkumpul (assembly point)
penduduk yang akan melanjutkan mobilisasi ke Tempat Evakuasi Akhir (TEA),
meliputi:
1. waktu tempuh lokasi TES maksimal 5-10 menit, untuk bencana tsunami
perlu memperhitungkan beberapa faktor yang mempengaruhi waktu
tempuh;
2. jarak tempuh ke lokasi TES sekitar 225 – 450 m dari pusat permukiman
atau aktivitas masyarakat terdampak dalam kawasan rawan bencana;
3. terletak pada jaringan jalan yang mudah dicapai dari segala arah dengan
berlari atau berjalan kaki (aksesibilitas tinggi);
4. memiliki sarana dan prasarana penunjang yang lengkap; dan
5. TES dapat berupa Fasilitas Bangunan Publik pada zona aman di luar
Kawasan Rawan Bencana (KRB) atau bukit serta bangunan vertikal
sebagai tempat evakuasi vertikal (TEV) pada zona KRB.
b. Tempat Evakuasi Akhir (TEA) merupakan tempat penampungan penduduk di
kawasan aman dari bencana dan dapat ditempati untuk jangka waktu
tertentu, meliputi:
1. lokasi berada di luar wilayah rawan bencana;
2. terdapat fasilitas jalan dari permukiman ke tempat penampungan untuk
memudahkan evakuasi (escape road);
3. memiliki standar minimal daya tampung ruang evakuasi. dengan standar Peta Sebaran TES, TEA, dan Titik Kumpul
minimal kebutuhan ruang yang dianjurkan adalah 3 (tiga) m2/orang;
4. ketersediaan sarana air bersih, MCK, penerangan/listrik, dll yang
mencukupi;
5. ketersediaan pos kesehatan untuk pelayanan kesehatan pengungsi; dan
6. ketersediaan pos komunikasi dengan sarana yang lebih lengkap (radio
komunikasi, telepon, satelit). 177
177
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI


6 Batas Daerah No. Permendagri WP tidak berbatasan dengan wilayah administrasi kabupaten/kota
lain
BA Berbatasan

178
178
15 RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA
7 MUATAN STRATEGIS RDTR KAWASAN LERMATANG DAN SEKITARNYA

MUATAN STRATEGIS RDTR WP LERMATANG DAN SEKITARNYA HASIL EVALUASI


7 Garis Pantai Sumber Garis RDTR Kawasan Lermatang dan Sekitarnya telah menggunakan garis
Pantai pantai yang telah direkomendasikan dalam Berita Acara Peta Dasar
Nomor : 30.4/DGIG-PRT/IGD.02.06/11/2021 pada Tanggal 30
Kesesuaian
November 2021 oleh Badan Informasi Geospasial
dengan data BIG

179
179
PITTI

Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang


Perekonomian Republik Indonesia Nomor 240 Tahun 2021
Tentang Peta Indikatif Tumpang Tindih Pemanfaatan Ruang
Ketidaksesuaian Batas Daerah, Tata Ruang, Dan Kawasan Hutan
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk RDTR di Kawasan
Pariwisata Ende-Kelimutu termasuk dalam indikasi bermasalah
dan indikasi tidak bermasalah.

180
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional

Anda mungkin juga menyukai