• Sumber TORA yang sudah lengkap baik obyek (lokasi lahan) maupun subyeknya (masyarakat) dapat segera dilakukan proses sertifikasi. Diperlukan
waktu 3 bulan, ATR/BPN untuk menerbitkan sertifikat. Sebelum sertifikat dikeluarkan, Menteri LHK menerbitkan Surat Keputusan (SK) Pelepasan
Melalui Perubahan Batas (Pra-Sertifikat) untuk Sumber TORA yang memuat lokasi lahan TORA beserta subyek penerima TORA. SK tersebut dapat
diberikan oleh Presiden langsung kepada masyarakat.
• Sumber TORA yang belum lengkap, baik yang bersumber dari PPTKH maupun HPK tidak produktif, diperlukan identifikasi subyek TORA maupun jenis
pemanfaatannya. Gub/Bupati/Walikota melengkapi informasi mengenai subyek TORA dan pemanfaatannya dengan mengirimkan permohonan dan
proposal pemanfaatan lahan. SK Pelepasan kemudian dapat segera diterbitkan setelah dilakukan verifikasi oleh Tim Lintas Kementerian untuk
seterusnya diterbitkan sertifikat oleh Menteri ATR/BPN.
1) Pengusulan oleh Bupati/Walikota terhadap tanah-tanah yang masuk di dalam peta Indikatif TORA namun belum ada pengusulannya oleh masyarakat
2) Proposal Pemanfaatan Lahan akan dibahas oleh Tim lintas Kementerian/Lembaga (Tim Interdep) yang dikoordinasikan oleh Menko Perekonomian. Keputusan akhir berupa SK Menko Perekonomian
tentang hasil verifikasi proposal permohonan HPK Tidak Produktif.
3) SK Pelepasan Melalui Perubahan Batas untuk Sumber TORA memuat informasi nama subyek, luas, pemanfaatan lahan, dan sketsa bidang tanah Diktum arahan tindak lanjut sertifikasi oleh ATR/BPN.
2
JADWAL SOSIALISASI DAN HASIL ALOKASI PENYEDIAAN KAWASAN HUTAN UNTUK TORA
Jumlah non inver PPTKH (Timdu) 2.339.503 2.094.964 341.731 33.392 1.032.342 - - - - 1.407.465 67%
Jumlah Inver PPTKH 2.630.686 2.101.721 348.883 9.342 213.870 179.145 151.212 296.061 50.461 1.248.974 59%