Anda di halaman 1dari 5

PROSES SERTIFIKASI DAN REDISTRIBUSI TORA DARI KAWASAN HUTAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN


REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 4 Agustus 2019
PROSES SERTIFIKASI DAN REDISTRIBUSI TORA DARI KAWASAN HUTAN

• Sumber TORA yang sudah lengkap baik obyek (lokasi lahan) maupun subyeknya (masyarakat) dapat segera dilakukan proses sertifikasi. Diperlukan
waktu 3 bulan, ATR/BPN untuk menerbitkan sertifikat. Sebelum sertifikat dikeluarkan, Menteri LHK menerbitkan Surat Keputusan (SK) Pelepasan
Melalui Perubahan Batas (Pra-Sertifikat) untuk Sumber TORA yang memuat lokasi lahan TORA beserta subyek penerima TORA. SK tersebut dapat
diberikan oleh Presiden langsung kepada masyarakat.
• Sumber TORA yang belum lengkap, baik yang bersumber dari PPTKH maupun HPK tidak produktif, diperlukan identifikasi subyek TORA maupun jenis
pemanfaatannya. Gub/Bupati/Walikota melengkapi informasi mengenai subyek TORA dan pemanfaatannya dengan mengirimkan permohonan dan
proposal pemanfaatan lahan. SK Pelepasan kemudian dapat segera diterbitkan setelah dilakukan verifikasi oleh Tim Lintas Kementerian untuk
seterusnya diterbitkan sertifikat oleh Menteri ATR/BPN.

SUMBER TORA PROSES PENYIAPAN SUMBER TORA PROSES SERTIFIKASI

Persyaratan (obyek dan subyek) Lengkap


• Nama
SK Pelepasan Melalui Sertifikasi Tanah
• Alamat
Perubahan Batas untuk Redistribusi dari
• Luas
Sumber TORA 3) Kawasan Hutan
• Pemanfaatan lahan (Lahan garapan, permukiman,
fasum fasos)
Penyelesaian
Penguasaan Tanah
Dalam Kawasan
Hutan (PPTKH)

Proposal Subyek TORA


Persyaratan belum lengkap1)
oleh
Subyek belum teridentifikasi
Gub/Bupati/Walikota

SK Pelepasan Melalui Sertifikasi Tanah


Verifikasi 2) Perubahan Batas untuk Redistribusi dari
Sumber TORA 3) Kawasan Hutan

Hutan Produksi Proposal pemanfaatan


Konversi (HPK) Pencadangan lahan lahan oleh
Tidak Produktif Gub/Bupati/Walikota

1) Pengusulan oleh Bupati/Walikota terhadap tanah-tanah yang masuk di dalam peta Indikatif TORA namun belum ada pengusulannya oleh masyarakat
2) Proposal Pemanfaatan Lahan akan dibahas oleh Tim lintas Kementerian/Lembaga (Tim Interdep) yang dikoordinasikan oleh Menko Perekonomian. Keputusan akhir berupa SK Menko Perekonomian
tentang hasil verifikasi proposal permohonan HPK Tidak Produktif.
3) SK Pelepasan Melalui Perubahan Batas untuk Sumber TORA memuat informasi nama subyek, luas, pemanfaatan lahan, dan sketsa bidang tanah Diktum arahan tindak lanjut sertifikasi oleh ATR/BPN.
2
JADWAL SOSIALISASI DAN HASIL ALOKASI PENYEDIAAN KAWASAN HUTAN UNTUK TORA

5 Agustus 2019 Konsolidasi Program Presiden

• Sosialisasi TORA dan Hasilnya


• Rapat Koordinasi dan • Penyerahan Sumber TORA
untuk Rencana Tindak lanjut
Konsolidasi Pelaksanaan TORA kepada Masyarakat pada 7
oleh Pemda
dari Kawasan Hutan (Hotel Lokasi (Sultra, Jambi, Kep. Riau,
• Sosialisasi Kebijakan Pemukiman
Borobudur) Kalbar, Sulbar, Maluku dan NTB)
Dalam Kawasan Hutan

RENCANA PENYERAHAN SUMBER TORA OLEH PRESIDEN


1. Diserahkan langsung 2. Direncanakan pada 7 3. Hasil PPTKH (inver) dan
kepada masyarakat Region HPK Non Produktif (Non Inver)

a. Menghadirkan 1. Sulawesi Tenggara SK Pelepasan Kawasan Hutan


2. Jambi melalui Perubahan Batas hasil
masyarakat langsung
inver
b. SK Pelepasan Melalui 3. Kepulauan Riau
a. Model SK Pelepasan
Perubahan Batas (Pra- 4. Kalimantan Barat
Melalui Perubahan Batas
Sertifikat) yang dipegang 5. Sulawesi Barat (Pra-Sertifikat)
oleh masyarakat (dalam 6. Maluku b. Tindak Lanjut (tanah
daftar) 7. NTB untuk rakyat dan tanah
c. Pecahan dari daftar (b) untuk Pemda)
untuk Proses sertifikat
oleh ATR/BPN
3
PROGRES PENYIAPAN TORA DARI KAWASAN HUTAN S/D JULI 2019

Progres Capaian Tahun


s.d Juli 2019 Total 2015-
Luas Peta Target 2019 Persen
No Kriteria
Indikatif 2015-2019 2016 2017 2018 PPTKH PPTKH Addendum (5+6+7+8+ Capaian
RTRW*
Periode 1 Periode 2 IUPHHK 9+10+11)

Alokasi TORA dari 20% Pelepasan


1 437.936 437.936 341.731 33.392 54.235 - - - - 429.358 98%
Kawasan Hutan untuk Perkebunan
Non-Inver PPTKH

Hutan Produksi yang dapat


(Timdu)

2 DiKonversi (HPK) berhutan tidak 1.834.539 1.590.000 - - 938.878 - - - - 938.878 59%


produktif

Program pemerintah untuk


3 pencadangan pencetakan sawah 67.028 67.028 - - 39.229 - - - - 39.229 59%
baru

Jumlah non inver PPTKH (Timdu) 2.339.503 2.094.964 341.731 33.392 1.032.342 - - - - 1.407.465 67%

Permukiman Transmigrasi beserta


4 fasos-fasumnya yang sudah 502.382 502.382 41.367 9.342 213.870 - - - - 264.579 53%
memperoleh persetujuan prinsip
Inver PPTKH

5 Permukiman fasos dan fasum 642.835 642.835

Lahan garapan berupa sawah dan


6 366.504 366.504
tambak rakyat
307.516 - - 179.145 151.212 296.061 50.461 984.395 61,5 %
Pertanian lahan kering yang menjadi
7 sumber mata pencaharian utama 1.118.965 590.000
masyarakat setempat

Jumlah Inver PPTKH 2.630.686 2.101.721 348.883 9.342 213.870 179.145 151.212 296.061 50.461 1.248.974 59%

Jumlah Total 4.970.189 4.196.685 690.614 42.734 1.246.212 - - - - 2.656.439 63%

Persen Capaian 16% 1% 30% - - - - 63% -

Sumber: KLHK, Juli 2019


4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai