Anda di halaman 1dari 8

Sistem Perizinan

Berusaha / Online
Single Submission
Berbasis Risiko
28 Mei 2020
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Pusat dan Daerah

1 NSPK Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dalam OSS merupakan acuan


tunggal bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pelaku Usaha. (Pasal
ayat (2) PP No.5/2021)
21

Pemerintah Daerah wajib menggunakan sistem OSS dalam pelayanan Perizinan

2 Berusaha. Sistem OSS dibagi ke dalam 3 Subsistem, yaitu: 1) Subsistem Pelayanan


Informasi;
OSS

2) Subsistem Perizinan Berusaha; 3) Subsistem Pengawasan


Pemerintah daerah dapat mengembangkan sistem internal sebagai pendukung dalam melakukan

3 verifikasi Perizinan Berusaha (OSS) seperti pemenuhan persyaratan atau pembayaran retribusi daerah
sesuai dengan standar yang ditetapkan Pemerintah Pusat. (Pasal 10 ayat (4) PP No.6/2021)

Gubernur atau bupati/wali kota mendelegasikan kewenangan Penyelenggaraan Perizinan

4 Berusaha yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota kepada
Kepala DPMPTSP Provinsi/Kabupaten/Kota. (Pasal 4 dan Pasal 5 PP No. 6/2021)

• Kepala DPMPTSP Provinsi sebagai koordinator pengawasan terintegrasi untuk kewenangan

5 provinsi
• Kepala DPMPTSP Kab/kota sebagai koordinator pengawasan terintegrasi untuk kewenangan
Kab/kota. (Pasal 34 ayat (2) PP No.6/2021)
Kementerian Investasi/BKPM Telah
Melaksanakan Sosialisasi UU Cipta Kerja dan
Sistem OSS Berbasis Risiko (periode Maret –
Mei 2021)
Sosialisasi dilakukan kepada:
- 18 Kementerian/Lembaga yang
terkait dengan Perizinan
Berusaha
- Sekretariat Daerah dan
DPMPTSP dari 560
Provinsi/Kabupaten/Kota
- Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia (APEKSI)
dan Asosiasi Pemerintah
Kabupaten Seluruh Indonesia
- Asosiasi pengusaha, asosiasi
notaris, dan masyarakat umum

Bimtek melalui diklat:


- Fasilitas Pusdiklat
Kementerian Investasi/BKPM
- Fasilitas Diklat Kemendagri
Sistem OSS-RBA Sudah Dibangun

Halaman dasbor pelaku usaha

Halaman formulir
Halaman Utama Halaman Dasbor Daerah pengajuan perizinan
berusaha
Progress Peraturan Turunan UU Cipta Kerja

51
Peraturan
Peraturan turunan implementasi UU Cipta
Pelaksana
Kerja sebanyak 194 Peraturan
Menteri/Lembaga, masih terdapat banyak

47
Peraturan
4
Peraturan
peraturan yang masih dalam tahap
persetujuan Presiden dan harmonisasi.
Presiden
Pemerintah
(Perpres) Peraturan Menteri/Lembaga tersebut yang memuat
(PP)
persyaratan dan kewajiban pelaku usaha harus
ditanam ke dalam Sistem OSS berbasis risiko

Selain penambahan Peraturan Menteri/Lembaga, juga perlu dimasukkan konfirmasi


spesifik elemen data yang diperlukan untuk pengurusan persyaratan dasar dan
perizinan berusaha. Contoh: Pada kesesuaian lokasi proyek dengan sistem KKPR,
dimana jika usaha berlokasi di darat, pelaku usaha dapat input lokasi menggunakan
menggunakan soft file atau polygon pada peta interaktif.
Percepatan Penerbitan Pelaksanaan Perizinan
Berusaha di Daerah

Raperda Raperda Raperda


Tata Ruang Perizinan Berusaha Pajak Daerah/Retribusi
• Penyusunan Perda dan Perkada
• Untuk percepatan perizinan tentang Perizinan Berusaha • Perubahan
Daerahnomenklatur
berusaha menggunakan OSS berpedoman kepada NSPK Perizinan jenis perizinan yang
berbasis risiko, Berusaha. menjadi subjek retribusi
Kabupaten/Kota perlu memiliki • Perda dan Perkada dilarang daerah.
RDTR untuk mempermudah bertentangan dengan:
• Penyesuaian tarif
penerbitan Persetujuan a. Ketentuan PUU yang lebih
tinggi; retribusi daerah sesuai
Kesesuaian Kegiatan dengan NSPK dan jenis
b. Asas Pembentukan PUU yang
Pemanfaatan Ruang. perizinan yang menjadi
Baik;
• Hingga saat ini, baru 40 RDTR c. Asas Materi muatan Perundang- kewenangan daerah.
digital dari target 2.000-an Undangan;
RDTR. d. Putusan Pengadilan.
*Penyusunan Perda dan Perkada berkoordinasi dengan Kemendagri dan melibatkan Ahli serta Instansi Terkait.
Penutup

1.Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah wajib menggunakan


sistem OSS berbasis risiko.
2.Sistem OSS berbasis risiko sudah siap namun saat ini masih
menunggu berbagai Peraturan Menteri/Lembaga yang belum
diundangkan.
3.Pemerintah Daerah perlu mempercepat penerbitan peraturan
pelaksanaan berusaha di daerah.
4.Dalam pembuatan peraturan daerah, harus memperhatikan NSPK
terkait persyaratan dasar Persetujuan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang (PKKPR) dan persetujuan lingkungan.
5.Intensifikasi sosialisasi dan bimtek kepada
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan pelaku usaha

Anda mungkin juga menyukai