Pengawasan rutin melalui Laporan Pelaku Usaha dilakukan atas laporan yang
disampaikan oleh Pelaku Usaha kepada BKPM, DPMPTSP provinsi, DPMPTSP
kabupaten/kota, administrator KEK, dan/atau badan pengusahaan KPBPB yang
memuat perkembangan kegiatan usaha
DASAR HUKUM KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LKPM
Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Pasal 15 :
‘Setiap penanam modal berkewajiban membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan
menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal.’
Verifikasi dan evaluasi dilakukan terhadap perkembangan realisasi Penanaman Modal yang dicantumkan dalam LKPM
atas Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
JENIS LKPM BERDASARKAN SKALA USAHA
Penghentian Sementara Dikenakan apabila Pelaku Usaha tidak memenuhi kewajiban atas sanksi
pelanggaran ringan
Pencabutan Perizinan
Dikenakan apabila Pelaku Usaha tidak memenuhi kewajiban atas sanksi
Berusaha dan/atau
pelanggaran sedang
kegiatan usaha
SPIPISE OSS
https://lkpmonline.bkpm.go.id
Apabila Pelaku Usaha lupa username atau password, dapat mengirimkan e-mail ke helpdesk.spipise@bkpm.go.id dengan
melampirkan:
a) Surat permohonan yang ditandatangani Direksi;
b) Identitas Direksi (KTP/Paspor);
c) Akta susunan direksi terakhir;
d) Jika diwakilkan, maka harus melampirkan urat kuasa asli bermeterai cukup dari Direksi, dilengkapi identitas diri (KTP/Paspor)
dari penerima kuasa.
Tahap Persiapan: Dokumen Data Pendukung untuk Pengisian Data LKPM
Semua LKPM
yang telah
dibuat oleh
Pelaku Usaha
terekam di
halaman
beranda.
Tahap konstruksi/belum komersial adalah tahapan dimana Pelaku Usaha masih melakukan persiapan usaha
(pengurusan izin dan pembangunan/konstruksi), belum berproduksi komesial/operasional, serta belum
mendapatkan omset perusahaan.
Pilih “Tahap Konstruksi/Belum Komersial”. Setelah itu, klik tombol “Tambah LKPM Baru”.
Halaman 1: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi
Apabila perusahaan
memiliki NIB untuk proyek
yang sama dengan Izin
Prinsip, maka LKPM yang
dilaporkan hanya atas NIB
saja untuk menghindari
double counting.
Pilih KBLI dan lokasi proyek yang akan dilaporkan. Setelah itu, klik tombol “Lanjut”.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi
Realisasi investasi merupakan biaya pengeluaran riil yang dibelanjakan untuk merealisasikan proyeknya.
Pencatatan nilai realisasi investasi berdasarkan nilai perolehan.
Isi kolom “Aktualisasi/Realisasi” dengan nilai tambahan realisasi investasi pada periode pelaporan.
Klik tombol “Ubah”untuk mengubah nilai total realisasi investasi.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi
Biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan termasuk biaya pematangan tanah (land
clearing, cut and fill, dan lain-lain).
Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan bangunan pabrik, gudang dan prasarana
yang ada dalam lokasi proyek, biaya konsultan desain, pembangunan jalan permanen
di dalam lokasi proyek, fasum, fasus.
MODAL
TETAP
Biaya yang dikeluarkan atas barang tersebut untuk pembelian mesin dan suku cadang
(spareparts), baik yang diimpor maupun pembelian lokal, termasuk peralatan
pencegahan pencemaran lingkungan.
Biaya yang dikeluarkan untuk alat angkutan, peralatan kantor, inventaris kantor, maupun
biaya studi kelayakan, perizinan, biaya survey, sewa lahan/gedung, serta seluruh modal
kerja yang mencakup biaya operasional (listrik, air, telepon), gaji/upah karyawan, dan biaya
overhead perusahaan selama perusahaan belum siap berproduksi komersial.
Biaya pengeluaran untuk bahan baku/penolong, gaji/upah karyawan, dan biaya overhead MODAL
pada saat akan/siap melakukan produksi komersial. Modal kerja hanya diisi sekali ketika
perusahaan sudah siap berproduksi komersial.
KERJA
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi
Isi kolom realisasi mesin dan peralatan apabila ada pengeluaran riil pada periode pelaporan. Kolom tambahan
tenaga kerja diisi apabila ada tambahan penyerapan tenaga kerja pada periode pelaporan.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi
Kolom permasalahan dapat diisi dengan permasalahan yang dihadapi oleh Pelaku Usaha.
Data Penanggung Jawab LKPM diisi dengan identitas penanggung jawab yang mengisi LKPM, bukan data direksi. Klik tombol
“Kirim” untuk submit LKPM. Notifikasi penerimaan ataupun perbaikan LKPM akan dikirim otomatis ke email penanggung jawab
tersebut.
Halaman Beranda LKPM Online
LKPM yang telah dibuat oleh Pelaku Usaha akan terekam di halaman beranda. Klik “Data LKPM” untuk melihat print out
LKPM yang telah dibuat. Apabila verifikator membutuhkan klarifikasi atas data yang diinput, maka verifikator akan mengisi
kolom “Catatan perbaikan” pada saat melakukan verifikasi. Kolom “Catatan perbaikan” dapat dilihat oleh Pelaku Usaha
pada LKPM dengan status perlu perbaikan. Klik “Edit” untuk melakukan perbaikan data isian LKPM dan Pelaku Usaha dapat
memberikan feedback pada kolom “Tanggapan”.
Pernyataan Siap Berproduksi Komersial
Pernyataan siap berproduksi komersial diisi jika Pelaku Usaha sudah siap/telah berproduksi komersial/operasional. Pernyataan
siap berproduksi komersial bukan hanya berlaku bagi Pelaku Usaha yang menghasilkan produk barang saja, namun seluruh Pelaku
Usaha yang telah selesai dalam tahap pembangunan/konstruksi. LKPM tahap produksi dapat diisi setelah Pelaku Usaha mengisi
pernyataan siap berproduksi pada sistem LKPM Online.
Halaman Pernyataan Siap Berproduksi
Pilih KBLI dan lokasi proyek yang siap/telah berproduksi komersial. Klik “Isi Form”.
Halaman Pernyataan Siap Berproduksi
Pernyataan dibuat oleh Direksi. Setelah menyetujui, Pelaku Usaha dapat lanjut ke pelaporan LKPM tahap produksi.
Tahap Produksi
Tahap produksi/sudah komersial adalah tahapan dimana Pelaku Usaha telah melakukan produksi
komersial atau operasional atas barang/jasa, memasarkan barang/jasa tersebut, serta telah
mendapatkan omset perusahaan.
Pilih “Tahap Produksi/Sudah Komersial ”. Setelah itu, klik tombol “Tambah LKPM Baru”.
Halaman 1: Pelaporan LKPM Tahap Produksi
Tahap produksi/sudah komersial adalah tahapan dimana Pelaku Usaha telah melakukan produksi
komersial atau operasional atas barang/jasa, memasarkan barang/jasa tersebut, serta telah
mendapatkan omset perusahaan.
Pilih “Tahap Produksi/Sudah Komersial ”. Setelah itu, klik tombol “Tambah LKPM Baru”.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi
Isi kolom tambahan realisasi investasi dan tambahan realisasi barang dan bahan sesuai dengan pengeluaran riil
di lapangan pada periode pelaporan.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi
• Setelah produksi komersial, tidak ada lagi tambahan modal tetap kecuali ada
perubahan data realisasi yang sudah dilaporkan. Komponen modal tetap yang dicatat
MODAL TETAP adalah nilai perolehan atas pembelian capital expenditure (capex) berupa tanah,
bangunan, ataupun pembelian mesin produksi.
• Komponen modal kerja diisi apabila ada tambahan nilai realisasi pengeluaran bahan
MODAL KERJA baku/penolong, pembelian spareparts/suku cadang, gaji/upah karyawan dan biaya
overhead perusahaan untuk satu turn over.
• Realisasi mesin/peralatan didapat dari nilai perolehan pembelian mesin produksi pada
REALISASI komponen realisasi investasi modal tetap.
• Realisasi barang dan bahan dicatat dari nilai perolehan pembelian bahan
BARANG & baku/penolong pada komponen realisasi modal kerja.
BAHAN • Realisasi komponen/suku cadang dicatat dari nilai perolehan pembelian
spareparts/suku cadang pada komponen realisasi modal kerja.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi
Kolom tambahan tenaga kerja diisi apabila ada tambahan penyerapan tenaga kerja pada periode pelaporan. Kolom
permasalahan dapat diisi dengan permasalahan yang dihadapi oleh Pelaku Usaha.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi
Isi data realisasi produksi barang/jasa yang dipasarkan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Apabila barang yang
diproduksi diekspor, maka isi nilai ekspor atas barang tersebut. Kewajiban kemitraan maupun pelatihan tenaga
kerja diisi apabila ada.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi
Isi data kewajiban CSR dan pengelolaan lingkungan. Data Penanggung Jawab LKPM diisi dengan identitas penanggung
jawab yang mengisi LKPM, bukan data direksi. Klik tombol “Kirim” untuk submit LKPM. Notifikasi penerimaan ataupun
perbaikan LKPM akan dikirim otomatis ke email penanggung jawab tersebut.
Halaman Beranda LKPM Online
LKPM yang telah dibuat oleh Pelaku Usaha akan terekam di halaman beranda. Klik “Data LKPM” untuk melihat print out LKPM
yang telah dibuat. Apabila verifikator membutuhkan klarifikasi atas data yang diinput, maka verifikator akan mengisi kolom
“Catatan perbaikan” pada saat melakukan verifikasi. Kolom “Catatan perbaikan” dapat dilihat oleh Pelaku Usaha pada LKPM
dengan status perlu perbaikan. Klik “Edit” untuk melakukan perbaikan data isian LKPM dan Pelaku Usaha dapat memberikan
feedback pada kolom “Tanggapan”.