Anda di halaman 1dari 76

SISTEM RESI GUDANG

(Warehouse Receipt System)


Dr. Listyowati Sumanto, SH.MH

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Latar Belakang
• Turunnya harga saat panen raya sebagai efek dari
besarnya pasokan dibanding dengan kemampuan pasar
untuk menyerapnya.
• Era perdagangan bebas dimana harga dipengaruhi oleh
situasi global.
• Petani butuh dana/modal untuk keberlangsungan
usahanya tetapi tetap ingin menjual hasil panen
dengan harga terbaik.
• Kebutuhan pihak Bank untuk menyalurkan dananya
agar berputar.
• Petani butuh gudang untuk menyimpan hasil
panennya.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Latar Belakang

• Terobosan baru dilakukan oleh Kementerian


Perdagangan yang melahirkan suatu sistem yang
mendukung upaya pengembangan dan peningkatan
kualitas komoditi pertanian.
• Sistem yang merupakan inovasi baru ini disebut Sistem
Resi Gudang (SRG), dan disahkan melalui UU No. 9
Tahun 2006 Tentang Resi Gudang dan telah
diamandemen dengan UU No.9 Tahun 2011.
• Pengelolaan SRG diawasi oleh Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) yang
berada di bawah Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia.
• SRG dilahirkan dengan misi utama untuk meningkatkan
kualitas komoditi, dan yang terpenting meningkatkan
penghasilan dan kesejahteraan petani.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Latar Belakang
• Selain itu sistem ini mendorong PETANI untuk lebih
profesional sehingga dapat menghasilkan komoditi terbaik
bahkan berkualitas ekspor.
• Bagi para PELAKU USAHA SEKTOR AGRO BISNIS dan
AGRO INDUSTRI, hadirnya Sistem Resi Gudang ini akan
memberi kemudahan dalam memperoleh komoditi yang
berkualitas, karena komoditi yang disimpan di gudang
SRG telah melalui uji mutu yang dilakukan oleh Lembaga
Penilaian Kesesuaian (Lembaga Penguji Mutu)

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Dasar Hukum Penjaminan Sistem Resi Gudang
1. Undang-Undang No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem
Resi Gudang.
2. Undang-Undang No. 9 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang No. 9 Tahun 2006
tentang Sistem Resi Gudang.
3. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2007 tentang
Pelaksanaan UU No. 9 Tahun 2006 Tentang Sistem
Resi Gudang.
4. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 36
Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang
5. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2016 Tentang
Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi
Gudang
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Dasar Hukum Penjaminan Sistem Resi Gudang
7. Peraturan Menteri Perdagangan No. 26/M-
MDAD/6/2007 tentang Barang yang dapat disimpan
di gudang dalam Penyelenggaraan Sistem Resi
Gudang.
8. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2018
tentang Barang dan Persyaratan Barang yang Dapat
Disimpan dalam Gudang Sistem Resi Gudang.
9. Peraturan Kepala Bappebti (13 buah) yang mengatur
mengenai Teknis Penyelenggaraan SRG.
10. Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/6/PBI/2005
tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
11. Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/6/PBI/2007 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia
Nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva
Bank Umum
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
3M
MUDAH MURAH MANFAAT

1. Petani dan UKM (Usaha Pengelola Gudang dapat Petani memiliki opsi untuk
Kecil Mandiri) dapat secara memberikan layanan menunda penjualan komoditas
langsung memanfaatkan penyimpanan, pengiriman ketika harga rendah, sehingga
Sistem Resi Gudang (SRG) dan pemasaran komoditas meningkatkan posisi tawar
secara perorangan maupun dalam satu paket, sehingga petani yang selama ini lemah.
berkelompok. menjadi lebih efisien;
2. Komoditas yang Mekanisme SRG Resi Gudang dapat
diresigudangkan mengikuti mengarahkan petani untuk dimanfaatkan oleh petani dan
ketentuan yang berlaku; berkelompok, sehingga UKM sebagai agunan untuk
volume lebih besar dan memperoleh pembiayaan dari
biaya-biaya menjadi lebih lembaga keuangan, baik bank
ekonomis. maupun non-bank.
3. Beberapa Gudang SRG Penjualan komoditas yang Gudang SRG telah terintegrasi
telah dilengkapi sarana disimpan dapat dilakukan dengan Sistem Pasar Lelang
pengangkut, sehingga cukup dengan secarik resi Terpadu (SPLT) sehingga
Pengelola Gudang dapat Gudang, atau secara online membuka pemasaran
melakukan jemput sehingga menghemat biaya komoditas lebih luas, komoditas
komoditas, petani tidak transportasi dan tidak hanya disimpan dalam
perlu membawa pemasaran. gudang tapi juga dapat
komoditasnya sendiri. dipasarkan secara online.
Tujuan Hak Jaminan Resi Gudang
1. Menampung kebutuhan
pemegang resi gudang yaitu
pemilik barang yang menyimpan
barangnya pada Pengelola
gudang dalam rangka
memperoleh pembiayaan dengan
jaminan berupa resi gudang.
2. Pemberdayaan pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah),
peningkatan daya saing komoditas, serta sebagai
alternatif instrumen tata niaga dan distribusi komoditas.
3. SRG juga berpotensi menjadi instrumen pengendalian
harga dan pendukung peningkatan ekspor produk
komoditas lokal Indonesia ke pasar global.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
SKEMA SISTEM RESI GUDANG

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Manfaat Sistem Resi Gudang
1. Petani Produsen
a) Mendapatkan harga yang lebih baik (menunda waktu
penjualan).
b) Kepastian kualitas dan kuantitas atas barang yang
disimpan.
c) Mendapatkan pembiayaan dengan cara yang tepat dan
mudah.
d) Mendorong berusaha secara berkelompok sehingga
meningkatkan posisi tawar.
2. PERGUDANGAN
a) Mendorong tumbuhnya Industri Pergudangan dan
bidang usaha terkait.
b) Mendapatkan income dari Jasa Pergudangan
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
MANFAAT SISTEM RESI GUDANG

3. Perusahaan Pengguna Komoditi/Processor


a) Meningkatkan akses untuk mendapatkan sumber
bahan baku yang berkualitas.
b) Mengurangi biaya penyimpanan.
c) Perencanaan supply yang lebih baik.
4. Pedagang/Eksportir
a) Ketersediaan Atas Volume dan Kualitas.
b) Supply Tersedia Sepanjang Musim.
c) Terdapatnya Pembiayaan Bagi Perdagangan (Ekspor)
Resi Gudang sebagai dokumen transaksi Letter of
Credit akan menambah keyakinan para pihak termasuk
bank (issuing bank & nominated bank
d) Mencegah/mengurangi terjadinya fraud dalam transaksi
ekspor

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


MANFAAT SISTEM RESI GUDANG

6. Perbankan/Lembaga Keuangan Non-bank (Lknb)


a) Tumbuhnya peluang baru: Jasa Perbankan di daerah
(Propinsi & Kabupaten).
b) Perlindungan yang tinggi atas jaminan
c) Jaminan bersifat liquid.
d) Aktivitas penyaluran kredit yang aman dan
menguntungkan.
e) Pengenalan dan pemanfaatan produk perbankan
bagi petani/UKM berupa kredit Resi Gudang serta
produk perbankan lainnya (tabungan, deposito dll).
f) Pembiayaan transaksi dalam negeri dan ekspor
(SKBDN dan L/C)

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Pengertian Resi Gudang
1. Resi Gudang (Warehouse Receipt) adalah dokumen
atas surat bukti kepemilikan barang yang disimpan di
gudang, yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang SRG
yang telah mendapatkan persetujuan BAPPEBTI,
2. Derivatif Resi Gudang adalah turunan Resi Gudang
yang dapat berupa kontrak berjangka Resi Gudang,
Opsi atas Resi Gudang, indeks atas Resi Gudang, surat
berharga diskonto Resi Gudang, unit Resi Gudang, atau
derivatif lainnya dari Resi Gudang sebagai instrumen
keuangan.
3. Sistem Resi Gudang (SRG) adalah kegiatan yang
berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan
dan penyelesaian transaksi Resi Gudang.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Pengertian - Pengertian
4. Hak Jaminan atas Resi Gudang, yang selanjutnya
disebut Hak Jaminan, adalah hak jaminan yang
dibebankan pada Resi Gudang untuk pelunasan utang,
yang memberikan kedudukan untuk diutamakan bagi
penerima hak jaminan terhadap kreditor yang lain.
(Pasal 1 (9) UURS)
5. Hak Jaminan atas Resi Gudang meliputi klaim
asuransi dalam hal barang sebagaimana tersebut
dalam Resi Gudang yang objek hak jaminan
diasuransikan. (Penjelasmenjadi an Pasal 12 (1)
UURS)
6. Gudang adalah semua ruangan yang tidak bergerak
dan tidak dapat dipindah-pindahkan dengan tujuan
tidak dikunjungi oleh umum, tetapi untuk dipakai
khusus sebagai tempat penyimpanan barang yang
dapat diperdagangkan secara umum dan memenuhi
syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Syarat Sah Resi Gudang apabila memuat:
1) Judul Resi Gudang;
2) Jenis Resi Gudang, yaitu “resi gudang atas
nama” dan “resi gudang atas perintah”;
3) Nama dan alamat pemilik barang;
4) Lokasi gudang tempat penyimpanan barang;
5) Tanggal penerbitan;
6) Nomor penerbitan;
7) Waktu jatuh tempo;
8) Deskripsi barang;
9) Biaya penyimpanan;
10) Tanda tangan pemilik dan pengelola gudang.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


(3) Setiap Resi Gudang yang diterbitkan hanya
dapat dibebani satu jaminan utang.
Pertimbangannya:
Resi Gudang yang dijadikan jaminan wajib
diserahkan atau berada dalam penguasaan
kreditor selaku penerima jaminan.
Oleh karena itu, apabila telah berada
ditangan kreditor penerima jaminan, Resi
Gudang tersebut tidak mungkin lagi
dijaminkan ulang. (Pasal 12 (2) UURS jo.
Pasal 16 (3) PP No. 36 Tahun 2007 Tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 9
Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang).

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Para Pihak Dalam Jaminan Resi Gudang
1. Kreditur yang menerima jaminan dan akan
menyimpan Resi Gudang sebagai jaminan dari
Debitur.
2. Debitur yang menyerahkan Resi Gudang sebagai
dokumen bukti kepemilikan atas barang yang
disimpan di dalam gudang.
3. Pengelola Gudang yang mengelola barang-
barang debitur yang ditaruh di dalam gudang.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Stakeholder Penjaminan Sistem Resi Gudang
1. Penjaminan Sistem Resi Gudang adalah kegiatan
pemberian jaminan yang melindungi hak Pemegang
Resi Gudang dan/atau Penerima Hak Jaminan apabila
terjadi kegagalan, ketidakmampuan, dan/atau
kebangkrutan Pengelola Gudang dalam menjalankan
kewajibannya serta memelihara stabilitas dan integritas
Sistem Resi Gudang.
2. Lembaga Jaminan Resi Gudang disebut Lembaga
Jaminan adalah badan hukum Indonesia yang
menjamin hak dan kepentingan Pemegang Resi
Gudang atau Penerima Hak Jaminan terhadap
kegagalan, kelalaian, atau ketidakmampuan Pengelola
Gudang dalam melaksanakan kewajibannya dalam
menyimpan dan menyerahkan barang.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
3. Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi
Gudang (Perum Jamkrindo/Perusahaan Umum
Jaminan Kredit Indonesia) adalah Perusahaan yang
melaksanakan fungsi, tugas, kewajiban dan wewenang
Lembaga Jaminan.
4. Pengelola Gudang adalah pihak yang melakukan
usaha pergudangan, baik Gudang milik sendiri maupun
milik orang lain, yang melakukan penyimpanan,
pemeliharaan dan pengawasan barang yang disimpan
oleh pemilik barang serta berhak menerbitkan Resi
Gudang.
5. Pemegang Resi Gudang adalah pemilik barang atau
pihak yang menerima pengalihan dari pemilik barang
atau pihak lain yang menerima pengalihan lebih lanjut.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


6. Penerima Hak Jaminan adalah pihak yang memegang
atau berhak atas Jaminan Resi Gudang sesuai dengan
akta Pembebanan Hak Jaminan.
7. Premi Penjaminan Sistem Resi Gudang (Premi
Penjaminan) adalah sejumlah uang yang dibayarkan
oleh Pengelola Gudang sebagai peserta penjaminan
kepada Lembaga Pelaksana dalam rangka kegiatan
penjaminan Resi Gudang.
8. Badan Pengawas Sistem Resi Gudang yang
selanjutnya disebut Badan Pengawas adalah unit
organisasi di bawah Menteri yang diberi wewenang
untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan
pengawasan pelaksanaan Sistem Resi Gudang.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


9. Pusat Registrasi Resi Gudang (Pusreg) (Pusat
Registrasi) adalah Badan Usaha berbadan hukum
yang mendapat persetujuan Badan Pengawas untuk
melakukan penata-usahaan resi gudang dan derivatif
resi gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan,
pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak
jaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan
jaringan informasi.
10. Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) adalah
lembaga yang telah mendapat persetujuan Badan
Pengawas untuk melakukan serangkaian kegiatan
untuk menilai atau membuktikan bahwa persyaratan
tertentu yang berkaitan dengan produk, proses,
sistem, dan/atau personel terpenuhi.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Asas Hak Jaminan Resi Gudang
Resi Gudang dapat dibebani Hak Jaminan untuk pelunasan
utang.
1. Asas Hak Kebendaan:
a. Asas Absolut: Hak Jaminan Resi Gudang dapat
dipertahankan terhadap setiap orang.
b. Droit de Suite: Hak Jaminan Resi Gudang mengikuti
bendanya ditangan siapapun benda terletak.
c. Droit de Preference: Hak Jaminan memberikan
kedudukan untuk diutamakan bagi penerima Hak
Jaminan terhadap kreditor yang lain.(Pasal 16 (2) PP No.
36 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor
9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang).
2. Bersifat Accessoir: Perjanjian Hak Jaminan merupakan
perjanjian ikutan/tambahan dari suatu perjanjian utang-
piutang yang menjadi perjanjian pokok.(Pasal 12 (1)UURS)
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Asas Hak Jaminan Resi Gudang

3. Asas Spesialiteit:
• Akta Perjanjian Jaminan harus memuat:
1. Identitas pihak pemberi dan penerima jaminan.
2. Data perjanjian pokok yang dijamin dengan
jaminan.
3. Spesifikasi Resi Gudang yang diagunkan.
4. Nilai jaminan utang.
5. Nilai barang berdasarkan harga pasar saat barang
dimasukkan ke dalam gudang.
4. Asas Publisiteit: Penerima Hak Jaminan harus
memberitahukan perjanjian pengikatan Resi Gudang
sebagai Hak Jaminan kepada Pusat Registrasi dan
Pengelola Gudang. (Pasal 13 UURS)

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Obyek Hak Jaminan atas Resi Gudang
1. Barang adalah setiap benda bergerak yang dapat
disimpan dalam jangka waktu tertentu dan
diperdagangkan secara umum. (Pasal 1 (5) UURS).
2. Barang diutamakan untuk barang tujuan eksport
dan/atau ketahanan pangan (Pasal 2b Permendag
No.26/M-DAG/Per/2007).
3. Barang yang dapat disimpan di Gudang untuk
diterbitkan Resi Gudang paling sedikit memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a) memiliki daya simpan paling sedikit 3 (tiga) bulan;
b) memenuhi standar mutu tertentu; dan
c) jumlah minimum barang yang dapat disimpan.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Obyek Hak Jaminan atas Resi Gudang

4. Barang yang dapat disimpan di Gudang dalam


rangka Sistem Resi Gudang, untuk pertama kali
adalah 8 komoditas: Gabah; Beras; Jagung; Kopi;
Kakao; Lada; Karet; dan Rumput Laut (Pasal 4
Menteri Perdagangan No.26/M-DAG/Per/2007 jo.
UU No 9 Tahun 2011).
5. Diganti dengan Peraturan Menteri Perdagangan No
33 tahun 2020 menetapkan 19 komoditas yang bisa
menggunakan pelayanan SRG yaitu gabah, beras,
jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut,
rotan, garam, gambir, teh, kopra, timah, pala,
ikan, bawang merah dan daging ayam karkas.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


• Pada 28/12/2020 Wakil Menteri Perdagangan RI
Jerry Sambuaga meresmikan Sistem Resi
Gudang (SRG) daging ayam karkas di Cianjur,
Jawa Barat.
• SRG ayam karkas kedua di Indonesia ini
diharapkan dapat memfasilitasi peternak dan
menstabilkan harga ayam.
• SRG daging ayam yang terletak di Kecamatan
Cikalongkulon Kabupaten Cianjur ini bisa menjadi
fasilitas penyimpanan ketika harga anjlok.
• Peternak dan pengusaha ayam yang selama ini
kesulitan tempat penyimpanan, ketika harga ayam
turun atau murah. Tetapi dengan adanya SRG,
peternak bisa menyimpan hasilnya dan dijual
ketika harga normal.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan
Pelaksanaan SRG ini juga merupakan wujud
dari:
 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Nelayan, Pembudi Daya Ikan dan Petambak
Garam, dan
 Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2017
tentang Rencana Aksi Percepatan
Pembangunan Industri Perikanan Nasional

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Komoditas Yang Dapat Dijamin Dalam SRG
• Komoditas yang dimaksud dalam UU tersebut adalah
setiap benda bergerak yang dapat disimpan dalam
jangka waktu tertentu dan diperdagangkan secara umum
dan paling sedikit memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Memiliki daya simpan paling sedikit 3 (tiga) bulan
2. Memenuhi standar mutu tertentu, dan
3. Jumlah minimum barang yang disimpan. (bergantung
pada kebijakan Pengelola Gudang, sebagai contoh
untuk jagung, bila dilihat dari kapasitas mesin pengering
yang umum digunakan di lapangan, maka jumlah
minimum yang wajar untuk disimpan di gudang adalah ±
1-20 Ton untuk setiap Resi Gudang yang diterbitkan.
Satu Resi Gudang dapat diterbitkan untuk perorangan,
kelompok, koperasi ataupun perusahaan).
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
KOMODITAS YANG DAPAT DIJAMIN DALAM SRG
Peraturan Menteri Perdagangan No.26/M-DAG/PER/6/2007
menetapkan delapan komoditi pertanian sebagai barang
yang dapat disimpan di gudang dalam penyelenggaraan
sistem resi gudang: gabah, beras, kopi, kakao, lada, karet,
rumput laut, dan jagung.
Penetapan selanjutnya tentang barang dalam SRG
dilakukan dengan mempertimbangkan rekomendasi dari
PEMERINTAH DAERAH, instansi terkait atau asosiasi
komoditas (tetap memperhatikan persyaratan Pasal 3 SK
Mendag No. 26 Tahun 2007: Daya simpan, standard mutu,
jumlah minimum barang yang disimpan).
Ada 18 komoditas yang dapat disimpan di gudang SRG
berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33
Tahun 2018 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang
Dapat Disimpan dalam Gudang Sistem Resi Gudang: yaitu
gabah, garam, beras, gambir, jagung, teh, kopi, kopra,
kakao, timah, lada, bawang merah, karet, ikan, rumput
laut, pala, rotan dan ayam beku karkas.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Tahapan Terjadinya/Lahirnya Resi Gudang
1. Perjanjian utang piutang (perjanjian pokok)
2. Akta/Perjanjian Hak Jaminan (Pasal 14 (1) (2) UUSRG)
(terpenuhi asas spesialiteit)
3. Kreditur memberitahukan perjanjian pengikatan Resi
Gudang sebagai Hak Jaminan kepada Pusat Registrasi &
Pengelola Gudang (Pasal 13 UUSRG) (terpenuhi asas
publisiteit)
4. Pemberitahuan secara tertulis dengan formulir dari Badan
Pengawas dilampiri dengan fotocopy Perjanjian Hak
Jaminan dan fotocopy Resi Gudang.
5. Dicatat dalam Buku Daftar Pembebanan Hak Jaminan
oleh Pusat Registrasi.
6. Penerbitan konfirmasi pemberitahuan Pembebanan Hak
Jaminan secara tertulis atau elektronik kepada Penerima
Hak Jaminan, Pemberi Hak Jaminan, Pengelola Gudang
(Pasal 18 (1) (2) PP No. 26/2007).
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Pembebanan Hak Jaminan Resi Gudang
• Perjanjian Hak Jaminan Resi Gudang merupakan perjanjian ikutan/
perjanjian tambahan dari suatu perjanjian utang-piutang yang menjadi
perjanjian pokok (bersifat accossoir).
• Pembebanan Hak Jaminan terhadap Resi Gudang dibuat dengan
Akta Perjanjian Hak Jaminan (Perjanjian Hak Jaminan Resi
Gudang) (asas spesialitas).
• Perjanjian Hak Jaminan Resi Gudang sekurang-kurangnya memuat:
a. identitas pihak pemberi dan penerima Hak Jaminan;
b. data perjanjian pokok yang dijamin dengan Hak Jaminan;
c. spesifikasi Resi Gudang yang diagunkan;
d. nilai jaminan utang; dan
e. nilai barang berdasarkan harga pasar pada saat barang dimasukkan
ke dalam Gudang.
• Setiap Resi Gudang yang diterbitkan hanya dapat dibebani satu
jaminan utang.
• Penerima Hak Jaminan harus memberitahukan perjanjian pengikatan
Resi Gudang sebagai Hak Jaminan kepada Pusat Registrasi dan
Pengelola Gudang (sebagai syarat LAHIRNYA RESI GUDANG/asas
publisitas). Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Lembaga Sistem Resi Gudang
Badan
Pengawas
Lembaga
Pusat Penjamin
Registrasi Resi
Gudang
Lembaga
Keuangan Pengelola
Bank/Non- Gudang
Bank SRG
Lembaga
Penilaian Petani
Kesuaian

Pemerintah
Daerah Asuransi

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Fungsi dan Tugas:
1. Badan Pengawas (BAPPEBTI)
a.Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan
terhadap kegiatan yang berkaitan dengan SRG.
b.Memberikan persetujuan kepada Pengelola Gudang,
Gudang, LPK dan Pusat Registrasi dalam Sistem
Resi Gudang.
2. Lembaga Penjamin Resi Gudang
a.Melindungi hak Pemegang Resi Gudang dan/atau
Penerima Hak Jaminan
b.Memelihara stabilitas dan integritas SRG
3. Pengelola Gudang
• Melakukan penyimpanan, pemeliharaan, dan
pengawasan barang yang disimpan oleh pemilik barang
serta berhak menerbitkan Resi Gudang
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
4. Lembaga Penilaian
Kesesuaian (LPK)
• Melakukan serangkaian
kegiatan untuk menilai
atau membuktikan bahwa
persyaratan tertentu yang
berkaitan dengan produk,
proses, sistem, dan/atau
personel terpenuhi.
5. Pusat Registrasi
• Melakukan penatausahaan Resi Gudang dan Derivatif
Resi Gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan,
pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak
jaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan
jaringan informasi
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Bentuk dan Sifat
• Resi Gudang hanya dapat diterbitkan oleh
Pengelola Gudang yang telah memperoleh
persetujuan Badan Pengawas.
• Derivatif resi gudang adalah turunan resi gudang
yang dapat berupa kontrak berjangka resi gudang,
opsi atas resi gudang, indeks atas resi gudang,
surat berharga diskonto resi gudang, unit resi
gudang, atau derivatif lainnya dari resi gudang
sebagai instrumen keuangan.
• Derivatif Resi Gudang ini hanya dapat diterbitkan
oleh bank, lembaga keuangan nonbank, dan
pedagang berjangka yang telah mendapat
persetujuan badan pengawas.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Bentuk Resi Gudang & Derivatif Resi Gudang
• Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang dapat
diterbitkan dalam bentuk warkat atau tanpa warkat.
• Penatausahaan/Pengadministrasian Resi Gudang dan
Derivatif Resi Gudang dilaksanakan oleh Pusat
Registrasi yang mendapat persetujuan Badan
Pengawas.
• Badan Pengawas menetapkan Pusat Registrasi untuk
melakukan penatausahaan Resi Gudang dan Derivatif
Resi Gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan,
pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak
jaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan
jaringan informasi.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Jenis Resi Gudang
• Resi Gudang terdiri atas:
1. Resi Gudang Atas Nama adalah Resi Gudang
yang mencantumkan nama pihak yang berhak
menerima penyerahan barang.
2. Resi Gudang Atas Perintah adalah Resi
Gudang yang mencantumkan perintah pihak
yang berhak menerima penyerahan barang.
• Resi Gudang dapat dialihkan, dijadikan jaminan
utang, atau digunakan sebagai dokumen
penyerahan barang.
• Resi Gudang sebagai dokumen kepemilikan
dapat dijadikan jaminan utang sepenuhnya
tanpa dipersyaratkan adanya agunan lainnya
(agunan tambahan).
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Resi Gudang harus memuat sekurang-
kurangnya (Pasal 5 UU No. 9/2011):
a. Judul Resi Gudang;
b. Jenis Resi Gudang, yaitu resi gudang atas nama atau
resi gudang atas perintah;
c. Nama dan alamat pihak pemilik barang;
d. Lokasi gudang tempat penyimpanan barang;
e. Tanggal penerbitan;
f. Nomor penerbitan;
g. Waktu jatuh tempo;
h. Deskripsi barang;
i. Biaya penyimpanan;
j. Tanda tangan pemilik barang dan pengelola gudang;

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Penyerahan Barang
• Penyerahan Barang wajib dilakukan oleh
Pengelola Gudang kepada Pemegang Resi
Gudang pada saat Resi Gudang telah jatuh
tempo atau atas permintaan Pemegang Resi
Gudang.
• Pengelola Gudang menyerahkan Barang
kepada Pemegang Resi Gudang terakhir

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Penerbitan Resi Gudang
• Setiap pemilik Barang yang menyimpan
barang di Gudang berhak memperoleh Resi
Gudang.
• Pengelola Gudang menerbitkan Resi Gudang
untuk setiap penyimpanan barang setelah
pemilik barang menyerahkan barangnya.
• Barang diutamakan untuk barang tujuan
eksport dan/atau ketahanan pangan (Pasal 2b
Permendag Np. 26/M-DAG/Per/2007).

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Resi Gudang Pengganti
1) Dalam hal Resi Gudang hilang atau rusak, Pengelola
Gudang wajib menerbitkan Resi Gudang Pengganti
atas permintaan Pemegang Resi Gudang.
2) Permintaan penerbitan Resi Gudang Pengganti
harus disertai bukti-bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.
3) Pengelola Gudang bertanggung jawab atas segala
kerugian yang diderita oleh setiap pihak sebagai
akibat dari tidak dicantumkannya tanda kata “Resi
Gudang Pengganti”.
4) Resi Gudang yang hilang atau rusak dinyatakan tidak
berlaku setelah diterbitkan Resi Gudang Pengganti.
5) Resi Gudang Pengganti mempunyai kekuatan hukum
yang sama dengan Resi Gudang yang digantikan.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Pengalihan Resi Gudang
• Pengalihan Resi Gudang Atas Nama dilakukan dengan akta
autentik.
• Pengalihan Resi Gudang Atas Perintah dilakukan dengan
endosemen yang disertai penyerahan Resi Gudang.
• Pihak yang mengalihkan Resi Gudang wajib melaporkan kepada
Pusat Registrasi.
• Resi Gudang yang telah jatuh tempo tidak dapat dialihkan.
• Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang dapat diperdagangkan
di bursa atau di luar bursa.
• Dalam hal Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang
diperdagangkan di bursa, mekanisme transaksinya tunduk pada
ketentuan bursa tempat Resi Gudang tersebut diperdagangkan.
• Pengalihan Resi Gudang dapat terjadi karena/sebab
terjadinya pengalihan Resi Gudang: a. pewarisan; b. hibah; c.
jual beli; dan/atau d. sebab-sebab lain yang dibenarkan undang-
undang, termasuk pemilikan barang karena pembubaran badan
usaha yang semula merupakan Pemegang Resi Gudang.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Hapus Hak Jaminan Resi Gudang
• Hak Jaminan yang dimiliki oleh penerima Hak
Jaminan hapus karena hal-hal sebagai berikut:
a. Hapusnya utang pokok yang dijamin dengan Hak
Jaminan; dan
b. Pelepasan Hak Jaminan oleh penerima Hak
Jaminan.
• Apabila pemberi Hak Jaminan cedera janji, penerima
Hak Jaminan mempunyai hak untuk menjual objek
jaminan atas kekuasaan sendiri melalui lelang
umum atau penjualan langsung.
• Penerima Hak Jaminan memiliki hak untuk
mengambil pelunasan piutangnya atas hasil
penjualan setelah dikurangi biaya penjualan dan biaya
pengelolaan.
• Penjualan objek jaminan hanya dapat dilakukan atas
sepengetahuan pihak pemberi Hak Jaminan.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Pengelola Gudang
• Gudang dalam Sistem Resi Gudang harus
memenuhi persyaratan teknis sebagai
tempat penyimpanan barang.
• Gudang harus mendapat persetujuan
dari Badan Pengawas.
• Pengelola Gudang harus berbentuk
badan usaha berbadan hukum dan telah
mendapat persetujuan Badan Pengawas.
• Pengelola Gudang dilarang menerbitkan
lebih dari satu Resi Gudang untuk barang
yang sama yang disimpan di Gudang.
• Pengelola Gudang wajib membuat
perjanjian pengelolaan barang secara
tertulis dengan pemilik barang atau
kuasanya

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Biaya Penerbitan Resi Gudang &
Jangka Waktu Masa Berlaku Resi Gudang
Biaya Penerbitan Resi Gudang
1. Biaya penerbitan tergantung kebijakan
masing-masing Pengelola Gudang.
2. Biaya penerbitan Resi Gudang mencakup
biaya penyimpanan/pengelolaan komoditi
yang dititipkan, pengujian mutu, asuransi
dan biaya Pusat Registrasi.
Masa Berlaku Resi Gudang
Masa berlaku Resi Gudang maksimum adalah
selama masa simpan komoditi yang dititipkan
di gudang, misalnya gabah, beras dan jagung
masa simpannya antara 3-6 bulan.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Jenis Pengalihan Resi Gudang
Pengalihan Resi Gudang dapat terjadi karena:
a. Pewarisan;
b. Hibah;
c. Jual beli; dan/atau
d. Sebab-sebab lain yang dibenarkan undang-
undang, termasuk pemilikan barang karena
pembubaran badan usaha yang semula
merupakan Pemegang Resi Gudang.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Prosedur Pengalihan Resi Gudang
1. Pengalihan Resi Gudang Atas Nama dilakukan dengan
akta autentik.
2. Pengalihan Resi Gudang Atas Perintah dilakukan
dengan endosemen yang disertai penyerahan Resi
Gudang.
3. Pihak yang mengalihkan Resi Gudang wajib
melaporkan kepada Pusat Registrasi.
• Resi Gudang yang telah jatuh tempo tidak dapat
dialihkan.
• Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang dapat
diperdagangkan di bursa atau di luar bursa.
• Dalam hal Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang
diperdagangkan di bursa, mekanisme transaksinya
tunduk pada ketentuan bursa tempat Resi Gudang
tersebut diperdagangkan.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Perdagangan Resi Gudang
• Perdagangan resi gudang di Indonesia diatur oleh
Badan Pengawas Sistem Resi Gudang yaitu
suatu unit organisasi di bawah Menteri yang diberi
wewenang untuk melakukan pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan pelaksanaan sistem
resi gudang.
• Resi gudang yang diperdagangkan di Indonesia
wajib melalui suatu proses penilaian Gudang yang
menerbitkan dilakukan oleh lembaga terakreditasi
yaitu Lembaga Penilaian Kesesuaian yang
berkewajiban untuk melakukan serangkaian
kegiatan guna menilai atau membuktikan bahwa
persyaratan tertentu yang berkaitan dengan produk,
proses, sistem, dan/atau personel terpenuhi.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


• Sedangkan Pusat Registrasi Resi Gudang yang
merupakan suatu badan usaha yang berbadan
hukum yang mendapatkan kewenangan guna
melakukan penatausahaan resi gudang dan derivatif
resi gudang di Indonesia yang meliputi pencatatan,
penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan,
pembebanan hak jaminan, pelaporan, serta
penyediaan sistem, dan jaringan informasi.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Penatausahaan Resi Gudang dan
Derivatif Resi Gudang
• Penatausahaan Resi Gudang dan Derivatif Resi
Gudang dilaksanakan oleh Pusat Registrasi
yang mendapat persetujuan Badan Pengawas.
• Badan Pengawas menetapkan Pusat Registrasi
untuk melakukan penatausahaan Resi Gudang
dan Derivatif Resi Gudang yang meliputi
pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan
kepemilikan, pembebanan hak jaminan,
pelaporan, serta penyediaan sistem dan
jaringan informasi.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Pembebanan Hak Jaminan Resi Gudang
1. Perjanjian utang piutang (perjanjian pokok)
2. Perjanjian Hak Jaminan Resi Gudang merupakan
perjanjian ikutan dari suatu perjanjian utang-piutang
yang menjadi perjanjian pokok (bersifat accessoir).
3. Setiap Resi Gudang yang diterbitkan hanya dapat
dibebani satu jaminan utang.
4. Penerima Hak Jaminan harus memberitahukan
perjanjian pengikatan Resi Gudang sebagai Hak
Jaminan kepada Pusat Registrasi dan Pengelola
Gudang.
5. Pembebanan Hak Jaminan terhadap Resi Gudang
dibuat dengan Akta Perjanjian Hak Jaminan.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Pembebanan Hak Jaminan Resi Gudang

5. Perjanjian Hak Jaminan sekurang-kurangnya


memuat: (Syarat Spesialitas)
a. Identitas pihak pemberi dan penerima Hak
Jaminan;
b. Data perjanjian pokok yang dijamin dengan Hak
Jaminan;
c. Spesifikasi Resi Gudang yang diagunkan;
d. Nilai jaminan utang;
e. Nilai barang berdasarkan harga pasar pada saat
barang dimasukkan ke dalam Gudang.
6. Karena sifatnya, resi gudang tidak dapat dibebani
dengan salah satu lembaga jaminan yang sudah
ada seperti Hak Tanggungan, Gadai atau Fiducia.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Penyerahan Barang

• Penyerahan Barang wajib dilakukan oleh


Pengelola Gudang kepada Pemegang
Resi Gudang pada saat Resi Gudang
telah jatuh tempo atau atas permintaan
Pemegang Resi Gudang.
• Pengelola Gudang menyerahkan Barang
kepada Pemegang Resi Gudang terakhir

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Pengelola Gudang
• Gudang dalam Sistem Resi Gudang harus memenuhi
persyaratan teknis sebagai tempat penyimpanan barang.
• Gudang harus mendapat persetujuan dari Badan
Pengawas.
• Pengelola Gudang harus berbentuk badan usaha
berbadan hukum dan telah mendapat persetujuan
Badan Pengawas.
• Pengelola Gudang dilarang menerbitkan lebih dari satu
Resi Gudang untuk barang yang sama yang disimpan di
Gudang.
• Pengelola Gudang wajib membuat perjanjian
pengelolaan barang secara tertulis dengan pemilik
barang atau kuasanya

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Hapus Hak Jaminan Resi Gudang

• Hak Jaminan yang dimiliki oleh penerima Hak


Jaminan hapus karena:
a. Hapusnya utang pokok yang dijamin dengan
Hak Jaminan dan;
b. Pelepasan Hak Jaminan oleh penerima Hak
Jaminan. (Pasal 15 UURS)

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Eksekusi Hak Jaminan Resi Gudang
1. Apabila pemberi Hak Jaminan/debitur cedera janji,
penerima Hak Jaminan/kreditur mempunyai hak
untuk menjual objek jaminan atas kekuasaan
sendiri melalui lelang umum atau penjualan
langsung.
2. Penerima Hak Jaminan memiliki hak untuk
mengambil pelunasan piutangnya atas hasil
penjualan setelah dikurangi biaya penjualan dan
biaya pengelolaan.
3. Penjualan objek jaminan hanya dapat dilakukan
atas sepengetahuan pihak pemberi Hak Jaminan.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Eksekusi
• Pasal 26 UU No. 9/2006 tentang Sistem Resi Gudang:
Dalam hal Pemegang Resi Gudang cedera janji, Pengelola
Gudang dapat menjual Resi Gudang secara langsung atau
melalui lelang umum berdasarkan peraturan perundang-
undangan dengan persetujuan Badan Pengawas.
• Penjelasan Pasal 26 UU No. 9/2006:
a. Lelang umum ditujukan untuk lelang terhadap barang
yang dinilai mempunyai jangka waktu yang masih lama.
b. Penjualan langsung ditujukan untuk penjualan terhadap
barang yang jangka waktunya telah habis atau jika tidak
dilakukan penjualan, nilai komoditas akan bertambah
turun,
• Untuk keadaan tertentu Pengelola Gudang diberi wewenang
untuk menjual langsung, dengan prosedur penjualan secara
langsung dan melalui lelang umum, Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Eksekusi

• Pengelola Gudang mendapat perlindungan dengan


mempunyai hak untuk mencegah kerugian yang
mungkin dideritanya akibat cedera janji yang dilakukan
oleh pemegang Resi Gudang.
• Cedera janji meliputi, antara lain, Pemegang Resi
Gudang tidak membayar biaya penyimpanan, atau tidak
mengambil barang walaupun Resi Gudang jatuh tempo.

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


1. Contoh
Resi Gudang
Atas Nama

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


2. Contoh
Resi Gudang
Atas
Perintah

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


PEMINDAHAN
HAK
(Endorsement)

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


SKEMA
Sistem Resi Gudang dalam Tata Niaga Perdagangan Komoditas
dan Pembiayaan Berbasis Komoditas

Pasar

Petani/Pedagang Komoditas Gudang Resi


(Pelaku Usaha) SRG SRG Gudang

Pembiayaan
Bank/Non-bank

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Alur Proses Penerbitan Resi Gudang

Pengelola
Gudang
Membawa komoditas mengeluarkan
Uji Mutu Asuransi
Petani untuk diuji mutu & (LPK) Resi Gudang
diasuransi di Gudang
SRG

FUNGSI RESI GUDANG


1. Agunan ke Bank
Lembaga Penjamin Sistem Resi Gudang
2. Jual Beli (Langsung & Pasar Lelang)
3. Disimpan/Tanda Kepemilikan Barang

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Alur Penerbitan, Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi
1) Penjelasan dari gambar 1: Dimulai dari petani, atau kelompok tani, koperasi atau UKM
atau pelaku usaha, mendatangi gudang yang ditunjuk dengan membawa komoditi yang
akan diresigudangkan.
2) Lembaga Penilaian Kesesuaian akan menguji mutu komoditi dan membuat sertifikat
untuk barang yang berisi informasi tentang nomor, tanggal terbit, identitas pemilik, metode
uji, jenis, sifat, jumlah, mutu, kelas barang, jangka waktu mutu barang dan tanda tangan
yang berwenang.
3) Sementara itu Pengelola Gudang akan membuat Perjanjian Pengelolaan Barang, yang
berisi deskripsi barang dan asuransi.
4) Pengelola Gudang juga akan menerbitkan Resi Gudang (setelah menerima kode
registrasi dari Pusat Registrasi) yang berisi informasi tentang judul Resi Gudang, nama
pemilik, lokasi gudang, tanggal penerbitan, nomor penerbitan, nomor registrasi, waktu
jatuh tempo, deskripsi barang, biaya simpan, nilai barang serta harga pasar.
5) Pengelola Gudang menyampaikan informasi tersebut pada Pusat Registrasi dan
seluruh data dan informasi dalam Resi Gudang ini ditatausahakan oleh Pusat Registrasi.
6) Pengelola Gudang juga akan memberi tahu semua informasi tersebut pada Badan
Pengawas.
7) Jika semua proses ini telah dilakukan, Resi Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola
Gudang bisa diterima petani atau pelaku usaha untuk segera diuangkan pada lembaga
pembiayaan bank atau non-bank yang ditunjuk.
8) Resi Gudang ini juga bisa disimpan sebagai sebuah aset, atau diperdagangkan atau
diperjualbelikan.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
CONTOH I
Sistem Resi Gudang sebagai Sarana Pembiayaan
Pelunasan kredit

Penyimpanan barang
Pengajuan Kredit dengan
ketika harga turun
jaminan Resi Gudang

PETANI PENGELOLA GUDANG


BANK
SRG Terbit Resi Gudang

Pemanfaatan kredit untuk biaya produksi

Pembeli
Penjualan barang ketika
harga sudah membaik
Pasar Komoditas

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


CONTOH II
Sistem Resi Gudang sebagai Penunjang Usaha
Pembiayaan 70% dari nilai Regi Gudang dikirim ke Koperasi Pengelola Gudang
7
Release Instruction Resi Gudang
KOPERASI
1 PENGELOLA KOPERASI 4 RESI 5 BANK
3
GUDANG PRODUSEN GUDANG
PETANI

9
2 Koperasi Produsen mengirim barang
Barang diterima ke Industri 8
Kontrak
Industri pembayaran 6
dengan 20% dari nilai
Industri penjualan ditransfer Industri melakukan Pembayaran DP
ke Koperasi Produsen sebesar 80% dari nilai penjualan ke Bank

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Keterangan Sistem Resi Gudang sebagai
Penunjang Usaha (contoh II)
1. Petani anggota Koperasi Produsen mengirimkan rumput
laut ke Koperasi lain sebagai Pengelola Gudang
2. Koperasi Produsen butuh kepastian pasar dan harga
sedangkan industri butuh kepastian stok bahan baku
yang berkualitas dalam jumlah besar sehingga terjadi
kontrak jual beli
3. Koperasi Pengelola Gudang memastikan kualitas barang
yang disimpan di Gudang SRG (Quality Control),
fasilitasi pembiayaan dan logistik
4. Koperasi yang menjadi Pengelola Gudang menerbitkan
Resi Gudang sebagai surat berharga sesuai nama
penyimpan
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Keterangan
5. Resi gudang yang diagunkan ke Bank/Lembaga
Keuangan dan mendapat pembiayaan sebesar 70%
dari nilai resi gudang disalurkan ke koperasi produsen,
kemudian meneruskan ke anggota yang menyimpan
6. Sesuai kontrak yang disepakati dan stok terpenuhi,
industri membayar uang muka sebesar 80% dari nilai
penjualan untuk melunasi pinjaman S-SRG ke Bank
dan sisanya ditransfer kepemilik barang (anggota
koperasi produsen)
7. Bank mengeluarkan Release Instruction terhadap resi
gudang yang telah lunas
8. Koperasi yang menjadi Pengelola Gudang mengirimkan
rumput laut ke industri
9. Setelah barang di terima industri, sisa pembayaran 20%
dari nilai penjualan dibayarkan ke koperasi primer,
koperasi primer membagikan keanggota dan membayar
biaya penyimpanan dan logistik ke ke koperasi yang
menjadi pengelola gudang
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
CONTOH III
Sistem Resi Gudang Menunjang Ekspor
Pembayaran sisa
pembelian 30% 7
EXPORTIR/ PENGELOLA IMPORTIR KOPI
PETANI GUDANG SRG
MITRA
1 PEMASARAN
KOPI
• Kepastian stock kopi
• Harga
menyesuaikan pasar
2
Pembiayaan
Penyimpanan 5 70% 6
Kopi Pembayaran
hutang petani
3 4 70%

Diterbitkan
RESI Diagunkan
RESI BANK 8
GUDANG GUDANG

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


Keterangan Sistem Resi Gudang
Menunjang Ekspor
1. Petani bermitra dengan Pengelola Gudang SRG/
Eksportir untuk memasarkan kopinya dan Pengelola
Gudang SRG/Eksportir butuh kepastian kopi yang
berkualitas untuk diekspor sehingga dapat
menghindari pinalti dari importir.
2. Petani menyimpan kopinya di Gudang SRG.
3. Pengelola Gudang SRG menerbitkan Resi Gudang
4. Petani membawa Resi Gudang ke Perbankan untuk
mendapatkan pembiayaan.
5. Bank menyalurkan pembiayaan kepada petani
melalui S-SRG sebesar 70% dari nilai Resi Gudang.
Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH
Keterangan

6. Pengelola Gudang SRG/eksportir membeli kopi


petani sesuai harga pasar dan kewajiban petani
terhadap Perbankan dilunasi oleh pihak
Pengelola Gudang SRG/eksportir
7. Pembayaran sisa pembelian kopi ditransfer
langsung oleh Pengelola Gudang SRG/eksportir
ke rekening petani
8. Barang (kopi) di Gudang SRG diekspor oleh
Pengelola Gudang SRG/eksportir

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH


PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR

KULIAH

PENILAIAN

MAHASISWA
HASIL
BELAJAR BELAJAR

TES / UJIAN LULUS

TIDAK
LULUS

Dr. Listyowati Sumanto, SH. MH

Anda mungkin juga menyukai