Anda di halaman 1dari 30

Sistem Resi Gudang

Ira Chandra Puspita


146010100111004
Absen : 1
1

Manfaat diundangkannya UU No. 9 / 2011 tentang


Sistem Resi Gudang

Dasar-dasar pencapaian manfaat SRG meliputi :


terbangunnya fungsi dan mekanisme pasar yang maksimal atas
perdagangan komoditas/produk pertanian terkait SRG,
terbangunnya daya dukung lingkungan yang kondusif bagi komoditikomoditi dan produk pertanian,
terbangunnya kepastian hukum melalui peraturan perundang-undangan,
peraturan serta kelembagaan yang mendukung terciptanya performence
guarantee SRG,
terbangunnya sistem infeksi dan sertifikasi yang diakui,
terbangunnya sistem data dan informasi komoditi yang terakreditasi,
terbangunnya partisipasi aktif masyarakat,
terbangunnya insentif untuk berkembangnya infrastuktur SRG termasuk
industri penyimpanan/pergudangan.
2

Pengertian Sistem Resi Gudang


Sistem resi gudang adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan,
pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi resi gudang. (Pasal 1
angka 1 UU SRG)
Resi Gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di
gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang. (Pasal 1 angka 2 UU
SRG)

Para Pihak dalam Sistem Resi


Gudang

Pemegang Resi Gudang (Ps 1.7)


Pengelola Gudang (Ps. 1.8)
Badan Pengawas Sistem Resi Gudang (Ps 1. 11)
Lembaga Penilaian Kesesuaian (Ps 1.12)
Pusat Registrasi Resi Gudang (Ps 1.13)
Lembaga Jaminan Resi Gudang (Ps 1.14)

prosedur yang harus dilalui oleh para pihak untuk


melaksanakan Sistem Resi Gudang

Pemegang Resi Gudang (Ps 1.7)


Nomor 15/BAPPEBTI/PER-SRG/07/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara untuk Memperoleh
Persetujuan Sebagai Pengelola Gudang
Pengelola Gudang (Ps. 1.8)
Nomor 21/BAPPEBTI/PER-SRG/07/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Penga
was Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 15/BAPPEBTI/PER-SRG/07/2012 Tentang Persyara
tan Dan Tata Cara Untuk Memperoleh Persetujuan Sebagai Pengelola Gudang
Nomor 11/BAPPEBTI/PER-SRG/5/2009 tentang Persyaratan Keuangan Bagi Pengelola Gudang
Badan Pengawas Sistem Resi Gudang (Ps 1. 11)
Lembaga Penilaian Kesesuaian (Ps 1.12)
Nomor 19/BAPPEBTI/PER-SRG/01/2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Untuk Memperoleh
Persetujuan Sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Sistem Resi Gudang
Pusat Registrasi Resi Gudang (Ps 1.13)
Nomor 05/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007 tentang Persyaratan dan Tata Cara Untuk Memperoleh Per
setujuan Sebagai Pusat Registrasi
Lembaga Jaminan Resi Gudang (Ps 1.14)
Nomor 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 tentang Pedoman Teknis Penjaminan Resi Gudang

Pengelola Gudang
Meneliti keabsahan
dan menilai
dokumen

Badan Usaha

Pengajuan Form SRG-PG07

(Perka Bappebti 15/2012)


BUMN/BUMD/PT/Koperasi
(Perka Bappebti 21/2015)
BUMN/BUMD/PT/Koperasi/
Perum/Perusahaan Daerah

Syarat dan kompetensi


Badan usaha yang
mengukan diri sebagai
pengelola gudang diatur
dalam Perka Bappebti
21/2015

BAPPEBTI

Disetujui

PENGELOLA GUDANG

Keputusan
Bappebti,
maksimal 25 hari
kerja

Ditolak

Peraturan Kepala
Badan Pengawas
Perdagangan
Berjangka Komoditi
Nomor :
11/BAPPEBTI/PERSRG/5/2009 Tentang
Persyaratan
Keuangan Bagi
Pengelola Gudang
6Tanggal : 19 Mei 2009

Keleng
kapan
dokum
en
dalam
pengaj
uan
sebaga
i
pengel
ola
gudang
7

Keleng
kapan
dokum
en
dalam
pengaj
uan
sebaga
i
pengel
ola
gudang
8

Pemegang Resi Gudang


Dalam undang-undang sistem resi gudang dinyatakan Pemegang
Resi Gudang adalah pemilik barang atau pihak yang menerima
pengalihan dari pemilik barang atau pihak lain yang menerima
pengalihan lebih lanjut. (Ps 1.7)
Resi gudang ini dikeluarkan oleh pihak pengelola gudang.
Dengan jelas dinyatakan bahwa pemegang resi gudang
o Pemilik barang
o Penerima pengalihan kepemilikan barang

Lembaga Penilaian Kesesuaian


Dalam Pasal 2 (2) Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Nomor 19/BAPPEBTI/PER-SRG/01/2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Untuk
Memperoleh Persetujuan Sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Sistem Resi
Gudang, dinyatakan bahwa Lembaga Penilaian Kesesuaian mencakup:
a. lembaga inspeksi yang menerbitkan Sertifikat untuk Gudang;
b. laboratorium yang menerbitkan hasil uji berupa Sertifikat hasil pengujian mutu Barang;
dan
c. Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu yang menerbitkan Sertifikat Manajemen Mutu.

Calon Lembaga
Penilaian
Kesesuaian

Syarat
umum

penelitian keabsahan
dokumen sesuai dengan
aslinya dan penilaian dokumen
yang dipersyaratkan

Permohonan
Persetujuan

Syarat
Teknis

Kepala
Bappebti

Disetujui
(Formulir
Nomor SRGLPK08)

Persetujuan/Penolakan
disampaikan maksimal 45 hari
setelah pengajuan

Ditolak
(Formulir Nomor
SRG-LPK09)

10

Pusat Registrasi Resi Gudang

(Ps 1.13)
Nomor 05/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007 tentang Persyaratan dan Tata Cara Untuk Memperoleh Persetujuan Seba
gai Pusat
Registrasi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang,
Pasal 45
(1) Kegiatan sebagai Pusat Registrasi hanya dapat dilakukan oleh badan usaha berbadan hukum dan telah
mendapat persetujuan Badan Pengawas.
(2) Pusat Registrasi berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
(3) Persyaratan untuk mendapat persetujuan Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a.
mempunyai pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun dalam kegiatan pencatatan transaksi kontrak berjangka
komoditas dan kliring; b. memiliki sistem penatausahaan Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang yang
bersifat akurat, aktual (online dan real time), aman, terpercaya dan dapat diandalkan (reliable); dan c.
memenuhi persyaratan keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas.
(4) Untuk memperoleh persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), calon Pusat Registrasi wajib
mengajukan permohonan kepada Badan Pengawas.

BAPPEBTI saat ini telah menunjuk Pusat Registrasi yang dilakukan oleh PT (Persero)
Kliring Berjangka Indonesia.
11

DAFTAR
KELENG
KAPAN
DOKUME
N DALAM
RANGKA
PERMOH
ONAN
PERSET
UJUAN
SEBAGAI
PUSAT
REGISTR
ASI

12

DAFTAR
KELENG
KAPAN
DOKUME
N DALAM
RANGKA
PERMOH
ONAN
PERSET
UJUAN
SEBAGAI
PUSAT
REGISTR
ASI

13

Lembaga Jaminan Resi Gudang


Lembaga
Jaminan
Resi
Gudang

Mengajukan
Syarat-syarat (Ps 3)
1.
Sebagian atau seluruh
modal adl milik negara
2.
Pengalaman min. 3 thn di
bidang penjaminan
3.
Kegiatan lembaga terkait
dg SRG
4.
Memiliki sistem dan
sarana terkait
penjaminan/SRG
5.
Memiliki komitmen
mengutamakan
pengembangan dan
keamanan SRG

TIM
SELEKSI
Dibentuk oleh dan
bertanggung jawab
kepada menteri
perdagangan (Ps. 4 .2)
Tugas (Ps 4.3)
1.
Mengumumkan
penerimaan &
pendaftaran calon
lembaga pelaksana
2.
Menyeleksi dan
menilai calon
lembaga pelaksana
3.
Menyampaikan
hasil seleksi dan
penilaian kpd
menteri

Penyerah
an hasil

Menteri
perdagangan
Mengajukan permohonan

Presiden

Menkeu
Pertimbangan

14

TATA CARA PEMBEBANAN DAN PEMBERITAHUAN


PEMBEBANAN HAK JAMINAN

15

TATA CARA PEMBERITAHUAN PERUBAHAN


PEMBEBANAN HAK JAMINAN DAN PERUBAHAN
CATATAN PEMBEBANAN HAK JAMINAN

16

TATA CARA PEMBERITAHUAN HAPUSNYA


PEMBEBANAN HAK JAMINAN

17

PENJUALAN OBJEK HAK


JAMINAN

18

Prosedur Penyimpanan Barang

19

20

Pe
ner
bit
an
Re
si
Gu
da
ng

21

Hal-hal lain terkait Resi Gudang


PENERBITAN RESI GUDANG PENGGANTI diatur dalam lampiran Peraturan Kepala Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
PENERBITAN RESI GUDANG KARENA TERJADI KESALAHAN PENULISAN diatur dalam lampiran
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor:
17/BAPPEBTI/PER-SRG/09/2014
PENJAMINAN RESI GUDANG diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi Nomor : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008
TEKNIS PENYELESAIAN TRANSAKSI RESI GUDANG diatur dalam Peraturan Kepala Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 10/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008
TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN PENGELOLA GUDANG, LEMBAGA PENILAIAN
KESESUAIAN DAN PUSAT REGISTRASI diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 12/BAPPEBTI/PER-SRG/5/2009

22

Kepemilikan Resi Gudang

23

Skema Sistem Resi Gudang

24

Proses Pembiayaan Resi Gudang


(Berdasarkan Collateral Management Agreement)
Definisi : Suatu skim kredit dimana Bank memberikan fasilitas kredit modal
kerja kepada debitur berdasarkan agunan yang berada dalam suatu gudang
yang terkontrol secara independen oleh pengelola agunan dan berdasarkan
CMA ( bersifat tripartit : debitur , bank dan pengelola agunan)
Proses pembiayaan
Pemilik barang menyimpan barang di Pengelola Gudang
Pengelola Gudang menerbitkan resi gudang
Pemilik barang mengajukan kredit ke bank dengan agunan Resi Gudang
Bank melakukan cross check Resi gudang yang dijaminkan ke pengelola
gudang.
Pencairan kredit maksimal 70% dari nilai resi gudang
Apabila pemilik barang melakukan pembayaran / penurunan plafond kredit
makan bank menerbitkan Release Instruction kepada pengelola Gudang
25

Skema CMA

26

27

Manfaat Sistem Resi Gudang bagi


para pihak

Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan Sistem Resi


Gudang di Indonesia

Sistem ini belum di dukung secara maksimal dengan adanya peraturan


daerah tentang pelaksanaan sistem resi gudang di daerah.
Petani-petani kecil lebih sering menjual langsung hasil pertaniannya kepada
penadah atau para tengkulak.
Sistem ini belum banyak dikenal oleh masyarakat petani secara luas,
karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah daerah.
Fasilitas gudang yang belum merata dan memadai
Kesiapan pihak pengelola masih kurang
Lemahnya kelembagaan di tingkat penting
Belum jelasnya off taker/penjamin pasar
Transaction cost yang terlalu tinggi
Sinergi antar stakeholder yang masih lemah

28

Saran-saran Perbaikan

Penyegeraan penerbitan aturan atau perda mengenai percepatan sistem


resi gudang
Menggalakkan peningkatan jumlah gudang penyimpanan yang memenuhi
syarat untuk memperlancar pelaksanaan sistem resi gudang
Mensinergikan hubungan setiap stakeholder dalam sistem resi gudang
Melakukan sosialisasi secara luas kepada masyarakat khususnya yang
terlibat dalam bidang pertanian

29

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 9 tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem
Resi Gudang
Undang-Undang Nomor 9 tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008
LAMPIRAN Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 09/BAPPEBTI/PERSRG/7/2008
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor :15/BAPPEBTI/PER-SRG/07/2012
Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Untuk Memperoleh Persetujuan Sebagai Pengelola Gudang.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 21/BAPPEBTI/PER-SRG/07/2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor
15/BAPPEBTI/PER-SRG/07/2012 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Untuk Memperoleh Persetujuan Sebagai
Pengelola Gudang
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 11/BAPPEBTI/PER-SRG/5/2009 tentang
Persyaratan Keuangan Bagi Pengelola Gudang
Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2007
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang

Ashari. Potensi dan Kendala Sistem Resi Gudang (SRG) untuk Mendukung Pembiayaan Pertanian di Indonesia. jurnal.
Forum penelitian agro ekonomi Vol. 29, Desember 2011. Hal. 129-143

Bappebti. Panduan pelaksanaan Sistem Resi Gudang. http://www.bappebti.go.id/media/docs/brochures_2015-0203_15-38-57_SRG_Bagi_petani-RESIZED.pdf


Bappebti. Panduan pelaksanaan Sistem Resi Gudang http://www.bappebti.go.id/media/docs/brochures_2015-0203_16-03-27_SRG-RESIZED.pdf
30

Anda mungkin juga menyukai