Anda di halaman 1dari 29

Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PERPRES NOMOR 98 TAHUN 2021


Tentang
Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target
Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian
Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional
dan Turunannya

Jakarta, 3 Agustus 2022


D U K U N G A N KEBIJAKAN
PERPRES 98 Tahun 2021
Paris: Penyampaian New York: Penandatanganan
(29 Oktober 2021)
komitmen penurunan emisi Paris Agreement padaacara
GRK tahun2030 sebesar High-level Signature
29% hingga41% Ceremony for the Paris Telah disahkan Peraturan
• Komitmen penurunan emisi dibandingkan Agreementyang digelar di Presiden Nomor 98 Tahun 2021
GRK global BaU MarkasBesar PBB tentang Penyelenggaraan Nilai
• Adaptasi perubahan iklim Ekonomi Karbon (NEK) Untuk
dan loss and damage Pencapaian Target Kontribusi
Submisi UpdatedNDC & LTS-
• Kerangka Transparansi Penyampaianperangkat yang Ditetapkan Secara
LCCR 2050ke UNFCCC
• Means of implementation ratifikasiPA (UU 16/2016) Nasional dan Pengendalian
(Pendanaan, teknologi, dilengkapidokumenFirst Emisi Gas Rumah Kaca Dalam
NDC Indonesia ke UPDATED NDC & LTS Pembangunan Nasional
peningkatan kapasitas)
UNFCCC (Juli 2021)

PARIS AGREEMENT PIDATO PRESIDEN PENANDATANGANAN RATIFIKASI PA


(Desember 2015) (Desember 2015) (April 2016) danNDC
(November 2016)

Regulasi N E K sangat penting


bagi Indonesia karena
memberikan kontribusi
dalam penanggulangan
perubahan iklim berbasis
pasar (market) di tingkat “Indonesia akan dapat berkontribusi lebih
global untuk menuju cepat bagi Net-Zero Emission dunia. Selain itu,
carbon market dan carbon price harus menjadi
pemulihan ekonomi yang bagian dari upaya penanganan isu perubahan
berkelanjutan,diperlukan iklim. Ekosistem ekonomi karbon yang
adanya percepatan dalam DELEGASI INDONESIA PADA COP26 transparan, berintegritas inklusif dan adil
GLASGOW 2021 harus diciptakan.”
implementasinya COP26/CMP16/CMA3, SBSTA&SBI 52-55 (Presiden RI dalam KTT Perubahan Iklim World
Leaders’ Summit, Glasgow, 1st November 2021)
D U K U N G A N KEBIJAKAN
T H E U PDATE D N D C I N D O N E S I A • Efficiency in final energy
consumption
• Implementation of clean coal
• Decreasing deforestation
rate*.
• Enhancing the
technology in power plant. implementation of
• Low carbon and climate • Renewable energy in
sustainable forest
electricity production.
resilience development • Implementation of biofuel in
management, both in the area
• Indonesia’ vulnerability to transportation sector or natural forest (decreasing
climate change forest degradation)and hutan
• Additional gas tanaman*.
• Land-based and ocean distribution lines • Land rehabilitation.
adaptation and mitigation • Additional compressed • Peat restoration.
• Transparency Framework natural gas fuel stations
• Means of Implementation •Note: * under REDD+
(SPGB) BIO M ASS N U C LEAR

• International cooperation
SO LAR O IL

GEOTHERMAL C O AL

Forestry
Energy
HY DR O
WIN D ELTECIDATRLIC

• Clinker to cement
• Solid waste ratio” (blended
management cement) in cement
• LFG recovery industry .
• Efficiency by
Social and • The use of low- • waste utilization feedstock utilization
emission crops. by composting
Livelihood and 3R (paper).
and CO2 recovery in
• Implementation • PLTSa/RDF Primary Reformer in
Resilience of water-efficient petrochemical
DESCRIPTION implementation
concept in water • Management of industry (in particular
management. industrial liquid ammonia
Type emission reduction relative to BAU • Manure waste. production).
• Other actions:
management for • Management of • CO2 recovery in
biogas. domestic liquid steel industry,
Coverage Nationwide with a landscape and ecosystem • Feed supplement waste. improvement
management approaches in adaptation and for cattle. • Management of process in smelter
domestic liquid and scrap utilization.
mitigation waste. • Remains of claim

Scope CO2, CH4, N2O


Agriculture
Waste PFCs from CDM-
IPPU
activities
Economic Ecosystem and -industrial
(aluminum
processes
smelter).
Resilience Landscape Baseline BAU scenario and product
Resilience use
Strategi
Implementasi
NDC

4
Kepentingan Indonesia
dalam Pembangunan Rendah Karbon Berketahanan Iklim
Kerentanan Iklim
melaksanakan Paris
THE FIRST Agreement adalah
Kondisi geografis NDC INDONESIA2016 melaksanakan amanat
dan klimatologis UUD 1945
UPDATED NDC
INDONESIA2021 (Pasal 28 H Angka 1)

Peningkatan kasus Pasal 33 UUD,


bencana LTS-LCCR 2050
hidrometeorologi tentang carbon
(hakkonstitusional,
hakpertambangandan
GAS RUMAH
Kebutuhan untuk KARBON hakekonomi)
KACA UNTUK
meningkatkan K A R B O N SEB A G AI PEMB E N T U K
ketahanan iklim TOLAK UKUR MATERIAL
SECARA UMUM SDA

1. MEMBERIKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT


2. MEMBANGUN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
3. MEMBANGUN KETAHANAN IKLIM
4. MEMENUHI KOMITMEN NASIONAL DALAM KONVENSI INETRNASIONAL
LTS-LCCR 2050
Strategis jangka panjang sampai dengan • Skenario LCCP yang hanya Keseluruhan mencapai netral
tahun 2050 dapat ditempuh 3 skenario, yaitu mencapai peaking (puncak
1) Current Policy Scenario (CPS), tertinggi), disaat FOLU
karbon pada tahun 2060 atau lebih
2) Transition Scenario (TRNS), mencapai net sink pada tahun cepat
3) Low Carbon Scenario compatible with 2030 bersamaan upaya transisi
Paris Agreement Target (LCCP) energy.

Visi LTS-LCCR 2050, NZE by • Skenario: CPOS, TRNS, LCCP


2060 or sooner • LCCP: Tingkat emisi GRK 2050:
735 juta ton, NZE di 2060

• GDP 2010-202: 5%, 2020: 1%,


Peaking 5 sektor 6% (2025) dan 5% setelah 2040
di 2030 • Jumlah penduduk; 335 juta
(2050)

• Peningkatan energi terbarukan,


Sektor energi: efisiensi energi
1.164 Mton CO2e (2030), • Phase-out coal power plant
766 Mton CO2e (2050) setelah 2050
• Intervensi teknologi (CCS-CCUS)

Pengurangan laju deforestasi,


Sektor FOLU net-sink 2030 pengurangan laju degradasi,
(- 246 Mton CO2e) dan pembangunan HTI, pengelolaan
2060 (-326 Mton CO2e) hutan lestari, rehabilitasi lahan,
restorasi ekosistem gambut,
perbaikan tata air lahan gambut

6
NZE, LTS LCCR 2050 dan NDCs
NZE by 2060 or sooner:
long-term climate vision

LTS LCCR 2050

Implementation,
With MRV
FNDC , UNDC ENDC, SNDC, TNDC, ….
(2016, 2022) (2022 onwards)
ALUR SUBSTANSI PERPRES 98 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN NILAI EKONOMI
KARBON UNTUK PENCAPAIAN TARGET NDC DAN PENGENDALIAN EMISI KARBON DALAM
PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB III UPAYA PENCAPAIAN TARGET KONTRIBUSI


YANG DITETAPKAN SECARA NASIONAL
Pasal 5 Upaya pencapaian target NDC
BAB V KERANGKA TRANSPARANSI
Pasal 6 – 8 Mitigasi Perubahan Iklim
Pasal 9 – 27 Perencanaan Aksi Mitigasi PI
Pasal 60 Tatacara melakukan kerangka transparansi
Pasal 28 Pelaksanaan Aksi Mitigasi PI Pasal 61 MRV
Pasal 29 – 30 Pemantauan dan Evaluasi Aksi Mitigasi PI Pasal 62 – 65 Pengukuran
BAB I Pasal 66 – 67 Pelaporan
Pasal 31 – 33 Adaptasi Perubahan Iklim
KETENTUAN UMUM
Pasal 34 – 41 Perencanaan Aksi Adaptasi PI Pasal 68 Validasi dan Verifikasi
Pasal 1 Pasal 42 Pelaksanaan Aksi Adaptasi PI Pasal 69 – 70 Sistem Registri Nasional Pengendalian PI
Definisi dan pengertian Pasal 43 – 44 Pemantauan dan Evaluasi Aksi Adaptasi PI Pasal 71 – 77 Sertifikasi Pengurangan Emisi

1 2 3 4 5
BAB IV TATA LAKSANA
BAB II
PENYELENGGARAAN NILAI EKONOMI BAB VI PEMANTAUAN
MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG
KARBON DAN EVALUASI
LINGKUP
Pasal 2 – 3 Maksud dan Tujuan
Pasal 45 – 47 Nilai Ekonomi Karbon 6 Pasal 78 – 80
Pasal 48 – 54 Perdagangan Karbon Pemantauan dan Evaluasi
Pasal 4 Ruang Lingkup
Pasal 55 – 57 Pembayaran Berbasis Kinerja
Pasal 58 – 59 Pungutan Atas Karbon
10 9 8 7
BAB X BAB IX BAB VIII BAB VII PEMBINAAN DAN
KETENTUAN PENUTUP KETENTUAN KOMITE PENGARAH PENDANAAN
Pasal 87 – 90 Penutup PERALIHAN Pasal 84 Komite Pasal 81 – 82 Pembinaan
Pasal 85 – 86 Peralihan Pengarah Pasal 83 Pendanaan
MAKSUD
1. Sebagai dasar penyelenggaraan NEK dan sebagai pedoman pengurangan emisi GRK
2. Penyelenggaraan NEK dilakukan di dalam negeri dan/atau luar negeri tanpa mempengaruhi target NDC
3. Target NDC yang dimaksud adalah:
• Menetapkan kebijakan dan langkah serta implementasi kegiatan sesuai komitmen pemerintah berupa
pengurangan emisi GRK 29% sampai dengan 41% pada tahun 2030 dibandingkan Baseline emisi GRK;
• Membangun ketahanan nasional, kewilayahan dan masyarakat dari berbagai resiko atas kondisi perubahan
iklim atau ketahanan iklim
4. Pengendalian emisi GRK dilakukan dengan kebijakan pembangunan nasional pusat dan daerah, serta dari untuk
dan oleh Pemerintah, Pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat,
5. Upaya pencapaian target NDC, dilaksanakan untuk menuju arah pembangunan rendah emisi GRK
dan berketahanan iklim tahun 2050
6. Target NDC disesuaikan dengan peninjauan NDC, paling sedikit dalam, 5 (lima) Tahun
7. Target NDC berlangsung secara terintegrasi dan simultan
8. Target NDC tertuang dalam dokumen NDC yang ditetapkan oleh Menteri dan disampaikan ke UNFCCC
TUJUAN
1. Mengatur pengurangan emisi GRK, peningkatan ketahanan iklim dan NEK dalam pencapaian target NDC
dengan merujuk kepada baseline emisi GRK pada tahun 2030 sebesar 2.869 juta Ton CO2e dan baseline
ketahanan iklim serta target ketahanan iklim;
2. Pengurangan emisi GRK sebesar 29%, merupakan target pengurangan emisi GRK sebesar 834 juta Ton
CO2e apabila dilakukan dengan usaha sendiri;
3. Pengurangan emisi GRK sebesar sampai dengan 41%, merupakan target pengurangan emisi GRK sampai
dengan 1.185 juta Ton CO2e apabila dilakukan dengan kerjasama internasional
4. Pengurangan emisi GRK utamanya didukung oleh pengendalian emisi GRK sektor kehutanan untuk
menjadi penyimpanan/penguatan karbon pada tahun 2030 dengan pendekatan carbon net sink dari sektor
kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada tahun 2030.
5. Baseline emisi GRK dan target pengurangan emisi GRK dalam NDC termasuk hasil capaian pengurangan
emisi GRK, menjadi dasar pengendalian emisi GRK dalam pembangunan nasional dan daerah
6. Baseline ketahanan iklim dan target ketahanan iklim dalam NDC, termasuk hasil capaian peningkatan
ketahanan iklim, menjadi dasar peningkatan ketahanan iklim dalam pembangunan nasional dan daerah
RUANG LINGKUP

1. Upaya pencapaian target NDC;


2. Tata laksana penyelenggaraan NEK;
3. Kerangka transparansi;
4. Pemantauan dan evaluasi;
5. Pembinaan dan pendanaan;
6. Komite pengarah.

11
Sektor
Upaya Pencapaian Target NDC
a. energi;
b. limbah;
c. proses industri
Pasal 5 dan
Target NDC Pasal 6 Pasal 7 penggunaan
produk;
Mitigasi Perubahan Iklim Sub Sektor d. pertanian;
a. pembangkit; e. kehutanan;
b. transportasi; dan/atau
Strategi Implementasi Penyelenggaraan c. bangunan; f. sektor lain
d. limbah padat; sesuai dengan
1. pengembangan
kepemilikan dan 1. Mitigasi e. limbah cair; perkembangan
komitmen; Perubahan f. sampah; ilmu
2. pengembangan Iklim Pelaksanaan Penyelenggara g. industri; pengetahuan
kapasitas; 2. Adaptasi h. persawahan; dan teknologi.
Perubahan 1. perencanaan Aksi
3. penciptaan kondisi Mitigasi Perubahan
i. peternakan;
pemungkin; Iklim 1. kementerian/ j. perkebunan;
Iklim; lembaga;
4. penyusunan kerangka 2. pelaksanaan Aksi k. perhutanan;
kerja dan jaringan Mitigasi Perubahan
2. pemerintah l. Pengelolaan gambut dan mangrove;
komunikasi; Iklim; dan daerah; dan/atau
5. kebijakan satu data Emisi 3. pemantauan dan 3. Pelaku Usaha; m. sub sektor lain sesuai dengan
GRK dan ketahanan evaluasi Aksi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
iklim; Mitigasi Perubahan 4. masyarakat. teknologi.
6. penyusunan kebijakan, Iklim.
rencana, dan program;
7. penyusunan pedoman Pasal 8
implementasi NDC; Note :
8. pelaksanaan NDC; dan Menteri selaku Koordinator Sektor lainnya dan Sub Sektor lainnya ditetapkan
9. pemantauan dan kaji
oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan
ulang NDC.
menteri terkait (Sektor Kelautan – Blue Carbon)
MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

Perencanaan mitigasi perubahan iklim

Pasal 10 Pasal 13 Pasal 19 Pasal 26 Pasal 28 Pasal 29

disagregasi
disagregasi disagregasi
agregasi
agregasi agregasi

Penetapan
Baseline:
Nasional, Sektor
Oleh Menteri
Provinsi oleh
Gubernur

Pasal 23-24 Pasal 27


ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
1 2 3 4 5 6
Penyusunan dan Penyusunan dan Pelaksanaan Pemantauan dan
Penyusunan dan Penetapan Target Penetapan
Penetapan Adaptasi Evaluasi
Adaptasi Rencana Aksi Perubahan Iklim (Ps.42-43)
Inventarisasi Baseline Adaptasi
Ketahanan Iklim Perubahan Iklim (Ps. 41)
Dampak perubahan Iklim Dilaksanakan oleh :
Perubahan Ps. 35) (Ps.36-37)
Dikoordinasikan dan (Ps. 38-40) Dilaksanakan oleh : • kementerian/
Iklim(Ps.34) ditetapkan oleh • kementerian/ lembaga;
1.Dikoordinasikan Rencana Aksi
1.Identifikasi wilayah dan ditetapkan oleh Menteri melalui Adaptasi Perubahan lembaga • pemerintah
Menteri; tahapan
berdasarkan data Iklim dikoordinasikan Pemerintah; daerah;
2.Untuk penetapan • mengkoordinasi dan ditetapkan oleh
historis dan proyeksi; target ketahanan • pemerintah • pelaku Usaha; dan
iklim dan kan penyusunan Menteri, melalui daerah;
2.Identifikasi pengukuran tahapan: • masyarakat.
target ketahanan • dunia usaha
dampak perubahan besarnya capaian
ketahanan iklim iklim; dan • penyusunan pilihan pelaku Usaha; dan Pemantauan dan
iklim pada bidang
prioritas di wilayah; rencana Aksi evaluasi adaptasi
• menetapkan target Adaptasi • masyarakat. perubahan iklim
Penyusunan Baseline
Ketahanan Iklim ketahanan iklim. Perubahan Iklim; dikoordinasikan oleh
Berdasarkan
dilaksanakan secara Untuk meningkatkan Menteri
inventarisasi dampak nasional, sektor dan ketahanan iklim
terhadap kajian dan/atau daerah
berdasarkan • penetapan prioritas Pelaksanaan Aksi
kerentanan, resiko Adaptasi Perubahan
dan dampak pedoman yang rencana Aksi
ditetapkan oleh Adaptasi Iklim dikoordinasikan
perubahan iklim; Menteri; oleh Menteri
Perubahan Iklim.

Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 39 Pasal 42 Pasal 43

14
Pasal 35 Pasal 36
Inventarisasi Dampak PI Baseline Ketahanan Iklim

Tahapan Hasil Penyusunan

a. tingkat kerentanan, 1. hasil inventarisasi dampak


a. identifikasi wilayah risiko, dan dampak perubahan iklim;
yang mengalami perubahan iklim; dan 2. Rencana Pembangunan Jangka
peningkatan suhu
b. pilihan Aksi Adaptasi Panjang (RPJP); dan
udara berdasarkan
Perubahan Iklim. 3. Rencana Pembangunan Jangka
data historis dan
Menengah (RPJM).
proyeksinya; dan
b. identifikasi dampak
perubahan iklim pada
Menteri dan K/L Penyusunan Baseline Ketahanan Iklim dilakukan
bidang prioritas di oleh menteri dan/atau kepala lembaga terkait
terkait selaku
wilayah sebagaimana Penyusun dan dikoordinasikan oleh Menteri
dimaksud dalam
huruf a. Hasil penyusunan Baseline Ketahanan Iklim
ditetapkan oleh Menteri dan dituangkan dalam
dokumen NDC
TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN NEK Pasal 47

Pengaturan Instrumen NEK

• Kementerian
Pasal 46 /Lembaga 1. Perdagangan
• Pemerintah Karbon
Dilaksanakan
NEK Diselenggarakan
oleh :
• Sektor; dan
• Subsektor
oleh :
daerah
• Pelaku
Usaha
a. Perdagangan
Emisi
• Masyarakat
b. Offset Emisi

2. Pungutan atas
Karbon
Pasal 47
Pelenggaraannya berdasarkan
strategi keefektifan perkembangan ilmu 3. Pembayaran
peta jalan pencapaian Batas Atas waktu dan pengetahuan, Berbasis Kinerja
NDC; target NDC Emisi GRK; efisiensi biaya; teknologi, dan
Sektor; dan kapasitas Sektor.
4. Mekanisme
lainnya sesuai
perkembangan
Tata Laksana Penyelenggaraan Instrumen NEK secara Umum
Mekanisme Pelaksanaan Pasal 47
Penyelenggaraan NEK mekanisme pasar
dalam karbon melalui
Dapat bursa karbon
dilakukan dan/atau
1. Perdagangan Karbon bertempat di Jakarta
lintas dengan luar
sektor
Pasal 48 negeri
perdagangan
langsung
Pengelolaan a. Perdagangan
Dana Emisi
Batas Atas
Pasal 50 tata cara dan Emisi GRK
Dapat mekanisme hasil capaian sertifikasi
dilakukan perdagangan pengurangan pengurangan
melalui b. Offset Emisi emisi Baseline emisi emisi nasional
lembaga yang dan Target
Pasal 52
mengelola
dana
lingkungan Lingkup RBP:
hidup atau 2. Pembayaran Berbasis penerima mekanisme a. Internasional
lembaga yang Kinerja manfaat pembagian b. Nasional
ditunjuk Pasal 55 manfaat c. provinsi
Pasal 59
3. Pungutan atas Karbon Penyelenggaraan NEK
Menteri dapat dilaksanakan oleh:
Pasal 58 melakukan penyesuaian a. kementerian/lembaga;
pengelolaan dana dan b. pemerintah daerah;
4. Mekanisme lainnya sesuai pembagian manfaat c. pelaku usaha; dan
perkembangan ilmu d. masyarakat.
pengetahuan, teknologi yang Pasal 46
ditetapkan oleh Menteri
Pasal 47
Persyaratan Perdagangan Karbon

Perdagangan Dalam Negeri


Perdagangan Karbon dalam negeri dan/atau luar
(Domestic Carbon Trading) negeri dilakukan dengan:
a. mekanisme pasar karbon melalui Bursa Karbon;
Pasal 51
dan/atau
1. Mekanisme Perdagangan Emisi b. perdagangan langsung
2. Penyelenggaraan Perdagangan
Pasal 54
Karbon menggunakan Batas
Atas Emisi GRK berdasarkan
evaluasi Perdagangan Karbon melalui mekanisme pasar
3. Penyelenggaraaan karbon dilakukan dengan:
Perdagangan Karbon dilakukan
dengan perpindahan Unit a. pengembangan infrastruktur Perdagangan
Karbon oleh Pelaku Usaha Karbon;
4. Perpindahan Unit Karbon tidak b. pengaturan pemanfaatan penerimaan negara
mempengaruhi capaian target dari Perdagangan Karbon; dan/atau
NDC
c. administrasi transaksi karbon
MEKANISME KETERKAITAN MRV, SRN DAN SPE
PENGUKURAN, PELAPORAN DAN VERIFIKASI (MRV)

1 PENGUKURAN
2
PELAPORAN
3 VALIDASI DAN/ATAU VERIFIKASI
Mutual
Recognition (psl
76)
PELAPORAN TINGKAT EMISI GRK Mutual
(SIGN-SMART) Psl 68-69
rekognisi
PELAKSANA IGRK
1. Kementerian/Lembaga SERTIFIKAT
2. Pemerintah daerah
PENURUNAN
3. Pelaku Usaha Mekanisme VALIDASI VERIFIKASI EMISI
4. Masyarakat
Psl 10-14 NEK INDEPENDEN INDEPENDEN
(SPEI)
Integrasi Sistem

1. Perdagangan Karbon
Integrasi Sistem 2. Pembayaran Berbasis Psl 67 Psl 67
Kinerja
3. Pungutan Atas Karbon Psl 70-76
PELAPORAN AKSI MITIGASI 4. Mekanisme lain sesuai
(SRN PPI) perkembangan IPTEK PENETAPAN
BATAS ATAS EMISI PERSETUJUAN
PELAKSANA AKSI 1 TEKNIS EMISI Psl 54 PENCATATAN SRN
1. Kementerian/Lembaga
(BAE)
2. Pemerintah daerah (PTE) (Psl 68-69)
Psl 64
3.
4.
Pelaku Usaha
Masyarakat
3 Psl 64 1. Lap Pelak Aksi mitigasi pada
NEK
2 2. Hasil validasi dan verifikasi
Input Data Umum, Data Teknis dan AKSI VALIDASI VERIFIKASI SERTIFIKAT 3. SD PI pada NEK
Dokumen Pendukung
MITIGASI/ APRESIASI 4. pemegang SPE

Psl 61-64
ADAPTASI INTERNAL INTERNAL 5. SPE penyetaraan
6. Penyelenggaraan NEk
Psl 65-66
SISTEM REGISTRI NASIONAL PPI (SRN PPI)
Sistem pengelolaan, penyediaan data dan informasi berbasis web tentang aksi dan
sumberdaya untuk Mitigasi Perubahan Iklim, Adaptasi Perubahamn Iklim, dan
NEK di Indonesia-Pasal 1(14)

Pencatatan Fungsi SRN PPI


Pasal 69 (1) Pasal 69 (3)

a. Dasar pengakuan pemerintah atas kontribusi


Setiap pelaksana dan/atau
penerapan NEK dalam pencapaian target NDC
penanggung jawab Wajib
b. Data dan informasi aksi dan sumberdaya mitigasi
mencatatkan pelaksanaan aksi
penerapan NEK
Mitigasi Perubahan Iklim, Aksi
c. Upaya menghindari penghitungan ganda aksi Mitigasi
Adaptasi Perubahan Iklim, NEK
d. Bahan pengalihan penelusuran
dan Sumberdaya Perubahan Iklim
e. Bahan pertimbangan kebijakan operasional lebih
pada SRN PPI
lanjut sesuai kebutuhan
Tidak melakukan pencatatan

Sanki Administrasi Proses Verifikasi Satu DATA


Pasal 70 (1) Pasal 69 (2) Pasal 69 (4)

Bentuk Sanksi-Pasal 70 (2): Hasil pencatatan dan Satu Data Emisi GRK dan
(a) Teguran tertulis; pelaporan dilakukan Ketahanan Iklim, Nasional,
(b) Paksaan pemerintah; verifikasi Sektor dan Sub sektor sebagai
(c) Denda administrasi; rujukan nasional dan
(d) Pembekuan SPE, dan internasional
(e) Pencabutan SPE
SRN: Satu Data GRK untuk NDC dan Pengembangan SPE

1. Pedoman Penyusunan Metodologi Mekanisme


Sertifikasi SPE/ ICER
2. Buku Metodologi
Sistem Pelaporan Pengurangan
Pengurangan Emisi
Emisi Sektor Measurement Reporting Verification

Integrasi Sistem SRN Carbon


Proponent Integrasi Sistem Registry
melaporkan
rekapitulasi aksi mencatat SPE/ICER yang
mitigasi diterbitkan dan dialihkan
menerima informasi aksi mitigasi dari
Proponent
untuk offset.
(Pemerintah, Pemda, Pelaku usaha, Inisiatif
lain)
Proponent
Pemerintah, Dunia usaha,
Inisiatif lain Proponent Integrasi
NDC
Sistem Kinerja pencapaian NDC dibuktikan
melaporkan tingkat
dengan indicator jumlah hasil mitigasi dan
emisi.
atau tingkat emisi (inventori). Kedua
Sistem Pelaporan indicator ini dimonitor melalui SRN dan
Tingkat Emisi SIGN SMART.
Sektor

menerima informasi tingkat emisi dari


Pedoman
proponent (Pemerintah, Pemda, Pelaku
Penyelenggaraan
usaha, Inisiatif lain)
IGRK
MEKANISME PENERBITAN SERTIFIKAT PENGURANGAN EMISI (SPE)
Pendetailan Perpres 98/2021 Pasal 71 (3) yang akan dituangkan dalam Permen LHK
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

1 2 3 4
Pasal 78 Pasal 79
Pemantauan dan evaluasi Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh: 1. Hasil pemantauan dan evaluasi yang
Dalam rangka capaian pengurangan Emisi GRK 1. Menteri, untuk pemantauan dan dilakukan oleh Pelaku Usaha disampaikan
pencapaian target dalam rangka NDC dilakukan evaluasi nasional; kepada bupati/walikota, gubernur, atau
NDC tahun 2030, terhadap: 2. Menteri terkait sesuai kewenangannya, menteri terkait sesuai dengan persetujuan
dilakukan 1. pelaksanaan inventarisasi untuk pemantauan dan evaluasi Sektor teknis yang didapatkan.
GRK; dan Sub Sektor; 2. Hasil pemantauan dan evaluasi yang
pemantauan dan dilakukan oleh bupati/walikota disampaikan
2. pelaksanaan Mitigasi 3. Gubernur, untuk pemantauan dan
evaluasi capaian Perubahan Iklim; kepada gubernur.
evaluasi provinsi; 3. Hasil pemantauan dan evaluasi yang
pengurangan Emisi 3. pelaksanaan Adaptasi 4. Bupati/walikota, untuk pemantauan dan dilakukan oleh gubernur disampaikan kepada
GRK Perubahan Iklim; evaluasi kabupaten/kota; dan Menteri
4. penyelenggaraan NEK; 5. Pelaku Usaha, untuk pemantauan dan 4. Hasil pemantauan dan evaluasi yang
5. pelaksanaan kerangka evaluasi perusahaan di area usaha dilakukan oleh menteri terkait disampaikan
transparansi; dan dan/atau kegiatannya. kepada Menteri.
6. pelaksanaan pembinaan

Berdasarkan hasil Laporan paling sedikit memuat:

5 pemantauan dan
evaluasi, Menteri
a.
b.
c.
hasil inventarisasi GRK nasional;
Baseline Emisi GRK nasional;
target pengurangan Emisi GRK nasional;
Hasil penyusunan laporan disampaikan kepada
Presiden melalui menteri yang menyelenggarakan
menyusun laporan koordinasi urusan pemerintahan di bidang kemaritiman
penyelenggaraan NEK d. rencana Aksi Mitigasi Perubahan Iklim nasional;
dan investasi paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
Pasal 80 untuk pencapaian target e. Rencana Aksi Adaptasi Perubahan Iklim nasional;
tahun.
NDC dengan melibatkan f. hasil penyelenggaraan NEK untuk pencapaian target
menteri dan/atau kepala NDC; dan
lembaga terkait g. kinerja capaian pengurangan Emisi GRK nasional 23
PEMBINAAN
Pasal 81
Pasal 82
Menteri, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dalam negeri, dan menteri terkait melakukan pembinaan di Dalam melakukan pembinaan, Pemerintah
1 bidang penyelenggaraan Inventarisasi Emisi GRK, pencapaian
target NDC, instrumen NEK, dan pengendalian Emisi GRK
dapat melakukan peningkatan partisipasi para
pihak dalam penyelenggaraan Aksi Mitigasi
dalam pembangunan kepada pemerintah provinsi, Pelaku Perubahan Iklim dan Aksi Adaptasi
Usaha dan pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri atau Perubahan Iklim serta NEK melalui:
bersama-sama menurut kebutuhan dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. a.penyediaan informasi;
b.peningkatan kapasitas; dan/atau
Gubernur melakukan pembinaan di bidang penyelenggaraan c.apresiasi dan penghargaan.
NEK, Inventarisasi Emisi GRK untuk pencapaian NDC, dan
2 Pengendalian Emisi GRK dalam pembangunan kepada
pemerintah daerah kabupaten/kota dan pemangku kepentingan.

Bupati/walikota melakukan pembinaan di bidang Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
peningkatan partisipasi para pihak diatur
3 penyelenggaraan NEK, Inventarisasi Emisi GRK untuk
pencapaian NDC, dan pengendalian Emisi GRK dalam dalam Peraturan Menteri
pembangunan kepada pemangku kepentingan.

4 Pembinaan dilakukan secara sistematis, harmonis, dan terukur.


24
PENDANAAN Pasal 83

Pendanaan yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan NEK, Mitigasi


Perubahan Iklim, dan Adaptasi Perubahan Iklim dapat bersumber dari:
1 a. APBN dan/atau APBD;
b. usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan Emisi GRK dan
berpartisipasi pada penyelenggaraan NEK;
c. alokasi pembagian manfaat penyelenggaraan NEK terutama bagi kegiatan
Adaptasi Perubahan Iklim; dan/atau
d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pendanaan yang bersumber dari APBN dapat dipenuhi dari rupiah murni,
2 pinjaman, penerbitan Surat Berharga Negara dan/atau sumber pembiayaan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan .

Kerangka pendanaan dilakukan melalui pengintegrasian sumber pendanaan


3 yang dimanfaatkan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional .

25
KOMITE PENGARAH Pasal 84

Dalam rangka pelaksanaan peraturan presiden ini dibentuk Komite Pengarah yang mempunyai tugas untuk
memberikan arah kebijakan dan pelaksanaan instrumen NEK untuk mencapai NDC dan pengendalian emisi
karbon dalam pembangunan.
Ketua : Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Wakil Ketua : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri • Bidang yang menangani
2. Menteri Keuangan substansi NDC dan NEK:
3. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Menteri Lingkungan Hidup
4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kehutanan
5. Menteri Energi Sumber Daya Mineral • Bidang yang menangani
6. Menteri Perindustrian koordinasi Pengembangan
7. Menteri Perhubungan Regional: Menteri Dalam
8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Negeri
9. Menteri Pertanian
• Bidang yang menangani
10. Menteri Kelautan dan Perikanan substansi Fiskal dan
11. Menteri Perdagangan Pembiayaan: Menteri
12. Kepala BMKG Keuangan
13. Kepala BRGM
26
Ketentuan Peralihan dan Penutup
Ketentuan Peralihan
Pelaku Usaha wajib
yang tidak melakukan Unit Karbon yang masih dimiliki
Penyelenggaraan Rencana mencatatkan dan
kewajibannya melalui SRN Pelaku Usaha dan sudah dicatatkan
Aksi Nasional dan Daerah melaporkan pelaksanaan
PPI tidak dapat menjual dan dilaporkan melalui SRN PPI dapat
terkait penurunan Emisi Aksi Mitigasi Perubahan
sisa Unit Karbon yang dijual hanya untuk Perdagangan
GRK Iklim dan Unit Karbon yang
dimiliki Karbon dalam negeri
dimiliki melalui SRN PPI

Pelaku Usaha wajib mengikuti transaksi baru sejak Perpres ini Pelaku Usaha yang telah
ketentuan mengenai tata laksana berlaku namun belum melakukan melaksanakan
penyelenggaraan NEK paling lambat 1 penyesuaian dikenakan kewajiban Perdagangan Karbon wajib
(satu) tahun sejak Peraturan Presiden tambahan pembayaran menyesuaikan paling
ini diundangkan pembagian manfaat atas nilai lambat tahun 2023
karbon yang ditransaksikan

Penutup
Perpres dinyatakan dicabut. Peraturan pelaksanaan Peraturan pelaksanaan dari Peraturan
a. Nomor 61 Tahun 2011; dan kedua Perpres tersebut dinyatakan tetap Presiden ini ditetapkan paling lambat 1
berlaku sepanjang tidak bertentangan (satu) tahun sejak Peraturan Presiden ini
b. Nomor 71 Tahun 2011 diundangkan
dengan Perpres 98 Tahun 2021

27
PENYUSUNAN DRAFT PERMEN TURUNAN
DARI PERPRES 98 TAHUN 2021

1. Draft Permen LHK tentang Penyelenggaraan Kontribusi yang Ditetapkan Secara


Nasional (Nationally Determined Contribution) (berproses)
2. Draft Permen LHK tentang Tata Laksana Penerapan Nilai Ekonomi Karbon,
(berproses)
3. Draft Permen ESDM tentang Tata Cara Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon pada
Pembangkit Tenaga Listrik; (berproses)
4. Draft Permen Keuangan tentang Tata Cara Penghitungan, Pemungutan, Pembayaran Atau
Penyetoran, Pelaporan, Dan Mekanisme Pengenaan Pajak Karbon Serta Pengurangan Pajak
Karbon;
5. Draft Permen Keuangan tentang Tarif Dan Dasar Pengenaan Pajak Karbon;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri atau Surat Keputusan Bersama dari Menteri Dalam Negeri
dan Menteri LHK terkait Peran Pemerintah Daerah Dalam Penyelenggaraan Nilai Ekonomi
Karbon dalam Rangka mencapai Target NDC;
TERIMA
BERSINERGI UNTUK INDONESIA

Pencapaian penyelenggaraan Nilai Ekonomi


Karbon di Indonesia membutuhkan kerja sama
dan dukungan semua pihak

Anda mungkin juga menyukai