Wahyu Marjaka
Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional-DJPPI KLHK
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Regulasi N E K PERMENLHK
sangat penting bagi NEK 21 Tahun 2022
Indonesia karena (20 Oktober 2022)
memberikan
kontribusi dalam Telah disahkan
penanggulangan
Peraturan
perubahan iklim
Menteri LHK “Indonesia akan dapat berkontribusi lebih
berbasis pasar cepat bagi Net-Zero Emission dunia. Selain
(market) di tingkat Nomor 21 Tahun itu, carbon market dan carbon price harus
global untuk menuju 2022 tentang menjadi bagian dari upaya penanganan isu
pemulihan ekonomi Tata Laksana perubahan iklim. Ekosistem ekonomi karbon
yang berkelanjutan, Penerapan Nilai ENHANCED yang transparan, berintegritas inklusif dan
diperlukan adanya NDC
adil harus diciptakan.”
Ekonomi Karbon
percepatan dalam (Presiden RI dalam KTT Perubahan Iklim World
September 2022 Leaders’ Summit, Glasgow, 1st November 2021)
implementasinya
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Amandemen
negara penerima satu negara yang AMENDMENT TO THE MONTREAL PROTOCOL ON SUBSTANCES THAT
mengeluarkan
DEPLETE THE OZONE LAYER
KIGALI, 15 OCTOBER 2016
Kigali
RBP REDD+ : GCF
INDONESIA: RATIFICATION
“After the entry into force of this Amendment, as provided under paragraphs 1 and 2, it shall
sebagai
enter into force for any other Party to the Protocol on the ninetieth day following the date of deposit of
14 December 2022
komitmen gas
FCPF (USD 20,9). adaptasi secara dan Artikel (6) baru dalam NDC
Komitmen total berkala Persetujuan Paris Indonesia
BioCF (USD 70 juta)
dan FCPF (USD 120
juta)
Peraturan Menteri LHK Peraturan Presiden
Indonesia REDD+ National Indonesia’s Adaptation
Nomor 21 Tahun 2022 Nomor 129 Tahun 2022
Strategy 2021-2030 Communication (2022)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1 2 3 4 5
a. Perdagangan Emisi
• Masyarakat
b. Offset Emisi
Pelenggaraannya berdasarkan
2. Pungutan atas
Karbon
4. Mekanisme lainnya
sesuai perkembangan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Non Perdagangan
I II III IV
VIII VII VI V
IX X XI XII
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Skema Mekanisme dan Prosedur Penyelenggaraan NEK
Pengelolaan
mekanisme pasar karbon Dana
Mekanisme Pelaksanaan Penyelenggaraan melalui bursa karbon P dilakukan
Dapat dalam dan/atau N melalui
bertempat diINDONESIA
1. Perdagangan Karbon dilakukan B lembaga yang
luar negeri P
lintas perdagangan langsung mengelola
sektor dana
lingkungan
a. Perdagangan Emisi Mekanisme dan Prosedur Penetapan PT BAE Emisi aktual hidup atau
Perdagangan Emisi di bawah atau a lembaga yang
Penyelenggaraan di atas PT t ditunjuk
Penerbitn PT BAE-PU
NEK dilaksanakan BAE-PU a
oleh: u Sertifikasi
Mekanisme dan baseline
a. kementerian/ hasil capaian Pengurangan
lembaga; b. Offset Emisi prosedur Offset
pengurangan
emisi GRK Target pengurangan Emisi (SPE)
b. pemerintah Emisi GRK emisi
daerah;
c. pelaku usaha;
dan
2. Pembayaran Berbasis Kinerja Pedoman 1. Internasional ke Pemerintah
Pengelolaan
d. masyarakat. Dana
Umum PBK 2. Internasional ke Provinsi
3. Nasional ke Sub nasional PNBP dr dilakukan
mekanisme 4. Provinsi ke Kab/Kota, Swasta dan Masy Nasional
3. Pungutan atas Karbon oleh melalui
pembagian or Prov
Menkeu lembaga yang
manfaat ke swasta
mengelola
dana
lingkungan
4. Mekanisme lainnya sesuai perkembangan Menteri dapat melakukan hidup atau
ilmu pengetahuan, teknologi yang penyesuaian pengelolaan dana dan lembaga yang
ditetapkan oleh Menteri pembagian manfaat ditunjuk
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pemanfaatan PBK:
dilakukan terhadap • Kegiatan pengurangan Emisi GRK sesuai Sektor dan/atau
kinerja/manfaat Internasional Sub Sektor
pengurangan Emisi GRK • Kegiatan pendukung:
Pembayaran yang dihasilkan oleh Nasional 1. Peningkatan kapasitas institusi
Berbasis kementerian/lembaga, 2. Peningkatan Sumber Daya Manusia
Kinerja pemerintah daerah, Provinsi 3. Penguatan Kebijakan
Pelaku Usaha dan 4. Penelitian dan pengembangan
masyarakat 5. Penciptaan kondisi pemungkin (enabling condition)
Pedoman Umum PBK paling sedikit memuat: Ketentuan Pelaksanaan Pembagian Manfaat
Ketentuan :
Persyaratan: 1. Untuk Pencapaian NDC
1. Sesuai Peta jalan 2. ITMO
perdagangan karbon 3. Transisi CDM atau Investasi Baru
2. Menyediakan 4. Persetujuan Kerjasama
cadangan (buffer) 5. Otorisasai untuk Transfer LN
sebagai manajemen 6. Dicatat SRN PPI dan International Registry
resiko 7. Dikomunikasikan melalui DNA Indonesia
3. SPE-GRK 8. Dalam Ton CO2 e
(perdagangan LN/DN 9. Telah mengkomunikasikan NDC
dan lintas sektor) 10. Berikan Laporan IGRK terkini
4. Tercapai target 11. Membayar pembiayaan dan pungutan Internasional dan Nasional
pengurangan emisi
1. Kerjasama G to G dilaksanakan oleh G atau dilaksanakan oleh B
pada Sub Sektor atau
2. Kerjasama B to B
Sub Sub Sektor NDC
5. Mendapat Otorisasi 1. Otorisasi untuk NDC dan/atau Selain NDC setelah NDC sub sector
dari Menteri atau sub sub sector tercapai;
2. Diikuti Coresponding adjustment di Interational Registry atau di A6.4
Registry dan di National Public Registry
3. Integritas Lingkungan tinggi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Validasi DRAM oleh Validator Penyusunan Laporan Capaian Aksi Permintaan Penerbitan Sertifikat
Internal/Ekternal. Mitigasi.(LCAM) Pengurangan Emisi (SPE) atau
ERMR*) Sertifikat Apresiaasi
Emission Reduction
Monitoring Reporting
SPE Carbon
1 2 3 4 5 6 Registry
Pendaftaran dan
Penyusunan DRAM Laporan Validasi DRAM oleh
ERPD*) Validator Internal/Eksternal. Laporan Verifikasi LCAM oleh
Emission Reduction
Verifikator Internal/ Independen.
Project Document
*) : istilah yang dipergunakan dalan BioCF dan FCPF
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Skema integrasi data terkait unit karbon ataupun instrumen Nilai Ekonomi Karbon yang diterbitkan oleh Kementerian LHK dengan bursa
karbon (1)
Percepatan Implementasi
Nilai Ekonomi Karbon (NEK)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Jakartawww.esdm.go.id
| 24 Januari 2023 0
#TransisiEnergi
DASAR HUKUM PELAKSANAAN NILAI EKONOMI KARBON
2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 5 Peraturan Menteri ESDM Nomor 22 Tahun 2019
Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi dan Mitigasi
Harmonisasi Peraturan Perpajakan
GRK Bidang Energi
www.esdm.go.id 1
STRUKTUR PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 16 TAHUN 2022
10 BAB – 37 PASAL
Evaluasi Pelaksanaan Perdagangan
Penyusunan Rencana Monitoring Karbon dan Pelelangan PTBAE-PU
Ketentuan Umum Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik Perdagangan Karbon Pembangkit Tenaga Listrik Ketentuan Lain-Lain
Ketentuan
Penutup
Keterangan:
PTBAE : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi
PTBAE-PU : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha
GRK : Gas Rumah Kaca
www.esdm.go.id 2
BAB II - PENETAPAN PTBAE PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
PASAL 4-6
PTBAE adalah persetujuan teknis yang ditetapkan oleh MESDM Fase I PTBAE Fase I akan ditetapkan oleh
mengenai tingkat Emisi GRK pembangkit tenaga listrik paling tinggi yang 2023-2024 Menteri ESDM dalam Kepmen ESDM
ditetapkan dalam suatu periode tertentu.
PLTU Non MT /MT 25 MW s.d ≤ 100 MW
ditetapkan berdasarkan: PTBAE
1,297 ton CO2e/MWh
a) Baseline Emisi GRK subsektor pembangkit tenaga listrik;
b) target NDC pada subsektor pembangkit tenaga listrik; PLTU MT ≥ 100 MW
PT BAE
Rencana Produksi
Rencana Monitoring Listrik Bruto
Emisi GRK Pembangkit Listrik
e Target Tingkat
Emisi GRK
Disampaikan kepada Menteri
ESDM melalui Dirjen Gatrik
paling lambat 31 Desember
melalui
www.esdm.go.id 4
BAB IV PENETAPAN PTBAE-PU PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
PASAL 10-12 PTBAE-PU (ton CO2e)
Dalam hal data intensitas emisi dan emisi rata-rata tahun sebelumnya belum tersedia, maka
PTBAE-PU dihitung secara proposional dengan membandingkan pembangkit tenaga listrik
yang telah beroperasi untuk jenis, kapasitas terpasang dan teknologi yang sama.
Keterangan:
Pelaku Usaha wajib melakukan Perdagangan PTBAE : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi
Karbon setelah mendapatkan PTBAE-PU PTBAE-PU : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha
www.esdm.go.id 5
BAB V PERDAGANGAN KARBON
PASAL 13-20
Perdagangan Karbon adalah mekanisme berbasis pasar untuk
mengurangi Emisi GRK melalui kegiatan jual beli Unit Karbon.
Pencatatan dan pelaporan dalam APPLE-Gatrik akan dilakukan interaksi dan/atau bagi-pakai sistem data dan informasi berbasis web dengan SRN PPI milik KLHK.www.esdm.go.id 6
ILUSTRASI PERDAGANGAN KARBON PADA SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRK
Keterangan:
PTBAE-PU : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha
SPE : Sertifikat Pengurangan Emisi
www.esdm.go.id 7
KEGIATAN OFFSET EMISI GRK DI SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Sertifikat Pengurangan Emisi GRK (SPE-GRK) adalah surat bentuk
bukti pengurangan emisi oleh usaha dan/atau kegiatan yang telah
SPE-GRK melalui Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi, atau
Measurement, Reporting, and Verification serta tercatat dalam
Diajukan Penerbitan Diterbitkan SRN PPI dalam bentuk nomor dan/atau kode registri.
SPE-GRK oleh KLHK
Syarat:
Offset
1. Menyusun Dokumen Rencana
Pembangkit EBT Aksi Mitigasi (DRAM) Emisi GRK
2. Berlokasi di Indonesia
3. Dicatatkan dalam SRN PPI dan
Kegiatan
Kegiatan Subsektor
APPLE-Gatrik
transportasi, bangunan
4. Sesuai dengan ketentuan IPCC,
dan industri termasuk
standar nasional/internasional,
pelaksanaan efisiensi
peraturan perundang-undangan;
energi.
5. Menggunakan metodologi yang
ditetapkan oleh Pemerintah
Kegiatan lainnya pada
(KLHK atau BSN) dan/atau
Sektor energi
disetujui UNFCCC
Pengimbangan Emisi GRK yang
selanjutnya disebut Offset Emisi SPE dapat diperjualbelikan dan
GRK adalah pengurangan Emisi GRK dapat menjadi pengurang
yang dilakukan oleh usaha emisi pada perdagangan
dan/atau kegiatan untuk karbon di subsektor
mengompensasi emisi yang dibuat pembangkit tenaga listrik
di tempat lain. www.esdm.go.id 8
BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN EMISI GRK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
PASAL 21-29 Pedoman Penghitungan
Disusun Berdasarkan: dan Pelaporan
• Penghitungan emisi GRK meliputi penghitungan Inventarisasi Emisi GRK
Pelaku usaha yang mengikuti emisi CO2, CH4, N2O yang dinyatakan dalam CO2e.
yang diterbitkan oleh
Perdagangan Karbon wajib dan/atau
Ditjen Gatrik
• Pengukuran Emisi GRK pembangkit tenaga listrik
menyampaikan laporan Emisi GRK
berlaku untuk emisi CO2 dari unit pembangkit
pembangkit tenaga listrik untuk setiap tenaga listrik yang dilengkapi dengan CEMS
unit pembangkit tenaga listrik melalui
APPLE-Gatrik paling lambat tanggal 31 Penyusunan
Januari tahun berikutnya
Laporan
Emisi GRK
Data Menteri melalui Dirjen Gatrik
Data
Aktivitas Pengusahaan Evaluasi melakukan evaluasi laporan
emisi GRK yang disampaikan
Laporan melalui APPLE-Gatrik
Data konsumsi dan
kualitas bahan
Data produksi listrik dan Emisi GRK
data lain terkait kinerja
bakar 1 tahun unit pembangkit Sesuai Belum Sesuai
Gatrik melakukan
evaluasi pelaksanaan
Perdagangan Karbon . Lelang
Dilakukan untuk menambahkan ketersediaan
PTBAE-PU
Pelelangan dilaksanakan oleh Menteri melalui
Dirjen Gatrik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur lelang
Hasil pelelangan PTBAE-PU digunakan untuk
kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi emisi
GRK meliputi pengembangan EBT, efisiensi energi
dan/atau aksi mitigasi emisi GRK subsektor
pembangkit tenaga listrik lainnya.
www.esdm.go.id 10
BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PASAL 32
Pembinaan
Dilakukan melalui sosialisasi, bimbingan teknis dan/atau kegiatan
lain terkait penyelenggaraan NEK
PEMBINAAN &
Evaluasi
PENGAWASAN
Evaluasi penyelenggaraan NEK subsektor pembangkit tenaga listrik
Dilakukan oleh
Menteri melalui dilakukan setiap 6 bulan
Dirjen Gatrik
Penyelesaian Hambatan
Jika hasil evaluasi terdapat hambatan dalam penyelenggaraan NEK, Menteri melalui
Dirjen Gatrik dapat menetapkan kebijakan untuk penyelesaian hambatan.
www.esdm.go.id 11
BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN
PASAL 33-36
Pelaku Usaha yang memiliki pembangkit tenaga listrik selain PLTU yang belum mengikuti
Perdagangan
. Karbon wajib menyampaikan laporan Emisi GRK pembangkit tenaga listrik untuk
setiap unit pembangkit tenaga listrik. Untuk Pelaku Usaha yang memiliki pembangkit EBT
wajib menyampaikan laporan berupa data pengusahaan unit pembangkit tenaga listrik.
Untuk mencapai target NDC sektor energi, Menteri ESDM dapat melakukan kerja sama dengan
negara lain, yang dapat dilakukan melalui perjanjian kerja sama antarnegara dan harus
mendapatkan persetujuan dari komite pengarah .
Kerja sama meliputi kerja sama pendanaan mitigasi sektor energi dan pembagian hasil mitigasi dalam bentuk
Unit Karbon dan Menteri ESDM dapat melibatkan badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah,
Pelaku Usaha, dan masyarakat.
Pelaku Usaha dikenai pungutan atas transaksi jual beli Unit Karbon dalam Perdagangan Karbon sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
www.esdm.go.id 12
SANKSI PELAKU USAHA DI SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DALAM PERMEN ESDM
NOMOR 16/2022
Dalam hal Pelaku Usaha mengikuti Perdagangan
Pelaku Usaha yang tidak Karbon dan tidak menyampaikan laporan Emisi GRK
menyampaikan rencana pembangkit tenaga listrik, transaksi Perdagangan
monitoring Emisi GRK pembangkit Karbon yang telah dilakukan pada periode
tenaga listrik tidak dapat Perdagangan Karbon sebelumnya tidak
mengikuti Perdagangan Karbon diperhitungkan.
pada periode rencana monitoring
Emisi GRK pembangkit tenaga
listrik tahunan
SPE-GRK
Pelaku Usaha yang mengikuti Diterbitkan
Perdagangan Karbon wajib oleh KLHK
menyerahkan:
a. hasil pelaksanaan PTBAE-PU;
SPE dapat diperjualbelikan dan
b. bukti pelaksanaan Offset Emisi
dapat menjadi pengurang emisi
GRK; Pelaku Usaha yang mengikuti pada perdagangan karbon di
c. laporan Emisi GRK sesuai hasil Perdagangan Karbon wajib
Laporan Emisi dilakukan Validasi subsektor pembangkitan
dari Validasi dan Verifikasi yang menyampaikan laporan Emisi GRK
dan Verifikasi oleh Validator dan tenaga listrik
dilakukan oleh Validator dan melalui APPLE-Gatrik
Verifikator independen, verifikator independen
www.esdm.go.id 14
KEWAJIBAN PELAKU USAHA DI SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DALAM PERMEN ESDM
NOMOR 16/2022
Pelaku Usaha yang mengikuti Perdagangan Karbon harus
menyusun Rencana Monitoring Emisi GRK pembangkit tenaga
listrik tahunan untuk setiap unit pembangkit tenaga listrik.
disampaikan
Pelaku Usaha harus menyampaikan hasil Rencana paling lambat 31 Desember
Monitoring
pelaksanaan Perdagangan Karbon berupa Emisi GRK
pencatatan dan pelaporan rekapitulasi Perdagangan Pelaku usaha yang mengikuti Perdagangan
Karbon melalui APPLE-Gatrik. Karbon atau memiliki pembangkit tenaga listrik
fosil selain PLTU wajib menyampaikan laporan
disampaikan paling lambat 31 Januari tahun Emisi GRK untuk setiap unit pembangkit tenaga
berikutnya listrik melalui APPLE-Gatrik, sedangkan pelaku
usaha yang memiliki pembangkit EBT wajib
menyampaikan laporan berupa data
pengusahaan pembangkit tenaga listrik.
Pelaksanaan Laporan disampaikan paling Lambat 31 Januari
Perdagangan Emisi GRK
Karbon tahun berikutnya
Pelaku Usaha wajib menyerahkan hasil pelaksaaan
PTBAE-PU, bukti Offset Emisi GRK dan laporan Emisi
Laporan Emisi unit pembangkit tenaga listrik yang
GRK sesuai hasil dari Validasi dan Verifikasi.
mengikuti perdagangan karbon wajib dilakukan Validasi
disampaikan paling lambat 20 April tahun berikutnya dan Verifikasi oleh Verifikator dan Validator Independen
paling lambat 31 Maret tahun berikutnya
www.esdm.go.id 15
SIKLUS PENYELENGGARAAN NEK DI SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Tahun berikutnya
Penyerahan Rencana Penerbitan PTBAE-PU Periode Perdagangan Pelaporan emisi GRK Validasi dan verifikasi
Monitoring emisi GRK (31 Januari) Karbon pembangkitan tenaga listrik pelaporan emisi GRK
(31 Desember tahun melalui APPLE Gatrik (paling lambat 31 Maret)
berjalan untuk periode (31 Januari) Penyerahan PTBAE-PU, SPE
perencanaan tahun dan laporan emisi sesuai hasil
berikutnya ) dari validasi dan verifikasi
(paling lambat 20 April)
www.esdm.go.id 16
UNIT PLTU YANG BERPOTENSI MENGIKUTI PERDAGANGAN KARBON DI TAHUN 2023
Terdapat 99 unit PLTU Batubara dengan total kapasitas terpasang 33.569 MW Kapasitas PLTU
yang berpotensi mengikuti perdagangan karbon di tahun 2023. ± 86,03% Batubara Nasional
Tahun 2022
PLTU > 400 MW non MT PLTU 100-400 MW non MT PLTU >≥100 MW MT
1,790
MW PEMILIK/OWNER:
14 unit
55 Unit PLN Group
25 unit 44 Unit IPP
JENIS TEKNOLOGI:
99
12,925
MW 7 Unit Ultra Supercritical
18,854 KLASIFIKASI
MW PEMBANGKIT 5 Unit Supercritical
59 Unit Subcritical pulvelrized coal combustion
28 Unit Subcritical fluidized bed combustion
60 unit
LOKASI PEMBANGKIT:
@KementerianESDM KementerianESDM
www.esdm.go.id 19
www.esdm.go.id
Penyusunan Rencana Monitoring
Emisi Gas Rumah Kaca
Jakarta |www.esdm.go.id
24 Januari 2023 0
#TransisiEnergi
RUANG LINGKUP PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 16 TAHUN 2022 TENTANG TATA CARA
PENYELENGGARAAN NILAI EKONOMI KARBON SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
www.esdm.go.id 1
STRUKTUR PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 16 TAHUN 2022
Pasal 7 Pasal 8
1) Pelaku Usaha yang mengikuti Perdagangan Karbon harus menyusun 1) Rencana monitoring Emisi GRK pembangkit tenaga listrik tahunan
rencana monitoring Emisi GRK pembangkit tenaga listrik tahunan untuk disampaikan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal
setiap unit pembangkit tenaga listrik 2) Penyampaian rencana monitoring Emisi GRK pembangkit tenaga listrik
2) Rencana monitoring Emisi GRK pembangkit tenaga listrik meliputi: tahunan melalui APPLE-Gatrik paling lambat tanggal 31 Desember tahun
a. rencana Produksi Listrik Bruto; dan berjalan untuk periode perencanaan tahun berikutnya
b. target tingkat Emisi GRK pembangkit tenaga listrik
3) Rencana Produksi Listrik Bruto dilengkapi dengan data pendukung berupa
perjanjian/kontrak yang memuat rencana Produksi Listrik Bruto Pasal 9
4) Target tingkat Emisi GRK pembangkit tenaga listrik dilengkapi dengan
data aktivitas dan metodologi penghitungan sesuai dengan Pedoman Pelaku Usaha yang tidak menyampaikan rencana monitoring Emisi GRK
Penghitungan dan Pelaporan Inventarisasi GRK yang diterbitkan oleh pembangkit tenaga listrik tidak dapat mengikuti Perdagangan Karbon pada
Direktur Jenderal periode rencana monitoring Emisi GRK pembangkit tenaga listrik tahunan
www.esdm.go.id 2
ALUR PENYELENGGARAAN NEK PADA SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Menyusun rencana monitoring
Emisi GRK pembangkit tenaga
listrik tahunan Perdagangan Emisi GRK
Offset Emisi GRK
Pelaku Usaha PLTU Kegiatan Pembangkit EBT,
efisiensi energi dari
subsektor transportasi
dan industri .
Perdagangan Karbon
Penetapan
PTBAE-PU
SPE-GRK
Pelaku Usaha yang mengikuti Diterbitkan
Perdagangan Karbon wajib oleh KLHK
menyerahkan:
a. hasil pelaksanaan PTBAE-PU;
SPE dapat diperjualbelikan dan
b. bukti pelaksanaan Offset Emisi
dapat menjadi pengurang emisi
GRK; Pelaku Usaha yang mengikuti pada perdagangan karbon di
c. laporan Emisi GRK sesuai hasil Perdagangan Karbon wajib
Laporan Emisi dilakukan Validasi subsektor pembangkitan
dari Validasi dan Verifikasi yang menyampaikan laporan Emisi GRK
dan Verifikasi oleh Validator dan tenaga listrik
dilakukan oleh Validator dan melalui APPLE-Gatrik
Verifikator independen, verifikator independen
www.esdm.go.id 3
FORMULIR RENCANA MONITORING EMISI
www.esdm.go.id 4
LANGKAH PENGISIAN RENCANA MONITORING EMISI
Berdasarkan Rencana Operasi Tahunan, Kontrak 1. Target Tingkat Emisi GRK dihitung berdasarkan Data
PPA, atau kebijakan perusahaan dengan disertai Aktivitas dan Faktor Emisi
dengan data pendukung berupa 2. Data Aktivitas didapatkan dari rencana pemakaian
perjanjian/kontrak yang memuat informasi bahan bakar selama 1 tahun
rencana Produksi Listrik Bruto tahunan 3. Jika tidak memiliki data rencana terkait Faktor Emisi
spesifik pembangkit, maka dapat menggunakan
Faktor Emisi bahan bakar nasional
4. Perhitungan Tingkat Emisi GRK mengacu ke Pedoman
Penghitungan dan Pelaporan Inventarisasi GRK Sub
Bidang Ketenagalistrikan Bidang Energi
5. Metodologi Penghitungan yang digunakan wajib
dilampirkan
www.esdm.go.id 5
METODE PENGHITUNGAN EMISI GRK SUB BIDANG KETENAGALISTRIKAN
• Memiliki data konsumsi bahan bakar Tier-1 dan Tier-2
Metode 1 • Menggunakan data nilai kalori bersih dan berat jenis (baik data default maupun perhitungan sendiri)
• Unit pembangkitan memiliki data konsumsi bahan bakar Tier-2 dan Tier-3
• Memiliki data kualitas bahan bakar (proximate dan ultimate analysis),
Metode 2 • Menggunakan faktor oksidasi (baik data default maupun perhitungan sendiri)
• Unit pembangkit memiliki data emisi CO2 dari hasil pengukuran CEMS Tier-3
• Memiliki ketersediaan data CEMS minimal 97,5% terhadap jam operasi pembangkit
Metode 4 • Rutin dilakukan kalibrasi sedikitnya 1 (satu) tahun sekali
• Jika menggunakan data spesifik (pengukuran/perhitungan sendiri) maka Tier akan semakin tinggi
• Semakin tinggi level Tier, maka Perhitungan Emisi GRK semakin Teliti, Detail dan Akurat
• Untuk peningkatan MRV Invetarisasi GRK dan persiapan pelaksanaan Pasar Karbon, pelaku usaha melaporkan emisi
GRK dengan menggunakan Tier-3
www.esdm.go.id 6
METODE PENGHITUNGAN EMISI GRK
Keterangan:
E : Nilai Emisi (ton) F BBG : Konsumsi BBG setahun (MMBTU)
F(BB,BBM,BBG,Bm) : Konsumsi bahan bakar setahun (ton,kLt,MMBTU) F Bm : Konsumsi Biomassa setahun (ton,kLt,MMBTU)
NCV(BB,BBM,Bm) : Nilai kalor bersih bahan bakar (TJ/Gg), rerata K : Konversi (0,001055 TJ/MMBTU)
ρ : - Berat jenis BBM (kg/m3), rerata FE : - Faktor Emisi CO2 (ton/TJ)
- Berat jenis biomassa cair (kg/m3), rerata - Faktor Emisi N2O (ton/TJ)
- Faktor Emisi CH4 (ton/TJ)
www.esdm.go.id 7
METODE PENGHITUNGAN EMISI GRK
BBM
www.esdm.go.id 8
METODE PENGHITUNGAN EMISI GRK
METODE – 3 / Tier - 3
Rumus Perhitungan Emisi CO2
BATUBARA
www.esdm.go.id 9
METODE PENGHITUNGAN EMISI GRK
METODE – 4 / Tier - 3
Menghitung total emisi CO2
Emisi
Konsentrasi
Flow meter
CO2 (e)
Keterangan :
ECO2 : Jumlah emisi CO2 unit pembangkit listrik, selama satu tahun kalender (ton)
ERh : Rerata masa emisi CO2 setiap jam selama operasional unit pembangkit listrik (kg/jam)
th : Waktu operasi unit pembangkit (jam atau fraksi satu jam)
HR : Jumlah tersedianya tingkat emisi CO2 setiap jam selama satu tahun
www.esdm.go.id 10
Terima
Kasih
Ikuti kami di akun media sosial:
@KementerianESDM KementerianESDM
www.esdm.go.id 11
www.esdm.go.id
LANGKAH PENGISIAN RENCANA MONITORING EMISI
1 Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan nilai produksi listrik bruto adalah sebagai
berikut:
Produksi Listrik Bruto = Kapasitas Terpasang (MW) x Capacity Factor (%) x 8760
Capacity Factor dapat berasal dari PPA atau dokumen kontrak dengan dispatcher
2 1. Target tingkat emisi GRK dihitung berdasarkan Data Aktivitas dan Faktor Emisi, sesuai dengan Pedoman
Penghitungan dan Pelaporan Inventarisasi GRK Subbidang Ketenagalisrikan Bidang Energi
2. Untuk menentukan data konsumsi bahan bakar, dapat mengacu pada data historis Specific Fuel
Consumption (SFC)
www.esdm.go.id 12
REFERENSI NILAI DEFAULT NASIONAL
www.esdm.go.id 13