Disampaikan pada Mutu Institute Virtual Training (MTV) Carbon Talkshow - Sesi I, 12 Oktober 2023
1
Outline Presentasi
2
I. Konsep NDC dan NEK
Peraturan Perundangan
Persetujuan Paris NDC
▪ UU No. 16/2016 Pengesahan
NEK
(ratifikasi) Persetujuan Paris atas
▪ Indonesia dan 197 negara lainnya Konvensi Kerangka Kerja PBB ▪ NDC komitmen nasional dan ▪ NEK adalah nilai thd setiap unit
adopsi PA Des 2015 dan tandatangani mengenai Perubahan Iklim. internasional pemenuhan tujuan PA.
▪
emisi GRK yg dihasilkan dari
April 2016. Perpres No. 98/2021 : ▪ Pencapaian NDC dilaksanakan menuju
▪ Kesepakatan global turunkan emisi Penyelenggaraan NEK untuk kegiatan manusia dan kegiatan
PRE dan PBI (LTS-LCCR) pd tahun 2050.
dunia → instrumen utama mitigasi Pencapaian NDC dan Pengendalian
▪ Intended NDC (26 % dan 41 % thn ekonomi.
dan adaptasi. Emisi GRK dlm Pembangunan
▪ Tujuan : batasi kenaikan suhu rata2 Nasional. 2015). First NDC (26 % dan 41 % thn ▪ NEK salah satu instrumen capai
global dibawah 2°C - 1,5°C dari suhu ▪ Kepmen LHK No. 168/2022 : 2016). Updated NDC (29 % dan 41 % NDC disamping SRN-PPI,
pra-industrialisasi. Indonesia’s FOLU Net Sink untuk thn 2021). Enhanced NDC (31.89 % dan pelaksanaan MRV, penerbitan
▪ Mengikat secara hukum (legally Pengendalian Perubahan Iklim.
binding) dan diterapkan di semua ▪ Permen LHK No. 21/2022: Tata
43.20 % thn 2022). Second NDC (thn SPE-GRK, serta monev dan
negara. Laksana Penerapan NEK. 2023) terhadap skenario baseline emisi pelaporan.
▪ Prinsip : tanggung jawab bersama yg ▪ Permen ESDM No. 16/2022 : Tata GRK (tanpa kebijakan mitigasi atau ▪ NEK merupakan aksi mitigasi
dibedakan dan berdasarkan Cara Penyelenggaraan NEK Subsektor BAU) tahun 2030.
kemampuan masing2. Pembangkit Tenaga Listrik.
dilakukan oleh semua para pihak
▪ Updated NDC 29 % dan 41 % untuk ▪ NEK mencakup 5 sektor utama
▪ Setiap negara wajib sampaikan Target ▪ SE MenLHK No. SE.5/2023 : Aksi Iklim
skenario dibawah 2°C dan ENDC 31.89
Penurunan Emisi yg Ditetapkan dan Tata Kelola Kerjasama Karbon. dan 11 Subsektor yg terkait emisi
Secara Nasional (Nationally ▪ Permen LHK No. 7/2023: Tata Cara % dan 43.20 % untuk skenario dibawah
GRK.
Determined Contributions/NDC) dan Perdagangan Karbon Sektor 1,5°C.
harus meningkat setiap periode. Kehunanan. ▪ Target NDC dilaksanakan terintegrasi ▪ NEK dilakukan melalui
▪ Negara berkembang dpt dukungan ▪ Kepmen LHK No. SK.716/2023 : mekanisme : perdagangan
dari negara maju untuk meningkatkan Integrasi Mekanisme NEK dlm
dan simultan serta direview paling
NDC tersebut → mekanisme RBP. Persetujuan, Kemitraan, dan sedikit satu kali dlm 5 tahun. karbon, RBP, pungutan atas
Perizinan Berusaha Bidang LHK. ▪ NDC disampaikan kpd UNFCCC sbg karbon, dan mekanisme lain
▪ Peraturan OJK No. 14/2023 : komitmen Indonesia. sesuai IPTEK.
Perdagangan Karbon Melalui Bursa
Karbon.
3
II.IIII. Instrumen Utama Penerapan NEK
1. Pendaftaran aksi mitigasi penurunan emisi GRK ke dalam Sistem Registri Nasional (SRN PPI) :
sistem pengelolaan, penyediaan data, dan informasi berbasis web tentang aksi dan Sumber Daya
untuk Mitigasi Perubahan Iklim, Adaptasi Perubahan Iklim, dan NEK di Indonesia.
2. Penghitungan penurunan emisi GRK berdasarkan prinsip MRV (Measurable, Reportable, Verifiable)
sesuai dg standar nasional dlm sistem dan metoda Indonesia (SNI/KLHK) atau standar internasional (UNFCCC/IPCC).
3. Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) melalui proses sertifikasi → hasil penghitungan pengurangan emisi GRK yg akan
diperdagangkan → alat tukar yang bernilai moneter.
D
4. Pemberian otorisasi utk perdagangan karbon LN :
a. Jumlah karbon keluar, tujuan dan harga diketahui Pemerintah.
b. Menghindari terjadinya kontrak karbon dari hutan dalam jangka panjang yang tidak diketahui oleh Pemerintah, dan
intensitas eksploitasi karbon yg terjadi tiap tahun.
c. Menghindari resiko hilangnya kawasan hutan akibat concession agreement oleh pemegang izin dan pembeli karbon
(pindah ke luar negeri).
C
5. Corresponding adjustment (penyesuaian pencatatan) di SRN-PPI dan terhubung ke sistem registri UNFCCC utk perdagangan
karbon LN apabila ada perpindahan SPE-GRK :
a. Penelusuran perpindahan SPE-GRK agar balance accounting (jumlah yg diterbitkan = jumlah yg ditransfer ke LN + jumlah
yg masih tersisa).
b. Tidak terjadi double counting (penghitungan ganda) dan double claim (klaim ganda).DC
4
III. Pencapaian NDC Kewajiban Para Pihak
7
VI. Aksi Mitigasi Sektor Kehutanan
(Sub Sektor Kehutanan dan Sub Sektor Pengelolaan Gambut dan Mangrove)
8
VII. Areal dan Pelaku Usaha Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan
1. Areal HPT, HPK dan blok pemanfaatan HL yg sdh dibebani Perijinan Pemegang PBPH, PPPS, atau Hak Pengelolaan. Offset Emisi .
Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH, Persetujuan Pengelolaan
Perhutanan Sosial (PPPS) atau hak pengelolaan.
2. Areal HPT, HPK, dan blok pemanfaatan HL yg belum dibebani PBPH, PPPS, Mendapatkan PBPH, PPPS, atau Hak pengelolaan. Offset Emisi.
atau hak pengelolaan.
3. Kawasan gambut dan mangrove yang berada di dalam Kawasan Hutan. Mendapatkan PBPH, PPPS, atau Hak pengelolaan. Perdagangan Emisi dan Offset Emisi .
4. Kawasan gambut dan mangrove yang berada di luar Kawasan Hutan. Mendapat persetujuan dari gubernur, bupati/wali kota, Perdagangan Emisi dan Offset Emisi
atau menteri/kepala lembaga sesuai kewenangannya.
5. Areal Blok Kawasan Hutan lindung lainnya. Setelah mendapatkan persetujuan Menteri Perdagangan Emisi dan Offset Emisi .
10