MELALUI
BURSA KARBON
UNDANG-UNDANG NOMOR 16
TAHUNtindak
Sebagai 2016lanjut, Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement melalui penetapan UU Nomor 16
Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention On
Climate Change.
Tindak Lanjut Indonesia
Target Nasional Pengurangan Emisi (Enhanced NDC)
Target NDC Indonesia (NDC pertama & kedua) adalah mengurangi emisi pada tahun 2030 sebesar:
32 %
dengan upaya sendiri
up to 43%
dengan dukungan internasional
Jumlah inisiasi
(per 2021):
ETS: 28
Pajak Karbon:
32
ETS telah diimplementasikan atau dalam penjadwalan ETS telah diimplementasikan atau dalam penjadwalan, Pajak Karbon dalam pertimbangan
Pajak Karbon telah diimplementasikan atau dalam penjadwalan Pajak Karbon telah diimplementasikan atau dalam penjadwalan, ETS dalam pertimbangan
ETS dan Pajak Karbon telah diimplementasikan atau dalam ETS atau Pajak Karbon dalam pertimbangan
penjadwalan
Inisiasi Nilai Ekonomi Karbon (carbon pricing) dikatakan ‘’dalam penjadwalan’’ Ketika telah secara formal diadopsi melalui legislasi dan
telah memiliki tanggal perencanaan resmi.
Inisiasi Nilai Ekonomi Karbon (carbon pricing) dikatakan ‘’dalam pertimbangan’’ jika Pemerintah telah mengumumkan intensi untuk
memepersiapkan implementasi dari skema carbon pricing dan telah secara formal dikonfirmasi oleh sumber resmi di Pemerintah.
Source: PIF, Climate Impact X (CIX), Air Carbon Exchange, Carbon Pulse, Mckinsey
Pendapatan Negara-Negara (Agregat secara Global) dari ETS dan
Pajak Karbon (dalam Billion USD)
Perdagangan Karbon
Perdagangan Pengimbangan
Result Based Pungutan Atas
Emisi Karbon Emisi GRK (Gas
Payment Karbon
Rumah Kaca)
Pembayaran Berbasis Cap and Trade
Kinerja Emission Trading System- Offset GRK Carbon Taxes
ETS
Bursa
Karbon Supply
Demand
Infrastruktur
perdagangan Calon Pelaku Pasar
Penyedia Potensial Verifikator pendukung
Calon
Solusi proses MRV berkala
Pilihan teknologi Penyedia
Solusi
Pelaku Pasar
Link ke sistem registri Potensial
nasional
Konsep Ekosistem Perdagangan Karbon dan Urgensi Sinergi Kelembagaan
Pelaku Primary Market Secondary
Market Tugas dan Tanggung Jawab Pasar
Compliance
Penetapan BAE Modal
Kementerian International
Company Terkait Standard
OJK Bursa Karbon
Pengawasan
• Mengatur • Mengembangkan
Mekanisme perdagangan Infrastruktur
Alokasi
Project Developers PTBAE- Pengakuan sekunder instrumen Perdagangan Karbon
PU Standar yang berkaitan • Menerbitkan Peraturan
dengan nilai ekonomi Terkait
karbon di bursa penyelenggaraan
Sistem karbon;
Registri Bagi/ Bursa Karbon.
Penerbitan
Corporate Buyers Integrasi • Penyediaan Peraturan
SPE-GRK Nasional • Bagi Pakai Data dan
(SRN-PPI)
Pakai
Data
Bursa OJK integrasi dengan SRN-
Karbon PPI
• Melakukan
perdagangan karbon
Financial
Institutions and Pencatatan dan Perdagangan Sekunder
Intermediaries
Sinergi Kelembagaan sangat dibutuhkan dalam perdagangan karbon. OJK memiliki tanggung jawab untuk
mengawasi perdagangan karbon pada pasar sekunder melalui Bursa Karbon, sementara pasar primer yang
bersangkutan dengan penerbitan instrument Nilai Ekonomi Karbon dan registry pada SRN PPI dilakukan oleh
KLHK dan Kementerian terkait. Terdapat hal-hal terutama terkait dengan integrasi data system registri
dengan system Bursa Karbon yang harus disinkronisasikan.
Konsep Pengembangan Mekanisme Listing, Perdagangan, Kliring,
dan Penyelesaian
Issuance of allowances and offsets
Market participants Financial Market
1. Government issues allowances (free allocation or after
Compliance entities Corporate Project Institution makers auction process) and offsets, which are registered in SRN
buyers developers (planned) 2. Global standards issue offsets, which are mirrored in SRN in
a manner that prevents double-counting – TBC SRN
3. SRN maintains sub-accounts per market participant
7 reflecting their allowance and offset balances
5 6
Scope of Carbon Listing of allowances and offsets on exchange
Exchange Onboarding and Trading 4. Registry Function mirrors allowances / offsets balances in
Function internal ledger (daily, before trading session) – TBC SRN
5. Onboarding function lists allowances / standardized
products to be traded
Juni
Persiapan Launching
Penyelengga- Implementasi
raan Bursa Mei September Bursa karbon
Karbon Pre-Launching Trading
Perdana
• OJK: POJK
• OJK: Live trading
Bursa Karbon
• OJK: Konsep pada Bursa
dan Penetapan
RPOJK Karbon
Pihak yang dapat
• KLHK: RI- menjadi • KLHK: Launching
Management Penyelenggara pilot 100 juta ton
Office Carbon Bursa Karbon CO2
• KLHK: Konsep
Pilot Project
Aktivitas yang Telah Dilakukan
Pembentukan Working Group yang terdiri dari komite pengarah dan pelaksana yang melibatkan pejabat dan
pegawai OJK
Menyiapkan peraturan OJK tentang penyelenggaraan bursa karbon yang diharapkan dapat diundangkan
sesuai dengan target yang diberikan pemerintah yaitu pertengahan tahun 2023.
Melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dalam penyiapan peraturan POJK Bursa Karbon:
a. Kemenko Marves dalam aktifitas FGD dan konsinyering peraturan OJK terkait bursa karbon;
b. Kementerian ESDM dalam aktifitas FGD, konsinyering peraturan OJK terkait bursa karbon, dan persiapan
penyelenggaraan perdagangan perdana PTBAE-PU subsektor tenaga listrik melalui bursa karbon.
c. Kementerian LHK dalam aktifitas FGD, konsinyering peraturan OJK terkait bursa karbon, dan persiapan
penyelenggaraan perdagangan SPE-GRK perdana melalui bursa karbon;
d. Kementerian Perindustrian dalam aktifitas FGD dan konsinyering peraturan OJK bursa karbon.
e. Kementerian Keuangan dalam aktifitas FGD dan konsinyering peraturan OJK bursa karbon;
f. Kementerian Perdagangan dalam aktifitas diskusi terkait mekanisme CBAM (sistem pengaturan transaksi
perdagangan yang diterapkan sepihak oleh negara Eropa dengan memberlakukan ketentuan batas emisi
pada produk tertentu yang masuk dan keluar negara Eropa).
02
Tata Kelola Penyelenggara
Bursa Karbon
Operasional dan Pengendalian Internal
Penyelenggara Bursa Karbon wajib melakukan hal sebagai berikut:
menyediakan sistem dan/atau sarana dalam rangka mendukung perdagangan dan pengawasan
perdagangan Unit Karbon
memiliki Manajemen Risiko, pengendalian internal, dan Standard Operating Procedure (SOP)
membuat peraturan tentang pengguna jasa, Unit Karbon yang diperdagangkan, perdagangan,
dan pengawasan perdagangan
mengadministrasikan, menyimpan, dan memelihara catatan atas semua aktivitas pengguna jasa
dan data perdagangan Unit Karbon
mengambil tindakan tertentu atas setiap indikasi atau pelanggaran peraturan perundang-
undangan terkait perdagangan Unit Karbon
menyediakan akses dan dukungan kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk kepentingan
pengawasan
Anggota Direksi dan Angota Dewan Komisaris
• Anggota Direksi:
a. Min 2 (dua) orang Anggota Direksi.
i. 1 (satu) orang diantaranya wajib ditetapkan sebagai direktur utama.
ii. 1 (satu) orang diantaranya wajib memiliki pengalaman di bidang Organ
pengendalian perubahan iklim dan pasar karbon
Penyelenggara
b. Wajib berdomisili di Indonesia
c.BOD PBK dilarang merangkap jabatan anggota Direksi lain
• Anggota Komisaris Bursa Karbon
a. Min 2 (dua) orang Anggota Dewan Komisaris
b. 1 (satu) diantaranya ditetapkan sebagai komisaris utama.
• BOD dan BOC wajib memenuhi persyaratan integritas serta kompetensi dan
keahlian.
1. Setiap calon anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Penyelenggara
Bursa Karbon, wajib terlebih dahulu lulus penilaian kemampuan dan
kepatutan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebelum diangkat
oleh rapat umum pemegang saham Penyelenggara Bursa Karbon.
2. Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan kepada calon
pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan melakukan penilaian
kemampuan dan kepatutan atas calon pemegang saham Penyelenggara
Bursa Karbon.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara permohonan
persetujuan calon pemegang saham, calon anggota direksi, atau anggota
dewan komisaris Penyelenggara Bursa Karbon ditetapkan oleh Otoritas
Jasa Keuangan.
4. Masa jabatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Organ
Penyelenggara Bursa Karbon adalah 4 (empat) tahun terhitung sejak
rapat umum pemegang saham pengangkatan anggota Direksi dan anggota Penyelenggara
Dewan Komisaris Penyelenggara Bursa Karbon sampai dengan penutupan
rapat umum pemegang saham tahun keempat dan hanya dapat diangkat
Bursa Karbon
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan
5. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dilarang:
a. mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan/atau
Dewan Komisaris Bursa Karbon;
b. memiliki saham atau sebagai pengendali baik langsung maupun tidak
langsung pada pengguna jasa Bursa Karbon;
c. mentransaksikan Unit Karbon yang diperdagangkan;
d. merangkap jabatan apapun pada perusahaan lain (kecuali Anggota
Dewan Komisaris),; dan
e. terlibat dalam penggunaan narkotika.
Domisili dan Permodalan Penyelenggara Bursa
Karbon
(Continue...)