Anda di halaman 1dari 24

PERDAGANGAN KARBON

MELALUI
BURSA KARBON

OTORITAS JASA KEUANGAN


01 Pendahuluan
Paris Agreement
Definisi, Tujuan, dan Implementasi Paris Agreement

Apa itu Paris Agreement? Implementasi Paris Agreement


Paris Agreement adalah perjanjian internasional yang 1. Setiap pihak dalam Paris Agreement wajib menyusun Nationally
mengikat secara hukum tentang perubahan Determined Contribution (NDC) yang berisi rencana (aksi, target,
iklim/climate change. dsb.) masing-masing pihak dalam menangani isu climate change.
2. NDC mengedepankan kesetaraan dari setiap pihak dalam
berkontribusi untuk pemenuhan tujuan Paris Agreement.
Tujuan Paris Agreement? 3. Tujuan utama dari NDC adalah pengurangan emisi gas rumah kaca
oleh masing-masing pihak untuk mencapai tujuan Paris Agreement.
Membatasi peningkatan suhu global di bawah
2°C atau 1,5°C Celcius, dibandingkan dengan 4. Dalam NDC, masing-masing pihak juga perlu menjelaskan informasi
tingkat suhu global saat masa pra-industri. mengenai upaya-upaya untuk membentuk ketahanan terhadap
climate change untuk beradaptasi terhadap perubahan temperatur
bumi.
5. NDC berlaku dalam siklus 5 tahunan. Pada setiap siklusnya, setiap
negara dituntut untuk senantiasa meningkatkan targetnya
• Paris Agreement diadopsi oleh 197 negara /pihak dibandingkan dengan target dalam NDC pada siklus sebelumnya..
pada COP 21 di Paris tanggal 12 Desember 2015
dan mulai berlaku tanggal 4 November 2016.
• Sejumlah 191 negara telah meratifikasi Paris
Agreement termasuk Indonesia.
Paris Agreement
Implementasi Paris Agreement oleh Indonesia

UNDANG-UNDANG NOMOR 16
TAHUNtindak
Sebagai 2016lanjut, Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement melalui penetapan UU Nomor 16
Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention On
Climate Change.
Tindak Lanjut Indonesia
Target Nasional Pengurangan Emisi (Enhanced NDC)

Target NDC Indonesia (NDC pertama & kedua) adalah mengurangi emisi pada tahun 2030 sebesar:

32 %
dengan upaya sendiri
up to 43%
dengan dukungan internasional

Proyeksi Penurunan Emisi per-Sektor

Indonesia telah menetapkan kontribusi


nasional yang dituangkan dalam:
1. First NDC Republic of Indonesia pada
tahun 2016.
2. Diperbarui melalui Updated NDC
Republic of Indonesia pada tahun 2021.

(Updated NDC Republic of Indonesia, 2021)


Progress Implementasi Skema Carbon Pricing (ETS/Pajak Karbon)
Secara Global

Jumlah inisiasi
(per 2021):
ETS: 28
Pajak Karbon:
32

ETS telah diimplementasikan atau dalam penjadwalan ETS telah diimplementasikan atau dalam penjadwalan, Pajak Karbon dalam pertimbangan
Pajak Karbon telah diimplementasikan atau dalam penjadwalan Pajak Karbon telah diimplementasikan atau dalam penjadwalan, ETS dalam pertimbangan
ETS dan Pajak Karbon telah diimplementasikan atau dalam ETS atau Pajak Karbon dalam pertimbangan
penjadwalan

Inisiasi Nilai Ekonomi Karbon (carbon pricing) dikatakan ‘’dalam penjadwalan’’ Ketika telah secara formal diadopsi melalui legislasi dan
telah memiliki tanggal perencanaan resmi.
Inisiasi Nilai Ekonomi Karbon (carbon pricing) dikatakan ‘’dalam pertimbangan’’ jika Pemerintah telah mengumumkan intensi untuk
memepersiapkan implementasi dari skema carbon pricing dan telah secara formal dikonfirmasi oleh sumber resmi di Pemerintah.

Source: World Bank Data


Perkembangan Pembentukan Bursa Karbon/Marketplace Secara
Global

Deutsche Borse AG, perusahaan induk dari European


Energy Exchange (EEX), mengumumkan investasi pada Hongkong pada tahun 2022 mengumumkan
AirCarbon Exchange pada Maret 2022. Kedua pihak akan dibentuknya carbon trading Hub yang
Saudi Arabia’s Public Investment Fund, akan menawarkan produk untuk pasar spot dan futures
yang berkolaborasi dengan Saudi Tadawul menjembatani international traders dengan
VCM sebelum akhir 2022 mainland China market
Group (Saudi Stock Exchange)
mengumumkan rencana pembentukan
Bursa untuk Carbon Offsets di Kawasan
MENA pada September 2022

Pusat Keuangan Abu Dhabi mengumumkan


pada April 2022 bahwa akan dibentuk Bursa Bursa Malaysia mengumumkan rencana
Karbon yang fully regulated dan
peluncuran bursa karbon sebelum akhir tahun
bekerjasama dengan Singapore-based
AirCarbon Exchange 2022. supply pertama dari carbon offsets akan
dijual melalui mekanisme lelang untuk penentuan
harga dari standardized product yang akan di
listing pada bursa
AirCarbon Exchange dan Pemerintah Rio de
Jeneiro mengumumkan rencana peluncuran
Brazil Carbon Marketplace (BCM) pada 2022
Setelah dilakukannya pilot auction pada
November 2021 dan peluncuran marketplace
Parlemen India menyetujui amandemen Energy Conservation pada April 2022, CIX merencanakan untuk
Bill pada 2022 yang menjadi dasar pembentukan pasar melakukan lelang kedua dan memulai
carbon offset. Platform perdagangan karbon direncanakan operasional bursa di tahun 2022
akan diluncurkan sebelum akhir 2022.

Source: PIF, Climate Impact X (CIX), Air Carbon Exchange, Carbon Pulse, Mckinsey
Pendapatan Negara-Negara (Agregat secara Global) dari ETS dan
Pajak Karbon (dalam Billion USD)

Pendapatan ETS melebihi


Pajak Karbon pada 2021

Terdapat peningkatan yang


signifikan dari ETS pada
2021

Source: World Bank Data


Tingkat Harga pada Emission Trading System secara Global dalam USD/tCO2e

Source: WBG Data


Implementasi Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Perdagangan Karbon
Perdagangan Pengimbangan
Result Based Pungutan Atas
Emisi Karbon Emisi GRK (Gas
Payment Karbon
Rumah Kaca)
Pembayaran Berbasis Cap and Trade
Kinerja Emission Trading System- Offset GRK Carbon Taxes
ETS

 Insentif atau  Penetapan batas atas


 Pengurangan emisi  Nilai/harga
pembayaran yang emisi karbon oleh
GRK yang dilakukan emisi karbon
diperoleh dari pemerintah
oleh usaha dan/atau ditetapkan oleh
hasil capaian  Pemberian allowance kegiatan untuk pemerintah
pengurangan oleh pemerintah kepada mengkompensasi emisi yang wajib
emisi GRK yang pelaku usaha yang dibuat di tempat dibayar oleh
telah diverifikasi
 Perdagangan dilakukan lain pihak yang
dan/atau
atas surplus (pemakaian menghasilkan
terverifikasi dan
dibawah batas atas yang karbon/berda
manfaat selain
ditetapkan) mpak negatif
karbon yang telah
terhadap
divalidasi
lingkungan.
Dasar Hukum Penyelenggara Bursa Karbon di Indonesia
1. UU No 16/2016 tentang Pengesahan Paris Agreement
 Target Penurunan Emisi Nasional / Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 29% (national effort) dan 41% (dengan
bantuan Internasional) pada 2030.
 5 sektor utama target penurunan emisi (Kehutanan, Energi, Pertanian, Industri dan Penggunaan Produk, dan Pengelolaan
Limbah).
 Net Zero Emission pada 2050.
2. Perpres No 98/2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK)
 Peraturan Presiden tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target NDC dan Pengendalian Emisi
Karbon dalam Pembangunan Nasional.
 Pasal 54 ayat (1) Perdagangan Karbon dalam negeri dan/atau luar negeri dilakukan dengan:
a. mekanisme pasar karbon melalui Bursa Karbon; dan/atau
b. perdagangan langsung.
3. Permen LHK Nomor 21/2022 tentang Tata Laksana Penerapan Nilai Ekonomi Karbon
 Mengatur mandat kepada Bursa Efek atau Penyelenggara Pasar.
 Bursa Karbon merupakan bursa efek atau penyelenggara perdagangan yang telah memperoleh izin usaha dari otoritas yang
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan.
4. Permen ESDM Nomor 16/2022 tentang Tata Cara Penyelenggaraan NEK Subsektor Pembangkit Tenaga Listrik
Perdagangan karbon dalam negeri dan/atau perdagangan karbon luar negeri dilakukan dengan:
a. Mekanisme pasar karbon melalui bursa karbon; dan/atau
b. Perdagangan langsung.
5. UU No. 4/2023 tentang P2SK
 Unit Karbon merupakan Efek berdasarkan UU P2SK.
 Bursa Karbon hanya dapat diselenggarakan oleh penyelenggara pasar yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa
Keuangan.
 OJK berwenang untuk mengembangkan produk berbasis karbon dengan berkoordinasi dengan Kementerian terkait.
 Ketentuan lebih lanjut perdagangan karbon melalui bursa karbon diatur dalam POJK setelah dikonsultasikan dengan DPR.
Ekosistem Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon

Persetujuan Teknis Batas Menko Marves


Atas Emisi Pelaku Usaha
(PT-BAE-PU) Kementerian KLHK
Instrumen Kementerian
Sertifikat Pengurangan Terkait Kementerian Keuangan
Emisi Gas Rumah Kaca
(SPE GRK) Instrumen Kementerian Kementerian Teknis lainnya
Unit Karbon lain Terkait

Bursa
Karbon Supply

Demand
Infrastruktur
perdagangan Calon Pelaku Pasar
Penyedia Potensial Verifikator pendukung
Calon
Solusi proses MRV berkala
Pilihan teknologi Penyedia
Solusi
Pelaku Pasar
Link ke sistem registri Potensial
nasional
Konsep Ekosistem Perdagangan Karbon dan Urgensi Sinergi Kelembagaan
Pelaku Primary Market Secondary
Market Tugas dan Tanggung Jawab Pasar
Compliance
Penetapan BAE Modal
Kementerian International
Company Terkait Standard
OJK Bursa Karbon
Pengawasan
• Mengatur • Mengembangkan
Mekanisme perdagangan Infrastruktur
Alokasi
Project Developers PTBAE- Pengakuan sekunder instrumen Perdagangan Karbon
PU Standar yang berkaitan • Menerbitkan Peraturan
dengan nilai ekonomi Terkait
karbon di bursa penyelenggaraan
Sistem karbon;
Registri Bagi/ Bursa Karbon.
Penerbitan
Corporate Buyers Integrasi • Penyediaan Peraturan
SPE-GRK Nasional • Bagi Pakai Data dan
(SRN-PPI)
Pakai
Data
Bursa OJK integrasi dengan SRN-
Karbon PPI
• Melakukan
perdagangan karbon
Financial
Institutions and Pencatatan dan Perdagangan Sekunder
Intermediaries

Sinergi Kelembagaan sangat dibutuhkan dalam perdagangan karbon. OJK memiliki tanggung jawab untuk
mengawasi perdagangan karbon pada pasar sekunder melalui Bursa Karbon, sementara pasar primer yang
bersangkutan dengan penerbitan instrument Nilai Ekonomi Karbon dan registry pada SRN PPI dilakukan oleh
KLHK dan Kementerian terkait. Terdapat hal-hal terutama terkait dengan integrasi data system registri
dengan system Bursa Karbon yang harus disinkronisasikan.
Konsep Pengembangan Mekanisme Listing, Perdagangan, Kliring,
dan Penyelesaian
Issuance of allowances and offsets
​Market participants ​Financial ​Market
1. Government issues allowances (free allocation or after
​Compliance entities ​Corporate ​Project Institution makers auction process) and offsets, which are registered in SRN
buyers developers (planned) 2. Global standards issue offsets, which are mirrored in SRN in
a manner that prevents double-counting – TBC SRN
3. SRN maintains sub-accounts per market participant
7 reflecting their allowance and offset balances
5 6
Scope of Carbon Listing of allowances and offsets on exchange
Exchange Onboarding and Trading 4. Registry Function mirrors allowances / offsets balances in
Function internal ledger (daily, before trading session) – TBC SRN
5. Onboarding function lists allowances / standardized
products to be traded

8 Pre-validation and 9 Trading


Clearing Function 6. Participants deposit cash into dedicated sub-accounts in
Registry through Central bank and KSEI
7. Participants send buy / sell orders to Trading function
3 4 8. Pre-validation checks for sufficient cash / carbon unit in sub-
Settlement and Registry accounts with Registry Function for approval of trading
Function orders and managed resrved balanced for cash / carbon unit
12
​Su ​Su 11
13 Clearing and settlement
​Settleme ​Settleme
b- b- 10
nt nt 9. Clearing system sends transfer instructions to Settlement
ac ac
account account system (instaneously or after trading session, gross
​Su
co ​S
cou
un un ​Su ​Su
settlement method)
b- b- ​Su ​Su
tac t
ac b- b- b- b- 10. Settlement system moves cash / carbon unit between
co co ac5 ac ac ac buyers’ and sellers’ sub-accounts
1 2
un un ​Su
co ​S
cou ​Su
co ​S
cou 11. Registry conducts daily reconciliation to update carbon unit
t ​Carbon
t unb- un
b- unb- un
b- balances in SRN, and potentially, sends instructions for
​Government
standards tac tac tac t
ac immediate offset retirements on behalf of buyers – TBC SRN
co ​Unit co co ​Cash co
un un un un
t t t t
Road Map Perdagangan Karbon Indonesia
2021 2022 2023 2024- 2029 2030
• 
Penerbitan
The 21st
• Penyusunan dan
Perpres NEK Revisi Permen • Pengembangan
• Penyusunan & NEK Infrastruktur
• Pengembangan Bursa Karbon
Revisi Permen
Sistem & • Identifikasi
LHK ttg NEK
Kelembagaan
(Ps. 89) jenis/kegiatan
(SPE-GRKI, SRN, • MRV target
• Sosialisasi MRV, RBP,
dalam NEK • Implementasi
UNDC & LTS Perdagangan • Penyiapan penuh NEK NDC
• Penguatan Karbon, Pajak) regulasi batas • Evaluasi/ • FOLU Net
SRN PPI • Pedoman Teknis & atas review Sink 2030
• Pembentukan metodologi NEK • Implementasi Implementasi • Energy Just
Komite Karbon • Penetapan Batas NEK (5 sektor NDC
Indonesia Atas Emisi NDC) Transition
• Pelaksanaan • Analisis • Koherensi
Mekanisme pasar sectoral
Pengaturan
voluntary (CDM, • Koherensi
Peralihan
contract piloting)
• Operasionalisas kewilayahan
• Penanganan
i Komite Transisi
Pengarah Implementasi

Sumber: Kemenko Marves, 2021


Timeline Kegiatan Persiapan Pengembangan Bursa
Karbon

Juni
Persiapan Launching
Penyelengga- Implementasi
raan Bursa Mei September Bursa karbon
Karbon Pre-Launching Trading
Perdana

• OJK: POJK
• OJK: Live trading
Bursa Karbon
• OJK: Konsep pada Bursa
dan Penetapan
RPOJK Karbon
Pihak yang dapat
• KLHK: RI- menjadi • KLHK: Launching
Management Penyelenggara pilot 100 juta ton
Office Carbon Bursa Karbon CO2
• KLHK: Konsep
Pilot Project
Aktivitas yang Telah Dilakukan

Pembentukan Working Group yang terdiri dari komite pengarah dan pelaksana yang melibatkan pejabat dan
pegawai OJK

Menyiapkan peraturan OJK tentang penyelenggaraan bursa karbon yang diharapkan dapat diundangkan
sesuai dengan target yang diberikan pemerintah yaitu pertengahan tahun 2023.

Melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dalam penyiapan peraturan POJK Bursa Karbon:
a. Kemenko Marves dalam aktifitas FGD dan konsinyering peraturan OJK terkait bursa karbon;
b. Kementerian ESDM dalam aktifitas FGD, konsinyering peraturan OJK terkait bursa karbon, dan persiapan
penyelenggaraan perdagangan perdana PTBAE-PU subsektor tenaga listrik melalui bursa karbon.
c. Kementerian LHK dalam aktifitas FGD, konsinyering peraturan OJK terkait bursa karbon, dan persiapan
penyelenggaraan perdagangan SPE-GRK perdana melalui bursa karbon;
d. Kementerian Perindustrian dalam aktifitas FGD dan konsinyering peraturan OJK bursa karbon.
e. Kementerian Keuangan dalam aktifitas FGD dan konsinyering peraturan OJK bursa karbon;
f. Kementerian Perdagangan dalam aktifitas diskusi terkait mekanisme CBAM (sistem pengaturan transaksi
perdagangan yang diterapkan sepihak oleh negara Eropa dengan memberlakukan ketentuan batas emisi
pada produk tertentu yang masuk dan keluar negara Eropa).
02
Tata Kelola Penyelenggara
Bursa Karbon
Operasional dan Pengendalian Internal
Penyelenggara Bursa Karbon wajib melakukan hal sebagai berikut:
menyediakan sistem dan/atau sarana dalam rangka mendukung perdagangan dan pengawasan
perdagangan Unit Karbon

memiliki Manajemen Risiko, pengendalian internal, dan Standard Operating Procedure (SOP)

membuat peraturan tentang pengguna jasa, Unit Karbon yang diperdagangkan, perdagangan,
dan pengawasan perdagangan

mengadministrasikan, menyimpan, dan memelihara catatan atas semua aktivitas pengguna jasa
dan data perdagangan Unit Karbon

mengawasi kegiatan perdagangan Unit Karbon yang dilakukan pengguna jasa

mengambil tindakan tertentu atas setiap indikasi atau pelanggaran peraturan perundang-
undangan terkait perdagangan Unit Karbon
menyediakan akses dan dukungan kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk kepentingan
pengawasan
Anggota Direksi dan Angota Dewan Komisaris

• Anggota Direksi:
a. Min 2 (dua) orang Anggota Direksi.
i. 1 (satu) orang diantaranya wajib ditetapkan sebagai direktur utama.
ii. 1 (satu) orang diantaranya wajib memiliki pengalaman di bidang Organ
pengendalian perubahan iklim dan pasar karbon
Penyelenggara
b. Wajib berdomisili di Indonesia
c.BOD PBK dilarang merangkap jabatan anggota Direksi lain
• Anggota Komisaris Bursa Karbon
a. Min 2 (dua) orang Anggota Dewan Komisaris
b. 1 (satu) diantaranya ditetapkan sebagai komisaris utama.
• BOD dan BOC wajib memenuhi persyaratan integritas serta kompetensi dan
keahlian.
1. Setiap calon anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Penyelenggara
Bursa Karbon, wajib terlebih dahulu lulus penilaian kemampuan dan
kepatutan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebelum diangkat
oleh rapat umum pemegang saham Penyelenggara Bursa Karbon.
2. Dalam rangka memberikan persetujuan atau penolakan kepada calon
pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan melakukan penilaian
kemampuan dan kepatutan atas calon pemegang saham Penyelenggara
Bursa Karbon.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara permohonan
persetujuan calon pemegang saham, calon anggota direksi, atau anggota
dewan komisaris Penyelenggara Bursa Karbon ditetapkan oleh Otoritas
Jasa Keuangan.
4. Masa jabatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Organ
Penyelenggara Bursa Karbon adalah 4 (empat) tahun terhitung sejak
rapat umum pemegang saham pengangkatan anggota Direksi dan anggota Penyelenggara
Dewan Komisaris Penyelenggara Bursa Karbon sampai dengan penutupan
rapat umum pemegang saham tahun keempat dan hanya dapat diangkat
Bursa Karbon
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan
5. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dilarang:
a. mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan/atau
Dewan Komisaris Bursa Karbon;
b. memiliki saham atau sebagai pengendali baik langsung maupun tidak
langsung pada pengguna jasa Bursa Karbon;
c. mentransaksikan Unit Karbon yang diperdagangkan;
d. merangkap jabatan apapun pada perusahaan lain (kecuali Anggota
Dewan Komisaris),; dan
e. terlibat dalam penggunaan narkotika.
Domisili dan Permodalan Penyelenggara Bursa
Karbon
(Continue...)

Penyelenggara Bursa Karbon


Domisili berkedudukan hukum di wilayah
Indonesia

Modal Disetor Paling Sedikit 100


Permodalan
Miliar Rupiah
Tata Cara Permohonan Perizinan dan Pelaporan

• Permohonan diajukan kepada OJK.


Tata Cara Permohonan • Ketentuan terkait prosedur dan tata cara
Perizinan permohonan izin usaha Penyelenggara Bursa
Karbon ditetapkan oleh OJK.

Kewajiban penyampaian laporan oleh Penyelenggara


Bursa Karbon kepada OJK meliputi: jenis laporan,
Pelaporan jatuh tempo penyampaian laporan, dan penyampaian
laporan dilakukan melalui dokumen cetak atau
elektronik.
Peraturan, Anggaran Dasar & RKAT
1. Peraturan Penyelenggara Bursa Karbon dan setiap
perubahan Peraturan Penyelenggara Bursa Karbon
mulai berlaku efektif sejak mendapat persetujuan
OJK.
2. Setiap perubahan Anggaran Dasar Penyelenggara
Bursa Karbon mulai berlaku sejak mendapat
persetujuan OJK
3. Penyelenggara Bursa Karbon harus menyampaikan
rencana kerja dan anggaran tahunan Penyelenggara
Bursa Karbon kepada Otoritas Jasa Keuangan paling
lambat akhir bulan November setiap tahun pelaporan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai