“…Indonesia akan terus memobilisasi pembiayaan iklim dan “Dalam situasi krisis seperti ini… tidak ada pilihan lain… kecuali
pembiayaan inovatif ……...” bekerja sama . Paradigma kolaborasi harus kita kedepankan.
Penyediaan pendanaan iklim dengan mitra negara maju, Kita semua menjadi bagian dari solusi. Semua negara harus
merupakan game changer dalam aksi mitigasi dan adaptasi berkontribusi… sesuai kapasitas masing-masing dengan semangat
perubahan iklim di negara-negara berkembang. burden-sharing bukan burden-shifting….negara yang lebih mampu
harus membantu dan memberdayakan negara lainnya.
Indonesia akan dapat berkontribusi lebih cepat bagi Net-Zero Emission
dunia. ….carbon market dan carbon price harus menjadi bagian dari Semua upaya nasional tersebut… perlu disertai dukungan
upaya penanganan isu perubahan iklim. Ekosistem ekonomi karbon internasional yang jelas, termasuk penciptaan pasar karbon yang
yang transparan, berintegritas inklusif dan adil harus efektif dan berkeadilan, investasi untuk transisi energi, dan
diciptakan.” pendanaan untuk aksi iklim.
(Presiden RI dalam KTT Perubahan Iklim World Leaders’ Summit,
(Wakil Presiden RI dalam KTT Perubahan Iklim World Leaders’ Summit, Sharm El
Glasgow, 1st November 2021)
Sheik, 7th November 2022)
3
Komitmen Indonesia dalam
Kementerian Pengurangan
Lingkungan Emisi GRK
Hidup dan Kehutanan
Regulasi N E K PERMENLHK
sangat penting bagi NEK 21 Tahun 2022
Indonesia karena (20 Oktober 2022)
memberikan
kontribusi dalam Telah disahkan
penanggulangan
Peraturan “Indonesia akan dapat berkontribusi lebih
perubahan iklim
berbasis pasar Menteri LHK cepat bagi Net-Zero Emission dunia. Selain
(market) di tingkat Nomor 21 Tahun itu, carbon market dan carbon price harus
global untuk menuju 2022 tentang menjadi bagian dari upaya penanganan isu
perubahan iklim. Ekosistem ekonomi karbon
pemulihan ekonomi Tata Laksana yang transparan, berintegritas inklusif dan
yang berkelanjutan, Penerapan Nilai ENHANCED adil harus diciptakan.”
diperlukan adanya
Ekonomi Karbon NDC (Presiden RI dalam KTT Perubahan Iklim World
percepatan dalam Leaders’ Summit, Glasgow, 1st November 2021)
September 2022
implementasinya
Respon IndonesiaKementerian
…… Leading by Examples
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kigali
DEPLETE THE OZONE LAYER
KIGALI, 15 OCTOBER 2016
Pricing yang
The Amendment, except for the changes to article 4 of the Protocol set out in article I of the
sebagai
Amendment, shall enter into force for Indonesia on 14 March 2023 in accordance with article IV (4) of
the Amendment which reads as follows:
komunikasi
enter into force for any other Party to the Protocol on the ninetieth day following the date of deposit of
its instrument of ratification, acceptance or approval.”
5
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
6
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
SDGs
7
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Strategis jangka panjang sampai dengan
tahun 2050 dapat ditempuh 3 skenario,
yaitu
1) Current Policy Scenario (CPS),
2) Transition Scenario (TRNS),
3) Low Carbon Scenario compatible
with Paris Agreement Target (LCCP)
8
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Strategi
Implementasi
NDC
Note:
• Ditetapkan oleh Menteri
• Disesuaikan Minimal 5 Tahun sekali
• Untuk menuju arah pembangunan rendah Emisi
GRK dan berketahanan iklim pada tahun 2050
9
PENGEMBANGAN DAN PEMBAHARUAN SISTEM PENDUKUNG
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
10
APA itu NEK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
11
MAKSUD dan TUJUAN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Maksud
1. Sebagai dasar
penyelenggaraan NEK
1. Mengatur pengurangan
2. Sebagai pedoman
Tujuan
emisi GRK, peningkatan
pengurangan emisi ketahanan iklim dan nilai
GRK untuk pencapaian ekonomi karbon dalam
target NDC dan rangka pencapaian
pengendalian emisi target NDC
GRK dalam rangka
pembagunan nasional 2. Pengendalian emisi GRK
dalam pembangunan
nasional, pusat dan
daerah
Pengaturan NEK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1 2 3 4 5
I II III IV
VIII VII VI V
IX X XI XII
15
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Penetapan baseline
Penetapan Pelaksanaan Pemantauan Mitigasi
• nasional, sektor Penetapan Target mitigasi
oleh Menteri perencanaan aksi • Provinsi dipantau
• Provinsi oleh • nasional, sektor mitigasi • Provinsi oleh Gubernur
Gubernur oleh Menteri • Nasional oleh dilaksanakan • Kabupaten/Kota
• Provinsi oleh Menteri oleh Gubernur. dilaporkan Gubernur
Gubernur • Provinsi oleh • Kabupaten/Kota • Bupati/Walikota
Gubernur dilaksanakan sebagai klaim
oleh capaian mitigasi
Pasal 23 - 24 Pasal 27 Bupati/Walikota
TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN NEK
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
• Kementeria
n/Lembaga 1. Perdagangan
Karbon
• Sektor; • Pemerintah
NE
Dilaksanakan daerah
Diselenggaraka
n oleh :
dan oleh : • Pelaku a. Perdagangan Emisi
• Subsektor Usaha
K
• Masyarakat
b. Offset Emisi
4. Mekanisme lainnya
sesuai perkembangan
MEKANISME NEK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pengelolaan
mekanisme pasar karbon Dana
Mekanisme Pelaksanaan Penyelenggaraan melalui bursa karbon P dilakukan
Dapat dalam dan/atau N melalui
bertempat diINDONESIA
1. Perdagangan Karbon dilakukan B lembaga yang
lintas
luar negeri P
perdagangan langsung mengelola
Artikel 6 PA sektor dana
lingkungan
a. Perdagangan Emisi Mekanisme dan Prosedur Penetapan PT BAE Emisi aktual hidup atau
Perdagangan Emisi di bawah atau a lembaga yang
Penyelenggaraan di atas PT t ditunjuk
Penerbitn PT BAE-PU
NEK dilaksanakan BAE-PU a
oleh: u
Mekanisme dan baseline Sertifikasi
a. kementerian/ hasil capaian Pengurangan
lembaga; b. Offset Emisi prosedur Offset
pengurangan
emisi GRK Target pengurangan Emisi (SPE)
b. pemerintah Emisi GRK emisi
Artikel 5 PA
daerah;
c. pelaku usaha;
dan 2. Pembayaran Berbasis Kinerja Pengelolaan
d. masyarakat. Pedoman 1. Internasional ke Pemerintah
Umum PBK Dana
2. Internasional ke Provinsi
3. Nasional ke Sub nasional
PNBP dr dilakukan
mekanisme 4. Provinsi ke Kab/Kota, Swasta dan Masy Nasional
3. Pungutan atas Karbon oleh melalui
pembagian or Prov
Menkeu manfaat lembaga yang
ke swasta
mengelola
dana
lingkungan
4. Mekanisme lainnya sesuai perkembangan Menteri dapat melakukan hidup atau
ilmu pengetahuan, teknologi yang penyesuaian pengelolaan dana dan lembaga yang
ditetapkan oleh Menteri pembagian manfaat ditunjuk
19
TATALAKSANA NEK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Upaya pencapaian target NDC melalui penyelenggaraan Mitigasi Perubahan Iklim, Adaptasi Perubahan lklim, dan NEK dilaksanakan
secara akurat, konsisten, transparan, berkelanjutan, dan dapat dipertanggungjawabkan melalui: a. MRV; b. SRN PPI; dan c.
sertifikasi pengurangan Emisi GRK.
SRN
Pasal28 (5)
Pemerintah Daerah provinsi dan
kabupaten kota, Pelaku Usaha,
MRV Pasal 46 (2)
dan/atau masyarakat berperan dalam Penyelenggaraan NEK dilaksanakan
pengurangan Emisi GRK sebagai bagian oleh:
dari pengurangan Emisi GRK pada a. kementerian/lembaga;
SPE
Sektor dan Sub Sektor. b. pemerintah daerah;
c. Pelaku Usaha; dan
d. masyarakat
KERANGKA TRANSPARANSI
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Skema integrasi data terkait unit karbon ataupun instrumen Nilai Ekonomi Karbon yang diterbitkan oleh Kementerian LHK
dengan bursa karbon (1)
Consistent
SRN-PPI System Registry Nasional
• Setiap pelaku usaha wajib melaporkan pelaksanaan aksi dan sumber daya pada SRN PPI
• Dasar pengakuan Pemerintah atas kontribusi penerapan NEK dalam pencapaian target NDC
• Upaya menghindari perhitungan ganda Transparent
NDC
PUNGUTAN ATAS
PERDAGANGAN KARBON RBP KARBON
MRV
SRN PPI adalah sistem pengelolaan, penyediaan data, dan informasi berbasis web tentang aksi dan Sumber Daya
untuk Mitigasi Perubahan Iklim, Adaptasi Perubahan Iklim, dan NEK di Indonesia - Perpres 98/2021
PENDANAAN
Bersumber dari APBN, APBD, Hibah, dana lainnya.
PENINGKATAN KAPASITAS
SUMBER
Peningkatan kapasitas adaptasi, mitigasi dan
DAYA
kegiatan lainnya.
AKSI
tindakan menyesuaikan diri untuk mitigasi dan kegiatan lainnya
mengantisipasi pengaruh buruk iklim nyata,
dengan cara membangun strategi antisipasi dan
memanfaatkan peluang yang menguntungkan.
.
JOINT ADAPTATION & MITIGATION/
PROKLIM
kegiatan yang memadukan upaya adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak
dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat
dan berbagai pihak pendukung .
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Penyusunan DRAM
Laporan Validasi DRAM oleh Validator Laporan Verifikasi LCAM oleh Verifikator
SERTIFIKAT PENGURANGAN EMISI GRK (SPE)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
MENU DI BERANDA :
1. Metodologi (kumpulan metodologi)
2. Roster of Expert
3. Lembaga Verifikasi
4. Carbon Registry SPE
5. Carbon Registri PT BAE PU (Proses interaksi dengan APLLE Gatrik-ESDM)
Proses pendaftaran SRN
(untuk perolehan Akun) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pengisian Data Teknis: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Bupati/walikota melakukan pembinaan di bidang Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
peningkatan partisipasi para pihak diatur
3 penyelenggaraan NEK, Inventarisasi Emisi
pencapaian NDC, dan pengendalian Emisi
GRK untuk
GRK dalam dalam Peraturan Menteri
pembangunan kepada pemangku kepentingan .
37
Ketentuan Peralihan KETENTUAN PERALIHAN
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pelaku Usaha wajib mengikuti transaksi baru sejak Perpres ini Pelaku Usaha yang telah
ketentuan mengenai tata laksana berlaku namun belum melakukan melaksanakan
penyelenggaraan NEK paling lambat 1 penyesuaian dikenakan kewajiban Perdagangan Karbon wajib
(satu) tahun sejak Peraturan Presiden tambahan pembayaran pembagian menyesuaikan paling
ini diundangkan manfaat atas nilai karbon yang lambat tahun 2023
ditransaksikan
Penutup
Perpres Peraturan pelaksanaan dari Peraturan
dinyatakan dicabut. Peraturan pelaksanaan
a. Nomor 61 Tahun 2011; dan kedua Perpres tersebut dinyatakan tetap Presiden ini ditetapkan paling lambat 1
berlaku sepanjang tidak bertentangan (satu) tahun sejak Peraturan Presiden ini
b. Nomor 71 Tahun 2011 diundangkan
dengan Perpres 98 Tahun 2021
Ministry of Environment and Forestry
DG for Climate Change
Terima Kasih
Alamat : Gd. Manggala Wanabakti Blok VII Lantai 12 Jln.
Jenderal Gatot Subroto, Jakarta
Website : http://ditjen ppi.menlhk.go.id
Telepon/Fax. +62 21 574 6724, Ext. 809
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PERDAGANGAN KARBON
Ø PERBEDAAN ANTARA PERDAGANGAN EMISI DAN OFFSET EMISI
Penetapan PTBAE dan PTBAE-PU periode waktunya sesuai karakteristik sektor Penetapan baseline dan target pelaku usaha oleh Bupat/Walikota,
(PLTU setiap tahun) Gubernur atau Menteri terkait sesuai dengan kewenangannya
Kinerja pengurangan emisi setelah verifikasi (pelaku usaha yang menyertakan Kinerja penurunan emisi yang surplus dapat diusulkan SPE-GRK dan
DRAM) dari PTBAE-PU dapat diusulkan penerbitan SPE-GRK untuk perdagangan dapat diperdagangkan di dalam negeri, luar negeri dan lintas sektor
dalam negeri, luar negeri dan lintas sektor. (DRAM, laporan pelaksanaan, vaildasi verifikasi independen)
Kinerja penurunan emisi yang nilainya dibawah PTBAE-PU hanya dapat Perdagangan lintas sektor ditentukan melalui kuota yang ditetapkan
diperdagangkan dalam negeri dan sesama PTBAE-PU oleh Menteri terkait
Kinerja Penurunan Emisi yang nilainya diatas PTBAE-PU harus melakukan
Kinerja penurunan emisi yang defisit harus melakukan pengimbangan
pengimbangan dengan membeli dari PTBAE-PU yang kinerja dibawah PTBAE-
emisi dengan membeli offset emisi yang surplus atau membayar pajak
PU, atau dari offset emisi yang surplus dan/atau membayar pajak
Pemilihan mekanisme perdagangan emisi dengan kriteria : memiliki emisi
tinggi dan aksi mitigasi tidak signifikan, dalam rangka efisiensi energi dari aksi Pemilihan mekanisme Offset emisi dengan kriteria : banyak pilihan
mitigasi yang terbatas, pemberian insentif untuk melakukan aksi mitigasi aksi mitigasi dan metodologi, abatement cost lebih efisien
lainnya