Anda di halaman 1dari 14

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


REPUBLIK INDONESIA

Penerapan Batas Emisi


Subsektor Pembangkit Tenaga Listrik
oleh
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

Disampaikan pada:
Webinar "Peluang Perdagangan Karbon dalam Upaya Dekarbonisasi”

Jakarta, 27 Juli 2023


TRANSISI ENERGI DAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

Transisi Energi Menuju Pemulihan dan Produktivitas Berkelanjutan:


Komitmen global untuk menjaga Memperkuat Sistem Energi Bersih Global dan Transisi yang Adil
kenaikan suhu global di bawah melalui:
2°C dan berusaha membatasi
hingga 1.5°C – hasil COP26 dan Ketahanan Aksesibilitas Energi
G20 2021 Mengejar kemajuan aksesibilitas (“tidak meninggalkan siapa pun”) menuju
energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua,
khususnya untuk clean cooking & elektrifikasi.

Peningkatan Teknologi Energi Cerdas & Bersih


Memperluas teknologi untuk mengantisipasi tantangan transisi energi di
G20 Presidency masa depan.

Memajukan Pembiayaan Energi


“ Recover Together, Memastikan ekosistem pembiayaan hijau dalam transisi energi melalui
Recover Stronger ” kajian best practices, mengidentifikasi tantangan, dan mengurangi
disparitas pembiayaan.

Fokus Presidensi G20 Indonesia terletak pada 3


isu utama (pilar): Transisi Energi untuk Ketahanan Energi Energy Equity

1. Kesehatan global yang inklusif, Transisi Energi menuju EBT merupakan upaya untuk
ENERGY TRILEMMA
2. Transformasi ekonomi berbasis digital, menjamin ketersediaan energi yang memperhatikan
perlindungan dan keberlanjutan lingkungan dengan
3. Transisi menuju energi yang berkelanjutan. harga yang terjangkau dalam jangka panjang. Energy Environmental
Security Sustainability

gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 2
TARGET PENGURANGAN EMISI GRK SEKTOR ENERGI

Indonesia terus melakukan langkah konkret dalam


mitigasi iklim, termasuk pengurangan emisi GRK Target Realisasi
142
dengan peningkatan target menjadi 31,89% dengan
kemampuan sendiri, dan 43,20% dengan dukungan 116
internasional. 91,5*
91

70
Enhanced NDC 2030 64,4 67
51 54,8
58
Emisi GRK pada 2030 Penurunan Emisi 45 40,6
Emisi GRK 2010 39
No Sektor
(Juta Ton CO2e)
29
BaU CM1 CM2 CM1 CM2
1. Energi 453,2 1.669 1.311 1.223 358 446 “
2. Limbah 88 296 256 253 40 45,3
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
3. IPPU 36 70 63 61 7 9
4. Pertanian 111 120 110 108 10 12
5. Kehutanan 647 714 217 -15 500 729
Aksi mitigasi sektor energi antara lain:
TOTAL 1.334 2.869 1.953 1.632 915 1.240
implementasi EBT, aplikasi efisiensi energi, dan penerapan
Keterangan: bahan bakar rendah karbon (gas alam), penggunaan teknologi
CM: Counter Measure; CM1: usaha sendiri; CM2: Bantuan Internasional; IPPU: industrial pembangkit bersih dan kegiatan lain.
processes and production use

gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 3
TARGET PENGURANGAN EMISI GRK SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Target Pengurangan Emisi GRK (juta ton CO2e)

155,01
649
606
155,01 135,27
567
529 121,52
495 494
463 471
427 445 107,19
395 422
365 399 95,67
338 377 374 88,61
354
317 335

50,16
155,01
121,52 135,27 40,92
95,67 107,19
88,61 30,33
40,92 50,16 21,37
21,37 30,33
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030

Baseline NDC Pembangkit Emisi Setelah Mitigasi Pengurangan Emisi Pembangkit


2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030

Pada dokumen NDC Indonesia, emisi GRK subsektor pembangkit tenaga listrik dalam kondisi
Business-as-Usual (BAU) diperkirakan akan meningkat dari 338 juta ton CO2e di tahun 2021 Berdasarkan dokumen enhanced NDC, target pengurangan emisi GRK di
menjadi 649 juta ton GgCO2e di tahun 2030. subsektor pembangkit tenaga listrik di tahun 2030 adalah sebesar 155,01 juta
Dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi mitigasi yang ada, subsektor pembangkit ton CO2e, yang berasal dari pembangkit EBT yang terhubung ke jaringan,
tenaga listrik dapat mengendalikan tingkat emisi subsektor menjadi 493.900 GgCO2e di tahun pembangkit EBT di wilus dan off grid, pembangkit energi bersih dan cofiring
2030. biomassa PLTU.

gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 4
DASAR HUKUM
Pelaksanaan Perdagangan Karbon
Subsektor Pembangkit Tenaga Listirk Ruang Lingkup Permen ESDM No 16 Tahun 2022

Penetapan Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi (PTBAE)


1 Pembangkit Tenaga Listrik
Peraturan Menteri ESDM
Nomor 16 Tahun 2022 2 Penyusunan Rencana Monitoring Emisi GRK Pembangkit
Tata Cara Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Tenaga Listrik
Karbon Subsektor Pembangkit Tenaga
Listrik Penetapan Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha
4
(PTBAE-PU) Pembangkit Tenaga Listrik

5 Perdagangan Karbon

6 Penyusunan Laporan Emisi GRK Pembangkit Tenaga Listrik

7 Evaluasi Pelaksanaan Perdagangan Karbon dan Pelelangan


PTBAE-PU Pembangkit Tenaga Listrik

8 Pembinaan dan Pengawasan

gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 5
PERSETUJUAN TEKNIS BATAS ATAS EMISI (PTBAE) PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

PTBAE adalah persetujuan teknis yang ditetapkan oleh MESDM Fase I 2023-2024
mengenai tingkat Emisi GRK pembangkit tenaga listrik paling tinggi yang PT BAE pada fase I ditetapkan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor
ditetapkan dalam suatu periode tertentu. 14.K/TL.04/MEM.L/2023 tentang Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi
Gas Rumah Kaca Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Yang Terhubung
Ke Jaringan Listrik PT PLN (Persero) Fase Kesatu
ditetapkan berdasarkan:
Batas Atas Emisi

a) Baseline Emisi GRK subsektor pembangkit tenaga listrik; 2023


b) Target NDC pada subsektor pembangkit tenaga listrik; 2024
c) Hasil Inventarisasi Emisi GRK subsektor pembangkitan Tenaga Listrik
yang berasal dari aplikasi pencatatan emisi (APPLE – Gatrik);
d) Waktu pencapaian target NDC subsektor pembangkit tenaga listrik;
e) Nilai emisi aktual GRK berada di bawah target pengurangan Emisi GRK
subsektor pembangkit tenaga listrik; 1,297
f) Peta jalan Perdagangan Karbon Subsektor pembangkit tenaga listrik. ton 1,089
1,011 0,911
CO2e/ ton
ton ton
Batas Atas Emisi dilaksanakan dalam 3 fase MWh CO2e/
CO2e/ CO2e/
MWh
MWh MWh
Fase I Fase II Fase III
2023-2024 2025-2027 2028-2030 PLTU Non MT PLTU non MT
PLTU MT ≥ PLTU non MT
/MT 25 MW s.d 100 MW 100 s.d ≤ 400 > 400 MW
≤ 100 MW MW
▪ Batas Atas Emisi Fase I hanya berlaku untuk PLTU Batubara
▪ Penetapan Batas Atas Emisi untuk PLTU di luar wilayah usaha PT PLN (Persero)
dan/atau untuk kepentingan sendiri ditetapkan paling lambat 31 Desember 2024
gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 6
PENETAPAN PTBAE-PU PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

PTBAE-PU adalah penetapan kuota emisi yang diberikan kepada pelaku usaha untuk mengemisikan GRK dalam kurun waktu
tertentu yang dinyatakan dalam ton CO2e.
CONTOH PENETAPAN PTBAE-PU (ton CO2e)
PENETAPAN PTBAE-PU (ton CO2e)
Untuk PLTU non MT 100 s.d ≤ 400 MW dengan
penetapan kuota sebesar 586.481,75 ton CO2e
PTBAE (ton CO2e/MWh)
Emisi Rata-Rata Tahun
Sebelumnya (ton CO2e) 1,011 ton CO2e/MWh
Intensitas Emisi Rata-Rata Tahun 835.344,92 ton CO2e
Sebelumnya (ton CO2e/MWh)
1,44 ton CO2e/MWh

Pelaku Usaha wajib melakukan Perdagangan Karbon setelah mendapatkan PTBAE-PU

Alokasi PTBAE-PU

2023 Alokasi diberikan 100%


Alokasi diberikan sesuai dengan hasil transaksi perdagangan
2024 karbon pada periode Perdagangan Karbon sebelumnya paling
rendah 85%
Alokasi bagi pelaku usaha yang tidak mengikuti perdagangan karbon
2024 dst dan dianggap tidak menyampaikan laporan emisi Gas Rumah Kaca
diberikan sebesar 75%.

PTBAE : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi


PTBAE-PU : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha
gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 7
PTBAE DAN PTBAE-PU SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

Jumlah PTBAE dan PTBAE-PU PLTU Batubara


(juta ton CO2e)
450
421,52 ❑ Dalam pelaksanaan perdagangan karbon
402,19
400 380,43 tahun 2023, jumlah PTBAE subsektor
362,23
350
342,55 pembangkit tenaga listrik yang
321,02 319,20
300
297,70 ditetapkan untuk emisi dari PLTU
batubara adalah sebesar 297,696 juta
250
212,42 ton CO2e, sedangkan jumlah PTBAE-PU
200
PLTU batubara yang ditetapkan melalui
150 42 Keputusan Menteri ESDM tentang
100 PTBAE-PU PLTU batubara adalah sebesar
50
212,42 juta ton CO2e.
0
2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030

PTBAE PTBAE-PU

gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 8
PERDAGANGAN KARBON

Perdagangan Karbon adalah mekanisme berbasis pasar untuk mengurangi Emisi GRK melalui kegiatan jual beli Unit Karbon.

Perdagangan Emisi dan Offset Emisi GRK dilakukan melalui:


✓ Perdagangan Langsung
1 Perdagangan Emisi
✓ Bursa Karbon
▪ Transaksi karbon antar unit pembangkit tenaga listrik.
▪ Tidak dapat dilaksanakan antar unit pembangkit tenaga listrik yang Perdagangan Langsung
berada dalam satu unit pembangkitan yang sama ❖ Perdagangan Langsung adalah Perdagangan Karbon yang
dilakukan di luar bursa karbon antara penjual dan pembeli
yang membutuhkan Unit Karbon,
2 Offset Emisi GRK ❖ Periode Perdagangan Karbon berlangsung mulai tanggal 1
▪ Dilakukan pada usaha dan/atau kegiatan yang telah mendapatkan Januari sampai dengan tanggal 31 Desember
SPE-GRK yang berasal dari kegiatan pengurangan emisi sektor
energi, seperti pembangkit EBT, kegiatan subsektor transportasi, Bursa Karbon
bangunan, industri termasuk pelaksanaan efisiensi energi dan ➢ Bursa karbon merupakan bursa efek atau penyelenggara
kegiatan lainnya di sektor energi. perdagangan yang telah memperoleh izin usaha dari otoritas
▪ Sertifikat pengurangan emisi pada sektor energi yang diterbitkan yang menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
oleh lembaga sertifikasi lain dapat dinyatakan setara dengan SPE- yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam
GRK dan dapat digunakan pada mekanisme offset emisi GRK. sektor jasa keuangan mengenai Perdagangan Karbon dan/atau
catatan kepemilikan Unit Karbon
➢ Lembaga yang dimaksud adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Transaksi Perdagangan Karbon diperhitungkan pada akhir periode
➢ Perdagangan karbon melalui bursa karbon wajib memenuhi
sesuai dengan kinerja PTBAE-PU dan/atau SPE-GRK
persyaratan dan telah memperoleh izin dari OJK
gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 9
SIMULASI PELAKSANAAN PERDAGANGAN KARBON

Status DEFISIT
Defisit 586.481,75 – 800.000 = -213.518,25 ton CO2e
maka diharuskan melakukan perdagangan emisi
dengan membeli emisi dari unit PLTU yang
PTBAE- Total menghasilkan emisi di bawah PTBAE-PU
PU Emisi
Jika emisi aktual (surplus) dan/atau membeli Sertifikat
Pengurangan Emisi (SPE GRK).
2023: 800.000 ton CO2e

Tahun 2023 :
Status SURPLUS
586.481,75 ton CO2e Surplus
586.481,75 – 500.000 = 86.481,75 ton CO2e
PTBAE-
Total
maka berpotensi untuk menjual emisi dari unit
PU
Jika emisi aktual Emisi PLTU yang menghasilkan emisi di atas PTBAE-PU
(defisit)
2023: 500.000 ton CO2e

❑ Jika di akhir periode defisit PTBAE-PU sebesar 170.814,6 ton CO2e, maka hanya 80% terhadap pemenuhan defisit PTBAE-PU.
❑ Alokasi PTBAE-PU Tahun 2024, akan diberikan sebesar 85% dari nilai PTBAE-PU Tahun 2024.
gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 10
POTENSI SURPLUS DAN DEFISIT TAHUN 2023

Surplus Defisit Keterangan:


(Ton CO2e) (Ton CO2e) ▪ Terdapat potensi sebesar 9,9 juta
PLTU non MT > 400 MW
Total Kapasitas 18.954 MW 4.614.416,2 2.883.639,1 ton CO2e yang dapat
diperdagangkan.
PLTU non MT 100 - 400 MW
13.570.069,2 5.973.230,2 ▪ Potensi hasil perdagangan karbon
99 Total Kapasitas 12.295 MW sebesar Rp298,62 miliar (asumsi
Unit
harga Rp30.000 per ton CO2e)
PLTU MT ≥ 100 MW
Total Kapasitas 1.790 MW 391.115,6 1.097.129,5

Total 18.575.600,9 9.953.998,7


PLTU

Status surplus dan defisit berdasarkan Rencana Monitoring Emisi dan bersifat sementara

gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 11
ALUR PENYELENGGARAAN NEK PADA SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
1
▪ Perdagangan Emisi GRK
Penyusunan Rencana 2 ▪ Offset Emisi GRK:
Monitoring Emisi GRK Penetapan Kegiatan Pembangkit EBT,
Perdagangan
pembangkit tenaga listrik PTBAE-PU efisiensi energi dari
Karbon
Pelaku Usaha PLTU subsektor transportasi
oleh Kementerian ESDM dan industri .
melalui
Offset emisi GRK dapat
diajukan menjadi SPE-GRK

5 3 SPE-GRK
Penyerahan Hasil
Diterbitkan
Perdagangan Karbon Penyampaian oleh KLHK
Laporan Emisi GRK

Pelaku Usaha yang mengikuti SPE GRK dapat


Perdagangan Karbon wajib Pelaku Usaha yang mengikuti diperjualbelikan dan dapat
menyerahkan: 4 Perdagangan Karbon wajib menjadi pengurang emisi
a. hasil pelaksanaan PTBAE-PU; menyampaikan laporan Emisi GRK pada perdagangan karbon
Validasi dan
b. bukti pelaksanaan Offset Emisi melalui APPLE-Gatrik
Verifikasi Laporan
GRK; Emisi GRK
c. laporan Emisi GRK sesuai hasil
dari Validasi dan Verifikasi yang Laporan Emisi dilakukan Validasi
dilakukan oleh Validator dan dan Verifikasi oleh Validator dan
Verifikator independen, Keterangan:
verifikator independen PTBAE-PU : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha
SPE-GRK : Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 12
PETA SEBARAN PESERTA PERDAGANGAN KARBON
SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TAHUN 2023
42 99
Perusahaan Unit PLTU
13
3
INDONESIA
10
6
25 24
9
7 37 KALIMANTAN 4
42 SULAWESI
41 36
38 40
8 39 MALUKU, PAPUA, DAN
SUMATERA
11 NUSA TENGGARA
1 30
2 33
28 5
15 23 19 35 32 17
21 18 29
34 20
22
14 31 26 27 12
16

JAWA, MADURA,
DAN BALI

1. PLTU Sebalang Unit 1 dan 2 (2x100 MW) 13. PLTU Pangkalan Susu Unit 1-4 (2x220 MW dan 2x200 MW) 25. PLTU Kalbar 1 Unit 1 dan 2 (2x100 MW) 36. PLTU Kalsel 1 Unit 1 dan 2 (2x100 MW)
2. PLTU Tarahan Unit 3 dan 4 (2x100 MW) 14. PLTU Cilacap Unit 1-2 dan 3-4 (2x300 MW, 660 MW dan 1000 MW ) 26. PLTU Paiton Unit 5 dan 6 (2x610 MW) 37. PLTU Ombilin Unit 1 dan 2 (2x100 MW)
3. PLTU Nagan Raya Unit 1 dan 2 (2x110) 15. PLTU Labuan Unit 1 dan 2 (2x300 MW) 27. PLTU Paiton Unit 3 dan 7-8 (815 MW dan 2x615 MW) 38. PLTU Keban Agusng Unit 1 dan 2 (2x135 MW)
4. PLTU Teluk Balikpapan Unit 1 dan 2 (2x110 MW) 16. PLTU Pacitan Unit 1 dan 2 (2x315 MW) 28. PLTU Suralaya Unit 8 (625 MW) 39. PLTU Banjarsari Unit 1 dan 2 (2x 135 MW)
5. PLTU Punagaya Unit 1 dan 2 (2x110 MW) 17. PLTU Rembang Unit 1 dan 2 (2x315 MW) 29. PLTU Cirebon (660 MW) 40. PLTU Simpang Belimbing Unit 1 dan 2 (2x150 MW)
6. PLTU Tenayan Unit 1 dan 2 (2x110 MW) 18. PLTU Banten 3 Lontar Unit 1-3 (3x315 MW) 30. PLTU LBE (660 MW) 41. PLTU Sumsel 5 Unit 1 dan 2 (2x175 MW)
7. PLTU Teluk Sirih Unit 1 dan 2 (2x112 MW) 19. PLTU Indramayu Unit 1-3 (3x330 MW) 31. PLTU Jawa Tengah 2 Adipala (660 MW) 42. PLTU Kalteng-1 Unit 1 dan 2 (2x100 MW)
8. PLTU Bengkulu Unit 1 dan 2 (2x115 MW) 20. PLTU Tanjung Awar-Awar Unit 1-2 (2x350 MW) 32. PLTU Tanjung Jati B Unit 1-2 dan 3-4 (2x710 dan
9. PLTU IED Unit 1 dan 2 (2x115 MW) 21. PLTU Pelabuhan Ratu Unit 1-3 (3x350 MW) 2x721,8 MW)
10. PLTU Labuhan Angin Unit 1 dan 2 (115 MW) 22. PLTU Paiton Unit 1-2 dan 9 (2x400 MW dan 660 MW) 33. PLTU Jawa 7 Unit 1 dan 2 (2x1000 MW)
11. PLTU Jeneponto Unit 1-4 ( 2x125 MW dan 2 x 135 MW) 23. PLTU Suralaya 1-7 (4x400 MW dan 3x600 MW) 34. PLTU Jawa Tengah Unit 1 dan 2 (2x950 MW)
12. PLTU Celukan Bawang Unit 1-3 (3x142 MW) 24. PLTU Kaltim 2 Unit 1 dan 2 (2 x 100 MW) 35. PLTU Tanjung Jati Unit 5 dan 6 (2x1000 MW)
gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 13
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

Terima Kasih

www.gatrik.esdm.go.id

Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan
@infogatrik

@infogatrik

Info gatrik

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X2


Kav.07-08 Kuningan, Jakarta
Selatan, DKI Jakarta. 12950

gatrik.esdm.go.id | @infogatrik 14

Anda mungkin juga menyukai