Anda di halaman 1dari 14

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


REPUBLIK INDONESIA

REGULASI UNTUK
PERCEPATAN TRANSISI
ENERGI DI INDUSTRI
PERUMAHAN
PLTS Atap di Istana Bogor PLTS Atap di Gedung KESDM
Kapasitas 60 kWp Kapasitas 150 kWp
09 Juni 2022

Andriah Feby Misna


Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan

pada
Seminar Virtual ke-77 PLTS Atap PT. Coca Cola di Cikarang PLTS Atap PT. Tirta Investama di
Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Kapasitas 2,65 MW Ciherang kapasitas 770 kWp

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 1


TRANSISI ENERGI MENUJU NZE 2060
2025 2030 2060
Penurunan Emisi GRK Net Zero Emission
Bauran EBT 23% dalam
29% Usaha Sendiri & 41% Dukungan Internasional
Nasional Energy Mix
Emisi Emisi GRK pada Penurunan
GRK 2030 (Juta Ton
N
Sektor 2010 (Juta Ton CO2e) CO2e)
23% o
(Juta Ton
CO2e) BaU CM1 CM2 CM1 CM2
30% EBT
1. ENERGI 453.2 1,669 1,355 1,223 314 446
Batubara TARGET
2. LIMBAH 88 296 285 256 11 40
2025
3. IPPU 36 70 66.85 66 3 3.25
25%
4. PERTANIAN 111 120 110 116 9 4
22%
Minyak
5. KEHUTANAN 647 714 217 22 497 692
Gas Alam Bumi
TOTAL 1,334 2,869 2,034 1,787 834 1,185
Strategi Pencapaian:
100 91 1. Retirement PLTU secara bertahap
Million Ton CO2e

69,5
80 64,4 67 2. Percepatan pembangunan EBT
45 54,8 58
60 51
39 40,6 3. Pemanfaatan teknologi yang lebih efisien
40 29
4. Mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik dan
20 kompor listrik
0 5. Penerapan Smart Grid untuk mengatasi VRE (Variable
2017 2018 2019 2020 2021* 2022 Renewable Energy)
Target Realisasi
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 2 2
PETA JALAN TRANSISI ENERGI MENUJU KARBON NETRAL
1) Timeline pencapaian strategis mencapai net zero emission di sektor energi.
2) Peta Jalan ini akan menjadi bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan mencapai NZE 2060.
2025: Penurunan emisi 198 Juta ton CO2 2035: Penurunan emisi 475 Juta ton CO2 2050: Penurunan emisi 956 Juta ton CO2
Supply: Supply: Supply:
➢ Implementasi PLTS Atap 3,6 GW ➢ Tidak ada penambahan pembangkit fosil ➢ Retirement PLTU 31 GW*)
➢ Pembangunan PLT EBT kapasitas 10,6 GW ➢ Tidak ada PLTD lagi ➢ Pembangunan Pembangkit EBT: PLTS 180,2 GW, PLTB
➢ Gasifikasi pembangkit gas 1,7 GW
➢ Retirement PLTU 6 GW*) 17,5 GW, Hydro 13,7 GW, Bioenergi 23 GW, PLTP 3 GW,
➢ Take out PLTU 8,8 GW pada RUPTL
➢ Konversi PLTD ke Pembangkit EBT ➢ Pembangunan Pembangkit EBT: PLTS 99 GW, Hydro 3,1 PLTAL 1,3 GW dan Nuklir 5 GW
➢ PLTGU 0,8 GW sebagai pengganti PLTU GW, Bioenergi 3,1 GW dan PLTP 5,6 GW ➢ Pemanfaatan Hidrogen 9 GW
Demand: ➢ Pemanfaatan Hidrogen 328 MW ➢ Penggunaan Baterai 151 GW
▪ Penurunan impor LPG dengan kompor Induksi untuk 8,2 juta ➢ Penggunaan Baterai 7 GW Demand:
RT. Demand: ▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 48,2 juta RT.
▪ Kendaraan listrik 400 ribu mobil dan 1,7 juta motor ▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 28,2 juta RT. ▪ Kendaraan listrik 38,2 juta mobil dan 205 juta motor
▪ Jargas untuk 5,2 juta rumah. ▪ Kendaraan listrik 5,7 juta mobil dan 46,3 juta motor ▪ Jargas untuk 23,4 juta rumah.
▪ Mobil BBG 100 rb ▪ Jargas untuk 15,3 juta rumah. ▪ Mobil BBG 2,8 juta
▪ Penerapan Manajemen Energi dan SKEM
▪ Mobil BBG 800 ribu

2021 – 2025 2026 – 2030 2031– 2035 2036 – 2040 2041– 2050 2051 – 2060
Supply: Supply:
Supply:
Pembangunan PLT EBT 10,3 GW pengganti PLTU ➢ Retirement PLTU 3 GW*) ➢ Retirement PLTU 8 GW*)
Demand: ➢ Pembangunan Pembangkit EBT: PLTS 68,5 GW, PLTB 9,4 ➢ Retirement PLTGU 8 GW
▪ Penurunan impor LPG dengan kompor Induksi untuk GW, Hydro 3,7 GW, Bioenergi 7,8 GW, dan PLTP 1 GW ➢ Pembangunan Pembangkit EBT: 8,2 GW, PLTB 11,6 GW,
18,2 juta RT. ➢ Pemanfaatan Hidrogen 332 MW Hydro 37,9 GW, Bioenergi 2,1 GW, PLTP 3 GW, PLTAL
▪ Kendaraan Listrik 2 jt mobil dan 13 juta motor ➢ Penggunaan Baterai 46 GW 12,1 GW dan Nuklir 30 GW
Demand: ➢ Pemanfaatan Hidrogen 52 GW
▪ Jargas untuk 10 juta rumah,
▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 38,2 juta RT. ➢ Penggunaan Baterai 140 GW
▪ Mobil BBG 300 rb
▪ Kendaraan listrik 12,3 juta mobil dan 105 juta motor Demand:
▪ Pemanfatan DME substitusi LPG untuk 20,4 juta RT
▪ Jargas untuk 20,3 juta rumah. ▪ Penggunaan kompor Induksi untuk 58 juta RT.
▪ Penerapan Manajemen Energi dan SKEM ▪ Mobil BBG 2 juta
▪ Kendaraan listrik 69,6 juta mobil dan 229 juta motor
▪ Jargas untuk 23,9 juta rumah.

2030: Penurunan emisi 314 Juta ton CO2 2040: Penurunan emisi 796 Juta ton CO2
2060: Penurunan emisi 1.526 Juta ton CO2
Teknologi rendah emisi yang inovatif seperti CCS/CCUS dapat diterapkan dalam kondisi tertentu pada pembangkit listrik fosil yang ada untuk
mempercepat pengurangan emisi dalam peralihan ke energi yang lebih bersih dan lebih hijau *) PLTU pada Wilus PLN dan Non-PLN:
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 Maksimal 30 tahun dan IPP 25-30 tahun (sesuai PPA) 3
RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK NZE
Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Energi Baru dan Energi Terbarukan untuk Pembangkit Listrik

2060: Kapasitas : Giga Watt PLTU/PLTGU: Tambahan PLTU hanya untuk proyek
600
Kapasitas Pembangkit EBT 587 GW, mencakup: PLTS yang telah berkontrak dan konstruksi. PLTU IPP retired
361 GW, PLTA 83 GW, PLTB 39 GW, PLTN 35 GW, setelah berakhir PPA. PLTGU retired setelah usia 30
PLTBio 37 GW, PLTP 18 GW, PLT arus laut 13,4 GW. tahun (sisa < 1 GW, PLTU: 2057, PLTGU: 2054).
Pumped Storage 4,2 GW, BESS 140 GW, Hidrogen 52
500 GW.
EBT: Tambahan pembangkit setelah 2030 hanya dari
TIDAL NUCLEAR
SOLAR WIND EBT. Mulai 2035 didominasi oleh Variable Renewable
HYDRO BIOENERGY Energy (VRE) berupa PLTS, pada tahun berikutnya
400 GEOTHERMAL OIL diikuti oleh PLTB dan PLTAL.
GAS COAL
HYDROGEN BESS
PLTP: Pengembangan dimaksimalkan hingga 18 GW,
PUMPED STORAGE
melalui pengembangan Advance Geothermal System
Green RUPTL PT PLN
(Persero) 2021-2030: dan pengembangan sistem panas bumi non-
300
Tambahan Kapasitas PLT konvensional lainnya.
EBT 20,92 GW (51,6%),
memerlukan investasi 55,2 PLTA: Dimaksimalkan dan listriknya dikirim ke pusat-
Miliar USD. Total kapasitas pusat beban di pulau lain, selain itu PLTA juga
200 terpasang PLT EBT pada memberikan balancing bagi pembangkit VRE.
2030 mencapai 31,42 GW.

PLTN: Masuk sekitar 2049 untuk menjaga keandalan


100 sistem, di tahun 2060 mencapai 35 GW.

STORAGE: Pump storage mulai 2025, Battery Energy


Storage System (BESS) mulai masif tahun 2031.
0 Hidrogen dimanfaatkan bertahap mulai 2031, dan
2034

2057
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033

2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
2046
2047
2048
2049
2050
2051
2052
2053
2054
2055
2056

2058
2059
2060
mulai masif pada 2051.

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 4


POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN INDONESIA
Potensi EBT yang sangat melimpah memberikan ruang yang sangat besar untuk dikembangkan.
POTENSI PEMANFAATAN(1)
ENERGI
(GW) (MW)

SURYA 3.295 217

HIDRO 95 6.637

BIOENERGI 57 2.284

BAYU 155 154

PANAS BUMI 24 2.293

LAUT 60 0
Pabrik Kelapa Sawit
TOTAL 3.686 11.585

01 Potensi energi baru terbarukan kategori


terduga masih diperhitungkan. Hingga
saat ini, hanya 0,3% dari total potensi yang
dimanfaatkan.

▪ Potensi hidro tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kaltara, NAD, Sumbar, Sumut, dan Papua 02 Potensi-potensi energi baru yang ada
▪ Potensi Surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di NTT, Kalbar, dan Riau memiliki radiasi lebih tinggi masih belum banyak dikembangkan.
▪ Potensi Angin (>6 m/s) terutama terdapat di NTT, Kalsel, Jabar, Sulsel, NAD dan Papua
▪ Potensi Energi Laut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama Maluku, NTT, NTB dan Bali Catatan:
▪ Potensi Panas Bumi tersebar pada kawasan ring of fire, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan (1) Berdasarkan data Desember 2021
(2) Termasuk PLT Hybrid
Maluku Potensi Nuklir: Uranium 89.483 ton - Thorium 143.234 ton
5
Direktorat Jenderal EBTKE @2022 5
PROGRAM PENGEBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Beberapa Program Dilaksanakan untuk Mendorong Capaian Bauran EBT Menuju Target Bauran 23% pada Tahun 2025

24%
Program Pengembangan EBT:
TARGET DAN REALISASI BAURAN EBT 1. Program Pembangunan PLT EBT On Grid (berbasis RUPTL PT PLN (Persero) 2021-
2030), termasuk PLTS Terapung (Target Kapasitas Terpasang PLT EBT pada 2025:
500
18.5 GW)
24% 23%
450
2. Program Implementasi PLTS Atap (Target 2025: 3.610 MW)
22% EBT MBOE Capaian EBT Target RUEN
3. Program Konversi PLTD ke PLT EBT (PLT Gas sebagai transisi) (Target 2025: 499 MW)
19,5%
20% 400 4. Program Mandatori B30 (Target 2025: 11,6 juta kL)
17,9%
18% 5. Program Co-Firing Biomassa pada PLTU (Target 2025: 10,2 juta ton)
350
15,7% 6. Program Penyediaan Akses Energi Modern dengan EBT (skala kecil seperti PLTMH,
16%
14,5% PLTS) (Target 2025: 1,36 MW)
300
13,4%
14% 7. Program Eksplorasi Panas Bumi oleh Pemerintah (Target 2025: 9 wilayah panas
12,2% 12,2%
11,6%
11,2%
250 bumi dengan potensi pengembangan sebesar 295 MW)
12%
9,2% 8. Program EBT Off Grid dan Pemanfaatan Langsung (Target 2025: 100% RE dan 100%
10% 8,6% 200 RDB – Biogas 30.043 ribu m3)
175,8
163,2
8%
143,2 150 Program Pendukung: 6
126,0
6% 9. Program Retirement PLTU (Target: tidak ada pembangunan PLTU Baru mulai 2026)
100
4% 10. Program Peningkatan Infrastruktur Ketenagalistrikan (Smart Grid)

2%
50 11. Program Elektrifikasi pada Kendaraan dan Peralatan Rumah Tangga (kompor)
(Target 2025: 400 ribu mobil, 1,7 juta motor, kompor Induksi untuk 8,2 juta RT)
0% 0
12. Program Pajak Karbon dan Perdagangan Karbon (Target 2025: Implementasi
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
perdagangan karbon secara penuh)

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 6


POTENSI PLTS ATAP
Total potensi PLTS Atap yang dapat dikembangkan adalah sebesar 32,5 GW

Sosial Bisnis
4,6 GW 5,9 GW
Rumah Tangga
19,8 GW
Pemerintah Industri
0,3 GW 1,9 GW
Asumsi yang digunakan:
• Sosial: 70% dari total golongan pelanggan kecuali pelanggan >200 kVA hanya 20% dan daya terpasang untuk 1300 VA dan 2200 VA 100%, 3500 s/d
200 kVA 70%, dan >200 kVA 30%.
• Pemerintah: 100% dari total golongan pelanggan dan daya terpasang untuk 1300 VA dan 2200 s/d 5500 VA 100%, 6600 s/d 200 kVA 20%, dan >200
kVA 20%.
• Rumah Tangga: 70% dari total golongan pelanggan dan daya terpasang untuk 1300 VA dan 2200 VA 100% sedangkan 3500 s/d 5500 VA dan >5500 VA
70%.
• Bisnis: 70% dari total golongan pelanggan dan daya terpasang 1300 VA dan 2200 s/d 5500 VA 100% sedangkan 6600 s/d 200 kVA dan >200 kVA 20%
• Industri: 80% dari total golongan pelanggan dan daya terpasang 2200 VA dan 3500 s/d 14 kVA 100%, 14 s/d 200 kVA 70%, >200 kVA 40%, dan >30000
kVA 20%.

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 7


TARGET PENGEMBANGAN PLTS ATAP
Pengembangan PLTS Atap Secara Bertahap 3,6 GW s.d. Tahun 2025

Roadmap Pengembangan PLTS Atap

2022: 2023: 2024: 2025:


450 MW 900 MW 1.800 MW 3.610 MW

Target Pemasang PLTS Atap per Kategori Pelanggan

2022 2023 2024 2025


No. Golongan Tarif
Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas
(kWp) (kWp) (kWp) (kWp)
1 Total SOSIAL 2.073 4.146 8.291 16.652
2 Total RUMAH TANGGA 189.854 379.709 759.417,61 1.524.213
3 Total BISNIS 90.709 181.418 362.836 728.679
4 Total INDUSTRI 162.714 325.428 650.855 1.303.103
5 Total PEMERINTAH 4.650 9.300 18.600 37.353
JUMLAH 450.000 900.000 1.800.000 3.610.000

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 8


PELANGGAN PLTS ATAP April 2022
29

Aceh
23 60,11MWp
Sumut
19

Riau Kepri
9
Kaltara
42
27
5.547Pelanggan
6
Kalbar Kaltim Suluttenggo
Sumbar 30 12 10 1
20
11 Kalselteng 9
S2JB Babel
Maluku & malut Papua& Pabar
Lampung Sulselrabar
1.739
1.394
1.115 325
DKI 425
Banten Jabar 270
Jateng 14 17
DIY Jatim
PLTS ATAP Bali
NTB NTT
MASJID ISTIQLAL

5547
5278
5061
4974
4794
4562
4399
4262
4133
4028
3913
3781
3664
3472
3308
3152
3007
2874
2779
2566
2524
2441
2346
2249
2209
2151
1868
1779
1673
1580
1533
1435
1329
1210
1059

Sebelum Terbit Permen ESDM


975
934
681
641
624
609
592
553
524
499
472
458
426
414
399
372
351

Setelah Terbit Permen ESDM

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 9


SEBARAN PELANGGAN PLTS ATAP
April 2022

Pelanggan PLTS Atap didominasi oleh Pelanggan Rumah Tangga 60,11MWp


4.377
5.547Pelanggan
14,71

601 PLTS Atap


11,42 323
21,3 55 14,9 10,5 7,7 5,3 167 0,3 24 Berdasarkan
Golongan Tarif
8,59 9,21
Industri Rumah Bisnis Sosial Pemerintah Layanan
Tangga Khusus

4,71

2,81
1,71
Kapasitas PLTS Atap
0,83 0,90 0,68 Berdasarkan Wilayah
0,58 0,45 0,33 0,34 1,16 0,31 0,26
0,51 0,14 0,10 0,18 0,19 (MWp)

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 10


1 • Ekspor Listrik
PERMEN ESDM Nilai ekspor listrik yang semula 65% menjadi 100%

No.26/2021 2 • Akumulasi Tagihan


Kelebihan akumulasi selisih tagihan dinihilkan yang semula pada bulan ke-3
SUBSTANSI POKOK PERUBAHAN menjadi pada bulan ke-6
PERMEN PLTS ATAP
3 • Waktu Permohnan
Jangka waktu permohonan PLTS Atap semula 15 hari menjadi:
Maks 12 hari dengan perubahan PJBL dan maks 5 hari tanpa perubahan PJBL

4 • Perdagangan Karbon
Pelanggan PLTS Atap dan Pemegang IUPTLU dapat melakukan perdagangan
karbon

5 • Aplikasi Pelayanan
Mekanisme pelayanan diwajibkan berbasis aplikasi (saat ini masih manual)

Memberikan pengaturan dan insentif


6 • Wilayah Usaha
Perluasan tidak hanya pelanggan PLN saja tetapi pelanggan di Wilayah
yang lebih baik bagi masyarakat yang Usaha non-PLN (saat ini hanya pelanggan PLN)
akan memasang PLTS Atap
7 • Pusat Pengaduan
Adanya Pusat Pengaduan Sistem PLTS Atap untuk menerima dan
* Regulasi PLTS Atap tidak diperbolehkan melakukan jual beli menindaklanjuti pengaduan atas implementasi PLTS Atap (saat ini belum ada)
tenaga listrik

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 11


SISTEM PLTS ATAP

• Sistem PLTS Atap meliputi: modul surya, inverter, TUJUAN DAN MANFAAT
sambungan listrik pelanggan, sistem pengaman, dan • Menghemat tagihan listrik Pelanggan
meter kWh Ekspor-Impor. • Mendapatkan listrik dari sumber EBT
• Sistem PLTS Atap dapat dilengkapi dengan baterai • Berkontribusi menurunkan emisi GRK
atau media penyimpanan lainnya
• Pengguna: Panel Instalasi
Konsumen di wilayah usaha pemegang IUPTLU Bagi Pelanggan
kWh Impor
• Kapasitas:
kWh
➢ Pelanggan PLN : Ekspor
100% daya tersambung konsumen Meter
➢ Pelanggan di wilayah usaha IUPLTU Lainnya : Pemegang Ekspor-
Inverter
kapasitas dibatasi oleh sistem ketenagalistrikan IUPTLU Impor
setempat yang dideklarasikan oleh Pemegang Keterangan:
IUPTLU Instalasi milik
• Lokasi Pemasangan: Pemegang IUPTLU
Panel PV
Diletakkan pada atap, dinding atau bagian lain dari Instalasi milik
bangunan milik konsumen PLN. konsumen

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 12


SKEMA PENDANAAN DAN INSENTIF PLTS ATAP
Kredit Pembangunan PLTS Atap Hibah Sustainable Energy Fund (SEF)
Program di bawah kegiatan Proyek Market
Transformation through Design and
Implementation of Appropriate Mitigation Actions
in the Energy Sector (MTRE3), yang merupakan
kerjasama antara pemerintah Indonesia melalui
Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan
Saat ini terdapat beberapa Perbankan Konservasi Energi Kementerian ESDM dengan
United Nations Development Programme
Nasional yang menyediakan Skema
(UNDP). Hibah ini berasal dari Global
Cicilan untuk pembangunan PLTS Atap Environment Facility (GEF) dan disalurkan
melalui kerjasama dengan Badan Pengelola
Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Pelanggan dapat memperoleh cashback/voucher
dengan nilai tertentu sesuai jenis pelanggan dan
kapasitas PLTS Atap yang dipasang.
Target : Pelanggan Rumah Tangga, Bisnis,
Industri, dan Sosial

https://isurya.mtre3.id/

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 13


Terima Kasih
Alamat
www.esdm.go.id
Jl. Medan Merdeka Selatan
No.18 Jakarta Pusat
Kementerian Energi dan @kesdm
Sumber Daya Mineral

@KementerianESDM KementerianESDM

Direktorat Jenderal EBTKE @2022 1414

Anda mungkin juga menyukai