PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero)
Jakarta, Februari 2024
2
Key Highlights RKAP 2024 – Subholding Upstream
Ambisi Target RKAP 2024: Strategi mencapai Target RKAP 2024:
3
Key Highlights RKAP 2024 – Subholding R&P
Ambisi Target RKAP 2024: Strategi mencapai Target RKAP 2024:
1. Intake RKAP 2024 sebesar 345,43 Mbbl 1. Hilirisasi Kilang (proyek hilirisasi kilang dan M&A industri
turunan kilang)
2. Yield on intake RKAP 2024 sebesar 93,73% 2. Produk Unggulan (biofuel (green avtur, bio avtur),
3. Yield valuable product sebesar 81,98% Petrokimia, SAF) termasuk melalui pengembangan Green
Refinery dan Petrochemical Plant.
4. Program Dekarbonisasi terus dilaksanakan, dimana
3. Crude & Intake Selection, Optimasi Parcel Size (evaluasi
penambahan di Tahun 2024 sebesar 104 Ribu Ton CO2 Parcel Size khususnya crude impor) Implementasi Crude Oil
Selain itu kilang juga aktif melaksanakan program efisiensi Collaboration
energi yang terdiri atas program utama yaitu Eksternal Gas, 4. Maximise Valuable Product (% yield valuable > 81%);
PLN-isasi, dan PLTS 5. Commodity Hedging (spread hedging)
6. Utilisasi Listrik Eksternal dan Utilisasi Gas Eksternal
5. Rencana kerja untuk asset integrity meliputi TA/OH, ABO,
7. Optimasi Kilang (skema Made-or-Buy)
dan ABI Non BD senilai 523 Juta USD di Tahun 2024 8. Onstream unit Revamp CDU dan RFCC Balikpapan
Program utama yaitu TA RU IV Cilacap, TA RU V Balikpapan, 9. Proyek Compliance (DHT Balikpapan dan DHT Cilacap)
dan Tie in RDMP Balikpapan 10. Structured Commodity Finance
4
Key Highlights RKAP 2024 – Subholding C&T
Ambisi Target RKAP 2024: Strategi mencapai Target RKAP 2024:
5
Key Highlights RKAP 2024 – Subholding IML
Ambisi Target RKAP 2024: Strategi mencapai Target RKAP 2024:
Shipping Operations Marine & Logistics 1. Transfer saham Nusantara Regas guna menambah portofolio PIS di bisnis FSRU
& LNG
1. FOB Impor Crude 243,8 USD Juta. 1. Marine Services 229,56 USD Juta. 2. Restrukturisasi pengalihan terminal C&T ke SH IML
2. Logistic Services 25,4 USD Juta. 3. Pengembangan growth story untuk persiapan IPO di 2025
2. FOB Impor Mogas 253,4 USD Juta.
4. Transformasi bisnis proses dan organisasi yang difasilitasi dengan digitalisasi.
3. FOB Impor LPG 199,3 USD Juta. 3. Tg. Sekong 22,1 USD Juta. 5. Akuisisi perusahaan shipping (CPP, LNG, Chemical), marine services (seperti
OSV), dan FSO/FPSO.
4. Charter Out 189,34 USD Juta. 4. Baubau 11,36 USD Juta. 6. JV partnership dalam angkutan LNG, LPG, ammonia, methanol, chemical,
5. COA Domestik C&T 1284,3 USD 5. Kotabaru 5,09 USD Juta. FPP/FLNG, dan drybulk.
Juta. 7. Investasi LNG, crude, product, chemical tanker, dan tipe lain yang sesuai dengan
6. Tg. Uban 26,73 USD Juta. pengembangan bisnis Perusahaan.
6. COA Domestik R&P 396 USD Juta. 7. P. Sambu 11,27 USD Juta. 8. Peningkatan revenue non-captive market (13%~USD 103 Juta).
9. Peningkatan bisnis internasional melalui konversi angkutan CFR to FOB, khususnya
7. COA LBO 9 USD Juta. 8. Fresh Water 5,72 USD Juta. kargo LPG dan crude, serta keikutsertaan kapal-kapal PIS di dalam tanker pool
8. FSO 48,9 USD Juta. international.
10. Peningkatan bisnis kargo existing melalui peningkatan revenue dari bisnis kargo
9. Shipping Activities 258,7 USD Juta. saat ini di Pertamina Group.
10. CPP 148,4 USD Juta. 11. Peningkatan bisnis terminal melalui utilisasi terminal oleh non-captive customer,
dan pengembangan kawasan shorebase logistic.
11. DPP 162,3 USD Juta. 12. Digitalisasi aspek operasional.
13. Program dekarbonisasi melalui inisiatif peningkatan efisiensi konsumsi bahan
12. LPG 88,1 USD Juta.
bakar dan penggunaan bahan bakar alternatif (LNG dan B30), BWTS, dan
scrubber.
14. Program green terminal melalui pengembangan Jakarta Integrated Green
Terminal (JIGT)
6
Key Highlights RKAP 2024 – Subholding Gas
Ambisi Target RKAP 2024: Strategi mencapai Target RKAP 2024:
1. Pengelolaan Volume Niaga: 957 BBTUD 1. Optimasi pasokan gas untuk memenuhi permintaan pasar
melalui perpanjangan kontrak, novasi kontrak, dan kontrak
2. Terminal Usage Agreement: 50 BBTUD baru dengan sumber gas pipa dan LNG
3. LNG Trading : 99 BBTUD 2. Advikasi kepada Stakeholder dan regulator untuk
mendapatkan dukungan jaminan kepastian investasi
4. Transportasi Gas : 1.516 MMSCFD
infrastruktur gas bumi dengan menetapkan harga jual,
5. Lifting Migas : 8.448 MBOE harga beli, dan tarif pengangkutan yang merefleksikan
6. Transportasi Minyak : 55.523 MBOE Tingkat pengembaian investasi dengan marjin yang wajar.
3. Inisiasi pengembangan bisnis hilir gas untuk meningkatkan
7. Regasifikasi : 192 BBTUD konektivitas dan kehandalan pengelolaan gas bumi di
8. LPG: 44 Ribu Ton wilayah eksisting serta perluasan layanan penyaluran gas
di wilayah baru melalui program policy advocacy dengan
KESDM, KBUMN dan stakeholder terkait.
4. Akuisisi pelanggan dengan penetrasi pasar, focus
pengembangan jargas, Product Development .
5. Diversifikasi pengembangan bisnis optimasi kontrak TUA
(Terminal Usage Agreement), LNG Trading yang sudah
terkontrak.
6. Tercapainya target availability infrastruktur gas ≥ 98%
7
Key Highlights RKAP 2024 - Subholding PNRE
Ambisi Target RKAP 2024: Strategi mencapai Target RKAP 2024:
1. Installed Capacity 2.626 MW: 1. Akuisisi perusahaan NRE lokal dan global, termasuk
diantaranya sektor Geothermal;
a. PPI 139 MW 2. Percepatan Pengembangan proyek-proyek strategis
b. PGE 728 MW di sektor Geothermal, seperti Lumut Balai dan
c. Jawa Satu Power (JSP) 1.760 MW Hululais;
3. Pengembangan proyek-proyek renewables
2. Produksi Listrik 7.320 GWh: (Geothermal dan Solar), gas-to-power, energy
a. PPI 188 GWh efficiency, EV and Battery, nature ecosystem based
solution, dan carbon trading untuk captive maupun
b. PGE 4.612 GWh
non-captive market;
c. Jawa Satu Power (JSP) 2.520 GWh 4. Pelaksanaan kerja sama dengan BUMN (terutama
3. Geothermal Green Hydrogen – Pilot Project (kapasitas PLN) dan sektor commercial and industry (C&I), dan
electrolyser 0,3 MW (up to 100 kg/day H2) dengan sinergi antar SH di sektor Power, New & Renewable
Energy;
target COD di 2025)
5. Energy Fund;
6. Pengembangan ekosistem bisnis hydrogen.
8
Key Highlights RKAP 2024 – APFS
Ambisi Target RKAP 2024: Strategi mencapai Target RKAP 2024:
1. PBM IHC: Bed Occupancy Rate (BOR) sebesar 66,3%, Kunjungan 1. PBM IHC:
a. Strategic partnership dan unlock value guna peningkatan
Rawat Jalan sebanyak 5,8 juta kunjungan dan Kunjungan Penunjang kapabilitas dan financial leverage;
Medis sebanyak 18,8 juta kunjungan. b. Digitalisasi yang terintegrasi untuk meningkatkan kualitas
2. ATPI: Hasil underwriting sebesar US$56 juta, hasil investasi sebesar operasional dan akuntabilitas procurement;
c. Transformasi SDM dan standardisasi service;
US$29 juta, dan pendapatan usaha sewa dan manajemen risiko d. Pembangunan Bali International Hospital.
sebesar US$31 juta. 2. ATPI:
a. Peningkatan retail bisnis dan pengembangan bisnis Syariah;
3. PAS: Seat load factor sebesar 76%, jam terbang charter 8.749 jam,
b. Peningkatan kualitas system ERP dan sistem pengendalian internal.
dan jam terbang regular 46.062 jam 3. PAS:
4. PAJ: rata-rata tingkat hunian Patra Residential 96%, rata-rata a. Kajian inklusi Injourney-penerbangan berjadwal/bisnis PAS di bawah
Holding Aviasi Injourney;
Tingkat hunian hotel 56%, penjualan properti berupa apartemen b. Penambahan armada A320;
Patraland Urbano 145 unit, landed house 61 unit, Pembangunan c. Pengembangan Hub Balikpapan.
Hotel Patra Banua Balikpapan. 4. PAJ:
a. Pengembangan kawasan IKN, kantor, properti dan hotel (termasuk
5. PTC: Jumlah peserta training 62 ribu orang, 140 kontrak jasa peremajaan dan digitalisasi sistem);
konsultasi, 11,5 ribu orang TKJP non security dikelola, 8,6 ribu orang b. Pengembangan operasional, termasuk di Balikpapan.
TKJP sekuriti dikelola. 5. PTC:
Penguatan brand image serta perluasan pasar ke non-captive market
6. Pedeve: Peningkatan laba bersih yang diatribusikan kepada induk melalui pembangunan training and assessment center yang
sebesar 6,46% dari RKAP tahun sebelumnya. representative.
6. Pedeve:
Kajian opsi Pedeve sebagai investment holding.
9
Program Kerja Utama RKAP 2024
Entitas Program Kerja Entitas Program Kerja
1 Pengeboran 781 sumur eksploitasi dan kegiatan workover 1 Pengembangan infrastruktur Jargas 117.000 sambungan
di 947 sumur dan Pengeboran 29 sumur eksplorasi Penyaluran gas ke RU V Balikpapan (Senipah-Balikpapan),
2
SH Upstream 2 Aktivitas pengembangan anorganik dengan anggaran ABI WK Rokan, Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri
SH Gas
US$ 1,3 Billion Terpadu Batang, dan IKN.
3 CCS/CCUS: Lanjutan studi untuk 10 proyek
Akuisisi perusahaan shipping/terminal & logistic & JV
1
(Partnership),
1 Kajian kelayakan dan evaluasi keberlanjutan GRR Tuban 2 Ekspansi bisnis melalui investasi kapal & pengembangan
SH IML
Penyelesaian RDMP Balikpapan (+100.000 MBOPD), DHT green terminal dalam rangka road to IPO 2025
2
Cilacap (EURO II ke EURO IV), & Green Refinery (6 MBPD) 3 Optimalisasi terminal melalui skema Supplier Held Stock (SHS)
SH R&P
3 Crude & Intake Selection ke crude yang lebih ekonomis & peningkatan angkutan kargo captive & non-captive
Konversi & utilisasi di secondary unit untuk menjaga Yield
4 Akuisisi NRE lokal & global, termasuk Geothermal sebesar
Valuable Product di angka >81% 1
US$ 392 Juta
2 Percepatan pengembangan proyek Lumut Balai dengan
1 Implementasi subsidi tepat untuk BBM dan LPG melalui SH PNRE kapasitas 55 MW dan Hululais 2x55 MW.
digitalisasi (MyPertamina)
3 Groundbreaking Bioethanol Plant
2 Optimalisasi integrated B2B energy solution (Pertamina
SH C&T One Solution)
3 Implementasi Supplier Held Stock & Commodity Hedging
1 Optimalisasi portfolio non-core business (partnership,
4 Penyaluran biofuel B35 (28 Juta KL) dan E5 (>100 SPBU)
unlock, merger dan konsolidasi
AP Finance
& Services 10
Rencana Proyek Strategic Delivery Unit & Strategic Mapping
11
Parameter Utama
Parameter RKAP 2024 : ICP US$82/BBL & Kurs Rp15.000/US$1 sesuai dengan APBN 2024
APBN 2024 Parameter Utama Parameter Harga JBT, JBKP dan JBU
12
Kinerja dan Target Operasional PT Pertamina (Persero) (1/2)
Seluruh Subholding secara umum mengalami peningkatan kinerja operasional sejalan dengan implementasi Holding-Subholding
13
Kinerja dan Target Operasional PT Pertamina (Persero) (2/2)
Seluruh Subholding secara umum mengalami peningkatan kinerja operasional sejalan dengan implementasi Holding-Subholding
5.447 117
4.659
Transportasi Gas (MMSCFD) 110 117
+6% 116
48 44 52
30
Jaringan Gas
Sambungan Rumah (SR) Domestik Internasional
Real RKAP Prognosa RKAP * 345.990
2022 2023 2023 2024 Effective Load Factor (%)
100.617 117.000 +3%
* Tambahan Produksi dari beroperasinya IPP Jawa 1 48.187
89 90 87 90
Realisasi RKAP Prognosa RKAP
Bioethanol (Milestone 2024) 2022 2023 2023 2024
• Groundbreaking Ethanol Plant Pertamina -> Q4 2024
(kapasitas 2027: 150.000 KL/ tahun, kapasitas final SR FID Baru SR Terpasang
2034: 1,1 Juta KL/ tahun)
Strategi peningkatan jumlah SR :
• Roll out penjualan produk bioethanol (Q4 2024)* • Penerapan teknologi smart meter dengan skema pra-bayar
• Peningkatan iklan dan kemudahan berlangganan
• Sinergi dengan Patra Niaga untuk pemasaran LPG
*tambahan milestone sesuai arahan Kementerian BUMN • Kerjasama dengan Developer untuk skema penjualan di
Realisasi RKAP Prognosa RKAP
dalam Rapat Persiapan RUPS RKAP tanggal 5 Januari 2024 gate cluster perumahan 2022 2023 2023 2024
14
Pengembangan Data Analytic & Digital Factory
Enterprise IT akan mengatur infrastruktur TI dan aliran data untuk memberdayakan IEDCC untuk menghasilkan business insight.
15
16
ABI RKAP 2024
Total ABI RKAP 2024 US$9.253 juta, terdiri dari 8 rekening investasi (6 SH, AP Portfolio, dan Holding)
dengan Top 3 kontributor dari SHU 62%, SH R&P 18%, dan SH PNRE 7%
ABI RKAP 2024 SH UPSTREAM SH R&P SH C&T SH IML
US$ Juta
1.523 1.607
834 905 684
Real 2022 RKAP Prognosa RKAP
2023 2023 2024 458
5 392
Realisasi ABI 2022-2023 361
secara historis, Pertamina menunjukkan 21 333
261 183 181
kemampuan deployment investasi yang terus 241 167
407 0 134 33
265 159 117 25
membaik 150 10 79
224 218 76
215 91 26 107 92 125 176 60 0
63 82 32 40
63 17
76 34 83 61 74 35 35 20 27 39
26 46 37 30 32 25 5 23 16
Real RKAP Prognosa RKAP Real RKAP Prognosa RKAP Real RKAP Prognosa RKAP Real RKAP Prognosa RKAP
2022 2023 2023 2024 2022 2023 2023 2024 2022 2023 2023 2024 2022 2023 2023 2024
Komparasi OPEX Subholding Prognosa 2023 vs RKAP 2024
Kenaikan ABO Prog. 2023 vs. RKAP 2024 US$2,37 miliar (11%), dengan kontribusi terbesar dari SHU, SH C&T, dan SH IML,
seiring dengan pertumbuhan bisnis di masing-masing Subholding. US$ Juta
OPEX Konsolidasi
(US$ Juta)*
+11%
Real RKAP Prognosa RKAP Real RKAP Prognosa RKAP Real RKAP Prognosa RKAP
2022 2023 2023 2024 2022 2023 2023 2024 2022 2023 2023 2024
23.335 24.345 Kenaikan Opex karena layanan marketing dan
Kenaikan Opex disebabkan antara lain kenaikan Kenaikan Opex disebabkan karena perubahan
21.968 distribusi, peningkatan aspek HSSE dan aset
20.039 biaya service dan engineering seiring dengan skema beban bonus dan LTI ke masing-masing SH
peningkatan produksi. Kenaikan biaya serta program HSSE mandatory training, PET integrity, pelaksanaan penugasan pemerintah
maintenance untuk mempertahankan decline BPS/BPA/BJKT dan sertifikasi Pekerja terkait distribusi produk JBT dan JBKP dan BBM
rate dan memenuhi aspek HSSE satu harga, dan biaya peningkatan lingkup bisnis
Anak Perusahaan (PATLOG, PTPR, PPT)
Real RKAP Prognosa RKAP Real RKAP Prognosa RKAP Real RKAP Prognosa RKAP
2022 2023 2023 2024 2022 2023 2023 2024 2022 2023 2023 2024
Peningkatan payroll & emp benefit disebabkan Secara umum biaya operasi meningkat karena Kenaikan ini disebabkan oleh adanya rencana
karena adanya peralihan pembebanan biaya dari adanya tambahan rencana kerja baru dan penambahan kegiatan maintenance seiring
Holding ke Perusahaan Pengguna serta perluasan bisnis yang akan dilaksanakan di dengan bertambahnya kapasitas
penyesuaian organisasi sejalan dengan tahun 2024 yakni transportasi gas 2024, produksi/penjualan khususnya di PPI dan atas
pertumbuhan bisnis SH IML serta peningkatan transportasi gas senipah, dan LNG Trading biaya upfront fee atas penerbitan bridging loan.
biaya tanker Rental sejalan dengan optimasi 17
utilisasi kapal milik.
KEY HIGHLIGHTS FINANCIAL RKAP 2024 18
-19%
+27% Debt to Invested Capital ≤0,45 0,45 0,40 0,41
Operasi Investasi Pendanaan
9,03 9,25 Rasio Likuiditas
19
Laporan Posisi Keuangan dan Arus Kas Konsolidasian RKAP 2024
(dalam miliar US$)
+15,4% -1,9% 1,3%
-3,8% +11,1% Arus Kas Operasi (termasuk selisih kurs arus kas) meningkat US$0,08
63,33 54,86 60,93 miliar dari Prog. 23 ke RKAP 2024 relatif terjaga.
Aset Tidak
Lancar Aset tidak lancar ↑ US$6,07 miliar dari Prog. 23 ke RKAP 2024 seiring program
+9,3%
ABI RKAP 2024 & penambahan Piutang Pemerintah (Selisih HJE Solar & Pertalite).
New Revenue
Sinergy
Stream
Digital
ESG Aspect
Transformation
Program 2024
21
Cost Optimization
22
EVALUASI KINERJA PSO
23
Persetujuan Pelaksanaan Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg (tiga
Kilogram), Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), Serta Penugasan
Pembangunan Penyalur BBM Satu Harga pada Lokasi Tertentu Tahun 2024
Pencapaian 2023: Persetujuan Penugasan 2024:
1. Melaksanakan Penyediaan Penyediaan dan 8,03 Juta MT 8,07 Juta MT
OVOO Pendistribusian Isi Ulang LPG Gas Tabung 3
64,277 65,847 LPG
61,863 Kg Tahun 2024 sesuai Keputusan Menteri
LPG 3 Kg ESDM No.446.K/MG.05/DJM/2023.
Realisasi Realisasi Target 2024 17,80 Juta KL 17,44 Juta KL
2022 2023 2. Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian
JBT Solar
JBT Tahun 2024 sesuai Surat Keputusan Kepala
Pertashop BPH Migas Republik Indonesia No. 0,52 Juta KL 0,49 Juta KL
+219% JBT Solar & Kerosene 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023. JBT Kero
6,152
4,065
606 3. Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian 31,70 Juta KL 30,03 Juta KL
2021 2022 2023
JBKP Tahun 2024 sesuai Keputusan Kepala BPH JBKP
JBKP Pertalite Migas Republik Indonesia No. 95/P3JBKP/BPH
Volume Realisasi
BBM 1 Harga MIGAS/KOM/2023. Kuota 2024 Volume 2023
+31%
417 4. Membangun Lembaga Penyalur BBM Satu Harga di tahun 2024 sesuai
243 321 Surat Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Republik
Indonesia No. T-691/MG.05/BPH/2023 tentang Pembangunan Penyalur
2021 2022 2023 JBT dan JBKP pada Lokasi Tertentu Tahun 2024.
24
Upaya Pengendalian Penyaluran JBT, JBKP, LPG 3 Kg Tepat Sasaran
Subsidi Tepat JBT & JBKP Subsidi Tepat LPG 3 Kg
Subsidi Tepat JBT Solar Pencatatan konsumen LPG 3 Kg
Telah terimplementasi Full QR JBT Minyak Solar yang mencatat seluruh transaksi JBT Pencatatan transaksi LPG 3 Kg menggunakan NIK KTP dengan sistem Merchant Apps
Minyak Solar di 514 kota/kab dengan melibatkan ±4.388 SPBU. MyPertamina (MAP) secara digital
Support Needed
1 Kebijakan kriteria konsumen penerima produk subsidi yang Subsidi lebih tepat sasaran & tepat volume
lebih detil dan jelas melalui penyesuaian regulasi
2 Penyesuaian Harga Jual Eceran (HJE) untuk mengurangi gap Menekan potensi penyalahgunaan
dengan harga jual keekonomian Penghematan APBN untuk biaya subsidi 25
25
25
Usulan Pembatasan & Pengendalian Penyaluran JBT Solar, JBKP Pertalite, dan LPG 3 Kg
Tahun 2024
USULAN NEGATIVE LIST KONSUMEN SOLAR JBT PROGNOSA JBT SOLAR TAHUN 2024
8,0% -3,0%
(+1,4) (-0,5)
USULAN NEGATIVE LIST KONSUMEN PERTALITE JBKP PROGNOSA JBKP PERTALITE TAHUN 2024
-14,7%
(-4,7)
57.6
49.2
31.7 27.0
USULAN POSITIVE LIST KONSUMEN LPG 3 KG PROGNOSA LPG TABUNG 3 KG TAHUN 2024
4,6% -2,9%
(+0,4) (-0,2)
27
Kinerja PL JBT Minyak Tanah & JBT Minyak Solar 2019 s.d. 2023
Pelaksanaan PSO pada JBT Minyak Tanah & JBT Minyak Solar tahun 2023 memberikan dampak kerugian USD22,7 juta & USD1.056,6
juta walaupun telah memperhitungkan pendapatan subsidi dan kompensasi.
-268 -253
-701 -10.0 -8.3
JBT M Tanah -22,7
-1.177 -37,7
-208 -224.1
-321.9 -370.4
-349 -344
JBT M Solar* -462 -543.3
-924 -1.056,6
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023
28
Trend Subsidi & DK JBT Minyak Solar 2019-2023
Besaran DK per liter semakin tinggi sehingga diperlukan perbaikan untuk mengurangi beban fiskal :
1. Penyesuaian HJE Ketetapan untuk mengurasi beban fiskal. Setiap kenaikan Rp1000 mengurangi DK Rp17 T (incl PPN excl PBBKB)
2. Penyesuaian subsidi tetap. Setiap kenaikan Rp1000 mengurangi DK Rp17,8 T (asumsi vol. 17,80 juta KL, MOPS, Kurs dan COP* real Jan ’24)
3. Penyesuaian Formula Harga Dasar minimal 103%HIP + Rp1.200/ltr untuk mencapai titik impas.
4. Penyesuaian regulasi untuk mengendalikan konsumsi oleh konsumen yang berhak
Keterangan
Dalam Juta USD
1.005 Pelaksanaan PSO berdampak pada
kinerja keuangan:
TVM 308 1. Understated laba sebagai dampak
Interest Expense TVM piutang Dana Kompensasi.
Selisih Kurs 2. Rugi kurs translasi.
568 3. Interest cost bertambah.
271 452
4. Defisit cash flow.
240 506 296 5. Rasio keuangan memburuk.
30
Kinerja PL LPG PSO & NPSO 2019 s.d 2023
• Untuk LPG PSO, ketika CPA rendah formula Harga Patokan tidak mampu menutup total biaya.
• Untuk LPG NPSO jika HET terlalu jauh dibawah harga keekonomian membuat PL LPG NPSO tertekan.
PL LPG PSO dalam Rp/Kg PL LPG NPSO dalam Rp/Kg
735.79 735.79
637.28 576.04 637.28 576.04
438.69 400.95 438.69 400.95
CPA LPG (USD/MT) 15.788
13.566 13.415
15.788 13.676
13.676 13.415 13.235
Harga Patokan (Rp/kg) 10.332 11.538
9.888 9.426 9.165 9.888
Subsidi (Rp/kg) 6.082 10.332
5.638 9.672 9.672
HET* (Rp/kg) 9.449
4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 2,923
106 1,436
75 72 1,350
31 555
-643
-103 2019 2020 2021 2022 2023
2019 2020 2021 2022 2023
PL LPG PSO dalam USD juta PL LPG NPSO dalam USD juta
55.5 103.2
34.0 38.1 82.4 77.9
17.6
23.5
-35.0 -35.0
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023
*Harga Ecerean Tertinggi LPG NPSO terdiri dari LPG 12 kg, 50 kg, Bright Gas, Propane & Butane
31
Trend Subsidi LPG Tabung 3kg 2019 – 2023
HET tidak pernah disesuaikan sejak awal program konversi tahun 2008, sehingga menimbulkan beban fiskal Pemerintah.
Setiap kenaikan HET Rp1000/kg mengurangi beban subsidi Rp8 T (incl PPN) dengan asumsi Vol 8,03 juta MT, CPA, Kurs dan COP Real Jan ’24.
Kenaikan HET membantu meringankan cashflow Pertamina karena mengurangi piutang subsidi.
LPG Tabung 3 Kg
637.28 735.79
576.04
438.69 400.95
CPA LPG (USD/MT)
15.788
13.676 13.415
11.538
Harga Patokan (Rp/kg) 10.332 9.888 9.426 9.165
Subsidi (Rp/kg) 6.082 5.638
HET* (Rp/kg)
4.250 4.250 4.250 4.250 4.250
89,98
70,28 73,74
Subsidi (Rp Triliun) 41,59 40,24
32
33
Dampak Percepatan Pembayaran Dana Kompensasi pada Figur Keuangan Pertamina
Percepatan pembayaran Dana Kompensasi (DK) pasca HSH berdampak pada semakin menguatnya figur OCF dikarenakan penurunan saldo Piutang Subsidi dan
DK. Selain itu dampak positif atas TVM, rugi kurs, menahan kebutuhan pinjaman modal kerja, serta perbaikan rasio OCF/Debt semakin memperkuat posisi
keuangan Pertamina.
Tren Operating Cash Flow Piutang Subsidi & Dana Kompensasi Dampak TVM DK & Subsidi Tren Translation Risk Juta USD
Miliar USD (excl. tax) Miliar USD Miliar USD
Subsidi DK 426
-5%
+22% -20%
9,75 9,90 0,53
7,75 6,27 3,80 0,42 0,10 0,35 37
5,22 2,85 0,03 8
4,49 0,82 1,31 0,10 0,04 0,34
4,01 0,67 0,33 2,59 0,06 0,05
5,45 0,00 0,51
2,48 4,55 2,52 2,24 0,34 0,37 0,31 0,30
-137
-68
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023
Tren Short Term Loan Miliar USD Tren OCF to Debt (>25%) Tren Capex
Miliar USD
OCF to Debt S&P Threshold +11%
+4,1%
1,56 +9% 6,30
1,28 41,0% 5,70
4,10 4,72 4,44
0,82 27,0%
0,64
39,9% 37,3%
0,13 18,0%
2019 2020 2021 2022 Dec-23 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023
Interest Bearing Debt Miliar USD Tren Cost of Debt (%) Reference Rate (%) Dividen (Rp T)
+10% LIBOR 1M Term SOFR 1M UST 10Y
26,12 0,0% +15% 14.02
22,29 24,17
19,40 5,28% 5,27% 5,1%
16,61 7.95 8.50
3,0% 4,0%
4,89% 2,2% 4.00
4,61% 1,4% 2.93
4,12% 0,9% 1,9%
2,1% 0,5% 0,1%
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023
Notes:
1. Dec 2023 Unaudited
2. OCF: Net Opearting Cash Flows + Selisih Kurs
PREVIEW KINERJA PASCA RESTRUKTURISASI HOLDING SUBHOLDING
34
35
Executive Summary
Pasca Restrukturisasi Holding-Subholding Pertamina Group menunjukkan tren kinerja yang membaik dalam berbagai aspek.
a. Peningkatan Revenue, NPAT dan EBITDA secara Konsolidasian a. Effective assets and liability management.
dan di Subholding yang berdampak positif pada kinerja b. Greater risk awareness of market & operational risk.
keuangan Konsolidasian. c. Greater flexibility untuk akses pendanaan debt & capital
b. Perbaikan figur Operationg Cash Flow. market.
c. Peningkatan efisiensi dan disiplin cost against revenue. d. Liquidity support from group through Holding.
d. Peningkatan realisasi Capex. e. Memudahkan benchmark kinerja dan rasio-rasio keuangan
dengan industry/peers
Tren Peningkatan Kinerja Subholding 2020-2023 Pasca HSH 36
• Tren kinerja keuangan Subholding menunjukan perbaikan pasca restrukturisasi, didukung oleh peningkatan kinerja operasional dan efisiensi.
• Kinerja operasional utama di hampir seluruh SH mengalami peningkatan di tahun 2023.
+114%
+314% -21% +40%
+94% +115%
0.30
1.29 0.44 0.11 0.09 0.10
0.58 0.33 0.35 0.21 0.20
4.58 0.85 0.22 0.16
3.70 0.35 0.04
NPAT 2.90 3.11 0.19 0.15 0.19 0.01
0.08
0.12 0.06
0.22 0,00
-0.26
Produksi Migas (mboepd) Yield Valuable Product R&P (%) Volume Penjualan C&T (Juta KL) Volume Niaga Gas SH Gas (mbbtu) Produksi Listrik (GWH) COA Domestik (Juta KL)
+5% +1% +3% +3% -1%
+4%
967 1,072 1,044 78 80 82 82 83 93 98 98 99 386
863 897 89 303 318 327 337 4,637 4,686 4,659 7,622 5,367 121 110 110 116 117
2020 2021 2022 RKAP Unaud. 2020 2021 2022 RKAP Unaud. 2020 2021 2022 RKAP Unaud. 2020 2021 2022 RKAP Unaud. 2020 2021 2022 RKAP Unaud. 2020 2021 2022 RKAP Unaud.
23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
37
Postur Rasio Keuangan 2019 - 2023 (Unaudited) Meningkat Pasca HSH
Rasio Keuangan Konsolidasi pada umumnya membaik setelah restrukturisasi Holding-Sub Holding, terutama rasio yang menjadi covenants dan perhatian Credit Rating
Agencies. Perbaikan rasio terutama didukung dengan perbaikan frekuensi pembayaran dana kompensasi sepanjang tahun 2023.
EBITDA to Interest (>3) Covenant Net Debt to Net Worth (<2) Covenant OCF to Debt (>25%) Highlight
20 +1% 3 -18% 80
• Interest Bearing Debt
15 12.33 2 60 +9%
9.71 10.59 10.37 41,0% Interest bearing debt 2023 menurun US$1,95 miliar dibandingkan 2022. Mayoritas
10 8.51 1 40 dikarenakan pelunasan GB PTM23 US$1,59 miliar dan BIMA 2 facility A US$800
0.31 0.30 0.34 0.19 0.12 27,0%
39,9% 37,3% juta (jatuh tempo). Namun STL meningkat US$914 juta. Penurunan debt
5 0 20
18,0% berdampak pada perbaikan rasio DER (58,5%), OCF to Debt (40,96%), Debt
0 -1 0
2019 2020 2021 2022 Dec-23 2019 2020 2021 2022 Dec-23 2019 2020 2021 2022 Dec-23 to EBITDA (1,76x) dan Debt to Invested Capital (0,37x).
Debt to EBITDA (0<3.5) FFO *) to Debt (>20) FFO Net Leverage (0<3)
3.5 100 5 • Operating Cash Flow (OCF)
-3% 80 +3,0% 4 -24,2% Perbaikan OCF menjadi US$9,90 miliar dikarenakan penerimaan dana
3.0
2,45 2,34 60 38,3% 3 kompensasi selisih HJE sebesar IDR119,31 Triliun ekuiv US$7,73 miliar (TW IV
2.5 36,7% 1,80
2,00 1.92 40 33,0% 28,5% 28,2% 2 1,35 1,59 22 dan TW I 23 dibayar Sept 23 sebesar US$4,73 miliar dan TW II - TW III
2.0 1.76 20 1 0.55 0.45 2023 dibayar Des 23 sebesar US$2,96 miliar) menjadikan OCF to Debt
1.5 0 0 berada dalam batasan aman (40,96%)
2019 2020 2021 2022 Dec-23 2019 2020 2021 2022 Dec-23 2019 2020 2021 2022 Dec-23
Cost of Debt (<5,45%) ROIC>WACC (>1,52%) Debt to Equity (<80%) • Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
8 0,0% 8 +8%
100 Pelunasan GB PTM23 US$1,59 miliar dan BIMA 2 facility A US$800 juta (jatuh
5,28% 5,27% 90 +2%
6 6 tempo) berdampak pada DSCR masih berada di bawah batasan. Diperlukan
3,9% 3,9% 3,6% 80
4 4,89% 4 70,2% penambahan EBITDA US$779 juta agar rasio DSCR menjadi 2,5 kali.
4,61% 2,4% 66,9%
4,12% 1,6% 70 62,1%
2 2 58,5%
60 53,1% Financial Account
0 0
2019 2020 2021 2022 RKAP 2023 Dec-23
50 (US$ milyar)
2019 2020 2021 2022 Dec-23 2019 2020 2021 2022 Dec-23 2019 2020 2021 2022 Dec-23
Total Revenues 54,79 41,47 57,5 84,89 81,98 75,55
Debt to Invested Capital (<0,47) Debt Serv Coverage Ratio (>2.5) Notes: Dec 2023 Unaudited EBITDA 7,92 7,61 9,3 13,59 13,16 13,75
10 Net Profit 2,53 1,05 2,0 3,81 2,85 4,09
8 -17% Threshold RKAP 2023 Cash & cash eq 6,77 9,94 10,9 19,06 10,00 19,39
+1,9% 5.90
6 OCF + Selisih Kurs 4,49 7,75 4,0 9,75 1,12 9,90
0,41 5.87
0.39 4 5.33 Interest Bearing Debt 16,61 19,40 22,3 26,12 34,43 24,17
0.37 0,37
2 3.50 Short-term Loan 1,28 0,13 0,8 0,65 5,47 1,56
0,34 2.37
0 Interest payment (exp) 0,82 0,89 0,9 1,10 1,71 1,33
2019 2020 2021 2022 Dec-23 2019 2020 2021 2022 Dec-23
Equity 31,31 31,25 33,3 37,22 42,11 41,30
Benchmark ROE & ROA dengan IOC/NOC
Ratio Period SHELL BP Exxon Mobil Total Chevron Eni Petrobras PTT Petronas Average
FY 2022 23.35 (3.48) 30.66 18.37 23.77 28.00 50.23 8.88 24.54 22.70
ROE*
Q3 2023** 15.51 39.31 21.32 16.77 15.72 9.15 36.10 8.83 20.06 20.31
FY 2022 9.99 (0.86) 15.75 6.87 14.26 9.58 19.32 2.81 13.72 10.16
ROA
Q3 2023** 6.89 9.11 11.08 6.12 9.73 3.27 13.88 2.73 11.11 8.21
Sumber: Bloomberg 38
39
Efektifitas Struktur Holding Subholding Aspek Corporate Finance 40
Holding secara aktif melakukan strategi untuk menjaga aspek likuiditas, kesehatan rasio keuangan dan credit rating serta mitigasi risiko keuangan sehingga menambah
fleksibilitas akses ke debt & capital market, pendanaan modal kerja, dan memperbaiki postur Cash Flow setiap SH/AP
3 4
Inter Joint/Co
Notional Cash
Company Borrowing
Matching liability against revenue, asset, Polling Pooling
liability and interest expense
Funding Facility Active Financing Strategy
Optimasi Liquidity
Initial Public Management termasuk
Control Tower dan
Offering (IPO) Pushdown Liability dan
Greater Risk Awareness of Market & Working capital, capex, non-cash loan, bridging Intercompany Funding
Liability Management
Operational Risk
Equity Injection
Dapat diperbandingkan dengan peers di
industri tiap SH/AP (benchmark)
84,79
+84%
Dividen Signature Bonus -42% 66,17
+379% 46,89
-100% 43,68
+18% 84.07
+7% -53% -98% 25,54 65.12
14.02 1,22 46.31
-27% 0,38 43.04
7.95 8.50 25.09
4.00 0,32 0,64 0,45 0,58 0,73 1,05
2.93
0,00 0,01 2019 2020 2021 2022 YTD Des 23
2019 2020 2021 2022 YTD Des 23 2019 2020 2021 2022 YTD Des 23
Migas Geothermal
Note:
1. PNBP = penerimaan bagian negara atas bisnis geothermal, migas, dan hilir. 41
2. YTD Des-23 telah dibayarkan seluruh dividen kepada pemerintah Rp14,02 T.
TERIMA KASIH
Thank You
42