Anda di halaman 1dari 41

PERTEMUAN II & III

PRINCIPLES OF REACTOR DESIGN

BY
DR. FIRDAUS, ST.MT.

Chemical Engineering Department


BUNG HATTA UNIVERSITY
2017
The first step to
knowledge is to
know that we are
ignorant.
(Socrates, 470-399 B.C.)
Pre test 1st
 To design a reactor, eksplain briefly what do you study
the following subjects for:
 Thermodynamics
 Mass and heat Balances
 Kinetics and Catalyst
 Utility
 Eksplain briefly the procedure and parameters in
reactor design.
REACTOR DESIGN PRINCIPLES
 Data sifat termodinamika untuk menentukan kondisi
reaksi (fasa dan densitas campuran reaksi, sifat
reaksi, konversi maksimum teoritis, T, P).
 Data kinetika sebagai input data awal (pers. laju
reaksi, konversi, yield, selektivitas, katalisis).
 PROSEDUR dan PARAMETER dalam perancangan
reaktor (kapasitas produksi/laju alir umpan, holding
time/residence time/space time, memilih tipe reaktor
dan menentukan kondisi operasi; recycle, purging,
isotermal/adiabatis, dan menghitung ukuran reaktor).
DASAR-DASAR PERANCANGAN REAKTOR
 Sifat termodinamika untuk menentukan kondisi reaksi:
fasa : homogen/heterogen
densitas campuran reaksi: konstan, >> atau <<
sifat reaksi: eksotermis/endotermis
konversi maksimum teoritis: dari ∆G = - RT ln K
T: di bawah nol, rendah, sedang, tinggi
P : vakum, rendah, sedang, tinggi
DASAR-DASAR PERANCANGAN REAKTOR
 Data kinetika sebagai input data awal
pers. laju reaksi: (-rA )
konversi (xA,): banyaknya reaktan yang bereaksi
menghasilkan produk, untuk bahan baku senyawa
murni
yield: banyaknya produk yang dihasilkan untuk bahan
baku campuran multi komponen
selektivitas; produk yan diinginkan/produk yang tak
diinginkan
katalisis; sistem reaksi dengan bantuan katalis
DASAR-DASAR PERANCANGAN REAKTOR
 PROSEDUR dan PARAMETER dalam perancangan
reaktor:
 menentukan kapasitas produksi/laju alir umpan,
 memilih tipe reaktor,
 menentukan holding time/residence time/space
time,
 menentukan kondisi operasi; recycle, purging,
isotermal/adiabatis,
 menghitung ukuran reaktor (tunggal, seri,
kombinasi)
DASAR-DASAR PERANCANGAN REAKTOR
 ALAT PERPINDAHAN PANAS:
 menentukan kebutuhan laju alir media
pendingin/pemanas; (Q = m.cp.∆T)
 menentukan luas area perpindahan panas (A); Q = U.A.∆T)
 memilih alat perpindahan panas sesuai nilai A
yang dibutuhkan,
TUGAS 1
Buatlah sebuah slide yang menggambarkan
peta konsep keterkaitan pokok-pokok bahasan
dari matakuliah Termodinamika, Neraca
Massa, Neraca Energi, Kinetika & Katalisis,
Perpindahan Panas, dan Utilitas dengan tugas
Perancangan Reaktor
REAKTOR KIMIA

A+B+P
A+B+P
Reaktor Pipa Ideal
Reaktor Partaian Reaktor Aliran Sumbat Reaktor Tangki Ideal
KLASIFIKASI REAKSI KIMIA
Comparison of Chemical Reactors
Tujuan Pemilihan Reaktor

1. Mendapat keuntungan yang besar


 Modal kecil/volume reaktor minimum

 Biaya produksi rendah

 Operasinya sederhana dan murah

2. Keselamatan kerja terjamin


3. Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan)
dijaga sekecil-kecilnya
General Mole Balance Equation
V

Qin Qout
CA,in CA,out

z z + z

Perhatikan elemen volume dV

R masuk – R keluar + R disappearance = R akumulasi


Mole Balance on Different Reactor Types
Dari RICHARD TURTON

Kemungkinan Alasan Untuk Pengoperasian Reaktor


Proses yang dibenarkan Akibat untuk operasi pada
Kondisi
untuk pengoperasian pada kondisi ini (yang harus
Aliran
kondisi ini dilakukan)
Temperatur  Menguntungkan konversi  Menggunakan proses
tinggi kesetimbangan untuk pemanasan khusus
(T>250 0C) reaksi endotermik  T>400 0C membutuhkan
 Laju reaksi bertambah material konstruksi
 Menjaga fase gas khusus
 Selektivitas bertambah

Temperatur  Menguntungkan konversi  Menggunakan


rendah kesetimbangan untuk refrigerant yang mahal
(T<40 0C) reaksi eksotermik  Membutuhkan material
 Material yang sensitif konstruksi tertentu
terhadap panas untuk temperatur yang
 Selektivitas bertambah sangat rendah
 Menjaga fasa cair
Kemungkinan Alasan Untuk Pengoperasian
Reaktor Di Luar Tekanan Dari Kasus Tertentu

Akibat untuk operasi pada


Proses yang dibenarkan untuk
Kondisi Aliran kondisi ini (yang harus
pengoperasian pada kondisi ini
dilakukan)
Tekanan  Menguntungkan konversi  Membutuhkan peralatan
tinggi kesetimbangan berdinding tebal
(P>10 bar)  Menambah laju reaksi untuk  Membutuhkan kompresor
reaksi fasa gas (karena mahal jika aliran gas harus
konsentrasi tinggi) dikompres
 Menjaga/mempertahankan
fasa cair

Tekanan  Menguntungkan konversi  Membutuhkan peralatan


rendah kesetimbangan yang besar
(P< 1 bar)  Memertahankan fasa gas  Rancangan khusus untuk
operasi vakum
 Kebocoran udara ke dalam
peralatan yang dapat
membahayakan dan mahal
untuk pencegahan
Kemungkinan alasan untuk komposisi
umpan reaktor non stoikiometri
Proses yang dibenarkan
Kondisi Akibat untuk operasi pada kondisi
Aliran
untuk pengoperasian ini (yang harus dilakukan)
pada kondisi ini
Material  Bertindak sebagai diluent  Menyebabkan peralatan reaktor
inert di untuk mengontrol laju dan hilir menjadi besar karena
dalam reaksi dan/atau untuk inert mengambil tempat
umpan menjamin campuran reaksi  Membutuhkan peralatan pemisah
untuk memisahkan material inert
reaktor diluar batas eksplosive
(reaksi eksoterm)  Dapat menyebabkan reaksi
samping (material tidak terlalu
 Menghalangi reaksi saming inert)
yang tidak diinginkan  Mengurangi konversi
kesetimbangan

Exces  Menambah konversi  Membutuhkan peralatan pemisah


reaktan kesetimbangan dari reaktan untuk memisahkan reaktan
pembatas berlebih
 Menghalangi reaksi samping  Membutuhkan recycle
yang tidak diinginkan  Menambah biaya material umpan
(karena loses dalam pemisahan
dan/atau tana recycle)
Proses yang dibenarkan Akibat untuk operasi pada
Kondisi
untuk pengoperasian pada kondisi ini (yang harus
Aliran
kondisi ini dilakukan)

Adanya  Produk tidak mudah  Menyebabkan


produk dipisahkan dari material peralatan reaktor dan
dalam umpan yang dipisahkan down stream (hilir)
umpan  Recycle produk menjadi besar
reaktor memperlambat
 Membutuhkan kop
pembentukan produk
samping yang tidak recycle yang besar
diinginkan yang terbentuk  Mengurangi konversi
dari reaksi samping kesetimbangan
 Produk bertindak sebagai
diluent untuk mengontrol
laju reaksi dan/atau
menjamin bahwa
campuran reaksi diluar
batas explosive untuk
reaksi eksotermis
REAKTOR ISOTHERMAL DENSITAS
TETAP/VOLUME TETAP
CIRI- CIRI :
 Tidak terjadi perubahan volume/densitas selama
reaksi berlangsung
 Situasi ini disebabkan oleh beberapa kasus, ex:
 Sistem batch fasa gas, vessel tertutup dan
dipasang alat pengukur tekanan dan
temperatur, volume dalam reaktor tidak
berubah
 Contoh lain, untuk reaksi fasa gas jika jumlah
mol produk sama dengan jumlah mol reaktan
 Untuk reaksi fasa cair, reaksi berlangsung dalam
larutan, solvent biasanya mendominasi situasi,
perubahan densitas solute tidak berpengaruh secara
significant.
Reaktor Isothermal Densitas/Volume
Berubah
Ciri-ciri :
 Terjadi variasi laju alir agak sering dalam reaksi
fasa gas yang tidak mempunyai jumlah mol reaktan
yang sama dengan produk.
 Contoh N2 + 3H2 2NH3
 4 mol reaktan memberikan 2 mol produk.
KEEP IN YOUR LONGTERM MEMORY

Be more concerned with your character


than with your reputation, because
character is what you really are while
reputation is merely what others think
you are.
John Wooden, coach, UCLA Bruins

Anda mungkin juga menyukai