Anda di halaman 1dari 3

DESKRIPSI PROSES

Sour Water Stripper – Unit 840 – Kilang RU II Dumai


Unit SWS ini berfungsi sebagai pengumpul air yang bersifat asam yang berasal dari
seluruh unit operasi untuk dinetralkan sebagai air buangan/limbah agar tidak merusak
lingkungan. Unit ini didesain untuk mengolah sour water yang mengandung hidrogen sulfida dan
amonia dalam jumlah yang cukup besar sesuai dengan batas aman yang telah ditentukan. Berikut
adalah proses yang terjadi pada SWS unit 840 Kilang RU II Dumai diantaranya :
1. Vessel 1 (V-1)

Gambar 1. Diagram Alir Proses Vessel 1


Vessel 1 merupakan three phase separator (separator tiga fasa) yang berfungsi untuk
memisahkan senyawa menjadi komponen-komponennya berdasarkan berdasarkan perbedaan
fasanya. Pemisahan ini terjadi dengan cara menurunkan tekanan fluida dengan cara
memasukkannya ke dalam vessel dengan volume yang lebih besar serta memanfaatkan gaya
gravitasi sehingga komponen yang lebih berat akan jatuh ke bawah. Tujuan penggunaan alat ini
adalah memisahkan feed menjadi air, minyak, dan juga gas. Namun, jarang sekali feed yang
masuk ke dalam vessel ini mengandung minyak sehingga alat ini berfungsi untuk memisahkan
sour water dan gas. Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui apabila gas yang terkandung pada
feed akan dialirkan ke flare untuk dibuang dengan cara dibakar sedangkan sour water akan
mengalir ke V-2, sedangkan apabila terkandung minyak maka minyak akan dialirkan pada
sebuah tank untuk di recycle.
Air yang telah dipergunakan yang datang dari berbagai unit di tampung pada degassing
drum V-1 dimana air, minyak, dan gas yang terikut akan dipisahkan di degassing drum (Level
terbaca pada LI-4). Air di alirkan ke sour water stripper V-2 dengan bantuan pompa P-1 A/B,
dan alirannya dijaga oleh FRC-9. Sebelum masuk menara, air masuk ke exchanger E-1 pada
bagian tube, dimana dia akan mendapatkan panas yang dilepas oleh aliran bottom sour water
stripper. Minyak yang terpisah pada V-1 dialirkan ke slop tank dengan bantuan pompa P-2 yang
motornya akan strat dan stop secara otomatis diatur dengan ketinggian permukaan minyak
tersebut. Kemudian gas yang terpisah akan melalui pipa yang mempunyai steam jacket, dialirkan
ke sour gas knock out drum dan selanjutnya dibakar di incenerator.

2. Vessel 2 (V-2)

Gambar 2. Diagram Alir Proses Vessel 2


V-2 atau kolom stripper ini adalah alat proses yang paling penting dalam pengolahan
sour water menjadi limbah yang ramah lingkungan. Kolom ini bekerja berdasarkan prinsip
distilasi dimana air akan dipisahkan dengan gas asam berdasarkan perbedaan titik didih.
Air umpan masuk ke kolom stripper dan dipanaskan di reboiler E-2. Fluida keluar
reboiler E-2 berupa cairan dan uap, uap akan naik menuju bagian top stripper dan terjadi kontak
dengan fluida cair yang masuk kolom stripper sehingga terjadi pemisahan pada tray. Air yang
sudah bebas hydrogen sulfida dan amonia dari bottom sour water stripper dengan bantuan
pompa P-3 A/B menuju ke Desalter Water Surge Drum pada Vacuum Distillation Unit.
Operasi dari kolom stripper ini diantara rentang titik didih air yaitu 95-100oC,
bergantung kepada banyaknya fraksi gas asam yang ada dalam air tersebut, semakin banyak gas
asam tersebut maka temperatur operasinya akan relatif semakin rendah. Tekanan operasi kolom
ini adalah 0,77 kg/cm2 pada bagian bawah dan 0,61 kg/cm2. Puncak menara stripper dijaga
temperaturnya diatur ± 85oC dan tekanannya dari puncak menara dijaga tetap ± 0,77 kg/cm2
yaitu dengan diatur sejumlah sour gas yang keluar dari puncak menara. Sour gas (gas yang
banyak mengandung hydrogen sulfida dan ammonia) ini melalui pipa yang mempunyai steam
jacket, dialirkan ke sour gas knock out drum dan selanjutnya dibakar di incenerator.

3. Reboiler (E-2)
Air yang di pompakan dari sour water degassing drum V-1, masuk kedalam menara sour
water stripper V-2 diatas plate ke 7 melalui distributor, kemudian terus mengalir kebawah dan
dijaga temperaturnya ± 121oC dengan cara mengalirkan sebagian bottom produk ke stripper
reboiler E-2, dimana air masuk ke dalam bagian shell dan mendapatkan panas berupa panas
laten dari LP steam yang mengalir dibagian tube. Banyaknya LP steam yang dipergunakan diatur
oleh FFRC-27 yang bekerjanya tergantung dari banyaknya flow feed atau FRC-9.
Reboiler E-2 ini bekerja berdasakan perbedaan Specific Gravity yaitu dengan adanya
pemanasan dari LP steam. Cairan yang telah dipanaskan di reboiler memiliki Specific Gravity
lebih kecil dibandingkan cairan yang ada pada dasar stripper, sehingga cairan di dasar stripper
mendesak cairan di reboiler untuk kembali ke stripper, sehingga terjadi aliran pada reboiler
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai