Oleh : Hindarwati
LEMBAGA SERTIFIKASI ISPO
PT. AGRI MANDIRI LESTARI
total 37.812.628
Kementerian Pertanian RI
Direktorat Jenderal Perkebunan www.ditjenbun.pertanian.go.id
KELAPA SAWIT INDONESIA, 2017
PERMASALAHAN
1. Sebagian areal terindikasi
kawasan hutan dan KHG;
2. Tumpang tindih perizinan;
3. Belum HGU / STDB / SHM;
4. Belum IUP;
5. Sengketa / konflik;
6. Produktivitas belum optimum &
tidak produktif/ tan. tua;
7. Fasilitasi pembangunan kebun
masyarakat;
*) Sumber: Ditjen.
Perkebunan tahun
8. Realisasi ISPO;
2017 (Angka
Sementara) 9. Kampanye negatif
Wujudkan Kejayaan Perkebunan
KINERJA EKSPOR KELAPA SAWIT 2016-2017*
Nilai Ekspor
22,9 milyar 1. Negara Produsen dan
Mening USD Eksportir CPO + Minyak
kat (Rp.307,4 T) sawit lainnya No. 1 didunia
25,8%
Nilai Ekspor 2. 2017: Dari produksi 37,8
18,2 milyar juta ton, sebanyak 88,65%
USD (Rp. untuk kebutuhan ekspor,
241,9 T) sisanya konsumsi dalam
negeri
3. Ekspor Terbesar ke India
(22,03%), China (11,7%),
Belanda (8,7%), Pakistan
(6,6%), Spanyol (4,1%), New
Zealand (3,9%), Bangladesh
(3,7%), Mesir (3,6%), USA
Sumber : BPS diolah Ditjen. Perkebunan, Angka Sementara 2017 (SAWIT = CPO + KPO)
(3,5%), Italy (3,4%)
Wujudkan Kejayaan Perkebunan
PERKEMBANGAN SERTIFIKAT ISPO
1. ISPO sudah 3) Pilot project sertifikasi untuk pekebun sawit
memberikan yang dibiayai UNDP (SPOI-UNDP) terdapat di
pengakuan pada 15 : 3 provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara dan
lembaga sertifikasi dan Kalimantan Barat.
mengakui 1.445 4) Telah dibentuk Forum Kelapa Sawit
auditor, 8 lembaga Berkelanjutan Indonesia baik di tingkat
konsultan dan 1 nasional serta di 3 provinsi SPOI-UNDP di
lembaga untuk atas.
penyelenggaraan
pelatihan Auditor ISPO 5) Telah disusun draft Rencana Aksi Nasional
Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB).
2. Pelaku Usaha Perkebunan yang Sudah terbit Sertifikasi ISPO = 659 pelaku
usaha dengan luas total 2.350.318 Ha (20,48%) dan produksi CPO 10.204.707
ton (26,99%)
a) 648 Perusahaan
b) 1 BUMDes
c) 3 Asosiasi Kebun Swadaya
d) 7 KUD/ KSU Kebun Plasma
6
FILOSOFI DASAR
PERBENIHAN
Kecambah
Benih
Buah
Tandan
Bunga
Pembentukan Tandan Persiapan Benih Pengecambahan
5,5 bulan 0,5 bulan 3 bulan
9 bulan
Persentase Seleksi Bibit
11
Merupakan tuntunan /
guidance pengembangan
INDONESIAN perkebunan kelapa sawit
SUSTAINABLE berkelanjutan Indonesia
yang didasarkan kepada
PALM OIL peraturan & perundangan
(ISPO) yang berlaku di Indonesia,
dan merespons tuntutan
pasar global.
14
MENGAPA HARUS ISPO?
SOCIALLY ACCEPTABLE
- Jelas dibangun harus bermitra dengan perkebunan
rakyat sekitar
- Rakyat perlu PKS
ECONOMICALLY FEACEABLE
- Kebun sawit harus dibangun sesuai GAP
- Permintaan CPO dan turunannya meningkat terus
ENVIROMENTALLY FRIENDLY
- Dibangun sesudah AMDAL
- Di lahan hutan yang legal dilepas dari Kawasan hutan
secara Resmi oleh Pemerintah
Economic
ISPO
Environmental Social
SUSTAINABLE BUSINESS
18
PRINSIP DAN KRITERIA ISPO
Permentan No. 11/2015 tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia ( ISPO
System)
19
PERMENTAN NO. 11 TAHUN
2015
Prinsip dan Kriteria 2.2.1.2
Perusahaan Perkebunan
dalam melakukan penanaman
harus menggunakan benih
unggul.
INDIKATOR :
23
PENERAPAN SISTEM SERTIFIKASI KELAPA SAWIT
BERKELANJUTAN INDONESIA
(ISPO)
24
PENERAPAN SISTEM SERTIFIKASI KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA
(ISPO)
25
PERINGATAN DAN SANKSI
PERUSAHAAN PERKEBUNAN YG TERINTEGRASI DG PKS
26
SANKSI
SANKSI
DIBERIKAN OLEH GUBERNUR atau BUPATI / WALI KOTA
27
KETENTUAN PERMOHONAN SERTIFIKASI ISPO
SETELAH SANKSI PENURUNAN KEBUN KELAS IV
28
SANKSI LANJUT BILA
29
PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TIDAK MEMILIKI USAHA
PENGOLAHAN (PKS) WAJIB MENERAPKAN ISPO
Dengan ketentuan :
30
PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG MEMILIKI PKS TANPA
KEBUN
31
PERAN PEMERINTAH DALAM PENERAPAN ISPO
32
Dengan Diundangkannya Permentan
No.11/Permentan/OT.140/3/2015 Tentang
Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan
Indonesia (ISPO) maka Permentan
No.19/Permentan/OT.140/3/2011 Tentang
Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
33
KECUALI
1. Perusahaan Perkebunan yang mengajukan
permohonan dan sedang dalam proses
mendapatkan sertifikat sebelum Permentan No.
11 Tahun 2015.
2. Perusahaan Perkebunan yang mendapat
Sertifikat ISPO berdasarkan Permentan No. 19
Tahun 2011 dinyatakan tetap berlaku sampai
dengan berakhirnya masa berlaku sertifikat.
3. Perusahaan perkebunan sebagaimana pada
point 2 tersebut, dalam penerapan ISPO harus
menyesuaikan ketentuan Permentan No.11
Tahun 2015.
34
LAMPIRAN I :
PERMENTAN NO. 11 TAHUN 2015 Mengatur tentang :
35
LAMPIRAN II :
PERMENTAN NO. 11 TAHUN 2015 Mengatur tentang
Prinsip dan Kriteria ISPO Untuk Perusahaan
Perkebunan Yang Melakukan Usaha Budidaya
Perkebunan Terintegrasi Dengan Pengolahan Dan
Energi Terbarukan :
1. Legalitas Usaha Perkebunan;
2. Manajemen Perkebunan;
3. Perlindungan Terhadap Pemanfaatan Hutan Alam
Primer dan Lahan Gambut;
4. Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan;
5.Tanggungjawab Terhadap Pekerja;
6.Tanggungjawab Sosial Dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat
7.Peningkatan Usaha Secara Berkelanjutan
36
LAMPIRAN III:
PERMENTAN NO. 11 TAHUN 2015 Mengatur tentang
Prinsip dan Kriteria ISPO Untuk Perusahaan
Perkebunan Yang Melakukan Usaha Budidaya
Perkebunan :
1.Legalitas Usaha Perkebunan;
2.Manajemen Perkebunan;
3.Perlindungan Terhadap Pemanfaatan Hutan Alam
Primer dan Lahan Gambut;
4.Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan;
5.Tanggungjawab Terhadap Pekerja;
6.Tanggungjawab Sosial Dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat
7.Peningkatan Usaha Secara Berkelanjutan
37
LAMPIRAN IV :
PERMENTAN NO. 11 Tahun 2015 Mengatur tentang
Prinsip dan Kriteria ISPO Untuk Perusahaan
Perkebunan Yang Melakukan Usaha Pengolahan Hasil
Perkebunan :
1.Legalitas Lahan Perkebunan;
2.Manajemen Perkebunan;
3.Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan;
4.Tanggungjawab Terhadap Pekerja;
5.Tanggungjawab Sosial Dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat
6. Peningkatan Usaha Secara Berkelanjutan
38
LAMPIRAN V :
Prinsip dan Kriteria ISPO Untuk Usaha Kebun Plasma :
39
LAMPIRAN VI :
Prinsip dan Kriteria ISPO Untuk Usaha Kebun Swadaya
:
1.Legalitas Kebun Pekebun Swadaya;
2.Organisasi Pekebun Dan Pengelolaan Kebun Pekebun
Swadaya;
3.Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan;
4.Peningkatan Usaha Secara Berkelanjutan
40
Lembaga Sertifikasi
PT AGRI MANDIRI LESTARI
Company Profile
41
About Us
4 Lembaga Sertifikasi
1 2 3 4
LSSM BEBI LS PRO LSSM LS – ISPO
Mandiri Lestari Lingkungan Sawit Lestari
Mandiri Lestari Penunjukan
Dirjenbun
242/09/2014
42
LEMBAGA SERTIFIKASI
Sistem Manajemen Mutu-Bebi
(ISO 9001-2015)
Ruang lingkup :
1 Benih 2 Benih 3 Benih 4 Benih
Pangan Hortikultu Perkebun Perikanan
ra an
43
LEMBAGA SERTIFIKASI
Produk Mandiri Lestari
LS-PRO - 042- IDN
Ruang lingkup :
1.Beras 4. Minyak
2. Benih Padi dan goreng
Jagung(hibrida, non (sawit dan
hibrida) non sawit
3. Pupuk NPK 5. Kakao, Kopi,
padat Teh (bean, bubuk,
dalam kemasan
44
2014/2015
LEMBAGA SERTIFIKASI
Sistem Manajemen Lingkungan
LSSML-015-IDN
Konsisten menerapkan
ISO/IEC 17021:2011
45
LEMBAGA SERTIFIKASI
Sistem Manajemen Lingkungan Hidup
(ISO 14001- 2015)
Ruang lingkup :
46
LEMBAGA
SERTIFIKASI
ISPO
47
Mekanisme Sertifikasi
1. PERUSAHAAN PERKEBUNAN • Izin IUP, IUP-B, IUP-P, HGU
•Termasuk kebun kelas I, II dan III
Tidak memenuhi
syarat
2. LEMBAGA SERTIFIKASI INDEPENDEN
Ditolak
6. REKOMENDASI HASIL PENILAIAN
8. PENERBITAN SERTIFIKASI
ISPO OLEH LEMBAGA SERTIFIKASI 48
-Ditunjuk berdasarkan Keputusan
Dirjenbun
No. 242/Kpts/LB.300/09/2014
-Telah berpengalaman melakukan Audit
sejak tahun 2010 (LSSM), tahun 2013 (LS
PRO dan LSSM Lingkungan), dan
tahun2014 untuk LS ISPO
-Didukung oleh tenaga Auditor handal dan
berpengalaman
- Didukung oleh pakar senior di bidang
Perkebunan
49
MANAJEMEN
LEMBAGA SERTIFIKASI
ISPO
50
PENGALAMAN AUDIT
SERTIFIKASI
ISPO
51
Audit I Audit II Sertifikat Jml waktu
52
Auditor
1.DR. Ir A. Riyadi Wastra
2.Ir. Tarkim Suyitno
3.Ir. Sarono,MM
4. Ir. Subagio,MM
5. Widiatmoko,SE
6. Rico Pratama, SP
7. Ir. Didik R.
8. Kurnia Fitri Agustina, SE
9. Ir. Gianto, MS.
53
TERIMA KASIH
“Kami siap memberikan Pelayanan
terbaik dan siap menawarkan
Solusi terbaik untuk Bisnis Kelapa
Sawit Berkelanjutan”
54