Anda di halaman 1dari 23

Disampaikan dalam

9 Februari 2023
Direktur Retail dan Niaga




Deklarasi Zero Emission PLN Tahun 2060 di COP26 1 November 2021 di Glasgow, Skotlandia

Indonesia’s Power System Pathways


for Decarbonization

Source: PLN press release

3
Proyeksi Emisi Karbon di Tahun 2060 Skenario Business As Usual

Proyeksi emisi, miliar tCO2e/tahun 4,35

2020 2060

Sektor lain 1.03 2.44

1.55
Transportasi 0.28 0.86 • Sektor transportasi pada
tahun 2060 menyumbang
19,8% emisi karbon Indonesia
Ketenaga 0.24 1,057 • Sektor kelistrikan pada tahun
listrikan 2060 menyumbang 24% emisi
2020 2060 karbon Indonesia

1. Other than LULUCF

4
Intervensi dan Peta Jalan Bauran Energi PLN sampai dengan 2060 dalam mencapai Net Zero Emission

Bauran energi berdasarkan teknologi %


(Skenario Carbon Neutral)
Proyeksi CO2 Sektor Energi, billion tCO2e/yr

1,057

4%
1%

0%

0% 0%
0% 0%
2020 30 40 50 2060
EBT CCS Gas Diesel Coal
CCS : Carbon Capture and Storage
Source: Power model
5
Strategi dan Inisiatif PLN dalam transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission 2060

Aspirasi
Net Zero emissions di 2060
Beralih dari ketergantungan terhadap sumber energi Pertumbuhan yang didukung
pembangkit yang tinggi karbon pengembangan teknologi &bisnis baru
A B C
Tujuan Jangka Pendek (2021-30): Target Jangka Panjang (2031- Mengembangkan teknologi
Memenuhi Target NDC 60): Net Zero Emission dan ekosistem pendukung
Hidro dan Panas Bumi
Energi Terbarukan Kendaraan Listrik
Dedieselisasi + Battery Storage
Pensiun dini PLTU + Interkoneksi PLTS Atap
Energi Terbarukan lainnya Nuklir
Co-firing Biomassa Energy as a Service
Co-firing Hidrogen
Efisiensi Energi dan
Carbon Capture Utilization REC1 / Carbon credits
mengurangi losses jaringan
& Storage (CCUS)
Ekspansi Gas Tambahan Pensiun dini Emissions trading scheme
Clean coal PLTU

D Membangun kapabilitas internal dan teknologi baru yang didukung oleh inovasi, pendanaan, dan kebijakan.

Dibutuhkan total investasi lebih dari 700 Miliar USD untuk mencapai Net Zero Emissions di 2060
CCS : Carbon Capture and Storage

6
Upaya PLN mencapai NZE 2060 melalui RUPTL 2021-2030

Penambahan Kapasitas Pembangkit


Total Penambahan Pembangkit
Berdasarkan Jenis Pembangkit
dalam RUPTL 2021-2030
Thermal (48.4%) EBT (51.6%)

19.7 20.9
40.6 GW GW
GW
PLTP PLTS
PLTU/MT*) PLTG/GU/MG/MGU
PLTA/M PLT Lainnya

Catatan :
*) Kontrak Existing, Tahap Konstruksi Proyeksi Bauran Energi dari EBT sebesar 23% mulai 2025
Sebaran Potensi Pembangkit EBT Indonesia berdasarkan jenis dan wilayah

Nusa
Sumatera Kalimantan Jawa Sulawesi Tenggara Maluku & Papua total, GW

Solar 143 170 51 60 28 115 566


GW GW GW GW GW GW

Hydro reservoir 11 GW 3 GW 5 GW 12 GW
8 GW 39
Hydro run-of- 19 GW 4 GW 7 GW 12 GW 56
the-river 14 GW

Wind offshore 2 GW 275 GW 277

Wind onshore 5 GW 11 GW 55 GW 24 GW 23 GW 84 202


GW

Geothermal 4 GW 5 GW 1 GW 1 GW 12
Biomass1 6 GW 6 GW 7 GW 20

Total = 1,169 GW
Pembangkit EBT Eksisting dan Pembangkit EBT Rencana s.d 2030 di Sulawesi
Pada sistem Sulawesi, tambahan kapasitas pembangkit EBT hingga tahun 2030 mencapai 2,2 GW sehingga total
kapasitas EBT pada tahun 2030 sebesar 3,2 GW. Rencana penyediaan EBT ini akan mengakomodasi kebutuhan dan
rencana Sulawesi Green Project.

PLT Hidro
1
Proyeksi Pengembangan EBT s.d
PLT Panas Bumi
PLTS Pembangkit EBT Eksisting, 2030, Megawatt(MW)
PLT EBT lainnya
Megawatt(MW)
51 No Prov Pembangkit MW
2 1 Sulut PLTS Sangihe 1,3
3 4 22 Sulut PLTA Sawangan 16,6
No Prov Pembangkit MW 3
3 Sulut PLTEBTBase Sulbagut 3 200,0
4 Sulteng PLTA Poso Peaker 200,0
1 Sulut PLTATANGGARI I 37,0 5 Sultra PLTA Watunohu 22,0
2 Sulut PLTATONSEALAMA 14,4 6 Sultra PLT EBT Base Bau-Bau 2 30,0
7 Sultra PLTA Konawe (B. Pelosika PUPR) 21,0
3 Sulut PLTP LAHENDONG 80,0 8 SuIsel PLTS Selayar 1,3
4 Sulut PLTP IPP LAHENDONG 40,0 9 SuIsel PLTA Malea (FTP 2) 90,0
6
5 Sulut PLTS LIKUPANG 15,0
4 10 SuIsel PLTA Bakaru 2 140,0
11 SuIsel PLTA Pokko 124,5
6 Sulteng PLTA POSO 315,0 12 SuIsel PLTA Buttu Batu 200,0
9
7 SuIsel PLTA BAKARU 126,0
7 8 SuIseI PLTA BILl-BILl 19,5 9 No Prov Pembangkit MW
5 7
9 SuIseI PLTA IPP MALEA (PT MALEA ENERGY) 90,0 10 12 13 Sulawesi PLTS PLTS lisdes Sulawesi 29,7
10
10 SuIseI PLTB SIDRAP 70,0 14 Sulawesi PLTS + PLTS Dedieselisasi Sulawesi 143,7
Baterai
11 SuIseI PLTBTOLO 60,0 15 Sulawesi PLTM Sulawesi (Kuota) Tersebar PLTM 64,0
11
8 12 Sulawesi PLTMH Tersebar Sulawesi 30,1
11 16 Sulawesi PLTSa Sulawesi (Kuota) Tersebar PLTSa 20,0
13 Sulawesi PLTS Tersebar Sulawesi 2,11 6
17 Sulawesi PLIB Sulawesi (Kuota) Tersebar PLIB 130,0
14 Sulawesi PLTMH IPP Tersebar Sulawesi 87,8 18 Sulawesi PLTA Sulawesi (Kuota) Tersebar PLTA 630,0
8
15 Sulawesi PI..TS IPP Tersebar Sulawesi 13,0 19 Sulawesi PLTBio Sulawesi (Kuota) Tersebar PLTBio 30,0
Total 1000 20 Sulawesi PLTP Sulawesi (Kuota) Tersebar PLTP 75,0
21 Sulawesi PLTM PITM Tersebar Sulawesi 91,9
Total 2.261
Potensi Demand Ketenagalistrikan seiring Hilirisasi Sektor Pertambangan di Sulawesi
Selaras dengan Program Strategis Nasional Pemerintah terkait hilirisasi tambang dan pengembangan industri kendaraan listrik, terdapat
kebutuhan penyambungan baru yang signifikan di Sulawesi. Dengan kondisi sistem yang terbatas di Sistem Sulbagsel, maka pembangunan
EBT menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan KTT yang terkonsentrasi di Wilayah Sulawesi. PLN telah menyusun skenario inter temporal
capacity (ITC) untuk cluster KTT Prioritas dan kedepannya akan beralih ke pembangkit EBT melalui Sulawesi Green Project.
Potensi Pembangkit di Sulawesi Total Seluruh Potensi KTT di Sulawesi

49 128 2.329 7.040 9.284 10.378 11.212 11.614 11.714 11.907 11.907

Potential Project Inter Temporal Capacity


Cluster KTT Prioritas di Sulawesi
Kapasitas
Cluster Jenis Pembangkit COD
(MW)
BMPP ex Ambon 60
Huadi 2023
MVPP Dual Firing 240 & 2x120
Poci MPP 120 2024
MVPP 660 2024
Poci MPP 120 2024
PLTMG 350 2025
PLTS PLTB MVPP 235 2024
Kemo PLTD 100 2024
PLTMG 100 2025
PLTP PLTA
Kemo MVPP 415 & 205 2025
Komitmen PLN dalam melakukan transisi energi melalui De-dieselisasi

De-dieselisasi bertujuan untuk mengurangi pemanfaatan BBM dengan menggunakan sumber energi ramah lingkungan dan menggali potensi energi
setempat, sekaligus meningkatkan bauran EBT. De-dieselisasi terbagi menjadi 2 cluster berdasarkan letak geografis, cluster I untuk lokasi jawa-madura-bali,
sumatera, dan Kalimantan sedangkan cluster II untuk wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua. Konsep program Dedieselisasi ini membuka
kesempatan kolaborasi PLN dan Investor dalam penyediaan listrik yang ramah lingkungan

Total PLTD yang akan dikonversi ke PLTS + BESS di cluster 2


Cluster II – Sulawesi, Nusa Tenggara
Maluku, Papua

PV BESS
CLUSTER LOKASI (MW) (MWH)
Cluster 2 60 161,7 380,0

PLTD PV BESS
Uraian Lokasi
(MW) (MW) (MWh)
Sulawesi 32 64,3 89,6 188,3
Nusa
7 17,2 30,6 95
Tenggara
Maluku 18 25,5 40,5 94,8

Papua 3 0,2 1 1,8

TOTAL 60 107,2 161,7 380


Pemanfaatan biomassa untuk Co-Firing sebagai alternatif pencapaian bauran energi

Sampai dengan Desember 2022, PLN telah berhasil melaksanakan co-firing di 36 lokasi PLTU menggunakan 585 ribu
Ton biomassa yang sepanjang tahun 2022 telah menghasilkan 592 GWh Green Energy. Adapun 4 Lokasi PLTU di
Sulawesi telah berhasil implementasi co-firing, 2 PLTU dalam uji coba dan 1 PLTU belum uji coba.

Implementasi Co-firing pada PLTU


Implementasi PLTU Co-Firing
di Sulawesi
1. PLTU Barru
2. PLTU Bolik
3. PLTU Ropa
4. PLTU Kendari

PLTU Co-Firing dalam status


PER DESEMBER 2022 uji coba di Sulawesi
36 Implementasi 49 Uji Coba 5 Belum Uji Coba 1. PLTU Ampana
2. PLTU Sulsel Barru 2
Rencana Implementasi Co-firing Biomassa di tahun 2023

Kontribusi
Implementasi Green Energy Biomassa
Penurunan Emisi
42 Lokasi 0,95 TWh/Tahun 1,08 Jt Ton
0,86 Jt Ton CO2
Pengembangan Green Energy
Produk Layanan Green PLN
Sejak tahun 2020 PLN sudah melayani kebutuhan pelanggan Bagi pelanggan yang ingin berkontribusi terhadap pembangunan EBT,
untuk pengakuan penggunaan energi listrik yang bersumber maka PLN juga menghadirkan layanan dedicated source, dengan 3
dari EBT melalui produk layanan Renewable Energy pilihan layanan pembangkit yaitu dilayani dengan pembangkit eksisting,
Certificate. pembangkit tahap EPC, atau pembangkit tahap inisiasi/Plan in RUPTL

Renewable Energy Dedicated


Certificate (REC) Source

Kit. Eksisting Kit. Tahap Kit. Tahap Inisiasi/Plan


EPC in RUPTL

1. Atribusi Energi (Renewable Energy Certificate) –Pelanggan mendapatkan hak klaim


atas atribut energi terbarukan yang diterbitkan dari pembangkit EBT PLN
2. Dedicated Source – Satu pembangkit didedikasikan untuk memasok EBT kepada satu
atau sekelompok pelanggan yang memiliki kriteria / minat yang sama (tidak bercampur
dengan pelanggan umum) dengan komitmen jangka Panjang
a. Pembangkit Eksisting
b. Pembangkit dalam Tahap EPC
c. Pembangkit dalam tahap Inisiasi/Plan in RUPTL
Renewable Energy Certificate (REC)

Merupakan produk layanan PLN yang didedikasikan bagi konsumen baik pelanggan maupun non-pelanggan yang menginginkan pengakuan terhadap
penggunaan sumber listrik dari sumber energi terbarukan melalui REC. Untuk memastikan REC PLN memenuhi standar internasional, PLN
menggunakan platform tarcking system REC APX TIGRs untuk menerbitkan REC.

PLTP Kamojang PLTA Bakaru PLTP Lahendong


Kapasitas: 140 MW Kapasitas: 130 MW Kapasitas: 80 MW
Informasi Umum
Produksi : 993 GWh/ Thn Produksi : 896 GWh/ Thn Produksi : 700Wh/ Thn Total penjualan REC 1,6 GWh
Total pelanggan REC 254 Pelanggan Korporasi
Produksi total 3.309 GWh
Tambahan 1.650 GWh
PLTP Ulubelu
Kapasitas: 110 MW
Produksi : 720 GWh/ Thn

Pelanggan Korporasi
1. Nike Indonesia, 364.400 MWh
2. PT Cheil Jedang Indonesia, 204.271 MWh
3. PT Air Liquide Indonesia, 125.843 MWh
PLTS Cirata 4. PT Asahimas Chemical, 100.000 MWh
5. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, 82.861
COD TW II 2023 PLTA Cirata PLTP Darajat
Kapasitas: 145 MW Kapasitas: 126 MW Kapasitas: 55 MW MWh
Produksi : 240 GWh/ Thn Produksi : 990 GWh/ Thn Produksi : 420 GWh/ Thn 6. Istana Negara, 7.677 MWh

Pembangkit Sudah terdaftar


Rencana Penambahan
Layanan Green-Dedicated Source

Status Pembangkit: EPC (Engineering Procurement and Construction)


Kebutuhan PT Multi Layanan Green PLN
Bintang Indonesia Layanan Green Dedicated Source telah diinisiasikan melalui penandatanganan kerja
Target 100% Penggunaan sama penyediaan EBT oleh PLN kepada PT Multi Bintang Indonesia dengan sumber EBT
Energi Besih pada 2025 dari PLTS Terapung Cirata pada 18 Oktober 2022.

PT MULTI BINTANG INDONESIA


Daya Kontrak 3,6 MVA

PT MULTI BINTANG INDONESIA


Daya Kontrak 4,33 MVA

PT MULTI BINTANG INDONESIA


Daya Kontrak 2,18 MVA

PLTS TERAPUNG CIRATA


Kapasitas 145 MW
Lokasi Pembangkit EBT
Lokasi Pelanggan
Layanan Green-Dedicated Source

Status pembangkit: Perencanaan pada RUPTL 2021-2030


Kebutuhan Amazon Layanan Green PLN
1. Net-zero carbon di seluruh Amazon telah menandatangani kesepakatan dengan PLN untuk pengembangan energi baru
bisnisnya pada tahun 2040 terbarukan dengan kapasitas 210 megawatt (MW) di empat proyek pembangkit listrik tenaga
2. Menggerakkan operasinya surya (PLTS) di Indonesia. Amazon akan membeli listrik berbasis EBT di Indonesia yang dipasok
dengan 100 persen EBT pada melalui empat proyek PLTS tersebut untuk mendukung kegiatan operasionalnya di Indonesia.
tahun 2025.
AMAZON
4 Lokasi Karawang
AMAZON
2 Lokasi Bekasi

PLTS KUBU
Kapasitas 25 MW
PLTS SAGULING
Kapasitas 60 MW

Lokasi Pembangkit EBT PLTS NEGARA


PLTS KARANGKATES
Lokasi Pelanggan Kapasitas 100 MW Kapasitas 25 MW
PLN menyambut dengan sukacita antusiasme masyarakat akan PLTS Atap
Sebagai negara yang beriklim tropis dan disinari matahari sepanjang tahun, maka potensi energi matahari sebagai sumber tenaga listrik
menjadi peluang PLN dalam menncapai bauran energi. Antusiasme masyarakat dalam memasang PLTS Atap di rumah, kantor, bisnis, dan
industri juga dapat terlihat dari tren penambahan kapasitas PLTS Atap yang terpasang dari sebelumnya 1,52 MWp di tahun 2018menjadi
6,522 pada tahun 2022. PLN selalu hadir dan memberi kemudahan pelanggan untuk solusi green energy melalui pemasangan PLTS Atap
melalui skema managed service atau skema one time charge.
Konsumsi Sendiri

UP3 UID

Retail
(Housing Roof Top)

Wholesale
Penyediaan PV Rooftop dengan
(Factory Roof Top)
Mekanisme Managed Service /
One Time Charge

Konsumsi Sendiri
Penggunaan Kendaraan Listrik (EV) Sejalan dengan Upaya Penurunan Emisi di Sektor Transportasi

ICE (Internal Combustion Engine) EV (Electric Vehicle)

Emisi carbon untuk Jarak Tempuh 10 km menggunakan Emisi carbon untuk Jarak Tempuh 10 km menggunakan
BBM adalah 2,4 kg CO2 untuk bensin dan 2,6 kg CO2 Mobil Listrik adalah 1,02 kg CO2
untuk solar

1 liter BBM = 10 km jarak tempuh 1,2 kWh = 10 km Jarak Tempuh


Emisi Carbon 1 liter BBM = 2,4 kg CO2 Emisi Carbon Listrik 1 kWh = 0,85 kg CO2

Emisi karbon kendaraan ICE = 1 liter x 2,4 kg CO2 Emisi Carbon kendaraan EV = 1,2 kWh x 0,85 kg CO2
= 2,4 kg CO2/10 km = 1,02 kg CO2 /10 km

Biaya Energi per km = Harga BBM / 10,47 km/liter Biaya Energi per km = Tarif Listrik R2 x 0,14 kWh/km
= Rp 1.418/km = Rp 237/km

19
Roadmap EV Terhadap SPKLU Sesuai dengan Permen Perindustrian 6/2022

PLN mendorong pembangunan SPKLU


EV 4W dan SPKLU berdasarkan di seluruh Indonesia dengan cara :
Roadmap EV Kementerian ESDM
1 Pembangunan SPKLU
EV 4W Kebutuhan SPKLU 600.000 secara mandiri

400.000

2 Kerja sama
2.647 53 8.000 12.000 skema partnership
2022 2025 2030 dengan entitas
a. Berdasarkan survey energy.gov (U.S. Department of Energy): “Most plug-in electric vehicle
bisnis lain
drivers do more than 80% of their charging at home”
b. Berdasarkan rule of thumb estimasi 10 kendaraan listrik roda 4 per SPKLU; target kendaraan
listrik roda 4 mengacu pada Roadmap EV yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian
dalam Permen Perindustrian 6/2022
c. SPKLU : Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (Charging Station)

20
Partisipasi PLN dalam Mendorong ekosistem EV di Indonesia

.
Sesuai dengan jumlah populasi kendaraan listrik saat ini seharusnya hanya memerlukan 54 unit SPKLU, namun hingga
Desember 2022, PLN telah berpartisipasi dalam penyambungan homecharging sebanyak 881 unit dan
pembangunan SPKLU sebanyak 588 unit mesin di 259 titik lokasi.
Populasi Kendaraan Listrik di Indonesia Sebaran SPKLU di Indonesia
Sumber: KESDM, data s.d November 2022

Roda 2 25.782

Roda 4 7.679

Untuk 7.679 roda 4, sesuai hasil


Roda 3 285
survey bahwa 80%1) atau 20.625
menggunakan home charging. SEBARAN SPKLU PLN

Wilayah UFC FC MC SC Total


Bus 58
Total 82 72 207 222 588
Jawa - Bali 82 32 172 219 505
Sumatera - 23 14 - 37
Mobil Barang Kalimantan - 8 5 - 13
6
Sulwesi - 5 13 1 19
Maluku - 2 - - 2
Papua - 2 - - 2
Nusa Tenggara - 5 3 2 10

UFC: Ultra Fast Charger (≥100 kW) | FC: Fast Charger (≥50 kW) |
MC: Medium Charger (≥ 25 kW) | SC: Slow Charger (≥ 7 kW)
1) Hasil survey energy.gov (U.S. Department of Energy): “Most plug-in electric vehicle drivers do more than 80% of
their charging at home”
21
*Termasuk 2 SPKLU Mobile
TERIMA
KASIH
Implementasi Peta Jalan NZE 2060 dalam RUPTL PLN 2021 s/d 2030

Proyeksi Pengembangan EBT 2021-2030, Gigawatt(GW) Porsi Pengembangan EBT 2020-2030 , Gigawatt(GW)

20,9 GW 20,9 GW

Geothermal
5,3 GW PLN
VRE - PV, Wind 9,144 GW

IPP

Hydropower 10,3 GW 11,779 GW

Bioenergy 0,6 GW
Others (base/peaker) 1,3 GW
2020 - 2030 2020 - 2030

Anda mungkin juga menyukai