Anda di halaman 1dari 18

PLTS ATAP

MENGUNTUNGKAN ATAU MERUGIKAN?

DISAMPAIKAN DALAM ACARA :


BINCANG – BINCANG METI “PLTS ATAP, MENGUNTUNGKAN ATAU MERUGIKAN ?”

JAKARTA – 27 AGUSTUS 2021

DIREKTORAT NIAGA & MANAJEMEN PELANGGAN

For METI
Outline

1 Strategi Pengembangan Pembangkit


EBT

2 Kondisi Sistem Saat ini

3
PLTS ATAP

www.pln.co.id 2

For METI
Komitmen PLN dalam mendukung program Pemerintah untuk peningkatan bauran EBT 23% dituangkan dalam program Transformasi Pilar
GREEN
“Pengembangan EBT bukan semata mata pemenuhan program Pemerintah, namun sebagai
tanggung jawab dan PLN hadir untuk generasi Indonesia yang akan datang” -(Zulkifli Zaini, CEO PLN)-

Mempertimbangkan Konversi energi pada daerah yang Pembangunan Kelistrikan Desa Peningkatan Kapabilitas dan
keselarasan supply demand, menggunakan BBM impor sebagai terutama di daerah 3T dalam Kapasitas Industri dalam negeri
potensi ketersediaan bahan bakar dan daerah isolated rangka menuju rasio elektrifikasi sehingga mengurangi impor dan
sumber energi setempat untuk rasio elektrifikasi sehingga 100% dan menghindari menciptakan iklim investasi yang baik
(resources based), mengurangi belanja negara di pembangunan pembangkit fossil khususnya di bidang industri
keekonomian, keandalan, sektor BBM pembangkitan dan menciptakan
ketahanan energi nasional multiflier effect pembangunan
dan sustainability
Implementasi melalui konversi PLTD PLN Upaya melistriki 433 (4 Provinsi) pada Komponen pembangkit listrik EBT
Security of ke pembangkit berbasis EBT, yang desa daerah 3T yang belum terjangkau masih didominasi oleh komponen
Supply sebagian berada di daerah isolated jaringan listrik berlistrik yaitu: Papua Impor
offgrid. 325 desa, Papua Barat 102 desa, NTT 5
Electricity desa dan Maluku 1 desa dengan Perlu mendorong industri lokal
Sector
Mempertimbangkan aspek keekonomian memanfaatkan Energi Baru Terbarukan mengingat pangsa pasar yang tinggi
& pertumbuhan beban sulit diprediksi di (EBT)  PLTS, SPEL dan Apdal
Affordibilit terutama industri yang berhubungan
Environmental daerah isolated, a.l penerapan metode
y dengan pembangkit PLTS.
autocorrective incremental development
©2021. Direktorat Mega Proyek & EBT | 3
For METI
Transformasi PLN

Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan Green Breakthrough (ekiv. 12 GW)
#1 Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi
8
Implement RJPP 2019-2024 Total
Kapasitas 5 GW
Green
Memimpin transisi energi Indonesia Launch ‘green boosters – 3,5 GW’,
melalui peningkatan energi baru 9 (e.g, Biomass co-firing, Diesel
terbarukan (EBT) secara pesat dan efisien conversion, floating PV)
Lean
Penyedia tenaga listrik yang lean, Launch Large Scale Renewables –
andal, dan berbiaya termurah untuk 10 3,6 GW (e.g. hydro for REBID,
perumahan, bisnis dan industri geothermal, large scale solar)
Innovative
Stimulasi pertumbuhan melalui model Green Power Plant Capacity
bisnis dan layanan yang inovatif
Customer focused 7.9 GW 16.3 GW 19.9 GW
Memberikan kepuasan kepada (2020) (2024) (2025)
pelanggan melalui kualitas dan layanan 13,2% 20 % 23 %
kelas dunia

www.pln.co.id | 4
For METI
PLN Transformation - Green

• Implementasi RJPP 2020-2024 (5 GW).


• Kapasitas pembangkit EBT saat ini 7,9 MW, energy
RJPP mix 13%., diantaranya :
Implementation o PLTA Jatigede (110 MW), Peusangan (88 MW),
Poso (200 MW)
o PLTP Sokoria (30 MW), Sorik Merapi (195 MW)
o PLTS Apung Cirata (145 MWac).
o PLTS Bali Barat (25 MWp), PLTS Bali Timur (25
MWp)

Green Konversi PLTD & Lisdes EBT :


Co-Firing PLTU:
Booster PLN memiliki 5.200 unit PLTD tersebar di 2.130
• Implementasi Cofiring Biomasa lokasi, diantaranya akan dilakukan konversi ke
PLTU PLN kapasitas 18,8 GW di pembangkit berbasis EBT sebesar 588 MW
52 lokasi, produksi tahun 2025 serta untuk lokasi lisdes remote menggunakan
sebesar 10.601 GWh . EBT

• Kebutuhan biomasa tahun 2025 Pelaksanaan konversi akan dilakukan bertahap,


5 , tanaman energi dan pelet untuk tahap 1 pada 200 lokasi,.
3,5 sampah ± 9 Juta Ton /thn.
GW
3,6 GW
GW
• PLTA Pumped Storage Cisokan 1.040 MW dll • Potensi panas bumi & hidro di Indonesia
Large Scale RE • Pengembangan pembangkit melalui konsep yang melimpah yaitu panas bumi 28.5 GW
REBID (Renewable Energy Based on Industry (beroperasi 2 GW), dan hidro 25.6 GW
Development) (beroperasi 5 GW).

www.pln.co.id | 5
For METI
Cofiring PLTU untuk Pemenuhan Bauran
EBT 23% Pada Tahun 2025
1.
1 Program cofiring merupakan salah satu program strategis dalam
peningkatan bauran EBT 23% pada tahun 2025 serta mengurangi
emisi GRK, melalui pemanfaatan biomasa hutan tanaman energi &
pelet sampah sebagai substitusi sebagian batubara di PLTU dengan
kebutuhan biomasa sekitar 9 Juta ton.
GREEN BOOSTER

2. Implementasi cofiring akan dilaksanakan di 52 lokasi PLTU PLN secara


2 bertahap. Tahun 2021 direncanakan terdapat tambahan implementasi
Co-firing PLTU di 25 lokasi, dan sampai dengan Juni 2021 telah
Batubara implementasi di 17 lokasi.
± 90% Woodchip & Pellet Sampah
± 10%
3.3 Upaya PLN dalam menjaga ketersediaan biomasa guna sustainabilitas
Roadmap program cofiring :
2025
9 Jt ton/th

Cofiring PLTU
2.69 Jt ton/th

a. Pemanfaatan lahan tanaman energi  kolaborasi PERHUTANI &


2.57 Jt ton/th

PTPN III, Swasta dan lainnya.


1.71 Jt ton/th

2024
0.57 Jt ton/th

2.000 MW

b. Pemanfaatan lahan kering  pengelolaan lahan kering sehingga


2023
2022

dapat digunakan untuk pembudidayaan biomasa.


2021

c. Pemanfaatan pelet sampah  kerjasama dengan Pemerintah


Daerah, BUMN/D.
Kebutuhan Biomasa (Jt Ton/th)

www.pln.co.id | 6
For METI
Program Dediselisasi:
Konversi PLTD menjadi Non-BBM & Rencana Lisdes EBT
Tahap 1 : 225 MW tersebar di 200 lokasi
1. Program Konversi PLTD ke Pembangkit EBT merupakan salah satu
program peningkatan bauran energi baru terbarukan 23% pada tahun
2025 serta untuk mengurangi pemanfaatan BBM impor, dengan
eksplorasi sumber energi ramah lingkungan dan menggali potensi
energi setempat.
GREEN BOOSTER

2. Sekitar 5.200 unit mesin PLTD PLN tersebar di 2.130 lokasi, akan
dikonversi secara bertahap, yang mencakup pembangkit PLTD
dengan kapasitas sekitar PLTD 588 MW.
3. Tahap I program Konversi PLTD ke EBT akan dilakukan untuk kapasitas
PLTD sebesar 250 MW di 200 lokasi.
4. PLTD pada Tahap I tersebut akan dikonversi menjadi Solar PV dan
BESS (Battery Energy Storage System), dan ditargetkan COD pada
tahun 2024/2025
Untuk menghindari penambahan pembangkit isolated, program
± 5200 Unit Mesin , Tersebar di 2130 Lokasi Lisdes yang belum tersentuh jaringan PLN diupayakan dengan EBT
(PLTS Komunal), Apdal dan Spel.

www.pln.co.id | 7
For METI
Komitmen PLN Menuju Carbon Neutral 2060

REPLACEMENT 1. Market size utility di 2060 adalah 1.800 TWh, saat ini
RENCANA PLTU DAN RETIREMENT RETIREMENT ULTRA RETIREMENT ULTRA produksi listrik adalah 300 TWh ditambah luncuran 120
SUPERCRITICAL
PLTMG DENGAN PLT
EBT BASELOAD 1,1 GW
SUBCRITICAL TAHAP
KEDUA (9 GW)
SUPERCRITICAL TAHAP
PERTAMA (24 GW) TERAKHIR (5 GW) TWh dari program 35 GW, sehingga ada ruang 1.380 TWh
untuk penambahan kapasitas pembangkit EBT.
2. Mulai 2020 ke depan, porsi kapasitas PLTU diturunkan
2021 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060 (dalam grafik, terlihat dari warna hitam yang menurun).
3. Upaya retirement pembangkit fosil dimulai tahun 2030
RETIREMENT PLTU ULTRA SUPERCRITICAL
dan secara signifikan turun jumlahnya pada 2040, mengikuti
SECARA BERTAHAP DARI 2045 – 2056 selesainya kontrak pembangkit tersebut.
RETIREMENT RETIREMENT PLTU
SUBCRITICAL TAHAP SUPERCRITICAL 4. Pembangkit nuklir akan masuk pada tahun 2040 untuk
PERTAMA (1 GW) (10 GW) menjaga keandalan sistem seiring perkembangan teknologi
nuklir semakin aman.
Skenario Zero Carbon 2060 (TWh)
5. Phase out seluruh pembangkit PLTU batubara pada tahun
1800
1600 2056, karena sudah tergantikan oleh EBT.
1400
6. Sementara, pengembangan pembangkit EBT akan
1200
1000 mengalami peningkatan besar-besaran mulai tahun 2028
800 dikarenakan kemajuan teknologi baterai yang semakin
600 murah. Kemudian mengalami kenaikan secara eksponensial
mulai tahun 2040. Dan pada tahun 2045, porsi EBT sudah
400
200
0 mendominasi total pembangkit. Dekade berikutnya, seluruh
2020 2025 2030 2040 2045 2050 2060
pembangkit listrik di Indonesia berasal dari EBT.
PLTU PLTGU Nuklir PLTA PLTP EBT Lain PLTS + PLTB

www.pln.co.id | 88
For METI
KONDISI SISTEM
PENURUNAN DEMAND DAN OVER SUPPLY

For METI
Demand Forecast RUPTL 2015 vs 2019
464,2

432,7
426,8
407,2
392,3 • Realisasi demand listrik jauh lebih
383,3
389,6 rendah dari proyeksi RUPTL 2015-
361,0 360,9 373,1 2016 sehingga pada tahun 2019
339,9 357,3
dilakukan koreksi estimated demand.
TWh

332,3 341,8
320,0
306,7
326,6 • Tahun 2020 terjadi Pandemi Covid-
299,5 311,1
282,9 295,1
19 sehingga proyeksi RUPTL 2019
279,4
264,2 279,7
kembali dilakukan koreksi
261,5
259,9
245,4 243,6 246,9
245,5
265,8 menyesuaikan dengan kondisi yang
238,8 234,6
253,1
terkini.
219,1 216,0 223,1
202,8

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
RUPTL 2015-2024 RUPTL 2019-2028 Draft RUPTL 2021-2030 Realisasi

www.pln.co.id | 10
For METI
Akibat Penambahan Kapasitas Yang Sangat Besar (12.998 MW) Dibarengi
Pertumbuhan Beban Yang Lambat Maka Sistem Jawa-Bali Oversupply

Reserve margin sistem Jawa-Bali yang tinggi


karena banyak pembangkit skala besar yang
sedang konstruksi & akan sinkron sekitar 13
GW, terdiri atas PLN 3,1 GW dan IPP 9,9 GW.

Pembangkit MW COD
PLN 3.094
PLTA Jatigede 110 2021
PLTA Upper Cisokan PS 1.040 2025
PLTGU Jawa-Bali 1 779 2021
PLTGU Muara Karang 200 2021
PLTGU Muara Tawar Add-on Blok 2, 3, 4 650 2021-2022
PLTU Lontar #4 315 2021
IPP 9.904
PLTU Jawa Tengah/Batang 1.900 2021
PLTU Jawa-1/Cirebon 924 2022
PLTU Jawa-3/Tanjung Jati A 1.320 2025-2026
PLTU Jawa-4/Tanjung Jati B 2.000 2021
PLTU Jawa 9-10/Suralaya 2.000 2025-2026
PLTGU Jawa-1/Cilamaya 1.760 2021
Jumlah 12.998

www.pln.co.id | 11
For METI
PLTS ATAP
PERKEMBANGAN PLTS ATAP, DAMPAK DAN
SOLUSI YANG DITAWARKAN

For METI
Pergerakan PLTS ATAP Year On Year
(Net Metering/Mandiri) sd. Juli 2021

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 sd. Juli 2021


609 Pelanggan 1.673 Pelanggan 3.007 Pelanggan 4.028 Pelanggan
Kapasitas PLTS Atap Terdaftar Kapasitas PLTS Atap Terdaftar Kapasitas PLTS Atap Terdaftar Kapasitas PLTS Atap Terdaftar
1.017 KW 6.514 KW 21.404 KW 35.562 KW
Produksi listrik 1,38 MWh Produksi listrik 2,85 MWh Produksi listrik 9,34 MWh Produksi listrik 3,72 MWh
(kWh Ekspor Net metering) (kWh Ekspor Net metering) (kWh Ekspor Net metering)

www.pln.co.id | 13
For METI
Data Pelanggan PLTS Atap Per Golongan Tarif sd. Juli 2021
Jumlah Daya PLTS
Tarif / Daya
Pelanggan Terpasang
Jumlah Pelanggan PLTS Atap 4.028
B.1 / 1.300 VA 2 2.180
B.1 / 2.200 VA S/D 5.500 VA 45 131.360
B.2 / 6.600 VA S/D 200 KVA 241 3.454.040
Sebelum terbit PERMEN ESDM (68,4%) B.3 / > 200 KVA 11 2.106.135
I.2 / > 14 KVA S/D 200 KVA 9 464.200
Setelah terbit PERMEN ESDM (561,4%) I.3 / > 200 KVA 19 11.037.392
L 13 148.763
P.1 / 2.200 VA S/D 5.500 VA 23 47.556
P.1 / 6.600 VA S/D 200 KVA 97 2.546.625
P.2 / > 200 KVA 13 1.515.070
R.1 / 900 VA (RTM) 1 900
R.1 / 1.300 VA 102 95.655
R.1 / 2.200 VA 919 955.130
R.2 / 3.500 VA S/D 5.500 VA 1.458 2.989.933
R.3 / 6.600 VA KEATAS 820 4.638.658
S.2 / 1.300 VA 1 1.200
S.2 / 2.200 VA 14 22.700
609
S.2 / 3.500 VA S/D 200 KVA 227 3.465.469
372 S.3 / 200 KVA 13 1.939.235
TOTAL 4.028 35.562.201

Pelanggan Non Subsidi PLN 3.717 92,28%


Apr-21
Jun-21
Feb-19

Apr-20
Jun-20
Aug-18

Oct-19
Feb-18

Jun-19

Dec-19
Feb-20

Aug-20
Oct-20
Apr-18

Oct-18

Dec-20
Jun-18

Dec-18

Aug-19

Feb-21
Apr-19

www.pln.co.id | 14
For METI
DAMPAK PV ROOFTOP SEBAGAI MICRO IPP TERHADAP
BIAYA PRODUKSI PEMBANGKIT

Kenaikan Total Biaya Produksi dan BPP Pembangkit


Tahun 2023
7 35 • Contoh studi disimulasikan pada tahun 2023 dengan harga
28,59
energi PV Rooftop sama dengan harga jual PLN kepada
6 30
pelanggan (+- Rp. 1.444,7 / kWh)
5 21,42 25
• Jika PV Rooftop diasumsikan sebagai Micro IPP, maka
4 20 dengan kapasitas PV Rooftop per 1 GWp, CF 17%, akan

Rp/kWh
Triliun

14,27
meningkatkan biaya produksi pembangkit sebesar Rp 1,5
3 6,08 15
4,56
Trilyun/ tahun, dan terus meningkat seiring naiknya
2 7,13 10 kapasitas PV Rooftop
3,03
1 5 • Dengan kewajiban PLN membeli energi listrik PV Rooftop
1,52 selain menaikkan total biaya produksi/ pembelian nergi
0 0 listrik, juga meningkatkan BPP pembangkit sekitar 7
S1 - Base S2 - Base S3 - Base S4 - Base
Rp/kWh, dan terus meningkat seiring peningkatan
(1 GWp) (2 GWp) (3GWp) (4 GWp)
kapasitas PV Rooftop
Total Cost (Triliun) BPP (Rp/kWh)

Source : KAJIAN LAPI ITB - Optimasi Penetrasi PLTS www.pln.co.id | 15


For METI
DAMPAK INTEGRATION COST TERHADAP VRE
• Jika intermitensi atau variatif alami dari PV Rooftop
sekitar 10% maka diperlukan minimal backup kapasitas
seperti penggunaan baterai dengan kapasitas sebesar
10%
• backup cost dengan baterai sebesar 248,7 Milyar / tahun
per 1 GWp PV Rooftop

1. Plant Levelized Cost ; LCOE


2. Integration Cost
1. Grid Impact Cost; Additional Infrastruktur Cost
2. Balancing Impact Cost ; VRE Energy forecast
accuration mitigation Cost
3. Adequation Cost / back up Cost; Availability dan
Inertia Cost

3. System Cost

Source : Agora Energiewende (2015) www.pln.co.id | 16


For METI
Kesimpulan dan Solusi
• PLN mendukung pembangunan PLTS Atap sebagai bagian dari strategi pengembangan pembangkit EBT sesuai dengan
program pemerintah untuk peningkatan bauran EBT 23% pada tahun 2025
• Pengembangan pembangkit EBT harus mempertimbangkan : keselarasan supply demand, potensi ketersediaan sumber energi
local, solusi untuk mengurangi pemakaian BBM dan kapabilitas serta kapasitas Industri dalam negeri sehingga mengurangi impor.
• Dalam skala kecil, PLTS Atap tidak berpengaruh terhadap kehandalan sistem, namun dalam skala besar apabila terjadi kondisi
intermitten (mendung / kehilangan sumber radiasi matahari) maka dapat membuat terganggunya suplai listrik dari sistem PLN
• PLN harus menyediakan “spinning reserve” atau standby unit yang setara dengan jumlah kemungkinan kehilangan daya pada
saat terjadinya kondisi intermitten. Apabila digunakan baterai maka backup cost yang dikeluarkan sebesar 248,7 Milyar / tahun
per 1 GWp PV Rooftop
• Dengan kapasitas PV Rooftop per 1 GWp, CF 17%, akan meningkatkan biaya produksi pembangkit sebesar Rp 1,5 Trilyun/
tahun atau menaikkan BPP sekitar 7 Rp/kWh (asumsi harga energi rooftop = 100% tariff listrik). Kenaikan BPP tersebut akan
meningkat seiring naiknya kapasitas PV Rooftop. Kenaikan BPP juga berdampak kepada peningkatan subsidi listrik dari pemerintah.
• Solusi yang ditawarkan PLN :
• Untuk pelanggan PLTS Atap yang masuk dalam system PLN harus memiliki baterai sebagai cadangan guna mencegah
terjadinya kehilangan daya secara mendadak dalam waktu yang bersamaan
• Harus terintegrasi dalam 1 platform aplikasi pengendali yang terhubung ke system PLN sehingga kejadian kondisi
intermitten dapat diketahui secara dini dan dapat diantisipasi
• Ketentuan Energi listrik Pelanggan PLTS Atap yang diekspor dihitung dengan factor kali 65% sesuai permen ESDM
No. 49/2019 sudah sangat feasible untuk pengembalian investasi (mengingat berdasarkan kajian kelayakan pengembalian
modal, dengan factor kali sebesar 58% dari energi ekspor sudah feasible) sehingga tidak membebani BPP dan tidak
berdampak kepada peningkatan biaya subsidi listrik dari pemerintah

www.pln.co.id |17
For METI
Terima Kasih

For METI

Anda mungkin juga menyukai