Anda di halaman 1dari 36

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia

Regulasi dan Progres Implementasi


Waste to Energy

Webinar “Mengurai Tantangan, Optimalisasi dan Peluang Waste to Energy”


8 Juli 2020

Andriah Feby Misna


Direktur Bioenergi
Direktorat Jenderal EBTKE

www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 1


Daftar Isi

a. Latarbelakang 3

b. REGULASI PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI ENERGI 8

c. POTENSI DAN IMPLEMENTASI 19

d. TEKNOLOGI RDF UNTUK ENERGI 24

e. PENUTUP 33
PENDAHULUAN

3
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 3
REALISASI DAN TARGET BAURAN ENERGI NASIONAL
 13% – 15% PLT EBT
9.15%  2% – 5% PLT Bio
 2% - 3% BBN

 6.2% berasal dari PLT EBT 20.12%


 2.95% berasal dari BBN

37.15%
 1% – 3% Pellet (RDF)
Sampah / Biomasssa

33.58%

2019 2025

4
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 4
TARGET PENGURANGAN EMISI

PARIS GREEMENT
29% Pengurangan Emisi dari BAU pada tahun 2030 dan
41% dengan bantuan internasional

ENERGI SAMPAH PERTANIAN KEHUTANAN INDUSTRI


TARGET PENGURANGAN TARGET PENGURANGAN TARGET PENGURANGAN TARGET PENGURANGAN TARGET PENGURANGAN
UNCONDITIONAL SCENARIO : 11% UNCONDITIONAL SCENARIO : 0.38% UNCONDITIONAL SCENARIO : 0.32% UNCONDITIONAL SCENARIO : 17.2% UNCONDITIONAL SCENARIO : 0.1%
CONDITIONAL SCENARIO : 14% CONDITIONAL SCENARIO : 1% CONDITIONAL SCENARIO : 0.13% CONDITIONAL SCENARIO : 23% CONDITIONAL SCENARIO : 0.11%

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 55


Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29% atau
hingga 41% dengan bantuan dari Internasional dari
BAU pada tahun 2030
Upaya Dari Sektor Energi:
1 Pengalihan subsidi untuk sektor produktif 3 Program
2010-2014: US$ 98 Milyar Mandatori B30
2015-2019: US$ 52 Milyar
4 Implementasi program
2 Target kontribusi EBT sebesar 23% Waste to Energy
pada 2025

14
REGULASI PEMANFAATAN
SAMPAH MENJADI ENERGI

7
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 7
PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI ENERGI
ADALAH BAGIAN DARI PENGELOLAAN SAMPAH
PENGELOLAAN SAMPAH (UU NOMOR 18 TAHUN 2018) Pengelolaan Sampah adalah
kewajiban dan wewenang
MENINGKATKAN
KESEHATAN MASYARAKAT Pemerintah Daerah
PENGELOLAAN
SAMPAH
TUJUAN MENINGKATKAN
KUAITAS LINGKUNGAN
Pengelolaan Sampah adalah
SAMPAH SEBAGAI
SUMBER ENERGI layanan yang harus disediakan
oleh Pemerintah Daerah

PENGURANGAN SAMPAH PENANGANAN SAMPAH


Pemerintah Daerah
wajib menyediakan
PEMILAHAN
BIAYA PENGELOLAAN
Reduce SAMPAH (TIPPING FEE)
PENGUMPULAN

Recycle PENGANGKUTAN
Waste to Energy adalah upaya
PENGOLAHAN WtE untuk mengatasi masalah lingkungan
Reuse yang disebabkan oleh SAMPAH,
PEMPROSESAN AKHIR

www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 8


WASTE CONVERSION

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 99


REGULASI TERKAIT PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI ENERGI (PLTSa) 1/2

UU 18/2008 tentang PENGELOLAAN SAMPAH


1 UU 30/2007 tentang Energi
2
 Mengatur penyediaan dan pemanfaatan energi  Pengelolaan sampah bertujuan untuk
secara berkelanjutan. meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas
 Mewajibkan pemerintah dan pemerintah daerah lingkungan serta menjadikan sampah sebagai
untuk memanfaatkan energi baru terbarukan sesuai sumber daya.
dengan kewenangannya.  Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai
 Mewajibkan pemerintah dan pemerintah daerah wewenang untuk menyelenggarakan pengelolaan
menyediakan insentif untuk pemanfaatan energi sampah skala kabupaten/ kota sesuai dengan
baru terbarukan. norma, standar, prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
UU 30/2009 tentang Ketenagalistrikan
3 PP 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional
 Tenaga listrik mempunyai peran yang sangat penting 4
dan strategis dalam mewujudkan tujuan  Kebijakan Energi Nasional untuk mewujudkan
pembangunan nasional. Kemandirian Energi dan Ketahanan Energi
 Usaha penyediaan tenaga listrik dikuasai oleh nasional.
negara.  Mengatur peran Energi Baru dan Energi Terbarukan
 Pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk paling sedikit mencapai 23% dalam Bauran Energi
menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah Nasional pada tahun 2025 sepanjang
yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar. keekonomiannya terpenuhi.
REGULASI TERKAIT PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI ENERGI (PLTSa) 2/2
PERMEN ESDM 50/2017 50/2017 tentang
5 Perpres 35/2018 Percepatan Pembangunan 6 Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan
PLTSa di 12 Kota Pilot Project untuk Listrik
 Bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah
mengatasi permasalahan lingkungan yang  Mengatur mekanisme pembelian dan tarif
diakibatkan permasalahan sampah yang bersifat tenaga listrik yang berasal dari sumber energi
darurat. terbarukan.
 Pengelolaan sampah dilaksanakan untuk  Mewajibkan PLN untuk membeli listrik dari
mengurangi volume sampah secara signifikan demi sumber energi terbarukan dengan mengacu
kebersihan dan keindahan kota serta mendapatkan pada Kebijakan Energi Nasional dan Rencana
nilai tambah sampah menjadi energi listrik. Umum Ketenagalsitrikan.

Permen LHK No. P.24/2019 tentang Bantuan


7 PMK N0. 48/2019 tentang Pengelolaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik
8 BLPS Bagi Proyek Percepatan PLTSa
 Mengatur mekanisme penyaluran Dana Bantuan  Mengatur besaran bantuan BLPS dan metode
BLPS dari Pemerintah Pusat kepada pemerintah perhitungannya.
daerah.  Mengatur tata cara pengusulan Bantuan BLPS
 Mengatur mekanisme pelaporan realisasi Dana oleh Pemda dalam rangka proyek percepatan
Bantuan BLPS oleh pemerintah daerah kepada pembangunan PLTSa dan persyaratannya.
Pemerintah Pusat.

3
KEBIJAKAN PEMBELIAN TENAGA LISTRIK DARI PLTSa
PROYEK PERCEPATAN PLTSa
NO SUBJEK YANG DIATUR PROYEK PLTSa REGULER (NON-PERCEPATAN)
PROYEK STRATEGIS NASIONAL
WTE ACCELERATION PROJECT
1 Dasar Hukum - Peraturan Presiden Nomor 58/2017 tentang Proyek Permen ESDM Nomor 50/2017 tentang Pemanfaatan Energi
Strategis Nasional Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik
- Peraturan Presiden Nomor 35/2018 tentang Proyek
Percepatan Pembangunan PLTSa

2 Lokasi 12 Kota : DKI Jakarta, Jawa Barat (Kota Bandung), Untuk semua wilayah di Indonesia, kecuali 12 kota yang
Tangerang Selatan, Tangerang, Bekasi, Semarang, terdaftar dalam Proyek Percepatan Pembangunan PLTSa
Surakarta, Surabaya, Palembang, Bali (Kota
Denpasar), Makassar, Sulawesi Utara (Kota Manado)
3 Teknologi Proven - Thermal Proven - Thermal & Non - Thermal

4 Dukungan Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat memberikan dukungan pendanaan Pemerintah Pusat tidak menyediakan dukungan pendanaan
Tipping Fee (maksimum 49% dari total Tipping Fee ) untuk Tipping Fee
WTE ACCELERATION PROJECT
5 Periode PJBL 20 tahun sejak COD 20 tahun sejak COD
6 Harga Pembelian Listrik - untuk kapasitas ≤ 20 MW - Untuk daerah dimana Biaya Pembangkitan Listrik (BPP) Regional
= US$ 13.35 cent / kWh > Rata-Rata Biaya Pembangkitan Listrik (BPP) Nasional
= Maksimal 100% x BPP Regional

- untuk kapasitas > 20 MW - Untuk daerah dimana Biaya Pembangkitan Listrik (BPP) Regional
= 14.54 – (0.076 x kapasitas kontrak) ≤ Rata-Rata Biaya Pembangkitan Listrik (BPP) Nasional
= Kesepakatan para pihak
(juga berlaku untuk Sumatera, Jawa dan Bali)

7 Ketentuan tentang Harga - Tanpa negosiasi - Menggunakan harga referensi, negosisasi dengan PLN dimungkinkan
- Tanpa ekskalasi - Tanpa ekskalasi
- Berlaku setelah COD - Berlaku setelah COD
- Termasuk semua jaringan interkoneksi dari lokasi - Penyediaan jaringan interkoneksi didasarkan pada skema B2B
PLTSa ke grid PT PLN (Persero)
www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 12
12
POTENSI DAN IMPLEMENTASI

13
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 13
Data Timbulan
Sampah Nasional

Keterangan Ditimbun di TPA Tidak Terkelola

Jumlah sampah per hari (ton/hari) 864.469 3.964.946

Jumlah sampah per bulan (ton/bulan) 26.934.063 118.948.388

Jumlah sampah per tahun (ton/tahun) 315.531.101 1.447.205.389

Potensi listrik dari sampah (MW) 8.645 39.649


(Asumsi 100-ton sampah menghasilkan 1 MW)

Sumber: Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 14


14
Potensi Biomassa
untuk Listrik
No Potential Sumatera Kalimantan Jamali Nusa Sulawesi Maluku Papua Total
Tenggara (Mwe)
1 Kelapa Sawit 8,812 3,384 60 - 323 - 75 12,654
2 Tebu 399 - 854 - 42 - - 1,295
3 Karet 1,918 862 - - - - - 2,781
4 Kelapa 53 10 37 7 38 19 14 177
5 Sekam Padi 2,255 642 5,353 405 1,111 22 20 9,808
6 Jagung 408 30 954 85 251 4 1 1,733
7 Singkong 110 7 120 18 12 2 1 271
8 Kayu 1,212 44 14 19 21 4 21 1,335
9 Kotoran Sapi 96 16 296 53 65 5 4 535
10 Sampah 326 66 1,527 48 74 11 14 2,066

Total Potensi 15,588 5,062 9,215 636 1,937 67 151 32,654

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 15


15
Sumber : Direktorat Pengelolaan Sampah, KLHK
PETA POTENSI WTE
RIAU Kepulauan Riau Sulawesi Selatan Sulawesi Utara
• Kota Pekanbaru • Kota Batam • Kota Makassar • Kota Manado

Sumatera Utara
• Kota Medan
• Kab. Dili Serdang

Sumatera Selatan
• Kota Palembang

BANTEN Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur BALI


• Kota Tangerang • Kota Bekasi • Kota Semarang • Kota Surabaya • Kota Denpasar
• Kota Tangerang • Kota Bandung • Kab. Semarang • Kab. Banyuwangi
Selatan • Kota Depok • Kab. Sragen • Kab. Sidoarjo
• Kab. Tangerang • Kab. Bandung • Kota Surakarta • Kab. Pasuruan
• Kab. Subang
• Kab. Garut
KRITERIA:
• Timbulan sampah > 1000 ton / hari, termasuk 12 kota/kabupaten yang masuk dalam Perpres 35/2018.
• Masuk sebagai daerah dengan Data Fiskal berkategori Tinggi dan Sangat Tinggi berdasarkan PMK No. 119 / PMK.07 / 2017 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah.
PPROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTSa
ISU YANG ADA

Di beberapa kota besar Indonesia mengalami


1
DARURAT SAMPAH.
DARURAT SA
2 Sampah dapat menimbulkan masalah lingkungan Peraturan Prersiden No. 35 tahun 2018 tentang
dan kesehatan. Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah
Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi
3 Keterbatasan lahan dan daya tapung TPA. Ramah Lingkungan.

Diperlukan teknologi yang dapat mengatasi Kota yang menjadi Pilot Project:
4
permasalah sampah dalam jumlah yang signifikan 1. Provinsi DKI Jakarta 7. Kota Surakarta
dalam waktu yang relative singkat  PLTSa. 2. Kota Tangerang 8. Kota Surabaya
3. Kota Tangerang Selatan 9. Kota Makassar
5 Pembangunan PLTSa membutuhkan biaya investasi 4. Kota Bekasi 10. Kota Denpasar
dan O&M yang tinggi. 5. Kota Bandung 11. Kota Palembang
6. Kota Semarang 12. Kota Manado.
5 Keterbatasan pendanaan oleh pemerintah daerah.

17
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 17
Pokok-Pokok Perpres Nomor 35/2018
Kewajiban Pemerintah
Tentang Percepatan Program Pembangunan PLTSa Daerah :

Pemerintah Kabupaten/Kota atau Pemerintah Provinsi


dapat menugaskan BUMD, melakukan kompetisi badan Melakukan Pra-FS;
usaha, atau mengusulkan kepada Menteri ESDM untuk
menugaskan BUMN sebagai pengembang PLTSa Menjaminan ketersediaan
feedstock sesuai Pra-FS;

 KESDM menetapkan harga dan formula untuk pembelian Memastikan ketersediaan


tenaga listrik oleh PT PLN (Persero). lokasi pembangunan PLTSa
 Menugaskan PT PLN (Persero) untuk membeli tenaga listrik dalam Rencana Tata Ruang
yang dihasilkan dari PLTSa. Wilayah Provinsi/Kabupaten/
Kota;
Pemerintah pusat dapat memberikan bantuan Biaya Berkomitmen untuk
Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) kepada Pemda,
paling tinggi Rp 500,000 per ton sampah. mengalokasikan dana untuk
Biaya Layanan Pengolahan
Sampah (BLPS).
Skema
Pengusahaan PLTSa *)

PEMERINTAH LENDER KEMENKEU


PUSAT
(Kemenkeu, KLHK)
Bantuan Biaya Layanan Subsidi/Kompensasi
Lending Agreement
Pengolahan Sampah

PEMDA PKS PENGEMBANG PJBL


PLTSa PT PLN
- Pemilik sampah Rp/ton sampah Rp/kWh
- Inisitaor & Penanggung (BLPS)
Jawab Proyek
- Menunjuk BUMD atau EPC Contract Penugasan
malaksanakan kompetisi Pembelian Listrik
Badan Usaha
- Membuat Pre-FS
EPC KESDM
CONTRACTOR

Permohonan Penugasan Pembelian Listrik kepada PT PLN (Persero)


Garis Kontraktual
Garis Koordinatif/
*) Berdasarkan Perpres No. 35/2018 Supporting Line
RINGKASAN STATUS PROYEK-PROYEK PLTSa
PROGRAM PERCEPATAN DI 12 KOTA
Sejak Perpres 35/2018 diterbitkan pada bulan April 2018,
1 implementasi Proyek Percepatan Pembangunan PLTSa berjalan lambat.

Ringkasan status Program Percepatan PLTSa:


2
1. Sudah PJBL
1) Kota Surabaya (COD Smt I 2020).
2) Kota Surakarta (tapah konstruksi).
3) Provinsi DKI Jakarta (pemenuhan FC).

2. Sudah ada pengembang


1) Kota Palembang (Penyusunan FS).
2) Kota Tangerang (Pembahasan PKS).

3. Persiapan Lelang
1) Kota Bandung (Prov. Jawa Barat)
2) Kota Tangerang Selatan
3) Kota Bekasi
4) Kota Semarang
5) Kota Denpasar (Prov. Bali)
6) Kota Makassar.
7) Kota Manado (Prov. Sulawesi Utara)

20
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 20
Implementasi Proyek PLTSa
COD / Kapasitas Harga Pembelian
No Nama Perusahaan Lokasi Status / Keterangan
Rencana COD Kontrak (MW) Listrik

1 PT Navigat Organic 2011 Bekasi 12 - Non-Percepatan; Sudah berhenti operasi; LFG

2 PT Navigat Organic 2012 Bali 2 - Non-Percepatan; Sudah berhenti operasi; LFG

3 PT Navigat Organic 2013 Bekasi 2 - Non-Percepatan; Sudah berhenti operasi; LFG

4 PT Sumber Organik 2015 Surabaya 2 Rp 1.250/kWh Non-Percepatan; Beroperasi; LFG

5 PT Bhumi Pandanaran Sejahtera 2019 Semarang 0,8 Rp1 .119/kWh Non-Percepatan; Beroperasi; LFG

6 PT Sumber Organik 2020 Surabaya 9 US$ 13.35 Ȼ/kWh Proyek Percepatan; Konstruksi; Gasifikasi

PT Solo Cipta Marga Pembangunan


7 2022 Solo 5 US$ 13.35 Ȼ/kWh Proyek Percepatan; Konstruksi; Gasifikasi
Perumahan (PT SCMPP)

8 PT Jakarta Solusi Lestari 2023 Sunter, Jakarta 35 US$11.88 Ȼ/kWh Proyek Percepatan; Pemenuhan FC, Insinerator

TOTAL KAPASITAS PLTSa ON-GRID, JUNI 2020 2,8


IMPLEMENTASI PLTSa DI SEMARANG

PLTSa Jati Barang


 Luas lahan 46,02 Ha
 Volume sampah 1.200 ton/hari
 Perkiraan kapasitas 10 – 20 MW

Status Proyek Percepatan PLTSa: Status Proyek PLTSa LGF 800kW


 Untuk pembangunan PLTSa thermal (insenerator), Pemkot  Developer : PT Bhumi Pandanaran Sejahtera (BUMD Kota
Semarang mendapatkan bantuan teknis dari Pemerintah Semarang).
Australia melalui Kerja Sama Indonesia – Australia (KIAT) untuk  Pembangunan mendapat hibah dari Kerajaan Denmark melalui
penyusunan OBC (Outline Bussiness Case). Program ESP3 senilai DKK 24,75 juta atau Rp 49,5 miliar.
 Konsultan penyusunan OBC : PwC.  Menteri ESDM telah mengeluarkan surat Penugasan Pembelian
 KIAT telah menyerahkan hasil OBC kepada Pemerintah Kota Listrik dari PLTSa LFG Semarang kepada PT PLN (Persero)
Semarang. melalui Keputusan Menteri ESDM No. 167 K/26/MEM/2019,
 Untuk FBC akan kembali mendapat dukungan teknis dari KIAT. tanggal 12 September 2019.

 Jika semua proses lancar, pemenang lelang akan didapat pada  PJBL ditandatangani pada 4 Oktober 2019, dengan harga
Mei 2021. pembelian tenaga listrik : Rp1 .119/kWh. Masa kontrak 8 tahun
sejak COD dengan skema Take Or Pay.
 Perkiraan investasi sebesar USD 120 juta.
 Pada 31 Desember PLTSa LFG Semarang telah COD dengan
 Perkiraan COD tahun 2022/2023 kapasitas 200 kW, karena pada saat komisioning, gas yang
diproduksi hanya menghasilkan 200 kW.
www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 22
IMPLEMENTASI PLT SAMPAH BENOWO - SURABAYA
PLTSa LFG PLTSa THERMAL
1,65 MW  2 MW GASIFIKASI : 8,31 MW  9 MW
COD : 2015 RENCANA COD : SMT II 2020

PROYEK PLTSa REGULER PROYEK PERCEPATAN PLTSa


- PLTSa Benowo merupakan - Masuk dalam proyek Percepatan
proyek kerja sama Pemerintah Pembangunan PLTSa
Kota Surabaya dengan berdasarkan Perpres No.
PT Sumber Organik (PT SO). 35/2018.
- Menggunakan skema BOT - Perubahan Penugasan
(Built, Operate, Transfer). Pembelian Tenaga Listrik
- Tiap hari sampah yang masuk berdasarkan Keputusan Menteri
ke TPA Benowo mencapai ± ESDM No. 2906/23/MEM.L/2018,
1.200 ton/hari. tanggal 11 Juli 2018).

- PJBL antara PT SO dan PT - Progres pembangunan fisik pada


PLN berlaku selama 20 tahun. Maret 2020 : 95%

- Harga listrik untuk unit 1 (LFG): - Harga listrik untuk unit 2


Rp 1.250/Kwh. (thermal): US$ 13.35 cent/kWh.

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 23


23
TEKNOLOGI RDF UNTUK ENERGI

24
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 24
KAJIAN KPK ATAS PERMASALAHAN DALAM
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTSa
DIREKTIF
1 a. Kebijakan percepatan penanganan darurat sampah yang diatur
delam Perpres tidak operasional mengatasi masalah sampah secara
tuntas.
b. Kebijakan tidak memperhatikan kemampaun daerah dalam
implementasinya.

MODEL BISNIS YANG DIATUR DALAM KEBIJAKAN TIDAK SUSTAINABLE


2 a. Kontrak bisnis yang terpisah antar Pemda-Pengembang dan
Pengembang-PLN mengakibatkan praktek bisnis yang tidak fair.
b. Tipping fee memberatkan Pemda (Anggaran Pemda vs Anggaran
BLPS senilai 49% bantuan).
c. Tidak ada jaminan kelanjutan besaran BLPS setiap tahunnya.
d. Tarif listrik membeartkan PLN.
e. Ketidakjelasan ruang lingkup pembiayaan pada komponen Tipping
Fee dan FiT.

Mendorong Pengolahan Sampah


Teknologi mengikat pengelolaan sampah hanya untuk diolah menjadi
3 listrik (Waste to Electricity). Menjadi RDF

25
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 25
GAMBARAN UMUM REFUSE DERIVED FUEL

Refuse Derived Fuel (RDF)


RDF adalah Bahan Bakar yang berasal dari limbah (sampah) yang telah
melalui proses homogenisasi menjadi ukuran butiran kecil atau dibentuk
menjadi pelet yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil

Kelebihan dan Kekurangan RDF (Skala Besar dan Kecil)


Kelebihan Kekurangan
• Mengurangi timbulan sampah • Kualitas kalori RDF sangat
dalam jumlah yang signifikan tergantung dari jenis sampah
dalam waktu relatif singkat. yang dimanfaatkan. Sumber dan Contoh Pemanfaatan RDF
• RDF dapat diproduksi dalam • Konten energi hanya setara
waktu cepat (pemanfaatan dengan low rank coal. RDF dapat diproduksi dari berbagai jenis limbah,
seperti municipal solid waste (MSW) atau limbah padat
langsung). • Memerlukan biaya pre perkotaan, limbah industri, limbah komersial, ataupun
• Dapat dimanfaatkan untuk tearment jika pemilahan limbah pertanian/hutan.
berbagai jenis teknologi termal. sampah pada sumbernya
belum berjalan dengan baik Contoh Pemanfaatan RDF: RDF Plant di Cilacap dan
(masih bercampur antara Proyek TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) di
organik, non-organik), Klungkung

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 26
RDF – A BREAKTHROUGH IN WASTE MANAGEMENT
Dalam Indonesian 1st NDC, disebutkan bahwa salah Diperlukan infrastruktur pengolahan
satu upaya untuk mencapai penurunan emisi GRK sampah dalam berbagai skala, terutama
sebesar 29% pada 2030 adalah melalui skala kawasan yang efektif mengatasi
pengelolaan sampah, salah satunya implementasi timbulan sampah yang tidak terlalu besar.
Waste to Energy.

Teknologi PLTSa sebagai bagian dari


Sampah merupakan sumber daya,
penanganan sampah sangat baik
mempunyai potensi biomassa yang
untuk mengurangi timbulan sampah,
dapat dimanfaatkan sebagai energi
namun investasi dan O&M cost-nya
(energy recovery).
sangat tinggi.

WHY
Tidak semua Pemda mampu
untuk menyediakan BLPS untuk
operasional PLTSa.
RDF? Peningkatan jumlah energi
terbarukan dalam energy mix.

RDF merupakan breakthrough dalam


pengelolaan sampah, dapat
Diperlukan pilihan teknologi mengurangi timbulan sampah, dapat
penanganan sampah yang dikembangkan dalam berbagai skala,
terjangkau sehingga dapat sejalan dengan upaya 3R, dapat
menekan biaya BLPS yang harus dimanfaatkan untuk pembangkit listrik
dikeluarkan Pemerintah Daerah. dan menyediakan energi bersih bagi
masyarakat.
27
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 27
PETA POTENSI RDF Sumber : Direktorat Pengelolaan Sampah, KLHK

ACEH Kepulauan Riau Kep. Bangka Belitung Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan PAPUA
• Kota Banda Aceh • Kota Batam • Kab.Bangka*) • Kab. Tanah Laut • Kab. Maros*) • Kota Mimika
• Kab. Belitung • Kab. Kotabaru • Kab. Pangkajene
Kepulauan*

Sumatera Utara
• Kota Medan

Sumatera Barat
• Kota Padang

Sumatera Selatan
• Kota Palembang
• Kab. Musi Banyuasin
• Kab. Muara Enim
• Kab. Lahat
• Kab. Lampung
Selatan*)

BANTEN Jawa Barat Jawa Tengah


• Kab. Indramayu BALI NTB
• Kab. Tangerang • Kab. Rembang*) Jawa Timur NTT
• Kab. Sukabumi
• Kota Cilegon • Kab. Cilacap • Kab. Gresik • Kab. Buleleng • Kab. Lombok • Kota
• Kota Sukabumi*)
• Kota Bogor • Kab. Banyumas • Kab. Tuban Barat Kupang
• Kab. Bogor • Kab. Jepara*) • Kab. Probonlinggo
• Kab. Bekasi
• Kota Bekasi
• Kota Cirebon*)
• Kab. Cirebon
KRITERIA: *) Kab/Kota yang mempunyai Data Fiskal Daerah berkategori ‘Sedang’, ‘Rendah’, atau
• Timbulan sampah > 120-ton/hari ‘Sangat Rendah’ berdasarkan Permen Keuangan No. 119/PMK.07/2017 tentang Peta
• Terdapat pabrik semen dan/atau PLTU di dekat kab/kota tersebut Kapasitas Fiskal Daerah.
PLTU MILIK PT PLN (PERSERO) YANG BERPOTENSI DILAKUKAN COFIRING BIOMASA
Sumber: PT. PLN (Persero)

Untuk memenuhi kebutuhan cofiring di


PLTU milik PLN, dibutuhkan pellet
biomassa sebesar 4,16-juta ton/tahun
(pellet biomassa 5%&30%); atau
pellet sampah sebanyak 749-ribu
ton/tahun (presentase pellet sampah 1%).

PEMANFAATAN
SAMPAH UNTUK
DIJADIKAN RDF
SEBAGAI CO-FIRING
DENGAN BATUBARA
PADA PLTU
ROADMAP IMPLEMENTASI COFIRING BIOMASSA/SRF PADA PLTU
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Uji Coba Cofiring • Uji Coba Cofiring Lanjutan • Operasi cofiring secara • Konversi PLTU Cofiring
• Konversi PLTU Cofiring Tahap 2 (prioritas
Tahap pertama • Penyusunan Regulasi dan kontinyu; kapasitas PLTU besar, feedstock sudah cukup Tahap 3 (prioritas ke
Standar; • Konversi PLTU Cofiring Tahap hasil dari peningkatan feedstock tahap 1); kapasitas PLTU kecil yang
memiliki feedstock sudah
• Identifikasi teknologi dan 1 (prioritas kapasitas PLTU • Peningkatan feedstock Tahap 2 (peningkatan
besar serta memiliki cukup hasil dari
ketersediaan feedstock; feedstock pada daerah yang memiliki PLTU
feedstock yang besar dalam peningkatan feedstock
• Penyusunan dokumen teknis: kapasitas kecil);
range 50 km dari PLTU; tahap 2)
KKP, KKO, DED, Kajian Risiko,
Rekomendasi teknis, dll; • Peningkatan feedstock Tahap
1 (peningkatan feedstock
• Manajemen feedstock dan
pada daerah yang memiliki
kontinyuitas pasokan
PLTU kapasitas besar)
• Pengoperasian Pilot Project
LOKASI UJICOBA COFIRING
PLTU PLTU PLTU PLTU PLTU PLTU PLTU PLTU PLTU
PARAMETER
JERANJANG PAITON KETAPANG INDRAMAYU TENAYAN REMBANG SANGGAU ANGGREK BELITUNG
KAPASITAS 2X 25 MW 2 x 400 MW 2 X 10 MW 3 X 330 MW 2 X 110 2 X 315 MW 2 X 7 MW 2 X 27,5 MW 2 X 16,5 MW
TIPE BOILER CFB PC CFB PC CFB PC Stoker CFB CFB
SKENARIO UJICOBA
(% BIOMASA)
1, 3, 5 1, 3, 5 1, 3, 5 1, 3, 5 5 5 5, 10, 15 1, 3, 5 1, 3, 5

TIPE BOILER Cangkang Wood Chips


UJICOBA
Sampah RDF Wood Pellet Cangkang Sawit Wood Pellet Cangkang Sawit Wood Pellet Cangkang Sawit
Sawit Lamtoro
(Dalam Proses (Dalam Proses
HASIL UJICOBA LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK LAYAK
Pengujian) Pengujian)

• PLTU Paiton sudah dalam tahap implementasi operasi cofiring


• 8 Lokasi PLTU lainnya akan segera memulai tahap ujicoba CoFiring yaitu PLTU Sintang 3x7 MW, PLTU Berau 2x7 MW, PLTU Talaud 2x3 MW, Sumber: PT. PLN (Persero)
PLTU Ropa 2x7 MW, PLTU Bolok 2x16,5 MW, PLTU Lontar 2x315 MW dan PLTU Bangka Baru 2x30 MW.
POTENSI CO-FIRING BIOMASSA DI PLTU MILIK PT PLN (PERSERO)
UNTUK MENINGKATKAN BAURAN EBT

% 1% Biomassa 3% Biomassa 5% Biomassa 10% Biomassa


URAIAN
Kapasitas (MW) 18.154 18.154 18.154 18.154

Produksi/tahun (kWh) 127,223,232,000 127,223,232,000 127,223,232,000 127,223,232,000

Prod. listrik dari biomasa/tahun (kWh) 1,272,232,320 3,816,696,960 6,361,161,600 12,722,323,200

Peningkatan Bauran Energi (%) 0,18 0,54 0,90 1,79

Catatan:
1) Kapasitas PLTU merupakan total kapasitas PLTU milik PLN dan anak perusahaan PLN (Sumber data: PLN)
2) Peningkatan bauran energi terhadap Bauran Energi Primer EBT tahun 2019 sebesar 9,15% (Sumber data:Pusdatin)
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM RDF BERBASIS SAMPAH / BIOMASA
Program Citarum Harum
01 Pembangunan RDF Plant sebagai implementasi pemanfaatan teknologi RDF
pada program Citarum Harum merupakan Kerjasama Kementerian ESDM,
Kementerian PUPR, PT PLN (Persero) dan PT Indonesia Power.

Biomass Operation System of Saguling (BOSS)


02 Program BOSS untuk Saguling Clean merupakan program dari PT Indonesia
Power dengan memanfaatkan eceng gondok sebagai sumber biomasa untuk
PLTBm dan co-fieing pada PLTU.

Jeranjang Olah Sampah Setempat (JOSS)


03 Rencana implementasi JOSS di TPA Kebon Kongok dengan mengkonversi
sampah menjadi pellet sebagai bahan bakar untuk co-firing pada PLTU
Jeranjang, Lombok.

PLN’s Green Booster


04 PT PLN (Persero) sedang melakukan kajian dan menyusun roadmap
pelaksanaan co-firing biomasa pada PLTU yang direncanakan roll out pada
2021 - 2024.

Gerakan Ciliwung Bersih


05 Tempat Olah Samapah Sungai (TOSS) di Sungai Ciliwung, Jakarta sebagai
solusi permasalahan sampah di bantaran Sungai Ciliwung dan
pemanfaatannya sebagai bahan baku energi alternative berskala komunitas.
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 32
PENUTUP

33
www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 33
TANTANGAN PENGEMBANGAN SAMPAH MENJADI ENERGI

Ketidakseragaman pemberian Biaya Layanan Kurangnya kemampuan dan pendanaan Pemda


1 Pengolahan Sampah (BLPS) pada tiap daerah.
5 untuk menyusun dokumen Pra-FS yang baik.
Selain itu aparat Pemda belum cukup familiar
dalam melaksanakan pelelangan untuk
mendapatkan BU Pengelola/Pengembang PLTSa.
Adanya persepsi yang kurang tepat dari
Pemerintah Daerah bahwa penjualan listrik
2 menggantikan kewajiban Pemerintah Daerah
Karakteristik sampah di Indonesia yang tidak
untuk mengelola sampah di daerah melalui
penyediaan BLPS.
6 homogen/belum dilakukan pemilahan serta
memiliki kadar air yang tinggi sehingga
membutuhkan proses dan biaya tambahan untuk
pre-treatment

3 Minimnya alokasi APBD untuk kebersihan dan


pengelolaan sampah. 7
Skala bisnis yang menguntungkan secara
ekonomis membutuhkan modal awal yang cukup
besar dengan biaya O&M yang tinggi

Kebersihan dan pengelolaan sampah masih


4 belum menjadi program prioritas Pemda. Teknologi yang telah terbukti dan teruji sebagian
8 besar masih tergantung dari luar negeri/impor.

www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 34


DUKUNGAN PEMERINTAH
Menciptakan pasar:
 Pemerintah mewajibkan PT PLN untuk Memberikan bantuan Biaya Layanan
membeli listrik dari PLTSa. Pengolahan Sampah bagi proyek yang
 Menetapkan program percepatan PLTSa. masuk dalam program percepatan
 Pelaksanaan co-firing biomasa dengan pembangunan PLTSa.
batubara pada PLTU existing.

Memberikan insentif, kompensasi, Memberikan bimbingan teknis dan


dukungan infrastruktur fisik dan dukungan pelaksanaan Pra-FS kepada
menyederhanakan perizinan Pemerintah Daerah dan Stakeholder
terkait.

Bekerja sama dengan lembaga Menyusun Buku Panduan bagi Calon


internasional /donor/institusi finansial Investor/ Pengembang.
lainnya untuk mendukung proyek PLTSa.

www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 35


www.esdm.go.id
@KementerianESDM
www.ebtke.esdm.go.id
@djebtke

Kementerian ESDM @kesdm


Ditjen EBTKE @djebtke

Kementerian ESDM @kementerian.esdm


Ditjen EBTKE

www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke 36

Anda mungkin juga menyukai