Anda di halaman 1dari 23

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia

Program Pembangunan PLT Sampah Kota

Webinar – “Waste to Energy: Pembangunan PLTSa di Indonesia”


5 November 2020

Elis Heviati
Direktorat Bioenergi

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 1
Daftar Isi

a. LATAR BELAKANG

b. REGULASI PROGRAM PEMBANGUNAN PLTSA

c. IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBANGUNAN PLTSA

d. PENUTUP

2
Latar Belakang

3
33
P PERMASALAHAN DAN KONDISI PENGELOLAAN SAMPAH
KONDISI
PERMASALAHAN
PENGELOLAAN SAMPAH 2020
1 Produksi sampah terus meningkat, di beberapa kota
besar Indonesia mengalami DARURAT SAMPAH.
Pengelolaan sampah yang baik dan benar:
2 Keterbatasan lahan dan daya tapung TPA. ± 49,18%.
Pengelolaan sampah yang tidak baik dan benar
3 Pengurangan sampah pada sumbernya (3R) dan ± 50,82%:
pemilahan sampah belum diimplementasikan - Langsung dibuang ke lingkungan: 18,02%
secara optimal. - Penanganan sampah dengan TPA Open
dumping: 32,8%.
4 Keterbatasan anggaran pengolahan sampah dalam
APBD. 40,09% TPA di Indonesia masih open dumping.

5 Rendahnya / tidak adanya retribusi sampah.


Sampah yang tidak dikelola dengan baik, dapat
mengakibatkan:
6 Pengelolaan sampah belum menjadi prioritas utama
Pemerintah Kota/Kabupaten. - Bau tidak sedap
- Menganggu estetika
7 Rendahnya kepedulian masyarakat. - Merusak kelestarian lingkungan
- Mengganggu Kesehatan masyarakat
- Meningkatnya emisi gas rumah
4 kaca 4
PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI ENERGI
ADALAH BAGIAN DARI PENGELOLAAN SAMPAH
PENGELOLAAN SAMPAH (UU NOMOR 18 TAHUN 2018) Penyelenggaraan pengelolaan
sampah merupakan wewenang
MENINGKATKAN
KESEHATAN MASYARAKAT Pemerintah Kabupaten / Kota
PENGELOLAAN
SAMPAH
TUJUAN MENINGKATKAN
KUAITAS LINGKUNGAN
Pengelolaan Sampah adalah
SAMPAH SEBAGAI
SUMBER DAYA layanan yang harus disediakan
oleh Pemerintah Daerah

Untuk kegiatan layanan


PENGURANGAN SAMPAH PENANGANAN SAMPAH penanganan sampah,
Pemerintah kabupaten/kota
PEMILAHAN
memungut retribusi berdasarkan
Reduce jenis, karakteristik, dan
PENGUMPULAN volume sampah.
Recycle PENGANGKUTAN
Waste to Energy adalah upaya
untuk mengatasi masalah lingkungan
Reuse
PENGOLAHAN
WtE yang disebabkan oleh SAMPAH,
PEMPROSESAN AKHIR BUKAN MASALAH ENERGI

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 5
LATAR BELAKANG PERLUNYA PEMANFAATAN
SAMPAH MENJADI ENERGI

Mengurangi Emisi GRK Merupakan Permasalahan


Memenuhi komitmen pemerintah Lingkungan
untuk mengurangi emisi GRK Persoalan sampah merupakan
sebesar 29% dari BAU pada 2030 permasalahan lingkungan karena
menghasilkan gas methane (CH4) dan
karbindioksida (CO2)0

Mengurangi Volume Target Implementasi Luas


Sampah Dapat dikembangkan di
seluruh daerah dengan
volume sampah yang besar
atau yang mengalami darurat
sampah
Menghasilkan Energi
Sampah mempunyai potensi energi
biomassa dan biogas yang dapat Meningkatkan
dikonversi menjadi energi lain Kebersihan dan Kesehatan

Mengurangi Penggunaan
Keterbatasan Daya Energi Fosil
Tampung TPA Mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil untuk pembangkit listrik dan
meningkatkan ketersediaan pasokan
listrik nasional

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 6
Regulasi Program Pembangunan PLTSa

7
77
KEBIJAKAN PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI ENERGI (1/3)
PROYEK PERCEPATAN PLTSa
NO SUBJEK YANG DIATUR PROYEK PLTSa REGULER (NON-PERCEPATAN)
PROYEK STRATEGIS NASIONAL
WTE ACCELERATION PROJECT
1 Dasar Hukum - Peraturan Presiden Nomor 58/2017 tentang Proyek Permen ESDM Nomor 50/2017 tentang Pemanfaatan Energi
Strategis Nasional Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik
- Peraturan Presiden Nomor 35/2018 tentang Proyek
Percepatan Pembangunan PLTSa

2 Lokasi 12 Kota : DKI Jakarta, Jawa Barat (Kota Bandung), Untuk semua wilayah di Indonesia, kecuali 12 kota yang
Tangerang Selatan, Tangerang, Bekasi, Semarang, terdaftar dalam Proyek Percepatan Pembangunan PLTSa
Surakarta, Surabaya, Palembang, Bali (Kota
Denpasar), Makassar, Sulawesi Utara (Kota Manado)
3 Teknologi Proven - Thermal Proven - Thermal & Non - Thermal
4 Dukungan Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat memberikan dukungan pendanaan Pemerintah Pusat tidak menyediakan dukungan pendanaan
Tipping Fee (maksimum 49% dari total Tipping Fee ) untuk Tipping Fee
WTE ACCELERATION PROJECT
5 Periode PJBL 20 tahun sejak COD 20 tahun sejak COD
6 Harga Pembelian Listrik - untuk kapasitas ≤ 20 MW - Untuk daerah dimana Biaya Pembangkitan Listrik (BPP) Regional
= US$ 13.35 cent / kWh > Rata-Rata Biaya Pembangkitan Listrik (BPP) Nasional
= Maksimal 100% x BPP Regional
- untuk kapasitas > 20 MW - Untuk daerah dimana Biaya Pembangkitan Listrik (BPP) Regional
= 14.54 – (0.076 x kapasitas kontrak) ≤ Rata-Rata Biaya Pembangkitan Listrik (BPP) Nasional
= Kesepakatan para pihak
(juga berlaku untuk Sumatera, Jawa dan Bali)

7 Ketentuan tentang Harga - Tanpa negosiasi - Menggunakan harga referensi, negosisasi dengan PLN dimungkinkan
- Tanpa ekskalasi - Tanpa ekskalasi
- Berlaku setelah COD - Berlaku setelah COD
- Termasuk semua jaringan interkoneksi dari lokasi - Penyediaan jaringan interkoneksi didasarkan pada skema B2B
PLTSa ke grid PT PLN (Persero)
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 8
Pokok-Pokok Perpres Nomor 35/2018
Kewajiban Pemerintah
Tentang Percepatan Program Pembangunan PLTSa (2/3) Daerah :

Pemerintah Kabupaten/Kota atau Pemerintah Provinsi


dapat menugaskan BUMD, melakukan kompetisi badan Melakukan Pra-FS;
usaha, atau mengusulkan kepada Menteri ESDM untuk
menugaskan BUMN sebagai pengembang PLTSa Menjaminan ketersediaan
feedstock sesuai Pra-FS;

▪ KESDM menetapkan harga dan formula untuk pembelian Memastikan ketersediaan


tenaga listrik oleh PT PLN (Persero). lokasi pembangunan PLTSa
▪ Menugaskan PT PLN (Persero) untuk membeli tenaga listrik dalam Rencana Tata Ruang
yang dihasilkan dari PLTSa. Wilayah Provinsi/Kabupaten/
Kota;
Pemerintah pusat dapat memberikan bantuan Biaya Berkomitmen untuk
Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) kepada Pemda,
paling tinggi Rp 500,000 per ton sampah. mengalokasikan dana untuk
Biaya Layanan Pengolahan
Sampah (BLPS).
Pokok-Pokok Permen ESDM Nomor 4/2020 Syarat Mendapat Penugasan Dari
Terkait Pengusahaan PLTSa (3/3) Menteri ESDM

Teknologi yang digunakan adalah teknologi yang ramah Gubernur atau bupati/walikota sesuai
lingkungan dan dapat berasal: kewenangannya, mengusulkan kepada Menteri
dengan melampirkan:
▪ Methane capture : sanitary landfiil, Anaerob digestion.
▪ Thermochemical.
a Profil pengembang;
Mekanisme Pembelian Tenaga Listrik: b Lokasi dan kapasitas;
▪ Penunjukkan langsung kepada pengembag PLTSa yang
telah ditetapkan oleh Pemda. c Rencana COD;
▪ Berdasarkan Penugasan dari Menteri ESDM kepada PT
PLN (Persero).
d Surat penugasan BUMD atau penetapan
pemenang kompetisi pengembang PLTSa dari
Pemda;
Harga Pembelian Tenaga Listrik:
▪ BPP Pembangkitan setempat > BPP Pembangkitan rata- e Kesepakatan harga jual tenaga listrik;
rata nasional, harga pembelian listrik maksimal sebesar
BPP Pembangkitan setempat.
▪ BPP Pembangkitan setempat ≤ BPP Pembangkitan rata- f Data kepemilikan saham hingga Ultimate
Beneficial Owner;
rata nasional, harga pembelian listrik maksimal ditetapkan
berdasarkan kesepakatan para pihak (termasuk Sumatera,
Jawa dan Bali). g Struktur Biaya dan financial model;

h Surat hasil verifikasi studi kelayakan dan studi


Pembangunan Jaringan: penyambungan dari PT PLN (Persero) yang
Dilakukan berdasarkan mekanisme Business to Business. menyatakan proyek PLTSa layak.
10
Implementasi Program
Pembangunan PLTSa

11 11
11
LOKASI PROYEK PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTSa
3 Sudah PJBL
Sulawesi Utara
Sampah : ± 1,000 ton 2 Sudah Ada Pengembang
15 - 20 MW
Persiapan Lelang, PRA-FS/
7 OBC/FBC

DKI Jakarta
Sampah : ± 2,200 ton
35 MW
Palembang (INSINERATOR)
Sampah : ± 1,200 ton
10 - 20 MW
Makassar
(INSINERATOR) Sampah : ± 1,400 ton
Jawa Barat
Sampah : ± 1,820 ton 15 - 20 MW
Tangerang 21 – 29 MW
Sampah : ± 2,000 ton
10 - 20 MW Bali
Sampah : ± 1,200 ton
(RDF & AD Plant) 15 - 20 MW

Tangerang Selatan
Sampah : ± 1000 ton
10 - 20 MW
Surakarta Surabaya Mengolah Sampah ± 16.000 TPD;
Bekasi Semarang Sampah : ± 450 ton Sampah : 1,400 - 1500 ton
Sampah : ± 2,200 ton Sampah : ± 1000 ton 10 MW 9 MW Kapasitas Listrik yang akan
10 – 20 MW 10 - 20 MW (PYROLISIS GASIFIKASI) (GASIFIKASI) Dibangkitkan : 170 – 240 MW

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 12
STATUS PROYEK PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTSa (1/6)
PROVINSI / VOL SAMPAH/ INVESTASI PERKIRAAN
NO PERKIRAAN KAP
DEVELOPER COD
STATUS Tindak Lanjut / Keterangan
KOTA (JUTA USD)
SUDAH PJBL
1 Kota Surabaya 1400 – 1500 49,86 PT Sumber Desember • Amandemen JBL ditandatangani Perlu dilakukan percepatan
(Gasifikasi) ton/hari Organik (SO) 2020 pada tanggal 6 Januari 2020. amandemen PKS antara PT SO dan
• Progres konstruksi 100%. Pemkot Surabaya (sudah ada LO dari
11 MW • Menunggu kedatangan seluruh Kejati Jatim).
(unit 1 : 2 expert engineer yang dibutuhkan
MW, LFG, untuk meng-install control room
COD @ 2015) yang sempat terhambat tidak dapat
masuk ke Indonesia karena Pandemi
Covid-19.
• Untuk bantuan BLPS memerlukan
amandemen PKS.
2 Kota Surakarta 450 ton/hari 57,82 PT Solo Cipta Sept 2021 • PJBL ditandatangani pada 28 Des18. Permasalahan:
(Gasifikasi) Marga • FC ditandatangani 23 Oktober 2019 Rencana COD di September 2021
10 MW Pembangunan dengan support dari China diperkirakan akan mundur karena
(Tahap I : 5 Perumahan Construction Bank (CCB) Indonesia. belum dimulainya konstruksi fisik
MW tanpa (SCMPP) • Groundbreaking untuk konstruksi akibat Pandemi Covid-19.
BLPS) PLTSa Putri Cempo dilaksanakan Usulan Solusi:
pada 23 Oktober 2019. - Mempercepat pelaksaan konstruksi
• Proses land clearing telah selesai. jika kondisi sudah memungkinkan.
Direncanakan akan memulai - Segera melakukan amandemen PJBL
konstuksi fisik, namun terhambat dengan PLN terkait perpanjangan
Pandemi Covid-19. waktu COD.
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 13
STATUS PROYEK PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTSa (2/6)
VOLUME
PROVINSI / SAMPAH/ INVESTASI PERKIRAAN
NO PERKIRAAN
DEVELOPER COD
STATUS Tindak Lanjut / Keterangan
KOTA (JUTA USD)
KAPASITAS

SUDAH PJBL
3 DKI Jakarta - 2200 ton/hari 345,8 PT Jakarta 2023 • PJBL ditandatangani pada 16 Okt’19. Permasalahan:
Sunter Solusi Lestari • Proses financial close PLTSa Sunter PJBL belum effektif karena JSL belum
(Insinerator) 35 MW (PT JSL) terhambat karena lender meminta membayar Jaminan Pelaksanaan dan
Konsorsium PT amandemen PJBL. ada isu internal di JSL dengan
Jakpro dan • Pembahasan amandemen PJBL antara partner, Fortum.
Fortum lain perpanjangan effective date PPA. Usulan Solusi:
• Dalam proses menunggu Government • JSL agar segera memenuhi
Guarantee dari DJPPR, Kemenkeu. persyaratan effective date dan
menandatangani amandemen PPA.
SUDAH ADA PENGEMBANG
4 Kota Palembang 1200 ton/hari 60 - 120 PT Indo Green 2023 • Finalisasi amandemen PKS. Aandemen PKS belum dapat
Power dilakukan, karena Direktur dan
10 - 20 MW Manager PT IGP sedang berada di
China dan terhambat tidak bisa
masuk ke Indonesia sehubungan
dengan Pandemi Covid-19.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 14
STATUS PROYEK PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTSa (3/6)
VOLUME
PROVINSI / SAMPAH/ INVESTASI PERKIRAAN
NO PERKIRAAN
DEVELOPER COD
STATUS Tindak Lanjut / Keterangan
KOTA (JUTA USD)
KAPASITAS

SUDAH ADA PENGEMBANG


5 Kota Tangerang 1000 - 2000 60 - 120 Konsorsium PT 2023 • Pada tanggal 31 Maret 2020 telah Permasalahan:
ton/hari Tangerang ditetapkan pemenang lelang sebagai Belum ditandatanganinya Perjanjian
Nusantara mitra BUMD (PT Tangerang Nusa Kerja sama (PKS) antara BU
10 – 20 MW Global Global), yaitu Consortium Oligo. pemenang lelang dengan
(BUMD) & • Pembahasan PKS antara konsorsium Penanggung Jawab Proyek Kerja
Konsorsium Oligo Partners dengan Pemkot Sama (PJPK).
Oligo Partners Tangerang.
Usulan Solusi:
• Penentuan PJPK dari Proyek PLTSa,
dimana diusulkan bahwa yang Pemkot Tangerang untuk segera
menjadi PJPK adalah Walikota menyelesaikan negosiasi dan
Tangerang. penandatanganan PKS.

PERSIAPAN LELANG (PRA FS/OBC/FBC)


6 Provinsi Jawa 1820 ton/hari 245 - 2023 • Sudah ada persetujuan Viability Gap
Barat Fund (VGF) dari Kemenkeu.
(Kota Bandung) 21 – 29 MW • Persiapan PQ
• Target PQ Semester II 2020.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 15
STATUS PROYEK PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTSa (4/6)
PROVINSI / VOL SAMPAH/ INVESTASI PERKIRAAN
NO KAPASITAS
DEVELOPER COD
STATUS Tindak Lanjut / Keterangan
KOTA (JUTA USD)
PERSIAPAN LELANG (PRA FS/OBC/FBC)
7 Kota Tangerang 1000 ton/hari 60 - 120 - 2023 • Pada 12 Maret 2020 ditandatangani Kesepakatan Permasalahan:
Selatan Induk, Perjanjian Pelaksanaan Fasilitas, dan Pemenuhan persyaratan
10 – 20 MW Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian KPBU membutuhkan waktu
Keuangan, PJPK, dan ADB. yang lama.
• Finalisasi FBC. Usulan Percepatan:
• Target PQ Januari 2021 Pihak-pihak terkait agar
mempercepat proses
penyelesaian agar lelang
dapat segera dilakukan.
8 Provinsi Bali 1200 ton/hari 161 - 2023 • PLTSa Suwung akan dikembangkan dengan Permasalahan:
(Kota Denpasar) skema KPBU-Non VGF, Kemen PUPR akan Belum selesainya
10 – 15 MW mendukung melalui pekerjaan fisik penyiapan persyaratan administrasi
lokasi. proyek KPBU.
• KPPIP telah menyelesaikan gap analysis atas FBC Usulan Solusi:
PLTSa Suwung. Pihak-pihak terkait agar
• Tim KPPIP dan KLHK akan melakukan survey mempercepat proses
lokasi PLTSa Suwung untuk mengkaji penyelesaian dokumen KPBU
permohonan Pemda akan tambahan luasan agar lelang dapat segera
lahan yang diperlukan. dilakukan.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 16
STATUS PROYEK PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTSa (5/6)
VOLUME
PROVINSI / SAMPAH/ INVESTASI PERKIRAAN
NO PERKIRAAN
DEVELOPER COD
STATUS Tindak Lanjut / Keterangan
KOTA (JUTA USD)
KAPASITAS

PERSIAPAN LELANG (PRA FS/OBC/FBC)


9 Kota Semarang 1000 ton/hari 60 - 120 - 2023 • OBC telah diserahkan oleh KIAT (Australi) Permasalahan:
kepada Pemkot Semarang 26 Feb 2020. Progres berjalan relatif lambat.
10 – 20 MW • Berdasarkan hasil OBC, BLPS sebesar Rp Usulan Solusi:
780.555/ton sampah (incinerator). Sedangkan Pemda perlu mempercepat
kemampuan dan komitmen Pemda Rp proses penyelesaian FBC dan
274.000/ton sampah (Rp 100-Milyar/tahun). memulai lelang.
• Penyusunan dokumen FBC, dimana dalam FBC
diminta untuk menyesuaikan dengan
kemampuan fiskal Pemkot.
10 Kota Makassar 1000 ton/hari 60 - 120 - 2023 • OBC telah diselesaikan atas bantuan KEITI Permasalahan:
(South Korea Govt) dan telah diserahkan Progres berjalan relatif lambat.
10 – 20 MW kepada BPKP untuk di-review. Usulan Solusi:
• Sedang penjajakan untuk dilakukan Market Pemda dan K/L terkait perlu
Sounding. mempercepat proses
• Proses FBC akan dikawal oleh Bappenas, saat penyelesaian FBC dan memulai
ini dalam proses review. Bappenas sudah lelang.
mulai berkoordinasi dengan Kementerian
Keuangan untuk pemberian VGF.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 17
STATUS PROYEK PERCEPATAN PEMBANGUNAN PLTSa (6/6)
VOLUME
PROVINSI / SAMPAH/ INVESTASI PERKIRAAN
NO PERKIRAAN
DEVELOPER COD
STATUS Tindak Lanjut / Keterangan
KOTA (JUTA USD)
KAPASITAS

PERSIAPAN LELANG (PRA FS/OBC/FBC)


11 Kota Bekasi 1800 ton/hari 60 - 120 2023 • Pemkot Bekasi akan mengembangkan Permasalahan:
proyek PLTSa baru, kapasitas 19 MW. Belum ada dokumen FS sebagai
10 - 20 MW • Pada awalnya proyek baru ini akan dasar untuk melakukan lelang
dikembangkan dengan skema KPBU. proyek PLTSa.
• Namun karena Pemkot Bekasi tidak dapat
menyediakan lahan, maka Pemkot Bekasi Usulan Solusi:
memutuskan mekanisme Non-KPBU, Pemkot Bekasi perlu
dimana investor yang akan menyiapkan mempercepat proses
lahan untuk lokasi PLTSa tersebut. penyusunan FS dan secara
• Penyusunan dokumen FS. parallel mempersiapkan
pelaksanaan lelang proyek PLTSa
Bekasi.
12 Provinsi 1000 ton/hari 60 - 120 - 2023 • Penyusunan dokumen OBC mendapat Permasalahan:
Sulawesi Utara support dari ICBC Progres berjalan relatif lambat.
(Kota Manado) 10 – 20 MW • Sedang me-review hasil OBC dari konsultan.
Usulan Solusi:
• Pembangunan PLTSa bersamaan dengan
pembangunan TPA Regional oleh Pemda dan K/L terkait perlu
Kementerian PUPR. Sehingga diperlukan mempercepat proses
sinkronisasi kegiatan. penyelesaian FBC dan memulai
lelang.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 18
PENUTUP

19
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 19
TANTANGAN PENGEMBANGAN SAMPAH MENJADI ENERGI

Ketidakseragaman pemberian Biaya Layanan Kurangnya kemampuan dan pendanaan Pemda


1 Pengolahan Sampah (BLPS) pada tiap daerah.
5 untuk menyusun dokumen Pra-FS yang baik.
Selain itu aparat Pemda belum cukup familiar
dalam melaksanakan pelelangan untuk
mendapatkan BU Pengelola/Pengembang PLTSa.
Adanya persepsi yang kurang tepat dari
Pemerintah Daerah bahwa penjualan listrik
2 menggantikan kewajiban Pemerintah Daerah
Karakteristik sampah di Indonesia yang tidak
untuk mengelola sampah di daerah melalui
penyediaan BLPS.
6 homogen/belum dilakukan pemilahan serta
memiliki kadar air yang tinggi sehingga
membutuhkan proses dan biaya tambahan untuk
pre-treatment

3 Minimnya alokasi APBD untuk kebersihan dan


pengelolaan sampah. 7
Skala bisnis yang menguntungkan secara
ekonomis membutuhkan modal awal yang cukup
besar dengan biaya O&M yang tinggi

Kebersihan dan pengelolaan sampah masih


4 belum menjadi program prioritas Pemda. Teknologi yang telah terbukti dan teruji sebagian
8 besar masih tergantung dari luar negeri/impor.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 20
DUKUNGAN PEMERINTAH

Menciptakan pasar: Memberikan bantuan Biaya Layanan


▪ Pemerintah mewajibkan PT PLN untuk Pengolahan Sampah bagi proyek yang
membeli listrik dari PLTSa. masuk dalam program percepatan
▪ Menetapkan program percepatan PLTSa. pembangunan PLTSa.

Memberikan insentif, kompensasi, Memberikan bimbingan teknis dan


dukungan infrastruktur fisik dan dukungan pelaksanaan Pra-FS kepada
menyederhanakan perizinan Pemerintah Daerah dan Stakeholder
terkait.

Bekerja sama dengan lembaga Menyusun Buku Panduan bagi Calon


internasional /donor/institusi finansial Investor/ Pengembang.
lainnya untuk mendukung proyek PLTSa.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 21
Peran Kementerian / Lembaga
dalam Implementasi PLTSa
Menteri Kehutanan dan
Lingkungan Hidup
Kepala Daerah - Mengeluarkan izin lingkungan;
- Menyiapkan Badan Usaha untuk - Mengusulkan alokasi bantuan BLPS
merancang, membangun, ke Kementerian Keuangan untuk
mengoperasikan, dan memelihara mendukung pemerintah daerah
infrastruktur PLTSa. (untuk Proyek Percepatan PLTSa).
- Melakukan kerja sama dengan
pemenang lelang atau menugaskan
BUMD. Menteri Keuangan
- Menyiapkan Tipping Fee/BLPS. - Menyiapkan insentif, fasilitas
- Menyediakan lahan untuk finansial dan Bantuan BLPS (untuk
implementasi proyek PLTSa. Proyek Percepatan PLTSa).

Menteri Energi dan


DPRD Sumber Daya Mineral
Menyetujui alokasi anggaran untuk - Menentukan harga listrik;
BLPS, menyetujui konsep Perjanjian - Menugaskan PT PLN (Persero) untuk
Kerja Sama. membeli listrik dari PLTSa.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 22
Terima
kasih
Address
www.esdm.go.id Jl. Medan Merdeka Selatan
Untuk update berita dan informasi sektor ESDM No.18 Jakarta Pusat

Ikuti kami di akun media sosial:


Kementerian Energi dan @kesdm
Sumber Daya Mineral

@KementerianESDM KementerianESDM

23
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 23

Anda mungkin juga menyukai