Anda di halaman 1dari 16

Arah Kebijakan Pembangunan Nasional untuk

Isu Pengelolaan Sampah di Indonesia

Rabu, 29 Juni 2022

Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman


Kedeputian Bidang Sarana dan Prasarana
Kementerian PPN/Bappenas
MANDAT PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
MANDAT TPB/SDG’s 2030 PERATURAN DI INDONESIA
Undang-Undang 18 Tahun 2008:
Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan Pengelolaan Sampah
Target 11.6: Pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan
perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012:
perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
sampah kota Tangga
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2017:
Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Target 12.3: Pada tahun 2030 mengurangi hingga setengahnya Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
sampah pangan per kapita global di tingkat ritel dan konsumen
dan mengurangi kehilangan makanan sepanjang rantai produksi RPJMN 2020-2024
dan pasokan termasuk kehilangan paska panen
Arahan Presiden 7 Agenda Pembangunan RPJMN
Penanganan Perubahan Iklim
1. Pembangunan SDM 1. Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan
Target 13.2: Mengintegrasikan tindakan antisipasi perubahan 2. Pembangunan Berkualitas
iklim ke dalam kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional Infrastruktur 2. Pengembangan Wilayah untuk Mengurangi
3. Penyederhanaan Kesenjangan
Regulasi 3. SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
Ekosistem Lautan 4. Penyederhanaan 4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
Target 14.1: Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan Birokrasi 5. Infrastruktur untuk Ekonomi dan Pelayanan
mengurangi semua jenis pencemaran laut, khususnya dari 5. Transformasi Ekonomi Dasar
6. Lingkungan Hidup, Ketahanan Bencana, dan
kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut dan polusi nutrisi
Perubahan Iklim
7. Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi
Pelayanan Publik
CAPAIAN DAN TARGET PENGELOLAAN SAMPAH

TARGET RPJMN 2020-2024 Capaian Akses Pengelolaan Sampah di Perkotaan;


Target 2024 80%
59,08% 54,85%
Target PN 5: Pengelolaan Sampah di Perkotaan
20%
1,55% 0,88%
20 % Pengurangan 2016 2019 Target 2024
Pengurangan Penanganan
80 % Penanganan Rumah tangga yang memiliki
akses sampah terkelola
0 % Tidak Terkelola dengan baik (perkotaan) Penurunan akses terhadap sampah kota yang terkelola (2016 -
2019) untuk penanganan sebesar 4,23% per tahun dan
pengurangan sebesar 0,67%

Target PN 6: Pengelolaan Limbah

69,8 juta ton sampah rumah tangga yang terkelola secara nasional Daur Ulang: Kompos: Bank Sampah: Dibuang ke TPS: Diangkut
0.07% 0.17% 2.22% 15.26% petugas:
35.59%
126,49 juta ton limbah B3 yang terkelola
Sampah Tidak Terkelola: 44.27%

Sumber: Susenas MKP 2019 diolah oleh Bappenas


ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERSAMPAHAN

PERUBAHAN PARADIGMA: EKONOMI LINEAR


TUJUAN HULU MENUJU EKONOMI SIRKULAR
Memaksimalkan pengurangan sampah
sedekat mungkin dengan sumber
HULU – HILIR TERINTEGRASI

HILIR
Mengurangi pemrosesan sampah di akhir
dan residu sampah yang masuk ke TPA

Ekonomi Linear Ekonomi Sirkular

Sistem Pengelolaan Sampah

Sumber Pemilahan Pengumpulan Pengolahan Pengangkutan Pemrosesan Akhir

Solid Waste Management Aspects


Regulasi Kelembagaan Pendanaan Teknis Masyarakat

4
PLATFORM SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Tatakelola
(Governance) TUJUAN
Peran Keberlanjutan
stakeholder pembiayaan 1. Sinkronisasi Sistem Pengelolaan Sampah Nasional

2. Acuan Sistem Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Daerah


Timbulan Pemilahan Pengumpulan Pengangkutan Pengolahan Pemrosesan Akhir
Teknis Operasional

Pembatasan timbulan Pemanfaatan kembali Daur ulang


3. Landasan untuk Inovasi Pengelolaan Sampah di Pusat dan Daerah

LINGKUP
Regulasi Kelembagaan
1. Sampah Rumah Tangga (SRT): adalah sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik.

Pendampingan
Peran Pusat/Provinsi/
Kabupaten-Kota
2. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (SSRT): adalah sampah rumah
tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
Tangga Tangga Tangga Tangga sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya
0 1 2 3

MONEV
5 Aspek
5
KEBARUAN DALAM PLATFORM SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

• Platform sudah selesai, Penegasan bahwa


Paket Strategi Setiap
dan telah diupayakan Pengawalan bersifat Terpadu
untuk menguatkan 01 Aspek Pengelolaan
Sampah 02 dan Dipandu dengan Tujuan
dan Instrumen Yang Sama
kebijakan dan praktik baik 1.
2.
Kebijakan,
Kelembagaan, Arah kebijakan dan strategi
yang telah dikembangkan 3. Teknis Operasional, pemerintah pusat (K/ L terkait) dan
provinsi sama dan dipandu dengan
4. Pendanaan dan
oleh masing-masing K/L Paket 5. Partisipasi Pemangku Pengawalan
Terpadu & Satu
instrument penilaian yang sama
(Tangga Pengelolaan Sampah)
Strategi Kepentingan
selama ini. Instrumen

• Untuk memastikan adanya


Skema dan Tahapan
lompatan besar kinerja Penentuan Periode
pengelolaan sampah di 03 Waktu Terbatas
Fasilitasi Intensif
04 Fasilitasi Yang
Sistematis
daerah, maka Platform Pusat dan Provinsi memfasilitasi
Tahapan, dan bentuk fasilitasi
dari para pihak telah disiapkan
menawarkan 4 (empat) secara intensif dalam kurun
waktu 2022 – 2025, dan
substansi kunci. Periode Pemerintah Kabupaten/ Kota Tahapan
Terbatas melaksanakan secara konsisten Fasilitasi

6
PRINSIP DALAM PLATFORM
SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Pengurangan
(3R) dan
pemilahan
Kampanye
perubahan
perilaku
7 8
sampah dilaksanakan
dilakukan di secara masif,
Pengelolaan
sampah
dilakukan
Pemisahan
fungsi regulator
sumber
penghasil
sampah.
intensif dan
kontinyu. 5 6 Penghitungan
tarif retribusi
sampah berbasis
Regulasi dan
penegakan
hukum wajib
dan operator pada full cost dilaksanakan
terintegrasi hulu recovery yang
dalam secara
ke hilir oleh Pembangunan
Pemerintah
daerah.
pengelolaan
sampah. 3 4 Pengelolaan sampah
dilakukan dengan
pendekatan Waste
to Product (WtP)
infrastruktur
pengelolaan
sampah
diterapkan serta
dikumpulkan
secara efektif dan
konsisten.

efisien.
yang merujuk berdasarkan
perencanaan yang

1 2
kepada
pembangunan komprehensif.
rendah karbon dan
ekonomi sirkular.

7
TANGGA SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PLATFORM
TANGGA – 3 :
TANGGA – 2 : LAYANAN PENUH/AMAN
LAYANAN LAYAK
TANGGA – 1 : • Pengolahan sampah di
LAYANAN DASAR kawasan maksimal.
• Peningkatan • Partisipasi aktif masyarakat
• Layanan Utama pengolahan dalam pengurangan sampah
TANGGA – 0 :
didominasi oleh sampah di kawasan • Kebutuhan TPA minimal.
TIDAK ADA LAYANAN
Kumpul-Angkut- • TPA Controlled/ • TPA Controlled/ Sanitary
Buang Sanitary Landfill. Landfill.
• Layanan • Minim pengolahan
pengumpulan dan sampah di kawasan
pengangkutan • TPA menuju
belum terpenuhi, controlled landfill.
• TPA open
dumping.

• Kota Cimahi
• Kota Bandung
• Kab. Bandung
• Kab. Bandung Barat
• Kab. Purwakarta
• Kab. Karawang
• Kab. Bekasi
• Kab. Cianjur 8
ASPEK PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
DAN PAKET STRATEGI PENGUATANNYA DI DALAM PLATFORM

• Ketersediaan peraturan daerah • Kemenkomarves


1 Strategi • Sosialisasi kebijakan
• Kecukupan dan kejelasan substansi • Bappenas
Kebijakan • Penegakan hukum
aturan • KLHK

• Pemisahan regulator dan operator • Peningkatan Kapasitas institusi


2 Strategi • Pengelolaan sampah skala Operator • Kemendagri
Kelembagaan kelurahan/desa/lingkungan dan • Skema kerjasama pengelolaan • KLHK
kawasan • Koordinasi dan sinergi
• Sinkronisasi dokumen perencanaan • Penggunaan teknologi yang tepat
3 Strategi Teknis teknis pengelolaan sampah daerah dan sesuai kondisi daerah • PUPR
Operasional • Implementasi pengelolaan dari hulu • Pemanfaatan teknologi digital • KLHK
ke hilir dalam pengelolaan sampah
• Kecukupan alokasi APBD sektor
• Inovasi bauran pendanaan • Kemendagri
4 Strategi persampahan
• Ketepatan skenario model • Bappenas
Pendanaan • Optimalisasi kolektivitas retribusi • Kemenkomarves
bisnis/pelibatan swasta
persampahan
• Ketepatan model pelibatan
Strategi Partisipasi • Ketersediaan akses partisipasi • KLHK
5 pemangku kepentingan
Pemangku • Ketepatan strategi komunikasi (advokasi, • Kemenkes
• Efektivitas sistem insentif dan
Kepentingan promosi, kampanye dan pemberdayaan)
disinsentif
9
Implementasi Pengelolaan Sampah TPST Samtaku Jimbaran
Pengelola Pengelola
Daerah Produsen
dana dana Bentuk tanggung
Dana jawab produsen
Kab PT Soft Loan dikelola Danone
PKS iGrow
Badung Reciki Aqua

mengoperasikan

Tipping fee
TPST
Samtaku
120 ton/hari
30% dari Revenue
mengoperasikan material rPET (recycled PET)
sebagai bahan baku botol
plastik baru Danone-AQUA
Daur
Residu RDF PET Kompos
ulang
Rp 5 Juta/hari
(Rp 500-1500/ kg)

Pelaku Beneficia
TPA UMKM Veolia Offtaker
daur ulang ries

48% 8% 10% 33%


10
Unit: %komposisi
WASTE TO PRODUCT

Pengembangan serta
standarisasi teknologi dan
SOP (standar operasional
prosedur) diperlukan agar
produk hasil olahan
sampah mencapai kriteria
standar pasar.

Diperlukan riset dan


pendampingan
implementasi teknologi
11 agar didapatkan best
practice aplikasi teknologi
pengolahan sampah untuk
dapat di adopsi di daerah.

Catatan:
1. Data komposisi sampah bersumber dari SIPSN 2021.
2. %komposisi pemanfaatan produk disajikan merupakan kondisi ideal dengan pra kondisi pemilahan sampah 100%. 11
BRIN SEBAGAI PEMANGKU KEPENTINGAN
DALAM SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

• Penyusunan dan pengkajian standar sarana-prasarana dan


teknologi pengelolaan sampah, dari pengumpulan s.d pemrosesan
akhir.
• Penyusunan dan pengkajian standar atau kriteria teknologi ramah
lingkungan yang tepat guna (best practicable technology) dalam
pengolahan sampah, seperti;
• SOP teknologi pengomposan untuk mencapai standar baku
mutu produk.
• Kelayakan teknis pemanfaatan RDF (briket, pellet, dsb) di
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi UMKM (diluar PLTU & Pabrik Semen)
• Penyusunan dan pengkajian standar kompetensi pelaksana
12
(operator) kegiatan penanganan sampah.
• Pelaksanaan diseminasi informasi teknologi pengelolaan sampah.
• Penelitian dan pengembangan teknologi penanganan sampah. Baik
mandiri maupun bekerjasama dengan akademisi dan institusi lain.

12
TERIMA KASIH
OPEX HULU – HILIR SISTEM KUMPUL ANGKUT BUANG

350 ton/hari Tahun – n (Milyar) %


Pengumpulan 36,8 43.03%
Pengangkutan 25,6 29.96%
TPA Sanitary 23,1 27.01%
Total 85,5
OPEX hulu - hilir
669,457
(Rp/ton)

Catatan:
• Wilayah pelayanan merupakan perkotaan
• Capaian pelayanan 100% dengan timbulan 350 ton/hari
• Pengumpulan dilakukan dari sumber menuju TPS,
kemudian dilakukan pengangkutan menuju TPA
• Pemrosesan akhir menggunakan TPA Saniter
• Biaya satuan menggunakan pendekatan dari Tata Cara
Perhitungan Tarif Retribusi Dalam Penyelenggaraan
Penanganana Sampah PERMENDAGRI 7/2021

14
Implementasi Pengelolaan Sampah TPST Samtaku Jimbaran

Badan Usaha
PEMDA PKS PT. Reciki Mantap Jaya &
Danone Aqua Indonesia

Dukungan Kebijakan Operasional


● Perizinan Kapasitas ● Operasi fasilitas
120 ton/hari
● Wilayah pelayanan ● Perawatan & pemeliharaan
● Tipping fee Rp. 100.000 /ton Tenaga kerja
56 orang Investasi
Investasi ● Sarana & Teknologi :
Berkolaborasi
● Sarana : N/A Rp. 12.832.500.000
dengan 3 Desa / 3
Kelurahan / 9 Desa
Pembiayaan lainnya Adat, Kuta, Pembiayaan lainnya
Seminyak, dan
● Hibah : N/A ● Hibah : N/A
Legian

15
OPSI TEKNOLOGI PENGELOLAAN SAMPAH

Mechanical Biological Refuse Derived Fuel


Aerobic Composting Anaerobic Digestion Bio-konversi BSF Larva
Treatment (MBT) (RDF)

Insinerasi Pirolisis Gasifikasi Controlled landfill Sanitary landfill

Fasilitas Pengolahan-Pemrosesan Fasilitas Pengolahan-Pemrosesan Antara


Fasilitas Pemrosesan Akhir
Antara Berbasis Biologis dan Mekanis Berbasis Kimia dan Thermal
16

Anda mungkin juga menyukai