Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN:


FONDASI DAN IMPLEMENTASI
Bincang Pembangunan Seri IV Badan Riset dan Inovasi Nasional
Penanganan Sampah di Indonesia: Antara Idealita dan Realita
Rabu, 19 Juni 2022

Ujang Solihin Sidik


Direktorat Pengurangan Sampah
Direktorat Jenderal PSLB3
Tantangan Sampah

Direktorat Pengurangan Sampah


28/06/22
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Uso Sidik - Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK 2
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Sumber: Aplikasi Jaring Sampah di Sungai sebagai Aksi Strategi Pengelolaan Sampah yang
Bersumber di Darat, M. Reza Cordova, et.al, P2O LIPI, 2021

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tren Kapasitas Pengelolaan Sampah/Waste Management Capacity vs Target
Status Pengelolaan Sampah/Waste Management State 2021 vs Target 2025
100%
30.000.000 1,2 100%

90%

25.000.000 100% 1 80%


70%
70% 65% 65%
20.000.000 0,8 60%
70% 65% 49%
50%
15.000.000 0,6
49% 40% 35% 35%
30%
28%
30%
10.000.000 35% 0,4
20% 16%
30% 8%
10%
5.000.000 0,2 0%
16%
0%
Pengurang an sampah/waste Penanganan sampah/waste Sampah terkelola/manag ed Sampah tidak
0% reduction handling waste terkelola/unmanag ed waste
- 0 0
Timbulan sampah/ waste Pengurang an sampah/ Penanganan sampah/ Sampah terkelola/ Sampah tidak terk elola/
generation waste reduction waste handling managed waste unmanag ed waste
Status 2020 Status 2021 Target 2025

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
HIRARKI PENGELOLAAN SAMPAH:
Fondasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

POLA PIKIR PENGELOLAAN SAMPAH YANG


BENAR:
• HIRARKI PALING ATAS, PALING MULIA
• HIRARKI PALING ATAS, NOL/MINIMUM
DAMPAK
• HIRARKI PALING ATAS PALING MURAH DAN
EFEKTIF
• CEGAH-PILAH-GUNA/DAUR ULANG-OLAH
• HARUS LEBIH BANYAK SAMPAH DICEGAH
DAN DIOLAH DARIPADA DITIMBUN
• DAUR ULANG DAN WTE TIDAK CUKUP JADI
SOLUSI, APALAGI HANYA LANDFILL

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Target & Indikator Pengelolaan Sampah Nasional

1. PENURUNAN WASTE
GENERATION PER CAPITA
2. PENINGKATAN DAUR ULANG &
30% PENGURANGAN GUNA ULANG DI SUMBER
SAMPAH PADA 2025
3. PENURUNAN JUMLAH SAMPAH
YANG MASUK TAHAP
PENANGANAN SAMPAH

PENGURANGAN
SAMPAH LAUT 70%
PADA 2025
1. PENINGKATAN JUMLAH
SAMPAH TEROLAH MENJADI
KOMPOS, BIOGAS, BAHAN
BAKU DAUR ULANG & SUMBER
70% PENANGANAN ENERGI

SAMPAH PADA 2025 2. PENURUNAN JUMLAH SAMPAH


DITIMBUN DI TPA
3. PENURUNAN SAMPAH
TERBUANG KE LINGKUNGAN

PERPRES 83/2018 PENANGANAN


PERPRES 97/2017 JAKSTRANAS SAMPAH LAUT

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kebijakan dan Program Pengelolaan Sampah Nasional

• UU 18/2008 • UN Environment
• UU 23/2014 • UNEA
• Perda • 3R Regional Forum Asia Pacific
• ASEAN Working Group on Environmentally
• PP 81/2012
Kerja Sama Sustainable City
• PP 27/2020
• 4 Perpres NSPK Internasional


JICA Japan
Danida Danish Government
• Beberapa Permen • Netherland Government
• Pedoman • The World Bank
• Label lingkungan • European Union
• Penegakan aturan • GPAP/NPAP

• Pengurangan sampah dari pelaku usaha ritel


• Pengurangan sampah dari pelaku usaha
pemegang merek
Peningkatan Kinerja Kebijakan & • Pengurangan sampah dari pelaku usaha hotel,
restoran, dan cafe
Pengelolaan Sampah Program
Tanggung Jawab
• Pengembangan Pilot Project Produsen
• Subsidi dan insentif: DAK/DID/BLPS
• Infrastruktur Hijau
• Peningkatan kapasitas/bantuan teknis • Adiwiyata
• Fasilitasi TPS3R dan PDU • Hari Perduli Sampah Nasional (HPSN)
• Fasilitasi pembangunan/rehabilitasi TPA • Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional
• Monev melalui Adipura • Pelibatan LSM/komuitas
• Teknologi & inovasi • Mass media covering
• Penelitian & pengembangan Tanggung Jawab Publik • Public campaign
• Penghargaan Melalui KIE • River & Coastal Clean-up
• Seminar & exhibition
• Dialog & talk show
• Publication material
• Social media channeling

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Jalur Ideal vs Jalur Eksisting Pengelolaan Sampah

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pengelolaan Sampah Ideal dan Berkelanjutan

UP-STREAM MID-STREAM DOWN-STREAM


• Pembatasan (pelarangan & phase out) PSP Sistem formal penanganan sampah oleh Sistem formal penanganan sampah
• Cukai PSP Pemda atau bermitra dengan bisnis: oleh Pemda atau bermitra dengan
• Zero/less waste lifestyle -> perilaku minim • Pemilahan sampah bisnis:
sampah • Pengumpulan sampah terpilah • End of pipe solution -> sanitary
• Less waste event • Pengangkutan sampah terpilah landfill dengan atau tanpa
• Eco-office, eco-school, eco-pesantren • Pengolahan sampah -> komposting skala methane capture
• Kewajiban produsen -> design for kota/bisnis, anaerobic digestion skala
environment -> recyclable, reusable, kota/bisnis, industri daur ulang, sampah
returnable, refurbishable, refillable, more menjadi sumber energi panas/listrik,
durable, modular system RDF skala bisnis
• Daur ulang di sumber -> komposting,
anaerobic digestion, maggot BSF, Eco Kewajiban Produsen:
Enzyme, bank sampah, sedekah sampah • Skema take-back untuk daur ulang dan
upcycle, sampah jadi BBM, sampah jadi guna ulang
bahan bangunan
• Guna ulang di sumber -> food bank, cloth
bank, second-hand market, pakan ternak

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PHASE OUT 1 JAN 2030 RE-DESIGN
• Kemasan berbahan PVC dan PS • Menggunakan bahan yang dapat
• Kemasan sachet ukuran <50 ml atau didaur ulang atau diguna ulang
<50 gr • Menggunakan bahan hasil daur ulang
• Sedotan plastik dedicated (50% recycled content)
• Kantong belanja plastik • Menghilangkan label dan seal plastik
• Alat makan dan minum sekali pakai • Menggunakan bahan baku mono
(single-use cutlery) termasuk piring, material (monolayer)
gelas, sendok, garpu, sedotan, dan • Warna kemasan minuman berbahan
wadah plastic foam. PET bening atau kebiru-biruan (bluish)
• Mengatur minimum size berbagai
jenis kemasan

PENANDA KEMASAN SKEMA TAKE-BACK


• Mudah dikomposkan (compostable) Kewajiban take-back produk/kemasan
EKOLABEL • Mudah didaur ulang (recyclable) paska konsumsi untuk didaur ulang
• Mudah diguna ulang (reusable)

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
• Tingkat post-consumer recycling (PCR-rate) pada kondisi BAU 7% terhadap
kebutuhan bahan baku plastik nasional. Jika ingin menutup kebutuhan impor
plastic scrap di 2030, maka PCR-rate harus naik 9,5%.

• Peningkatan PCR-rate dilakukan dengan meningkatkan tingkat pemilahan dan


pengumpulan (separated collection rate) di sektor informal dan formal-semi
formal (bank sampah, TPS3R, PDU, skema take-back oleh Produsen). Untuk
sektor informal dibutuhkan peningkatan collection rate 2x lipat sementara
sektor formal-semi formal sebesar 22-32% per tahun sampai 2030.

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Jumlah Responden: 10,044
orang
Survei dilakukan oleh
Direktorat Pengelolaan Sampah
pada 5 - 14 Februari 2016

87,2 % masyarakat setuju dengan


kebijakan kantong plastik berbayar

91,6 % masyarakat bersedia


membawa kantong belanja sendiri
dari rumah

77,4% masyarakat menghendaki


harga kantong kresek sebesar Rp.
500-2.000 per lembar

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Perkembangan Kebijakan Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Daerah Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Daerah
90

80
77 2

70 72

60 60
57
50
37

40 38

30

20 21

10
6
0 1
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Provinsi Kabupaten Kota

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
TANTANGAN
1. Urusan lingkungan hidup, termasuk di dalamnya urusan pengelolaan sampah, masih menjadi urusan wajib non
pelayanan dasar. Harusnya jadi urusan wajib pelayanan dasar agar jadi prioritas pembangunan di daerah.
2. Anggaran pengelolaan sampah <1% dari APBD, harusnya minimal 4% dari APBD agar memadai.
3. Operasional TPA 80% open dumping, sisanya controlled landfill.
4. Kebijakan dan praktek kumpul-angkut-buang masih lazim dijalankan.
5. Kesadaran dan keperdulian publik relatif rendah, tanggung jawab dan komitmen Produsen masih rendah.
6. Pilihan proven teknologi tersedia, pembiayaan tidak tersedia.
7. Akan ada international legally binding instrument to end plastic pollution.

PELUANG
1. Kebijakan dan regulasi pengelolaan sampah relatif lengkap.
2. Sudah disampaikan usulan ke Kemendagri untuk menempatkan urusan lingkungan hidup dan pengelolaan
sampah sebagai urusan wajib pelayanan dasar.
3. Bappenas sudah mainstreaming ekonomi sirkuler dalam rencana pembangunan nasional.
4. Sudah ada best practices pengelolaan sampah yang dilakukan Pemda, seperti Kota Surabaya, Kota Balikpapan,
dan Kab. Banyumas.
5. Munculnya wirausahawan sosial untuk mengisi gap pelayanan pengelolaan sampah oleh Pemda.

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai