Anda di halaman 1dari 20

Alur Diagnosis TB RO dan Penguatan Mekanisme

Transportasi Spesimen
Subdit TB, Kementerian Kesehatan
Poin Utama SE (1)

1. Pengobatan pasien TB RO menggunakan paduan pengobatan tanpa


injeksi sesuai dengan rekomendasi WHO tahun 2020. Paduan
pengobatan yang dimaksud terdiri dari paduan pengobatan jangka
pendek dan paduan pengobatan jangka panjang.
2. Paduan pengobatan seperti pada butir 1 di atas digunakan untuk
seluruh pasien TB RO, baik dewasa maupun anak.
3. Pemilihan paduan pengobatan didasarkan pada alur diagnosis dan
pengobatan, serta berlaku secara nasional sesuai standar program.
Alur Diagnosis

MIKROSKOPIS TCM

RADIOLOGI

BIAKAN, UJI KEPEKAAN


Lini 1 dan Lini 2
1. Tingkat
2. Tingkat
penggunaan TCM
Penggunaan TCM
nasional
provinsi 2020
menunjukkan
menurun
trend yang
dibandingkan
menurun mulai
tahun 2019
Apakah Alur Diagnosis April 2020
telah diikuti oleh semua
fasyankes? 4. Trend
3. Penurunan penurunan
jumlah faskes dan jumlah spesimen
kab/kota yang yang dikirimkan
mengirimkan untuk
spesimen untuk pmeriksaan TCM
pemeriksaan TB tahun 2020
dibanding 2019
Perbandingan Rerata Utilisasi TCM Per Provinsi Januari 2019 – Oktober 2020
*berdasarkan laporan bulanan TCM per 24 November 2020
∑ Modul Total Tes 2019 Total Test Jan-Juli 2020 Utilization 2019 Utilization 2020
120000 100%

89% 90%
100000 83%
80%
75%
70%
80000
63% 62% 62% 61%
58% 60%
52%
60000 50%
48% 47%
45% 45%
41% 43%
38% 40% 39% 40%
40000 34% 33% 32%
28% 30%
25% 26%
23% 23% 23% 24%
23%
19% 20%
20000 18%
15%
10% 10%
5%
0 0%
Aceh Sumatera Sumatera Riau Jambi Sumatera Bengkulu Lampung Bangka Kep. Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali
Utara Barat Selatan Belitung

35000 60%

30000 52%
49% 50%

25000
40%

20000 35%
34%

29% 30%

15000
24% 23% 24% 23%
23%
22% 22%
19% 20%
19% 19%
10000 18%
16%
15% 14%
13% 14%
13% 13% 12%
12% 11%
10%
5000 8% 8% 8%
7% 6% 6%
4%
2%
0 0%
NTB NTT Kalimantan Kalimantan Kalimantan Kalimantan Kalimantan Gorontalo Sulawesi Utara Sulawesi Sulawesi Sulawesi Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
Utara Barat Tengah Selatan Timur Tengah Selatan Tenggara
Tingkat Penggunaan Alat TCM TB Indonesia Tahun 2019 dan Januari - Oktober 2020
*berdasarkan laporan bulanan TCM per 24 November 2020
∑ Modul Total Test Utilization Linear (Utilization)
120000 70%

100000 60%
58% 56% 57%
55%
52% 51% 52% 50% 52% 50% 51% 52% 50%
80000 47%
42%
40% 40%
60000
30%
26%
40000 24% 23% 22% 23%
19% 20%
15%
20000 10%

0 0%
Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 May-19 Jun-19 Jul-19 Aug-19 Sep-19 Oct-19 Nov-19 Dec-19 Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Okt-20
Alur Pengobatan
TB Resistan Obat
(2020)
1. Tidak semua 2. Trend
pasien TB RR penurunan
memiliki hasil uji proporsi pasien
kepekaan dalam TB RR yang
Apakah Alur eTB memiliki hasil uji
Pengobatan manager/SITB kepekaan

telah diikuti
oleh semua 3. Tidak semua 4. Trend
pasien TB RR penurunan
fasyankes? memiliki hasil proporsi pasien
LPA lini dua TB RR yang
dalam eTB memiliki hasil
manager/SITB LPA lini dua
Cakupan Pemeriksaan Uji Kepekaan (DST) pada Pasien RR Thn 2014-2020 dan LPA Lini 2
pada Pasien RR Tahun 2018-2020
*berdasarkan e-TB Manager dan SITB per 7 Desember 2020

PERIKSA DST PERIKSA LPA LINI 2 Cakupan Pemeriksaan Uji Kepekaan (DST) pada Pasien RR Thn 2014-2020 dan LPA Lini 2 pada Pasien
RR Tahun 2018-2020
PASIEN
TAHUN
RR 12000 60.00%
∑ % ∑ %
53.57% 53.45%
10000 50.51% 50.00%
2014 1,736 930 53.57%    
42.53%
2015 2,059 1,040 50.51%     8000 40.00%

2016 2,698 1,442 53.45%     6000 30.61% 30.98%


30.00%

0.27
2017 5,116 2,176 42.53%     22.50%
4000 20.00%

2018 8,929 2,733 30.61% 1,261 14.12%


0.14
0.16

2000 10.00%
2019 11,270 3,491 30.98% 1,794 15.92%

2020 1,595 22.50% 1,914 27.01% 0 0.00%


7,086 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

TOTAL 38,894 13,407 40.59% 4,969 19,02% PASIEN RR


% PERIKSA DST
∑ PERIKSA DST
% PERIKSA LPA LINI 2
∑ PERIKSA LPA LINI 2
Surat Dir P2PML
No.PM.01.03/1/2440/2019 tanggal
2 September 2019, tentang

Perubahan Pemeriksaan Uji


Kepekaan TB
Lini 1 dan 2 menjadi Paket Standar
Uji Kepekaan (Standardized DST
Packages/SDP)
UjiKepekaan(MGIT) LPA Lini Dua
Interpretasi LPA Lini Dua (lama)
- Mendeteksi MTB pos / neg
- Invalid
- FQ resistan / sensitif
- SLID resistan / sensitif

Interpretasi LPA Lini Dua (baru)


- Lebih detail bisa melihat per individual obat
yaitu:
a.Moksifloksasin (dosis tinggi dan rendah)
serta Levofloksasin untuk golongan
fluoroquinolone,
b.Kanamisin, amikasin, dan kapreomisin
untuk golongan SLID.
- Valid / Invalid
- Indeterminate
- Inferred
- Terdapat pengisian saran implikasi klinis
JENIS OAT DST LPA Lini
(MGIT) Dua
1. Isoniazid Dosis Tinggi (INH DT) √
Jenis OAT 2. Moksifloksasin Dosis Tinggi (MFX DT) √ √

yang diperiksa Moksifloksasin Dosis Rendah (MFX)


3. Levofloksasin (LFX)


DST dan LPA 4. Amikasin (AMK) √ √
Lini Dua 5. Kanamisin (KAN) √
6. Kapreomisin (CAP) √
7. Pirazinamid (PZA) √
5. Linezolid (LZD) √
6. Clofazimin (CFZ) √
7. Bedaquilline (BDQ) √
8. Delamanid (DLM) √
2. Tidak semua
1. 206/514
RS TB RO
kabupaten/kota
mengirimkan
Apakah sistem yang memiliki
mekanisme
spesimen untuk
transportasi transportasi
pemeriksaan uji
kepekaan dan
spesimen telah spesimen
LPA lini dua
terbentuk di
semua 3. Trend 4. Kurangnya
kabupaten/ penurunan monitoring dan
pengiriman evaluasi
kota? spesimen terkait pelaksanaan
dengan pandemi transportasi
Covid-19 spesimen
Peta Seluruh Layanan TB RO
Yang sudah beroperasional: 286 RS/Balkes (per November 2020)
Aceh : 13
RS Kaltara : 4 RS Sulteng : 6
Riau : 11
RS Gorontalo : 6 RS
RS Kalbar : 6 RS Kaltim : 9 RS
Kepri : 4 RS Sulut : 4 RS

Malut : 6 RS Papua Barat : 8


Sumut : 29 RS
RS
Papua :
Babel : 8 RS 10RS
Sumbar : 4
RS

Jambi : 1 RS
DKI : 15 RS Kalteng : 8 RS

Bengkulu : 6 RS Jateng : 22 Kalsel : 8 RS


Sumsel : 18 RS RS
Sulsel : 6 RS
Lampung : 3 Sulbar : 2 RS
RS

Maluku : 7
Jabar : 8 RS RS
Banten : 3 Sultra : 3
RS Jatim : 12 NTT : 18 RS
DIY : 2 RS RS Bali : 10 RS NTB : 6
RS
RS
Kenapa transportasi spesimen penting?

Lokasi geografis Indonesia terdiri atas banyak


pulau

Jumlah layanan lab TB belum termanfaatkan


optimal

Pasien TB memerlukan lebih dari satu


pemeriksaan Lab diagnosis dan FU

Transportasi contoh uji (bukan transportasi


pasien) memperkecil resiko infeksi
Mekanisme Transportasi Spesimen TB
Kapan transportasi spesimen TB dibutuhkan?
Diagnosis: Fasyankes non-TCM ke fasyankes TCM
• Jumlah sampel dahak = 2 (dua) SS/SP
• 1 diperiksa, 1 cadangan jika bila perlu pengulangan
• Kriteria pengulangan: gagal(indeterminate, invalid,
error, no result) atau hasil Rif Res pada Kelompok
TB resiko rendah

Lanjutan Dx TB-RO: Fasyankes TB RO ke laboratorium


cDST dan LPA lini 2
• Jumlah sampel dahak = 2 (dua) SS/SP
• 1 diperiksa cDST, 1 diperiksa LPA lini dua

Monitoring Pengobatan sesuai jadwal


• Pemeriksaan mikroskopis dan biakan
• Tiap bulan pada fas intensif, tiap 2 bulan pada fase
lanjutan
Penggunaan Paduan Pengobatan TB RO tanpa injeksi
• Penggunaan paduan TB RO tanpa injeksi membutuhkan hasil pemeriksaan LPA lini 2 dapat keluar tepat
waktu
• Pentingnya memastikan semua pasien TB RR yang akan diterapi segera diambil spesimen untuk
pemeriksaan LPA dan DST
• Waktu tunggu keluar hasil laboratorium LPA lini dua adalah 7 hari sejak spesimen diterima oleh
laboratorium. Catatan: data pasien tersebut sudah tercatat di SITB.
• Semua RS TB RO (lama maupun baru) wajib memiliki mekanisme rujukan spesimen ke laboratorium LPA
dan DST
• Dinas Kesehatan memastikan terbangunnya sistem transportasi spesimen di wilayahnya (kurir internal,
kurir dengan Perjanjian Kerjasama, dan penggunaan aplikasi pelacakan spesimen)
• Semua pasien TB RO dilakukan pemeriksaan follow up sesuai jadwal
• Pencatatan pelaporan pasien TB RO:
– Semua pasien TB RR harus tercatat di SITB
– Petugas di RS bersama Dinkes wajib memastikan semua pasien TB RR memiliki hasil LPA dan DST
2. Kepatuhan terhadap
1. Kepatuhan terhadap alur Pengobatan TB RO
alur Diagnosis TB penting penting untuk
untuk meningkatkan memastikan pasien
cakupan penemuan TB RO memiliki hasil LPA dan
cDST tepat waktu

KESIMPULAN
3. Pengobatan TB RO
4. Monitoring dan evaluasi
dengan paduan tanpa
pelaksanaan transportasi
injeksi memerlukan hasil
spesimen harus dilakukan
laboratorium mikrobiologi
secara rutin
keluar tepat waktu
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai