120%
100,000
90% 100%
80,000 85%
80%
75% 80%
70%
60,000
64% 60%
53% 55%
40,000 48%
40%
20,000 20%
- 0%
2018 2019 2020 2021 2022
Estimasi Kasus TBC Anak 115,744 110,647 70,052 70,052 69,969
Target Penemuan Kasus TBC Anak 81,021 77,453 56,042 59,544 62,972
Jumlah Kasus TBC Anak diTemukan&diObati 61,086 70,341 33,336 38,340 102,525
Cakupan 53% 64% 48% 55% 147%
Target Cakupan 70% 75% 80% 85% 90%
0%
20%
40%
60%
80%
JABAR 132%
BANTEN 90%
JATENG 86%
DIY 86%
DKI 71%
JAKARTA 68%
PAP 59%
22%
20%
KALTENG
20%
SULSEL
19%
RIAU
19%
MALUKU
19%
SULBAR
18%
BENGKULU
17%
NTB
Penemuan dan Pengobatan Kasus TBC Anak (0-14
16%
SUMSEL
15%
SULTENG
14%
SULTRA
14%
GORONTALO
14%
MALUT
12%
Target: 90%
SULUT
SUMUT
NTT
BALI
ACEH
Beberapa Update Kebijakan
Tata Laksana TBC Anak dan
•Remaja
Definisi Usia TBC Anak dalam program TBC yaitu 0-14 tahun (<15
tahun)
• Definisi Usia TBC Remaja dalam program TBC yaitu ≥15-19 Tahun
• Buku petunjuk teknis ini digunakan sebagai acuan diagnosis dan tata
laksana TBC pada anak dan remaja usia <18 tahun.
• Pelaksanaan skrining TBC dengan beberapa model seperti
skrining menggunakan gejala, skrining parallel menggunakan
gejala dan foto rontgen, skrining menggunakan sekuensial positif
dan skrining menggunakan sekuensial negative.
• Diagnosis TBC RO klinis ditegakkan berdasarkan konsultasi
dengan tim ahli klinis TBC RO anak. Terapi bisa diberikan di
Puskesmas.
• Tata laksana pengobatan TBC SO anak jangka pendek (Diberikan
sesuai dengan ketersediaan logistik di Program TBC Nasional)
• Ada pembahasan khusus TBC pada remaja (diagnosis,
pengobatan, TPT, dan prinsip layanan TBC remaja)
OUTLINE
Kebijakan TBC Anak
Kebijakan TBC HIV
Kebijakan TBC DM
Kaskade TBC HIV di Indonesia Tahun 2017 - 2023
Data 2022: per 5 Juni 2023
400000 100%
90%
350000
80%
300000
70%
250000
60%
55% 56%
53% 52%
200000 51 50%
43%%
46%
40% 40% 40%
150000 37%
34% 30%
29%
27%
100000
20%
17%
50000
10%
0 0%
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 (per 5 Juni 2023)
Pasien TBC Tahu Status HIV 77238 210141 286339 197325 214,149 357,641 123,697
Pasien TBC dengan HIV Positif 6274 10368 11909 7915 8,344 13,027 4,931
Pasien TBC HIV Mendapat ART 1809 4192 5118 2677 3,377 5,990 1,338
% Tahu Status HIV 17% 37% 51% 55% 53% 56% 52%
% TBC HIV Mendapat ART 29% 40% 43% 34% 40% 46% 27%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0%
0%
INDONESIA 27% INDONESIA 52%
R
ACEH 8% KALTI 41%
M
JAMBI 7% GORONTALO 39%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
INDONESIA 72%
Lampung 100%
Sulut 98%
Babel 98%
NTB 95%
Kaltara 92%
Kepri 91%
Sulteng 88%
Bali 82%
NAD 81%
Jateng 81%
Kalbar 79%
Kalsel 78%
Jabar 76%
Sulsel 74%
Maluku 72%
Bengkulu 69%
Jatim 69%
Riau 69%
Banten 69%
Papua 67%
Kalteng 65%
DIY 55%
Jambi 51%
Sumut 50%
Sumsel 50%
Kaltim 47%
Sulbar 41%
NTT 34%
Sumbar 34%
Papbar 9%
Data SIHA 2023: Januari-Maret 2023
Malut 4%
100%
Target:
Sultra 0%
Capaian Indikator ODHIV Diskrining TBC
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
INDONESIA 8%
Sultra 66%
Lampung 29%
Sumbar 19%
Kaltara 18%
DKI 15%
Banten 12%
Kepri 12%
Jambi 12%
Jateng 11%
DIY 11%
Jabar 11%
Babel 9%
NAD 9%
Maluku 9%
Jatim 7%
Sulteng 7%
Papbar 7%
Sumut 7%
Kalbar 6%
Sumsel 6%
Kaltim 4%
Kalsel 3%
Sulut 2%
Bali 2%
Bengkulu 2%
Sulsel 2%
NTB 1%
Riau 1%
Papua 1%
Data SIHA 2023: Januari-Maret 2023
Gorontalo 0%
Kalteng 0%
50%
Malut 0%
Target:
NTT 0%
Sulbar 0%
Capaian Indikator ODHIV Mendapatkan TPT
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN
TBC HIV
2021
2016
2013
2009 -Perpres
67/ 2021:
Permenkes Penanggul
67/2016: angan
2007 Permenkes
Penanggulangan Tuberkulos
Pedoman Pelaksanaan 21/2013: is
Tuberkulosis
Kolaborasi Penanggulan -RAN TB-HIV
Pengandalian TB- gan 2020-2024
HIV HIV dan
Kebijakan Nasional AIDS
2005 Kolaborasi TB-HIV
-Implementasi TB-HIV
di provinsi DKI Jakarta
-Serosurvey prevalensi
HIV di antara pasien TBC
di provinsi di Yogyakarta
STRATEGI SERTA INTERVENSI KOLABORASI TBC HIV
•Peran serta komunitas dalam kegiatan TBC HIV termasuk di dalam salah satu intervensi di
dalam memperkuat mekanisme kolaborasi antara program TBC dan HIV-AIDS.
MODEL LAYANAN
TBC HIV
Model Layanan Terintegrasi
• Layanan TBC dan HIV terintegrasi dalam satu faskes (One Stop
Service) pada waktu dan lokasi yg sama, pasien TBC-HIV
mendapat akses layanan TBC dan HIV sekaligus dlm satu unit dlm
satu faskes
Rujukan pada kolaborasi TB-HIV di tingkat layanan meliputi rujukan internal antar unit di satu faskes (misalnya
dari unit TB ke unit HIV) dan rujukan antar faskes (misalnya dari Puskesmas ke RS) secara timbal balik hingga ke
tingkat komunitas.
1. Pasien TB dengan HIV Positif
Pasien TB dapat dilayani di Puskesmas atau unit DOTS di RS.
• Apabilapasien TB didapati HIV Positif, unit DOTS merujuk RS rujukan ARV
pasien ke mempersiapkan dimulainya pengobatan ARV. untuk
• Sebelum merujuk pasien ke layanan PDP, Puskesmas/unit DOTS RS dapat membantu dalam melakukan
persiapan agar pasien patuh selama mendapat pengobatan ARV.
• Ketika pasien telah dalam kondisi stabil, misalnya sudah tidak lagi dijumpai reaksi atau efek samping
obat, tidak ada interaksi obat maka pasien dapat dirujuk kembali ke Puskesmas/unit RS DOTS untuk
meneruskan OAT sedangkan untuk ARV tetap diberikan oleh tim PDP.
JEJARING PENATALAKSANAAN PASIEN KO-
INFEKSI TBC HIV
Skrining DM pada
pasien TBC
Kaskade Skrining TBC (Gejala dan Foto Toraks) pada Penyandang
DM
• 2021 implementasi di 38 kabupaten/kota
• 2022 implementasi di 38 kabupaten/kota
• 2023 implementasi di 47 kabupaten/kota (Expansion)
8,000 7,419
7,000 6,463
6,000
5,186
5,000
4,000
3,000 2,665
1,880
2,000
955 705 707
1,000 355
-
2021 2022 2023
Jumlah Penyandang DM Diskrining TBC Jumlah Penyandang DM Terduga TBC Jumlah Penyandang DM Positif TBC
Sumber:
2021 = Aplikasi Bantu data final per 1 Maret 2022
2022 = Aplikasi Bantu data final per 1 Feb 2023
2023 = Aplikasi Bantu data final per 5 Juni 2023
Capaian Skrining TBC DM Tahun 2023 di 11
3000
Provinsi
2693
Sumber: Data olah Aplikasi Bantu Skrining TB DM per 5 Juni 2023
ditemukan terduga
1255
1000
561 TBC) dan 707 Pasien
532
485
375
356
354
295
258
247 DM Positif TBC (10%
500
165
161
120
94
74
68
67
45
38
27
23
15
dari pasien DM
2
1
1
1
1
0
0
diskrining TBC).
BANTEN
SUMUT
SULSEL
BALI
SUMSEL
DIY
JABAR
KALTIM
JATENG
JATIM
DKI JAKARTA
25
4. TEMPAT PELAKSANAAN SKRINING TBC DENGAN METODE SKRINING FOTO TORAKS
a. Poli u m u m / poli penyakit dalam/ poli endokrin/ poli lain yang menangani D M di R S
pemerintah pusat/pemerintah daerah/swasta.
b. Puskesmas.
c. Klinik.
28
5. ALUR SKRINING
TBC DENGAN
M E TOD E SKRINING
FOTO TORA KS
Semua Pedoman terkait dengan
TBC Kolaborasi-Laten dan IK
dapat diakses pada link:
bit.ly/inimateriTBCkolaborasilaten