500 90%
81% 466
450 75% 75% 76% 80%
394
400 70%
350 58%
56% 60%
53% 287
300
47% 50%
245
250
40%
200 190 184
160
144 144 30%
150
117 108
96 95 20%
100 72
59
50 34 10%
0 0%
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TW 1 2021
24,239
Total Fasyankes
90%
80%
84%
80%
*PKM+RS+DPM+KLINIK 70%
60% 57%
52%
50%
10,168 40%
Puskesmas (PKM)
11,220
30%
*Pusdatin 1 Juni 2020
20% 15% 16%
Others (Private
2,851 Practitioners &
10%
0%
3%
1%
Rumah Sakit (Pemerintah Private Clinics) Puskesmas Rumah Sakit Lapas/Rutan BP4/BBKPM/BKPM DPM/KLINIK
*PI Yankes September 2019
& Swasta) dan Klinis Paru
*PI Yankes September 2019 2019 TW 1-3 2020
Solusi :
6.Monitoring dan umpan balik ke faskes secara rutin, refreshing penggunaan SITB di faskes
7.Memastikan program TB berjalan sesuai yang diharapkan
8. Melakukan pengaturan jejaring untuk mengoptimalkan penemuan kasus TB dan TB RO menggunakan TCM
9. Melakukan kegiatan Investigasi Kontak secara virtual pada zona merah
10.Melibatkan mantan pasien TB, komunitas, toga, kader dalam kegiatan investigasi kontak
11.Memastikan pelaksanaan IK sesuai protokol kesehatan (penggunaan masker, hand sanitizer, face shield)
12.Skrining TBC kepada kelompok berisiko (pondok pesantren, Lapas/Rutan, masyarakat yang tinggal didaerah padat,kumuh dan miskin)
13.Meningkatkan jejaring layanan internal di faskes untuk menemukan kasus TBC
14.Meningkatkan peran asosiasi rumah sakit untuk meningkatkan penemuan dan pelaporan kasus TB
Solusi :
5. Memanfaatkan digital teknologi melalui kampanye media sosial, hotline layanan TB dalam
pemantauan pasien untuk pengobatan, pelacakan kasus mangkir misalnya melalui aplikasi
EMPATI, dll.
6. Memanfaatkan jasa pengiriman obat dengan ojek online atau kurir internal
7. Monitoring dan umpan balik secara rutin ke faskes, serta refreshing penggunaan SITB ke faskes
Solusi :
8.Advokasi kepada stakeholder terkait (Pemda, RS) berdasarkan KMK 350
9.Mempercepat usaha penyediaan akses universal untuk layanan diagnosis dan pengobatan TB RO yang berkualitas
10.Memastikan semua kasus TB RO terkonfirmasi memulai pengobatan segera setelah terdiagnosis
11.Pemberian layanan berpusat pasien (patient-centered services) untuk semua pasien, termasuk pengobatan ramah pasien dan dukungan psikososial
yang dibutuhkan untuk menjamin kepatuhan dan keberlangsungan pengobatan
12.Memperkuat keterlibatan komunitas pada saat diagnosis/sebelum pengobatan
13.Meningkatkan kualitas manajemen klinis dan program TB RO di tingkat fasyankes dan kab/kota, didukung dengan mentoring dan asistansi dari tingkat
provinsi dan nasional
14.Introduksi paduan pengobatan all oral PERLU KOMITMEN PROVIDER & PROGRAMER
15.Edukasi tentang efek samping obat kepada pasien dan keluarga
16.Dukungan lintas sector (Kementerian Sosial dan Kementerian Tenaga Kerja)
Solusi :
9.Ekspansi target prioritas yang mendapatkan TPT (usia >5 tahun)
10.Penggunaan regimen TPT jangka pendek
11.Penguatan Investigasi Kontak dengan pelibatan komunitas dan kader
12.Penguatan strategi elakukan komunikasi