Anda di halaman 1dari 24

Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuberculosis disingkat TB adalah penyakit menular yang disebabkanoleh
mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang Paru dan organ lainnya.
Penanggulangan Tuberculosis yang selanjutnya disebut Penanggulangan TB
adalah segala upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan
preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative yang ditujukan
untuk melindungi kesehatan masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan
atau kematian, memutuskan penularan, mencegah resistensi obat dan mengurangi
dampak negative yang ditimbulkan akibat Tuberkulosis. Penanggulangan TB
diselenggarakan secara terpadu, komprehensif dan berkesinambungan.
Penanggulangan TB melibatkan semua pihak terkait baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat.
Target Program Penanggulangan TB Nasional yaitu eliminasi pada tahun
2035 dan Indonesia bebas TB Tahun 2050, Strategi Nasional Penanggulangan TB
terdiri atas :
a. Penguatan kepemimpinan program TB;
b. Peningkatan akses layanan TB yang bermutu;
c. Pengendalian factor risiko TB;
d. Peningkatan kemitraan TB;
e. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan TB; dan
f. Penguatan manajemen program TB.
Penanggulangan TB diselenggarakan melalui kegiatan :
a. Promosi Kesehatan
b. Surveilans TB;
c. Pengendalian factor resiko;
d. Penemuandanpenanganankasus TB;
e. Pemberiankekebalan; dan
f. Pemberianobatpencegahan

1|Page
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

Landasan Hukum Tugas Fungsi / Kebijakan:


Bahwa tubekulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi sehingga perlu
dilakukan upaya penanggulangan, perlu penetapan peraturan Menteri Kesehatan
Tentang Penanggulangan Tuberkulosis :
1. Undang-undang No.4 tahun 1984 tentangWabah Penyakit Menular
2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
5. Undang-undangNomor 36 tentang Tenaga Kesehatan
6. Peratuaran Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 Tentang penanggulangan
wabah penyakit menular
7. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang system Informasi
Kesehatan
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/Menkes/Per/X/2011 tentang izin
Praktik dan pelaksana Praktik Kedokteran
10. PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2013 tentang Penanggulangan
Penyakit Menular

A. LATAR BELAKANG
Tuberculosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya penanggulangan TB
telah dilaksanakan dibanyak negara sejak Tahun 1995.
Menurut laporan WHO Tahun 2015, ditingkat global diperkirakan 9,6
jutakasus TB barudengan 3,2 juta kasus diantaranya adalah perempuan.

2|Page
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

Dengan 1,5 juta kematian karena TB dimana 480.000 kasus adalah


perempuan. Dari 9,6 jutakasus TB baru, diperkirakan 1 jutakasus TB Anak
(dibawahusia 15 Tahun) dan 140.000 kematian / tahun.
Jumlah kasus TB di Indonesia menurutlaporan WHO tahun 2015,
diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru pertahun (399 per 100.000 penduduk)
dengan 100.000 kematian pertahun (41 per 100.000 penduduk). Angka
Notifikasi Kasus (case Notification Rate/ CNR) dari semua kasus, dilaporkan
sebanyak 129 per 100.000 penduduk. Jumlah seluruh kasus 324.539 kasus,
diantaranya 314.965 adalah kasus baru.
Penyebab utama yang mempengaruhi meningkatnya beban TB antara
lain :
1. Belum optimalnya pelaksanaan program TB selama ini diakibatkan
karena masih kurangnya komitmen pelaksana pelayanan,
pengambilan kebijakan, danpendanaanuntukoperasional, bahanserta
saran prasarana.
2. Belum memadainya tatalaksana TB terutama di fasyankes yang
belum menerapkan layanan TB sesuai dengan standar pedoman
nasional dan ISTC seperti penemuan kasus / diagnosis yang tidak
baku, paduan obat yang tidak baku, tidak dilakukan pemantauan
pengobatan, tidak dilakukan pencatatan dan pelaporan yang baku.
3. Masih kurangnya keterlibatan lintas program dan lintas sector dalam
penanggulangan TB baik kegiatan maupun pendanaan.
4. Belum semua masyarakat dapat mengakses layanan TB khususnya di
daerah terpencil
5. Belum memadainya tatalaksana TB sesuaia dengan standar baik
dalam penemuan kasus/diagnosis, panduan obat, pemantauan
pengobatan, pencatatan, dan pelaporan.
6. Besarnya masalah kesehatan lain yang bias berpengaruh terhadap
risiko terjadinya TB secara signifikan seperti HIV, gizi buruk,
Diabetes Mellitus, merokok, serta keadaan lain yang menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh.

3|Page
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

7. Meningkatnya jumlah kasus TB Resistant Obat (TB-RO) yang akan


meningkatkan pembiayaan program TB.
8. Factor social seperti besarnya angka penganguran, rendahnya tingkat
pendidikan dan perkapita, kondisisanitasi, papan, sandang, dan
pangan yang tidak memadai.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melindungi kesehatan masyarakat dari penularan TB agar tidak terjadi
kesakitan, kematian dan kecacatan;
2. Tujuan Khusus
a. Penguatan kepemimpinan program TB di kab/kota
b. Peningkatan akses layanan TB yang bermutu
c. Pengendalian factor resiko
d. Peningkatan kemitraan TB melalui Forum koordinasi TB
e. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan TB
f. Penguatan manajemen program.

4|Page
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

BAB II
ANALISA SITUASI

A. Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung


1. Geografis
Puskesmas Tanjung Bingkung terletak di Kecamatan Kubung Kabupaten
Solok, merupakan salah satu dari 19 Puskesmas yang ada di Kabupaten Solok. Luas
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung adalah 8065 ha yang meliputi empat
Nagari, yaitu :

1. Nagari Tanjung Bingkung


2. Nagari Saok Laweh
3. Nagari Gaung
4. Nagari Panyakalan
Puskesmas Tanjung Bingkung merupakan satu diantara dua Puskesmas yang
ada di Kecamatan Kubung, dimana wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung
terdiri dari 4 nagari dan 16 jorong. Nagari terjauh dari gedung Puskesmas adalah
Nagari panyakalan dengan jarak kurang lebih 12 km, sedangkan Nagari terdekat
adalah Nagari Tanjung Bingkung tempat beradanya puskesmas. Namun umumnya
keseluruhan wilayah kerja dapat terjangkau dengan alat transportasi roda dua dan
roda empat.
Batas wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung :

1. Sebelah utara berbatas dengan Kec. X Koto Singkarak.


2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kec. Gunung Talang
3. Sebelah Barat berbatas dengan Kec. Junjung Sirih
4. Sebelah Timur berbatas dengan Kec. Sungai Lasi

5|Page
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bingkung

JAWI-JAWI
KT GAEK GGK

SEI JANIAH

Tabel 2.1

DATA WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG BINGKUNG

NO NAGARI LUAS WILAYAH


1 Tanjung Bingkung 3740 ha
2 Saok Laweh 2055 ha
3 Gaung 707 ha
4 Panyakalan 1563 ha
Jumlah 8065 ha

Diwilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung terdapat 4 (empat)


Puskesmas Pembantu :

1. Puskesmas Pembantu Lakuak


2. Puskesmas Pembantu Saok Laweh
3. Puskesmas Pembantu Gaung
4. Puskesmas Pembantu Panyakalan
5 (lima) Bidan Jorong,Yaitu :

6|Page
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

1. Bidan Jorong Koto Tuo


2. Bidan Jorong Pincuran Baruah
3. Bidan Jorong Tangah Koto
4. Bidan Jorong Hilia Banda
5. Bidan Jorong Halaban

2. Demografi

Penduduk pada wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung pada tahun 2018
berjumlah orang, sebagian besar penduduk Wilayah kerja puskesmas Tanjung
Bingkung berusia 22-59 tahun, dengan pencaharian sebagian besar adalah petani.
Keadaan penduduk diwilayah kerja Puskesmas Tanjung Bingkung terbilang
heterogen. Hal ini disebabkan Puskesmas Tanjung Bingkung terletak ditengah kota
dengan sebagian besar penduduk asli dan ditambah dengan pendatang. Pekerjaannya
antara lain pegawai negeri, petani dan pedagang.
Penyebaran penduduk menurut golongan umur masih menunjukkan pola demografi
penduduk di negara berkembang dengan bentuk mengerucut, dimana sebagian besar
dari jumlah penduduk adalah masih berusia muda.
Tabel 2.2
Data Wilayah, Jumlah Jorong, Jumlah Penduduk,
Jumlah Rumah Tangga (KK) dan Jumlah Kepadatan Penduduk
Tahun 2018

Jumlah Jumlah
N Luas Jumlah Jumlah
Nagari Rumah Kepadatan
o Wilayah Jorong Penduduk
Tangga Penduduk
1 Tanjung Bingkung 3740 ha 5 863
2 Saok Laweh 2055 ha 4 1361
3 Gaung 707 ha 3 429
4 Panyakalan 1563 ha 4 1028
Jumlah 8065 ha 16 3681
2. Fasilitas Pendidikan
Tabel 2.2
Jenis Sarana Pendidikan di Puskesmas Tanjung Bingkung

7|Page
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

Tahun 2018

No. Jenis Sarana Pendidikan Jumlah


1. PAUD 14
2. TK 11
3. SD / MI 13
4. SLTP / MTsN 4
Jumlah 42

3. Fasilitas Kesehatan
Untuk melayani masyarakat di Kecamatan Kubung terdapat Dua
Puskesmas yakni Puskesmas Tanjung Bingkung dan Puskesmas Salayo.
Puskesmas Tanjung Bingkung adalah Puskesmas rawat jalan yang terletak di
jalur Lintas Sumatera
Tabel 2.3
Jenis sarana Kesehatan di Puskesmas Tanjung Bingkung
Tahun 2018

No. Jenis sarana Kesehatan Jumlah


1 Puskesmas Induk 1

2 Puskesmas Pembantu 4

3 Polindes 5

4 Ambulance 1

5 Kendaraan Roda Dua 4

JUMLAH 15

B. Rencana Strategi
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah yang diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Pembagian
Kewenangan Pusat dan Daerah , maka Program Penyehatan Lingkungan
Puskesmas Tanjung Bingkung merumuskan Rencana Kerja Program Penyehatan
Lingkungan tahun kegiatan 2016, yang mengacu pada Visi, Misi, Motto, Janji

8|Page
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

Pelayanan dan Budaya Kerja dalam pelaksanaan kinerja berdasarkan Renstra


Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Analisis SWOT Puskesmas dan Skala
Prioritas masalah yang ada.
Strategi kegiatan Pelayanan kesehatan Puskesmas Tanjung Bingkung
diselenggarakan dengan upaya:
 Melakukan Pelayanan Kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan
Promotif dan Preventif, dengan pendekatan kepada kelompok
masyarakat.
 Menggali potensi agar kegiatan di bidang kesehatan yang dilakukan
terlaksana selalu dengan kerjasama masyarakat.

C. Visi Dan Misi Puskesmas Tanjung Bingkung


Visi dan Misi Puskesmas Tanjung Bingkung berpedoman pada Visi
dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2015 – 2019 yang mengikuti visi
Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat,
mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Dan berdasarkan
permasalahan yang ada dan sumber daya yang dimiliki, Puskesmas Tanjung
Bingkung menetapkan visi, Misi,Motto dan strategi pelayanan

VISI:
“MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI TAHUN
2020`”

MISI:
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka ditetapkan Lima Misi Puskesmas
Tanjung Bingkung yaitu:
1. Memberdayakan masyarakat untuk ber PHBS (Perilaku Hidup bersih dan
Sehat)
2. Meningkatkan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif
3. Meningkatkan upaya kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan
Aki Akaba

9|Page
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor


5. Mengembangkan upaya inovatif

MOTTO:

D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi di Puskesmas Tanjung Bingkung mengacu
kepada Peraturan Bupati Solok No . 7 th 2013 tentang pembentukan Unit
Pelaksanaan teknis Puskesmas ,dimana susunan organisasi Unit Pelasksanaan
Teknis terdiri atas :
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional yang terdiri dari :
 Koordinator Unit P2P
 Koordinator Unit Kesehatan Masyarakat
 Koordinator Unit Pelayanan Kesehatan
 Koordinator Unit Promosi Kesehatan
 Koordinator Unit Kesehatan Lingkungan
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas (Puskesmas Pembantu dan Polindes)

C. DATA CAPAIAN PROGRAM TBC TAHUN 2018

NO CAPAIAN LAKI-LAKI PEREMPUAN


1 Pasien TBC 5 1

10 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

2 Suspek TBC 53 46
3 Tbc Anak 0 0
4 TBC RO 0 0

BAB III
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
DAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

11 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

A. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)


Rencana Usulan Kegiatan yang disusun adalah rencana Usulan kegiatan
untuk tahun 2018. Dimana rencana usulan kegiatan ini sumber dananya berasal dari
DAU, BOK dan JKN
Dalam Rencana Usulan Kegiatan program Penyehatan Lingkungan UPT Puskesmas
Tanjung Bingkung tahun 2018 ini, meliputi:
1. Kegiatan tahunan yang akan datang (meliputi kegiatan rutin,
sarana/prasarana, operasional dan program hasil analisis masalah)
2. Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada
pada tahun 2018
3. Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke
dalam format RUK Puskesmas yaitu dalam bentuk matrik.
Rencana Usulan Kegiatan Program Penyehatan Lingkungan UPT Puskesmas
Tanjung Bingkung tahun 2018, di susun dengan memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan
masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia di
Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan Program TBC UPT Puskesmas Tanjung Bingkung
tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel berikut :

12 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

B. Identifikasi Masalah
Tabel 1
Hasil Cakupan Program TBC
UPT Puskesmas Tanjung Bingkung Tahun 2018
 
CAKUPAN
NO NAMA KEGIATAN TARGET KESENJANGAN KETERANGAN
2018
1 Penjaringan TB Paru 100 % 34.6% 65.4% Trend ↑ dari tahun 2017 tapi
masih belum mencapai target
program
CDR dengan BTA (+) 100 % 11.5% Trend ↑ dari tahun 2017 tapi
2 88.5% masih belum mencapai target
program

13 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

B. Prioritas Masalah
Setelah melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada di UPT Puskesmas
Tanjung Bingkung baik dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan maka, didapatlah2 (Dua) masalah yaitu :
1. Belum tercapainya cakupan pasien TBC PARU
2. Belum optimalnya pelaksanaan penjaringan Pada pasien suspek TB
Paru
Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan
masalah kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah
kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan
menggunakan Analisis USG dengan mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut :

U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak)


Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu
S : untuk penanganan masalah)
Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan
G : pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)
 

PENILAIAN KRITERIA
Tabel 2
PENILAIAN KRITERIA MASALAH

KRITERIA
NILAI
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah
kesehatan.

14 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

Tabel 3
ANALISIS PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

N
MASALAH POKOK U S G TOTAL
O
1 Belum tercapainya cakupan pasien
TB Paru dengan BTA (+) 4 5 5 14

2 Belum optimalnya penjaringan pada


suspek TB Paru. 4 5 5 14

 
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah
kesehatan. Dengan demikian pioritas masalah yang ada di UPT Puskesmas Tanjung
Bingkung adalah “Belum terlaksananya tercapainya penemuan pasien TB Paru
dengan BTA (+) akibat tidak optimalnya penjaringan pada suspek TB Paru”.

D. Perumusan Masalah
Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Bingkung dilakukan dengan menganalisa
data-data hasil cakupan program UPT Puskesmas Tanjung Bingkung dalam kurun
satu tahun yaitu pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2018. Dari hasil
analisa data-data cakupan program tersebut, kemudian didapatkan beberapa prioritas
masalah yang muncul dalam pemecahan masalah kesehatan yang ada di wilayah
UPT Puskesmas Tanjung Bingkung.
Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap masalah tersebut, siapa yang
terkena dampak dari permasalahan tersebut, sebesar apa masalah yang ditimbulkan,
dimana terjadi masalah tersebut, kapan masalah tersebut terjadi.

15 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

16 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

Tabel 4
PERUMUSAN MASALAH

Yang terkena Dimana Kapan Masalah


No MasalahKesehatan Besarnya Masalah
Masalah TerjadinyaMasalah tersebut Terjadi
1 Belum tercapainya cakupan Masyarakat  Sangat serius Wilayah Kerja UPT Kurun waktu 1
Puskesmas Tanjung tahun
pasien TBC
Bingkung

2 Belum optimalnya penjaringan Masyarakat  Sangat serius Wilayah Kerja UPT Kurun waktu 1
Puskesmas Tanjung tahun
pada suspek TBC.
Bingkung

17 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

Gambar 1. Diagram Fishbond Masalah, Belum optimalnya penjaringan suspek TBC dan capaian pasien TBC

MAN MONEY MATERIAL

Belum ada dana


khusus pemeriksaan

Petugas Penjaringan
suspek tbc

Belum tercapianya cakupan


Pasien TBC

Masyarakat menganut
paradigma sakit
Belum adanya sarana
peralatan pendukung
Sosialisasi belum ada
pemeriksaan
dilakukan

ENVIRONMENT METHODE MACHINE

18 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

ANALISIS USG
Dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak
Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk
S :
penanganan masalah)
Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat
G :
masalah mulai terlihat dan sesudahnya)
 
PENILAIAN KRITERIA
KRITERIA
NILAI
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative
masalah pokok yang dominan.

Tabel 6
ANALISIS PENETAPAN PENYEBAB MASALAH YANG DOMINAN
TBC PARU

N
MASALAH POKOK U S G TOTAL
O
1 Petugas penjaring hanya 1 orang 3 3 3 9
2 Belum adanya dana khusus untuk pemeriksaan 3 3 3 9
3 Belum adanya sarana peralatan pemeriksaan 3 4 3 10
4 Sosialisasi belum ada dilakukan 2 4 3 9
5 Masyarakat menganut paradigma sakit 5 4 3 12

19 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

E. Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 7
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
1 Masyarakat menganut - Kurangnya pengetahuan masyarakat - -
paradigma sakit tentang penyakit TBC
- Kurangnya motivasi masyarakat
untuk pemeriksaan kesehatan

20 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

21 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

F. Indikator Kinerja Program


Maka Program TBC Puskesmas Tanjung Bingkung untuk cakupan kinerja di
tahun 2019 menargetkan :
a) Tercapainya cakupan pasien TBC dari tahun sebelumnya
b) Mengoptimalkan penjaringan pada suspek TBC.
c) Mengaktifkan peran Kader TBC pada saat penjaringan suspek TBC
d) Mengaktifkan lintas program untuk penjaringan TBC

INPUT :
- Dana
- ATK
- Alat dan Bahan
- Transportasi / Kendaraan dinas
OUT PUT :
- Tercapainya cakupan pasien TBC dari tahun sebelumnya
- Terlaksananya penjaringan TBC secara optimal
- Terlaksananya peran kader TBC pada saat penjaringan suspek TBC
- Meningkatnya partisipasi lintas program dalam penjaringan suspek TBC

OUTCOME :
Dari hasil penetapan indikator kinerja program TBC Puskesmas Tanjung
Bingkung tahun 2018, maka disusun lah beberapa usulan kegiatan yang dilaksanakan
pada tahun kegiatan 2019, yaitu ;
1. Pengaktifan Kader TBC
2. Partisipasi Lintas program dalam penjaringan suspek TBC

G. Pelaksanaan Kegiatan
Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan sesuai dengan POA yang telah disusun,
serta dilengkapi dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) per – kegiatan yang akan
dilaksanakan.

22 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

H. Monitoring dan Evaluasi


Seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dilakukan monitoring dan evaluasi
terhadap seluruh rangkaian kegiatan, mulai proses perencanaan, pelaksanaan dan
laporan hasil kegiatan, komitmen lintas program dan lintas sektor serta rencana
tindak lanjut.
I. Penutup
a. Kesimpulan
Demikianlah dokumen rencana kegiatan Program TBC ini disusun agar dapat
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan program TBC di Puskesmas
Tanjung Bingkung tahun 2019.
b. Saran
1) Diharapkan dokumen ini dapat dipedomani oleh penanggungjawab
program dan lintas program.
2) Beberapa kegiatan yang membutuhkan sarana peralatan pendukung agar
dapat di tindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan

Tanjung Bingkung, Januari 2019


Penanggung jawab Program

Ns. ROSYA MAIRA, S.Kep.


NIP. 198005252006042023

23 | P a g e
Perencanaan Program Penyakit Menular (TBC) Tahun 2018

EVALUASI PROGRAM TBC


PUSKESMAS TANJUNG BINGKUNG
KABUPATEN SOLOK
TAHUN 2018

OLEH :

Ns. ROSYA MAIRA, S.Kep


NIP 198005252006042023

24 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai