TEMANGGUNG
Latar Belakang:
1. Tuntutan pelayanan yang lebih baik (baru 60 %)
2. Volume Sampah yang semakin banyak (>269 m3/hari)
3. TPA Badran yang sudah jenuh (masa pakai 12 th )
Permasalahan
1. Aspek Institusi
2. Aspek Teknis Operasional
3. Aspek Pembiayaan
4. Aspek Peran Serta Masyarakat
Visi DPU Kab.
Pembangunan
Berwawasan Lingkungan
Tujuan Proyek::
1. Tercapainya kebersihan lingkungan yg optimal
2. Pengelolaan persampahan yang efektif , efisien
Konsep Ideal
Pengelolaan
Persampahan
Kegiatan Proyek :
1. Pengadaan sarana pendukung
pengelolaan sampah (Dump truck dll)
2. Pembuatan TPA yang ramah
lingkungan “Sanitary Land Fill”
Feed Back
Target-Target :
1. Peningkatan Pelayanan Pengelolaan
Sampah sampai 80 %.
2. Pengelolaan sampah yang profesional
3. Peningkatan PAD
4. Pengelolaan sampah yang ramah
lingkungan dgn Sanitary Land Fill
1. Latar Belakang
Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-undang 22 Tahun 1999
dan UU 25 Tahun 1999, telah menciptakan perubahan besar dalam pelaksanaan
pembangunan. Sebagai konsekuensi hal tersebut Pemerintah Kabupaten
Temanggung, mempunyai perencanaan yang digerakan oleh visi dan misi dengan
Perda Nomor 4 Tahun 2002 tentang Perencanaan Strategis (RENSTRA) Kabupaten
Temanggung yang sekaligus merupakan pencerminan visi yaitu menuju Kabupaten
Temanggung yang sejahtera, sejuk, dinamis dan agamais.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Temanggung, merupakan dinas yang
bertugas menyelenggarakan kewenangan daerah dalam bidang ke Pekerjaan Umum
dan mempunyai visi Pengelolaan Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Salah
satu tugas DPU Kabupaten Temanggung adalah pelayanan pengelolaan sampah
yang profesional, efektif dan efisien.
Sampah hingga saat ini masih menjadi masalah yang serius bagi kita,
terutama masyarakat yang tinggal di kota. Ini menjadi persoalan tersendiri bagi Kota
Temanggung Propinsi Jawa Tengah karena diperkirakaan penduduknya
menghasilkan sampah yang cukup besar, seiring dengan lajunya pembangunan kota.
Persoalan ini menjadi dilematis karena pada satu sisi sampah merupakan
konskuensi logis dari suatu kegiatan manusia sebagai makhluk hidup, sementara
disisi lain sampah juga dapat menimbulkan dampak-dampak negatif bila tidak
dikelola dengan baik. Permasalahan sampah di kota memerlukan sistim pengelolaan
yang serius, mengingat semakin padatnya penduduk kota maka identik dengan
bertambahnya volume produksi sampah. Jika permasalahan sampah tidak dapat
ditangani dengan baik dan profesional maka akan dapat mencapai titik kritis yang
sangat membahayakan bagi masyarakat di Kota Temanggung dan pada akhirnya
menyebabkan masalah lain lagi yang lebih rumit dan kruisial .
Perkiraan volume sampah yang dihasilkan di Kota Temanggung untuk tahun
2002 sebesar 269 m3/hari , sedangkan target terkelolanya hanya 60 % sehingga
3. KONSEP INOVATIF
a. Aspek-aspek Pengelolaan Sampah
Dalam buku “Solid Waste Engineering Principle and Management Issue
(Gorge Tchobanoglous 1993)” pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan
berbagai pendekatan, baik teknis maupun non teknis yang meliputi beberapa aspek.
Aspek-aspek dalam penanganan sampah yaitu :
1. Aspek Institusi
Dalam sistim pengelolaan sampah, aspek institusi memegang peranan yang besar
karena menyangkut manajemen, yang meliputi kejelasan tentang setatus unit
Dari hasil perhitungan tersebut diatas, jelaslah bahwa prasarana pengelolaan Sampah
yang ada di Kota Temanggung masih jauh dibawah batas minimal.
g. Kebutuhan Proyek
SEKSI
KEBERSIHAN
Keterangan :
Kasi Kebersihan : 1 orang
Mandor kebersihan Kota Temanggung : 2 orang
Mandor Spolleideng : 1 orang
Mandor TPA : 1 orang
Pekerja Kebersihan Kota : 120 orang
Pekerja Spolleideng : 8 orang
Pekerja TPA : 11 orang
6. Resiko
TPA sistim sanitari land fill akan mengurangi resiko pencemaran terhadap
lingkungan sekitar.
Adanya TPA baru akan menjadi daya tarik bagi pemulung sehingga bisa
menimbulkan pemukiman baru yang tidak sehat.
PROSES KONSULTANSI