Anda di halaman 1dari 6

BAB 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan sampah perkotaan, masalah utama kota-kota di

Indonesia adalah terbatasnya kemampuan pemerintah di daerah dalam

menghadapi masalah pengumpulan dan pembuangan sampah yang terus

meingkat. Pada umumnya hanya sedikit sampah yang dapat dikumpulkan

dan dibuang dengan cara yang benar sehingga penanganan sampah di

Indonesia sangat kurang dan diperkirakan akan semakin buruk pada

masa mendatang akibat bertambahnya volume timbulan sampah dan juga

keanekaragaman kandungan yang terdapat di dalamnya. (Hadi Sabari,

2011).

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di perkotaan sering sekali di

temukan pemandangan yang semrawut disebabkan sampah yang

menumpuk dimana mana umumnya kondisi ini karena tidak di ikuti oleh

kesiapan sistim pengelolaan sampah yang ada. Pertambahan penduduk,

perubahan pola konsumsi, perkembangan wilayah serta meningktanya

aktifitas masyarakat menimbulkan efek terhadap bertambahnya dan

beragamnya jenis sampah yang dihasilkan. Kualitas lingkungan yang baik

merupakan hak asasi manusia, dalam arti kualitas hidup dapat di ukur dari

derajat di penuhinya kebutuhan dasar manusia dan makin baik kebutuhan


dasar itu dapat dipenuhi oleh lingkungan hidup, makin tinggi pula kualitas

lingkungan itu (Sastrawijaya, 2000)

Sampah saat ini masih menjadi masalah dan permasalahan yang

belum terpecahkan di banyak kota di Indonesia termasuk di kota kendari.

Sebagai ibu kota provinsi Sulawesi tenggara, kota kendari menjadi

barometer dalam banyak hal yang menyangkut pelayanan termasuk di

dalamnya penanganan dan pengelolaan sampah. Jika kita merujuk data

statistik tahun 2020 jumlah penduduk kota kendari mencapai 404.232 jiwa

dan mengacu dari data jumlah penduduk yang ada di kota kendari bisa

dilihat masalah persampahan akibat meluasnya wilayah pemukiman,

terbatasnya fasilitas umum seperti tempat pembuangan sementara (TPS)

dan rendah kesadaran masyaraka terhadap penanganan sampah yang

membuat sampah menjadi masalah dan terkadang menumpuknya di

beberapa titik pembuangan sementara (TPS), dan berbagai masalah

lainnya, bahkan setiap harinya pengangkut sampah harus mengangkut

sampah sebanyak 250 Ton/hari.

Berbagai sumber sampah yang memberikan kontribusi terhadap

timbunan sampah di kota kendari antara lain berasal dari

permukiman/rumah tangga, pasar, pertokoan, layanan kesehatan dan lain

lain. Secara umum menurut Damanhuri dan Tri Padmi (2010), teknik

operasional pengelolaan sampah perkotaan meliputi dasar-dasar sebagai

berikut : 1) pewadahan sampah. 2) pengumpulan sampah. 3) pemindahan

sampah. 4) pengangkutan sampah. 5) pemrosesan akhir sampah.


Masyarakat kota kendari di setiap rumah biasanya memiliki model

pewadahan sampah sebelum warga membuang langsung sampahnya ke

tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan lokasi TPS umumnya

juga di miliki oleh masing-masing lingkungan. Namun kenyataannya

hingga saat ini permasalahan rendahnya partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan persampahan menyebabkan tantangan yang di hadapi

pemerintah kota dalam pengelolaan sampah menjadi semakin berat.

Pengelolaan pelaksanaan unit kerja pengangkut sampah Kota

Kendari yang di kelola termasuk tentang pengelolaan sampah,

berdasarkan observasi rata-rata mobil pengangkut sampah beroperasi

untuk mengambil sampah-sampah di tiap titik pembuangan sampah

sementara (TPS) yang ada di kota kendari dilakukan pada pagi hari yang

tersebar di semua kelurahan dan lingkungan yang ada di kota kendari.

Pengelolaan sampah dalam kota kendari belum berjalan dengan baik,

pengumpulan sampah sementara terkadang tidak ada bahkan melebihi

kapasitas sehingga tidak jarang sampah meluber hingga di luar tempat

pembuangan sampah yang telah di sediakan oleh pemerintah maupun

kelompok masyarakat. Belum lagi tidak adanya pemilahan sampah basah

dan kering yang terkadang sangat menganggu bagi para pengguna jalan

termasuk pada saat proses pengangkutannya.

Teknik pengangkutan sementara oleh petugas kebersihan kota dari

lokasi tempat pembuangan sementara (TPS) ke dam-truck sebelum di


bawa ke pembuangan akhir biasanya menggunakan karung dan sebagian

menggunakan karton/dos yang ini juga menjadi penghambat petugas

kebersihan/pengangkut sampah sebelum di bawah ke tempat

pembuangan akhir (TPA).

Berdasarkan jadwal pengangkutan sampah kota kendari yang

dilakukan setiap hari dan menjelang hari-hari besar atau hari libur

biasanya dua kali perhari. Dari hasil observasi yang dilakukan bahwa

terkadang ada titik lokasi tempat pembuangan sementara yang belum

terangkut oleh petugas tanpa ada pemberitahuan sehingga di beberapa

titik tertentu terlihat semrawut karena semakin menumpuknya volume

sampa dan layanan pengangkutan sampah juga mengakses tempat

pembuangan sementara (TPS) yang di buat oleh masyarakat dalam

lingkungan perumahan.

Berdasarkan hal diatas maka penelitian tentang Optimalisasi

Pengelolaan Armada Sampah Di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

menjadi penting untuk di teliti.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka, Rumusan Masalah yang

dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Teknik Operasional Armada Sampah diKota Kendari?

2. Upaya apa yang harus dilakukan untuk penanganan sampah di

Kota Kendari?
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian Optimalisasi Pengelolaan Armada Sampah di

Kota Kendari, Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengelolaan armada sampah di Kota Kendari

2. Upaya apa yang harus dilakukan untuk penanganan sampah di

kota kendari

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian Optimalisasi Pengelolaan Armada Sampah di

Kota Kendari, Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan kajian bagi Instansi Penyelenggara Kebersihan

dalam melakukan penyusunan program penanganan dan

pemeliharaan Armada Sampah.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan

tipe pemeliharaan dan peningkatan Pemeliharaan Armada Sampah

3. Menambah literatur dan referensi keilmuan tentang penangan

Sampah

1.5 Batasan Masalah

Adapun ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut :

1. Batasan fisik penelitian dimana ditujukan untuk wilayah Kota

Kendari yang diwakili oleh penarikan sampel pada kecamatan yang

paling banyak memiliki KK karena dianggap paling banyak produksi


sampahnya yaitu di Kecamatan Kambu, Kecamatan Kadia dan

Kecamatan Kendari Barat.

2. Pengelolaan armada sampah terdiri dari beberapa aspek, di

antaranya aspek institusi, teknis dan operasional, serta pelayanan

terhadap masyarakat. Dalam penelitian ini akan dibahas

pengelolaan sampah berdasarkan aspek institusi/kelembagaan dan

aspek teknis berdasarkan kinerja armada sampah mulai dari

kondisi pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA, jadwal

armada sampah, ketersedian TPS, banyaknya volume yang bisa

dimuat armada sampah, daerah jangkauan armada sampah,

jumlah ketersediaan armada sampah, ketersediaan personil, dan

pelayanan terhadap kepuasan pelayanan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai