Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sampah merupakan masalah klasik yang dihadapi oleh negara-negara

maju maupun berkembang dan hingga saat ini penanganan serta pengelolaan

sampah masih terus dikembangkan. Khususnya di Indonesia sebagai negara

berkembang, permasalahan sampah menjadi masalah yang harus mendapat

perhatian lebih seiring laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Tidak

bisa kita pungkiri bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat yang

berperilaku buruk terhadap lingkungan. Mereka membuang sampah sembarangan.

Perilaku ini tidak mengenal tingkat pendidikan maupun status sosial masyarakat,

di lingkungan kantor pemerintahan, fasilitas umum (bank, sekolah, puskesmas,

taman kota, dan lain-lain). (Anton Budioko, 2014).

Menurut Data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2018, pada

tahun 2016 jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 65.200.000 ton per

tahun dengan penduduk sebanyak 261.115.456 orang. Proyeksi penduduk

Indonesia menunjukkan angka penduduk yang terus bertambah dan tentunya akan

meningkatkan jumlah timbulan sampah. Pertambahan jumlah penduduk adalah

salah satu faktor naiknya jumlah timbulan sampah. Tahun 2025 perkiraan jumlah

penduduk Indonesia adalah sebesar 284.829.000 orang atau bertambah 23.713.544

dari tahun 2016. Jika diasumsikan jumlah sampah yang dihasilkan per tahun

adalah sama maka jumlah sampah yang akan bertambah adalah sebesar 5.928.386
ton (tahun 2016 jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 65.200.000 ton

per tahun dengan penduduk sebanyak 261.115.456 orang, KLHK dan Kementrian

Perindustrian dalam World Bank).

Produksi sampah per hari di ibu kota provinsi seluruh Indonesia tahun 2016-2017

disajikan pada Tabel 5.21. Tahun 2017, produksi sampah per hari yang cukup

tinggi terjadi di Pulau Jawa, antara lain Surabaya menghasilkan sampah 9.896,78

m3 per hari dan Jakarta menghasilkan sampah sebanyak 7.164,53 m3 , sedangkan

di luar Pulau Jawa, antara lain Makasar menghasilkan 6.485,65 m3 per hari

selanjutnya Denpasar, Manado, dan Medan secara berurutan menghasilkan

sampah 3.657,20; 2.064,00 ; dan 1.892,00 m3 per hari. . Oleh karena itu pada

proses pengelolaan sampah, TPA sampah memiliki peran yang sangat penting

sebagai tempat mengembalikan sampah ke lingkungan.

Tempat Pembuangan Akhir Sampah merupakan langkah akhir dari rangkaian

proses penanganan sampah. Tempat pemrosesan akhir adalah tempat untuk

memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi

manusia dan lingkungan. Proses akhir dari rangkaian penanganan sampah yang

biasa dijumpai di Indonesia adalah dilaksanakan di Tempat Pembuangan Akhir

Sampah. Pada umumnya pemerosesan akhir sampah yang dilaksanakan di TPA

adalah berupa proses landfilling (pengurugan) dan di Indonesia sebagian besar

dilaksanakan dengan open-dumping, yang mengakibatkan permasalahan

lingkungan, seperti timbulnya bau, tercemarnya air tanah, timbulnya asap dan

sebagainya. Sementara itu, TPA yang diharapkan adalah tempat pembuangan

yang memenuhi standar kelayakan sehingga tidak menyebabkan masalah


lingkungan. Namun dalam kenyataannya, penyediaan tempat pembuangan sampah

ini terhambat oleh ketersediaan lahan. Apalagi di daerah perkotaan yang

ketersediaan lahan terbukanya sudah sangat sedikit. Dengan demikian diperlukan

adanya studi kelayakan untuk menentukan lokasi tempat pembuangan sampah

yang sesuai dengan standar yang ada.

Tersedianya tempat pembuangan akhir sampah yang memadai merupakan

salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu daerah, termasuk Kabupaten

Sleman. Kabupaten Sleman merupakan salah satu Kabupaten di DIY dengan

jumlah penduduk yang padat, sampah menjadi tantangan yang memerlukan

perhatian lebih. Tercatat, bahwa total sampah Kabupaten Sleman perhari bila

dihitung dari jumlah penduduk Kab. Sleman adalah kurang lebih 2.500 m3

perhari, namun jumlah ini tentu dapat lebih besar bila dihitung dari aktivitas yg

terjadi di Sleman mengingat Sleman merupakan daerah pendidikan dan wisata

dengan jumlah penduduk tidak tetap yang cukup tinggi. Sementara itu, menurut

Badan Lingkungan Hidup DIY total timbunan sampah di Sleman sebesar 8.000

m3/hari dengan 60% diantaranya merupakan sampah Plastik. Sampah bisa

dianggap sebagai potensi apabila dikelola secara profesional. Adapun jenis

sampah di Sleman rata-rata merupakan sampah rumah tangga, yaitu berupa

sampah kemasan makanan, sisa makanan, dan ada juga popok bayi.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu penelitian untuk

menentukan lokasi Tempat Pembuangan Akhir di Kabupaten Sleman yang sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah sehingga tidak berdampak buruk

bagi lingkungan maupun bagi kesehatan masyarakat disekitar lokasi TPA.


I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini, yaitu dimanakah lokasi yang sesuai untuk dijadikan Tempat

Pengolahan Akhir (TPA) sampah di Kabupaten Sleman.

I.3 Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam penelitian ini, maka penulis membuat batasan

ruang lingkup penelitian, meliputi:

1. Lokasi penelitian ini adalah kawasan Kabupaten Sleman

2. Pemilihan lokasi (TPA) berpedoman pada SNI nomor 19-3241:1994

tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA.

I.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik lahan yang ada di Kabupaten Sleman

dengan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG).

2. Untuk menentukan lokasi Tempat Pengolahan Akhir (TPA) sampah di

Kabupaten Sleman dengan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG).

I.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Masyarakat
Memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang tata

cara pemilihan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang

berwawasan lingkungan.

2. Pemerintah

Memberikan sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Kabupaten Sleman

dan dinas terkait dalam menentukan lokasi TPA sehingga penempatannya

menjadi optimal dan tidak mencemari lingkungan.

3. Akademisi

Sebagai acuan dalam penelitian tentang kajian pemilihan lokasi Tempat

Pembuangan Akhir (TPA).

Anda mungkin juga menyukai