Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANDREAS PRIMA

NIM : 21080117130057
KELAS :B
JUDUL TA : PERENCANAAN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA
SAMPAH DI KOTA SUMENEP
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen dan pembuangan sampah padat merupakan tantangan utama di
seluruh dunia terutama di kawasan perkotaan dan negara-negara berkembang
(Kollikkathara dkk., 2009). Semakin tinggi jumlah penduduk dan tingkat aktifitas
masyarakat mengakibatkan meningkatnya jumlah timbulan sampah sehingga
diperlukan adanya pengelolaan sampah yang baik (Ayuningtyas, 2010).
Pengelolaan tersebut membutuhkan partisipasi dari semua orang (Kamaruddin
dkk., 2013).
Terdapat beberapa aspek pengelolaan sampah yang perlu diperhatikan
untuk mengurangi dan menangani sampah. Salah satu aspek pengelolaan sampah
yaitu aspek teknis pola operasional yang meliputi pewadahan, pengumpulan,
pemindahan, pengolahan, pengangkutan, dan pembuangan akhir (SNI 19-2454-
2002). Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia no.18 tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, pengelolaan sampah perlu dilakukan secara
sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah.
Kecamatan Kota Sumenep merupakan kecamatan terpadat di Kabupaten
Sumenep yang terdiri dari 12 desa dan 4 kelurahan dengan jumlah penduduk
71.514 jiwa (BPS, 2012). Menurut data BPS (2012), laju pertumbuhan penduduk
Kecamatan Kota Sumenep mencapai 0,52% pada tahun 2012. Kecamatan Kota
Sumenep menjadi pusat pemerintahan di Kabupaten Sumenep yang memiliki
intensitas aktifitas permukiman dan komersial yang tinggi. Saat ini jumlah
timbulan sampah di Kabupaten Sumenep mencapai 11 ton per hari. Sedangkan
daerah pelayanan sampah di Kecamatan Kota Sumenep sebesar 80% maka
timbulan sampah di Kecamatan Kota 2 Sumenep mencapai 8,8 ton per hari. Jika
dilihat dari jumlah timbulan sampah dan tingkat aktifitasnya maka Kecamatan
Kota Sumenep berkontribusi besar menghasilkan timbulan sampah di Kabupaten
Sumenep.
Kondisi tersebut mendorong upaya pengelolaan sampah yang lebih baik
dan sebanyak mungkin mendayagunakan kembali sampah yang dihasilkan
(Kurniaty dan Rizal, 2011). Salah satu upaya untuk mengurangi timbulan sampah
dengan mengoptimalkan peran TPS yaitu sebagai tempat pengumpulan,
pengangkutan, penyimpanan, pemilahan, serta pengomposan sampah (SNI 19-
2454-2002). Menurut Eshet (2007), TPS memainkan peran penting dalam sistem
pengelolaan sampah sebagai penghubung antara pengumpulan sampah di sumber
dengan TPA. Keberadaan TPS juga berpotensi mereduksi timbulan sampah yang
dihasilkan sehingga mampu mengurangi debit sampah yang masuk ke TPA.
Pada tahun 2014 TPS di Kecamatan Kota Sumenep masih berupa
bangunan terbuka sehingga masyarakat disekitar TPS terganggu dengan bau yang
ditimbulkan. Jika dilihat dari segi estetika, terdapat sampah yang berserakan
disekitar TPS dan juga bangunan TPS yang mulai rusak. Selain itu persebaran
TPS di Kecamatan Kota Sumenep masih belum merata karena terdapat desa atau
kelurahan yang tidak memiliki TPS. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa
kurang optimalnya peran TPS dalam upaya mengelola sampah termasuk tempat
untuk pemilahan sampah.
Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan tempat penampungan sementara
sampah yang baik untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh sampah itu
sendiri. Perencanaan tersebut mengacu pada SNI 19-2454-2002 dan Materi
Bidang Sampah 1 Diseminasi dan Sosialisasi Keteknikan Bidang PLP Kementrian
PU tahun 2013. Perencanaan ini dilakukan agar mampu menunjang program
pemerintah khususnya pengelolaan disektor pengelolaan sampah.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut, identifikasi masalah yang akan di jadikan
bahan penelitian sebagai berikut :
1. Sampah menjadi salah satu masalah besar di Indonesia terkait
pengeloaannya.
2. Timbulan sampah sering terdapat di pusat kota atau di kota-kota besar.
1.3 Pembatasan Masalah
Permasalahan sampah di kota-kota terlalu luas cakupannya ,maka dari itu
penulis memperkecil permasalahan :
1. Kurangnya TPS yang terdapat di Kota Sumenep.
2. Rancangan TPS di Kota sumenep.
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah:
1. Berapa laju timbulan dan komposisi sampah di Kecamatan Kota
Sumenep.
2. Bagaimana kondisi pelayanan TPS eksisting di Kecamatan Kota
Sumenep.
3. Bagaimana prototipe TPS yang memenuhi standar kriteria SNI
19-2454-2002 dan Kementrian PU tahun 2013 untuk proyeksi 10 tahun
mendatang.
4. Berapa anggaran biaya yang dibutuhkan untuk penyediaan fasilitas,
pengoperasian dan pemeliharaan TPS.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah:
1. Menentukan laju timbulan dan komposisi sampah di Kecamatan Kota
Sumenep.
2. Mengkaji kondisi pelayanan TPS eksisting di Kecamatan Kota
Sumenep.
3. Merencanakan prototipe TPS yang memenuhi kriteria SNI 19-2454-
2002 dan Kementrian PU tahun 2013 untuk 10 tahun mendatang.
4. Memperkirakan rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk
penyediaan fasilitas, pengoperasian dan pemeliharaan TPS.
1.6 Manfaat
Manfaat teoritis :
Permasalahan penimbulan sampah di Kota Sumenep dapat berkurang.
Manfaat praktis :
TPS yang dirancang dapat mengurangi maupun menyelesaikan masalah
penimbulan sampah di Kota Sumenep

Anda mungkin juga menyukai