2. transpirasi
1. Radiasi matahari
2. Temperatur
3. Kelembaban
4. Angin
2. Evaporation Pan
Untuk mengukur evaporasi dari muka air bebas dapat
digunakan panci penguapan (evaporation pan). Terdapat
tiga macam panci penguapan yang sering digunakan,
yaitu panci penguapan klas A (class A evaporation pan),
panci penguapan tertanam (sunken evaporation pan) dan
panci penguapan terapung (floating evaporation pan).
Pada prinsipnya pengukuran evaporasi dengan ketiga
macam alat tersebut sama, yaitu dengan pembacaan
tinggi muka air di panci pada dua saat yang berbeda
sesuai dengan interval waktu pengukuran yang diinginkan.
Pada setiap pengamatan umumnya juga dilakukan
pengukuran temperatur air. Pan evaporasi lebih sering
digunakan untuk mengukur evaporasi harian yang
dinyatakan dalam mm/hari. Ilustrasi cara pemasangan
panci evaporasi klas A ditunjukkan pada gambar di bawah.
Panci Evaporasi Klas A
25.4cm = 10”
Rangka kayu
4”
Rumus Penman
Rumus lain untuk memperkirakan nilai evapotranspirasi potensial
berdasarkan gabungan pendekatan cara energy balance method
dan aerodynamic method juga banyak dikembangkan. Salah satu
rumus yang sering dipakai di Indonesia dan beberapa negara
Asia adalah rumus Penman. Rumus Penman untuk hitungan
evapotranspirasi acuan (ETo) adalah sebagai berikut:
Dengan:
ETo = evapotranspirasi acuan (mm/hari),
W = faktor bobot temperatur,
Rn = radiasi neto ekuivalen dengan nilai evaporasi
(mm/hari),
f(u) = fungsi faktor kecepatan angin,
ea-ed = selisih tekanan uap jenuh dan nyata pada
temperatur udara (mbar),
c = faktor koreksi efek perubahan kondisi siang
malam.