lembaga
penanggungjawab
layanan
persampahan
dengan
II -
dalam
tahap
perencanaan,
implementasi
maupun
monev
usulan
kegiatan
prioritas
yang
dihasilkan
pada
proses
II -
secara individual.
Permasalahan persampahan di tingkat pemerintah
1. Minimnya
sistem
perencanaan
persampahan
termasuk
data
base
persampahan
2. Pihak Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Permukiman dan Tata Ruang
Kota Tegal mengalami kesulitan menempatkan TPS (baik permanen
maupun kontainer)
3. Status lahan TPA yang masih sewa dengan masa akhir pemakaian Tahun
2010
4. Pemerintah Kota Tegal belum memiliki TPA sanitary landfil
Zona 1, merupakan area yang harus terlayani dengan system tidak langsung
yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) baru ke
Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Minimal 70% cakupan layanan harus
II -
Debong Kidul dan Kejambon. Dalam peta diberi warna biru tua.
Zona 3, merupakan area padat dan kawasan bisnis (Central Business
District/CBD) yang harus diatasi dengan pilihan system langsung ke TPA
dalam jangka waktu pendek. Zona ini mencakup 9 kelurahan; Pekauman,
Bandung, Tegalsari, Mintaragen, Slerok, Mangkukusuman, Panggung,
Kraton, Randugunting. Dalam peta diberi warna merah hati.
Gambar 2.8
Peta
Wilayah
Prioritas
Pengembangan
Pengelolaan
II -
Isu-isu utama/strategis yang teridentifikasi dalam pengelolaan subsektor Persampahan di Kota Tegal terdiri dari isu teknis operasional maupun non
teknis. Masalah teknis operasional berkaitan dengan layanan pengelolaan
persampahan dan ketersediaan sarana prasarananya, sedangkan isu non teknis
adalah masalah operasional yang muncul yang terkait dengan dukungan aspekaspek lain dalam pengelolaan persampahan. Adapun isu-isu strategis dalam
pengelolaan persampahan di Kota Tegal adalah sebagai berikut:
1)
armada
pengangkutan
serta
lemahnya
manajemen
II -
2)
3)
Isu keuangan
Keterbatasan kemampuan pendanaan APBD kota Tegal mengakibatkan
anggaran yang dialokasiakan untuk pengelolaan persampahan terbatas
sehingga dalam penganggaran menganut sistem prioritas
Keterbatasan pendanaan disebabkan belum tercantumnya aspek sanitasi
belum sepenuhnya menjadi program prioritas dalam dokumen dokumen
perencanaan kota yang ada
4)
Isu komunikasi
Media yang digunakan untuk sosialisasi dan promosi persampahan
kurang menarik
5)
II -
II -
6)
kualitas
dan
kuantitas
pengelolaan
sampah
yang
2.
3.
4.2.1
II -
pengetahuan
dan
ketrampilan
stakeholder
II -
No
4
Strategi
Meningkatkan kinerja operator
layanan persampahan skala
kota.
Program
Program Peningkatan
Efektivitas Organisasi
Pemerintah Daerah.
1.
2.
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
1.
2.
Peningkatan Kerjasama
Pelayanan Publik
1.
2.
3.
4.
5
Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
1.
2.
3.
6
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
Kegiatan
Kajian Analisis Beban
Kerja dan Analisis
Tupoksi pada KLH, dan
Diskimtaru UPT
Pengolahan Sampah
(Pasca PP No. 41 tahun
2007).
Pembentukan Unit
Pengaduan Masalah
Pengelolaan Sampah.
Analisis Jabatan (pada
unit KLH, Diskimtaru, dan
UPT Pengolahan
Sampah).
Pendidikan dan Pelatihan
Teknis Tugas dan Fungsi
bagi PNS Daerah tentang
Pengelolaan Sampah
(KLH, Diskimtaru, dan
UPT Pengolahan
Sampah)
Sosialisasi dan
Pembinaan tentang
Sistem Pengelolaan
Sampah Skala Kota
kepada RT, RW, Lurah,
Camat, PKK, Kader
Kesehatan, dan
Organisasi Masyarakat.
Kerjasama Layanan
Pengolahan Sampah
dengan Organisasi
Masyarakat.
Pembenahan Kerjasama
Pemungutan Retribusi
Kebersihan.
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Layanan.
Penyusunan Kebijakan
Manajemen Pengelolaan
Sampah (Revisi Perda
No. 6 tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan
Kebersihan Kota).
Sosialisasi Kebijakan
Pengelolaan
Persampahan.
Koordinasi Kerjasama
Permasalahan Aturan
Pengolahan Sampah
Pameran dan temu bisnis
sanitas.
Temu bisnis (gathering).
Event bersama
Informasi tentang
sosialisasi.
Penyusunan proposal
Peningkatan intensitas
koordinasi antara Pemkot
dengan pelaku bisnis.
Penyusunan pedoman
(Juklak dan Juknis)
tentang keterlibatan
pelaku bisnis dalam
II -
No
Strategi
Program
Advokasi Kerjasama
Pengelolaan Sampah
Regional
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Program Penyiapan
Kesepakatan Kerjasama
Pengelolaan Sampah
Kegiatan
pembangunan sanitasi.
3. Penyediaan Pusat
Informasi tentang sanitasi
oleh pelaku bisnis dan
pemerintah
4. Pemberian penghargaan
(Sanitation Award) bagi
pelaku bisnis yang peduli
sanitasi
1. Advokasi kerjasama
pengelolaan sampah
antar daerah kepada
DPRD.
2. Advokasi kerjasama
pengelolaan sampah
antar daerah kepada
Pemprov Jateng, dan
Departemen PU.
3. Advokasi kerjasama
pengelolaan sampah
antar daerah kepada
Pemerintah Kab / Kota
calon mitra.
1. Kajian manfaat dan biaya
pengelolaan sampah
regional.
2. Kajian kelembagaan
pengelolaan sampah
regional
Penyusunan Rancangan
RKPD (Pencantuman
rencana kerja sama
pengelolaan sampah regional
ke dalam prioritas RKPD
Kota Tegal).
1. Pembentukan Tim
Koordinasi Kerja Sama
Daerah (TKKSD).
2. Penyusunan dokumen
rencana kerjasama.
3. Pengajuan Surat
Penawaran Kerjasama
Pengelolaan Sampah
Regional yang ditujukan
Bupati / Walikota mitra
dengan tembusan kepada
Gubernur Jateng, Menteri
Dalam Negeri,
Departemen PU,
Kementerian LH, dan
DPRD Kota Tega
1. Pembahasan rencana
kerjasama daerah.
2. Drafting naskah
kesepakatan / Perjanjian
Kerjasama.
3. Penandatangan naskah
kesepakatan / perjanjian
kerjasama
II -
No
Strategi
Program
Kegiatan
Sasaran II: Berkurangnya timbulan sampah post collection hingga 50 m3/hari pada tahun 2014
melalui composting skala kota
1
Optimalisasi pengelolaan
composting skala kota di TPA
Muarareja
Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan
Peningkatan kemampuan
teknis aparat perencana
pengelolaan sampah
Penguatan rencana
sosialisasi dan kerangka
acuan untuk meningkatkan
pemahaman, kimitraan daan
komitmen dalam
melaksanakan 3 R.
Program Pemberdayaan
komunitas perumahan.
Program Peningkatan
partisipasi masyarakat dalam
membangun desa
Mendorong pengelolaan
sampah berbasis masyarakat
menggunakan komposting
komunal di 16 TPS secara
bertahap
Optimalisasi dan perluasan
program stimulus Komposter
skala rumah tangga
Program composting
komunal.
Peningkatan pemahaman
manfaat pelaksanaan 3 R,
dan memperkuat kemitraan
dan komitmen
mendukungnya.
II -
No
Strategi
Program
Program Pengembangan
lembaga ekonomi perdesaan.
Kegiatan
(pemberian komposter
tingkat rumah tangga)
1. Peningkatan peran aktif
masyarakat dalam
pengelolaan sampah
rumah tangga.
2. Pertemuan stekeholders
untuk optimalisasi
ketrampilan, aliansi dan
kemitraan untuk
pemasaran produk 3 R
Pelatihan ketrampilan usaha
pertanian bagi perempuan
II -