Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Penyehatan Tanah Dan Pengelolaan Sampah-A

Dosen : Rafidah S.ST.,M.Kes

PROSES PENGANGKUTAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH

DI LINGKUNGAN KOMPLEKS SAPIRIA GARDEN

Disusun oleh :

ANDI RAFIKA REZKY AULIA

PO714221202005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

SANITASI LINGKUNGAN

PRODI D-IV/IIA

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pertambahan penduduk yang disertai pembangunan yang


berkelanjutan akan menyebabkan semakin tingginya volume sampah yang
harus dikelola setiap harinya. Hal tersebut akan bertambah sulit karena
keterbatasan lahan untuk tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Pengangkutan sampah ke TPA juga terkadang mempunyai kendala yang
disebabkan kurangnya jumlah kendaraan pengangkutan sampah dan kondisi
peralatan lainya kurang mendukung. System pengumpulan dan pengangkutan
sampah merupakan elemen pelayanan yang paling mahal yang harus
disediakan suatu kota dalam system pengelolaan sampah. Pengumpulan
sampah kota dalam system pengelolaaan sampah. Pengumpulan sampah kota
memerlukan biaya sekitar 85% dari biaya system pengelolaan sampah.
Pengelolaan persampahan tidak diragukan lagi semakin penting terutama
dalam hal efisiensi biaya (kardimas, 2007).

Pengelolaan sampah harus semakin diperhatikan karena berhubungan


dengan efisiensi biaya. Transportasi sampah adalah sub-sistem persampahan
yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber
sampah secara langsung menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Dengan
optimasi subsistem ini diharapkan pengangkutan sampah menjadi mudah,
cepat, serta biaya relatif murah dengan tujuan akhir meminimalkan
penumpukan sampah yang akan memberi dampak langsung bagi kesehatan
masyarakat dan keindahan kota. Minimasi jarak dan waktu tempuh
merupakan solusi utama dari perencanaan rute pengangkutan sampah. Rute
pengangkutan sampah yang dibuat haruslah efektif dan efisien sehingga
didapatkan rute pengangkutan yang paling optimum.
Kota Makassar merupakan salah satu kota yang mengalami permasalahan
kompleks di bidang pengelolaan persampahan ini, khususnya mengenai sistem
pengangkutan sampah pada Kecamatan Bontoala khusunya di kompleks
sapiria garden RT III. Jumlah KK perumah tangga 150 kk. Untuk itu pada
Proses pengambilan sampah pada kompleks sapiria garden yaitu dilakukan
dengan menggunakan pengambilan bak rute dan kontainer yang tersebar di
rumah warga. Namun, keadaan ini tidak ditunjang dengan sistem
pengangkutan yang efektif dan efisien khususnya pada sub bagian penentuan
rute pelayanan pengangkutan sampah sehingga terjadi penumpukan sampah di
beberapa wilayah. Dengan biaya bahan bakar yang terbatas pada setiap
kendaraan pengangkut maka proses pengangkutan sampah hanya dapat
dilaksanakan sebanyak satu kali putaran saja yaitu dari pangkalan ke setiap
wilayah pelayanan tertentu lalu dibawa ke TPA dan berakhir di pangkalan.

B. Tujuan

1. untuk mengetahui system pengangkutan dan pengelolaan sampah di


lingkungan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembahasan
1. Teknik operasional pengelolaan sampah
teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan yang terdiri
dari kegiaan pewadahan sampai dengan pembuangan akhir sampai
harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari
sumbernya.
a. Pewadahan
Pewadahan sampah adalah cara pembuangan sampah sementara di
sumber baik individual maupun komunal.
b. Pengumpulan sampah adalah proses penanganan sampah dengan cara
pengumpulan dari masing masing sumber supaya untuk di angkut ke
penampungan sementara atau ke pengolahan sampah di industri atau
langsung ke tempat pemrosesan terakhir melalui proses pemindahan.
c. Pemindahan sampah
Pemindahan sampah merupakan tahap untuk memindahkan sampah
hasil pengumpulan ke alamat pengangkut untuk dibawa ke tempat
pemrosesan atau ke pemrosesan akhir.
d. Pengangkutan sampah
Pengangkutan sampah merupakan salah satu komponen
penting dan membutuhkan perhitungan yang cukup teliti, dengan
sasaran mengoptimalkan waktu angkut yang diperlukan dalam system
tersebut. Teknik operasional pengelolaan sampah
Timbulan
sampah

Pemilahan, pewadahan, dan pengolahan di


sumber

Pengumpulan

Pemindahan Pemilahan dan pengolahan

Pengangkutan

Pembuangan akhir
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sampah adalah semua buangan padat yang dihasilkan dari seluruh
kegiatan manusia dan hewan yang tidak berguna atau tidak diinginkan. Sampah
adalah limbah padat yang terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap
tidak berguna lagi dan harus dikelola supaya tidak membahayakan bagi lingkungan
dan melindungi investasi pembangunan Pengelolaan dan penanganan sampah kini
menjadi masalah yang kian mendesak di kota-kota, sebab apabila tidak dilakukan
penanganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan
lingkungan. Berdasarkan data (BPS Bandung, 2001), dari 384 kota yang
menimbulkan sampah sebesar 80.235,87 ton setiap hari, penanganan sampah yang
diangkut ke TPA adalah sebesar 4,2%, yang dibakar sebesar 37,6%, yang dibuang ke
sungai 4,9% dan yang tidak tertangani 53,3% (Bappenas, 2002).
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri, Enri dan Dr. Tri Padmi. 2010.


 Diktat Kuliah TL-3104 PengelolaanSampah.
 Teknik Lingkungan FSTL ITB. BandungSNI 19-2424-2002.
Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan SampahPerkotaan.
Badan Standar Nasional.
Penyusunan Masterplan Persampahan Kabupaten Purwakarta, 2013Undang-undang
No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Anda mungkin juga menyukai