Anda di halaman 1dari 169

OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DOMESTIK

KABUPATEN KUDUS MENGGUNAKAN METODE VEHICLE ROUTING


PROBLEM

Skripsi
Program Studi Diploma IV Transportasi Darat Lanjutan

Diajukan oleh :

Nama : Dessy Intan Sari

Notar : XXII.15.005

JURUSAN DIPLOMA IV TRANSPORTASI DARAT

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT

BEKASI, 2017
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Transportasi sampah adalah sub-sistem persampahan yang bersasaran


membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara
langsung menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini akan
mempermudah proses pengambilan samah dari daerah pemukiman sehingga
tidak terjadi penumpukan sampah. Isu-isu lingkungan yang berhubungan
dengan transportasi sampah menjadi perhatian utama para pelaku
pengelolaan sampah dan juga masyarakat. Pelayangan sistem pengangkutan
sampah domestik yang baik dengan rute yang optimal akan mengurangi
dampak buruk dari kegiatan tersebut terhadap lingkungan. Dengan optimasi
sub-sistem ini diharapkan pengangkutan sampah menjadi mudah, cepat,
serta biaya relatif murah. Minimasi jumlah sarana yang digunakan serta jarak
dan waktu tempuh merupakan tujuan utama dari rute transportasi sampah
(Byung-In, 2005).

Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kudus,


diikuti oleh peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Namun
peningkatan jumlah penduduk ini belum diimbangi dengan penyediaan
sarana dan prasarana yang sebanding oleh jumlah penduduk, akibatnya
pelayanan yang ada tidak maksimal dan terjadi penurunan kualitas
lingkungan, khususnya pada permasalahan pengangkutan sampah kota.
Untuk menanggulangi permasalahan ini, sangat dibutuhkan peranan
pemerintah yang didukung oleh kepedulian masyarakat kota setempat.
Pengelolaan sampah harus semakin diperhatikan karena berhubungan
dengan efisiensi biaya. Menurut Damanhuri bahwa paradigma yang ada saat
ini yaitu kumpul- angkut- buang seperti ini memiliki konsekuensi terhadap
tingginya biaya operasional pengelolaan sampah karena sebagian besar

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


2

biaya pengelolaan sampah digunakan untuk biaya pengangkutan sekitar 50-


60% dari biaya total pengelolaan sampah. Dengan optimasi sub-sistem
transportasi sampah ini diharapkan pengangkutan sampah menjadi mudah,
cepat, serta biaya relatif murah dengan tujuan akhir meminimalkan
penumpukan sampah yang akan memberi dampak langsung bagi kesehatan
masyarakat dan keindahan kota. Minimasi jarak dan waktu tempuh
merupakan solusi utama dari perencanaan rute pengangkutan sampah. Rute
pengangkutan sampah yang dibuat haruslah efektif dan efisien sehingga
didapatkan rute pengangkutan yang paling optimum karena rute
pengangkutan sampah akan menentukan total perjalanan armada.

Dengan jumlah sarana kendaraan yang terbatas diperlukan pengoptimalan


baik dari segi waktu ritasi, personil maupun penggunaan kendaraan yang
ada agar sampah dapat terangkut ke TPA secara efisien. Prosedur
penanganan sampah yang umum dilaksanakan oleh daerah perkotaan saat
ini adalah dengan metode 3P ( pengumpulan, pengangkutan dan
pembuangan). Sampah dikumpulkan dari sumbernya dan diangkut ke
tempat penampungan sementara (TPS) lantas diangkut lagi ketempat
pembuangan akhir (TPA). Pengangkutan sampah biasa dilakukan dengan
gerobak kecil dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara
(TPS) yang biasa berupa depo, kontainer atau pool gerobak. Pengangkutan
sampah yang teratur dan berkala akan mencegah menumpuknya sampah
disekitar wadah. Di TPS, sampah harus diangkut secara berkala menuju
tempat pembuangan akhir (TPA). Jumlah sampah tiap hari Kabupaten Kudus
599,6 terkurangi dengaan pengolahan 3R sebesar 90,3 m3 dan harusnya

terangkut sebesar 509,3 m3 tetapi yang terangkut sebesar 76,47% atau


sebesar 389,4 m3. Belum semuanya sampah yang ada sudah terangkut
semuanya. Sebanyak 23,5% belum terangkut semuanya. Sampah yang
belum terbuang ini mengendap satu atau beberapa hari yang bisa
mengakibatkan sarang penyakit dan bau tak sedap. Ditambah lagi tiap hari
sampah semakin bertambah. Permintaan masyarakat untuk pengangkutan
sampah ini belum tercapai dan terdistribusikan ke TPA secara optimal.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


3

Masalah yang sering dijumpai yaitu pada proses pengangkutan sampah dari
TPS ke TPA, dimana proses tersebut merupakan proses yang paling
membutuhkan waktu yang lama jika tidak dibuatkan rute. Kendala-kendala
yang dihadapi pada pengangkutan sampah di Kabupaten Kudus yaitu
kapasitas alat angkut, volume sampah pada tiap-tiap TPS dan jarak yang
ditempuh dari TPS ke TPA. Proses pengangkutan sampah harus dapat
memaksimalkan kapasitas kendaraan secara tepat sehingga pengangkutan
sampah dapat diselesaikan secara optimal. Menurut H Simanjutak (2012)
salah satu masalah yang muncul dalam pengangkutan sampah adalah
masalah penentuan rute pengangkutan dengan memperhatikan kapasitas
masing-masing kendaraan dan kapasitas permintaan (sampah) pada setiap
rute disebut Vehicle Routing Problem.

Penentuan rute perjalanan dari TPS ke TPA tidak mudah sehingga harus
diperhatikan agar proses pengangkutan dapat dilakukan secara tepat yang
nantinya akan menghemat jarak, biaya dan waktu. Hasil survey mengikuti
kendaraan angkutan sampah kendaraan berputar atau ritasi sehari
sebanyak 2 kali. Masalah yang terjadi banyaknya permintaan pengangkutan
sampah tetapi tidak terangkut semuanya dan manajemen pengangkutan
yang buruk mengakibatkan tiap kendaraan mengalami overload sebanyak
28%. Pada penyelesaian dengan metode vehicle routing problem pada
kondisi yang ada di Kabupaten Kudus dengan batasan kapasitas kendaraan
dan jumlah kendaraan. Dari kondisi tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengefisiensi rute truk pengangkutan sampah di Kabupaten
Kudus karena kondisi kenyataanya aturan mengenai jadwal dan rute
pelayanan yang teratur dan berjadwal. Oleh karena itu rute, penjadwalan
pengangkutan harus dihitung secara teliti pada permasalahan pengangkutan
sampah. Jika tidak, maka beberapa beberapa permasalahan akan muncul
seperti bau busuk, berkembang biaknya ribuan lalat, sarang penyakit,
nyamuk, bakteri, virus, dan banyak binatang yang mengerubungi sampah
tersebut sehingga tempat tersebut terlihat kumuh dan kotor.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


4

Dalam penelitian ini akan dievaluasi lebih jauh tentang karakterisik sistem
transportasi sampah ditinjau dari waktu pengangkutan, jarak tempuh,
kapasitas sampah yang diangkut, dan jumlah kendaraan yang digunakan
dengan penyelesaiannya menggunakan metode vehicle routing problem.
Informasi tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan
bagi Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Kudus khususnya untuk meningkatkan pelayanan sampah
Kabupaten Kudus. Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka penulis
akan melakukan penelitian dengan judul “OPTIMASI SISTEM
PENGANGKUTAN SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN KUDUS
MENGGUNAKAN METODE VEHICLE ROUTING PROBLEM’”

B. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :
a. Menganalisis sistem pengangkutan dan pola pengumpulan sampah di
Kabupaten Kudus.
b. Mengidentifikasi serta menganalisis permasalahan pengangkutan
sampah domestik di Kabupaten Kudus mulai dari jumlah dan kondisi
kendaraan pengangkutan sampah domestik, waktu operasi, tata cara
pemuatan dan pengangkutan sampah domestik Kabupaten Kudus.
c. Mengaplikasikan metode Vehicle Routing Probem dalam
mengoptimalkan rute pengangkutan sampah domestik dari TPS ke
TPA di Kabupaten Kudus yang efektif dan efisien.
d. Menganalisa proyeksi jumlah timbunan sampah di tahun 2022 dan
memberikan solusi jumlah perencanaan kendaraan pengangkutan
sampah.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


5

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


a. Bagi Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Perumahan, Kawasan
Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus adalah sebagai
alternatif solusi mengenai pengoptimalan rute pengangkutan sampah
agar menjadi efektif dan efisien, jumlah armada yang sesuai dengan
jumlah volume sampah yang ada, sistem pengangkutan serta jadwal
untuk pengangkutan.
b. Bagi Kalangan Akademik, khususnya Program Studi Transportasi
Darat dapat dijadikan salah satu referensi untuk memperluas
pemahaman mengenai kondisi Kabupaten Kudus, khususnya dalam
bidang pengelolaan dan pengangkutan sampah domestik.
c. Bagi Penulis, untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem
pengangkutan sampah kota dan pengoptimalan rute distribusi
sampah yang efektif dan efisien, perhitungan jumlah volume sampah
dengan metode demmand management dan perhitungan armada.

C. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kabupaten Kudus setiap tahunnya mengalami perkembangan yang
signifikan dari segi pertumbuhan ekonomi maupun pertumbuhan
penduduk. Jumlah sampah domestik juga semakin bertambah tetapi hal
tersebut tidak diimbangi dengan pola pengangkutan sampah yang
semakin baik dan peningkatan sarana maupun prasarana yang memadai
juga.
2. Adanya TPS liar yang tersebar di tiap kecamatan. TPS liar berarti
menunjukkan adanya jumlah sampah yang tidak terangkut serta
diakibatkan volume yang ada di TPS sudah melebihi kapasitas oleh
karena itu warga membuang sampah pada tempat-tempat yang
sembarang.
3. Bahaya sampah yang tak terangkut mengakibatkan berbagai
permasalahan dari segi kesehatan, keindahan kota, lingkungan dan bisa
juga memperlambat lalu lintas akibat memakan lajur jalan. Ataupun

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


6

trotor. Sampah yang tertimbun lama akan mengakibatkan bahaya bagi


lingkungan, kesehatan karena bau busuk akibat dari sampah domestik
mengakibatkan adanya lalat,ditambah jika hujan datang mengakibatkan
kadar air disampah, tifus, demam berdarah akibat nyamuk, belatung.
4. Manajemen pengangkutan tidak terjadwal dengan baik sesuai jumlah
sampah yang ada. Rute pengangkutan sampah domestik di Kabupaten
Kudus yang belum optimal mengakibatkan kerugian biaya dalam hal
proses pengangkutan sampah domestik, oleh karena itu perlu pola
pengangkutan pengoptimalan rute pengangkutan sampah agar menjadi
efektif dan efisien, jumlah armada yang tidak sesuai dengan jumlah
volume sampah yang ada, sistem pengangkutan serta jadwal untuk
pengangkutan sehingga didapatkan sistem pelayanan angkutan sampah
domestik yang optimal.
5. Pengangkutan sampah yang terlalu overload dan pengangkutan tidak
sesuai jam pelayanan.

D. RUANG LINGKUP PENELITIAN


1. Rumusan Masalah
Permasalahan mendasar terkait dengan pengangkutan sampah di
Kabupaten Kudus dalah kurang efektifnya sistem pengangkutan sampah
pada beberapa TPS dan di pemukiman warga di beberapa wilayah. Oleh
karena itu perumusan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana sistem dan pola pergerakan pengangkutan sampah
domestik kondisi di Kabupaten Kudus?
b. Apa saja permasalahan pengangkutan sampah yang terjadi di
Kabupaten Kudus mulai dari jumlah dan kondisi kendaraan
pengangkutan sampah domestik, waktu operasi, tata cara pemuatan
dan pengangkutan sampah domestik Kabupaten Kudus dan
bagaimana solusi pemecahannya ?
c. Bagaimana mengaplikasikan metode Vehicle Routing Problem dalam
mengoptimalkan rute pengangkutan sampah diukur dari jarak tempuh

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


7

dan volume sampah dengan memperhatikan kapasitas kendaraan di


Kabupaten Kudus?
d. Berapakah jumlah timbunan sampah di tahun 2022 dan kendaraan
apa saja yang perlu ditambahkan di tahun 2022?

2. Batasan Masalah

Untuk mengarahkan penulis agar penelitian dan permasalahan yang dikaji


lebih mendetail dan sesuai dengan Judul dan Tujuan Penulisan Skripsi
ini, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas berikut ini:

a. Kondisi sampah domestik yang dimaksud adalah seluruh TPS, TPA di


Kabupaten Kudus dan titik – titik sumber sampah.
b. Kendaraan yang digunakan adalah dump truck dan arm roll truck
kendaraan operasional untuk pengangkutan sampah domestik milik
Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Kudus.
c. Daerah pelayanan pengangkutan sampah mengacu pada yang telah
dilaksanakan oleh Dinas Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus.
d. Truk pengangkut hanya melalui jalan-jalan yang ditetapkan.
e. Masalah manajemen pengangkutan yang diteliti menggunakan
metode Vehicle Routing Problem.
.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Transportasi

Transportasi menurut Nasution (2004), transportasi ialah pemindahan


manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah wahana yang diger akkan oleh manusi atau mesin.
Jadi menurut Nasution transportasi adalah suatu proses dimana didalamnya
terdapat unsur-unsur pengangkutan/transportasi meliputi atas ada muatan
yang diangkut, tersedia kendaraan sebagai alat angkut, ada jalan/jalur yang
dapat dilewati, ada terminal asal dan terminal tujuan, serta sumber daya
manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan
transportasi tersebut.

B. Sistem Angkutan Barang

Peraturan mengenai penyelenggaraan angkutan barang di jalan saat ini


masih mengacu pada Kementerian Perhubungan No.69 Tahun 1993 dan SK
Dirjen Perhubungan Darat No.SK 725/AJ 302/DRJD/ 2004 : Tetang
penyelenggaraan Barang Berbahaya dan Beracun. Di dalam peraturan KM
Perhubungan No.69 Tahun 1993 menerangkan bahwa pengangkutan barang
umum dan juga barang berbahaya , barang khusus, peti kemas dan alat
berat.

Setiap barang berbahaya diklasifikasikan ke dalam satu kelas barang


berbahaya yang terdiri dari sembilan kelas (Kelas 1 s/d Kelas 9).
Pembagian kelas ini dimaksudkan untuk memudahkan mencegah
terjadinya persenyawaan antara dua jenis barang berbahaya ataupun
dengan kondisi lingkungan yang dapat menimbulkan api atau ledakan.
Pengelompokan klasifikasi muatan berbahaya berdasarkan “The
International Maritime Dangerous Goods (IMDG) Code” – IMO tahun
1998 dilakukan ke dalam 9 kelas dan mempunyai tanda berupa tulisan,

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


9

label ataupun angka. Identifikasi dari suatu muatan berbahaya dapat


dilakukan dengan menggunakan salah satu dari tanda tersebut. Tanda-
tanda tersebut menggambarkan sifat dari muatan berbahaya dimaksud.
Sampah merupakan tergolong barang berbahaya dan beracun yang
pemuatannya harus diperhatikan karena dapat mengganggu
pencemaran lingkungan.

Menurut KM Perhubungan No.69 tahun 1993 penyelenggaraan angkutan


barang di wilayah perkotaan harus memenuhi persyaratan prasarana
jalan yang dilalui memenuhi ketentuan kelas jalan, tersedia pusat
distribusi logistik dan atau tempat untuk memuat dan membongkar
barang dan menggunakan mobil barang.

C. Sistem Pengangkutan Sampah

Menurut Slamet (2002), sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi
dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Sampah domestik adalah
bahan-bahan buangan yang dibuang dari rumah atau dapur. Contohnya ialah
pakaian lama atau buruk, botol, kaca, kertas, beg plastik, tin aluminium dan
juga sisa makanan. Sampah bukan domestik pula ialah bahan-bahan
buangan yang dihasilkan dari industri, perusahaan, pasar, dan perkantoran.
Bahan-bahan buangan ini terdiri daripada berbagai jenis termasuk sisa
jualan, sisa pembungkusan dan sisa daripada proses pengilangan.

Menurut Damanhuri (2010), Biasanya sumber sampah dibagi menjadi 2


kelompok besar, yaitu:

1. Sampah dari permukiman, atau sampah rumah tangga


2. Sampah dari non-permukiman yang sejenis sampah rumah tangga,
seperti dari pasar, komersial dsb.

Sampah dari kedua jenis sumber tersebut dikenal sebagai sampah domestik.
Sedang sampah non-domestik adalah sampah atau limbah yang bukan
sejenis sampah rumah tangga, misalnya limbah dari proses industri. Bila
sampah domestik ini berasal dari lingkungan perkotaan, dalam bahasa

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


10

Inggeris dikenal sebagai municipal solid waste (MSW). Dalam pengelolaan


persampahan di Indonesia, sampah kota biasanya dibagi berdasarkan
sumbernya, seperti sampah dari:
1. Permukiman atau rumah tangga dan sejenisnya;
2. Pasar;
3. Kegiatan komersial seperti pertokoan;

4. Kegiatan perkantoran: mayoritas berisi sampah kegiatan perkantoran


seperti kertas hotel dan restoran;
5. Kegiatan dari institusi seperti industri, rumah sakit, khusus untuk sampah
yang sejenis dengan sampah permukiman;
6. Penyapuan jalan;
7. Taman-taman.

Menurut Gelbert dkk. (1996) pengelolaan sampah ditujukan pada


pengumpulan sampah mulai dari produsen sampai pada tempat pembuangan
sampah akhir (TPA), membuat tempat pembuangan sampah sementara
(TPS), transportasi yang sesuai lingkungan dan pengelolaan pada TPA. Sub
sistem teknis operasional pengelolaan sampah perkotaan meliputi dasar-
dasar perencanaan untuk kegiatan-kegiatan pewadahan sampah,
pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, pengolahan sampah dan
pembuangan akhir sampah.

Menurut Damanhuri,(2010) menyatakan bahwa Pengangkutan sampah


adalah sub-sistem yang bersasaran membawa sampah dari lokasi
pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju tempat
pemrosesan akhir, atau TPA. Pengangkutan sampah merupakan salah satu
komponen penting dan membutuhkan perhitungan yang cukup teliti, dengan
sasaran mengoptimalkan waktu angkut yang diperlukan dalam sistem
tersebut, khususnya bila:

1. Terdapat sarana pemindahan sampah dalam skala cukup besar yang


harus menangani sampah;
2. Lokasi titik tujuan sampah relatif jauh;

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


11

3. Sarana pemindahan merupakan titik pertemuan masuknya sampah dari


berbagai area;
4. Ritasi perlu diperhitungkan secara teliti;
5. Masalah lalu-lintas jalur menuju titik sasaran tujuan sampah.

Beberapa jenis kendaraan yang biasanya digunakan dengan sistem


penglolaan sampah adalah truck terbuka, dump truck, arm-roll truck, roll-on
truck, multi loader truck, compactor truck.

Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam


menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir.
Secara garis besar, kegiatan di dalam pengelolaan sampah meliputi
pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan
transport, pengolahan dan pembuangan akhir (Kartikawan, 2007) sebagai
berikut :

Sumber: Badan Standarisasi Nasional (2002)


Gambar 2.1 Diagram Teknik Operasional Pengelolaan Persampahan

Menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah pada Pasal 6


(poin c) yaitu tugas Pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 terdiri atas (d) melaksanakan pengelolaan sampah
dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


12

Menurut PP RI Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pegelolaan Sampah Rumah


Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga menerangkan Pasal 1 ayat (1)
yaitu sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan
sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik. Sedangkan mengenai Pasal 1 ayat (2) Sampah sejenis sampah
rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum,
dan/atau fasilitas lainnya. Pasal 9 ayat (1) Pemerintah Kabupaten/kota selain
menetapkan kebijakan dan strategi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (3), juga menyusun dokumen rencana induk dan studi kelayakan
pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah
tannga. Pasal 4 ayat (2) Rencana induk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit memuat :

1. Pembatasan timbunan sampah;


2. Pendaur ulang sampah;
3. Pemanfaatan kembali sampah;
4. Pemilahan sampah;
5. Pengumpulan sampah;
6. Pengangkutan sampah;
7. Pemrosesan akhir sampah;dan
8. Pendanaan.

Menurut PM Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013


tentang penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga Pasal 18 ayat 3 menyatakan bahwa Pemerintah Kota / Kabupaten
wajib menyediakan TPS atau TPS 3R pada wilayah pemukiman. Pasal 18 ayat
(4.e) menyatakan TPS dan/atau TPS 3R sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dan ayat (3) harus memenuhi persyaratan memiliki jadwal pengumpulan
dan pengangkutan. Pasal 19 ayat (1) menyatakan bahwa Pengangkutan
sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten / Kota. Pasal 19 ayat (2) Pemerintah Kabupaten /

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


13

Kota dalam melakukan pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud ayat


(1) :

1. Menyediakan alat angkut sampah termasuk untuk sampah terpilah yang


tidak mencemari lingkungan; dan
2. Melakukan pengangkutan sampah dari TPS dan /atau TPS 3R ke TPA atau
TPST.

Dalam menangani pengelolaan sampah perkotaan ini mengacu pada SNI 19-
2454-2002 mengenai Tata Cara Teknik Operasional Sampah
Perkotaan.Perencanaan operasional pengumpulan sebagai berikut:

1. Rotasi antar 1 – 4/hari;


2. Periodisasi: 1 hari, 2 hari, atu maksimal 3 hari sekali, tergantung dari
kondisi komposisi sampah, yaitu:
a. Semakin besar prosentasi sampah organik, periodisasi pelayanan
maksimal sehari 1 kali;
b. Untuk sampah kering, periode pengumpulannya disesuaikan dengan
jadwal yang telah ditentukan, dapat dilakukan lebih dari 3 hari 1 kali;
c. Untuk sampah B3 disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku;
d. Mempunyai daerah pelayanan tertentu dan tetap;
e. Mempunyai petugas pelaksa yang tetap dan dipindahkan secara
periodik;
f. Pembebanan pekerjaan diusahakan merata dengan kriteria jumlah
sampah terangkut, jarak tempuh, dan kondisi daerah.

Berdasarkan letak dan kebutuhan dalam pengelolaan sampah, maka


pewadahan sampah dibagi atas 3 tingkatan, yaitu :

1. Tingkat I , yaitu wadah sampah yang menampung sampah secara


langsung dari sumbernya. Pada umumnya wadah sampah ini diletakkan di
tempat-tempat yang mudah terlihat oleh pemakainya, misalnya diletakkan
di dapur, di ruang kerja, dsb. Wadah sampah jenis ini adalah tidak statis,
tetapi mudah diangkat dan dibawa ke wadah sampah tingkat II;

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


14

2. Tingkat II yaitu wadah sampah yang bersifat sebagai pengumpul


sementara, merupakan wadah sampah yang menampung sampah dari
wadah sampah tingkat I maupun langsung dari sumbernya. Wadah
sampah tingkat II ini diletakkan diluar kantor, sekolah, rumah, atau tepi
jalan. Di permukiman permanen, akan dijumpai wadah sampah tingkat II
dalam bentuk bak sampah permanen di depan rumah ataupun dipinggir
jalan protokol didepan gang – gang kecil.
3. Tingkat III, yaitu wadah sampah yang merupakan wadah sentral,
biasanya bervolume besar yang akan menampung sampah dari wadah
tingkat II. Wadah sampah ini sebaiknya terbuat dari konstruksi khusus
dan ditempatkan sesuai de ngan sistem pengangkutan sampahnya.
Wadah sampah tingkat III ini biasanya berupa bak sampah besar yang
digunakan sebagai TPS disuatu lokasi permukiman.

Tabel 2.1 Jenis Pewadahan Berdasarkan Sumber Sampahnya


Sumber sampah Jenis Pewadahan
Permukiman - Kantongan plastik
- Tong sampah ukuran 40 – 60 liter
Pasar - Tong sampah ukuran 50 – 60 liter
- Tong berbahan plastik ukuran 120
– 140 liter dengan tutup dan
memakai roda.
3
- Gerobak sampah ukuran 1m
- Bak kontainer armroll kapasitas 6 –
3
10m
Pertokoan - Kantongan plastik
- Tong sampah ukuran 50 – 60 liter
- Tong berbahan plastik ukuran 120
– 140 liter dengan tutup dan
memakai roda
3
Perkantoran / hotel - Gerobak sampah ukuran 1m
- Bak kontainer armroll kapasitas 6 –
3
10m
3
Jalan protokol / lokal - Gerobak sampah ukuran 1m
Sumber: Badan Standarisasi Nasional (2002)

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


15

Pengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah dari lokasi


pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke tempat
pembuangan akhir.

Tabel 2.2. Proses Pemilihan Alat Angkut Persampahan Berdasarkan Pola


Pengumpulan Sampah

Pola Pengumpulan Kondisi Jalan Alat angkut


Sampah
Individual langsung Jalan lebar dan - Compactor truk
memadai - Armroll truk
- Dump truk
Individual tidak langsung Jalan sempit - Gerobak sampah dan
atau gang becak sampah ke TPS
- Armroll truk dan dump
truk dari TPS ke TPA

Individual tidak langsung Jalan sempit - Gerobak sampah dan


atau gang Becak sampah ke TPS
Komunal langsung Jalan sempit - Armroll truk dan dump
atau gang truk dari TPS ke TPA
Komunal tidak langsung Jalan sempit
atau gang
Penyapuan jalan Jalan lebar dan -Truk penyapu jalan
memadai -Tong sampah penyapu

Sumber: Badan Standarisasi Nasional (2002)

Jenis jenis alat pengangkut sampah yang dipakai pada umumnya untuk
daerah – daerah di Indonesia adalah :
3
1. Gerobak sampah ( ukuran volume 1m )

Gambar 2.2. Gerobak Sampah

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


16

2. Becak Sampah

Gambar 2.3 Becak Sampah

Gambar 2.3 diatas merupakan becak sampah yang berfungsi sebagai alat
pengumpul sampah dari sumber sampah untuk dikumpulkan di TPS.
Spesifikasi Alat:
3. Pick up sampah
4. Compactor truk sampah

Gambar 2.4. Truk Compactor Sampah


Gambar 2.7 diatas merupakan truk compactor sampah yang berfungsi
sebagai alat untuk mengangkut sampah terpadatkan dari sumber sampah
menuju ke TPA.
3
5. Truk penyapu jalan 6m

Gambar 2.5. Truk Penyapu Jalan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


17

Gambar 2.8 diatas merupakan truk penyapu jalan yang berfungsi untuk
mengumpulkan dan mengangkut sampah jalanan dari jalan -jalan
protokol ke TPA.
3
6. Dump truck (Tipper Truk) ukuran 6m

Gambar 2.6. Dump Truk Sampah

Gambar 2.9 diatas merupakan dump truk sampah yang berfungsi untuk
mengangkut sampah dari sumber sampah / transfer depo / transfer
station ke TPA.
3
7. Arm roll truck kapasitas 10m

Gambar 2.7 Armroll Truk Sampah

Gambar 2.7 diatas merupakan arm roll truk sampah yang berfungsi
sebagai alat untuk mengangkut sampah di dalam bak kontainerdari TPS (
transfer depo ) menuju ke TPA

D. Teknik Optimasi

Menurut Toth and Vigo (2002), secara umum bentuk dasar Vehicle Routing
Problem (VRP) berkaitan dengan masalah penentuan suatu himpunan rute
kendaraan (vehicle) yang melayani satu himpunan konsumen yang

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


18

diasosiasikan dengan vertex dan demand (permintaan) yang diketahui dan


rute yang menghubungkan depot dengan konsumen dan satu konsumen
dengan konsumen yang lain yang dinamakan dengan arc. VRP sering disebut
sebagai Multi Traveling Salesman Problem (MTSP) dimana VRP merupakan
problem kombinatorial dari dua problem, yaitu Traveling Salesman Problem
(TSP) dan Bin Packing Problem (BPP).

Vehicle Routing Problem (VRP) diperkenalkan pertama kali oleh Dantziq dan
Ramser pada tahun 1959. VRP didefinisikan sebagai sebuah pencarian atas
cara penggunaan yang efisien dari sejumlah kendaraan (vehicle) yang harus
melakukan perjalanan ke sejumlah tempat untuk mengantar dan/atau
menjemput orang/ barang. Istilah Customer digunakan sebagai
pemberhentian untuk mengantar dan/atau menjemput orang/barang.
Penentuan ini dilakukan dengan pertimbangan kapasitas kendaraan dan
untuk meminimalkan biaya yang diperlukan karena biasanya penentuan biaya
minimal erat kaitannya dengan jarak terpendek Vehicle Routing Problem
(VRP) diperkenalkan pertama kali oleh Dantziq dan Ramser pada tahun 1959.
VRP didefinisikan sebagai sebuah pencarian atas cara penggunaan yang
efisien dari sejumlah kendaraan (vehicle) yang harus melakukan perjalanan
ke sejumlah tempat untuk mengantar dan/atau menjemput orang/ barang.
Istilah Customer digunakan sebagai pemberhentian untuk mengantar
dan/atau menjemput orang/barang. Penentuan ini dilakukan dengan
pertimbangan kapasitas kendaraan dan untuk meminimalkan biaya yang
diperlukan karena biasanya penentuan biaya minimal erat kaitannya dengan
jarak terpendek.

Sebagian besar bentuk VRP diselesaikan dengan metode-metode berikut ini:


1. Pendekatan lansung dengan menghitung dengan rumus biasa (hingga
100 node).
2. Metode-metode heuristic: Pendekatan hierarkis (SDVRP + TSP), Mulit-
route Improvement Heuristic.
3. Metode-metode metaheuristik: Tabu search, constraint programming,
granular tabu, ant systems.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


19

Menurut Toth and Vigo (2002), masalah mencari solusi yang baik dalam
masalah penentuan kendaraan menjadi lebih sulit dengan adanya pembatas-
pembatas tambahan dari masalah. Time Windows, jumlah truk yang banyak
dengan perbedaan kapasitas, total maksimum waktu distribusi yang diizinkan
dalam rute, perbedaan kecepatan dalam zona yang berbeda,
rintangan/penghalang dalam perjalanan (sungai, belokan, gunung), dan
waktu istirahat untuk pengemudi adalah beberapa pertimbangan yang
diperlukan dalam penentuan perancangan rute. Di antara banyak pendekatan
yang disarankan dalam mengatasi masalah yang kompleks, terdapat dua
metode yaitu metode sederhana (The Sweep Method) dan yang lebih
kompleks dan akurat (The Savings Method).

Tujuan dari metode “savings” adalah untuk meminimisasi total jarak


perjalanan semua kendaraan dan untuk meminimisasi secara tidak langsung
jumlah kendaraan yang diperlukan untuk melayani semua tempat perhentian.
Logika dari metode ini bermula dari kendaraan yang melayani setiap tempat
perhentian dan kembali ke depot. Hal ini memberikan jarak maksimum dalam
masalah penentuan rute. Kemudian, dua tempat perhentian digabung dalam
satu rute yang sama sehingga satu kendaraan tersebut dieliminasi dan jarak
tempuh/perjalanan dapat dikurangi. Pendekatan “savings” mengizinkan
banyak pertimbangan yang sangat penting dalam aplikasi yang realistis.
Sebelum tempat perhentian dimasukkan ke dalam sebuah rute, rute dengan
tempat perhentian berikutnya harus dilihat. Sejumlah pertanyaan tentang
perancangan rute dapat ditanyakan, seperti apakah waktu rute melebihi
waktu distribusi maksimum pengemudi yang diizinkan, apakah waktu untuk
istirahat pengemudi telah dipenuhi, apakah kendaraan cukup besar untuk
melakukan volume rute yang tersedia. Pelanggaran terhadap kondisi-kondisi
tersebut dapat menolak tempat perhentian dari rute keseluruhan. Tempat
perhentian selanjutnya dapat dilihat menurut nilai “savings” terbesar dan
proses pertimbangan diulangi. Pendekatan ini tidak menjamin solusi yang
optimal, tetapi dengan mempertimbangkan masalah kompleks yang ada,

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


20

solusi yang baik dapat pengurangan jarak tempuh melalui konsolidasi tempat
perhentian dalam rute

a. Rute Awal – Jarak Tempuh b. Menggabungkan Dua Tempat


Pemberhentian dalam sebuah rute. Jarak

Tempuh =

Sumber: Ballou H., Ronald (1999)

Gambar 2.8 Pengurangan Jarak Tempuh Konsolidasi Tempat


Perhentian dalam Rute

1. Jenis Vehicle Routing Problem (VRP)


Dalam dunia nyata, banyak faktor sampingan yang muncul yang
mengakibatkan munculnya variasi dari VRP. Beberapa jenis VRP yang
sangat bergantung pada jumlah faktor pembatas dan tujuan yang akan
dicapai. Pembatas yang paling umum digunakan yaitu jarak dan waktu.
Tujuan yang ingin dicapai biasanya meminimalkan jarak tempuh, waktu
maupun biaya (Indra dkk, 2014).
VRP terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain :
a. VRP with multiple trips
Setiap kendaraan dapat melakukan lebih dari satu rute untuk
memenuhi kebutuhan agen.
b. VRP with time windows
Setiap agen yang dilayani oleh kendaraan memiliki waktu pelayanan.
c. VRP with pickup and delivery
Terdapat sejumlah barang yang perlu dipindahkan dari lokasi
penjemputan tertentu ke lokasi pengiriman lainnya.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


21

d. Capacitated VRP
Kendaraan yang memiliki keterbatasan daya angkut (kapasitas)
barang yang harus diantarkan ke suatu tempat.
e. VRP with Multiple Products
Agen memiliki pesanan lebih dari satu jenis produk yang harus
diantarkan.
f. VRP with Multiple Depots
Depot awal untuk melayani agen lebih dari satu.
g. Periodic VRP
Adanya perencanaan yang berlaku untuk satuan waktu tertentu.
h. VRP with heterogeneous fleet of vehicles
Kapasitas kendaraan antar kendaraan satu dengan kendaraan lain
tidak selalu sama. Jumlah dan tipe kendaraan diketahui.

2. Capacitated VRP(CVRP)

CVRP atau Capacitated Vehicle Routing Problem adalah sebuah VRP


dimana diberikan sejumlah kendaraan dengan kapasitas tersendiri yang
harus melayani sejumlah permintaan pelanggan yang telah diketahui
untuk satu komoditas dari sebuah depot dengan biaya transit minimum.
Oleh karena itu, CVRP sama seperti VRP dengan faktor tambahan yaitu
tiap kendaraan punya kapasitas tersendiri untuk satu komoditas. CVRP
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Tujuan: Meminimalisasi jumlah kendaraan dan total waktu perjalanan,
dan total permintaan barang untuk tiap rute tidak boleh melebihi
kapasitas kendaraan yang melewati rute tersebut.
b. Kelayakan: Solusi dikatakan „layak‟ jika jumlah total barang yang
diatur untuk tiap rute tidak melebihi kapasitas kendaraan yang
melewati rute tersebut.
c. Perhitungan: Misalkan Q melambangkan kapasitas sebuah kendaraan.
Secara matematis, solusi untuk CVRP sama dengan VRP, tapi dengan
batasan tambahan total permintaan pelanggan pada rute Ri tidak
boleh melebihi kapasitas kendaraan Q, atau Σm i=1 di ≤ Q

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


22

E. Virtual Basic Aplication

Visual Basic for Applications (VBA) adalah sebuah turunan bahasa


pemrograman Visual Basic yang dikembangkan oleh Microsoft dan dirilis pada
tahun 1993, atau kombinasi yang terintegrasi antara lingkungan
pemrograman (Visual Basic Editor) dengan bahasa pemrograman (Visual
Basic) yang memudahkan user untuk mendesain dan membangun program
Visual Basic dalam aplikasi utama Microsoft Office, yang ditujukan untuk
aplikasi-aplikasi tertentu.

VBA didesain untuk melakukan beberapa tugas, seperti halnya


mengkustomisasi sebuah aplikasi layaknya Microsoft Office atau Microsoft
Visual Studio. Kegunaan VBA adalah mengotomatisasi pekerjaan. Pekerjaan
yang dimaksud adalah pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan
pekerjaan yang kompleks. VBA berbeda dengan Microsoft Visual Basic,
Microsoft Visual Basic memberi banyak pemrograman dan fungsi tingkat
lanjut hingga Microsoft Visual Basic dapat dihasilkan program yang lebih
kompleks untuk sistem operasi.

Microsoft Windows maupun Office. Sedangkan VBA hanya dapat dibangun


pada aplikasi utama Microsoft Office mengendalikan fungsi aplikasi tersebut
melakukan serangkaian objek terprogram. Versi VBA terbaru saat ini adalah
versi 6.3 yang dirilis pada tahun 2001, yang mendukung semua program
dalam Microsoft Office, yakni Microsoft Excel, Microsoft Access, Microsoft
Word, Microsoft Outlook, Microsoft Front Page, serta Microsoft Power Point
dan juga Microsoft Visual Studio (Dikutip dari Wikipedia.com dalam
Emausbot, 2015).

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


23

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Batas Adminnistrasi
Kabupaten Kudus merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Propinsi
Jawa Tengah. Dimana secara geografis, Kabupaten Kudus terletak diantara
110º 36´ dan 110º 50´ Bujur Timur dan 6º 51´ dan 7º 16´ Lintang Selatan.
Jarak terjauh dari barat ke timur adalah 16 km dan dari utara ke selatan 22
km. Kabupaten Kudus berada di jalur PANTURA (Pantai Utara) Pulau Jawa.
Batas wilayah administrasi Kabupaten Kudus meliputi :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati
2. Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati
3. Sebelah Barat : Kabupaten Demak dan Kabupaten Jepara
4. Sebelah Timur : Kabupaten Pati

Tabel 3.1 : Tabel Luasan Wilayah Menurut Kecamatan

NO KECAMATAN LUAS (Ha) PERSENTASE (%)


1 Kaliwungu 3271,28 7,69
2 Kota 1047,32 2,46
3 Jati 2629,80 6,19
4 Undaan 7177,03 16,88
5 Mejobo 3676,57 8,65
6 Jekulo 8291,67 19,50
7 Bae 2332,27 5,49
8 Gebog 5505,97 12,95
9 Dawe 8583,73 20,19
JUMLAH TOTAL 42515,64 100,00

Sumber : Bapedda Kabupaten Kudus Tahun 2016

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


24

Sumber : Bapedda Kabupaten Kudus Tahun 2016

Gambar 3.1 : Peta Administrasi Kabupaten Kudus

B. Demografi

Jumlah penduduk di Kabupaten Kudus dari tahun ke tahun terus mengalami


peningkatan. Data dari Kudus Dalam Angka Tahun 2016, jumlah penduduk di
Kabupaten Kudus tahun 2015 telah mencapai 831.303 jiwa yang terdiri dari
207.329 rumah tangga dengan perbandingan prosentase wanita 50,76% dan
laki-laki 49,24%. Data penduduk Kabupaten Kudus per kecamatan
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


25

Tabel 3.2 : Tabel Data Penduduk Kabupaten Kudus

JUMLAH
NO KECAMATAN
PENDUDUK (JIWA) RUMAH TANGGA
1 Kaliwungu 93.457 22.923
2 Kota 97.961 24.207
3 Jati 106.256 26.383
4 Undaan 73.932 20.269
5 Mejobo 74.754 18.205
6 Jekulo 105.955 26.171
7 Bae 71.423 17.678
8 Gebog 101.789 24.952
9 Dawe 105.776 26.541
TOTAL 831.303 207.329

Sumber : Kudus Dalam Angka Tahun 2016

C. Kondisi Perekonomian

Berdasarkan kontribusi per kegiatan ekonomi, terlihat bahwa perekonomian


Kabupaten Kudus sebagian besar ditunjang oleh sektor industri, yang seperti
tahun-tahun sebelumnya, industri masih menjadi kontributor utama dalam
PDRB Kabupaten Kudus tahun 2012 yaitu sebesar 61,44 %. Lapangan usaha
perdagangan, hotel dan restoran juga memberikan kontribusi yang cukup
besar sebesar 26,87 %. Sedangkan kontribusi dari lapangan usaha pertanian
dan lapangan usaha lainnya masih di bawah 10 %.

Data yang diperoleh dari Dinas Perinkop pada tahun 2015 menyatakan
ada12.957 unit perusahaan industri/unit usaha di Kabupaten Kudus. Angka
tersebut mencakup seluruh perusahaan (unit usaha) industri baik yang
besar/sedang ataupun industri kecil/rumah tangga. Bila dibandingkan dengan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


26

tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah unit usaha industri sebesar 0,15
persen.

Sedangkan dilihat dari jenis industrinya, perusahaan industri tembakau masih


mendominasi dengan 34,25 persen dari usaha industri bedar dan sedang
diikuti industri pakaian jadi sebesar 19,89 persen, industri makanan dan
minuman 8,29 persen. Pelayanan Pengangkutan sampah yang dibahas dalam
skripsi ini merupakan pelayanan sampah yang dilakukan oleh Dinas
Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus.
Terdapat industri – industri rokok dan banyak gudang rokok di Kabupaten
Kudus tetapi dalam pelayanan pengangkutan sampah tidak menggunakan
jasa pelayanan dari Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan
Hidup Kabupaten Kudus. Pengangkutan dilakukan oleh perusahaan masing –
masing dan menggunakan kendaraan perusahaan itu sendiri. Seperti
Perusahaan Pura yang bergerak dibidang kertas menggunakan lahan di
sebelah utara TPA untuk pembuangan sampah perusahaan tersebut. Tetapi
dalam pelaksanaanya terdapat kendaraan yang melebihi kapasitas angkut
dan tidak menutup bak kendaraan dengan terpal agar air lindi tidak menetes
di sepanjang jalan yang dilaluinya.

Sumber : Hasil Survey Pengamatan di Lokasi TPA Tanjungrejo Kudus

Gambar 3.2 Kendaraan Pengangkutan Sampah yang Digunakan Salah Satu


Perusahaan Rokok di Kudus

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


27

Sumber : Hasil Survey Pengamatan di Lokasi

Gambar 3.3 Tempat Pembuangan Sampah Milik PT.Pura Kudus

PT. Pura mengelola sendiri hasil sampah produksi kertas yang dihasilkan dari
perusahaan. PT. Pura tidak menggunakan TPA Tanjungrejo milik Pemerintah tetapi
menggunakan sendiri lahan yang dimiliki perusahaan tersebut yang letaknya di utara
TPA Tanjungrejo untuk proses akhir pembuangan sampah dari perusahaan.
Pengelolaan sampah tidak sebaik yang dilakukan oleh Dinas Perumahan, Kawasan
Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudusyang ditandai dengan menjung
tingginya sampah kertas yang terlihat seperti gambar diatas.

D. Jaringan Jalan

Prasarana ini merupakan prasarana yang paling awal dibuat oleh manusia
guna menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya dalam rangka
pemenuhan kebutuhannya. Ruang lalu lintas pada transportasi jalan berupa
ruas jalan yang ditentukan hirarkinya menurut peranannya terdiri atas jalan
arteri, jalan kolektor dan jalan lokal. Selanjutnya jalan dibagi dalam beberapa
kelas yang didasarkan pada kebutuhan transportasi, pemilihan moda
transportasi secara tepat dengan mempertimbangkan keunggulan
karakteristik masing-masing moda, perkembangan teknologi kendaraan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


28

bermotor, muatan sumbu terberat kendaraan bermotor, serta konstruksi


jalan.

Di Kabupaten Kudus terdapat 301 ruas jalan, yang terdiri dari 4 ruas jalan
Nasional dengan panjang 24,58 km, 11 ruas jalan Provinsi dengan panjang
43,26 km, dan 286 ruas jalan Kabupaten dengan panjang 621,18km, dengan
panjang keseluruhan sebesar 689,03 km. Dari kesemua ruas jalan tersebut
rata-rata masih dalam kondisi baik, namun ada beberapa jalan yang
kondisinya kurang baik. Tipe perkerasan jalan di Kabupaten Kudus yaitu
berupa Aspal. Sedangkan untuk tipe jaringan di Kabupaten Kudus adalah kisi-
kisi dal linear.

Tabel 3.3 : Tabel Jaringan Jalan Kabupaten Kudus

Sumber: Dinas PU Bina Marga Kabupaten Kudus Tahun 2016

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


29

Sumber: Dinas PU Bina Marga Kabupaten Kudus, 2016

Gambar 3.4 Peta Jaringan Jalan Kabupaten Kudus

E. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Sampah Domestik Di Kudus


Kabupaten Kudus mempunyai 1unit Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
sampah seluas 5,6 Ha di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo. Letaknya
disebelah timur Kabupaten Kudus. Lokasi TPA Tanjungrejo sudah mengacu
pada SNI dan UU RI No.18 Tahun 2008, tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi
Tempat Pembuangan Akhir Sampah yaitu terletak bukan daerah rawan
geologi (daerah patahan, daerah rawan longsor, rawan gempa, dll), bukan
daerah rawan hidrogeologis yaitu daerah dengan kedalaman air tanah kurang
3 meter, jenis tanah mudah meresapkan air, dekat dengan sumber air ,
bukan daerah rawan topografis kemiringan lahan lebih dari 20 %, bukan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


30

daerah rawan terhadap kegiatan penerbangan di bandara jarak minimal 1,5 –


3 meter dan bukan daerah/kawasan yang dilindungi.

Sumber : Google Earth, 2017


Gambar 3.5 Letak Lokasi Pool dan TPA Tanjungrejo Kudus

Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup, 2017

Gambar 3.6 Denah TPA Tanjungrejo Kudus

Jumlah volume sampah yang masuk ke TPA Tanjungrejo tahun 2016 rata-
rata sebesar 220.000 m3 per tahun. Volume sampah tersebut dapat lebih
ditingkatkan dengan mendatangkan sampah dari keempat kabupaten

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


31

tetangga tersebut. TPA Tanjungrejo mulai difungsikan pada tahun 1989


meningat semakin banyaknya sampah di Kabupaten Kudus dan diperlukannya
tempat pembuangan sampah akhir di Kabupaten Kudus saat itu.

Pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus sampai dengan saat ini dengan


cara ditimbun di TPA Tanjungrejo. Kapasitas TPA seluas 5,6 ha tersebut
dengan ketebalan / ketinggian timbunan sampah sekitar 25 m dapat
menampung volume sampah sebesar 1.400.000 m3. Dengan asumsi volume
sampah yang masuk ke TPA tersebut sekitar 220.000 m3 per tahun dan
setelah dipadatkan terjadi penyusutan 50 %, secara teoritis TPA tersebut
dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu 14 tahun. Tetapi volume sampah
akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga
TPA akan cepat penuh dalam waktu kurang dari 14 tahun. Akibatnya
Pemerintah Daerah Kudus harus memperluas atau mencari lokasi baru untuk
TPA yang akan mebutuhkan biaya yang telah di anggarkan tahun 2016
sebesar 11,4 miliyar rupiah untuk proyek revitalisasi TPA. Hal ini tentunya
tidak akan menjadi alasan bahwa di tahun mendatang penumpukan sampah
terjadi di tiap-tiap TPS dikarenakan TPA sudah melebihi kaspasitasnya.

Demi mengoptimalkan perencanaan revitalisasi TPA Tanjungrejo yang telah


dilaksanakan oleh pemerintah maka sistem distribusi sampah dari sumber –
sumber tempat yang menghasilkan sampah menuju TPS kemudian dikirim ke
TPA harus diperbaiki dan direncanakan sistem pelayanannya agar efektif,
efisien dan maksimal.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


32

Sumber : Hasil Survey Pengamatan di Lokasi TPA Tanjungrejo Kudus, 2017

Gambar 3.7 Lokasi TPA Kabupaten Kudus

Di Indonesia, metode pembuangan sampah di TPA dikenal beberapa metode


yaitu metode open dumping, control landfill dan sanitary fill. Di TPA
Tanjungrejo memakai metode control landfill dalam pengelolaan sampah di
TPA. TPA Tanjungrejo ini sudah sesuai standar yang diterapkan di Indonesia
yaitu untuk kota sedang dan kota kecil menggunakan control landfill. Metode
control land fill Metode ini merupakan peningkatan dari open dumping
dimana secara periodik sampah yang telah tertimbun ditutup dengan lapisan
tanah untuk mengurangi potensi gangguan lingkungan yang ditimbulkan.
Dalam operasionalnya juga dilakukan perataan dan pemadatan sampah untuk
meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan dan kestabilan permukaan TPA.

TPA Tanjung Rejo juga terdapat pembuangan hasil sisa manusia yang diolah
untuk menjadi gas metan yang dapat berguna bagi manusia untuk alternatif
bahan bakar untuk listrik maupun kompor. Di TPA ini terdapat pengolahan
untuk biogas gas metan dan pengelolaan sampah menjadi pupuk bagi
tumbuhan.

TPA Tanjungrejo ini merupakan TPA percontohan bagi TPA lain di berbagai
daerah karena menggabungkan konsep TPA yang indah yang artinya TPA ini

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


33

bukan dianggap sebagai tempat yang menyeramkan. Di TPA ini tahun 2016
dibangun taman seluas 1 Ha yang dapat menambah keindahan TPA.

Sumber : Hasil Survey Pengamatan di Lokasi Studi, 2017

Gambar 3.8 Taman Tanjung Rejo Kabupaten Kudus

Pengangkutan sampah merupakan salah satu komponen penting dan


membutuhkan perhitungan yang cukup teliti, dengan sasaran
mengoptimalkan waktu angkut yang diperlukan dalam sistem tersebut .
Optimasi sub-sistem pengangkutan sampah menjadi mudah, cepat, dan biaya
relatif murah. Di negara maju, pengangkutan sampah menuju titik tujuan
banyak menggunakan alat angkut dengan kapasitas besar, yang digabung
dengan pemadatan sampah.

Jenis sarana pengumpulan sampah antara lain 28 truk sampah tetapi hanya
20 yang beroperasi karena 7 buah dump truck rusak berat, 6 buah arm roll
truck, 165 gerobak sampah , 36 becak motor sampah. Prasarana tempat
pembuangan sampah di Kudus antara lain 12 tempat pembuangan sampah
sementara tipe 1, 5 tempat pembuangan sampah sementara tipe 3. Sarana
ini digunakan untuk mengangkut produksi sampah yang sebagian besar
77,10 persen adalah sampah organik.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


34

Jam operasional TPA yaitu mulai dari pukul 07.00-14.00 untuk hari Senin
sampai dengan Kamis sedangkan untuk hari Jumat pelyanan mulai pukul
06.30-11.00 dan Sabtu pukul 07.00-12.30. Retribusi sampah untuk
masyarakat tidak dipungut biaya dan untuk Perusahaan industri dipungut Rp.
8000,00 /100 kg. Minggu tidak beroperasi kecuali arm roll truck untuk Pasar.

Tabel 3.4 : Data Sarana Persampahan Bidang Kebersihan dan Pertamanan


Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kudus Tahun
2016

Jumlah
No Jenis Sarana Beroperasi
Keterangan / Lokasi
1 Truck Amrol 6 -
2 Dump Truck 20 -
3 Becak Motor Sampah 56 -
4 Gerobag Sampah 165 -
5 Bouldozer 2 -
6 Excavator 2 -
Getaspejaten, Rendeng,
Purwosari, Kajeksan,
Wergu Wetan, Tumpang
Krasak, Pasuruhan Kidul,
Dersalam, Panjang, TPS
Kudus Permai, TPS
TPS 1 (bangunan Jepang, TPS Terban
7 kantor) 12 Kulon
di Desa Tanjungrejo
8 TPA 1 Luas 5,6 Ha
lokasi di TPA
9 Unit Pencacah Organik 1 Tanjungrejo
lokasi di TPA
10 Instalasi Pengolah Licit 1 Tanjungrejo
lokasi di TPA
Bangunan Pupuk Tanjungrejo, Pengadaan
11 Organik Granul 1 TA 2012
lokasi di TPA
Bangunan Pengolah Tanjungrejo, Pengadaan
12 Biogas 1 TA 2013
lokasi di TPA
Tanjungrejo Pengadaan
13 Bangunan Gas Metan 1 2015
Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Kudus., 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


35

Sumber : Hasil Survey Pengamatan di Lokasi Studi, 2017

Gambar 3.9 Becak Sampah untuk Pengangkutan Sampah di Kudus

Proses pengangkutan sampah yang terjadi saat ini di Kabupaten Kudus


masih belum mengalami pemisahan jenis sampah antara sampah
anorganik dan sampah organik. Dalam ppembahasan skripsi ini mengacu
pada perbaikan rute yang telah ada hingga tercipta distribusi supply chain
dari angkutan sampah ini menjadi lebih efektif dan efisien. Tidak
mengacu pada perbaikan pengelolaan sampah secara lebih mendetail
dalam teknik lingkungan yang lebih baik lagi dalam pengelolaan sampah.

Sampah organik kebanyakan berasal dari sampah akibat kegiatan di Pasar


dan sampah rumah tangga. Kenyataannya yang telah terjadi di
Kabupaten Kudus ini sampah dipilah dulu sebelum dibawa ke TPA. Proses
pemilahan tersebut dilakukan oleh para pemulung untuk dijual kembali
maupun untuk dikelola menjadi barang yang bisa digunakan kembali dan
menjadi nilai jual yang tinggi. Proses ini tentu lebih memudahkan saat di
TPA agar bisa diolah menjadi pupuk organik dan dapat mempunyai nilai
fungsi yang tingggi.

Data dari Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup


Kabupaten Kudus. Prosentase komposisi sampah di Kabupaten Kudus 5
tahun terakhir yaitu tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


36

Tabel 3.5 Luas Pelayanan Pengelolaan Sampah Kabupaten Kudus Tiap


Kecamatan yang Dikelola Dinas Dinas Perumahan, Kawasan
Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus 2017

No Kecamatan Luas Luas Presentase


Area (ha) Pelayanan Layanan
Pengelolaan
Sampah
1 Kaliwungu 3271,28 1669,25 51%
2 Kota 1047,32 1047,32 100%
3 Jati 2629,8 2455,94 93%
4 Undaan 7177,03 2296,65 32%
5 Mejobo 3676,57 1099,17 30%
6 Jekulo 8291,67 3636,41 44%
7 Bae 2332,27 1679,23 72%
8 Gebog 5505,97 1076,22 20%
9 Dawe 8583,73 596,42 7%
Luas 42515,6 15556,61 37%
Sumber : Hasil Analisis, 2017

Dari data diatas dapat dilihat bahwa luas pelayanan pengelolaan sampah
yang sudah mencapai 100% yaitu Kecamatan Kota dan Kecamatan Jati
sebesar 93% sedangkan untuk keseluruhan prosentase wilayah pelayanan
persampahan di Kabupaten Kudus mencapai 37%. Masih terdapat 63%
wilayah yang belum terlayani pengangkutan sampah.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


37

Tabel 3.6 Keaslian Penelitian

No Nama Jenis Ruang Lingkup Ruang Lingkup Ruang Lingkup Ruang Lingkup Metode Lokasi Kendaraan Analisis
Peneliti Klasifikasi Pola Pola Analisis Analisis Saving Penelitian Yang Jadwal
CVRP Pengangkutan Pengangkutan Tata Cara Distribusi Matrix di Kudus digunakan Pelayanan
Sampah HCS Sampah Pengangkutan Pengangkutan Pengangkutan
SCS Sampah Sampah Bervariasi
1 William dkk - v v - v - - v -
2 Joseph v - - - v v - - -
3 Anis dkk v - - - v v - - -
4 Fitra dkk - v v - - - - - -
5 Indra - v v - - - - -
6 Maramis V - - - - - - - -
Setiawan
7 Sigit - - v - v - - - -
Setiyono
8 Uci Mardiani v - - - v - - - -
9 Dewa Ketut v - v - - - - - -
Sudarsana
dkk
10 Amrin Amin , - - v - - - - - -
Mary
Silentung
dkk

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


38

No Nama Jenis Ruang Lingkup Ruang Lingkup Ruang Lingkup Ruang Lingkup Metode Lokasi Kendaraan Analisis
Peneliti Klasifikasi Pengelolaan Pengolahan Analisis Analisis Saving Penelitian Yang Jadwal
CVRP Sampah HCS Sampah Tata Cara Distribusi Matrix di Kudus digunakan Pelayanan
SCS Pengangkutan Pengangkutan Pengangkutan
Sampah Sampah Bervariasi
11 Suparmi v v v - - - - - -
12 Eminugroho v - - - v - - - -
13 Anggun Y V - - - V V - V V
14 Ali Munawar v v v - v - - - -
dkk
15 Ulfa - v v - v - - - -
16 Danny v - - - - - v - -
17 Dessy v v - v v v v v -

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


39

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Penelitian ini telah dilaksanakan di Kabupaten Kudus dan waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Desember - Mei 2017.

B. Metode Pengumpulan Data


Adapun metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam
skripsi ini adalah:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan merupakan suatu metode yang dilakukan


untuk mendapatkan pengetahuan dan landasan teoritis dalam
menganalisis data dan permasalahan melalui karya tulis dan sumber-
sumber lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam penulisan skripsi
ini.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan


langsung ke lapangan untuk memperoleh data melalui pengamatan
langsung pada objek yang akan diteliti untuk memperoleh data primer
dan data sekunder yang dibutuhkan.

C. Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam mengidentifikasi sistem pengangkutan
sampah Kabupaten Kudus terbagi dalam beberapa tahapan yang di
tungkan dalam bagan alir pemikiran seperti pada gambar dibawah ini:

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


40

MULAI

STUDI LAPANGAN ( SURVEY ASAL TUJUAN ANGKUTAN SAMPAH


STUDI PUSTAKA
D DAN SURVEY INVENTARISASI JALAN)

IDENTIFIKASI MASALAH

Data Sekunder
Data Primer
- Data dan Peta Administrasi Kab. Kudus
- Titik Lokasi Bangkitan Sampah
- Data Jaringan Jalan
- Data Inventarisasi Jalan
- Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus
- Jumlah sampah domestik harian perorang
- Jumlah KK Kab. Kudus
Kabupaten Kudus
- Jumlah dan Lokasi TPA, TPS di Kab. Kudus
- Rute kondisi yang ada sekarang dalam
- Jumlah sampah domestik harian di Kab.Kudus
pengangkutan Kabupaten Kudus.
- Jumlah dan jenis kendaraan pengangkutan sampah
- Sistem dan pola pengangkutan sampah domestik
domestik Kabupaten Kudus (operasional)
Kabupaten Kudus yang dijalankan sekarang.
- Data Jumlah sampah domestik yang terangkut
- Jarak, biaya, waktu pengambilan sampah dari
- Data Laju Pertumbuhan Penduduk
daerah pelayanan ke TPS lalu ke TPA
- Jumlah Kendaraan dan Inventarisasi Sarana
- Waktu Pengangkutan dan Pemuatan Sampah
Pengangkutan Sampah Domestik
Domestik
- Data sumber sampah
- Jadwal layanan Pengangkutan Sampah domestik
- Lokasi TPS dan TPA
- Jam layanan operasional
- Data Nama dan Jumlah Petugas Pengangkutan
- Titik Lokasi Depot / Pool Sampah
- Data Wilayah Pelayanan Kebersihan / Persampahan
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Tahun 2016
-

PENGOLAHAN DATA

Analisis Pola Pengangkutan dan


Sistem Pengangkutan Sampah

Analisia Penentuan Rute Efektif dan


Efisien dengan Metode VRP

Analisis Permasalahan Pengangkutan Ditinjau dari segi


Operasional dan Analisa Jumlah Timbunan Sampah Tahun 2022

REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT

Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian


41

D. Tahap Pendahuluan
Mengidentifikasi masalah yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang
didapatkan melalui survey pendahuluan terhadap objek yang diteliti serta
literatur tentang topik-topik yang berhubungan dengan permasalahan.
Mengidentifikasi data penelitian yang dibutuhkan dengan cara membuat
pengelompokan data yang dibutuhkan dan cara untuk memperoleh data
tersebut baik melalui dari survey maupun dengan mendapatkan dari
instansi yang berwenang. Data yang berasal dari beberapa instansi di
kelompokkan sesuai dengan kewenangan masing-masing instansi agar
mudah dalam pencarian data.

1. Pengambilan Data
a. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang bisa langsung dipakai tanpa
melauli pengolahan data. Data sekunder bisa didapat dari data yang
diambil dari dokumen dan literatur-literatur pada instansi atau kantor
dinas terkait sebagai informasi yang menunjang penelitian ini.
Pendekatan ke beberapa instansi terkait, diantaranya Dinas
Perhubungan Kabupaten Kudus, Dinas Perumahan, Kawasan
Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus, Dinas PUR
Kabupaten Kudus, Bappeda Kabupaten Kudus , Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Kudus dan BPS Kabupaten Kudus.
Beberapa data sekunder yang dibutuhkan antara lain:

1) Data Kondisi Jalan ,Fungsi Jalan, Kelas Jalan;


2) Data Jaringan Jalan Kudus;
3) Data Distribusi Sampah;
4) Data Wilayah Pelayanan Kebersihan / Persampahan Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang Tahun 2016;
5) Data Pengaturan Operasi Angkutan Sampah;
6) Data Dan Peta Administrasi Kab. Kudus;
7) Data Dan Peta Tata Guna Lahan Kab. Kudus;

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


42

8) Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus;


9) Jumlah Kepala Keluarga Kab. Kudus;
10) Jumlah Dan Lokasi TPA, TPS Di Kabupaten Kudus;
11) Jumlah Sampah Domestik Harian Di Kab.Kudus;
12) Jumlah Dan Jenis Kendaraan Pengangkutan Sampah Domestik
Kabupaten Kudus (Operasional) ;
13) Data Jumlah Sampah Domestik Yang Terangkut;
14) Peta Jaringan Jalan;
15) Data Laju Pertumbuhan Penduduk;
16) Data Volume Lalu Lintas;
17) Data Jumlah Kendaraan Operasional Pengangkutan Sampah ;
18) Data Inventarisasi Kendaraan Pengangkutan Sampah ;
19) Data Jumlah Sampah 3R;
20) Data Inventarisasi Jalan;

Data sekunder di atas sebagai acuan untuk melakukan penetapan


lintasan angkutan sampah di Kabupaten Kudus. Data jaringan jalan
digunakan untuk melihat pola jaringan, fungsi, dan kelas jalan yang
ada sebagai dasar pemilihan lintasan. Data tata guna lahan digunakan
untuk melakukan tinjauan ulang pengaturan angkutan sampah yang
ada sekarang apakah sudah menampung pergerakan utama asal dan
tujuan pergerakan angkutan sampah, data demand/volume lalu lintas
sebagai informasi awal kinerja jaringan jalan eksisting, data
pengaturan operasi angkutan sampah digunakan untuk melihat
seberapa jauh pengaturan angkutan sampah yang telah ditetapkan,
sehingga akan berguna untuk mengetahui apa kekurangan dan
kelebihan yang dapat diperoleh. Data mengenai jumlah kepala
keluarga, jumlah penduduk bisa untuk mengetahui jumlah demmand
sampah yang dihasilkan dari sampah domestik di lingkungan rumah
tangga, jumlah sampah domestik harian di Kabupaten Kudus untuk
mengetahui rata-rata jumlah sampah domestik kabupaten kudus tiap
hari yang nantinya sebagai data jumlah demmand angkutan sampah

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


43

agar bisa terangkut semuanya. Data volume lalu lintas untuk


mengetahui kecepatan dan tingkat pelayanan pada ruas jalan yang
dilalui rute angkutan sampah sesuai dengan ruang lingkup. Data
volume lalu lintas ini didapat dari dinas perhubungan, oleh karena itu
tidak diperlukan lagi untuk survey volume lalu lintas oleh peneliti.

Selain pengumpulan data sekunder dari instansi terkait, dilakukan pula


studi pustaka tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
penelitian ini dan dapat menunjang analisis yang meliputi informasi
yang diperlukan dalam perencanaan sistem pelayanan angkutan
sampah ini. Informasi-informasi tersebut seperti kebijakan transportasi
yang sudah diterapkan, dokumen yang berhubungan dengan jaringan
jalan atau transportasi sebelumnya, serta data pimer yang didapat
dari pengamatan di lapangan.

Sumber : Hasil Survey Pendahuluan, 2017

Gambar 4.2 Permintaan Data Sekunder di Dinas Perhubungan


Kabupaten Kudus

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


44

Sumber : Hasil Survey Pendahuluan, 2017

Gambar 4.3 Permintaan Data Sekunder di Dinas Perumahan,


Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Kudus

b. Pengumpulan Data Primer


Data primer merupakan data yang dalam pemakaiannya harus
melalui proses pengolahan data terlebih dahulu. Data primer berupa
wawancara dan pengamatan langsung. Wawancara merupakan
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung.
Wawancara dilakukan untuk melengkapi data penelitian yang tidak
terdapat pada dokumen dinas yang bersangkutan. Sedangkan
pengamatan langsung dilakukan dengan melakukan pengamatan
secara langsung pada proses kerja di lapangan.

Pada pengamatan langsung di lapangan juga dilakukan wawancara


terhadap Koordinator TPA dan TPS di Kudus serta Penanggung
Jawab Prasarana dan Sarana Pool Angkutan Sampah, pengemudi
kendaraan truk sampah, pekerja di tiap-tiap TPS maupun pekerja di
TPA, warga masyarakat selaku sebagai yang bersangkutan secara
langsung terhadap masalah persampahan. Informasi ini sangat
berguna untuk analisa data.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


45

Survey yang harus dilaksanakan adalah wawancara angkutan


sampah (asal-tujuan). Survey asal-tujuan ini merupakan salah satu
bagian kegiatan dalam penelitian (studi) transportasi yang
dilakukan untuk mendapatkan data-data arus atau besarnya
perjalanan/pergerakan dari lokasi asal ke lokasi tujuan dalam
suatu lingkup wilayah studi. Survey lapangan yang dilaksanakan
dalam pelaksanaan studi ini meliputi:

1) Survey Pengamatan di Lokasi Pool

Survey ini dilaksanakan setelah mendapatkan data primer


mengenai kondisi pengangkutan sistem pelayanan angkutan
sampah. Survey ini meninjau langsung ke lokasi pool kendaraan
angkutan sampah yang letaknya berseberangan dengan Kantor
Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Kudus . Setelah mengamati kondisi yang ada
diputuskan untuk mengikuti dari lokasi pool untuk survey
mengikuti angkutan sampah. Dilaksanakan pada pukul 05.00
sampai dengan selesai untuk survey dengan melakukan
pengamatan kendaraan berangkat dari Pool menuju ke TPS atau
sumber sampah – sampah.

Sumber : Hasil Survey Pengamatan di Lokasi Pool, 2017

Gambar 4.4 Hasil Survey Pengamatan di Lokasi Pool dan Bersiap


untuk Survey Mengikuti Kendaraan Angkutan
Sampah

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


46

2) Survey Wawancara Angkutan sampah

a) Metoda survey
Survey dilaksanakan di TPA maupun tempat-tempat sumber
sampah. Wawancara ini dilakukan kepada Pejabat Daerah
Bidang Persampahan dan Pertamanan, Sopir dan petugas
pengangkutan sampah dan juga penanggung jawab
koordinator lapangan TPA dan TPS seluruh Kabupaten Kudus.
Hal ini berkaitan dengan karakteristik pola pengangkutan
persampahandi Kabupaten Kudus dan menggali informasi –
informasi yang menarik dan sangat berguna bagi analsis
skripsi ini. Data-data yang diperlukan pada setiap sistem
meliputi:
(1) Data Kendaraan yang dikemudikan;
(2) Data kapasitas sampah yang diangkut per ritasi;
(3) Waktu pengambilan sampah per ritasi yang terdiri atas
waktu kendaraan keluar pool, waktu menuju ke tempat
pengumpulan, waktu pindah ke tempat pengumpulan lain,
waktu bongkar muat sampah, dan waktu pengangkutan
dari sumber ke TPA dan waktu kembali ke pool dari
masing- masing sistem diukur. Pengukuran waktu
dilakukan denganmenggunakan stopwatch, sedangkan
jarak tempuh diukur dengan speedometer pada
kendaraan. Ini sebagai survey pendahuluan sebelum
melakukan survey mengikuti kendaraan angkutan sampah
agar perkiraan waktunya bisa tepat dan bisa digunakan
sebagai data pendukung pelengkap data – data yang
belum terdeteksi.
(4) Liter BBM yang digunakan untuk tiap kendaraan per Km.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


47

b) Waktu survey
Survey dilaksanakan pada kondisi pengangkutan sampah
harian pada jam pelayanan. Survey dilaksanakan di Kantor
TPA maupun di Kantor Dinas Pemukiman, Kawasan
Perumahan dan Lingkungan Hidup.

c) Lokasi survey
Survey ini dilaksanakan pada lokasi titik bangkitan sampah,
TPS maupun menuju ke TPA.

Sumber : Hasil Survey Wawancara Pengangkutan Angkutan


Sampah, 2017

Gambar 4.5 Survey Wawancara Dengan Petugas Kebersihan


Penyapu Jalan

Sumber : Hasil Survey Wawancara Pengangkutan Angkutan


Sampah, 2017

Gambar 4.6 Survey Wawancara Dengan Koordinator Lapangan TPA


dan TPS Kabupaten Kudus

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


48

Sumber : Hasil Survey Wawancara Pengangkutan Angkutan Sampah, 2017

Gambar 4.7 Survey Wawancara Dengan Salah Satu Sopir Angkutan


Sampah Kabupaten Kudus

3) Survey Asal Tujuan Angkutan sampah dan Sistem Pengangkutan


Sampah dengan Mengikuti Kendaraan Angkutan Sampah
a) Metoda survey
Angkutan sampah yang menjadi objek kajian adalah angkutan
sampah yang berasal dari tempat yang menghasilkan sampah-
sampah domestik dari mulai pemukiman, perkantoran maupun
tempat industri. Dengan demikian, untuk mendapatkan asal
dan tujuan sampah dilakukan survey wawancara dan
pengamatan ke tiap-tiap titik lokasi bangkitan sampah. Data
sekunder lokasi bangkitan sampah juga di tinjau ulang lagi
kebenarannya. Survey ini digunakan untuk mengetahui asal
tujuan sampah.

Survey terhadap pemuatan sampah juga sangat diperlukan


pada penelitian ini. Dilakukan pengamatan saat pemuatan dan
pengangkutan ampah dari asal menuju ke TPS dan kemudian
TPA. Sistem transportasi/pengangkutan sampah yang diamati
diklasifikasikan berdasarkan dua sistem yaitu sistem wadah

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


49

angkut dan sistem wadah tetap. Sistem wadah angkut


menggunakan kendaraan armroll truck, sedangkan sistem
wadah tetap menggunakan jenis kendaraan pengangkut
sampah dump truck dan truk biasa. Survey ini juga dibantu
oleh para petugas pengangkutan angkutan sampah untuk
mencatat data – data yang dibutuhkan pada survey ini. Data-
data yang diperlukan pada setiap sistem meliputi:
(1). Data karakteristik kendaraan mencakup jumlah, jenis dan
jarak tempuh kendaraan;
(2). Data kapasitas sampah yang diangkut per ritasi; waktu
pengambilan sampah per ritasi yang terdiri atas waktu
kendaraan keluar pool, waktu menuju ke tempat
pengumpulan, waktu pindah ke tempat pengumpulan
lain, waktu bongkar muat sampah, dan waktu
pengangkutan dari sumber ke TPA dan waktu kembali ke
pool dari masing- masing sistem diukur. Pengukuran
waktu dilakukan denganmenggunakan stopwatch,
sedangkan jarak tempuh diukur dengan speedometer
pada kendaraan. Mengenai tambahan data juga
mengamati air lindi menetes tidak untuk mengenai tata
cara pemuatannya.
b) Waktu survey
Survey dilaksanakan pada kondisi pengangkutan sampah
harian pada jam pelayanan.
c) Formulir survey
Pelaksanaan survey ini menggunakan formulir dengan desain
untuk tujuan mendapatkan data bangkitan sampah, perjalanan
sampah, Rute kondisi yang ada sekarang dalam pengangkutan
Kabupaten Kudus, Sistem dan pola pengnagkutan sampah
domestik Kabupaten Kudus yang dijalankan sekarang, Jarak
pengambilan sampah dari daerah pelayanan ke TPS lalu ke
TPA, Waktu Pengangkutan dan Pemuatan Sampah Domestik,

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


50

Jadwal layanan pengangkutan sampah domestik, jam layanan


operasional , asal tujuan sampah, titik lokasi bangkitan
sampah.
d) Lokasi survey
Survey ini dilaksanakan pada lokasi titik bangkitan sampah,
TPS maupun menuju ke TPA serta di ruas jalan rute
pelayanan angkutan sampah.

Sumber : Hasil Survey Asal Tujuan Angkutan sampah dan Sistem


Pengangkutan Sampah dengan Mengikuti Kendaraan
Angkutan Sampah, 2017

Gambar 4.8 Survey Asal Tujuan Angkutan sampah dan Sistem


Pengangkutan Sampah dengan Mengikuti
Kendaraan Angkutan Sampah

4) Survey Pelanggaran Angkutan Sampah


a) Metoda survey
Survey dilaksanakan untuk mengetahui tingkat pelanggaran
pengangkutan sampah dengan melihat kapasitas sampah yang
sudah melebihi ketentuan dari jumlah berat yang diijinkan dan
diamati mengenai ada tidaknya tutup terpal. Diamati juga
mengenai bocor dan tidaknya air lindi yang menetes.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


51

b) Waktu Survey
Survey dilaksanakan pada kondisi pengangkutan sampah
harian pada satu hari dan saat jam pelayanan.
c) Lokasi Survey
Survey dilaksanakan di TPA Tanjungrejo.
d) Formulir Survey
Pelaksanaan survey ini menggunakan formulir dengan desain
untuk tujuan mendapatkan data pelanggaran angkutan
sampah yang melebihi kapasitas.

Sumber : Hasil Survey Pelanggaran Angkutan Sampah, 2017

Gambar 4.9 Survey Pelanggaran Angkutan Sampah

E. Analisa Data
1) Analisis Pola Pengangkutan dan Sistem Pengangkutan Sampah
Domestik Kabupaten Kudus
a. Analisa Pola Pengangkutan

1) Prasarana Sampah Domestik Kabupaten Kudus


Pada prasarana sampah domestik ini membahas mengenai
prasarana yang ada di Kabupaten Kudus mengenai.

2) Komposisi Sampah Domestik Kabupaten Kudus

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


52

3) Lokasi Sumber Sampah Kabupaten Kudus


4) Teknik Operasional Pengangkutan Sampah Domestik
a. Sistem Pewadahan Sampah Kabupaten Kudus

(1) Secara langsung ( sistem door to door)

Pada sistem ini proses pengumpulan dan pengangkutan


sampah dilakukan bersamaan seperti terlihat pada
Gambar dibawah ini sampah dari tiap-tiap sumber akan
diambil, dikumpulkan dan langsung diangkut ke tempat ke
tempat pembuangan akhir.

Sumber : Enri, Pengelolaan Sampah, 2010

Gambar 4.10 Sistem Pengumpulan Sampah Secara


Langsung

(2) Secara tidak langsung (sistem komunal):

Sumber : Enri, Pengelolaan Sampah, 2010

Gambar 4.11 Sistem Pengumpulan Sampah Secara


Tidak Langsung

Pada sistem ini, sebelum diangkut ke tempat pembuangan


akhir, sampah dari masing-masing sumber dikumpulkan
dahulu oleh sarana pengumpul seperti dalam gerobak atau

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


53

becak pengumpul dan diangkut ke TPS. Dengan adanya


TPS ini maka proses pengumpulan sampah secara tidak
langsung. TPS dapat pula berfungsi sebagai lokasi
pemrosesan skala kawasan guna mengurangi jumlah
sampah yang harus diangkut ke pemrosesan akhir.

a) Pola Pengumpulan Sampah

Terdapat 5 pola dalam pengumpulan sampah, yaitu :


(1) Pola individual langsung
Pola individual langsung adalah kegiatan
pengambilan sampah dari sumber sampah dan
diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir
tanpa melalui kegiatan pemindahan.
(2) Pola individual tidak langsung
Pola individual tidak langsung adalah kegiatan
pengambilan sampah dari masing-masing sumber
sampah ke lokasi pemindahan untuk kemudian
diangkut ke tempat pembuangan akhir.
(3) Pola komunal langsung
Pola komunal langsung adalah kegiatan
pengambilan sampah dari masing-masing titik
komunal dan diangkut ke lokasi pembuangan akhir.
(4) Pola komunal tidak langsung
Pola komunal tidak langsung adalah kegiatan
pengambilan sampah dari masing-masing titik
pewadahan komunal ke lokasi pemindahan untuk
selanjutnya diangkut menuju ke tempat
pembuangan akhir.
(5) Pola penyapuan jalan
Pola penyapuan jalan adalah kegiatan
pengumpulan sampah hasil penyapuan jalan,

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


54

khususnya untuk jalan protokol, lapangan parkir,


lapangan rumput, dan lain-lain.

Berikut ini merupakan gambar pola dari


pengumpulan sampah seperti pada Gambar
dibawah ini :

Sumber: Badan Standarisasi Nasional 2002

Gambar 4.12 Diagram Pelayanan Masing-masing Pola Operasional


Persampahan

Sumber: Badan Standarisasi Nasional 2002

Gambar 4.13 Konsepsi Ruang Masing-masing Pola Operasional


Persampahan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


55

Keterangan :

b. Analisa Sistem Pengangkutan Sampah Domestik


Kabupaten Kudus

Analisa ini berisi mengenai jumlah keterangkutan sampah


domestik dan mengenai system pengangkutan yang terjadi di
Kabupaten Kudus. Luas daerah pelayanan juga dibahas dalam
analisa ini.

2) Analisa Penentuan Rute Efektif dan Efisieen Menggunakan


Metode Vehicle Routing Problem

Hauled container system adalah sistem pengumpulan sampah


yang wadah pengumpulannya dapat dipindah-pindah dan ikut
dibawa ke tempat pembuangan akhir. HCS ini merupakan sistem
wadah angkut untuk daerah komersial.

Stationary container system adalah sistem pengumpulan sampah


yang wadah pengumpulannya tidak dibawa berpindah-pindah
(tetap). SCS ialah sistem wadah tinggal, untuk melayani daerah
pemukiman.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


56

Untuk menghitung waktu ritasi dari sumber ke TPS atau ke TPA


digunakan rumus sebagai berikut ( Enri, 2010)

tA = Jarak (SG) + tin + t out+ t w ......................(4.1)


(V1+V0)/2

Keterangan :
tA = Waktu angkut (jam)
tin = Waktu menaikkan dan mengosongkan kontainer (jam)
tout = Waktu menurunkan kontainer (jam)
tw = Waktu tunggu sampah terkumpul (jam)
S = Jarak dari pool-TPS-TPA (Km)
V1 = Kecepatan isi (Km/jam)
V0 = Kecepatan kosong (Km/jam)

P=Vs/Vb ...................................(4.2)

Keterangan :
P = Jumlah pengambilan (rit)
VS =Volume sampah (m3)
VB =Kapasitas truk (m3/rit)

Waktu Operasi (to) ( Enri, 2010):

to = P x tA
.............................(4.3)

Keterangan :
to= Waktu operasi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA per hari
(jam)
P= Jumlah pengambilan (rit)
tA= Waktu angkut (jam)
Jumlah truk sampah yang diperlukan menggunakan rumus
berikut( Enri, 2010) :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


57

nt=t0/tb .......................................(4.4)

Keterangan :
nt = Jumlah truk yang diperlukan (unit)
to = Waktu operasi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
per hari (jam)
tb = Jumlah jam kerja per hari (jam) Stationary container
system (SCS)

a. Pengertian VRP (Vehicle Routing Problem)

Analisis distribusi pengangkutan sampah domestik pada penelitian


ini menggunakan metode VRP.

Menurut Fisher (1995), VRP didefinisikan sebagai sebuah


pencarian atas cara penggunaan yang efisien dari sejumlah vehicle
yang harus melakukan perjalanan untuk mengunjungi sejumlah
tempat untuk mengantar dan/atau menjemput orang/barang. VRP
berkaitan dengan permasalahan bagaimana mendatangi
pelanggan dengan menggunakan kendaraan yang ada, sehingga
permasalahan ini erat kaitannya dengan permasalahan travelling
salesman problem (TSP).

Model matematika VRP didasarkan pada teori graf yang


menghubungkan antar titik dengan sebuah garis. Masalah
penentuan jalur optimal melalui sebuah himpunan lokasi
didefinisikan melalui sebuah graf G=(V,E), dengan V= {v0,
v1,...,vn,vn+1} merupakan himpunan titik dan E {( v1,v2 ) : vi, vj∈ V
≠j} merupakan himpunan garis. Titik v0 merepresentasikan
sebuah depot, vn+1 merupakan depot semu, dan v1,...,vn sebagai
pelanggan .
Didefinisikan :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


58

ijk=

Dan cij jarak dari i ke j/

Meminimumkan :

……………….. (4.5)
Dengan kendala :

Untuk j = 0,1,...,n ……………………. (4.6)

Untuk i = 1,2,...,n .…………………… (4.7)

Untuk k = 1,2,...,n …………………….. (4.8)

ijk ∈ A untuk setiap i,j,k


Setiap daerah pelayanan dilayani oleh truck yang sudah
ditentukan untuk daerah pelayanan tersebut.

Persamaan (4.6) dengan j = n +1 menjamin bahwa setiap rute


kembali ke depot, Persamaan (4.7) dengan i = 0 menjamin
bahwa setiap rute dimulai dari depot, dan Persamaan (4.8)
denganijk menjamin kendaraan hanya melewati simpul tepat
satu kali dalam perjalanan. Tujuan dari VRP adalah untuk
meminimalkan jarak yang dilalui oleh kendaraan yang melayani
sekumpulan pelanggan dengan cara menentukan rute untuk
masing-masing kendaraan dalam memenuhi permintaan
pelanggan seperti diilustrasikan pada Gambar 4.6 ( Heru
Kusdarwanto, 2010)

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


59

Gambar 4.14 : Vehicle Routing Problem

b. Metode Saving Matrix

I Nyoman Pujawan dan Mahendrawathi ER (2010) mengatakan,


metode savings matrix pada hakekatnya adalah metode untuk
meminimumkan jarak atau waktu atau ongkos dengan
mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Pada metode ini
jarak digunakan sebagai fungsi tujuan, artinya meminimumkan
jarak yang ditempuh oleh semua kendaraan. Langkah-langkah
yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi matrik jarak;
2) Mengidentifikasi matrik penghematan (savings matrix);
3) Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute, dan
4) Mengurutkan tujuan dalam rute yang sudah terdefinisi.
An improved clarke and wright savings algorithm for the
capacitated vehicle routing problem (Tanti korn Pichpibul &
Ruengsak Kawtummachai, 2012, h.309) mengatakan, dalam
versi klasik, hal pertama yang harus dilakukan adalah
menghitung jarak matrik (di,j).

Pada Persamaan 2.1 Xi, Yi dan Xj, Yj adalah letak geografis


pelanggan i dan j. Selanjutnya, dilakukan penggabungan dua
rute pelanggan i dan j, sehingga menghasilkan penghematan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


60

(savings) berupa jarak tempuh yang dihitung dengan


menggunakan Persamaan 2.2 sebagai berikut:

Sij = di0 + dj0 - dij ................................................(4.9)


Sumber : Tanti korn Pichpibul & Ruengsak Kawtummachai, 2012

Keterangan : dij = jarak dari pelanggan i ke pelanggan j

Rand (2009), mendefinisikan Metode Saving Matrix adalah


metode yang digunakan untuk menentukan rute distribusi
produk ke wilayah pemasaran dengan cara menentukan rute
distribusi yang harus dilalui dan jumlah kendaran berdasarkan
kapasitas dari kendaraan tersebut agar diperoleh rute terpendek
dan biaya transportasi yang minimal. Metode Saving Matrix juga
merupakan salah satu tehnik yang digunakan untuk
menjadwalkan sejumlah kendaraan terbatas dari fasilitas yang
memiliki kapasitas maksimum yang berlainan.
Pada metode saving matrix terdapat langkah-langkah atau
beberapa algoritma yang harus dilakukan. Algoritmanya sebagai
berikut:

Menentukan Matrix Jarak

Menentukan Matrix Penghematan

Mengalokasikan masing-masing titik ke dalam rute

Mengurutkan titik untuk setiap rute

Sumber: Rand, 2009


Gambar 4.15 Skema Metode Saving Matrix

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


61

1) Menentukan Matrix Jarak


Matrix jarak menyatakan jarak diantara tiap pasangan lokasi-
lokasi yang harus dikunjungi. Menentukan jarak dapat
menggunakan aplikasi google earth, google maps, maupun
manual perhitungan dengan spidometer.
2) Menentukan Matrix Penghematan
Matrix penghematan menunjukkan penghematan yang
terjadi jika menggabungkan dua TPS yang memungkinkan
ke dalam satu truk sehingga dapat dilakukan penghematan
jarak, waktu, dan biaya transportasi.

3) Mengalokasikan titik-titik TPS ke sebuah rute alat angkut.


Langkah pertama yaitu tiap TPS dialokasikan pada truk atau
rute yang berbeda. Langkah kedua yaitu menggabungkan
dua rute yang didasarkan pada penghematan jarak yang
diperoleh menggunakan rumus (4.9) yang terbesar serta
dilakukan pengecekan apakah penggabungan tersebut layak
atau tidak. Dikatakan layak jika total pengiriman yang harus
dilalui melalui rute tersebut tidak melebihi kapasitas alat
angkut. Penggabungan rute dititikberatkan pada
penghematan jarak yang yang paling besar agar diperoleh
efisiensi jarak, sehingga waktu yang dilalui akan semakin
cepat. Pengecekan besarnya total pengiriman yang melalui
suatu rute dilakukan dengan melihat jarak penghematan
terbesar.
Hal yang dilakukan setelah pemilihan jarak penghematan
terbesar tersebut dilakukan penjumlahan oleh pasangan TPS
yang memiliki penghematan terbesar sehingga dapat
diketahui rute tersebut kurang dari atau sama dengan
kapasitas dari alat angkut tersebut.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


62

4) Mengurutkan TPS Pada Sebuah Rute


Pada tahap ini bertujuan meminimalkan jarak perjalanan
yang harus ditempuh tiap alat angkut. Untuk mendapatkan
rute pengangkutan yang optimal dapat dilakukan dua tahap
yaitu menentukan rute pengiriman awal untuk setiap
kendaraan menggunakan prosedur Clare and Wright Metodh
dan melakukan perbaikan untuk rute yang tidak layak. Clare
and Wright Metodh merupakan penentuan rute perjalanan
yang dibuat dengan menambahkan TPS terdekat dari titik
akhir yang dikunjungi oleh kendaraan, dimulai dari titik pusat
atau titik awal perjalan kemudian perjalanan menuju ke TPS
yang paling dekat dengan titik awal, dan seterusnya.

Keistimewaan dari metode savings matrix ini merupakan


salah satu metode yang digunakan untuk menjadwalkan
sejumlah terbatas kendaraan dengan memperhatikan
kapasitas maksimum kendaraan yang sama maupun
berlainan. Metode lain yang hampir sama dengan metode ini
yaitu metode sweep (Joseph Christian, 2011). Metode
tersebut juga memperhatikan kapasitas kendaraan tetapi
setiap kendaraan setelah sampai di titik pertama harus
kembali lagi ke titik awal dan melanjutkan ke titik berikutnya,
sehingga metode saving matrix jauh lebih baik karena
melakukan penggabungan titik sekali jalan dengan tetap
memperhatikan kapasitas kendaraan tersebut.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


63

Sumber: Rand, 2009


Gambar 4.16 Bagan Alir Algoritma Clare and Wright

Titik lokasi sumber sampah berjumlah 61 titik dan untuk


memudahkan dalam pengolahan data menggunakan Visual
Basic Editor yang telah dimasukkan data-data yang dibutuhkan
kemudian diubah menjadi bahasa pemrograman oleh Visual
Basic Editor.

Penggunaan apllikasi Google Maps juga dibutuhkan untuk


mencari matrik jarak selain dari survey asal tujuan angkutan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


64

sampah atau bisa dikatakan survey mengikuti kendaraan


angkutan sampah domestik Kudus. Setelah itu dituangkan di
Arch Gis dan Aplikasi Google Earth untuk pembangunan
database pengangkutan sampah Kabupaten Kudus.

Perhitungan Vehicle Routing Problem dibantu dengan aplikasi


Insert Sequential pada Microsoft Excle. Terdapat hubungan
Sistem Pengangkutan dan Model yang dipakai dalam penelitian
ini antara lain :

Tabel 4.1 Hubungan Antara Sistem Dan Model

No Sistem Pengangkutan Sampah Model


1 Lokasi Pool Depot
2 TPS Pelanggan
3 TPA Fasilitas Antara
4 Truk Pengangkutan Kendaraan
Sumber : Eminugroho, 2014

Depot merupakan lokasi kendaraan berangkat dan kembali,


setelah menyelesaisaikan pelayanan. Kendaraan akan
melakukan perjalanan ke sejumlah TPS dan sumber sampah
lainnya. Jumlah muatan tiap i dinotasikan dengan di dan
diasumsikan tidak melebihi kapasitas kendaraan K.
Jika kapasitas kendaraan telah tercukupi, maka kendaraan akan
menuju ke fasilitas antara untuk melakukan pembongkaran
muatan, yang untuk selanjutnya merupakan lokasi awal untuk
memulai rute baru untuk kembali mengambil demmand
pengangkutan sampah ke pelanggan. Kapasitas kendaraan
diasumsikan homogen. Sesuai dengan kendaraannya. Secara
umum, penentuan rute pengangkutan sampah adalah
meminimumkan jarak dan mengoptimalkan jumlah kendaraan
yang ada. Dari saving matrix tersebut telah meminimumkan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


65

biaya yang ada. Sehingga fungsi tujuan dari model ini yaitu
meminimumkan

Z =  wK , wS, w(4.15)
B  …………………………………. (4.10)

wK bobot kepentingan untuk meminimumkan jumlah


kendaraan

wS bobot kepentingan untuk meminimumkan jarak

wB bobot kepentingan untuk meminimumkan biaya BBM

Dengan kendala :

Kendala dengan j = n +1 menjamin bahwa setiap rute kembali


ke depot, dengan i = 0 menjamin bahwa setiap rute dimulai
dari depot. Bisa juga dituliskan dalam persamaan berikut ini

Lt,r,1= i dengan t = 1,...,JT; r = 1, i = 0.


(4.11)

ijk menjamin kendaraan hanya melewati simpul tepat satu kali


dalam perjalanan tiap tur.
Didefinisan pula notasi-notasi yang digunakan yaitu :

n+1 fasilitas antara

JT Jumlah tur

t indeks tur, t = 1,..., JT

JR t  jumlah rute dalam tur t

r indeks rute, r = 1,...., JRt 

JP t,r  jumlah posisi dalam tur t rute r

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


66

p indeks posisi

L t,r, p  lokasi pada tur t rute r posisi p

 t,r, p  jumlah muatan pada tur t rute r posisi p

Selanjutnya, jika kapasitas kendaraan telah tercukupi, maka


kendaraan akan mengunjungi fasilitas antara untuk melakukan
pembongkaran muatan. Deskripsi keadaan tersebut, dituliskan
pada persamaan berikut :

Lt,r, JP t,r -1 = i


…………………….. (4.12)

dengan t = 1,...,JT; r = 1,...JRt ; i= n +1

Jika kendaraan melakukan beberapa rute, maka kendaraan akan


memulai rute berikutnya dengan berangkat dari fasilitas antara,
sehingga secara matematis ditulis :

Lt,r - 1, JP t,r -1 = i …………………….. (4.13)

dengan t=1,...JT;r=2,..., JRt ; i= n +1

Untuk menjamin bahwa kendaraan mengakhiri rute fasilitas


antara, dapat dituliskan sebagai berikut :

Lt,r, 1 = i …………………….. (4.14)

dengan t=1,...JT;r=2,..., JRt ; i= n +1

Kendaraan akan mengakhiri rute di fasilitas antara, tetapi akan


mengakhiri tur di depot, sehingga diperoleh

L t,r, JP t,r  = i
……………………. (4.15)

dengan t=1,...JT;r=2,..., JRt ; i= 0

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


67

Karakteristik dari VRP adalah melakukan kunjungan di setiap


titik hanya satu kali. Untuk itu, agar terdapat jaminan bahwa
masing-masing TPS dan sumber sampah lainnya hanya
dikunjungi satu kali maka dapat ditulis :

L t,p,r  = i …………………. (4.16)

dengan i=1,...n

JK=JT ……………………. (4.17)

dengan jumlah kendaraan sama dengan jumlah tur.

Persamaan (4.10) sampai dengan persamaan (4.17) disebut


sebagai model matematika penentuan rute pengangkutan
sampah. Setelah didapat dari survey mengikuti kendaraan dan
mencari saving matrix tahap yang dilakukan ilah penyelesaian
model dengan Clare and Wright.

Langkah yang dilakukan dalam Clare and Wright adalah (Fitria,


dkk, 2009) :

a. Tetapkan node dengan status belum ditugaskan;


b. Mulai dengan tur yang pertama t=1 dan rute pertama r=1;
c. Untuk setiap node yang belum ditugaskan, sisipkan posisi
penyisipan antara depot dan intermediate facility. Pilih
node yang terbaik.
d. Jika semua node telah ditugaskan, maka berhenti. Jika
tidak, lanjut langkah 5;
e. Untuk setiap node yang belum ditugaskan, sisipkan i € N
pada setiap lokasi penyisipan yang mungkin pada rute r;
f. Pilih node dan lokasi penyisipan pada rute r yang
memberikan waktu penyelesaian terkecil;
g. Bentuk rute tambahan baru, r=r+1. Kembali ke langkah a.;

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


68

h. Jika penyisipan layak lanjut ke langkah ini : pilih node yang


memberikan jarak terkecil dengan beban muatan sesuai
kendaraan. Jika tidak maka ke langkah i.
i. Batalkan pembentukan rute tambahan pada tur ini, kembali
ke tur semula Lanjut ke Langkah j;
j. Tambahkan tur baru t=t+1 dan rute pertama r=1. Kembali
ke Langkah c.

3) Analisis Permasalahan Pengangkutan Sampah Domestik


Ditinjau Dari Segi Operasional

Analisis ini merupakan hasil dari survey pengamatan dan survey


wawancara permasalahan apa saja yang ada pada sub sistem
pengangkutan sampah. Data bangkitan sampah digunakan untuk
mengetahui daerah pelayanan sudah terlayani semuanya atau
belum. Didalam analisis ini juga dianalisis kelayakan kendaraan
dan taat cara pemuatan sampah yang benar. Hasil survey
pengamatan mengenai pelanggaran melebihi kapasitas juga
dibahas pada analisa ini. Dalam analisa ini juga dibahas mengenai
peramalan jumlah timbunan sampah tahun 2022. Jumlah sampah
tahun proyeksi dapat dicari dengan rumus peramalan jumlah
pertumbuhan sampah yang dengan cara :

Pt = Po x (1+i)n
……………………………. (4.18)

Sumber : Sumber : Eminugroho, 2014

Keterangan :
Pt = Jumlah peramalan tahun rencana
Po = Jumlah kondisi eksisting
i = Faktor pertumbuhan
n = tahun

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


69

BAB V
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Analisa Pola Pengangkutan dan Sistem Pengangkutan Sampah


Domestik Kabupaten Kudus

1. Analisa Pola Pengangkutan Sampah

a. Prasarana Sampah Domestik Kabupaten Kudus

Timbunan sampah di suatu daerah merupakan hal terpenting yang


harus diketahui dalam proses pengangkutan sampah. Setelah itu,
dilihat mengenai tingkat upaya 3R untuk mengurangi timbunan untuk
mengurangi jumlah timbunan sampah yang diangkut menuju ke TPA.

Timbunan sampah domestik sebanding dengan jumlah penduduk,


tingkat konsumsi terhadap suatu barang dan jenis aktifitas
masyarakat. Misalnya semakin bertambahnya jumlah penduduk maka
semakin banyak pula konsumsi sampah yang dihasilkannya. Sampah
domestik yang dihasilkan dibuang ke tempat yang jauh dari
pemukiman dan bahkan di dekat pemukiman. Pembuangan sampah
yang berada dekat dengan pemukiman penduduk beresiko terhadap
kesehatan masyarakat. Guna mengurangi dampak sampah tersebut
maka sampah yang dihasilkan perlu dikelola dan solusi tercepat yaitu
timbunan sampah tersebut harus segera terangkut menuju ke TPA
untuk di proses.. Besaran timbulan sampah merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi optimasi pengelolaan sampah terutama
aspek teknis operasional karena akan menentukan mengenai jumlah
ritasi dan jumlah kendaraan yang digunakan.

Pada sub bab ini akan dijelaskan kondisi umum wilayah penelitian,
kondisi sistem pengelolaan sampah, timbulan sampah dan komposisi

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


70

timbulan sampah, dan perencanaan sistim pengelolaan sampah di


Kabupaten Kudus secara lebih rinci.

Hasil dari survey pendahuluan maupun survey dari mengikuti


kendaraan angkutan sampah domestik di Kabupaten Kudus yaitu
mengenai lokasi , dokumentasi TPS, asal tujuan pengangkutan dan
data lain yang menunjang dari analisis pengangkutan. Berikut ini
merupakan kondisi sumber sampah :

Tabel 5.1 Prasarana Sumber Sampah

NO Lokasi Sumber Asal Dokumentasi


Sampah Sampah

1. TPS Tumpang Sampah


Pemukiman

2. TPS Kajeksan Sampah


Pemukiman

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


71

NO Lokasi Sumber Asal Dokumentasi


Sampah Sampah

3. TPS Wergu Sampah


Pemukiman

4. TPS Panjang Sampah


Pemukiman

5. TPS Pasuruhan Sampah


Lor Pemukiman

6. TPS Muria Sampah


Indah Pemukiman

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


72

NO Lokasi Sumber Asal Dokumentasi


Sampah Sampah

7. TPS Rendeng Sampah


Pemukiman

8. TPS Pasuruhan Sampah


Kidul Pemukiman

9. TPS Gerbang Sampah


Harapan Pemukiman

10. TPS Purwosari Sampah


Pemukiman

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


73

NO Lokasi Sumber Asal Dokumentasi


Sampah Sampah

11. TPS Kudus Sampah


Permai Pemukiman

12. Pasar Bitingan Sampah


Pasar

13. TPS Getas Sampah


Pejaten Pemukiman

14. Pasar Kliwon Sampah


Pasar

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


74

NO Lokasi Sumber Asal Dokumentasi


Sampah Sampah

15. TPS Terban Sampah


Pemukiman

16. Stikes Fasilitas


Umum

17. Sambung Sampah


Pemukiman

18. Pasar Kalirejo Sampah


Pasar

Sumber : Hasil Survey Asal Tujuan Angkutan Sampah dan Sistem Pengangkutan
Sampah dengan Mengikuti Kendaraan Angkutan Sampah

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


75

b. Komposisi Sampah Domestik Kabupaten Kudus

Tabel 5.2: Prosentase Rata-Rata Produksi Sampah Perhari yang


Terangkut Di Kabupaten Kudus Tahun 2012-2016
No Komposisi Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Sampah 2012 2013 2014 2015 2016
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Kertas 4,41 4,02 3,8 4 4
2 Kayu 1,58 1,33 1,5 1,8 0,8
3 Kain 1,94 1,72 1,4 1,9 1,2
4 Karet/Kulit 1,47 1,38 1,5 1,3 1,1
5 Plastik 8,64 9,18 9,5 10,1 10,4
6 Meta/Logam 2,81 2,65 2,5 0,6 0,2
7 Gelas/Kaca 1,28 1,19 1,5 0,7 0,7
8 Organik 75,37 76,34 78 79,2 81,2
9 Lain-Lain 2,5 2,19 0,3 0,4 0,4
Jumlah 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Kudus., 2017

Data tabel diatas dapat dilihat mengenai data prosentase rata-rata


produksi sampah perhari yang terangkut Di Kabupaten Kudus tahun
2012-2016. Dari data diatas dapat dilihat bahwa prosentas organik
lebih banyak dibandingkan dengan komposisi yang lainnya. Hal ini
berarti bahwa pengangkutan sampah ini harus diangkut segera
mungkin menuju TPA karena proses pembusukan untuk sampah
organik lebih cepat dari pada sampah yang lainnya. Sampah organik
harus diangkut dalam periodisasi ½ sampai dengan 1 kali sehari
terutama untuk sampah pasar dengan ritasi 2-4 kali sehari. Mengenai
sampah kantor maksimal periodisasi maksimal 3 hari sekali untuk
sampah mayoritas kering tetapi hal ini lebih dianjurkan untuk diangkut
sehari sekali juga karena mengingat bahaya yang ditimbulkan akibat
sampah.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


76

Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup


Kabupaten Kudus., 2017

Gambar 5.1 Komposisi Sampah Kabupaten Kudus Tahun 2016

Data yang digunakan pertama kali yaitu data mengenai lokasi TPS,
TPA serta titik lokasi sumber sampah. Data diperoleh dari Dinas
Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup. Data ini
kemudian disingkronkan dengan survey pengamatan di lokasi dan
survey mengikuti kendaraan angkutan sampah. Berhubung Dinas
Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup tidak
memiliki peta mengenai lokasi sumber sampah pada analisis ini
membuat peta Jaringan Jalan yang dihubungkan dengan titik titik
lokasi sumber sampah. Peta ini akan menentukan mengenai lokasi
secara pasti titik-titik sumber sampah dan akan membantu mengenai
analisis selanjutnya. Selanjutnya peta ini akan berisi mengenai
informasi – informasi mengenai pengangkutan angkutan sampah yang
tersimpan sebagai database bagi instansi terkait.

c. Lokasi Sumber Sampah Kabupaten Kudus

Lokasi ini didapat dari Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan


Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus kemudian di buktikan dengan
survey mengikuti kendaraan.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


77

Sumber: Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.2 Peta Lokasi Sumber Sampah Kabupaten Kudus

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


78

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.3 Peta Perbesaran Lokasi Sumber Sampah Kabupaten Kudus

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


79

Tabel 5.3 Lokasi Pool, TPA dan Lokasi Sumber Sampah Kabupaten Kudus

Zona Nama Zona Koordinat Latitude Longitude Alamat


1 2 3 4 5 6
Jl. Raya Agil Kusumadya No.120b,
0 Depot / Garasi 6°50'04.0"S 110°49'28.4"E 480.602 9244549 Jati Wetan, Jati, Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah 59346
Jl. Bareng - Dawe, Honggosoco,
TPA Tanjung
1 6°46'21.9"S 110°54'41.2"E 490208 9251399 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa
Rejo
Tengah 59382
Jl. K.H. Moh. Arwani, Kajeksan,
2 TPS Kajeksan 6°47'53.6"S 110°50'05.9"E 481737 9248572 Kota Kudus, Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah 59315
Gang I, Wergu Wetan, Kota
TPS Wergu
3 6°48'49.8"S 110°50'59.0"E 483395 9246853 Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa
Wetan
Tengah 59318
Jl. Mayor Kusmanto, Rendeng,
4 TPS Rendeng 6°47'53.1"S 110°51'25.1"E 484192 9248572 Kota Kudus, Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah 59325
Jl. Ganesha Timur, Purwosari, Kota
5 TPS Purwosari 6°48'34.0"S 110°49'28.9"E 480632 9247312 Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa
Tengah 59316
Jalan Surgipati I, Tumpangkrasak,
6 TPS Tumpang 6°48'37.3"S 110°52'23.6"E 485973 9247222 Jati, Kabupaten Kudus, Jawa
Tengah 59349
Jl. Mulya, Getas Pejaten, Jati,
TPS Getas
7 6°49'16.2"S 110°50'16.9"E 482106 9246023 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
Pejaten
59343
Jalan Panjang Baru Makmur,
8 TPS Panjang 6°46'58.5"S 110°50'58.1"E 483363 9250261 Panjang, Bae, Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah 59326
Jl. Raya Kudus - Jepara, Mijen,
Perum Muria
9 6°47'32.6"S 110°47'45.1"E 477439 9249215 Kaliwungu, Kabupaten Kudus,
Asri
Jawa Tengah 59332
Jl. Permai VII, Garung Lor,
TPS Kudus
10 6°47'38.5"S 110°48'51.9"E 479496 9249031 Kaliwungu, Kabupaten Kudus,
Permai
Jawa Tengah 59332
Gang Kelud Dalam I,
Perum Muria
11 6°46'50.3"S 110°51'51.4"E 484990 9250507 Gondangmanis, Bae, Kabupaten
Indah
Kudus, Jawa Tengah 59327
Jl. Bae-Gondang Manis,
Perum Gerbang
12 6°46'14.8"S 110°51'48.0"E 484897 9251582 Gondangmanis, Bae, Kabupaten
Harapan
Kudus, Jawa Tengah 59327
Gang 5, Ngembalrejo, Bae,
13 Perum Conge 6°47'39.5"S 110°52'28.6"E 486126 9249003 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
59322
Jalan Teratai, Tenggeles, Mejobo,
Perum Sumber
14 6°48'42.8"S 110°53'34.6"E 488152 9247038 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
Indah
59381
Jl. Pasuruan Lor, Pasuruhan Lor,
15 Pasuruhan Lor 6°49'12.0"S 110°49'22.4"E 480418 9246145 Jati, Kabupaten Kudus, Jawa
Tengah 59349
Jl. Pasuruan Kidul, Pasuruhan
TPS Pasuruhan
16 6°49'13.1"S 110°49'01.5"E 480510 9246145 Kidul, Jati, Kabupaten Kudus, Jawa
Kidul
Tengah 59349
Jl. Raya Pati-Kudus, Terban,
Desa Terban
17 6°48'01.9"S 110°56'26.6"E 493431 9248329 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa
Kulon
Tengah 59382
Jl. Lkr. Utara No.17,
Gondangmanis, Bae, Kabupaten
18 UMK 6°47'01.6"S 110°51'59.7"E 485235 9250170 Kudus, Jawa Tengah 59325

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


80

1 2 3 4 5 6
Jalan Kampus UMK No.5758,
19 TPS Dersalam 6°47'29.1"S 110°51'55.5"E 485266 9250170 Dersalam, Bae, Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah 59321
Jalan Jenderal Sudirman Kota
20 Pasar Kliwon 6°55'39.6"S 110°47'24.7"E 483729 9247833
Kudus
21 Pasar Bitingan 6°55'39.6"S 110°47'24.7"E 481996 9246521 Jl. Mayor Basuno, Ploso Jati
Jl. Lukmonohadi No.1, Getas
22 Hypermart 6°48'59.8"S 110°50'13.4"E 482088 9246383
Pejaten, Jati, Kabupaten Kudus,
23 Jl.Ramelan 6°55'36.5"S 110°47'23.3"E 482373 9247280 Jl.Ramelan

24 Jl.Agus Salim 6°49'48.6"S 110°49'52.5"E 482723 9246644 Jl.Agus Salim


RS.Umum
25 6°49'55.6"S 110°49'56.6"E 481959 9246257 Jl.Lukmonohadi Kudus
Kudus
26 Jl. Lukmonohadi 6°50'00.4"S 110°49'54.1"E 481953 9246131 Jl.Lukmonohadi Kudus
GOR Djarum
Jati,Mulia Jalan Kudus-Purwodadi, Jati Kulon,
27 Djarum 6°50'15.8"S 110°49'18.9"E 481404 9244660 Jati, Jati Kulon, Jati, Kabupaten
Tanjung, Kudus
Pt.Muria
Jl. AKBP. R. Agil Kusumadya No.
28 Hotel Gripta 6°49'00.6"S 110°50'13.1"E 480312 9244206 100, Jati Wetan, Jati, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah 59346
Jl.R.Agil
29 6°49'04.3"S 110°50'16.4"E 481030 9244969 Jl.R.Agil Kusumadya
Kusumadya
Kaliputu, Kota Kudus, Kabupaten
30 Pasar Barongan 6°50'11.3"S 110°49'21.3"E 483112 9248391
Kudus
Jl.Simpang
31 6°49'10.4"S 110°50'11.8"E 482489 9247469 Jl.Simpang Tujuh
Tujuh
32 Taman Bojana 6°48'35.1"S 110°50'25.7"E 482564 9247452 Jl.Simpang Tujuh

33 Jl.Sunan Muria 6°48'28.5"S 110°50'30.0"E 482730 9247958 Jl.Sunan Muria


Jl.Jenderal
34 6°48'55.8"S 110°50'37.1"E 482965 9247651 Jl.Jenderal Sudirman
Sudirman
35 Jl.Pemuda 6°48'33.6"S 110°50'40.9"E 482839 9247326 Jl.Pemuda

36 Jl.Tanjung 6°48'25.9"S 110°50'37.6"E 483216 9247510 Jl.Tanjung


Jalan Pentol
37 6°48'29.1"S 110°51'19.3"E 484221 9247985 Jalan Pentol Kudus
Kudus
Jl.HOS
38 6°48'41.0"S 110°51'01.9"E 484118 9247691 Jl.HOS Cokroaminoto
Cokroaminoto
39 Jl.Pramuka 6°48'19.5"S 110°50'57.7"E 483484 9247099 Jl.Pramuka
Jl.Wachid
40 6°48'19.5"S 110°50'57.7"E 482326 9247495 Jl.Wachid Hasyim
Hasyim
41 Jl.P.Puger 6°48'54.5"S 110°50'03.0"E 482289 9247706 Jl.P.Puger

42 Jl.Sunan Kudus 6°48'47.2"S 110°49'40.4"E 481547 9247777 Jl.Sunan Kudus

43 Jl.Mayor Busono 6°48'25.4"S 110°49'42.5"E 481676 9246684 Jl.Mayor Busono

44 Jl.Niti Semito 6°48'18.9"S 110°49'58.8"E 480983 9246908 Jl.Niti Semito

Jl. HM.Subchan
45 Jl. HM.Subchan 6°48'37.1"S 110°50'17.8"E 481047 9247577

Jl. Ganesha Purwosari, Kabupaten


46 SMA 2 Kudus 6°48'17.2"S 110°50'24.4"E 480648 9247838
Kudus, Jawa Tengah
47 Pasar Kalirejo 6°48'21.9"S 110°50'34.8"E 476780 9234337 Jl.Babalan Prawoto Undaan Kudus

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


81

1 2 3 4 5 6
Jl. PR Sukun, Gebog, Gondosari,
48 SMA 1 Gebog 6°48'16.9"S 110°49'29.5"E 482226 9254600 Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa
Tengah 59354
49 Terminal Getas 6°44'36.7"S 110°50'21.0"E 482149 9246361 Jalan Jenderal Ahmad Yani

50 Nojorono 6°49'05.0"S 110°50'18.4"E 483444 9247744 Jalan Jenderal Sudirman Kudus


Komplek Makam Sunan Muria
51 Colo 6°48'20.0"S 110°51'00.6"E 489165 9262730
Colo, Dawe Kudus
52 Pasar Jekulo 6°48'26.8"S 110°55'11.2"E 491136 9247537 Jl. Kudus - Pati Jekulo Kudus
6°55'11.58"S
53 Sambung 477185 9234785 Desa Sambung Gang 9 Kudus
110°47'43.64"E
54 Pasar Johar 6°48'54.30"S110°50'42.86"E 482900 9246690 Wergu Wetan Kota Kudus
6°49'48.86"S
55 Pasar Brayung 488783 9245016 Mejobo Brayung Kudus
110°53'54.54"E
56 SMA Mejobo 6°50'3.06"S 110°52'9.66"E 485565 9244580 Jepang Mejobo Kudus
57 Stikes 6°49'19.8"S 110°52'33.4"E 486293 9245908 Jl.Lingkar Mejobo Kudus
alan AKBP Agil Kusumadya, Jati
58 Terminal Jati 6°50'28.9"S 110°49'08.1"E 479992 9243784
Wetan, Jati, Jati Wetan, Kudus,
59 Pasar Jember 6°48'10.2"S 110°49'36.5"E 480863 9248044 Kaliwungu Prambatan kudus
60 Pemda 6°48'24.7"S 110°50'33.8"E 482621 9247599 Jl.Simpang Tuuh No.1 Kudus
Komplek
61 Perkantoran 6°48'41.8"S 110°51'29.7"E 484337 9247074 Mejobo Kudus
Mejobo
Sumber : Hasil Analisis, 2017

Tabel diatas merupakan lokasi timbunan sampah atau bisa disebut sumber
sampah yang akan diangkut menggunakan truk menuju ke Tempat
Pembuangan Akhir Tanjungrejo yang berada di zona 1.

Kendaraan truk pengangkutan sampah ini berawal dan berakhir di depot


atau pool yaitu zona 0. Pada akhir dari pengangkutan ritasi awal dan ritasi
akhirnya menuju ke titik pool depot truk yang berada di Kantor Lingkungan
Hidup. Terdapat 50 zona yang menggunakan dump truck dan terdapat 11
lokasi pengangkutan yang menggunakan arm roll truck yaitu dimulai dari
zona 51 sampai dengan zona 61. Mengenai lokasi yang menggunakan arm
roll dalam pengangkutannya harus terdapat bak container kosong dan
nantinya setelah terisi langsung dibawa menuju ke TPA. Mengunakan arm
roll dari segi efektif waktu lebih cepat dalam bongkar maupun muatnya. Tapi
mengenai kapasitas bak muatannya lebih banyak menggunakan dump truk.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


82

d. Teknik Operasional Pengangkutan Sampah

Berdasarkan standar SNI 19-2454-2002 yang dimaksudkan dengan


pewadahan sampah adalah aktifitas menampung sampah sementara
dalam suatu wadah individual atau komunal di tempat sumber
sampah. Pewadahan merupakan suatu cara penampungan sampah
sementara disumbernya yang dilakukan secara individual maupun
secara komunal. Ada beberapa tujuan dilakukan pewadahan ini yaitu
memudahkan pengumpulan dan pengangkutan, mengatasi timbulnya
bau busuk dan menghindari perhatian dari binatang, menghindari air
hujan dan menghindari pencampuran sampah.

1) Sistem Pewadahan

Saat ini di Kabupaten Kudus cara pewadahan sampah yang


dilakukan yaitu kombinasi antara sistem door to door atau secara
langsung dan sistem tidak langsung atau bisa disebut sistem
komunal.

a) Secara langsung ( sistem door to door)

Sumber : Enri, Pengelolaan Sampah, 2010

Gambar 5.4 Sistem Pewadahan Secara Langsung

Teknik secara langsung ini cocok diterapkan di daerah kota kecil


dan sedang karena kesederhanaan pengendaliannya dan daerah
pelayanan yang tidak luas serta tidak sulit dijangkau. Kabupaten
Kudus ini merupakan termasuk kota kecil. Teknik operasional
pengangkutan yang dilaksanakan di Kabupaten Kudus menganut
sistem pengangkutan langsung dan tidak langsung.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


83

Mengenai pegangkutan langsung dilaksanakan yaitu untuk sekolah


– sekolah, Pasar dan Penyapu Jalan. Teknik ini pengangkutan
tanpa melalui Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang
dapat menghemat energi dan biaya pengangkutan. Sumber
Sampah yang menganut sistem door to door di Kabupaten Kudus
yaitu Jalan Rramelan, Jl. Agus Salim, Jl. Lukmonohadi, Jl. R.Agil
Kusumadya, Jl. Simpang Tujuh, Jalan Sunan Muria, Jl.Pramuka, Jl.
Wahid Hasyim, Jl. Puger, Jl, Subchan, SMA 1 Gebog, SMA 1
Mejobo dan SMA 2 Kudus. Sumber sampah tersebut juga letaknya
yang di pinggir jalan komersil oleh karena itu memenuhi aturan
yang ada.

Perusahaan dan Industri lain juga secara teknik operasional


pengangkutannya secara langsung diantaranya Nojorono,
Hypermart, Hotel Gripta, GOR Djarum, Mulia Djarum Tanjung,
Terminal Getas, Terminal Jati, dan Seluruh Pasar di Kabupaten
Kudus. Wadah yang digunakan bervariasi tergantung daerah
pelayanan dan jumlah sampah yang ada. Wadah yang digunakan
biasanya dari container bin yang bisa mengangkut sebanyak 40
liter digunakan untuk mengumpulkan sampah dari penyapu jalan,
selain itu juga menggunakan becak sampah untuk proses
pengumpulan jika terlalu banyak sampah pada ruas jalan tersebut.
Di Sekolah, di hotel dan industri pewadahannya menggunakan bak
yang sudah dipermanenkan.

Wadah yang digunakan oleh pasar yang ada di Kabupaten Kudus


menggunakan container ukuran 6 m3 yang ditempatkan di pasar
tersebut. Agar menunjang pergerakan pengambilan sampah di
pasar tersebut juga disediakan becak sampah. Gambar dibawah ini
merupakan contoh dari sistem pengangkutan langsung yang
terjadi di Jl. Pramuka.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


84

Sumber : Hasil Survey Pengamatan Lokasi di Jalan Pramuka

Gambar 5.5 Sistem Pewadahan Sampah Secara Langsung

b) Secara tidak langsung (sistem komunal):

Sumber : Enri, Pengelolaan Sampah, 2010

Gambar 5.6 Sistem Pengumpulan Sampah Secara Tidak


Langsung

Pola pewadahan secara tidak langsung ini merupakan pola


pewadahan yang dilakukan tidak secara langsung menuju ke
TPA. Sampah-sampah dikumpulkan dari berbagai sumber
Selain sumber sampah zona selain zona penyapu jalan dan
zona 46 dan 48 merupakan pola pengangkutan sampah
dengan menggunakan gerobak maupun becak motor dari
pemukiman maupun sumber sampah menuju ke TPA dengan
kendaraan yang lebih besar seperti sistem distribusi logistik

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


85

angkutan barang. Selain mengurangi biaya pengangkutan


juga mengurangi resiko terhadap kecelakaan.

Gambar dibawah ini merupakan ilustrasi mekanisme


penanganan sampah dengan cara sistem tidak secara
langsung dari pemukiman penduduk menuju lokasi TPA.
Pewadahan yang digunakan di pemukiman yaitu tong sampah
ukuran 20 liter yang di sediakan oleh individu tiap rumah dan
ditempatkan di depan rumah dan kemudian diangkut
menggunakan becak sampah atau motor sampah menuju ke
TPS.

Sumber : Hasil Analisa

Gambar 5.7 Ilustrasi Sistem Pewadahan Kabupaten Kudus


Secara Tidak Langsung

2) Pola Pengumpulan Sampah


Menurut pola pengumpulan sampah yang terjadi di Kudus,
mengikuti cara pengumpulan sebagai berikut :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


86

a) Pola Individual Langsung


Pola pengumpulan yang dilakukan yaitu proses pengumpulan
dengan cara mengumpulkan sampah dari setiap sumber sampah
dan diangkut langsung ke TPA tanpa melalui TPA seperti di
Nojorono, Hypermart, Hotel Gripta, GOR Djarum, Mulia Djarum
Tanjung. Terminal Getas, Terminal Jati, dan Seluruh Pasar di
Kabupaten Kudus, Stikes Kudus, SMA Mejobo, SMA Gebog. Desa
Sambung yang menggunakan kontainer sebagai alat pengumpul
komunalnya, wadah ditempatkan sesuai kebutuhan dan pada
lokasi yang mudah dijangkau oleh alat pengangkut (truk).

b) Pola Individual Tak Langsung


Proses pengumpulan dengan cara mengumpulkan sampah dari
setiap sumber sampah (door to door) dan diangkut ke TPA
melalui proses pemindahan ke tempat pembuangan sementara
atau stasiun pemindahan (transfer depo). Persyaratannya adalah
dilaksanakan pada daerah pelayanan dengan peran serta
masyarakat yang rendah, lahan untuk pemindahan tersedia,
dapat dijangkau langsung oleh alat pengumpul, dan kondisi
topografi relatif datar (rata-rata < 5%) di mana alat pengumpul
(becak/gerobak) dapat dioperasikan, kondisi jalan/gang cukup
lebar dan operasi tidak mengganggu pengguna jalan lainnya,
serta organisasi pengelola siap dengan sistem pengendalian.
Sistem diterapkan di Kabupaten Kudus selain merupakan kota
kecil juga peran serta masyarakat rendah.

Jadi sampah dikirim oleh petugas sampah dari instansi terkait.


Kebanyakan individual tak langsung dilakukan di semua
pemukiman kecuali Zona Desa Sambung.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


87

Gambar 5.8 Pola Pengangkutan Individual Langsung

c) Pola Penyapu Jalan


Pola pengumpulan sampah terakhir yaitu menggunakan pola
penyapu jalan. Penyapuan jalan adalah proses pengumpulan
sampah hasil penyapuan jalan dengan menggunakan gerobak
atau hasil penyapuan jalan dibuang ke bak sampah terdekat
pada ruas jalan tersebut.

Persyaratannya adalah juru sapu harus mengetahui cara


penyapuan untuk setiap pelayanan (badan jalan, trotoar dan
bahu jalan), penanganan penyapuan jalan untuk setiap daerah
berbeda tergantung pada fungsi dan nilai daerah yang dilayani,
pengendalian personil dan peralatan harus baik. Jalan protokol
di Kudus menggunakan pola penyapu jalan dan kemudian
langsung dibuang ke TPA menggunakan dump truck.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


88

2. Analisa Sistem Pengangkutan Sampah Domestik Kabupaten


Kudus

a. Luas Pelayanan Pengelolaan Sampah Kabupaten Kudus

Tabel 5.4 Luas Pelayanan Pengelolaan Sampah Kabupaten Kudus Tiap


Kecamatan yang Dikelola Dinas Dinas Perumahan, Kawasan
Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus 2017

No Kecamatan Luas Area Luas Presentase


(ha) Pelayanan Layanan
Pengelolaan
Sampah
1 Kaliwungu 3271,28 1669,25 51%
2 Kota 1047,32 1047,32 100%
3 Jati 2629,8 2455,94 93%
4 Undaan 7177,03 2296,65 32%
5 Mejobo 3676,57 1099,17 30%
6 Jekulo 8291,67 3636,41 44%
7 Bae 2332,27 1679,23 72%
8 Gebog 5505,97 1076,22 20%
9 Dawe 8583,73 596,42 7%
Luas 42515,64 15556,61 37%
Sumber : Hasil Analisis, 2017

Data sekunder dari Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan


Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus menerangkan bahwa luas
pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten yang dikelola instansi
tersebut sebesar 37% dari luas wilayah Kabupaten Kudus.

Prosentase layanan didapat dari luas area tiap Kecamatan dalam


satuan hektar dibagi dengan luas pelayanan pengelolaan sampah.
Luas area Kabupaten Kudus didapat dari data Kabupaten Dalam Angka
2016 oleh Badan Pusat Statistik.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


89

Prosentase layanan sampah Kecamatan Jati = 2455,94 x 100


2629,8

= 93%

Tabel diatas menggambarkan luas pelayanan pengelolaan di


Kabupaten Kudus yang dikelola Pemerintah Daerah Kudus masih
belum optimal karena hanya 37% saja dari wilayah Kabupaten Kudus.

Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut dari terbatasnya


jumlah sarana dan prasaran sistem pelayanan sampah sampai dengan
faktor kesadaran masyarakat terhadap pelayanan pengangkutan
sampah karena banyak yang melakukan pembakaran sampah seperti
membuat lubangan di rumah untuk pembuangan dan pembakaran
sampah padahal hal tersebut dilarang dan berbahaya pada lingkungan.

Kecamatan Kota Kudus pelayanan pengangkutan sampah telah


mencapai 100% dan paling rendah pelayanan pengangkutan sampah
daerah Kecamatan Dawe yang hanya mencapai 7%. Hal ini karena
Dawe merupakan wilayah yang terluas di Kabupaten Kudus dan
letaknya paling ujung utara Kabupaten Kudus. Jalan yang dilalui cukup
terjal karena kondisi geografi wilayah tersebut pegunungan yang
jalannya naik turun. Kepadatan penduduk di daerah tersebut rendah
dan penduduk memiliki tanah kebun ataupun pekarangan yang luas
dan digunakan untuk membakar sampah.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


90

Tabel 5.5 Volume Sampah Harian Dikelola Dinas Cipta Karya dan
Tata Ruang Kabupaten Kudus Tahun 2017 Berdasarkan
Sumber Sampah

Volume Sampah Harian (m3/hari)


Sumber Sampah Timbunan 3R Sampah yang Harus
(m3) (m3) Terangkut ke TPA (m3)
Pemukiman Penduduk 296,3 35,6 260,7
Pasar 157,9 36,5 121,38
Industri 42,4 8,92 33,48
Terminal 15,2 0,9 14,3
Jalan Protokol 28,4 3,9 24,5
Fasilitas Umum 59,4 4,46 54,94
Jumlah 599,6 90,3 509,3
Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Kudus, 2017

Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup


Kabupaten Kudus, 2017

Gambar 5.9 Prosentase Volume Sampah Domestik Harian Kabupaten


Kudus Tahun 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


91

Diagram diatas menjelaskan sampah domestik terbesar berasal dari


sampah pemukiman dengan prosentase 49% dan terkecil berasal dari
sampah terminal yang hanya 3%.

Tabel 5.6 Jumlah Timbunan Sampah Tiap Kecamatan Berdasarkan


Sumber Sampah Kabupaten Kudus Tahun 2017

No Jalan Fasilitas
Kecamatan Pemukiman Pasar Industri Terminal
Protokol Umum
1 Kaliwungu 9,5 0 16,7 0 0 3,6
2 Kota 143,1 18,1 82,2 24,4 4,4 21,2
3 Jati 84,1 10,3 0 18 10,8 0
4 Undaan 3,4 0 17,8 0 0 0
5 Mejobo 4,1 0 19,2 0 0 16,6
6 Jekulo 3,3 0 22 0 0 0
7 Bae 46,8 0 0 0 0 0
8 Gebog 2 0 0 0 0 4,3
9 Dawe 0 0 0 0 0 13,7
Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Kudus, 2017

Jumlah timbunan keseluruhan sampah yang ada di Kabupaten Kudus


yang dikelola Pemda pada tahun 2017 Bulan Januari sampai dengan
bulan Maret 2017 rata-rata sebanyak 599,6 m3. Di Kabupaten Kudus juga
terdapat kegiatan Reycle, Reduce, Reuse sampah yang diolah oleh bank
sampah yang secara resmi terdaftar di Instansi Dinas Perumahan,
Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus sebanyak
44 bank sampah yang tersebar di seluruh Kabupaten Kudus. Hal ini tentu
dapat mengurangi timbunan sampah yang harus diangkut ke TPA. Jumlah
sampah yang harus diangkut ke TPA sebanyak 509,3 m3 tetapi secara
keseluruhan sampah itu tidak terangkut semua dan tertimbun di TPS
yang dapat mengganggu lingkungan dan menabah berbagai penyakit
akibat tertimbunnya sampah yang tidak cepat diangkut.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


92

Tabel 5.7 Data Jumlah Timbunan Sampah (m3/jiwa/hari) Kabupaten


Kudus Tahun 2017

No Kecamatan Jumlah Jumlah Kepadatan Jumlah Timbunan Timbunan


Penduduk KK Penduduk Penduduk Sampah Sampah
Terlayani m3/jiwa/hari liter/jiwa/hr
Sampah
1 Kaliwungu 93457 22923 2857 47689 0,0006 0,6249
2 Kota 97961 24207 9354 97961 0,0030 2,9951
3 Jati 106256 26383 4040 99231 0,0012 1,2415

4 Undaan 73932 20269 1030 23658 0,0009 0,8961


5 Mejobo 74754 18205 2033 22349 0,0018 1,7853
6 Jekulo 105955 26171 1278 46468 0,0005 0,5445
7 Bae 71423 17678 3062 51424 0,0009 0,9490
8 Gebog 101789 24952 1849 19896 0,0002 0,2161
9 Dawe 105776 26541 1232 7350 0,0019 1,8640
Jumlah 831303 207329 1955 304176 0,0020 1,9712
Sumber : Hasil Analisis, 2017

Tabel diatas merupakan data jumlah timbunan sampah (m3/jiwa/hari).


Timbunan sampah terbanyak yaitu pada Kecamatan Kota dengan tiap
orang menghasilkan sampah sebanyak 2,9951 liter perharinya. Jumlah
timbunan sampah liter/jiwa/hari bisa digunakan untuk acuan peramalan
terhadap jumlah timbunan sampah jika luas pelayanan suatu daerah
ditingkatkan. Rata-rata jumlah sampah yang dihasilkan tiap orang di
Kabupaten Kudus sebesar 1,9712 liter/jiwa/hari.

Pada sistem angkutan sampah di Kabupaten Kudus pola operasional


persampahan menggunakan pola komunal tak langsung yaitu sampah
dari sumber sampah diangkut menggunakan becak sampah atau motor
sampah dan dikumpulkan di TPS setelah itu diangkut ke TPA
menggunakan arm roll atau dump truck.

Sistem pelayanan becak motor ini agar bisa menjangkau ke perumahan –


perumahan masyarakat dan daerah yang tak bisa dilewati untuk
kendaraan truk. Berikut ini merupakan tabel daerah pelayanan sumber
sampah, jumlah kendaraan pengangkut sampah becak sampah dan motor
sampah tiap daerah pelayanan di Kabupaten Kudus :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


93

Tabel 5.8 Daerah Pelayanan Sumber Sampah, Jumlah Kendaraan


Pengangkut Sampah Becak Sampah dan Motor Sampah Tiap
Daerah Pelayanan

Jumlah
Sampah
Luas
yang Jumlah
Zona Titik Lokasi Kecamatan Daerah Pelayanan Pelayanan Keterangan
Harus Kendaraan
(ha)
Diangkut
No (m3)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 47 Pasar Kalirejo Undaan 13,7 Pasar Kalirejo 1,1 2 2 becak sampah
1 motor sampah
Desa Sambung, Desa Medini dan
2 53 Sambung Undaan 3,4 Desa Medini, Desa 1231,95 2 Desa Sambung, 1
Undaan Kidul motor sampah Desa
Undaan Kidul
3 56 SMA Mejobo Mejobo 3,6 SMA Mejobo 2,1 1 1 becak sampah
4 57 Stikes Mejobo 4 Stikes 7,1 2 2 becak sampah

Komplek Komplek
5 61 Perkantoran Mejobo 7,3 Perkantoran 42,3 5 5 becak sampah
Mejobo Mejobo

Pasar
6 55 Mejobo 14,4 Pasar Brayung 1,9 3 3 becak sampah
Brayung
1 becak sampah
Perum Sumber Perum Sumber Indah
Indah Mejobo, Mejobo Kudus dan 1
Perum Desa Tenggeles, motor sampah Desa
7 14 Mejobo 3 1045,77 3
Sumber Indah Desa Hadiwarno, Jepang dan Mejobo,
Desa Mejobo, 1 motor sampah
Desa Jepang Tenggeles dan
Hadiwarno
RS.Umum RS.Umum Kudus,
8 25 Kota 5,3 2,6 1 1 becak sampah
Kudus Kota
Taman Taman Bojana
9 32 Kota 8,1 1,6 1 1 becak sampah
Bojana Kudus
Pemda Pendopo
10 60 Pemda Kota 5,64 2,3 2 2 becak sampah
Kudus

11 22 Hypermart Kota 12 Hypermart 1,5 0 -


12 50 Nojorono Kota 7,78 Nojorono 0,9 0 -
13 23 Jl.Ramelan Kota 0,8 Jl.Ramelan 0,444 0 -
14 24 Jl.Agus Salim Kota 0,7 Jl.Agus Salim 1,2072 0 -
Jl.
15 26 Kota 0,6 Jl. Lukmonohadi 0,744 0 -
Lukmonohadi
1 becak sampah
Jl.Simpang
16 31 Kota 0,9 Jl.Simpang Tujuh 0,48 1 untuk Jl. Simpang
Tujuh
Tujuh
Jl.Sunan 1 becak sampah
17 33 Kota 1,8 Jl.Sunan Muria 1,32 1
Muria untuk Jl. Sunan Muria

Jl.Jenderal Jl.Jenderal 1 becak untuk Jl.


18 34 Kota 2,1 2,4 1
Sudirman Sudirman Jenderal Sudirman

19 35 Jl.Pemuda Kota 0,8 Jl.Pemuda 0,6912 0 -

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


94

1 2 3 4 5 6 7 8 9

20 36 Jl.Tanjung Kota 0,9 Jl.Tanjung 0,6 0 -

Jalan Pentol
21 37 Kota 0,4 Jalan Pentol Kudus 0,24 0 -
Kudus
1 becak sampah
Jl.HOS Jl.HOS
22 38 Kota 1,3 1,2828 1 untuk Jl. Hos
Cokroaminoto Cokroaminoto
Cokroaminoto
23 39 Jl.Pramuka Kota 0,6 Jl.Pramuka 0,858 0 -

Jl.Wachid
24 40 Kota 0,6 Jl.Wachid Hasyim 1,1796 0 -
Hasyim

25 41 Jl.P.Puger Kota 0,8 Jl.P.Puger 0,498 0 -


1 becak sampah
Jl.Sunan
26 42 Kota 1,2 Jl.Sunan Kudus 0,96 1 untuk Jl. Sunan
Kudus
Kudus
1 becak sampah
Jl.Mayor
27 43 Kota 0,8 Jl.Mayor Busono 0,828 1 untuk Jl. Sunan
Busono
Kudus
1 becak sampah
28 44 Jl.Niti Semito Kota 1,1 Jl.Niti Semito 0,828 1
untuk Jl. Niti Semito
1 becak sampah
Jl.
29 45 Kota 1,1 Jl. HM.Subchan 1,1514 1 untuk Jl. HM. S
HM.Subchan
ubchan
30 20 Pasar Kliwon Kota 28,3 Pasar Kliwon 2,9 5 5 becak sampah
31 21 Pasar Bitingan Kota 13,4 Pasar Bitingan 1,74 1 1 becak sampah
Pasar
32 30 Kota 4,2 Pasar Barongan 0,017 1 1 becak sampah
Barongan
33 54 Pasar Johar Kota 18,4 Pasar Johar 0,39 1 1 becak sampah
2 becak Sampah
Desa Kajeksan, 2
becak sampah Desa
Demangan, 2 becak
sampah Desa
Krandon, 1 becak
sampah dan 1 motor
sampah sampah desa
Langgar Dalem, 2
Desa Kajeksan,
becak sampah Desa
Desa Demangan,
Glantengan, 2 becak
Desa
sampah sampah
Langgardalem,
Desa Kerjasan, 2
Desa Krandon,
becak sampah Desa
Desa Damaran,
Panjunan, 1 becak
34 2 TPS Kajeksan Kota 29,3 Desa Glantengan, 305,55 18
motor dan 1 becak
Desa Kerjasan,
sampah Desa
Desa Panjunan,
Bakalan Krapyak, 1
Desa Sunggingan,
becak motor dan 1
Desa Bakalan
becak sampah Desa
Krapyak Kec.
Sunggingan.
Kaliwungu

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


95

1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 becak sampah
Desa Wergu Wetan,
5 becak sampah
Desa Wergu Kulon, 4
Desa Wergu
becak sampah dan 1
Wetan, Desa
motor sampah Mlati
Wergu Kulon, Mlati
TPS Wergu Kidul, 3 becak
35 3 Kota 39,3 Kidul, Mlati 287,96 31
Wetan sampah dan 3 motor
Norowito, Mlati
sampah Mlati
Lor, Desa
Norowito,3 becak
Nganguk
sampah dan 2 motor
sampah Mlati Lor ,4
motor sampah Desa
Nganguk
5 becak sampah
Desa Rendeng, 2
becak sampah dan 3
becak motor Desa
Desa Kaliput, 5 becak
Rendeng,Desa sampah Desa
Kaliputu, Desa Burikan, 2 becak
36 4 TPS Rendeng Kota 39 Burikan, Desa 407,55 30 sampah dan 3 becak
Barongan, Desa motor Desa
Demaan, Desa Singocandi,3 becak
Singocandi sampah dan 2 becak
motor desa Demaan,
4 becak sampah dan
1 becak motor Desa
Barongan
3 becak sampah
Desa Purwosari, 1
becak motor dan 2
becak sampah Desa
Desa Purwosari,
Prmbatan Lor Kec.
Desa Prmbatan
Kaliwungu,2 becak
Lor Kec.
sampah Desa
Kaliwungu, Desa
TPS Prambatan Kidul Kec.
37 5 Kota 20,4 Prambatan Kidul 588,9 19
Purwosari Kaliwungu, 1 becak
Kec. Kaliwungu,
sampah dan 2 becak
Desa Janggalan,
motor Desa
Desa Kramat,
Janggalan, 4 becak
Desa Kauman
sampah Desa
Kramat,4 becak
sampah Desa
Kauman
Terminal
38 49 Kota 4,3 Terminal Getas 2,6 2 2 becak sampah
Getas
39 46 SMA 2 Kudus Kaliwungu 3,4 Kaliwungu 1,8 1 1 becak sampah
40 59 Pasar Jember Kaliwungu 12,1 Pasar Jember 4,8 1 1 becak sampah

Perum Muria
41 9 Kaliwungu 3 Mijen 235,54 1 1 becak sampah
Asri
1 becak sampah
Garung Lor, Garung Lor dan
TPS Kudus Garung Kidul, Garung Kidul, 1
42 10 Kaliwungu 4,2 859,5 2
Permai Papringan, becak sampah
Karangampel Papringan dan
Karangampel
2 becak sampah
Pasar Jekulo, Desa Pasar Jekulo, 2 becak
43 52 Pasar Jekulo Jekulo 16,88 Jekulo 958,03 5 sampah Desa
Tanjungrejo Tanjungrejo, 1 becak
sampah Jekulo

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


96

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 becak motor Desa
Terban dan
Terban,
Desa Terban Gondoharum 1 becak
44 17 Jekulo 3 Gondoharum, 2678,38 3
Kulon motor desa
Sidomulyo, Pladen
Sidomulyo, 1 becak
motor Desa Paden

GOR Djarum
GOR Djarum
Jati,Mulia
Jati,Mulia Djarum
45 27 Djarum Jati 10,1 15,3 0 -
Tanjung, PT.Muria
Tanjung,
Jati Kulon
Pt.Muria

46 28 Hotel Gripta Jati 3,6 Hotel Gripta ,Jati 2,1 0 -

Jl.R.Agil
47 29 Jati 8 Jati 2 4 4 becak sampah
Kusumadya
3 becak sampah
Tumpang Krasak, 3
motor sampah dan 1
Tumpang Krasak,
becak sampah Desa
48 6 TPS Tumpang Jati 25,3 Megawon, 414,63 11
Megawon, 2 motor
Ngembal Kulon
sampah dan 2 becak
sampah Ngembal
Kulon
3 becak sampah
Getas Pejaten, 2
motor sampah dan 1
becak sampah Ploso,
2 motor sampah dan
Getas Pejaten, 1 becak sampah Jati
Ploso, Jati Wetan, Wetan, 2 motor
TPS Getas Tanjung Karang, sampah Tanjung
49 7 Jati 37,7 1292,04 20
Pejaten Jatis Kapuan, Karang, 2 motor
Loram Wetan, sampah dan 1 becak
Loram Kulon sampah Jatis
Kapuan,3 becak
sampah Loram
Wetan, 2 motor
sampah dan 1 becak
sampah Loram Kulon
1 becak sampah dan
1 motor sampah
Pasuruhan Pasuruhan Lor, Pasuruhan Lor, 1
50 15 Jati 10,3 525,51 5
Lor Jati Kulon motor sampah dan 2
becak sampah Jati
Kulon
TPS
51 16 Pasuruhan Jati 2,9 Pasuruhan Kidul 201,16 2 2 becak sampah
Kidul
52 58 Terminal Jati Jati 10 Terminal Jati 3,2 2 2 becak sampah
Karangmalang,
53 48 SMA 1 Gebog Gebog 4,3 559 2 2 becak sampah
Besito
3 motor sampah dan
54 51 Colo Dawe 13,3 Colo 596,42 4
1 becak sampah
1 motor sampah
Desa Purworejo dan
1 becak sampah desa
Panjang,
55 8 TPS Panjang Bae 6,1 195,9 2 Panjang
Purworejo

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


97

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 motor sampah
Bae, Peganjaran,
Desa Peganjaran, 1
Gondangmanis di
Perum Muria becak sampah Desa
56 11 Bae 6,2 Kawasan 313,1 2
Indah Bae dan
Perumahan Muria
Gondangmanis
Indah
Kawasan Muria Indah
1 becak sampah
Gondangmanis
Gondangmanis selain
selain Kawasan
Perum Kawasan Muria
Muria Indah,
57 12 Gerbang Bae 9 840,42 4 Indah,1 motor
Pedawang,
Harapan sampah Pedawang, 2
Gondosari
motor sampah
Kec.Gebog
Gondosari Kec.Gebog
1 motor sampah
58 13 Perum Conge Bae 1,7 Ngembal Rejo 168,22 1
Desa Ngembal Rejo
3 becak sampah
59 18 UMK Bae 5,7 Karangbener 392,98 3
Desa Karangbener
1 motor sampah dan
3 becak sampah
60 19 TPS Dersalam Bae 11,2 Dersalam, Bacin 285,83 8 Desa Bacin dan 4
becak sampah Desa
Dersalam
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Jumlah becak sampah yang beroperasi yang ditangani oleh Dinas


Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus
yaitu 56 buah motor sampah dan 165 becak sampah. Jadi total untuk
pengangkutan sampah kendaraan feeder untuk menuju ke pengangkutan
ke moda selanjutnya ini totalnya sebanyak 221 buah kendaraan. Luas
pelayanan pengangkutan sampah di Kabupaten Kudus 15.556,61 ha.

Kendaraan pengangkutan sampah dari rumah warga ke TPS paling banyak


TPS Wergu Wetan kemudian diikuti dengan TPS Rendeng. TPS Wergu
wetan dengan 31 kendaraan pengangkutan sampah yang terdiri dari 10
motor sampah dan 21 becak sampah. Sedangkan kendaraan pengangkutan
dari pemukiman ke TPS Rendeng sebanyak 30 kendaraan terdiri dari 9
motor sampah dan 21 becak sampah.

Dibawah ini merupakan table panjang perjalanan yang ditempuh oleh


becak sampah maupun motor sampah. Jumlah panjang perjalanan becak
sampah dalam menjemput sampah sebanyak 1083 km. Rata-rata becak
sampah menempuh perjalanan 5 km dalam satu hari.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


98

Tabel 5.9 Panjang Jalan Pelayanan Motor Sampah dan Becak Sampah Perhari

Total Panjang Panjang


Total
Panjang Jalan Panjang Jalan Panjang Jalan Jalan
Panjang Jalan Pelayanan Pelayanan
Pelayanan Pelayanan No Zona
No Zona Jalan Pelayanan Motor Becak
Motor Sampah Becak Sampah
Pelayanan Perhari Sampah Sampah
(km) (km)
Perhari (km) (km) (km) (km)
1 2 99,32 14,76 84,56 31 32 0.00 0.00 0.00
2 3 47,30 28,28 19,02 32 33 1.65 0.00 1.65
3 4 69,95 21,53 48,42 33 34 3.00 0.00 3.00
4 5 70,55 21,03 49,52 34 35 0.86 0.00 0.86
5 6 37,05 20,05 17,00 35 36 0.75 0.00 0.75
6 7 33,53 22,13 11,40 36 37 0.30 0.00 0.30
37 38 1.60 0.00 1.60
7 8 33,20 23,40 9,80
38 39 1.07 0.00 1.07
8 9 26,40 0,00 26,40
39 40 1.47 0.00 1.47
9 10 48,90 0,00 48,90
40 41 0.62 0.00 0.62
10 11 73,05 58,80 14,25
41 42 1.20 0.00 1.20
11 12 62,50 62,50 0,00
42 43 1.04 0.00 1.04
12 13 18,23 18,23 0,00
43 44 1.04 0.00 1.04
13 14 53,02 49,02 4,00
44 45 1.44 0.00 1.44
14 15 23,85 18,21 5,64
45 46 0.00 0.00 0.00
15 16 8,40 0,00 8,40
46 47 1.50 0.00 1.50
16 17 79,06 79,06 0,00 47 48 24.40 0.00 24.40
17 18 38,70 0,00 38,70 48 49 0.00 0.00 0.00
18 19 42,75 18,75 24,00 49 50 0.00 0.00 0.00
19 20 3,00 0,00 3,00 50 51 24.56 22.56 2.00
20 21 1,50 0,00 1,50 51 52 106.91 0.00 106.91
21 22 0,00 0,00 0,00 52 53 24.00 24.00 0.00
22 23 0,00 0,00 0,00 53 54 1.50 0.00 1.50
23 24 0,00 0,00 0,00 54 55 1.50 0.00 1.50
24 25 0,00 0,00 0,00 55 56 0.00 0.00 0.00
25 26 0,00 0,00 0,00 56 57 1.50 0.00 1.50
26 27 0,00 0,00 0,00 57 58 0.00 0.00 0.00
27 28 0,00 0,00 0,00 58 59 0.00 0.00 0.00
28 29 3,00 0,00 3,00 59 60 0.00 0.00 0.00
29 30 1,50 0,00 1,50 60 61 6.00 0.00 6.00
30 31 0,60 0,00 0,60 Jumlah 1083.24 502.30 580.94

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


99

Tabel 5.10 Jumlah Pengangkutan Sampah Domestik Kabupaten Kudus Eksisting

Rata - Rata yang Ritasi 2 Jumlah Selisih yang


Rata - Rata Timbunan Jumlah Sampah Ritasi 1 Terangkut Kend RIT Kendaraan Jumlah Dari
No Zona Titik Lokasi Kecamatan Sumber Sampah Rata - Rata 3R Seharusnya Kendaraan RIT 1 Terangku Rit 3 Sampah yang Tidak Keterangan
Sampah Perhari (m3) yang Terangkut (m3) 2 Rit 3 Keterangan
Terangkut TPA t (m3) Terangkut Terangkut Rit
1 2 TPS Kajeksan Kota Pemukiman 31,6 2,3 29,3 29,3 16 1,2 13,3 1,2 29,3 0 2,7 kosong
2 3 TPS Wergu Wetan Kota Pemukiman 43,9 4,6 39,3 39,3 16 3,4 23,3 3,4,5 39,3 0 0,7 kosong
3 4 TPS Rendeng Kota Pemukiman 45,8 6,8 39 32 8 5 24 6,7,8 32 7
4 5 TPS Purwosari Kota Pemukiman 21,8 1,4 20,4 16 8 6 8 9 16 4,4
5 6 TPS Tumpang Jati Pemukiman 27,4 2,1 25,3 24 8 7 16 10,11 24 1,3
6 7 TPS Getas Pejaten Jati Pemukiman 42 4,3 37,7 24 8 8 16 12,13 24 13,7
7 8 TPS Panjang Bae Pemukiman 6,4 0,3 6,1 6,1 6,1 9 6,1 0 1,9 kosong
8 9 Perum Muria Asri Kaliwungu Pemukiman 4,1 1,1 3 3 3 10 3 0 5 kosong
9 10 TPS Kudus Permai Kaliwungu Pemukiman 5,4 1,2 4,2 0 0 0 4,2
10 11 Perum Muria Indah Bae Pemukiman 8,4 2,2 6,2 6,2 6,2 11 6,2 0 1,8 kosong
11 12 Perum Gerbang Harapan Bae Pemukiman 11,8 2,8 9 9 0 9 14 9 0
12 13 Perum Conge Bae Pemukiman 2 0,3 1,7 0 0 0 1,7
13 14 Perum Sumber Indah Mejobo Pemukiman 4 1 3 0 0 0 3
14 15 Pasuruhan Lor Jati Pemukiman 11,5 1,2 10,3 8 8 13 8 2,3
15 16 TPS Pasuruhan Kidul Jati Pemukiman 3,2 0,3 2,9 2,9 2,9 12 2,9 0 2,1 kosong
16 17 Desa Terban Kulon Jekulo Pemukiman 3,3 0,3 3 3 3 12 3 0
17 18 UMK Bae Pemukiman 6,9 1,2 5,7 5,7 5,7 14 5,7 0
18 19 TPS Dersalam Bae Pemukiman 13,3 2,1 11,2 9 9 15 9 2,2 1 Over Load
19 20 Pasar Kliwon Kota Pasar 33,42 6,5 26,92 16 8 16 8 15 16 10,92
20 21 Pasar Bitingan Kota Pasar 19,2 5,8 13,4 8 8 17 5,4 17 13,4 0 2,6 kosong
21 22 Hypermart Kota Industri 15,1 3,1 12 8 8 18 8 4
22 23 Jl.Ramelan Kota Jalan Protokol 0,9 0,1 0,8 0,8 0,8 20 0,8 0 0,8 kosong
23 24 Jl.Agus Salim Kota Jalan Protokol 0,9 0,2 0,7 0,7 0,7 20 0,7 0
24 25 RS.Umum Kudus Kota Fasilitas Umum 6,1 0,8 5,3 0 5,3 12 5,3 0 2,7 kosong
25 26 Jl. Lukmonohadi Kota Jalan Protokol 0,8 0,2 0,6 0,6 0,6 0,6 0
GOR Djarum
26 27 Jati,Mulia Djarum Jati Industri 13,2 3,1 10,1 0 0 10,1
Tanjung, Pt.Muria
27 28 Hotel Gripta Jati Industri 4,8 1,2 3,6 0 0 3,6
28 29 Jl.R.Agil Kusumadya Jati Jalan Protokol 10,3 2,3 8 8 8 19 8 0
29 30 Pasar Barongan Kota Pasar 6,3 2,1 4,2 0 0 4,2
30 31 Jl.Simpang Tujuh Kota Jalan Protokol 0,9 0 0,9 0,9 0,9 20 0,9 0

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
31 32 Taman Bojana Kota Fasilitas Umum 8.5 0.4 8.1 8.1 8.1 16 8.1 0 0.1 Over Load
32 33 Jl.Sunan Muria Kota Jalan Protokol 2.1 0.3 1.8 1.8 1.8 20 1.8 0 0.7 Over Load
33 34 Jl.Jenderal Sudirman Kota Jalan Protokol 2.3 0.2 2.1 2.1 2.1 20 2.1 0
34 35 Jl.Pemuda Kota Jalan Protokol 0.9 0.1 0.8 0.8 0.8 20 0.8 0
35 36 Jl.Tanjung Kota Jalan Protokol 0.9 0 0.9 0.9 0.9 20 0.9 0
36 37 Jalan Pentol Kudus Kota Jalan Protokol 0.4 0 0.4 0.4 0.4 20 0.4 0
37 38 Jl.HOS Cokroaminoto Kota Jalan Protokol 1.5 0.2 1.3 1.3 1.3 20 1.3 0
38 39 Jl.Pramuka Kota Jalan Protokol 0.6 0 0.6 0.6 0.6 20 0.6 0
39 40 Jl.Wachid Hasyim Kota Jalan Protokol 0.6 0 0.6 0.6 0.6 20 0.6 0
40 41 Jl.P.Puger Kota Jalan Protokol 0.8 0 0.8 0.8 0.8 20 0.8 0
41 42 Jl.Sunan Kudus Kota Jalan Protokol 1.4 0.2 1.2 1.2 1.2 20 1.2 0
42 43 Jl.Mayor Busono Kota Jalan Protokol 0.8 0 0.8 0.8 0.8 20 0.8 0
43 44 Jl.Niti Semito Kota Jalan Protokol 1.2 0.1 1.1 1.1 1.1 20 1.1 0
44 45 Jl. HM.Subchan Kota Jalan Protokol 1.2 0.1 1.1 1.1 1.1 20 1.1 0
45 46 SMA 2 Kudus Kaliwungu Fasilitas Umum 3.6 0.2 3.4 3.4 3.4 18 3.4 0 0.3 kosong
46 47 Pasar Kalirejo Undaan Pasar 17.8 4.1 13.7 8 8 19 8 5.7
47 48 SMA 1 Gebog Gebog Fasilitas Umum 4.3 0 4.3 4.3 4.3 18 4.3 0
48 49 Terminal Getas Kota Terminal 4.4 0.1 4.3 0 0 4.3
49 50 Nojorono Kota Industri 9.3 1.52 7.78 7.78 7.78 17 7.78 0
50 51 Colo Dawe Fasilitas Umum 13.7 0.4 13.3 6 1 6 7.3
51 52 Pasar Jekulo Jekulo Pasar 22 5.12 16.88 6 2 8.88 1 14.88 2 2.8 Over Load
52 53 Sambung Undaan Pemukiman 3.4 0 3.4 3.4 3 3.4 0
53 54 Pasar Johar kota Pasar 23.28 3.5 19.78 6 4 8 2 14 5.78 2 Over Load
54 55 Pasar Brayung mejobo Pasar 19.2 4.8 14.4 6 5 6 8.4
55 56 SMA Mejobo mejobo Fasilitas Umum 3.8 0.2 3.6 0 0 0 3.6
56 57 Stikes mejobo Fasilitas Umum 4.2 0.2 4 0 0 4
57 58 Terminal Jati jati Terminal 10.8 0.8 10 6 6 4 3 10 0 2 kosong
58 59 Pasar Jember kaliwungu Pasar 16.7 4.6 12.1 0 6 6 6 6.1
59 60 Pemda kota Fasilitas Umum 6.6 0.96 5.64 5.64 5 5.64 0
60 61 Komplek Perkantoran Mejobo mejobo Fasilitas Umum 8.6 1,2 7.2 7.2 4 7.2 0 1.3 Over Load

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


101

Data tabel pengangkutan sampah di Kabupaten Kudus berdasarkan hasil


survey mengikuti kendaraan angkutan sampah dapat dilihat bahwa tidak
semua sampah domestik dapat terangkut dan mengendap di TPS yang
dapat menimbulkan berbagai macam hal yang dapat mengganggu
masyarakat yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Terdapat
383,5m3 yang terangkut dan 125,8 m3 yang tidak terangkut. Selain itu,
terdapat banyak pelanggaran kelebihan muatan yang dapat
membahayakan pengemudi angkutan sampah, kendaraan angkutan
sampah maupun dengan pengguna jalan yang lainnya.

Zona 2 sampai dengan zona 50 menggunakan dump truck sebagai


sarana pengangkutan sampah dari TPS maupun sumber sampah menuju
ke Tempat Pembuangan Akhir. Sedangkan zona 51 sampai dengan 61
menggunakan arm roll truck.

Dapat dilihat juga mengenai terdapat kendaraan pengangkutan yang


masih kosong dan langsung dibawa ke TPA. Hal ini membuat terjadi
penambahan biaya pada penggunaan BBM maupun biaya operasional
kendaraan. Dari tabel diatas dapat disederhanakan menjadi tabel
pengangkutan dibawah ini :

Tabel 5.11 Pengangkutan Sampah Menggunakan Dump Truck Perhari

No Pengangkutan Sampah Jumlah Terangkut


Menggunakan Dump Truck Perhari (m3)
1 Terangkut Dump Truck Rit 1 147,7
2 Terangkut Dump Truck Rit 2 157,88
3 Terangkut Dump Truck Rit 3 10,7
Jumlah 316,28
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Pengangkutan sampah untuk kendaraan sampah dump truck diangkut


sebanyak 3 kali ritasi. Jumlah terangkut ritasi pertama sejumlah 147,7
m3 yang diangkut menuju ke TPA dan ritasi kedua sejumlah 157,88 m3
sedangkan ritasi ketiga sejumlah 10,7 m3. Menurut survey mengikuti
kendaraan angkutan sampah yang telah dilakukan rata-rata pada ritasi

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


102

pertama mulai berangkat menuju ke TPA mulai pukul 08.00 WIB sampai
dengan pukul 10.00 WIB. Sedangkan ritasi kedua pukul 11.00 WIB –
13.00 WIB dan ritasi ketiga diatas pukul 13.00 WIB.

Tabel 5.12 Jumlah Terangkut dan Tidak Terangkut Sampah Domestik


Kudus yang Menggunakan Dump Truck dan Arm Roll
Truck

No Terangkut Yang
Jenis Tidak Terangkut
ke TPA Seharusnya
Kendaraan ke TPA (m3)
(m3) Terangkut (m3)
Dump
316,28 82,62 398,9
1 Truck
2 Arm Roll 73,12 37,18 110,4
Jumlah 389,4 119,8 509,3
Prosentase (%) 76,47 23,5% 100
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.10 Diagram Batang Jumlah Terangkut dan Tidak Terangkut


Sampah Domestik Kudus yang Menggunakan Dump
Truck dan Arm Roll Truck

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


103

Gambar Diagram batang diatas menunjukkan jumlah terangkut sampah


lebih banyak diangkut menggunakan dumpt truck dari pada arm roll truck
karena jumlah kendaraannya juga lebih banyak dump truck yaitu
sebanyak 20 kendaraan dibandingkan dengan arm roll truck yang
sebnayak 6 kendaraan.

B. ANALISA PENENTUAN RUTE EFEKTIF DAN EFISIEN


MENGGUNAKAN METODE VEHICLE ROUTING PROBLEM

1. Analisa Pengangkutan Sampah Rute Eksisting

a. Rute Eksisting Pelayanan Pengangkutan Sampah


Domestik Kudus Menggunakan Dump Truck

Tabel 5.13 Rute Eksisting Pelayanan Pengangkutan Sampah


Domestik Kudus Menggunakan Dump Truck

Jarak No. Jarak


Rute Eksisting Rit 1 No.Kendaraan Tempuh Eksisting Rit 2 No. Kendaraan Jarak Tempuh Rute Rit 3 Kendaraan Tempuh

0-2-1 1.2 18.3 1-2-1-0 1.2 41.5 1-25-1-0 17 41.9


0-3-1 3.4 16.3 1-3-1-0 3,4,5 39.2 1-21-1-0 12 41.5
0-4-1 5 16.8 1-4-1-0 6,7,8, 35.7
0-5-1 6 18.8 1-5-1-0 9 43.1
0-6-1 7 19.1 1-6-1-0 10.11 31.7
0-7-1 8 15.5 1-7-1-0 19.13 43.5

0-8-1 9 17 1-12-1-0 14 33.5


0-9-1 10 27 1-20-1-0 15 38.1
0-11-1 11 17.2 1-32-1-0 16 36.4
0-15-1 13 18.9 1-48-46-1-0 18 52.9
0-17-16-1 12 46.2 1-47-1 12 69.5
0-18-1 14 18.4 1-50-1 17 37.7
1-38-39-35-42-33-34-1-
0-19-1 15 18.4 0 20 45.9
0-20-1 16 16.6
0-21-1 17 16.6
0-22-1 18 16.8
0-26-23-24-43-44-
0-29-1 19 15.3
45-50-41-31-37-1 20 26.2
Jumlah 394 743.5 83.4

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


104

Dari tabel diatas menggambarkan rute eksisting pelayanan


pengangkutan sampah dengan menggunakan dump truk. Total jarak
tempuh ritasi pertama sepanjang 394 km, ritasi kedua sepanjang
743,5 km dan ritasi ketiga 83,4 km. Jadi total panjang jarak tempuh
keseluruhan yang dilakukan oleh kendaraan dump truk sebesar
1220,9 km. Sedangkan seharusnya total jarak tempuh jika sampah
terangkut semua dengan kondisi mengikuti rute eksisting sepanjang
1769,6 km dengan asumsi jika sampah diangkut semuanya maka
proses pengangkutannya dari pool kemudian menuju ke sumber
sampah lalu dibuang diangkut menuju TPA kemudian kembali lagi ke
pool.

Tabel dibawah ini merupakan kondisi sistem pelayanan


pengangkutan sampah Kabupaten Kudus yang menggunakan dump
truck :

Tabel 5. 14 Kondisi Sistem Pelayanan Sampah Dump Truck

Total Jarak
yang Ditempuh
Tidak Yang Total Jarak
Terangkut Jika Sampah
Jenis Terangkut Seharusnya yang BBM
ke TPA Terangkut
Kendaraan ke TPA Terangkut Ditempuh(km) (liter)
(m3) Semuanya
(m3) (m3) Eksisting
dengan Kondisi
Rute Eksistng
Dump
Truck 316,28 82,62 398,9 1220,9 1769,6 294,9
Prosentase 75,30% 24,70% 100% 68,99% 100%
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Jika biaya BBM dalam bentuk liter di ubah ke bentuk rupiah, dengan
harga solar 1 liternya saat ini di Pertamina Rp.5150,00 maka biaya
BBM sebesar Rp. 1.516.160,00.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


105

Tabel 5. 15 Jarak Tempuh dan Rute yang Tidak Terangkut Dump


Truck

Jarak Tempuh Jumlah


No Rute
(km) Sampah (m3)
1 0-4-1-0 31.9 7
2 0-5-1-0 33.9 4.4
3 0-6-1-0 34.2 1.3
4 0-7-1-0 32.6 13.7
5 0-10-1-0 38.1 4.2
6 0-13-1-0 30.9 1.7
7 0-14-1-0 34.5 3
8 0-15-1-0 34 2.3
9 0-19-1-0 33,5 2.2
10 0-20-1-0 31.7 10.92
11 0-22-1-0 31.9 4
12 0-27-1-0 34.4 10.1
13 0-28-1-0 29.5 3.6
14 0-30-1-0 30.9 4.2
15 0-47-1-0 55.5 5.7
16 0-49-1-0 31.2 4.3
Jumlah 548.7 82.62
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Jadi total jarak tempuh untuk sumber sampah yang tak terangkut
sepanjang 548,7 km. Setelah dilihat kondisi eksisting yang ada maka
analisis selanjutnya yaitu pencarian rute pengangkutan sampah yang
efektif dan efisien menggunakan metode Vehicle Routing Problem
yang dibantu menggunakan aplikasi Visual Basic Editor dengan
mengacu metode Clarke and Wright.

Analisa rute eksisting pada kendaraan dump truk ini nantinya akan
dibandingkan dengan hasil dari rute perencanaan dan dibandingkan
jarak dan biayanya dari segi penggunaan BBM.

Manajemen pengangkutan sampah terdapat beberapa hal yang


harus diperhatikan dalam menganalisis pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat diantaranya waktu pengangkutan tiap rit, jumlah

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


106

rit, waktu operasi dan menghasilkan jumlah truk yang diperlukan


dalam pengangkutan tersebut. Berikut ini merupakan perhitungan
jumlah dump truck yang digunakan untuk pelayanan pengangkutan
sampah sebagai langkah awal dalam penentuan optimasi sistem
pelayanan sampah domestik yang ada di Kabupaten Kudus ini.

Tabel 5.16 Manajemen Pengangkutan Sampah Domestik Kabupaten


Kudus Menggunakan Dump Truck Rit 1 Rute Eksisting

Waktu Waktu
Rute Jumlah Sampah Waktu
Jarak Tempuh V1 V0 Menaikkan Menurunkan
Eksisting No.Kendaraan Terangkut Rit 1 Pengangkutan (tA
(km) (km/jam) (km/jam) Sampah (tin Sampah (tout
Rit 1 Per Kendaraan dalam jam)
dalam jam) dalam jam)
0-2-1 1,2 8 18,3 40,0 29,8 0,67 0,083 2,77
0-3-1 3,4 8 16,3 40,0 28,7 0,67 0,083 2,72
0-4-1 5 8 16,8 40,0 26,5 0,67 0,083 2,76
0-5-1 6 8 18,8 40,0 27,6 0,67 0,083 2,81
0-6-1 7 8 19,1 40,0 31,1 0,67 0,083 2,79
0-7-1 8 8 15,5 40,0 28,4 0,67 0,083 2,70
0-8-1 9 6,1 17 40,0 27,1 0,51 0,083 2,60
0-9-1 10 3 27 40,0 26,3 0,25 0,083 2,65
0-11-1 11 6,2 17,2 40,0 28,7 0,52 0,083 2,60
0-15-1 13 8 18,9 40,0 26,3 0,67 0,083 2,82
0-17-16-1 12 5,9 46,2 40,0 26,4 0,49 0,083 3,47
0-18-1 14 5,7 18,4 40,0 28,7 0,48 0,083 2,59
0-19-1 15 9 18,4 40,0 28,4 0,75 0,083 2,87
0-20-1 16 8 16,6 40,0 27,1 0,67 0,083 2,74
0-21-1 17 8 16,6 40,0 26,3 0,67 0,083 2,75
0-22-1 18 8 16,8 40,0 26,4 0,67 0,083 2,76
0-29-1 19 8 15,3 40,0 29,8 0,67 0,083 2,69
0-26-23-
24-43-44-
20 7,2 26,2 40,0 29,1 0,60 0,083 2,94
45-50-41-
31-37-1
Jumlah 147,1 12,26 1,67 55,53
Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


107

Tabel 5.17 Manajemen Pengangkutan Sampah Domestik Kabupaten


Kudus Menggunakan Dump Truck Rit 2 Rute Eksisting

Waktu Waktu
Waktu
No. Jumlah Sampah V0 Menaikkan Menurunkan
No Eksisting Rit 2 Jarak Tempuh V1 (km/jam) Pengangkutan (tA
Kendaraan Terangkut Rit 2 (km/jam) Sampah (tin Sampah (tout dalam
dalam jam)
dalam jam) jam)
1 1-2-1- 1.2 41.5 6.6 40.0 27.7 0.55 0.083 3.36
2 1-3-1- 3,4,5 39.2 7.8 40.0 26.3 0.65 0.083 3.42
3 1-4-1-0 6,7,8, 35.7 8 40.0 26.4 0.67 0.083 3.33
4 1-5-1-0 9 43.1 8 40.0 29.8 0.67 0.083 3.48
5 1-6-1-0 10.11 31.7 8 40.0 29.1 0.67 0.083 3.17
6 1-7-1-0 19.13 43.5 8 40.0 25.7 0.67 0.083 3.57
7 1-12-1-0 14 33.5 9 40.0 34.2 0.75 0.083 3.24
8 1-20-1-0 15 38.1 8 40.0 26.5 0.67 0.083 3.40
9 1-32-1-0 16 36.4 8.1 40.0 28.7 0.68 0.083 3.32
10 1-48-46-1-0 18 52.9 7.7 40.0 26.3 0.64 0.083 3.82
11 1-47-1-0 12 69.5 8 40.0 26.4 0.67 0.083 4.34
12 1-50-1-0 17 37.7 7.78 40.0 32.1 0.65 0.083 3.28
1-38-39-35-42-
13 20 45.9 8.7 40.0 27.1 0.73 0.083 3.68
33-34-1-0

548.7 157.88 13.16 1.67 68.98

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel 5.18 Manajemen Pengangkutan Sampah Domestik Kabupaten


Kudus Menggunakan Dump Truck Rit 3 Rute Eksisting

Waktu
Waktu
Menurunkan Waktu tA tanpa
No. Jarak Jumlah Sampah V1 V0 Menaikkan
No Sampah Pengangkutan (tA waktu
Kendaraan Tempuh Terangkut Rit3 (km/jam) (km/jam) Sampah (tin
(tout dalam dalam jam) tunggu
dalam jam)
jam)
1 17 41,9 5,4 40,0 32,1 0,45 0,083 3,20 1,70
2 12 41,5 5,3 40,0 30,2 0,44 0,083 3,21 1,71
Jumlah 83,4 0,89 0,17 6,40 3,40

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Waktu pengangkutan tiap rit atau bisa disebut (tA) yaitu didapat dari
penjumlahan waktu menaikkan dan mengosongkan kontainer (tin),
waktu menurunkan kontainer (tout) , waktu menunggu sampah
terkumpul (tw) ditambah dengan jarak tempuh serta kecepatan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


108

kendaraan saat isi (V0) maupun kosong (V1). Berikut ini merupakan
contoh perhitungan pada ritasi 1 rute pertama 0-2-1 :

tA = Jarak (S) + tin + tout + tw


(V1+V0)/2
= 18,3 + 0,67 + 0,08 + 1,5
(40+29,8)/2
= 2,77 jam

Jadi, jumlah waktu pengangkutan total ketiga ritasi diatas atau bisa
dikatakan waktu operasi (to) pengangkutan sampah perhari 115,91
jam ditambah dengan waktu menunggu pengumpulan sampah dan
waktu pengangkutan jika semua terangkut 100% totalnya 198,41
jam. Kecepatan rata – rata saat kendaraan isi yaitu 28,97 km/jam.
Waktu pengangkutan ini digunakan untuk mencari jumlah kendaraan
dan ritasi jika menggunakan rute eksisting dan semua sampah
terangkut.

b. Rute Eksisting Pelayanan Pengangkutan Sampah Domestik


Kudus Menggunakan Arm Roll Truck

Sistem pengangkutan yang terjadi di Kabupaten Kudus menggunakan


dump truck dan arm roll truck. Kendaraan yang ada di Kabupaten
Kudus ini arm roll berjumlah 8 kendaraan tetapi 2 buah sudah rusak
berat dan tidak beroperasi. Jadi yang beroperasi saat ini sebanyak 6
buah.

Sistem pengangkutan arm roll truck ini dengan cara Kendaraan dari
pool dengan kontainer kosong ke lokasi pertama, lalu container
kosong diturunkan, kemudian membawa kontainer yang berisi
sampah ke TPA. Sistem ini disebut juga dengan sistem kontainer
yang diganti. Begitu seterusnya hingga ritasi berakhir dan membawa
kontainer kosong ke pool lagi.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


109

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.11 Ilustrasi Sistem Kontainer Ganti pada Pengangkutan


Arm Roll Truck

Tabel 5.19 Rute Eksisting Pelayanan Pengangkutan Sampah


Domestik Kudus Menggunakan Arm Roll Truck

Jumlah
Jumlah Sampah Jarak No. Sampah
No Rute Eksisting Rit 1 No. Kendaraan Eksisting Rit 2 Jarak Tempuh
Terangkut (m3) Tempuh Kendaraan Terangkut
3
(m )

1 0-51-1 1 6 35.5 1--52-1-0 2 8.88 40.2


2 0-52-1 2 6 20.1 1--54-1-0 4 8 39.7
3 0-53-1 3 3.4 38.4 1--58-1-0 3 4 51.5
4 0-54-1 4 6 15.8 1--60-1-0 4 5.64 38.1
5 0-55-1 5 6 18.3 1--61-1-0 1 7.2 35.5
6 0-58-1 6 6 19.4 1-59-1-0 6 6 43.1
Jumlah 33.4 147.5 39.72 248.1

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Dari tabel diatas menggambarkan rute eksisting pelayanan


pengangkutan sampah dengan menggunakan arm roll truk. Total
jarak tempuh ritasi pertama sepanjang 147,5 km, ritasi kedua
sepanjang 248,1 km. Jadi total panjang jarak tempuh keseluruhan
yang dilakukan oleh kendaraan arm roll truk sebesar 395,6 km.
Belum dijumlahkan dengan jarak tempuh kendaraan jika semua
sampah terangkut. Hal ini mengambil asumsi jika rute kendaraan
berawal dari pool kemudian ke sumber sampah dan dibawa ke TPA
lalu kembali ke pool.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


110

Tabel 5.20 Jarak Tempuh dan Rute yang Tidak Terangkut Arm
Roll Truck

Jarak Jumlah Sampah


No Rute Tempuh Yang Seharusnya
(km) Terangkut (m3)
1 0-51-1-0 50,6 6
2 0-51-1-0 50,6 1,3
3 0-52-1-0 35,2 2
4 0-54-1-0 30,9 5,78
5 0-55-1-0 33,4 8,4
6 0-56-1-0 26,7 3,6
S 7 0-57-1-0 33,3 4
u 8 0-59-1-0 34,3 6
m
b 9 0-59-1-0 34,3 6
e Jumlah 329,3 37,18
r
: Hasil Analisa, 2017

Jadi, total jarak tempuh jika sampah terangkut semua dengan


kondisi mengikuti rute eksisting sepanjang 724,9 km yang
didapatkan dari penjumlahan 395,6 km ditambah dengan 352,5 km.
Maka secara lebih jelasnya dibawah ini merupakan gambar kondisi
sistem pelayanan angkutan sampah eksisting menggunakan
kendaraan arm roll truck.

Tabel dibawah ini merupakan kondisi sistem pelayanan


pengangkutan sampah Kabupaten Kudus yang menggunakan arm
roll truck :

Tabel 5.21 Kondisi Sistem Pelayanan Sampah Arm Roll Truck

Total Jarak yang


Y ang Total Jarak
Tidak Ditempuh Jika
Jenis Terangkut ke Seharusnya yang
Terangkut ke Sampah Terangkut BBM (liter)
Kendaraan TPA (m3) Terangkut Ditempuh(km)
TPA (m3) Semuanya dengan
(m3) Eksisting
Kondisi Rute Eksistng

Arm Rol l Truck 73.12 37.18 110.3 395.6 724.9 162.1700224


Prosentase 66.29 33.71 100 54.57 100

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


111

Jika biaya BBM dalam bentuk liter di ubah ke bentuk rupiah, dengan
harga solar 1 liternya saat ini di Pertamina Rp.5150,00.
Perabndingan menggunakan arm roll berbeda dengan dump truck.
Arm roll truck lebih boros yaitu 1 : 4,7 artinya 4,7 km menghabiskan
1 liter solar. Maka biaya BBM sebesar 162,17 dikalikan dengan
Rp.5150,00 yaitu Rp. 835.176,00 tiap hari. Jika dikalikan sebulan
maka menghabiskan Rp. 25.055.268 ,00.

Berikut ini merupakan perhitungan jumlah arm roll truck yang


digunakan untuk pelayanan pengangkutan sampah sebagai langkah
awal dalam penentuan optimasi sistem pelayanan sampah domestik
yang ada di Kabupaten Kudus ini.

Tabel 5.22 Manajemen Pengangkutan Sampah Domestik


Kabupaten Kudus Menggunakan Arm Roll Truck Rit 1
Rute Eksisting

Waktu
Jumlah Sampah Waktu Menurunkan
Rute Eksisting Rit No. Jarak Tempuh Menaikkan Waktu Pengangkutan
No Terangkut Rit 1 V1 (km/jam) V0 (km/jam) Sampah (tout dalam
1 Kendaraan (km) Sampah (tin (tA dalam jam)
Per Kendaraan jam)
dalam jam)
1 0-51-1 1 6 35.5 35 20 0.17 0.17 3.11
2 0-52-1 2 6 20.1 35 22 0.17 0.17 2.54
3 0-53-1 3 3.4 38.4 35 22 0.17 0.17 3.18
4 0-54-1 4 6 15.8 35 23 0.17 0.17 2.38
5 0-55-1 5 6 18.3 35 23 0.17 0.17 2.46
6 0-58-1-0 6 6 19.4 35 22 0.17 0.17 2.52
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel 5.23 Manajemen Pengangkutan Sampah Domestik


Kabupaten Kudus Menggunakan Arm Roll Truck Rit 2
Rute Eksisting

Waktu Waktu
Eksisting Jumlah Sampah Menaikkan Menurunkan Waktu Pengangkutan (tA
No No. Kendaraan Jarak Tempuh V1 (km/jam) V0 (km/jam)
Rit 2 Terangkut Rit 2 Sampah (tin Sampah (tout dalam jam)
dalam jam) dalam jam)

1 1--52-1-0 2 40.2 8.88 35 23.60 0.17 0.17 3.21


2 1--54-1-0 4 39.7 8 35 23.10 0.17 0.17 3.20
3 1--58-1-0 3 51.5 4 35 22.10 0.17 0.17 3.64
4 1--60-1-0 4 38.1 5.64 35 21.20 0.17 0.17 3.19
5 1--61-1-0 1 35.5 7.2 35 20.10 0.17 0.17 3.12
6 1-59-1-0 6 43.1 6 35 22.10 0.17 0.17 3.34

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


112

Berikut ini merupakan contoh perhitungan pada ritasi 1 rute pertama


0-51-1 :

tA = Jarak (S) + tin + tout + tw


(V1+V0)/2
= 35,5 + 0,17 + 0,17 + 1,5
(35+20,43)/2
= 3,11 jam

Jadi jumlah waktu pengangkutan total ketiga ritasi diatas atau bisa
dikatakan waktu operasi (to) pengangkutan sampah perhari 35,78
ditambah dengan waktu menunggu pengumpulan sampah jika semua
terangkut totalnya 63,35 jam. Kecepatan rata – rata saat kendaraan isi
yaitu 22,49 km/jam. Waktu pengangkutan ini digunakan untuk mencari
jumlah kendaraan dan ritasi yang`tealh dihitung berdasarkan jumlah
sampah. Maka didapatlah jumlah kendaraan yang digunakan dalam
kondisi eksisting 100% terangkut yaitu 8 kendaraan arm roll didapat
dari pembagian jam waktu operasi dengan jam kerja yaitu 8 jam.

2. Analisa Rute Pengangkutan Sampah Efektif dan Efisien


Menggunaka Metode Vehicle Routing Problem

Vehicle Routing Problem atau bisa disebut VRP pada pengangkutan


sampah, didefinisikan depot merupakan lokasi pool truk sampah yang
berada di Kantor Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup, pelanggan untuk menyatakan TPS dan sumber
sampah lainnya, fasilitas antara untuk menyatakan TPA (yaitu TPA
Tanjungrejo), kendaraan merupakan truk pengangkut sampah.

Pada penelitian ini, didefinisikan tur untuk menyatakan urutan


kunjungan dari suatu kendaraan yang berangkat dari depot ke
beberapa TPS dan kembali lagi ke depot. Sedangkan rute merupakan
urutan kunjungan suatu kendaraan yang berangkat dari depot dan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


113

berakhir di suatu fasilitas antara (TPA Tanjungrejo). Sehingga, suatu


tur dapat terdiri dari satu atau lebih rute.

Langkah yang dilakukan pada analisa ini pencarian metode vehicle


routing problem menggunakan metode Clarke and Wright. Perhitungan
algoritma ini dibantu dengan aplikasi Microsoft Excle. Jadi langkah
pertama yaitu menetapkan jumlah kendaraan pengangkutan.

Pengangkutan sampah di Kabupaten Kudus dibagi menjadi 2 yaitu


menggunakan arm roll truck dengan kapasitas 6 m3 dan dump truck
dengan kapasitas 8 m3.

Sebelum memasukkan model VBA kedalam kasus ini, maka VBA yang
telah dibuat harus diverifikasi terlebih dahulu dengan contoh kasus
yang sederhana antara proses manual dengan memakai program.
Berikut ini contoh kasus tersebut :

Misalkan diketahui sebuah perusahaan PT. X ingin mengetahui rute


efektif dan efisien untuk pengangkutan dari perusahaan depot gudang
ke konsumen dengan rincian kapasitas kendaraan 40 ton karena
menggunakan kendaraan container serta jumlah pelanggan ada 9
tempat dengan lokasi yang berbeda – beda dengan koordinat dan
demand di setiap pelanggan yang berbeda maka rute yang efektif dan
efisien sebagai berikut :

Tabel 5.24 Demmand Permintaan Pelanggan PT. X

No i di
1 1 10
2 2 15
3 3 18
4 4 17
5 5 3
6 6 5
7 7 9
8 8 4
9 9 6
Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


114

Dibawah ini merupakan table jarak antar zona atau antar pelanggan
yang di masukkan kedalam matrix dibawah ini

Tabel 5.25 Jarak Antar Pelanggan

Cij 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0 12 11 7 10 10 9 8 6 12
1 12 0 8 5 9 12 14 16 17 22
2 11 8 0 9 15 17 8 18 14 22
3 7 5 9 0 7 9 11 12 12 17
4 10 9 15 7 0 3 17 7 15 18
5 10 12 17 9 3 0 18 6 15 15
6 9 14 8 11 17 18 0 16 8 16
7 8 16 18 12 7 6 16 0 11 11
8 6 17 14 12 15 15 8 11 0 10
9 12 22 22 17 18 15 16 11 10 0
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Setelah data sudah diketahui tersebut maka langkah manual yang


dilakukan tanpa bantuan VBA sebagai berikut :

Sij = Coi + Coj – Cij

S1-2 = 12 + 11 – 8

= 15

Maka hasil dari saving matrix dengan menggunaakan rumus diatas


untuk seluruh pelanggan seperti dibawah ini :

Tabel 5.26 Saving Matrix Manual

Sij 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 15 14 13 10 7 4 1 2
2 9 6 4 12 1 3 1
3 10 8 5 3 1 2
4 17 2 11 1 4
5 1 12 1 7
6 1 7 5
7 7 9
8 8
Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


115

Cara manual setelah itu dicari mengenai matrix saving terbesar ke


terkecil. Didapatlah order saving sebagai berikut :

4,5, 1,2, 1,3,1,4,2,6,5,7,4,7,1,5,3,4,2,3,7,9,3,5,8,9,


1,6, 5,9, 6,8, 2,4,…

Garis 4,5 : Gabungan rute 0-4-0 dan 0-5-0, maka hasilnya 0-4-5-0,
dibebankan ke demand 4 dan demand 5 = 20<Kapasitas

Garis 1,2 : Gabungan rute 0-1-0 dan 0-2-0, maka hasilnya 0-1-2-0,
dibebankan ke demand 1 dan demand 2= 25<Kapasitas

Garis 1,3 : Kapasitas tidak tercukupi ; d1+d2+d3 = 43 > K

Garis 1,3 : Kapasitas tidak tercukupi ; d1+d2+d4 = 42 > K

Garis 2,6 : Gabungan rute 0-1-2-0 dan 0-6-0, maka hasilnya 0-1-2-
6-0, d1+d2+d6 = 30 <Kapasitas

Garis 5,7 : Gabungan rute 0-4-5-0 dan 0-7-0, maka hasilnya 0-4-5-
7-0, d4+d5+d7 = 29 <Kapasitas

Garis 4,7 : Node tidak digunakan karena rute sama node 4 dan node
7 sudah dalam satu rute.

Garis 1,5 : Node 5 sudah gabung dengan rute lain.

Garis 3,4 : Kapasitas melebihi ketentuan kendaraan ; d3+d4=d5+d7


= 47 > K

Garis 2,3 : Node 2 sudah gabung dengan rute lain.

Garis 7,9 : Bergabung rute 0-4-5-7-0 dan 0-9-0; Hasilnya 0-4-5-7-9-


0 dengan jumlah kapasitas 35<K

Garis 3,5 : Node 5 sudah gabung rute lain.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


116

Garis 8,9 : Bergabung rute 0-4-5-7-9-0 dan 0-8-0; Hasilnya 0-4-5-7-


9-8-0 dengan jumlah kapasitas 39<K

Garis 1,6 : Node 1 dan 6 sudah gabung rute lain.

Garis 5,9 : Node 1 dan 6 sudah gabung rute lain.

Garis 6,8 : Node 6 dan 8 sudah gabung rute lain.

Jadi rute yang didapat terefektif dan efisien :

0-3-0 dengan jumlah kapasitas 18 dan jarak yang ditempuh 14 km.

0-1-2-6-0 dengan jumlah kapasitas 30 dan jarak yang ditempuh 37


km.

0-1-2-6-0 dengan jumlah kapasitas 30 dan jarak yang ditempuh 46


km.

Jika menggunakan VBA maka :

Tabel 5.27 Proxy Origin PT.X

Proxy origin 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0
2 1 0
3 1 2 0
4 1 2 3 0
5 1 2 3 4 0
6 1 2 3 4 5 0
7 1 2 3 4 5 6 0
8 1 2 3 4 5 6 7 0
9 1 2 3 4 5 6 7 8 0

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


117

Tabel 5.28 Proxy Destination PT.X

Proxy destination 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0
2 2 0
3 3 3 0
4 4 4 4 0
5 5 5 5 5 0
6 6 6 6 6 6 0
7 7 7 7 7 7 7 0
8 8 8 8 8 8 8 8 0
9 9 9 9 9 9 9 9 9 0
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Setelah membuat table diatas langkah selanjutnya yaitu memasukan


bahasa pemrograman VBA agar dapat membaca hasil VRP. Berikut ini
gambar input VBA kasus PT.X:

Gambar VBA PT.X

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


118

Didapatlah hasil saving matrix seperti dibawah ini :

Tabel 5.29 Hasil Saving Matrix Menggunakan VBA PT.X

Sij 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 24 15 14 13 10 7 4 1 2
2 15 22 9 6 4 12 1 3 1
3 14 9 14 10 8 5 3 1 2
4 13 6 10 20 17 2 11 1 4
5 10 4 8 17 20 1 12 1 7
6 7 12 5 2 1 18 1 7 5
7 4 1 3 11 12 1 16 3 9
8 1 3 1 1 1 7 3 12 8
9 2 1 2 4 7 5 9 8 24

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Setelah itu program akan menampilkan matrix terbesar hingga terkecil.


Kemudian langkah selanjutnya mengurutkan garis sesuai kapasitas
kendaraan. Didapatlah hasilnya sesuai rute secara manual yaitu 0-3-0
dengan jumlah kapasitas 18 dan jarak yang ditempuh 14 km. 0-1-2-
6-0 dengan jumlah kapasitas 30 dan jarak yang ditempuh 37 km. 0-
1-2-6-0 dengan jumlah kapasitas 30 dan jarak yang ditempuh 46 km.

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.12 Hasil Rute Metode VRP PT.X dengan VBA

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


119

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.13 Hasil Rute PT.X Menggunakan VRP Bantuan


VBA sesuai Koordinat XY

Jadi kesimpulannya, program VBA yang telah dibuat telah


terverifikasi dan dapat digunakan untuk kasus optimasi
pengangkutan sampah di Kabupaten Kudus.

a. Analisa Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Kendaraan


Dump Truck Menggunakan Metode VRP

Solusi awal dalam pemecahan masalah ini yaitu penetapan jumlah


kendaraan pengangkutan sampah rute eksisting dengan mengacu
pada manajemen pengangkutan kendaraan dengan rute eksisting.
Setelah didapatkan hasil jumlah kendaraan maka dapat
dibandingkan dengan jumlah kendaraan hasil dari VRP. Jumlah
kendaraan kali ini di optimalkan dari jumlah awal yaitu 20
kendaraan dump truck dengan kapasitas 8 m3, dioptimalkan yang
awalnya tidak terangkut semua sampah menjadi terangkut semua.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


120

Zona 3 sampai dengan zona 50 menggunakan dump truck dalam


pengangkutannya.

Jumlah ritasi yang efisien pada perencanaan ini perhitungannya


jumlah sampah yang seharusnya terangkut dibagi dengan
kapasitas truck (m3) sebagai berikut :

PSCS = Vs / Vb

= 398,9 / 8

= 50 ritasi

Jadi jumlah ritasi yang diperlukan jika semua sampah untuk


pengangkutan dump truck diperoleh dari jumlah sampah dibagi
kapasitas angkut SCS ( dump truck) minimal 50 ritasi jika semua
kendaraan sampah dump truck terisi penuh.

Jumlah dump truck yang diperlukan kondisi rute eksisting


menggunakan rumus berikut ini :

nt = to / tb

= 198,41 / 8

= 24 kendaraan

Jadi kendaraan yang dibutuhkan missal menggunakan rute


eksisting sebanyak yaitu 24 kendaraan.Jumlah kendaraan ini
merupakan perhitungan jika semua sampah terangkut dengan rute
eksisting. Langkah awal untuk memulai perhitungan VRP maka
menentukan titik koordinat dari sumber sampah dan diplotkan ke
grafik xy. Penetapan koordinat ke 50 zona dapat dilihat pada
gambar grafik xy dibawah ini :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


121

Tabel 5.30 Grafik Koordinat XY Lokasi Sumber Sampah

Node X Y
0 480602 9244549
1 490208 9251399
2 481737 9248572
3 483395 9246853
4 484192 9248572
5 480632 9247312
6 485973 9247222
7 482106 9246023
... ... ...
50 483444 9247744
Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


122

Tabel 5.31 Matrix Jarak Antar Zona dengan Kendaraan Pengangkutan Sampah Dump Truck

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0 0 15 5,3 4,7 6,5 4,8 10,8 2,3 7 8,9 7,5 8,6 12,8 8,5 13,1 3,1 3,2 20 8,5 10,4 5,1 2,9 3 3,6 2,4 2,9 3 2,2 1,3 3,1 4,9 3,6 3,5 3,4 3,9 4,1 4,4 4,5 5 4,6 4 4 4,5 3,6 4,4 5,3 5,6 13,2 12,4 2,8 4,9
1 15,1 0 13,4 12,5 10,3 14 8,3 13,2 9,9 18 15,5 8,6 9,2 7,3 8,2 15,4 7,2 7,2 8,5 8,2 11,5 12,7 12,8 12 13,2 12,9 12,6 17,1 13,1 12,2 10,9 10,2 10,1 10 9,9 10,7 10,8 10,9 10,4 11,5 10,6 12 11,1 13,4 14,2 15,1 13,6 27,2 14,9 12,6 11,3
2 5 13 0 3,4 4,1 2,1 5,7 3,6 9,9 5,6 4 5,3 6,1 6,1 9,4 3 3,7 15 5,5 8 3,3 12,9 13 12,2 13,4 13,1 13 1,2 5,5 4,5 2,7 2 1,9 1,8 1,7 2,5 2,6 2,7 3,1 3,3 2,4 2,7 2,9 13,6 14,4 15,3 1,1 19,5 7,4 12,8 3,1
3 4,6 11,6 3,4 0 2,5 2,1 3,5 2 4,2 6,9 5,3 6,2 7,1 4,9 6,9 4,2 4,2 11,4 5,8 4,9 1,9 11,6 11,7 10,9 12,1 11,8 11,7 3,4 5,1 4,1 1,3 0,6 0,5 0,4 0,3 1,1 1,2 1,3 1,7 1,9 1 1,3 1,5 12,3 13,1 14 1,1 15,6 8,6 11,5 1,7
4 6 10,3 4,1 3 0 3 3,3 4,3 4,2 7,9 6,3 3 5 2,5 5,7 6,2 7,1 10,2 3,1 3,4 1,2 2,2 2,3 1,5 2,7 2,4 2,3 4,8 6,5 5,5 2,9 2,2 2,1 2 1,9 2,7 0,5 0,6 1 1,2 2,6 2,9 3,1 2,9 3,7 4,6 2 23,6 8,6 2,1 1
5 4,8 14 2,1 4 4 0 6,9 3,1 5,9 4,6 2,9 7,8 8,5 7,4 9,4 1,4 1,7 16,5 7,5 8,5 4,1 5,6 5,7 4,9 6,1 5,8 5,7 3,6 5,3 4,3 3,5 2,8 2,7 2,6 2,5 3,3 3,4 3,5 3,9 4,1 3,2 3,5 3,7 6,3 7,1 8 1 15,9 10,3 5,5 3,9
6 8,2 8,3 5,7 3,5 3,3 6,9 0 5,9 5,4 10,4 8,7 4,6 6 3 3,7 8,7 9 10,5 4 2,9 3,2 3 3,1 2,3 3,5 3,2 3,1 7 8,7 7,7 2,6 1,9 1,8 1,7 1,6 2,4 2,5 2,6 3 3,2 2,3 2,6 2,8 3,7 4,5 5,4 5,9 20,3 11,6 2,9 3
7 2,3 15,2 3,6 2 4,1 3,1 6,7 0 6,2 11 5,4 7 7,6 7 8,7 3 3,8 13,2 6,6 6,4 5 4,6 4,7 3,9 5,1 4,8 4,7 1,1 2,8 1,8 4,4 3,7 3,6 3,5 3,4 4,2 4,3 4,4 4,8 5 4,1 4,4 4,6 5,3 6,1 7 2,1 14 11,1 4,5 4,8
8 7 9,9 4 4,2 7,9 5,9 5 5,2 0 8,3 5,7 2,3 3 4,7 8,1 6,4 7,4 13 2,1 3,1 3,5 6,3 6,4 5,6 6,8 6,5 6,4 5,8 7,5 6,5 2,9 2,2 2,1 2 1,9 2,7 2,8 2,9 3,3 3,5 2,6 2,9 3,1 7 7,8 8,7 4,9 18,7 6,2 6,2 3,3
9 8,9 18,1 5,1 6,9 8,3 4,6 10 11 8,3 0 2,9 10,4 10,9 10,2 12,3 8,3 7,2 19,1 10,2 10,8 6,8 4,7 4,8 4 5,2 4,9 4,8 7,7 9,4 8,4 6,2 5,5 5,4 5,3 5,2 6 6,1 6,2 6,6 6,8 5,9 6,2 6,4 5,4 6,2 7,1 3,6 21,2 9,7 4,6 6,6
10 7,5 15,5 3,6 5,3 6,3 3 8,2 5,5 6 3 0 7,9 8,5 10,3 10,7 4,3 4 15,2 7,7 8,7 5,2 7,5 7,6 6,8 8 7,7 7,6 6,3 8 7 4,6 3,9 3,8 3,7 3,6 4,4 4,5 4,6 5 5,2 4,3 4,6 4,8 8,2 9 9,9 2 19,4 7,3 7,4 5
11 8,6 8,6 5,3 6,2 3 7,8 4,6 7 2,3 10,4 7,9 0 1,8 3,3 6,8 8,6 9,4 11,3 1 1,7 7 8,2 8,3 7,5 8,7 8,4 8,3 7,4 9,1 8,1 6,4 5,7 5,6 5,5 5,4 6,2 6,3 6,4 6,8 7 6,1 6,4 6,6 8,9 9,7 10,6 6,8 25 7,4 8,1 6,8
12 15,8 9,2 6,1 7,1 5 8,5 6 7,7 3 10,9 8,5 1,8 0 1 7,4 9,1 10 11,9 1,8 3 5,8 9,2 9,3 8,5 9,7 9,4 9,3 14,6 16,3 15,3 5,2 4,5 4,4 4,3 4,2 5 5,1 5,2 5,6 5,8 4,9 5,2 5,4 9,9 10,7 11,6 7,5 25,4 5,6 9,1 5,6
13 8,4 7,3 6,1 4,9 2,5 7,3 3 7 4,7 10,5 10,3 10,3 3,3 0 4,4 8,3 9,5 8,9 2,6 2,5 3,4 6,7 6,8 6 7,2 6,9 6,8 7,2 8,9 7,9 2,8 2,1 2 1,9 1,8 2,6 2,7 2,8 3,2 3,4 2,5 2,8 3 7,4 8,2 9,1 6,3 22,3 9,6 6,6 3,2
14 10,4 6,3 8,2 7,2 5,7 10 3,7 10 8,1 12,3 10,7 6,8 7,4 4,4 0 10,7 11 8,1 6,9 5,9 5,2 9,1 9,2 8,4 9,6 9,3 9,2 9,2 10,9 9,9 4,6 3,9 3,8 3,7 3,6 4,4 4,5 4,6 5 5,2 4,3 4,6 4,8 9,8 10,6 11,5 9 22,6 13 9 5,4
15 3,1 15,8 3 6,3 6,2 1,4 8,7 3 6,4 8,3 4,3 8,6 9,1 8,3 10,7 0 1,7 19,3 9,3 10,3 6,1 2,3 2,4 1,6 2,8 2,5 2,4 1,9 3,6 2,6 5,5 4,8 4,7 4,6 4,5 5,3 5,4 5,5 5,9 6,1 5,2 5,5 5,7 3 3,8 4,7 0,4 14,6 20 2,2 5,9
16 3,2 7,2 4 4,2 7,1 1,7 9 3,8 7,4 7,2 4 9,4 10 10 9,5 11 0 19,3 10,3 11,3 11 2,5 2,6 1,8 3 2,7 2,6 2 3,7 2,7 10,4 9,7 9,6 9,5 9,4 10,2 10,3 10,4 10,8 11 10,1 10,4 10,6 3,2 4 4,9 0,7 14,5 9,6 2,4 10,8
17 20 7,2 15,4 13,6 10,2 16,9 10,5 13,2 13 19,7 15,2 11,3 11,9 8,9 9,1 19,3 19,3 0 13,2 13,1 10 8,7 8,8 8 9,2 8,9 8,8 18,8 20,5 19,5 9,4 8,7 8,6 8,5 8,4 9,2 9,3 9,4 9,8 10 9,1 9,4 9,6 9,4 10,2 11,1 15,9 27,1 17,5 8,6 10,4
18 8,5 7,9 5,5 5,8 3,1 7,5 4 6,6 2,1 10,2 7,7 1 1,8 2,6 6,9 9,3 10,3 13,2 0 1,4 5 17,3 17,4 16,6 17,8 17,5 17,4 7,3 9 8 4,4 3,7 3,6 3,5 3,4 4,2 4,3 4,4 4,8 5 4,1 4,4 4,6 18 18,8 19,7 6,5 24,3 8,2 17,2 4,8
19 8,2 8 6,3 6 4,9 3,4 8,5 2,9 6,4 3,1 10,8 8,7 1,7 3 2,5 5,9 10,3 11,3 1,4 0 3,9 7,5 7,6 6,8 8 7,7 7,6 7 8,7 7,7 3,3 2,6 2,5 2,4 2,3 3,1 3,2 3,3 3,7 3,9 3 3,3 3,5 8,2 9 9,9 2,4 24,2 9 7,4 3,7
20 6,7 11,5 3,3 1,9 1,2 4,3 3,9 3,2 3,5 6,8 5,2 7 5,8 3,4 5,5 4,6 5,5 10 4,3 3,2 0 4,5 4,5 2,6 2,8 2,9 2,9 7,3 6,9 6,4 1,3 3 2,9 3,2 0,3 3,5 2 0,6 1,7 1,6 3,4 3,8 3,9 3,9 4,6 5 3,3 16,4 9,3 2,5 4,3
21 2,6 13,7 13,1 11,4 2,2 5,4 3 4,6 6,8 4,7 7,5 8,2 8,2 5,9 8,1 2,3 2,5 6,7 14,5 5,7 2,8 0 1,5 1 1 1 0,5 2,3 2,4 3,3 2,5 1,4 1,3 1,2 1,1 1,9 2,1 2,2 2,6 2,8 1,8 3,1 2,3 0,5 1,1 2 4,2 14,3 9,7 0,5 2,6
22 2,7 13,8 13,2 11,5 2,3 5,5 3,1 4,7 6,9 4,8 7,6 8,3 8,3 6 8,2 2,4 2,6 6,8 14,6 5,8 2,5 0,1 0 0,8 3 0,2 0,2 2,4 2,8 1,2 1,8 1,1 1 0,9 0,8 1,6 1,8 1,9 2,3 2,5 1,5 1,8 2 0,8 1,6 2,5 3,2 15 9,8 0 2,3
23 3,3 13 12,4 10,7 1,5 4,7 2,3 3,9 6,1 4 6,8 7,5 7,5 5,2 7,4 1,6 1,8 6 13,8 5 1,5 0,9 1 0 2 1 2,9 1,9 6,2 2 1,2 0,5 0,4 0,3 0,2 1 0,8 0,9 1,3 1,5 0,9 1,2 1,4 1,6 2,4 3,3 3,8 16,1 10 0,8 1,3
24 2,1 14,2 13,6 11,9 2,7 5,9 3,5 5,1 7,3 5,2 8 8,7 8,7 6,4 8,6 2,8 3 7,2 15 6,2 1,8 0,9 1 1,6 0 1 1 3,7 3,2 2 1,5 0,8 0,7 0,6 0,5 1,3 1,1 2,2 1,6 1,8 1,2 1,5 1,7 1,6 2,4 3,3 3 15,4 10,2 0,8 1,6
25 2,6 13,9 13,3 11,6 2,4 5,6 3,2 4,8 7 4,9 7,7 8,4 8,4 6,1 8,3 2,5 2,7 6,9 14,7 5,9 2,6 0,5 0,6 1,2 1 0 0,6 2,3 2,2 1 2,3 1,6 1,5 1,4 1,3 2,1 1,9 2 2,4 2,6 2 2,3 2,5 1,2 2 2,9 2,6 15 9,8 0,4 2,4
26 2,7 13,6 13 11,3 2,1 5,3 2,9 4,5 6,7 4,6 7,4 8,1 8,1 5,8 8 2,2 2,4 6,6 14,4 5,6 2,7 0,5 0,6 1,2 1 0,6 0 1,1 3 1,6 2,4 1,7 1,6 1,5 1,4 2,2 2 2,1 2,5 2,7 2,1 2,4 2,6 1,2 2 2,9 2,8 15,2 10 0,4 2,5
27 2,2 17,1 1,2 3,5 5,3 3,6 9,6 1,1 5,8 7,7 6,3 7,4 11,6 7,3 11,9 1,9 2 18,8 7,3 9,2 4,6 2,1 2,2 3,5 2,6 2,2 1,1 6,5 3,4 3,2 4,3 3,6 3,5 3,4 3,3 4,1 3,9 4 4,4 4,6 4 4,3 4,5 2,8 3,6 4,5 3,7 16,1 10,9 2 4,4
28 1,3 13,1 5,8 5,2 7 5,3 11,3 2,8 7,5 9,4 8 9,1 13,3 9 13,6 3,6 3,7 20,5 9 10,9 5,5 2,7 2,8 4,1 3,2 2,8 3 7,4 0 3,8 5,2 4,5 4,4 4,3 4,2 5 4,8 4,9 5,3 5,5 4,9 5,2 5,4 3,4 4,2 5,1 3,9 12,2 9,5 2,6 5,3
29 3,1 12,2 4,8 4,2 6 4,3 10,3 1,8 6,5 8,4 7 8,1 12,3 8 12,6 2,6 2,7 19,5 8 9,9 4,9 3,2 3,3 4,6 3,7 3,3 3,5 6,8 3,8 0 4,6 3,9 3,8 3,7 3,6 4,4 4,2 4,3 4,7 4,9 4,3 4,6 4,8 3,9 4,7 5,6 3,6 16 10,8 3,1 4,7
30 4,9 10,9 3,6 2,2 1,5 4,6 4,2 3,5 3,8 7,1 5,5 7,3 6,1 3,7 5,8 4,9 5,8 10,3 4,6 3,5 4,4 3,2 3,3 2,5 3,7 3,3 3,5 6,3 5,2 4,3 0 3,4 3,3 3,2 3,1 3,9 3,7 3,8 4,2 4,4 3,8 4,1 4,3 3,9 4,7 5,6 3,8 19,2 10 3,1 4,2
31 3,6 11,3 2,6 1,2 0,5 3,6 3,2 2,5 2,8 6,1 4,5 6,3 5,1 2,7 4,8 3,9 4,8 9,3 3,6 2,5 0,9 1,6 3,8 0,9 2,1 2,2 1,9 6,6 6,2 5,7 1,1 0 0,1 2,1 0,1 0,5 0,9 1,2 1 0,9 0,4 0,7 0,9 3,2 3,9 4,3 2,1 17,5 8,3 1,5 1,9
32 3,5 11,2 2,5 1,1 0,4 3,5 3,1 2,4 2,7 6 4,4 6,2 5 2,6 4,7 3,8 4,7 9,2 3,5 2,4 1,3 1,7 1,8 1 2,2 1,8 2 3,2 2,8 1,1 0,2 0 0,1 0,1 0,7 0,6 0,7 1,1 1,3 0,6 0,9 1,1 2,4 3,2 4,1 2 17,4 8,2 1,6 1,1
33 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 1,4 1,8 1,9 1,1 2,3 1,9 2,1 3,3 4,4 2,9 1,3 0,3 0,2 0 0,3 0,8 0,7 0,8 1,2 1,5 0,7 1 1,2 2,5 3,3 4,2 1,9 17,3 8,1 1,7 1,2
34 6 11,2 2,6 1,2 0,5 3,6 3,2 2,5 2,8 6,1 4,5 6,3 5,1 2,7 4,8 3,9 4,8 9,3 3,6 2,5 0,7 3,8 3,8 1,9 2,1 2,2 4,1 6,6 4,3 5,7 0,8 2,3 2,2 2,5 0 2,8 1,3 0,1 1 1,6 2,7 3 3,2 3,2 3,9 4,3 2,8 18,2 9 1,8 3,6
35 6,3 11,5 2,9 1,5 0,8 3,9 3,5 2,8 3,1 6,4 4,8 6,6 5,4 3 5,1 4,2 5,1 9,6 3,9 2,8 0,9 4,1 4,1 2,2 2,4 2,5 4,4 6,9 4,2 6 1,1 2,6 2,5 2,8 0,3 0 3,3 0,3 1,3 1,9 3 3,3 3,5 3,5 4,2 4,6 2,6 18 8,8 2,1 3,9
36 6,5 11,7 3,1 1,7 1 4,1 3,7 3 3,3 6,6 5 6,8 5,6 3,2 5,3 4,4 5,3 9,8 4,1 3 0,6 4,3 4,3 2,4 2,6 2,7 4,6 7,1 5 6,2 1,1 2,8 2,7 3 0,5 3,3 0 0,5 1,5 2,1 3,2 3,5 3,7 3,7 4,4 4,8 2,4 17,8 8,6 2,3 4,1
37 6,1 10,9 2,7 1,3 0,6 3,7 3,3 2,6 2,9 6,2 4,6 6,4 5,2 2,8 4,9 4 4,9 9,4 3,7 2,6 0,5 3,9 3,9 2 2,2 2,3 4,2 6,7 4,8 5,8 0,9 2,4 2,3 2,6 0,7 2,9 1,4 0 1,1 1 2,8 3,1 3,3 3,3 4 4,4 2,5 17,9 8,7 1,9 3,7
38 5 10,4 3,6 2,2 1,5 4,6 4,2 3,5 3,8 7,1 5,5 7,3 6,1 3,7 5,8 4,9 5,8 10,3 4,6 3,5 1,2 1,7 1,8 1,9 2,2 1,8 2 2,9 4,9 4,3 1,1 1,2 1,1 1 0,1 1,7 0,5 0,6 0 1 1,6 1,9 2,1 1,9 4,9 5,8 2,9 18,3 9,1 1,6 1
39 4,6 11,5 3,8 2,4 1,7 4,8 4,4 3,7 4 7,3 5,7 7,5 6,3 3,9 6 5,1 6 10,5 4,8 3,7 1,1 1,7 1,8 1,8 2,2 1,8 2 2,9 5,3 2,8 2 2,2 2,1 2 1 2,7 0,4 0,5 0,9 0 2,6 2,9 3,1 1,8 4,5 5,4 2,7 18,1 8,9 1,6 0,9
40 4 10,6 3 1,6 0,9 4 3,6 2,9 3,2 6,5 4,9 6,7 5,5 3,1 5,2 4,3 5,2 9,7 4 2,9 2 1,9 2 2,7 2,4 2 2,2 3,1 5,5 3 3,5 0,7 0,6 0,5 2,5 1,2 1,3 1,4 1,8 1,6 0 0,3 0,5 2,7 5,4 6,3 2,5 17,9 8,7 1,8 1,8
41 5 14 3,3 1,9 1,2 4,3 3,9 3,2 3,5 6,8 5,2 7 5,8 3,4 5,5 4 12 10 4,3 3,2 2,6 1,5 1,6 3,3 2 1,6 1,8 2,7 4,9 2,6 3,6 0,5 0,4 0,3 2,6 1 1,9 2 2,4 2,2 0,9 0 1,4 3,3 5 5,9 2,8 18,2 9 1,4 2,4
42 4,6 11,3 3,5 2,1 1,4 4,5 4,1 3,4 3,7 7 5,4 7,2 6 3,6 5,7 4,5 5,7 10,2 4,5 3,4 2,7 1 1,1 2 1,5 1,1 1,3 2,2 5,2 2,1 4,2 1,7 1,6 1,5 3,2 2,2 2 2,1 2,5 2,3 2,1 2,4 0 2 5,9 6,8 3 18,4 9,2 0,9 2,5
43 3,3 14,4 13,8 12,1 2,9 6,1 3,7 5,3 7,5 5,4 8,2 8,9 8,9 6,6 8,8 3 3,2 7,4 15,2 6,4 2,9 3 3,1 2,2 3,5 3,1 3,3 4,2 5,4 4,1 3,6 1,9 1,8 1,7 2,6 2,4 2,2 2,3 2,7 2,5 2,3 2,6 2,8 0 5,5 2 2,4 19,2 9,5 2,9 2,7
44 4,1 15,2 14,6 12,9 3,7 6,9 4,5 6,1 8,3 6,2 9 9,7 9,7 7,4 9,6 3,8 4 8,2 16 7,2 3,2 4 4,1 3,9 4,5 4,1 4,3 5,2 3,4 5,1 3,9 2,2 2,1 2 2,9 2,7 2,5 2,6 3 2,8 2,6 2,9 3,1 0,8 0 0,9 0,5 15,1 8,6 3,9 3
45 5 16,1 15,5 13,8 4,6 7,8 5,4 7 9,2 7,1 9,9 10,6 10,6 8,3 10,5 4,7 4,9 9,1 16,9 8,1 3,7 2 2,1 4,4 2,5 2,1 2,3 3,2 3,9 3,1 4,4 2,7 2,6 2,5 3,4 3,2 3 3,1 3,5 3,3 3,1 3,4 3,6 0,2 0,8 0 1,4 16 8,2 1,9 3,5
46 3,8 15 1,1 3 3 1 5,9 2,1 4,9 3,6 1,9 6,8 7,5 6,4 8,4 0,4 0,7 15,5 6,5 7,5 3,1 2,5 3,2 3,8 3 2,6 2,8 3,7 3,9 3,6 3,8 2,1 2 1,9 2,8 2,6 2,4 2,5 2,9 2,7 2,5 2,8 3 2,4 0,5 1,4 0 17,2 7,9 2,4 2,9
47 13,2 27,2 19,5 13,2 23,6 15,9 20,3 14 18,7 21,2 19,4 25 25,4 22,3 22,6 14,6 14,5 27,1 24,3 24,2 18,5 14,9 15 16,1 15,4 15 15,2 16,1 9,5 16 19,2 17,5 17,4 17,3 18,2 18 17,8 17,9 18,3 18,1 17,9 18,2 18,4 19,2 1,3 2,2 17,2 0 25 14,8 18,3
48 12,4 14,9 7,4 8,6 8,6 10,3 11,6 11,1 6,2 9,7 7,3 7,4 5,6 9,6 13 20 9,6 17,5 8,2 9,3 9,7 9,8 10 10,2 9,8 10 10,9 2,6 10,8 10 8,3 8,2 8,1 9 8,8 8,6 8,7 9,1 8,9 8,7 9 9,2 10 1 1,9 7,9 25 0 9,6 9,1
49 2,5 13,6 13 11,3 2,1 5,3 2,9 4,5 6,7 4,6 7,4 8,1 8,1 5,8 8 2,2 2,4 6,6 14,4 5,6 2,5 0,7 0,8 1,5 1,2 0,8 1 1,9 2,6 1,8 3,2 1,5 1,4 1,3 2,2 2 1,8 1,9 2,3 2,1 1,9 2,2 2,4 3,2 1,8 2,7 2,4 14,2 10,6 0 2,3
50 6,9 11,3 3,1 1,7 1 4,1 3,7 3 3,3 6,6 5 6,8 5,6 3,2 5,3 4,4 5,3 9,8 4,1 3 0,5 2,3 4,3 1,4 2,6 2,7 2,6 4,5 6,7 3,4 1,3 0,6 0,5 0,4 0,3 1,1 0,4 0,6 0,9 0,7 1 1,3 1,5 1,2 4,4 4,8 2,9 16,2 9,1 2,3 0

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


123

Matrix jarak atau dalam hal ini Coi dan Coj yang merupakan jarak
asal tujuan Depot (o). Jadi Coi merupakan jarak depot ke lokasi i
dan Coj jarak

Matriks jarak ini sangat penting karena digunakan untuk penentuan


rute yang efektif dilihat dari segi jarak. Matriks ini nantinya
digunakan dasar untuk pencarian saving matrix jarak. Matriks jarak
antar zona didapat dari hasil survey mengikuti kendaraan angkutan
sampah. Saat mengikuti angkutan sampah mencatat jarak dengan
menggunakan speedometer dan untuk jarak antar zona yang tak
terlewati dicari menggunakan Google Maps yang sesuai dengan jalan
yang dapat dilalui oleh truk dan memilih jarak yang terpendek dari
semua pilihan rute yang diberikan Google Maps.

Dari tabel diatas 0 merupakan Depot atau bisa disebut dengan lokasi
pool garasi truk angkutan sampah. Zona 2 merupakan TPA
Tanjungrejo Kudus. Pada perhitungan dari mulai saving matrix antar
zona hingga optimasi rute menggunakan bantuan VBA (Visual Basic
Editor). Jadi harus memasukkan fungsi tujuan secara matematis
diubah menjadi bahasa pemrograman agar bisa dibaca oleh Visual
Basic Editor tersebut.

Hal yang terpenting dalam Visual Basic Editor ini yaitu cara agar data
bisa dibaca oleh program tersebut. VBA ini menggunakan fungsi
menu Macros pada Microsoft Excle.

Tahapan dalam pembuatan bahasa pemrograman sesuai metode


Clarke and Wright sebagai berikut ini :

1) Membuat dimensi data yang akan ditempatkan hasil dengan


memberikan jumlah kolom dan baris penempatan data.
2) Membuat Cost Symetric Matrix
3) Buat Proxy Orign / Origin Symetric matrix to column/vector (up-
down)

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


124

4) Buat Proxy Destination / Destination Symetric matrix to


column/vector (up-down)
5) Decending / mengurutkan hasil dari besar ke kecil. Dari yang
prioritas.
6) Buat rute dengan manual menggunakan rumus-rumus excle
Vlookup, IF. Hasil harus sequence sesuai dengan kendala-
kendala dalam fungsi pengangkutan ini.

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.14 Visual Basic Editor Dump Truck

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


125

Gambar diatas merupakan gambar Visual Basic Editor yang telah


dimasukkan data agar bisa dibaca sesuai dengan langkah diatas.
Secara lengkap pemasukkan bahasa pemrograman di Visual Basic
Editor dimasukkan ke dalam lampiran.

Dibawah ini merupakan hasil saving matrix dari hasil Visual Basic
Editor yang telah berhasil dibaca. Contoh saving matrix pada Sij 2-1

yaitu saving matrix asal 2 ke 1 :

Sij2-1 = Coi2+Coj1- Cij2-1

= 5,3 + 15 – 13

= 7,3

Saving matrix merupakan matrix penghematan jarak antar zona.


Dikatakan matrix penghematan karena model penghematan ini
kendaraan pengangkutan mulai dari asal Depot menuju ke zona 1
maupun asal Depot menuju ke zona 2 lebih jauh jaraknya
dibandingkan dengan Depot menuju ke zona 2 lalu diteruskan ke
zona 1. Hal ini akan terjadi efisiensi dari segi jarak yang akan
berimbas ke biaya bbm yang penggunaannya lebih murah.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


126

Tabel 5.32 Saving Matrix Dump Truck

Sij 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 30,1 7 7,3 11,3 5,9 17,6 4,2 12,2 6 7,1 15,1 18,7 16,3 20 2,8 11,1 27,9 15,1 17,3 8,7 5,3 5,3 6,7 4,3 5,1 5,5 0,2 3,3 6 9,1 8,5 8,5 8,5 9,1 8,5 8,7 8,7 9,7 8,2 8,5 7,1 8,5 5,3 5,3 5,3 7,1 1,1 12,6 5,3 8,7
2 7,3 10,3 6,3 7,4 7,7 10,1 3,7 2,1 8,3 8,5 8,3 11,7 7,4 8,7 5,1 4,5 10 8 7,4 6,8 -5 -5 -3,6 -6 -5,2 -5 6 0,8 3,6 7,2 6,6 6,6 6,6 7,2 6,6 6,8 6,8 6,9 6,3 6,6 6,3 6,6 -5 -5 -5 9,5 -1,3 10 -5 6,8
3 8 6,5 9,3 8,6 7,3 11,9 4,9 7,4 6,6 6,8 7 10,3 8,2 10,8 3,5 3,6 13,2 7,3 10,1 7,8 -4,1 -4,1 -2,7 -5,1 -4,3 -4,1 3,4 0,8 3,6 8,2 7,6 7,6 7,6 8,2 7,6 7,8 7,8 7,9 7,3 7,6 7,3 7,6 -4,1 -4,1 -4,1 9,1 2,2 8,4 -4,1 7,8
4 10,7 7,2 7,7 12,5 7,8 13,5 4 8,8 7 7,2 11,6 13,8 12 13,4 2,9 2,1 15,8 11,4 13 9,9 6,7 6,7 8,1 5,7 6,5 6,7 3,4 0,8 3,6 8 7,4 7,4 7,4 8 7,4 9,9 9,9 10 9,4 7,4 7,1 7,4 6,7 6,7 6,7 9,6 -4,4 9,8 6,7 9,9
5 5,8 8 5,5 7,3 9,6 8,7 4 5,9 9,1 9,4 5,6 9,1 5,9 8,5 6,5 6,3 8,3 5,8 6,7 5,8 2,1 2,1 3,5 1,1 1,9 2,1 3,4 0,8 3,6 6,2 5,6 5,6 5,6 6,2 5,6 5,8 5,8 5,9 5,3 5,6 5,3 5,6 2,1 2,1 2,1 9,4 2,1 6,9 2,1 5,8
6 14,9 7,8 9,4 11,4 6,1 19 4,6 9,8 6,7 7 12,2 15 13,7 17,6 2,6 2,4 17,7 12,7 15,7 10,1 8,1 8,1 9,5 7,1 7,9 8,1 3,4 0,8 3,6 10,5 9,9 9,9 9,9 10,5 9,9 10,1 10,1 10,2 9,6 9,9 9,6 9,9 8,1 8,1 8,1 7,9 1,1 9 8,1 10,1
7 2,1 4 5 4,7 4 6,4 4,6 3,1 0,2 4,4 3,9 7,5 3,8 6,7 2,4 1,7 9,1 4,2 6,3 2,4 0,6 0,6 2 -0,4 0,4 0,6 3,4 0,8 3,6 2,8 2,2 2,2 2,2 2,8 2,2 2,4 2,4 2,5 1,9 2,2 1,9 2,2 0,6 0,6 0,6 5,8 1,5 3,6 0,6 2,4
8 12,1 8,3 7,5 5,6 5,9 12,8 4,1 14 7,6 8,8 13,3 16,8 10,8 12 3,7 2,8 14 13,4 14,3 8,6 3,6 3,6 5 2,6 3,4 3,6 3,4 0,8 3,6 9 8,4 8,4 8,4 9 8,4 8,6 8,6 8,7 8,1 8,4 8,1 8,4 3,6 3,6 3,6 7,7 1,5 13,2 3,6 8,6
9 5,8 9,1 6,7 7,1 9,1 9,7 0,2 7,6 17,8 13,5 7,1 10,8 7,2 9,7 3,7 4,9 9,8 7,2 8,5 7,2 7,1 7,1 8,5 6,1 6,9 7,1 3,4 0,8 3,6 7,6 7 7 7 7,6 7 7,2 7,2 7,3 6,7 7 6,7 7 7,1 7,1 7,1 10,9 0,9 11,6 7,1 7,2
10 7 9,2 6,9 7,7 9,3 10,1 4,3 8,5 13,4 15 8,2 11,8 5,7 9,9 6,3 6,7 12,3 8,3 9,2 7,4 2,9 2,9 4,3 1,9 2,7 2,9 3,4 0,8 3,6 7,8 7,2 7,2 7,2 7,8 7,2 7,4 7,4 7,5 6,9 7,2 6,9 7,2 2,9 2,9 2,9 11,1 1,3 12,6 2,9 7,4
11 15 8,6 7,1 12,1 5,6 14,8 3,9 13,3 7,1 8,2 17,2 19,6 13,8 14,9 3,1 2,4 17,3 16,1 17,3 6,7 3,3 3,3 4,7 2,3 3,1 3,3 3,4 0,8 3,6 7,1 6,5 6,5 6,5 7,1 6,5 6,7 6,7 6,8 6,2 6,5 6,2 6,5 3,3 3,3 3,3 7,4 -3,2 13,6 3,3 6,7
12 21,6 15 13,4 17,3 12,1 20,6 10,4 19,8 13,8 14,8 22,6 28,6 23,3 21,5 9,8 9 23,9 22,5 23,2 15,1 9,5 9,5 10,9 8,5 9,3 9,5 3,4 0,8 3,6 15,5 14,9 14,9 14,9 15,5 14,9 15,1 15,1 15,2 14,6 14,9 14,6 14,9 9,5 9,5 9,5 13,9 3,6 22,6 9,5 15,1
13 16,1 7,6 8,2 12,4 5,9 16,2 3,7 10,7 6,8 5,6 6,7 17,9 16,9 17,1 3,2 2,1 19,5 14,3 16,3 10,1 4,6 4,6 6 3,6 4,4 4,6 3,4 0,8 3,6 10,5 9,9 9,9 9,9 10,5 9,9 10,1 10,1 10,2 9,6 9,9 9,6 9,9 4,6 4,6 4,6 7,7 -0,7 11,2 4,6 10,1
14 19,1 7,5 7,9 11,2 5,2 17,5 2,7 9,3 7 7,2 12,2 15,8 14,5 23,5 2,8 2,6 22,3 12 14,9 10,3 4,2 4,2 5,6 3,2 4 4,2 3,4 0,8 3,6 10,7 10,1 10,1 10,1 10,7 10,1 10,3 10,3 10,4 9,8 10,1 9,8 10,1 4,2 4,2 4,2 7 1 9,8 4,2 9,9
15 2,3 5,4 1,5 3,4 6,5 5,2 2,4 3,7 3,7 6,3 3,1 6,8 3,3 5,5 6,2 4,6 3,8 2,3 3,2 2,1 3,7 3,7 5,1 2,7 3,5 3,7 3,4 0,8 3,6 2,5 1,9 1,9 1,9 2,5 1,9 2,1 2,1 2,2 1,6 1,9 1,6 1,9 3,7 3,7 3,7 8,3 1,7 -4,5 3,7 2,1
16 11 4,5 3,7 2,6 6,3 5 1,7 2,8 4,9 6,7 2,4 6 1,7 6,8 -4,7 6,4 3,9 1,4 2,3 -2,7 3,6 3,6 5 2,6 3,4 3,6 3,4 0,8 3,6 -2,3 -2,9 -2,9 -2,9 -2,3 -2,9 -2,7 -2,7 -2,6 -3,2 -2,9 -3,2 -2,9 3,6 3,6 3,6 8,1 1,9 6 3,6 -2,7
17 27,8 9,9 11,1 16,3 7,9 20,3 9,1 14 9,2 12,3 17,3 20,9 19,6 24 3,8 3,9 40 15,3 17,3 15,1 14,2 14,2 15,6 13,2 14 14,2 3,4 0,8 3,6 15,5 14,9 14,9 14,9 15,5 14,9 15,1 15,1 15,2 14,6 14,9 14,6 14,9 14,2 14,2 14,2 9,7 6,1 14,9 14,2 14,5
18 15,6 8,3 7,4 11,9 5,8 15,3 4,2 13,4 7,2 8,3 16,1 19,5 14,4 14,7 2,3 1,4 15,3 17 17,5 8,6 -5,9 -5,9 -4,5 -6,9 -6,1 -5,9 3,4 0,8 3,6 9 8,4 8,4 8,4 9 8,4 8,6 8,6 8,7 8,1 8,4 8,1 8,4 -5,9 -5,9 -5,9 7,6 -2,6 12,7 -5,9 8,6
19 15,2 7,2 6,9 9,8 9,6 10,5 7,6 8,8 14 4,9 8,1 19,3 13,7 18,8 5,4 1,1 16,9 15,3 18,6 9,4 3,6 3,6 5 2,6 3,4 3,6 3,4 0,8 3,6 9,8 9,2 9,2 9,2 9,8 9,2 9,4 9,4 9,5 8,9 9,2 8,9 9,2 3,6 3,6 3,6 11,4 -2,8 11,6 3,6 9,4
20 10,2 8,7 9,5 12 7,2 13,6 5,8 10,2 8,8 9 8,3 13,7 11,8 14,3 5,2 4,4 16,7 10,9 13,9 11,8 5,1 5,2 7,7 6,3 6,7 6,8 1,6 1,1 3,4 10,3 7,3 7,3 6,9 10,3 7,3 9,1 10,6 10 9,7 7,3 6,9 7,3 6,4 6,5 7 9 3,5 9,8 7 7,3
21 3,9 -5,2 -4,1 6,9 2 10,4 0,3 2,8 6,8 2,6 3 7,2 5,2 7,6 3,4 3,3 15,9 -3,4 7,3 4,9 5,5 4,1 5,2 4 4,5 5,1 2,5 1,5 2,4 5 4,8 4,8 4,8 5,4 4,8 4,9 4,9 5 4,4 4,8 3,5 4,8 5,7 5,9 5,9 4 1,5 5,3 4,9 4,9
22 3,9 -5,2 -4,1 6,9 2 10,4 0,3 2,8 6,8 2,6 3 7,2 5,2 7,6 3,4 3,3 15,9 -3,4 7,3 5,3 5,5 5,7 5,5 2,1 5,4 5,5 2,5 1,2 4,6 5,8 5,2 5,2 5,2 5,8 5,2 5,3 5,3 5,4 4,8 5,2 4,9 5,2 5,5 5,5 5,5 5,1 0,9 5,3 5,5 5,3
23 5,3 -3,8 -2,7 8,3 3,4 11,8 1,7 4,2 8,2 4 4,4 8,6 6,6 9 4,8 4,7 17,3 -2 8,7 6,9 5,3 5,3 6,9 3,7 5,2 3,4 3,6 -1,6 4,4 7 6,4 6,4 6,4 7 6,4 6,9 6,9 7 6,4 6,4 6,1 6,4 5,3 5,3 5,3 5,1 0,4 5,7 5,3 6,9
24 2,9 -6,2 -5,1 5,9 1 9,4 -0,7 1,8 5,8 1,6 2 6,2 4,2 6,6 2,4 2,3 14,9 -4,4 6,3 5,4 4,1 4,1 4,1 4,5 4 4,1 0,6 0,2 3,2 5,5 4,9 4,9 4,9 5,5 4,9 5,4 4,4 5,5 4,9 4,9 4,6 4,9 4,1 4,1 4,1 4,7 -0,1 4,3 4,1 5,4
25 3,7 -5,4 -4,3 6,7 1,8 10,2 0,1 2,6 6,6 2,4 2,8 7 5 7,4 3,2 3,1 15,7 -3,6 7,1 5,1 5 5 5 4 5,5 5 2,5 1,7 4,7 5,2 4,6 4,6 4,6 5,2 4,6 5,1 5,1 5,2 4,6 4,6 4,3 4,6 5 5 5 5,6 0,8 5,2 5 5,1
26 4,1 -5 -3,9 7,1 2,2 10,6 0,5 3 7 2,8 3,2 7,4 5,4 7,8 3,6 3,5 16,1 -3,2 7,5 5,1 5,1 5,1 5,1 4,1 5 5,7 3,8 1 4,2 5,2 4,6 4,6 4,6 5,2 4,6 5,1 5,1 5,2 4,6 4,6 4,3 4,6 5,1 5,1 5,1 5,5 0,7 5,1 5,1 5,1
27 0,1 6,3 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 2,7 3 3 2,3 2 2,9 4,1 -2,1 0,1 2,1 2,8 2,2 2,2 2,2 2,8 2,2 2,7 2,7 2,8 2,2 2,2 1,9 2,2 3 3 3 4,1 -0,7 3,7 3 2,7
28 3,2 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,9 1,5 1,5 0,8 0,5 1,4 1,3 -3,9 2,6 0,6 1 0,4 0,4 0,4 1 0,4 0,9 0,9 1 0,4 0,4 0,1 0,4 1,5 1,5 1,5 3 2,3 4,2 1,5 0,9
29 5,9 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,3 2,8 2,8 2,1 1,8 2,7 2,6 -1,5 0,6 6,2 3,4 2,8 2,8 2,8 3,4 2,8 3,3 3,3 3,4 2,8 2,8 2,5 2,8 2,8 2,8 2,8 5,1 0,3 4,7 2,8 3,3
30 9 6,6 7,4 9,9 5,1 11,5 3,7 8,1 6,7 6,9 6,2 11,6 9,7 12,2 3,1 2,3 14,6 8,8 11,8 5,6 4,6 4,6 6 3,6 4,5 4,4 0,8 1 3,7 9,8 5,1 5,1 5,1 5,7 5,1 5,6 5,6 5,7 5,1 5,1 4,8 5,1 4,6 4,6 4,6 6,7 -1,1 7,3 4,6 5,6
31 7,3 6,3 7,1 9,6 4,8 11,2 3,4 7,8 6,4 6,6 5,9 11,3 9,4 11,9 2,8 2 14,3 8,5 11,5 7,8 4,9 2,8 6,3 3,9 4,3 4,7 -0,8 -1,3 1 7,4 7,2 7 4,9 7,4 7,2 7,1 6,9 7,6 7,3 7,2 6,9 7,2 4 4,1 4,6 7,1 -0,7 7,7 4,9 6,6
32 7,3 6,3 7,1 9,6 4,8 11,2 3,4 7,8 6,4 6,6 5,9 11,3 9,4 11,9 2,8 2 14,3 8,5 11,5 7,3 4,7 4,7 6,1 3,7 4,6 4,5 2,5 4,8 3,8 7,3 6,9 7 6,8 7,3 6,9 7,3 7,3 7,4 6,8 6,9 6,6 6,9 4,7 4,7 4,7 7,1 -0,7 7,7 4,7 7,3
33 15 5,3 4,7 6,5 4,8 10,8 2,3 7 8,9 7,5 8,6 12,8 8,5 13,1 3,1 3,2 20 8,5 10,4 7,1 4,5 4,5 5,9 3,5 4,4 4,3 2,3 0,3 3,6 7 6,7 6,7 6,8 7 6,7 7,1 7,1 7,2 6,5 6,7 6,4 6,7 4,5 4,5 4,5 7,1 -0,7 7,7 4,5 7,1
34 9,8 8,7 9,5 12 7,2 13,6 5,8 10,2 8,8 9 8,3 13,7 11,8 14,3 5,2 4,4 16,7 10,9 13,9 10,4 5,1 5,2 7,7 6,3 6,7 4,9 1,6 3 3,4 10,1 7,3 7,3 6,9 9,9 7,3 9,1 10,4 10 9 7,3 7 7,3 6,4 6,5 7 8,8 1 9,4 7 7,3
35 9,8 8,7 9,5 12 7,2 13,6 5,8 10,2 8,8 9 8,3 13,7 11,8 14,3 5,2 4,4 16,7 10,9 13,9 10,5 5,1 5,2 7,7 6,3 6,7 4,9 1,6 3,4 3,4 10,1 7,3 7,3 6,9 9,9 10,4 7,4 10,5 10 9 7,3 7 7,3 6,4 6,5 7 9,3 1,5 9,9 7 7,3
36 9,8 8,7 9,5 12 7,2 13,6 5,8 10,2 8,8 9 8,3 13,7 11,8 14,3 5,2 4,4 16,7 10,9 13,9 11 5,1 5,2 7,7 6,3 6,7 4,9 1,6 2,8 3,4 10,3 7,3 7,3 6,9 9,9 7,3 10,9 10,5 10 9 7,3 7 7,3 6,4 6,5 7 9,7 1,9 10,3 7 7,3
37 10,2 8,7 9,5 12 7,2 13,6 5,8 10,2 8,8 9 8,3 13,7 11,8 14,3 5,2 4,4 16,7 10,9 13,9 10,7 5,1 5,2 7,7 6,3 6,7 4,9 1,6 2,6 3,4 10,1 7,3 7,3 6,9 9,3 7,3 9,1 10,6 10 9,7 7,3 7 7,3 6,4 6,5 7 9,2 1,4 9,8 7 7,3
38 9,6 6,7 7,5 10 5,2 11,6 3,8 8,2 6,8 7 6,3 11,7 9,8 12,3 3,2 2,4 14,7 8,9 11,9 8,9 6,2 6,2 6,7 5,2 6,1 6 4,3 1,4 3,8 8,8 7,4 7,4 7,4 8,8 7,4 8,9 8,9 10 8,6 7,4 7,1 7,4 6,7 4,5 4,5 7,7 -0,1 8,3 6,2 8,9
39 8,1 6,1 6,9 9,4 4,6 11 3,2 7,6 6,2 6,4 5,7 11,1 9,2 11,7 2,6 1,8 14,1 8,3 11,3 8,6 5,8 5,8 6,4 4,8 5,7 5,6 3,9 0,6 4,9 7,5 6 6 6 7,5 6 8,6 8,6 8,7 9,2 6 5,7 6 6,4 4,5 4,5 7,5 -0,3 8,1 5,8 8,6
40 8,4 6,3 7,1 9,6 4,8 11,2 3,4 7,8 6,4 6,6 5,9 11,3 9,4 11,9 2,8 2 14,3 8,5 11,5 7,1 5 5 4,9 4 4,9 4,8 3,1 -0,2 4,1 5,4 6,9 6,9 6,9 5,4 6,9 7,1 7,1 7,2 7 8 7,7 8 4,9 3 3 7,1 -0,7 7,7 5 7,1
41 6 7 7,8 10,3 5,5 11,9 4,1 8,5 7,1 7,3 6,6 12 10,1 12,6 4,1 -3,8 15 9,2 12,2 7,5 6,4 6,4 5,3 5,4 6,3 6,2 4,5 1,4 5,5 6,3 8,1 8,1 8,1 6,3 8,1 7,5 7,5 7,6 7,4 8,1 9 8,1 5,3 4,4 4,4 7,8 0 8,4 6,4 7,5
42 8,3 6,4 7,2 9,7 4,9 11,3 3,5 7,9 6,5 6,7 6 11,4 9,5 12 3,2 2,1 14,4 8,6 11,6 7 6,5 6,5 6,2 5,5 6,4 6,3 4,6 0,7 5,6 5,3 6,5 6,5 6,5 5,3 6,5 7 7 7,1 6,9 6,5 6,2 9,1 6,2 3,1 3,1 7,2 -0,6 7,8 6,5 7
43 3,9 -5,2 -4,1 6,9 2 10,4 0,3 2,8 6,8 2,6 3 7,2 5,2 7,6 3,4 3,3 15,9 -3,4 7,3 5,5 3,2 3,2 4,7 2,2 3,1 3 1,3 -0,8 2,3 4,6 5 5 5 4,6 5 5,5 5,5 5,6 5,4 5 4,7 5 6,9 2,2 6,6 6,5 -2,7 6,2 3,2 5,5
44 3,9 -5,2 -4,1 6,9 2 10,4 0,3 2,8 6,8 2,6 3 7,2 5,2 7,6 3,4 3,3 15,9 -3,4 7,3 6 3 3 3,8 2 2,9 2,8 1,1 2 2,1 5,1 5,5 5,5 5,5 5,1 5,5 6 6 6,1 5,9 5,5 5,2 5,5 6,9 8,5 8,5 9,2 2,2 7,9 3 6
45 3,9 -5,2 -4,1 6,9 2 10,4 0,3 2,8 6,8 2,6 3 7,2 5,2 7,6 3,4 3,3 15,9 -3,4 7,3 6,4 5,9 5,9 4,2 4,9 5,8 5,7 4 2,4 5 5,5 5,9 5,9 5,9 5,5 5,9 6,4 6,4 6,5 6,3 5,9 5,6 5,9 8,4 8,6 10,3 9,2 2,2 9,2 5,9 6,4
46 3,8 8 5,5 7,3 7,6 8,7 4 5,9 9,1 9,4 5,6 9,1 5,9 8,5 6,5 6,3 8,3 5,8 6,7 5,8 4,2 3,6 3,6 3,2 4,1 4 2,3 1,2 3,3 4,9 5,3 5,3 5,3 4,9 5,3 5,8 5,8 5,9 5,7 5,3 5 5,3 5 7,7 7,7 9,4 -0,2 8,3 4,2 5,8
47 1 -1 4,7 -3,9 2,1 3,7 1,5 1,5 0,9 1,3 -3,2 0,6 -0,6 3,7 1,7 1,9 6,1 -2,6 -0,6 -0,2 1,2 1,2 0,7 0,2 1,1 1 -0,7 5 0,3 -1,1 -0,7 -0,7 -0,7 -1,1 -0,7 -0,2 -0,2 -0,1 -0,3 -0,7 -1 -0,7 -2,4 16,3 16,3 1,6 26,4 0,6 1,2 -0,2
48 12,5 10,3 8,5 10,3 6,9 11,6 3,6 13,2 11,6 12,6 13,6 19,6 11,3 12,5 -4,5 6 14,9 12,7 22,8 8,2 5,6 5,6 6 4,6 5,5 5,4 3,7 11,1 4,7 7,3 7,7 7,7 7,7 7,3 7,7 8,2 8,2 8,3 8,1 7,7 7,4 7,7 6 15,8 15,8 10,1 0,6 24,8 5,6 8,2
49 3,9 -5,2 -4,1 6,9 2 10,4 0,3 2,8 6,8 2,6 3 7,2 5,2 7,6 3,4 3,3 15,9 -3,4 7,3 5,1 4,7 4,7 4,6 3,7 4,6 4,5 2,8 1,2 3,8 4,2 4,6 4,6 4,6 4,2 4,6 5,1 5,1 5,2 5 4,6 4,3 4,6 2,9 5,1 5,1 5,7 1,5 4,3 5,3 5,1
50 10,6 9,1 9,9 12,4 7,6 14 6,2 10,6 9,2 9,4 8,7 14,1 12,2 14,7 5,6 4,8 17,1 11,3 14,3 11,5 7,5 5,6 9,1 6,7 7,1 7,3 4,6 1,5 6,6 10,5 9,9 9,9 9,9 10,5 9,9 10,9 10,8 11 10,8 9,9 9,6 9,9 9,3 6,9 7,4 9,6 3,9 10,2 7,4 11,8

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


127

Tabel 5.33 Proxy Orign

Proxy origin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 0
2 1 0
3 1 2 0
4 1 2 3 0
5 1 2 3 4 0
6 1 2 3 4 5 0
7 1 2 3 4 5 6 0
8 1 2 3 4 5 6 7 0
9 1 2 3 4 5 6 7 8 0
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0
13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0
14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 0
15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 0
16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0
17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 0
18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 0
19 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 0
20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 0
21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0
22 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 0
23 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 0
24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 0
25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 0
26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 0
27 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 0
28 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 0
29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 0
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 0
31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0
32 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 0
33 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 0
34 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 0
35 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 0
36 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 0
37 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 0
38 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 0
39 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 0
40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 0
41 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 0
42 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 0
43 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 0
44 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 0
45 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 0
46 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 0
47 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 0
48 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 0
49 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 0
50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 0

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


128

Tabel 5.34 Proxy Destination

Proxy destination 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 0
2 2 0
3 3 3 0
4 4 4 4 0
5 5 5 5 5 0
6 6 6 6 6 6 0
7 7 7 7 7 7 7 0
8 8 8 8 8 8 8 8 0
9 9 9 9 9 9 9 9 9 0
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0
11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 0
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 0
13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 0
14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 0
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 0
16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 0
17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 0
18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 0
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 0
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 0
22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 0
23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 0
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 0
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 0
26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 0
27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 0
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 0
29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 29 0
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 0
31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 0
32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 0
33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 0
34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 0
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 0
36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 0
37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 0
38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 0
39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 0
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 0
41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 0
42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 0
43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 0
44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 0
45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 0
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 0
47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 0
48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 0
49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 0
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


129

Hasil yang telah ditampilkan oleh VBA diolah secara manual


menggunakan rumus exle Vlookup dan IF. Hasil yang telah terurutkan
diterapkan sesuai kapasitas kendaraan yang ada.Hasil dari VRP
sebanyak 20 kendaraan.

Hasil dari rute yang efektif dan efisien dapat dilihat pada tabel ini :

Tabel 5.35 Hasil Rute Pengangkutan Sampah Efektif dan Efisien Sesuai
Metode VRP

RUTE JARAK JARAK


RENCANA NO TEMPUH RUTE RENCANA TEMPUH NO KAPASITAS JARAK TEMPUH
No RIT 1 KENDARAAN KAPASITAS(m3) (km) RIT 2 NO KENDARAAN KAPASITAS(m3) (km) RIT 3 KENDARAAN (m3) (km)
1 0-2-1 1,2,3 24 18.3 1-3-1 1 8 24.1 1-31-4-1-0 1 8 36.1
2 0-3-1 4,5,6 24 16.3 1-4-1 2,3,4 24 20.6 1-2-15-26-1-0 2 8 47.5
3 0-4-1 7 8 16.8 1-5-1 5 8 18.8 1-39-3-1-0 3 8 40.5
4 0-5-1 8 8 18.8 1-6-1 6.7 16 16.6 1-8-13-5-1-0 4 8 51
5 0-6-1 9 8 19.1 1-7-1 8,9,10 24 4.6 1-5-20-1-0 5 8 24
6 0-7-1 10 8 15.5 1-15-1 11 8 31.2 1-25-22-1-0 6 8 55
7 0-12-1 11 8 22 1-20-1 12.13 16 23 1-21-22-16-1-0 7 8 28.1
8 0-19-1 12 8 18.4 1-50-26-1 14 8 27.5 1-30-46-1-0 8 7.6 44.8

1-14-17-37-34-
9 0-20-1 13 8 16.6 1 15 8 37.6 1-18-5-1-0 9 8 45.1
10 0-21-1 14 8 16.6 1-11-12-41-1 16 8 15.6 1-7-33-1-0 10 7.5 35.2
11 0-22-1 15 8 16.8 1-19-40-48-1-0 17 8 49.9
12 0-27-1 16 8 19.3 1-44-47-45-1-0 18 7.9 47.5
1-38-36-24-27-
23-43-42-34-1-
13 0-29-1 17 8 15.3 0 19 8 54.4
14 0-32-1 18 8 14.7 1-28-49-1-0 20 7.9 43.4
15 0-47-1 19 8 40.4
16 0-9-10-35-1 20 8 27.7

JUMLAH 160 312.6 159.8 414.8 79.1 407.3

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel diatas menunjukkan jumlah jarak tempuh pada ritasi pertama


sepanjang 312,6 km, ritasi kedua sebesar 414,8 km dan ritasi ketiga
sepanjang 407,3 km jadi total panjangnya 806,5 km.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


130

Tabel 5.36 Matrix Biaya BBM Pengangkutan Sampah Menggunakan Dump Truck

o/d 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0 0 12875 4549 4034 5579 4120 9270 1974 6008 7639 6438 7382 10987 7296 11244 2661 2747 17167 7296 8927 4378 2489 2575 3090 2060 2489 2575 1888 1116 2661 4206 3090 3004 2918 3348 3519 3777 3863 4292 3948 3433 3433 3863 3090 3777 4549 4807 11330 10643 2403 4206
1 12961 0 11502 10729 8841 12017 7124 11330 8498 15450 13304 7382 7897 6266 7038 13218 6180 6180 7296 7038 9871 10901 10987 10300 11330 11073 10815 14678 11244 10472 9356 8755 8669 8583 8498 9184 9270 9356 8927 9871 9098 10300 9528 11502 12188 12961 11673 23347 12789 10815 9699
2 4292 11158 0 2918 3519 1803 4893 3090 8498 4807 3433 4549 5236 5236 8068 2575 3176 12875 4721 6867 2833 11073 11158 10472 11502 11244 11158 1030 4721 3863 2318 1717 1631 1545 1459 2146 2232 2318 2661 2833 2060 2318 2489 11673 12360 13133 944 16738 6352 10987 2661
3 3948 9957 2918 0 2146 1803 3004 1717 3605 5923 4549 5322 6094 4206 5923 3605 3605 9785 4978 4206 1631 9957 10043 9356 10386 10128 10043 2918 4378 3519 1116 515 429 343 258 944 1030 1116 1459 1631 858 1116 1288 10558 11244 12017 944 13390 7382 9871 1459
4 5150 8841 3519 2575 0 2575 2833 3691 3605 6781 5408 2575 4292 2146 4893 5322 6094 8755 2661 2918 1030 1888 1974 1288 2318 2060 1974 4120 5579 4721 2489 1888 1803 1717 1631 2318 429 515 858 1030 2232 2489 2661 2489 3176 3948 1717 20257 7382 1803 858
5 4120 12017 1803 3433 3433 0 5923 2661 5064 3948 2489 6695 7296 6352 8068 1202 1459 14163 6438 7296 3519 4807 4893 4206 5236 4978 4893 3090 4549 3691 3004 2403 2318 2232 2146 2833 2918 3004 3348 3519 2747 3004 3176 5408 6094 6867 858 13648 8841 4721 3348
6 7038 7124 4893 3004 2833 5923 0 5064 4635 8927 7468 3948 5150 2575 3176 7468 7725 9013 3433 2489 2747 2575 2661 1974 3004 2747 2661 6008 7468 6609 2232 1631 1545 1459 1373 2060 2146 2232 2575 2747 1974 2232 2403 3176 3863 4635 5064 17424 9957 2489 2575
7 1974 13047 3090 1717 3519 2661 5751 0 5322 9442 4635 6008 6523 6008 7468 2575 3262 11330 5665 5493 4292 3948 4034 3348 4378 4120 4034 944 2403 1545 3777 3176 3090 3004 2918 3605 3691 3777 4120 4292 3519 3777 3948 4549 5236 6008 1803 12017 9528 3863 4120
8 6008 8498 3433 3605 6781 5064 4292 4463 0 7124 4893 1974 2575 4034 6953 5493 6352 11158 1803 2661 3004 5408 5493 4807 5837 5579 5493 4978 6438 5579 2489 1888 1803 1717 1631 2318 2403 2489 2833 3004 2232 2489 2661 6008 6695 7468 4206 16051 5322 5322 2833
9 7639 15536 4378 5923 7124 3948 8583 9442 7124 0 2489 8927 9356 8755 10558 7124 6180 16394 8755 9270 5837 4034 4120 3433 4463 4206 4120 6609 8068 7210 5322 4721 4635 4549 4463 5150 5236 5322 5665 5837 5064 5322 5493 4635 5322 6094 3090 18197 8326 3948 5665
10 6438 13304 3090 4549 5408 2575 7038 4721 5150 2575 0 6781 7296 8841 9184 3691 3433 13047 6609 7468 4463 6438 6523 5837 6867 6609 6523 5408 6867 6008 3948 3348 3262 3176 3090 3777 3863 3948 4292 4463 3691 3948 4120 7038 7725 8498 1717 16652 6266 6352 4292
11 7382 7382 4549 5322 2575 6695 3948 6008 1974 8927 6781 0 1545 2833 5837 7382 8068 9699 858 1459 6008 7038 7124 6438 7468 7210 7124 6352 7811 6953 5493 4893 4807 4721 4635 5322 5408 5493 5837 6008 5236 5493 5665 7639 8326 9098 5837 21458 6352 6953 5837
12 13562 7897 5236 6094 4292 7296 5150 6609 2575 9356 7296 1545 0 858 6352 7811 8583 10214 1545 2575 4978 7897 7983 7296 8326 8068 7983 12532 13991 13133 4463 3863 3777 3691 3605 4292 4378 4463 4807 4978 4206 4463 4635 8498 9184 9957 6438 21802 4807 7811 4807
13 7210 6266 5236 4206 2146 6266 2575 6008 4034 9013 8841 8841 2833 0 3777 7124 8154 7639 2232 2146 2918 5751 5837 5150 6180 5923 5837 6180 7639 6781 2403 1803 1717 1631 1545 2232 2318 2403 2747 2918 2146 2403 2575 6352 7038 7811 5408 19141 8240 5665 2747
14 8927 5408 7038 6180 4893 8583 3176 8583 6953 10558 9184 5837 6352 3777 0 9184 9442 6953 5923 5064 4463 7811 7897 7210 8240 7983 7897 7897 9356 8498 3948 3348 3262 3176 3090 3777 3863 3948 4292 4463 3691 3948 4120 8412 9098 9871 7725 19398 11158 7725 4635
15 2661 13562 2575 5408 5322 1202 7468 2575 5493 7124 3691 7382 7811 7124 9184 0 1459 16566 7983 8841 5236 1974 2060 1373 2403 2146 2060 1631 3090 2232 4721 4120 4034 3948 3863 4549 4635 4721 5064 5236 4463 4721 4893 2575 3262 4034 343 12532 17167 1888 5064
16 2747 6180 3433 3605 6094 1459 7725 3262 6352 6180 3433 8068 8583 8583 8154 9442 0 16566 8841 9699 9442 2146 2232 1545 2575 2318 2232 1717 3176 2318 8927 8326 8240 8154 8068 8755 8841 8927 9270 9442 8669 8927 9098 2747 3433 4206 601 12446 8240 2060 9270
17 17167 6180 13218 11673 8755 14506 9013 11330 11158 16909 13047 9699 10214 7639 7811 16566 16566 0 11330 11244 8583 7468 7553 6867 7897 7639 7553 16137 17596 16738 8068 7468 7382 7296 7210 7897 7983 8068 8412 8583 7811 8068 8240 8068 8755 9528 13648 23261 15021 7382 8927
18 7296 6781 4721 4978 2661 6438 3433 5665 1803 8755 6609 858 1545 2232 5923 7983 8841 11330 0 1202 4292 14849 14935 14248 15278 15021 14935 6266 7725 6867 3777 3176 3090 3004 2918 3605 3691 3777 4120 4292 3519 3777 3948 15450 16137 16909 5579 20858 7038 14763 4120
19 7038 6867 5408 5150 4206 2918 7296 2489 5493 2661 9270 7468 1459 2575 2146 5064 8841 9699 1202 0 3348 6438 6523 5837 6867 6609 6523 6008 7468 6609 2833 2232 2146 2060 1974 2661 2747 2833 3176 3348 2575 2833 3004 7038 7725 8498 2060 20772 7725 6352 3176
20 5751 9871 2833 1631 1030 3691 3348 2747 3004 5837 4463 6008 4978 2918 4721 3948 4721 8583 3691 2747 0 3863 3863 2232 2403 2489 2489 6266 5923 5493 1116 2575 2489 2747 258 3004 1717 515 1459 1373 2918 3262 3348 3348 3948 4292 2833 14077 7983 2146 3691
21 2232 11759 11244 9785 1888 4635 2575 3948 5837 4034 6438 7038 7038 5064 6953 1974 2146 5751 12446 4893 2403 0 1288 858 858 858 429 1974 2060 2833 2146 1202 1116 1030 944 1631 1803 1888 2232 2403 1545 2661 1974 429 944 1717 3605 12274 8326 429 2232
22 2318 11845 11330 9871 1974 4721 2661 4034 5923 4120 6523 7124 7124 5150 7038 2060 2232 5837 12532 4978 2146 86 0 687 2575 172 172 2060 2403 1030 1545 944 858 773 687 1373 1545 1631 1974 2146 1288 1545 1717 687 1373 2146 2747 12875 8412 0 1974
23 2833 11158 10643 9184 1288 4034 1974 3348 5236 3433 5837 6438 6438 4463 6352 1373 1545 5150 11845 4292 1288 773 858 0 1717 858 2489 1631 5322 1717 1030 429 343 258 172 858 687 773 1116 1288 773 1030 1202 1373 2060 2833 3262 13819 8583 687 1116
24 1803 12188 11673 10214 2318 5064 3004 4378 6266 4463 6867 7468 7468 5493 7382 2403 2575 6180 12875 5322 1545 773 858 1373 0 858 858 3176 2747 1717 1288 687 601 515 429 1116 944 1888 1373 1545 1030 1288 1459 1373 2060 2833 2575 13218 8755 687 1373
25 2232 11931 11416 9957 2060 4807 2747 4120 6008 4206 6609 7210 7210 5236 7124 2146 2318 5923 12618 5064 2232 429 515 1030 858 0 515 1974 1888 858 1974 1373 1288 1202 1116 1803 1631 1717 2060 2232 1717 1974 2146 1030 1717 2489 2232 12875 8412 343 2060
26 2318 11673 11158 9699 1803 4549 2489 3863 5751 3948 6352 6953 6953 4978 6867 1888 2060 5665 12360 4807 2318 429 515 1030 858 515 0 944 2575 1373 2060 1459 1373 1288 1202 1888 1717 1803 2146 2318 1803 2060 2232 1030 1717 2489 2403 13047 8583 343 2146
27 1888 14678 1030 3004 4549 3090 8240 944 4978 6609 5408 6352 9957 6266 10214 1631 1717 16137 6266 7897 3948 1803 1888 3004 2232 1888 944 5579 2918 2747 3691 3090 3004 2918 2833 3519 3348 3433 3777 3948 3433 3691 3863 2403 3090 3863 3176 13819 9356 1717 3777
28 1116 11244 4978 4463 6008 4549 9699 2403 6438 8068 6867 7811 11416 7725 11673 3090 3176 17596 7725 9356 4721 2318 2403 3519 2747 2403 2575 6352 0 3262 4463 3863 3777 3691 3605 4292 4120 4206 4549 4721 4206 4463 4635 2918 3605 4378 3348 10472 8154 2232 4549
29 2661 10472 4120 3605 5150 3691 8841 1545 5579 7210 6008 6953 10558 6867 10815 2232 2318 16738 6867 8498 4206 2747 2833 3948 3176 2833 3004 5837 3262 0 3948 3348 3262 3176 3090 3777 3605 3691 4034 4206 3691 3948 4120 3348 4034 4807 3090 13733 9270 2661 4034
30 4206 9356 3090 1888 1288 3948 3605 3004 3262 6094 4721 6266 5236 3176 4978 4206 4978 8841 3948 3004 3777 2747 2833 2146 3176 2833 3004 5408 4463 3691 0 2918 2833 2747 2661 3348 3176 3262 3605 3777 3262 3519 3691 3348 4034 4807 3262 16480 8583 2661 3605
31 3090 9699 2232 1030 429 3090 2747 2146 2403 5236 3863 5408 4378 2318 4120 3348 4120 7983 3090 2146 773 1373 3262 773 1803 1888 1631 5665 5322 4893 944 0 86 1803 86 429 773 1030 858 773 343 601 773 2747 3348 3691 1803 15021 7124 1288 1631
32 3004 9613 2146 944 343 3004 2661 2060 2318 5150 3777 5322 4292 2232 4034 3262 4034 7897 3004 2060 1116 1459 1545 858 1888 1545 1717 2747 0 2403 944 172 0 86 86 601 515 601 944 1116 515 773 944 2060 2747 3519 1717 14935 7038 1373 944
33 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 2918 1202 1545 1631 944 1974 1631 1803 2833 3777 2489 1116 258 172 0 258 687 601 687 1030 1288 601 858 1030 2146 2833 3605 1631 14849 6953 1459 1030
34 5150 9613 2232 1030 429 3090 2747 2146 2403 5236 3863 5408 4378 2318 4120 3348 4120 7983 3090 2146 601 3262 3262 1631 1803 1888 3519 5665 3691 4893 687 1974 1888 2146 0 2403 1116 86 858 1373 2318 2575 2747 2747 3348 3691 2403 15622 7725 1545 3090
35 5408 9871 2489 1288 687 3348 3004 2403 2661 5493 4120 5665 4635 2575 4378 3605 4378 8240 3348 2403 773 3519 3519 1888 2060 2146 3777 5923 3605 5150 944 2232 2146 2403 258 0 2833 258 1116 1631 2575 2833 3004 3004 3605 3948 2232 15450 7553 1803 3348
36 5579 10043 2661 1459 858 3519 3176 2575 2833 5665 4292 5837 4807 2747 4549 3777 4549 8412 3519 2575 515 3691 3691 2060 2232 2318 3948 6094 4292 5322 944 2403 2318 2575 429 2833 0 429 1288 1803 2747 3004 3176 3176 3777 4120 2060 15278 7382 1974 3519
37 5236 9356 2318 1116 515 3176 2833 2232 2489 5322 3948 5493 4463 2403 4206 3433 4206 8068 3176 2232 429 3348 3348 1717 1888 1974 3605 5751 4120 4978 773 2060 1974 2232 601 2489 1202 0 944 858 2403 2661 2833 2833 3433 3777 2146 15364 7468 1631 3176
38 4292 8927 3090 1888 1288 3948 3605 3004 3262 6094 4721 6266 5236 3176 4978 4206 4978 8841 3948 3004 1030 1459 1545 1631 1888 1545 1717 2489 4206 3691 944 1030 944 858 86 1459 429 515 0 858 1373 1631 1803 1631 4206 4978 2489 15708 7811 1373 858
39 3948 9871 3262 2060 1459 4120 3777 3176 3433 6266 4893 6438 5408 3348 5150 4378 5150 9013 4120 3176 944 1459 1545 1545 1888 1545 1717 2489 4549 2403 1717 1888 1803 1717 858 2318 343 429 773 0 2232 2489 2661 1545 3863 4635 2318 15536 7639 1373 773
40 3433 9098 2575 1373 773 3433 3090 2489 2747 5579 4206 5751 4721 2661 4463 3691 4463 8326 3433 2489 1717 1631 1717 2318 2060 1717 1888 2661 4721 2575 3004 601 515 429 2146 1030 1116 1202 1545 1373 0 258 429 2318 4635 5408 2146 15364 7468 1545 1545
41 4292 12017 2833 1631 1030 3691 3348 2747 3004 5837 4463 6008 4978 2918 4721 3433 10300 8583 3691 2747 2232 1288 1373 2833 1717 1373 1545 2318 4206 2232 3090 429 343 258 2232 858 1631 1717 2060 1888 773 0 1202 2833 4292 5064 2403 15622 7725 1202 2060
42 3948 9699 3004 1803 1202 3863 3519 2918 3176 6008 4635 6180 5150 3090 4893 3863 4893 8755 3863 2918 2318 858 944 1717 1288 944 1116 1888 4463 1803 3605 1459 1373 1288 2747 1888 1717 1803 2146 1974 1803 2060 0 1717 5064 5837 2575 15793 7897 773 2146
43 2833 12360 11845 10386 2489 5236 3176 4549 6438 4635 7038 7639 7639 5665 7553 2575 2747 6352 13047 5493 2489 2575 2661 1888 3004 2661 2833 3605 4635 3519 3090 1631 1545 1459 2232 2060 1888 1974 2318 2146 1974 2232 2403 0 4721 1717 2060 16480 8154 2489 2318
44 3519 13047 12532 11073 3176 5923 3863 5236 7124 5322 7725 8326 8326 6352 8240 3262 3433 7038 13733 6180 2747 3433 3519 3348 3863 3519 3691 4463 2918 4378 3348 1888 1803 1717 2489 2318 2146 2232 2575 2403 2232 2489 2661 687 0 773 429 12961 7382 3348 2575
45 4292 13819 13304 11845 3948 6695 4635 6008 7897 6094 8498 9098 9098 7124 9013 4034 4206 7811 14506 6953 3176 1717 1803 3777 2146 1803 1974 2747 3348 2661 3777 2318 2232 2146 2918 2747 2575 2661 3004 2833 2661 2918 3090 172 687 0 1202 13733 7038 1631 3004
46 3262 12875 944 2575 2575 858 5064 1803 4206 3090 1631 5837 6438 5493 7210 343 601 13304 5579 6438 2661 2146 2747 3262 2575 2232 2403 3176 3348 3090 3262 1803 1717 1631 2403 2232 2060 2146 2489 2318 2146 2403 2575 2060 429 1202 0 14763 6781 2060 2489
47 11330 23347 16738 11330 20257 13648 17424 12017 16051 18197 16652 21458 21802 19141 19398 12532 12446 23261 20858 20772 15879 12789 12875 13819 13218 12875 13047 13819 8154 13733 16480 15021 14935 14849 15622 15450 15278 15364 15708 15536 15364 15622 15793 16480 1116 1888 14763 0 21458 12703 15708
48 10643 12789 6352 7382 7382 8841 9957 9528 5322 8326 6266 6352 4807 8240 11158 17167 8240 15021 7038 9442 7983 8326 8412 8583 8755 8412 8583 9356 2232 9270 8583 7124 7038 6953 7725 7553 7382 7468 7811 7639 7468 7725 7897 8583 858 1631 6781 21458 0 8240 7811
49 2146 11673 11158 9699 1803 4549 2489 3863 5751 3948 6352 6953 6953 4978 6867 1888 2060 5665 12360 4807 2146 601 687 1288 1030 687 858 1631 2232 1545 2747 1288 1202 1116 1888 1717 1545 1631 1974 1803 1631 1888 2060 2747 1545 2318 2060 12188 9098 0 1974
50 5923 9699 2661 1459 858 3519 3176 2575 2833 5665 4292 5837 4807 2747 4549 3777 4549 8412 3519 2575 429 1974 3691 1202 2232 2318 2232 3863 5751 2918 1116 515 429 343 258 944 343 515 773 601 858 1116 1288 1030 3777 4120 2489 13905 7811 1974 0

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


131

Tabel 5.37 Matrix Waktu Pengangkutan Sampah Menggunakan Dump Truck

o/d 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0 0 32 16 12 18 12 16 5 19 22 19 23 24 22 24 6 7 33 21 24 14 9 5 6 4 5 5 9 2 5 30 8 6 11 11 9 9 8 11 8 11 12 6 8 9 14 25 25 5 8
1 31 0 28 22 19 29 15 26 20 37 32 18 17 15 20 35 33 13 16 16 22 25 22 21 23 22 22 27 22 21 19 17 17 17 17 18 19 19 18 20 18 24 19 23 24 26 28 40 28 27 19
2 17 28 0 10 11 7 17 10 20 13 13 14 14 17 20 10 13 33 12 17 11 27 22 21 23 22 22 2 9 8 5 3 3 3 3 4 4 5 5 6 4 5 5 23 25 26 2 35 12 22 5
3 13 22 11 0 8 13 9 2 13 19 15 16 16 14 16 13 13 21 16 15 7 23 20 19 21 20 20 6 9 7 2 1 1 1 1 2 2 2 3 3 2 2 3 21 3 3 3 30 15 20 3
4 17 21 11 10 0 7 7 15 21 19 19 8 10 6 12 18 19 18 8 8 4 20 4 3 5 4 4 8 11 9 5 4 4 3 3 5 1 1 2 2 4 5 5 5 13 10 8 36 15 4 2
5 15 29 7 13 13 0 19 10 16 10 8 20 19 20 23 5 5 35 18 19 13 6 10 8 10 10 10 6 9 7 6 5 5 4 4 6 6 6 7 7 5 6 6 11 6 5 5 32 21 9 7
6 19 15 17 9 7 19 0 14 12 25 23 12 11 6 8 19 21 21 11 6 10 13 5 4 6 5 5 12 15 13 4 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 6 10 8 7 31 21 5 5
7 6 26 11 10 13 10 15 0 17 18 16 19 18 19 21 3 12 28 17 18 9 10 8 7 9 8 8 2 5 3 8 6 6 6 6 7 7 8 8 9 7 8 8 9 7 6 5 26 23 8 8
8 20 20 9 13 21 16 12 15 0 18 14 6 6 11 17 15 16 25 5 7 6 16 11 10 12 11 11 10 13 11 5 4 4 3 3 5 5 5 6 6 4 5 5 12 5 5 4 39 11 12 6
9 24 40 13 16 20 10 24 18 18 0 6 21 20 25 27 14 14 40 20 12 13 8 7 9 8 8 13 16 14 11 9 9 9 9 10 10 11 11 12 10 11 11 9 7 6 5 33 17 12 11
10 19 32 12 17 19 8 22 16 14 6 0 21 17 22 28 13 11 35 20 20 9 20 13 12 14 13 13 11 14 12 8 7 7 6 6 8 8 8 9 9 7 8 8 14 5 4 4 36 15 12 9
11 23 18 18 14 8 20 12 19 6 21 21 0 5 8 15 22 24 22 3 6 12 21 14 13 15 14 14 13 16 14 11 10 10 9 9 11 11 11 12 12 10 11 11 15 4 4 3 41 14 12 12
12 24 17 17 18 10 19 11 19 6 20 17 5 0 4 14 21 23 21 4 5 10 20 16 15 17 16 16 25 28 26 9 8 8 7 7 9 9 9 10 10 8 9 9 17 4 3 3 40 10 12 10
13 23 15 15 14 6 21 6 19 11 17 22 8 4 0 9 21 23 15 7 6 6 21 12 10 12 12 12 12 15 14 5 4 3 3 3 4 5 5 5 6 4 5 5 13 5 5 4 34 17 12 5
14 20 14 20 17 12 24 8 22 17 27 28 15 14 9 0 25 26 18 15 14 14 7 16 14 16 16 16 16 19 17 8 7 7 6 6 8 8 8 9 9 7 8 8 17 4 3 3 36 24 12 9
15 6 37 10 13 18 5 19 3 15 14 13 22 21 21 25 0 26 31 22 23 17 7 4 3 5 4 4 3 6 4 9 8 8 8 8 9 9 9 10 10 9 9 10 5 12 10 8 28 9 12 10
16 7 33 13 10 19 5 21 12 16 14 11 24 23 23 26 26 0 31 23 24 19 20 4 3 5 5 4 3 6 5 18 17 16 16 16 17 18 18 19 19 17 18 18 5 12 9 8 27 21 12 19
17 33 13 15 27 18 36 21 28 25 40 35 22 15 15 18 31 31 0 26 26 10 32 15 14 16 15 15 32 35 33 16 15 15 15 14 16 16 16 17 17 16 16 16 16 4 4 3 43 31 12 18
18 21 16 16 14 8 18 11 17 5 13 20 3 7 7 15 23 23 26 0 3 12 17 30 28 31 30 30 13 15 14 8 6 6 6 6 7 7 8 8 9 7 8 8 31 2 2 2 38 15 12 8
19 20 16 17 16 8 19 6 16 7 22 20 6 6 6 14 24 24 26 3 0 11 21 13 12 14 13 13 12 15 13 6 4 4 4 4 5 5 6 6 7 5 6 6 14 5 4 4 38 16 12 6
20 17 22 11 7 4 13 10 3 9 17 15 18 12 8 11 13 16 18 10 8 0 7 8 4 5 5 5 13 12 11 2 5 5 5 1 6 3 1 3 3 6 7 7 7 9 8 7 33 12 12 7
21 8 28 27 20 19 6 13 9 12 15 20 19 19 19 7 7 8 30 15 18 5 0 3 2 2 2 1 4 4 6 4 2 2 2 2 3 4 4 4 5 3 5 4 1 11 4 11 29 19 12 4
22 5 24 23 20 4 9 5 8 12 8 13 14 14 10 14 4 4 12 25 10 7 2 0 1 5 0 0 4 5 2 3 2 2 2 1 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 4 5 26 17 2 4
23 6 22 21 18 3 8 4 7 10 7 12 13 13 9 13 3 3 10 24 9 6 3 2 0 3 2 5 3 11 3 2 1 1 1 0 2 1 2 2 3 2 2 2 3 4 6 7 28 17 2 2
24 4 24 23 20 5 10 6 9 13 9 14 15 15 11 15 5 5 12 26 11 5 3 2 3 0 2 2 6 5 3 3 1 1 1 1 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 6 5 26 17 2 3
25 4 24 23 20 4 10 5 8 12 8 13 14 14 10 14 4 5 12 25 10 12 2 1 2 2 0 1 4 4 2 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 5 4 26 17 2 4
26 5 23 22 19 4 9 5 8 11 8 13 14 14 10 14 4 4 11 25 10 12 1 1 2 2 1 0 2 5 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 5 4 4 4 2 3 5 5 26 17 2 4
27 4 29 2 6 9 6 16 2 10 13 11 13 20 13 20 3 3 32 13 16 12 7 4 6 4 4 2 0 6 5 7 6 6 6 6 7 7 7 8 8 7 7 8 5 6 8 6 28 19 3 8
28 2 22 10 9 12 9 19 5 13 16 14 16 23 15 23 6 6 35 15 19 14 9 5 7 5 5 5 13 0 7 9 8 8 7 7 9 8 8 9 9 8 9 9 6 7 9 7 21 16 4 9
29 5 21 8 7 10 7 18 3 11 14 12 14 21 14 22 4 5 33 14 17 12 8 6 8 6 6 6 12 7 0 8 7 7 6 6 8 7 7 8 8 7 8 8 7 8 10 6 27 19 5 8
30 8 19 6 4 3 8 7 6 7 12 9 13 10 6 10 8 10 18 8 6 11 11 6 4 6 6 6 11 9 7 0 6 6 5 5 7 6 7 7 8 7 7 7 7 8 10 7 33 17 5 7
31 6 19 4 2 1 6 5 4 5 10 8 11 9 5 8 7 8 16 6 4 4 2 7 2 4 4 3 11 11 10 2 0 1 4 1 1 2 2 2 2 1 1 2 5 7 7 4 30 14 3 3
32 6 19 4 2 1 6 5 4 5 10 8 11 9 4 8 7 8 16 6 4 6 2 3 2 4 3 3 5 0 5 2 1 0 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 4 5 7 3 30 14 3 2
33 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 2 3 2 4 3 4 6 8 5 2 1 1 0 1 1 1 1 2 3 1 2 2 4 6 7 3 30 14 3 2
34 10 19 4 2 1 6 5 4 5 10 8 11 9 5 8 7 8 16 6 4 5 1 7 3 4 4 7 11 7 10 1 4 4 4 0 5 2 0 2 3 5 5 5 5 7 7 5 31 15 3 6
35 11 20 5 3 1 7 6 5 5 11 8 11 9 5 9 7 9 16 7 5 5 2 7 4 4 4 8 12 7 10 2 4 4 5 1 0 6 1 2 3 5 6 6 6 7 8 4 31 15 4 7
36 11 20 5 3 2 7 6 5 6 11 9 12 10 5 9 8 9 17 7 5 5 1 7 4 4 5 8 12 9 11 2 5 5 5 1 6 0 1 3 4 5 6 6 6 8 8 4 31 15 4 7
37 10 19 5 2 1 6 6 4 5 11 8 11 9 5 8 7 8 16 6 4 1 1 7 3 4 4 7 11 8 10 2 4 4 4 1 5 2 0 2 2 5 5 6 6 7 8 4 31 15 3 6
38 9 18 6 4 3 8 7 6 7 12 9 13 10 6 10 8 10 18 8 6 3 2 3 3 4 3 3 5 8 7 2 2 2 2 0 3 1 1 0 2 3 3 4 3 8 10 5 31 16 3 2
39 8 20 7 4 3 8 8 6 7 13 10 13 11 7 10 9 10 18 8 6 3 2 3 3 4 3 3 5 9 5 3 4 4 3 2 5 1 1 2 0 4 5 5 3 8 9 5 31 15 3 2
40 7 18 5 3 2 7 6 5 5 11 8 11 9 5 9 7 9 17 7 5 5 3 3 5 4 3 4 5 9 5 6 1 1 1 4 2 2 2 3 3 0 1 1 5 9 11 4 31 15 3 3
41 9 24 6 3 2 7 7 5 6 12 9 12 10 6 9 7 21 17 7 5 6 4 3 6 3 3 3 5 8 4 6 1 1 1 4 2 3 3 4 4 2 0 2 6 9 10 5 31 15 2 4
42 8 19 6 4 2 8 7 6 6 12 9 12 10 6 10 8 10 17 8 6 6 5 2 3 3 2 2 4 9 4 7 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 0 3 10 12 5 32 16 2 4
43 6 25 24 21 5 10 6 9 13 9 14 15 15 11 15 5 5 13 26 11 7 5 5 4 6 5 6 7 9 7 6 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 0 9 3 4 33 16 5 5
44 7 26 25 22 6 12 8 10 14 11 15 17 17 13 16 7 7 14 27 12 5 5 7 7 8 7 7 9 6 9 7 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 1 0 2 1 30 15 7 5
45 9 28 27 24 8 13 9 12 16 12 17 18 18 14 18 8 8 16 29 14 10 4 4 8 4 4 4 5 7 5 8 5 4 4 6 5 5 5 6 6 5 6 6 1 1 0 2 31 17 3 6
46 7 26 2 5 5 2 10 4 8 6 3 12 13 11 14 1 1 27 11 13 8 6 5 7 5 4 5 6 7 6 7 4 3 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 1 2 0 32 16 4 5
47 23 47 33 23 40 27 35 24 32 36 33 43 44 38 39 25 25 46 42 41 36 31 26 28 26 26 26 28 16 27 33 30 30 30 31 31 31 31 31 31 31 31 32 33 2 4 29 0 47 25 31
48 21 26 13 15 15 18 20 19 11 17 13 13 10 16 22 34 16 30 14 19 18 20 17 17 17 17 17 19 4 19 17 14 14 14 15 15 15 15 16 15 15 15 16 17 2 3 14 43 0 16 16
49 4 23 22 19 4 9 5 8 11 8 13 14 14 10 14 4 4 11 25 10 6 4 1 3 2 1 2 3 4 3 5 3 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 5 3 5 4 24 21 0 4
50 12 19 5 3 2 7 6 5 6 11 9 12 10 5 9 8 9 17 7 5 2 2 7 2 4 5 4 8 11 6 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 3 2 8 7 12 27 4 15 0

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


132

Tabel 5. 38 Kondisi Pelayanan Pengangkutan Sampah Domestik


Menggunakan Dump Truck Metode VRP

Total Jarak yang


Yang
Terangkut Ditempuh Jika Sampah
Jenis Seharusnya Penggunaan
ke TPA Terangkut Semuanya
Kendaraan Terangkut BBM (liter)
(m3) dengan Kondisi Rute
(m3)
VRP

Dump
398,9 398,9 806,5 161,3
Truck
Prosentase 100% 100% 100% 100%
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Dari tabel diatas didapatkan jumlah jarak yang ditempuh sesuai


matriks jarak yaitu 806,5 km sedangkan penggunaan BBM sebanyak
161,3 liter. Jika dilihat sesuai matriks biaya yang dikeluarkan untuk
pengangkutan sampah menggunakan dump truck Rp. 830.695,00
perhari.

Jika dibandingkan dengan kondisi rute eksisting maka selisih rute


eksisting dengan rencana yaitu 963,1 km sedangkan selisih BBM yang
digunakan sebanyak 160,5 liter atau penghematan biaya BBM sebesar
Rp.826.575,00 perhari. Penghematan dari segi BBM dari kondisi
eksisting mencapai 54,4%. Jika sebulan efisien biaya bisa menghemat
sebesar Rp.24.797.250,00.

Manajemen pengangkutan kendaraan dump truck dengan


menggunakan VRP hasilnya berbeda dengan rute eksisting. Pada
pengangkutan hasil VRP semua sampah terangkut. Tabel tersebut
dapat dilihat dibawah ini :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


133

Tabel 5.39 Manajemen Pengangkutan Kendaraan Dump Truck


Dengan Menggunakan VRP Ritasi 1

Waktu Menaikkan Waktu Menurunkan Waktu


Sampah (tin dalam Sampah (tout dalam Pengangkutan
jam) jam) (tA dalam jam)
No RUTE RENCANA RIT 1 NO KENDARAAN KAPASITAS(m3) JARAK TEMPUH (km) V1 V0
1 0-2-1 1,2,3 24 18.3 40 30 0.67 0.083 2.28
2 0-3-1 4,5,6 24 16.3 40 29 0.67 0.083 2.23
3 0-4-1 7 8 16.8 40 27 0.67 0.083 2.26
4 0-5-1 8 8 18.8 40 28 0.67 0.083 2.81
5 0-6-1 9 8 19.1 40 31 0.67 0.083 2.79
6 0-7-1 10 8 15.5 40 28 0.67 0.083 2.70
7 0-12-1 11 8 22 40 34 0.67 0.083 2.84
8 0-19-1 12 8 18.4 40 28 0.67 0.083 2.79
9 0-20-1 13 8 16.6 40 27 0.67 0.083 2.74
10 0-21-1 14 8 16.6 40 26 0.67 0.083 2.75
11 0-22-1 15 8 16.8 40 26 0.67 0.083 2.76
12 0-27-1 16 8 19.3 40 30 0.67 0.083 2.80
13 0-29-1 17 8 15.3 40 30 0.67 0.083 2.69
14 0-32-1 18 8 14.7 40 29 0.67 0.083 2.68
15 0-47-1 19 8 40.4 40 26 0.67 0.083 3.47
16 0-9-10-35-1 20 8 27.7 40 30 0.67 0.083 3.05
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel 5.40 Manajemen Pengangkutan Kendaraan Dump Truck


Dengan Menggunakan VRP Ritasi 2

Waktu Waktu
Waktu
NO KAPASITA JARAK TEMPUH Menaikkan Menurunkan
No RUTE RENCANA RIT 2 V1 Vo Pengangkutan (tA
KENDARAAN S (m3) (km) Sampah (tin Sampah (tout
dalam jam)
dalam jam) dalam jam)
1 1-3-1 1 8 24.1 40 28 0.67 0.083 2.96
2 1-4-1 2,3,4 24 20.6 40 26 0.67 0.083 2.37
3 1-5-1 5 8 18.8 40 30 0.67 0.083 2.79
4 1-6-1 6.7 16 16.6 40 29 0.67 0.083 2.73
5 1-7-1 8,9,10 24 4.6 40 26 0.06 0.083 1.78
6 1-15-1 11 8 31.2 40 27 0.67 0.083 3.18
7 1-20-1 12.13 16 23 40 27 0.67 0.083 2.94
8 1-50-26-1 14 8 27.5 40 32 0.67 0.083 3.01
9 1-14-17-37-34-1 15 8 37.6 40 30 0.67 0.083 3.32
10 1-11-12-41-1 16 8 15.6 40 32 0.67 0.083 2.68
11 1-19-40-48-1-0 17 8 49.9 40 34 0.67 0.083 3.59
12 1-44-47-45-1-0 18 7.9 47.5 40 31 0.66 0.083 3.57
13 1-38-36-24-27-23-43-42-34-1-0 19 8 54.4 40 34 0.67 0.083 3.72
14 1-28-49-1-0 20 7.9 43.4 40 32 0.66 0.083 3.44

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


134

Tabel 5.41 Manajemen Pengangkutan Kendaraan Dump Truck


Dengan Menggunakan VRP Ritasi 3

Waktu
Waktu Menaikkan Waktu
NO KAPASITAS JARAK Menurunkan
No RIT 3 V1 V0 Sampah (tin dalam Pengangkutan
KENDARAAN (m3) TEMPUH (km) Sampah (tout
jam) (tA dalam jam)
dalam jam)
1 1-31-4-1-0 1 8 36.1 40 31 0.67 0.083 2.77
2 1-2-15-26-1-0 2 8 47.5 40 27 0.67 0.083 3.17
3 1-39-3-1-0 3 8 40.5 40 32 0.67 0.083 2.88
4 1-8-13-5-1-0 4 8 51 40 27 0.67 0.083 3.28
5 1-5-20-1-0 5 8 24 40 26 0.67 0.083 2.48
6 1-25-22-1-0 6 8 42.3 40 26 0.67 0.083 3.03
7 1-21-22-16-1-0 7 8 28.1 40 28 0.67 0.083 3.08
8 1-30-46-1-0 8 7.6 44.8 40 38 0.63 0.083 3.36
9 1-18-5-1-0 9 8 45.1 40 39 0.67 0.083 3.40
10 1-7-33-1-0 10 7.5 35.2 40 31 0.63 0.083 3.21

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Manajemen pengangkutan kendaraan dump truck dengan


menggunakan vrp sehingga jumlah kendaraan menggunakan metode
VRP sebagai berikut :

to total = to1 + to2 + to3

= 60,13 + 60,57 + 33,64

= 154,34.

Sehingga didapat jumlah kendaraan yaitu 154,34 dibagi dengan 8 jam


untuk waktu harian kerja hasilnya dibulatkan menjadi 20 kendaraan.
Berikut ini perbandingan antara waktu perjalana menggunakan rute
VRP dan eksisting. Tabel selanjutnya merupakan table waktu operasi
tiap kendaraan yang tidak melebihi jam kerja 8 jam :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


135

Tabel 5.42 Perbandingan Antara Waktu Perjalana Menggunakan Rute


VRP Dan Eksisting

Waktu Perjalanan Waktu Perjalanan Waktu Perjalanan


Terangkut 75,30% Terangkut 100% Menggunakan VRP
No (Eksisting) (Eksisting) (Perencanaan)
1 39.18 59.50 35.45
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel 5.43 Jumlah Waktu Operasi Menggunakan Rute VRP Dan


Eksisting

No Waktu Operasi Kendaraan (jam)


1 8.01
2 7.82
3 8.0
4 7.77
5 7.5
6 7.99
7 8.06
8 7.95
9 7.93
10 7.69
11 6.03
12 5.72
13 5.68
14 5.76
15 6.07
16 5.48
17 6.28
18 6.25
19 7.19
20 6.49
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.16 Rute 3 Dump Truck Menggunakan VRP

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


136

b. Analisa Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Kendaraan


Arm Roll Truck Menggunakan Metode VRP

Jumlah kendaraan kali ini di optimalkan dari jumlah awal yaitu 6


kendaraan arm roll dengan kapasitas 6 m3, dioptimalkan yang
awalnya tidak terangkut semua sampah menjadi terangkut semua.
Zona 51 sampai dengan zona 61 menggunakan arm roll truck
dalam pengangkutannya.

Jumlah ritasi yang efisien pada perencanaan ini perhitungannya


jumlah sampah yang seharusnya terangkut dibagi dengan
kapasitas truck (m3) sebagai berikut :

PHCS = Vs / Vb

= 110,4 / 6

= 19 ritasi

Jadi jumlah ritasi yang diperlukan jika semua sampah untuk


pengangkutan dump truck diperoleh dari jumlah sampah dibagi
kapasitas angkut HCS minimal 19 ritasi jika semua kendaraan
sampah arm roll truck terisi penuh.

Jumlah dump truck yang diperlukan menggunakan rumus berikut


ini :

nt = to / tb

= 63,35 / 8

= 7,8 kendaraan

Jadi kendaraan yang dibutuhkan agar lebih efisien yaitu


6,8kendaraan di ekuivalenkan menjadi 8 kendaraan. Jumlah dump

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


137

truck yang sudah ada berjumlah 6 kendaraan. Penetapan koordinat


ke 11 zona dapat dilihat pada gambar grafik xy dibawah ini :

Tabel 5.44 Grafik Koordinat XY Lokasi Sumber Sampah

Node X Y
0 480602 9244549
1 490208 9251399
51 489165,3 9262730,2
52 491135,8 9247536,7
53 477184,7 9234784,6
54 482899,8 9246690,2
55 488783,4 9245016,4
56 485564,5 9244579,6
57 486292,8 9245908,2
58 479992,5 9243784,3
59 480862,6 9248043,7
60 482621,4 9247599,1
61 484337,4 9247074,5
Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


138

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.17 Grafik Koordinat Lokasi Sumber Sampah yang


Dilayani Arm Roll Truck

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


139

Tabel 5.45 Matriks Jarak Arm Roll Truck

O/D 0 1 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
0 0 15 21,5 15 12,2 3,5 11 5,8 8,6 1,2 5,2 3,6 29,1
1 15,1 0 14 20 26,2 12,3 7,3 13 9,4 18,2 14 11,5 10,2
51 21,5 14 0 18,3 30 24 21 23 21 30 21 21 20
52 15 5,1 20 0 11 9,7 5 4,8 16 11 9,2 9,6 8
53 12,2 26,2 30 11,8 0 12 11,1 14 16 11 14 12 16
54 3,4 12,3 24 9,9 12 0 7,9 4,2 5,7 4,5 3,2 1,8 2,2
55 11 7,3 21 5 11,1 7,9 0 4,2 6,2 11,6 10 8,6 6,7
56 5,8 13 23 4,8 14 3,9 4,2 0 2,5 6,9 7,3 5,8 3,9
57 8,8 9,4 21 16 16 5,7 6,2 2,5 0 11,3 6,9 5,5 3,6
58 1,2 18,2 30 11 11 4,5 11,6 5,7 11,3 0 5,8 5 7,1
59 5,2 14 21 9,2 14 3,2 10 7,3 6,9 5,8 0 2 4,6
60 3,6 11,5 21 9,6 12 1,8 8,6 5,8 5,5 5 2 0 2,5
61 28 10,2 20 8 16 2,2 6,7 3,9 3,6 7,1 4,6 2,5 0
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar diatas merupakan gambar Visual Basic Editor yang telah


dimasukkan data agar bisa dibaca oleh program. Secara lengkap
pemasukkan bahasa pemrograman di Visual Basic Editor
dimasukkan ke dalam lampiran.

Dibawah ini merupakan hasil saving matrix dari hasil Visual Basic
Editor yang telah berhasil dibaca. Contoh saving matrix pada Sij 52-

61 yaitu saving matrix asal 52 ke 61 :

Sij52-61 = Coi52+Coj61 – Cij52-61

= 15+29,1-8

= 36,1

Saving matrix merupakan matrix penghematan jarak antar zona.


Dikatakan matrix penghematan karena model penghematan ini

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


140

kendaraan pengangkutan mulai dari asal 0 menuju ke zona 52


maupun asal Depot menuju ke zona 61 lebih jauh jaraknya
dibandingkan dengan Depot menuju ke zona 52 lalu diteruskan ke
zona 61. Hal ini akan terjadi efisiensi dari segi jarak yang akan
berimbas ke biaya bbm yang penggunaannya lebih murah.

Tabel 5.46 Saving Matriks Jarak Arm Roll Truck

Sij 1 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
1 30,1 22,6 10,1 1,1 6,3 18,8 7,9 14,3 -1,9 6,3 7,2 34
51 22,5 43 18,2 3,7 1 11,5 4,3 9,1 -7,3 5,7 4,1 30,6
52 24,9 16,5 30 16,2 8,8 21 16 7,6 5,2 11 9 36,1
53 1 3,7 15,4 24,4 3,7 12,1 4 4,8 2,4 3,4 3,8 25,3
54 6,1 0,9 8,5 3,6 6,9 6,5 5 6,3 0,1 5,4 5,2 30,3
55 18,7 11,5 21 12,1 6,6 22 12,6 13,4 0,6 6,2 6 33,4
56 7,8 4,3 16 4 5,4 12,6 11,6 11,9 0,1 3,7 3,6 31
57 14,4 9,3 7,8 5 6,6 13,6 12,1 17,4 -1,3 7,1 6,9 34,3
58 -2 -7,3 5,2 2,4 0,2 0,6 1,3 -1,5 2,4 0,6 -0,2 23,2
59 6,2 5,7 11 3,4 5,5 6,2 3,7 6,9 0,6 10,4 6,8 29,7
60 7,1 4,1 9 3,8 5,3 6 3,6 6,7 -0,2 6,8 7,2 30,2
61 32,8 29,5 35 24,2 29,3 32,3 29,9 33 22,1 28,6 29,1 57,1
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel 5.47 Matriks Proxy Orign

Proxy origin 1 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
1 0
51 1 0
52 1 51 0
53 1 51 52 0
54 1 51 52 53 0
55 1 51 52 53 54 0
56 1 51 52 53 54 55 0
57 1 51 52 53 54 55 56 0
58 1 51 52 53 54 55 56 57 0
59 1 51 52 53 54 55 56 57 58 0
60 1 51 52 53 54 55 56 57 58 59 0
61 1 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 0
62 1 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


141

Tabel 5.48 Matriks Proxy Destination

Proxy destination 1 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
1 0
51 51 0
52 52 52 0
53 4 4 4 0
54 54 54 54 54 0
55 55 55 55 55 55 0
56 56 56 56 56 56 56 0
57 57 57 57 57 57 57 57 0
58 58 58 58 58 58 58 58 58 0
59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62 62

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel 5.49 Kondisi Pelayanan Pengangkutan Sampah Domestik


Menggunakan Arm Roll Truck Metode VRP

Yang Total Jarak Selisih


Tidak Biaya
Terangkut ke Seharusnya yang Dengan BBM
Jenis Kendaraan Terangkut ke Penghematan
TPA (m3) Terangkut Ditempuh(km) Eksisting (liter)
TPA (m3) BBM
(m3) VRP (km)

Arm Roll Truck 110,4 0 110,4 581 143.9 123.617 Rp.4.973,00 tiap
Prosentase 1.00 0.00 100 bulannya.

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Dari tabel diatas didapatkan jumlah jarak yang ditempuh sesuai


matriks jarak yaitu 581 km sedangkan penggunaan BBM sebanyak
123 liter. Jika dilihat sesuai matriks biaya yang dikeluarkan untuk
pengangkutan sampah menggunakan arm roll sebesar Rp.
633.450,00 perhari.

Jika dibandingkan dengan kondisi rute eksisting terangkut semua


maka selisih rute eksisting dengan rencana yaitu 143,9 km
sedangkan selisih BBM yang digunakan sebanyak 32 liter atau
penghematan biaya BBM sebesar Rp.4.973.000,00 tiap bulannya.
Penghematan dari segi BBM dari kondisi eksisting mencapai 23%.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


142

Manajemen pengangkutan kendaraan dump truck dengan


menggunakan VRP hasilnya berbeda dengan rute eksisting. Pada
pengangkutan hasil VRP semua sampah terangkut. Tabel tersebut
dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 5.50 Manajemen Pengangkutan Kendaraan Arm Roll


Menggunakan VRP Ritasi 1

Waktu
Waktu Menaikkan Menurunkan Waktu
Jumlah Sampah Terangkut Rit 1 Per Jarak Tempuh Sampah (tin dalam Sampah (tout Pengangkutan
No Rute Rencana Rit 1 No. Kendaraan Kendaraan (km) V1 (km/jam) V0 (km/jam) jam) dalam jam) (tA dalam jam)
1 0-58-1 1 6 19.4 35 21.8 0.167 0.167 2.016431925
2 0-54-1 2 6 15.8 35 22.5 0.167 0.167 1.882898551
3 0-54-1 3 6 15.8 35 22.5 0.167 0.167 1.882898551
4 0-60-1 4 5.64 15.1 35 22.3 0.167 0.167 1.860383944
5 0-55-1 5 6 18.3 35 22.3 0.167 0.167 1.972076789
6 0-52-1 6 6 20.1 35 22.3 0.167 0.167 2.034904014
35.64 104.5 1 1 11.64959377

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel 5.51 Manajemen Pengangkutan Kendaraan Arm Roll


Menggunakan VRP Ritasi 2

Waktu
Waktu Menaikkan Menurunkan Waktu
Jumlah Sampah Sampah (tin dalam Sampah (tout Pengangkutan
No Rute Rencana Rit 2 No. Kendaraan Terangkut Rit 2 Jarak Tempuh V1 (km/jam) V0 (km/jam) jam) dalam jam) (tA dalam jam)
1 1--61-1 1 6 35.5 35 23.6 0.17 0.17 2.5
2 1--51-1 2 6 28 35 22.3 0.17 0.17 2.3
3 1--52-1 3 6 40 35 22.3 0.17 0.17 2.7
4 1-59-1 4 6 28 35 22.3 0.17 0.17 2.3
5 1--55-1 5 6 14.6 35 23.1 0.17 0.17 1.8
6 1--52-1 6 6 10.2 35 23.1 0.17 0.17 1.7
32.48 277.1 13.4

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


143

Tabel 5.52 Manajemen Pengangkutan Kendaraan Arm Roll


Dengan Menggunakan VRP Ritasi 3

Jumlah Waktu
Sampah Waktu Menaikkan Menurunkan Waktu
Rute Rencana Rit No. Terangkut Rit Sampah (tin dalam Sampah (tout Pengangkutan (tA
No 3 Kendaraan 3 Jarak Tempuh V1 (km/jam) V0 (km/jam) jam) dalam jam) dalam jam)
1 1-52-61-1-0 1 6 35.5 35 22.3 0.1667 0.1670 2.5728
2 1-54-1-0 2 6 39.7 35 22.3 0.1667 0.1670 2.7194
3 1--57-54-1-0 3 5.78 42.5 35 22.3 0.1667 0.1670 2.8171
4 1-55-56-1-0 4 6 39.6 35 22.3 0.1667 0.1670 2.7159
5 1-53-51-1-0 5 4.7 85.3 35 23.4 0.1667 0.1670 4.2549
6 1--58-1-0 6 4 34.5 35 22.3 0.1670 0.1670 2.5382

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel 5.53 Manajemen Pengangkutan Kendaraan Arm Roll


Dengan Menggunakan VRP Ritasi 4

Waktu
Jumlah Waktu Waktu Pengang
Rute Sampah Menaikkan Menurunkan kutan (tA
Rencana Terangku Jarak V1 V0 Sampah (tin Sampah (tout dalam
No Rit 4 No. Kendaraan t Rit 4 Tempuh (km/jam) (km/jam) dalam jam) dalam jam) jam)
1 1-51-1-0 6 6 43.1 35 22.3 0.166666667 0.167 2.83803

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Manajemen pengangkutan kendaraan arm roll dengan


menggunakan vrp sehingga jumlah kendaraan menggunakan
metode VRP sebagai berikut :

to total = to1 + to2 + to3+ to4

= 11,6 + 13,4 + 17,6+ 2,8

= 45,5

Sehingga didapat jumlah kendaraan yaitu 45,5 dibagi dengan 8


jam untuk waktu harian kerja hasilnya dibulatkan menjadi 5,7

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


144

kendaraan. Berikut ini perbandingan antara waktu perjalana


menggunakan rute VRP dan eksisting. Tabel selanjutnya
merupakan table waktu operasi tiap kendaraan yang tidak melebihi
jam kerja 8 jam :

Tabel 5.54 Perbandingan Antara Waktu Perjalanan Menggunakan


Rute VRP Dan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck

Waktu
Waktu Perjalanan
Perjalanan Waktu Perjalanan Menggunakan
Terangkut 73% Terangkut 100% VRP
No (Eksisting) (Eksisting) (Perencanaan)
1 13.90 30.00 20.19

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel diatas menandakan rute VRP lebih efisien dari pada rute
eksisting jika semua terangkut 100%.

Tabel 5.55 Asumsi Perhitungan Biaya Pengangkutan Sampah


Domestik Kudus

No Jenis Asumsi Nilai Asumsi Keterangan

Hasil wawancara dengan pegawai operasional


1 Jark Tempuh Dump Truck 6 km/liter pengangkutan sampah Kabupaten Kudus, 2017
2 Jarak Tempuh Arm Roll 4,47 km/liter
3 Upah Tenaga Kerja Rp. 1.750.,00 UMR Tahun 2017 Kabupaten Kudus
Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan
4 Biaya Operasional / unit truck Ro. 495.000,00/bulan Lingkungan Hidup Kab. Kudus
5 Harga Solar Rp. 5150,00 Harga pasar saat ini di Pertamina, Mei 2017
Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan
6 Harga Kontainer Rp. 30 juta/ unit Lingkungan Hidup Kab. Kudus
Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan
7 Harga Dump Truck Rp. 330 juta / unit Lingkungan Hidup Kab. Kudus
Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan
8 Harga Arm Roll Rp. 371,91 juta / unit Lingkungan Hidup Kab. Kudus
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel diatas merupakan nilai biaya asumsi sesuai dengan sumber


data dari tiap – tiap data. Nilai asumsi ini digunakan untuk
menghitung optimasi biaya pengangkutan sampah menggunakan
kendaraan arm roll maupun dump truk.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


145

Tabel 5.56 Simulasi Perhitungan Biaya Pengangkutan Dump Truck


Kondisi Eksisting dengan Jumlah Pengangkutan
Sampah 79%
No Uraian Perhitungan
1 Jam Kerja / truck / hari 8 jam = 480 menit
Jumlah sampah terangkut dengan
2 dump truck 316,28 m3
3 Jarak tempuh 1220.9 km x 30 hari = 36.627 km/bulan
158 liter/hari x 30 = 6.104,5 liter/bulan. Dikalikan dengan
4 Biaya BBM harga perliter solar maka Rp 31.438.175,00/bulan

5 Biaya Operasional Kendaraan 20 x Rp. 495.000/bulan= Rp. 9.900.000,00 / bulan


6 Jumlah Tenaga Kerja 4 orang/unit dump truck x 20 dump truck = 80 orang
7 Biaya tenaga kerja 80 x Rp. 1.750.000,00 = Rp. 140.000.000,00
Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel diatas merupakan perhitungan simulasi perhitungan biaya


pengangkutan dump truck eksisting dengan jam kerja selama 8
jam. Perhitungan jarak tempuh kondisi eksisting dengan ondiisi jika
79% terangkut yaitu 36.627 km tiap bulannya dan jumlah tenaga
kerja penggunaan armada dump truck sebanyak 80 kerja dengan
pembagian 1 orang sopir dan 3 orang petugas kebersihan
pengangkutan sampah. Dari perhitungan tersebut didapat tiap 1
m3 biaya pengangkutan sampah menggunakan moda dump truk
dari TPS menuju TPA sebesar Rp. 19.219,00

Tabel 5.57 Simulasi Perhitungan Biaya Pengangkutan Dump Truck


Kondisi Eksisting dengan Jumalah Pengangkutan
Sampah 100%

No Uraian Perhitungan
1 Jam Kerja / truck / hari 8 jam = 480 menit
2 Jumlah sampah terangkut dengan dump truck 398,9m3
3 Jarak tempuh 949 km x 30 hari = 28.470/bulan

158,2 liter/hari x 30 =4745 liter/bulan. Dikalikan


4 Biaya BBM dengan harga perliter solar maka Rp.24.436.750
5 Biaya Operasional Kendaraan 20 x Rp. 495.000/bulan= Rp. 9.900.000,00 / bulan
6 Jumlah Tenaga Kerja 4 orang/unit dump truck x 20 dump truck = 80 orang
7 Biaya tenaga kerja 80 x Rp. 1.750.000,00 = Rp. 140.000.000,00
Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


146

Tabel diatas merupakan perhitungan simulasi perhitungan biaya


pengangkutan arm roll truk kondisi eksisting dengan 100% semua
terangkut. Perhitungan jarak tempuh kondisi eksisting 28.470 km
tiap bulannya lebih rendah dibandingkan dengan rute eksisting.
Perhitungan tersebut didapat tiap 1 m3 biaya pengangkutan
sampah menggunakan moda dump truk dari TPS menuju TPA yaitu
sebesar Rp. 20.619,00.

Tabel 5.58 Simulasi Perhitungan Biaya Pengangkutan Dump Trcuk


Metode VRP

No Uraian Perhitungan
1 Jam Kerja / truck / hari 8 jam = 480 menit

2 Jumlah sampah terangkut dengan dump truck 398,9m3


3 Jarak tempuh 949 km x 30 hari = 28.470/bulan
158,2 liter/hari x 30 =4745 liter/bulan. Dikalikan
4 Biaya BBM dengan harga perliter solar maka Rp.24.436.750

5 Biaya Operasional Kendaraan 20 x Rp. 495.000/bulan= Rp. 9.900.000,00 / bulan


6 Jumlah Tenaga Kerja 4 orang/unit dump truck x 20 dump truck = 80 orang
7 Biaya tenaga kerja 80 x Rp. 1.750.000,00 = Rp. 140.000.000,00

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Jadi hasil perhitungan dari biaya pengangkutan tiap 1m3 dump


trcuk metode VRP Rp.14.566,00

Tabel 5.59 Simulasi Perhitungan Biaya Pengangkutan Arm Roll


Kondisi Eksisting dengan Jumlah Pengangkutan
Sampah 73%
No Uraian Perhitungan
1 Jam Kerja / truck / hari 8 jam = 480 menit
2 Jumlah sampah terangkut dengan dump 73,12
truck m3
3 Jarak tempuh 395.6 km x 30 hari =21.747 km /bulan
88.5 liter/hari x 30 = 2655 liter/bulan. Dikalikan dengan
4 Biaya BBM harga perliter solar maka Rp.13.673.422,00

5 Biaya Operasional Kendaraan 6 x Rp. 495.000/bulan= Rp. 2.970.000,00 / bulan


6 Jumlah Tenaga Kerja 3 orang/unit dump truck x 6 arm roll truck = 18 orang
7 Biaya tenaga kerja 18 x Rp. 1.750.000,00 = Rp. 31.500.000,00

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


147

Berbeda dengan arm roll truk pada perhitungan biaya


pengangkutan menggunakan arm roll. Jumlah tenaga kerja tiap
kendaraannya 3 petugas karena jumlah sampah tidak sebanyak
pengangkutan menggunakan dump truk. Selain itu juga karena
menggunakan container dalam pemuatannya. Dari perhitungan
tersebut didapat tiap 1 m3 biaya pengangkutan sampah
menggunakan moda arm roll truck dengan kondisi eksisting 73%
terangkut sebesar Rp. 21.947,00.

Tabel 5.60 Simulasi Perhitungan Biaya Pengangkutan Arm Roll


Kondisi Eksisting dengan Jumlah Pengangkutan
Sampah 100%
No Uraian Perhitungan
1 Jam Kerja / truck / hari 8 jam = 480 menit
2 Jumlah sampah terangkut dengan dump truck 110.4 m3
3 Jarak tempuh 724,9 km x 30 hari =11.868km /bulan

162,1 liter/hari x 30 = 4865 liter/bulan. Dikalikan


4 Biaya BBM dengan harga perliter solar maka Rp.25.055.269,00
5 Biaya Operasional Kendaraan 6 x Rp. 495.000/bulan= Rp. 2.970.000,00 / bulan
6 Jumlah Tenaga Kerja 3 orang/unit dump truck x 6 arm roll truck = 18 orang
7 Biaya tenaga kerja 18 x Rp. 1.750.000,00 = Rp. 31.500.000,00

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Tabel 5.61 Simulasi Perhitungan Biaya Pengangkutan Arm Roll


dengan Metode VRP

No Uraian Perhitungan
1 Jam Kerja / truck / hari 8 jam = 480 menit
2 Jumlah sampah terangkut dengan dump truck 110,4

3 Jarak tempuh 581 km x 30 hari =17430 km /bulan

130 liter/hari x 30 = 3900 liter/bulan. Dikalikan


4 Biaya BBM dengan harga perliter solar maka Rp.20.085.000
5 Biaya Operasional Kendaraan 6 x Rp. 495.000/bulan= Rp. 2.970.000,00 / bulan
6 Jumlah Tenaga Kerja 3 orang/unit dump truck x 6 arm roll truck = 18 orang
7 Biaya tenaga kerja 18 x Rp. 1.750.000,00 = Rp. 31.500.000,00

Sumber : Hasil Analisa, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


148

Hasil dari perhitungan biaya pengangkutan arm roll menggunakan


rute yang dihasilkan VRP Rp. 16.147,00 dan menggunakan rute
eksisting 100% terangkut Rp.17.971,00. Biaya ini lebih murah
dibandingkan dengan biaya rute eksisting.

Jika dibandingkan antara moda arm roll dan dump truk lebih mahal
menggunakan arm roll dalam pengangkutannya yaitu jika sama –
sama menggunakan metode VRP selisih Rp. 1.900,00. Tetapi
dalam hal petugas kebersihan dan waktu dalam muat sampah
lebih cepat menggunakan arm roll. Kedua armada tersebut
membunyai fungsi masing-masing tergantung kriteria dari daerah
pelayanan tersebut.

C. ANALISA PERMASALAHAN SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH


DOMESTIK DARI SEGI OPERASIONAL

1. Kelayakan Kendaraan Angkutan Sampah

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.18 Prosentase Kelayakan Kondisi Kendaraan Pengangkutan


Sampah

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


149

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.19 Prosentase Kelayakan Kondisi Kendaraan Pengangkutan


Sampah

Dari data inventarisasi kendaraan angkutan sampah banyak di Pool


kendaraan yang sudah rusak berat yang tidak dapat dipakai lagi.
Tetapi juga ditemukan bahwa kendaraan yang beroperasi di jalan
untuk mengangkut sampah masih banyak yang tidak layak karena
umur kendaraan yang sudah lama. Hal ini dapat mengakibatkan air
lindi berceceran di jalan. Sebanyak 75 % saja kendaraan yang layak
operasi. Terdapat kendaraan yang umur sudah mencapai 15 tahun dan
belum diganti dalam pengangkutan ini. Menurut Standar Pengelolaan
Sampah umur teknis kendaraan truk sampah 5 tahun saja berarti
sebanyak 45% dari total kendaraan harus diganti yang baru yaitu
sebanyak 9 kendaraan dump truk dan 3 kendaraan arm roll.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


150

2. Pelanggaran Pengangkutan Sampah

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.20 Prosentase Pelanggaran Pengangkutan Sampah


Karena Air Lindi Menetes

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.21 Prosentase Pelanggaran Pengangkutan Sampah


Karena Air Lindi Menetes

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


151

Sumber : Hasil Survey Pelanggaran Pengangkutan Sampah

Gambar 5.22 Prosentase Pelanggaran Pengangkutan Sampah


Karena Air Lindi Menetes dan Overload

Pelanggaran air lindi menetas sebesar 38% dan 24% pelanggaran


tidak memakai terpal yang dapat berbahaya karena mengganggu
lingkungan maupun pengendara pengguna jalan lain karena bisa
tercecer dan mengganggu lalu lintas. Dalam pengangkutan sampah
diharuskan untuk menutupkan terpal saat pengangkutan sampah
selain agar sampah tidak tercecer juga agar sampah tidak terlalu
menyengat serta jika terkena hujan tidak bercampur dengan air yang
menyebabkan air lindi mengalir di jalan. Hal ini perlu menjadi perhatian
yang amat penting bagi pengangkutan sampah.

3. Analisa Prediksi Timbunan Sampah Tahun Rencana 2022

Mencari prediksi timbunan sampah di suatu kota dapat dicari dengan


berbagai metode. Metode yang sering dijumpai yaitu dengan
dilibatkannya jumlah penduduk. Hal ini mengacu jika jumlah penduduk
naik maka jumlah timbunan sampah juga naik. Ini diterangkan pada
SNI 3242 : 2008. Laju timbulan sampah semakin lama semakin
meningkat sesuai dengan bertambahnya jumlah penduduk. Sehingga
proyeksi jumlah penduduk dan fasilitas yang ada sangat diperlukan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


152

dalam hal perencanaan sistem pengumpulan dan pengangkutan


sampah.

Selain itu ada pula metode dengan melibatkan diperlukan laju


pertumbuhan sektor industri, laju pertumbuhan sektor pertanian, laju
peningkatan pendapatan perkapita dan laju pertumbuhan penduduk
saat ini yang kemudian di analisis dengan metode geometrik.

Berhubung di Kabupaten Kudus Dinas Perumahan, Kawasan


Pemukiman, dan Lingkungan Hidup memiliki data jumlah timbunan
sampah 5 tahun yang lau yaitu mulai tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017 dan juga pertumbuhan 3R yang ada di Kabupaten Kudus
maka analisis predeksi timbunan sampah menggunakan rumus
peramalan Pt =Po x (1+i)n. Dalam 5 tahun terakhir ini tidak ada
perubahan terhadap jumlah lokasi sumber sampah dan TPS yang ada.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


153

Tabel 5.62 Timbunan Sampah Tahun 2013-2017

Rata - Rata Rata - Rata Rata - Rata Rata - Rata Rata - Rata
Rata - Rata yang Timbunan Timbunan Timbunan Timbunan Timbunan
Sumber Seharusnya Sampah Perhari Sampah Perhari Sampah Perhari Sampah Perhari Sampah Perhari
No Zona Titik Lokasi Kecamatan Sampah Rata - Rata 3R Terangkut TPA (m3) 2013 (m3) 2014 (m3) 2015 (m3) 2016 (m3) 2017
1 2 TPS Kajeksan Kota Pemukiman 2.3 29.3 26.1 26.9 27.9 30.1 31.6
2 3 TPS Wergu Wetan Kota Pemukiman 4.6 39.3 42.3 42.5 42.7 42.8 43.9
3 4 TPS Rendeng Kota Pemukiman 6.8 39 41.9 42.3 42.5 44.3 45.8
4 5 TPS Purwosari Kota Pemukiman 1.4 20.4 20.7 20.9 21.1 21.2 21.8
5 6 TPS Tumpang Jati Pemukiman 2.1 25.3 27.2 28.1 28.3 26.7 27.4
6 7 TPS Getas Pejaten Jati Pemukiman 4.3 37.7 38.7 38.1 39.7 40.9 42
7 8 TPS Panjang Bae Pemukiman 0.3 6.1 5.6 5.8 5.9 6.0 6.4
8 9 Perum Muria Asri Kaliwungu Pemukiman 1.1 3 3.6 3.7 3.8 3.9 4.1
9 10 TPS Kudus Permai Kaliwungu Pemukiman 1.2 4.2 4.9 5.1 5.2 5.3 5.4
10 11 Perum Muria Indah Bae Pemukiman 2.2 6.2 7.6 7.8 7.8 8.0 8.4
11 12 Perum Gerbang Harapan Bae Pemukiman 2.8 9 11.6 11.9 12.0 11.4 11.8
12 13 Perum Conge Bae Pemukiman 0.3 1.7 1.7 1.8 1.9 1.9 2
13 14 Perum Sumber Indah Mejobo Pemukiman 1 3 3.4 3.6 3.7 3.8 4
14 15 Pasuruhan Lor Jati Pemukiman 1.2 10.3 10.4 10.7 11.0 11.2 11.5
15 16 TPS Pasuruhan Kidul Jati Pemukiman 0.3 2.9 2.9 3.0 3.0 3.1 3.2
16 17 Desa Terban Kulon Jekulo Pemukiman 0.3 3 2.9 3.0 3.1 3.2 3.3
17 18 UMK Bae Pemukiman 1.2 5.7 5.7 5.9 6.0 6.7 6.9
18 19 TPS Dersalam Bae Pemukiman 2.1 11.2 12.1 12.5 12.6 13.0 13.3
19 20 Pasar Kliwon Kota Pasar 6.5 28.3 33.1 33.3 33.5 33.9 34.8
20 21 Pasar Bitingan Kota Pasar 5.8 13.4 18.3 18.5 18.6 18.7 19.2
21 22 Hypermart Kota Industri 3.1 12 13.9 14.1 14.3 14.7 15.1
22 23 Jl.Ramelan Kota Jalan Protokol 0.1 0.8 0.7 0.8 0.9 0.9 0.9
23 24 Jl.Agus Salim Kota Jalan Protokol 0.2 0.7 0.8 0.8 0.9 0.9 0.9
24 25 RS.Umum Kudus Kota Fasilitas Umum 0.8 5.3 5.8 6.0 6.3 6.0 6.1
25 26 Jl. Lukmonohadi Kota Jalan Protokol 0.2 0.6 0.7 0.7 0.8 0.8 0.8
26 27 GOR Djarum Jati,Mulia Djarum Tanjung,
Jati Pt.Muria Industri 3.1 10.1 12.5 12.7 12.9 12.9 13.2
27 28 Hotel Gripta Jati Industri 1.2 3.6 4.2 4.3 4.5 4.7 4.8
28 29 Jl.R.Agil Kusumadya Jati Jalan Protokol 2.3 8 9.4 9.4 9.8 10.0 10.3
29 30 Pasar Barongan Kota Pasar 2.1 4.2 5.6 5.8 6.0 6.1 6.3
30 31 Jl.Simpang Tujuh Kota Jalan Protokol 0 0.9 0.7 0.8 0.9 0.9 0.9
31 32 Taman Bojana Kota Fasilitas Umum 0.4 8.1 7.8 8.0 8.1 8.3 8.5
32 33 Jl.Sunan Muria Kota Jalan Protokol 0.3 1.8 1.9 2.0 2.1 2.1 2.1
33 34 Jl.Jenderal Sudirman Kota Jalan Protokol 0.2 2.1 1.9 1.9 2.0 2.2 2.3
34 35 Jl.Pemuda Kota Jalan Protokol 0.1 0.8 0.7 0.8 0.8 0.9 0.9
35 36 Jl.Tanjung Kota Jalan Protokol 0 0.9 0.7 0.8 0.8 0.9 0.9
36 37 Jalan Pentol Kudus Kota Jalan Protokol 0 0.4 0.3 0.3 0.3 0.4 0.4
37 38 Jl.HOS Cokroaminoto Kota Jalan Protokol 0.2 1.3 1.1 1.2 1.3 1.5 1.5
38 39 Jl.Pramuka Kota Jalan Protokol 0 0.6 0.4 0.4 0.5 0.6 0.6
39 40 Jl.Wachid Hasyim Kota Jalan Protokol 0 0.6 0.4 0.5 0.5 0.6 0.6
40 41 Jl.P.Puger Kota Jalan Protokol 0 0.8 0.5 0.6 0.7 0.8 0.8
41 42 Jl.Sunan Kudus Kota Jalan Protokol 0.2 1.2 1.3 1.3 1.3 1.4 1.4
42 43 Jl.Mayor Busono Kota Jalan Protokol 0 0.8 0.7 0.7 0.8 0.8 0.8
43 44 Jl.Niti Semito Kota Jalan Protokol 0.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.2 1.2
44 45 Jl. HM.Subchan Kota Jalan Protokol 0.1 1.1 1.6 1.6 1.6 1.7 1.2
45 46 SMA 2 Kudus Kaliwungu Fasilitas Umum 0.2 3.4 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
46 47 Pasar Kalirejo Undaan Pasar 4.1 13.7 17.9 17.6 17.8 17.9 17.8
47 48 SMA 1 Gebog Gebog Fasilitas Umum 0 4.3 3.4 3.6 3.7 4.2 4.3
48 49 Terminal Getas Kota Terminal 0.1 4.3 3.5 3.7 3.8 4.3 4.4
49 50 Nojorono Kota Industri 1.52 7.78 7.6 7.9 8.2 9.2 9.3
50 51 Colo Dawe Fasilitas Umum 0.4 13.3 13.5 13.8 13.8 13.9 13.7
51 52 Pasar Jekulo Jekulo Pasar 5.12 16.88 19.5 20.1 21.0 21.4 22
52 53 Sambung Undaan Pemukiman Penduduk 0 3.4 2.8 3.1 3.2 3.3 3.4
53 54 Pasar Johar kota Pasar 3.5 18.4 20.3 21.1 21.3 21.3 21.9
54 55 Pasar Brayung mejobo Pasar 4.8 14.4 17.4 18.0 18.7 18.7 19.2
55 56 SMA Mejobo mejobo Fasilitas Umum 0.2 3.6 3.2 3.5 3.6 3.7 3.8
56 57 Stikes mejobo Fasilitas Umum 0.2 4 3.5 3.7 3.8 4.1 4.2
57 58 Terminal Jati jati Terminal 0.8 10 9.1 9.2 9.4 10.6 10.8
58 59 Pasar Jember kaliwungu Pasar 4.6 12.1 15.5 15.6 16.3 16.4 16.7
59 60 Pemda kota Fasilitas Umum 0.96 5.64 6 6.1 6.3 6.4 6.6
60 61 Komplek Perkantoran Mejobo mejobo Fasilitas Umum 1.3 7.3 7.5 7.7 7.9 8.4 8.6
Jumlah 90.3 509.3 549.3 559.9 571.7 584.5 599.6

Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup, 2017

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


154

Tabel 5.63 Prediksi Timbunan Sampah Tahun Rencana 2022

Rata - Rata Rata - Rata Rata - Rata Rata - Rata Rata - Rata
Timbunan Timbunan Timbunan Timbunan Timbunan
Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah
Perhari (m3) Perhari (m3) Perhari (m3) Perhari (m3) Perhari (m3)
No Zona 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 33.2 34.8 36.5 38.3 40.2
2 3 44.3 44.7 45.1 45.6 46.0
3 4 46.8 47.9 49.0 50.1 51.2
4 5 22.1 22.4 22.7 23.0 23.3
5 6 27.5 27.5 27.6 27.7 27.7
6 7 42.9 43.8 44.7 45.6 46.6
7 8 6.6 6.8 7.1 7.3 7.6
8 9 4.2 4.4 4.5 4.7 4.8
9 10 5.5 5.7 5.8 6.0 6.1
10 11 8.6 8.8 9.1 9.3 9.5
11 12 11.9 11.9 12.0 12.0 12.1
12 13 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
13 14 4.2 4.3 4.5 4.7 4.9
14 15 11.8 12.1 12.4 12.7 13.0
15 16 3.3 3.4 3.4 3.5 3.6
16 17 3.4 3.5 3.6 3.8 3.9
17 18 7.2 7.6 8.0 8.4 8.8
18 19 13.6 13.9 14.3 14.6 15.0
19 20 35.2 35.7 36.1 36.6 37.1
20 21 19.4 19.7 19.9 20.1 20.4
21 22 15.4 15.7 16.1 16.4 16.7
22 23 1.0 1.0 1.1 1.2 1.2
23 24 0.9 1.0 1.0 1.0 1.0
24 25 6.2 6.3 6.4 6.4 6.5
25 26 0.8 0.9 0.9 0.9 0.9
26 27 13.4 13.6 13.8 13.9 14.1
27 28 5.0 5.1 5.3 5.5 5.7
28 29 10.5 10.8 11.0 11.3 11.6
29 30 6.5 6.7 6.9 7.1 7.3
30 31 1.0 1.0 1.1 1.2 1.2
31 32 8.7 8.9 9.1 9.3 9.5
32 33 2.2 2.2 2.3 2.3 2.4
33 34 2.4 2.5 2.7 2.8 2.9
34 35 1.0 1.0 1.1 1.2 1.2
35 36 1.0 1.0 1.1 1.2 1.2
36 37 0.4 0.5 0.5 0.5 0.6
37 38 1.6 1.8 1.9 2.0 2.2
38 39 0.7 0.7 0.8 0.9 1.0
39 40 0.7 0.7 0.8 0.9 1.0
40 41 0.9 1.0 1.2 1.3 1.5
41 42 1.4 1.5 1.5 1.5 1.5
42 43 0.8 0.9 0.9 0.9 0.9
43 44 1.2 1.3 1.3 1.3 1.3
44 45 1.1 1.1 1.0 0.9 0.9
45 46 3.7 3.8 3.9 4.1 4.2
46 47 17.8 17.8 17.7 17.7 17.7
47 48 4.6 4.8 5.1 5.5 5.8
48 49 4.7 4.9 5.2 5.5 5.9
49 50 9.8 10.3 10.8 11.4 12.0
50 51 13.8 13.8 13.9 13.9 14.0
51 52 22.7 23.4 24.1 24.8 25.6
52 53 3.6 3.8 3.9 4.1 4.3
53 54 22.3 22.8 23.2 23.6 24.1
54 55 19.7 20.2 20.7 21.2 21.7
55 56 4.0 4.1 4.3 4.5 4.7
56 57 4.4 4.6 4.8 5.0 5.3
57 58 11.3 11.8 12.3 12.9 13.4
58 59 17.0 17.3 17.7 18.0 18.3
59 60 6.8 6.9 7.1 7.3 7.4
60 61 8.9 9.2 9.5 9.9 10.2
Jumlah 613.4 627.7 642.4 657.7 673.5
Sumber : Hasil Analisa

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


155

Diatas merupakan prediksi timbunan sampah 5 tahun kedepan. Rata –


rata pertumbuhan timbunan sampah sebar 2,21%. Didapat dari rata-
rata dari pertumbuhan timbunan sampah 5 tahun yang lau , tahun
2013 sampai 2017. Maka jumlah timbunan sampah tahun 2022 yaitu
673,5 m3.

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Gambar 5.23 Volume Sampah Domestik Harian Tahun 2022

Gambar diatas menerangkan bahwa sampah pemukiman masih


mendominasi sumber sampah di Kabupaten Kudus sebanyak 49,16 %.

Data dari Dinas PKPLH menerangkan pertumbuhan 3R oleh pemerintah


maupun masyarakat 5 tahun terakhir rata – rata 0,0152 atau sekitar
1,52 %. Maka berikut ini merupakan total hasil 3R di Kudus :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


156

Tabel 5.64 Rata –Rata 3R Tahun 2017 Sampai Dengan Tahun 2022

Rata -
Rata - Rata 3R Rata - Rata 3R Rata - Rata 3R Rata - Rata 3R Rata - Rata 3R
No Zona Rata 3R
2017 2018 2019 2020 2021
2022

1 2 2.3 2.3 2.4 2.4 2.4 2.5


2 3 4.6 4.7 4.7 4.8 4.9 5.0
3 4 6.8 6.9 7.0 7.1 7.2 7.3
4 5 1.4 1.4 1.4 1.5 1.5 1.5
5 6 2.1 2.1 2.2 2.2 2.2 2.3
6 7 4.3 4.4 4.4 4.5 4.6 4.6
7 8 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3
8 9 1.1 1.1 1.1 1.2 1.2 1.2
9 10 1.2 1.2 1.2 1.3 1.3 1.3
10 11 2.2 2.2 2.3 2.3 2.3 2.4
11 12 2.8 2.8 2.9 2.9 3.0 3.0
12 13 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3
13 14 1 1.0 1.0 1.0 1.1 1.1
14 15 1.2 1.2 1.2 1.3 1.3 1.3
15 16 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3
16 17 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3
17 18 1.2 1.2 1.2 1.3 1.3 1.3
18 19 2.1 2.1 2.2 2.2 2.2 2.3
19 20 6.5 6.6 6.7 6.8 6.9 7.0
20 21 5.8 5.9 6.0 6.1 6.2 6.3
21 22 3.1 3.1 3.2 3.2 3.3 3.3
22 23 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
23 24 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
24 25 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.9
25 26 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
26 27 3.1 3.1 3.2 3.2 3.3 3.3
27 28 1.2 1.2 1.2 1.3 1.3 1.3
28 29 2.3 2.3 2.4 2.4 2.4 2.5
29 30 2.1 2.1 2.2 2.2 2.2 2.3
30 31 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
31 32 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
32 33 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3
33 34 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
34 35 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
35 36 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
36 37 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
37 38 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
38 39 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
39 40 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
40 41 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
41 42 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
42 43 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
43 44 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
44 45 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
45 46 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
46 47 4.1 4.2 4.2 4.3 4.4 4.4
47 48 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
48 49 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
49 50 1.52 1.5 1.6 1.6 1.6 1.6
50 51 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
51 52 5.12 5.2 5.3 5.4 5.4 5.5
52 53 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
53 54 3.5 3.6 3.6 3.7 3.7 3.8
54 55 4.8 4.9 4.9 5.0 5.1 5.2
55 56 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
56 57 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
57 58 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.9
58 59 4.6 4.7 4.7 4.8 4.9 5.0
59 60 0.96 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
60 61 1.3 1.3 1.3 1.4 1.4 1.4
90.3 91.7 93.1 94.5 95.9 97.4

Sumber : Hasil Analisa

Jumlah rata – rata 3R 97,4 m3 pada tahun 2022. Maka jumlah sampah
yang harus diangkut ke TPA sebesar 576.1 m3. Selisih jumlah sampah
yang harus diangkut tahun 2017 dengan tahun 2022 yaitu 67.1 m3.

Tahun 2017 tingkat pelayanan baru mencapai 37%. Dinas Perumahan,


Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup memiliki target setiap
tahun melakukan kenaikan tingkat pelayanan sebesar 10% tiap
tahunnya karena terkait dengan anggaran, jumlah sarana dan

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


157

pengajuan pembangunan prasarana sehingga melakukan kenaikan


bertahap tiap tahunnya. Prosentase plelayanan rata – rata hasil
analisis sebesar 54% dengan pelayanan 100% Kecamatan Kota,
Kecamatan Jati dan Kecamatan Bae.

Berdasarkan SNI 3242 tahun 2008 untuk 1 unit gerobak/becak sampah


kapasitas 1m3 memiliki kapasitas pelayanan untuk 800 jiwa. Maka
didapat hasil jumlah penduduk terlayani sampah Kabupaten Kudus
tahun 2022 yaitu 347,3 atau dibulatkan menjadi 348 kendaraan becak
sampah. Selisih dengan tahun 2017 yang ada sebanyak 221 becak
sampah harus ditambah sebanyak 128 becak sampah dalam
pengumpulan sampah.

Tabel 5.65 Jumlah Penduduk Terlayani Tahun 2022

Jumlah
Jumlah Prosentase
Luas Pelayanan Penduduk
No Kecamatan Penduduk Tahun Pelayanan
Pengelolaan Sampah Terlayani
2022 2022
Sampah
1 Kaliwungu 99005 2932.74 90% 88759
2 Kota 98018 1047.32 100% 98018
3 Jati 106256 2629.80 100% 106256
4 Undaan 73932 3698.78 52% 38102
5 Mejobo 74754 1770.22 48% 35993
6 Jekulo 105955 5856.47 71% 74837
7 Bae 71423 2332.27 100% 71423
8 Gebog 101789 1733.26 31% 32043
9 Dawe 105776 960.54 11% 11837
Jumlah 836908 22961.41 54% 557267

Sumber : Hasil Analisa, 2017

Jumlah ritasi yang efisien pada perencanaan 2022 ini perhitungannya


jumlah sampah yang seharusnya terangkut dibagi dengan kapasitas
truck (m3) sebagai berikut :

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


158

PSCS = Vs / Vb

= 450,6 / 8

= 56,3 ritasi

PHCS = Vs / Vb

= 125,5 / 6

= 20,9 ritasi

Jadi menurut rumus diatas jumlah ritasi pada dump truck sesuai
dengan karakteristik daerah sumber sampah yang sudah ada
didapatkan jumlah ritasi sebanyak 54 ritasi dan untuk arm roll truk
sebanyak 21 ritasi. Jumlah ritasi tiap kendaraan pengangkutan
dipengaruhi oleh jumlah sampah, waktu bongkar, waktu muat , jarak
serta kecepatan kendaraan. Kondisi eksisting yang sudah ada tidak
dapat menampung jumlah sampah 2022 sehingga dibutuhkan
penambahan alat angkut. Jumlah alat angkut dump truk sesuai dengan
perhitungan VRP sebanyak 20 kendaraan. Jumlah tersebut tidak dapat
menampung lagi jika jumlah sampah bertambah karena faktor waktu
operasi tiap truk yang sudah tidak dapat lebih dari 8 jam sesuai jam
kerja. Sehingga, jumlah selisih sampah dump truk sebanyak 51,6 m3 .
Jika mengacu pada ritasi yang sudah dilakukan menggunakan VRP dan
sesuai standar pengelolaan persampahan sebanyak 3 kali ritasi maka
didapatkan yaitu :

Jumlah Ritasi Sampah Dump Truck yang Tersisa =

= Jumlah sampah / Kapasitas Dump Truck

= 51,6 / 8

= 6,45 ritasi.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


159

Sehingga didapatkan jumlah penambahan kebutuhan dump truck di


tahun 2022 :

Jumlah Kendaraan Dump Truck Rencana 2022 =

= Jumlah ritasi sampah dump truck yang tersisa / standar ritasi

= 6,45 / 3

= 2,15 kendaraan

Jadi jumlah penambahan kendaraan yang dibutuhkan dump truck


sebanyak 2 kendaraan.

Mengenai jumlah kendaraan arm roll dapat dicari dengan cara sebagai
berikut :

Jumlah Kendaraan Arm Roll Rencana 2022 =

= Jumlah ritasi sampah arm roll / standar ritasi

= 20,9 / 3

= 7 kendaraan

Jadi jumlah kendaraan pengangkutan arm roll yang dibutuhkan tahun


2022 sebanyak 7 kendaraan sedangkan yang sudah ada sebanyak 6
kendaraan. Maka, jumlah penambahan yang kendaraan yang
dibutuhkan 1 kendaraan.

Jumlah Kontainer untuk Kebutuhan Komersial dan Fasilitas Umum :

CP Zona 51 = 30% X Jumlah Timbunan Sampah

Kapasitas Kontainer x Fp X Ritasi

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


160

= 30% X 14 = 1 buah

6 x 1,2 x 2

Dari perhitungan tersebut harus ada penambahan container pada zona


55 ditambah dengan 1 kontainer untuk perencanaan tahun 2025. Jadi
awalnya jumlah container yang ada sebanyak 13 buah dengan rata –
rata 1 kontainer dan hanya zona 52 dan 54 dengan 2 kontainer.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


161

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil yang dibahas yaitu :

1. Jumlah timbunan sampah pada tahun 2017 yang ada di Kabupaten


Kudus sebesar 599,6 m3. Tetapi tidak semua terangkut dan hanya
sebesar 509,3 m3. Jumlah timbunan sampah tiap jiwa tahun 2017
sebanyak 1,9 liter/jiwa/hari. Hal ini merupakan rata-rata jumlah
timbunan sampah kota sedang dan kecil.
2. Sampah yang ada di Kudus pewadahannya secara langsung dan tak
langsung. Sedangkan pola pengumpulannya individual langsung yang
langsung diangkut menju TPA dari sumber sampah , individual tidak
langsung dan penyapu jalan. Mekanisme pengangkutan sampah di
rumah tangga sampah akan diambil petugas yang menggunakan
becak sampah maupun motor sampah diangkut menuju ke TPS. Dari
TPS diangkut menuju ke TPA menggunakan truk dan arm roll truk.
Jumlah becak sampah 2017 sebanyak 221 kendaraan melayani 37%
luas Kabupaten Kudus.
3. Sumber sampah yang dilayani Dinas PKPLH sebanyak 61 titik sampah
yang 50 zona dilayani dump truk dan 11 zona dilayani arm roll. Jumlah
terangkut dump truck sebesar 79% dan sampah yang terangkut arm
roll 73%.
4. Total Jarak tempuh eksisting pengangkutan 79% menggunakan dump
truk sebesar 1220 km dan jika terangkut semua menjadi 1769,6 km
dengan biaya BBM Rp. 1.516.160,00 rupiah perhari . Waktu operasi
perhari eksisting sebesar 198,41 jam sedangkan menggunakan VRP
154,34 jam. Jika menggunakan VRP maka selisihnya 963,1 km

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


162

sedangkan selisih BBM yang digunakan sebanyak 160,5 liter atau


penghematan biaya BBM sebesar Rp.826.575,00 perhari. Penghematan
dari segi BBM dari kondisi eksistingP mencapai 54,4%. Jika satu bulan
efisien biaya bisa menghemat sebesar Rp.24.797.250,00.
5. Total Jarak tempuh eksisting pengangkutan 73% menggunakan arm
roll sebesar 395,6 km dan jika terangkut semua menjadi 352,5 km
dengan biaya BBM Rp. 835.175,00. Waktu operasi perhari eksisting
sebesar 35,9 jam. Biaya BBM Rp. 767.762,00 perhari. Waktu operasi
terangkut 100% eksisting sebesar 63,5 jam sedangkan VRP 45,5 jam.
Selisih rute eksisting dengan rencana yaitu 143,9 km sedangkan selisih
BBM yang digunakan sebanyak 32 liter atau penghematan biaya BBM
sebesar Rp.4.944.000,00 tiap bulannya.
6. Analisa menggunakan VRP untuk zona 2-50 menggunakan dump truk
sebanyak 50 ritasi. Perbandingan perhitungan jumlah kendaraan jika
100% sebanyak 24 kendaraan sedangkan menggunakan VRP
sebanyak 20 buah. Sedangkan arm roll truk sebanyak 19 ritasi. Jumlah
kendaraan dengan rute eksisting sebanyak 8 kendaraan sedangkan
menggunakan VRP 6 kendaraan.
7. Tiap 1 m3 biaya pengangkutan sampah menggunakan moda dump truk
dari TPS menuju TPA kondisi eksisting 79% sebesar Rp. 19.129,00
sedangkan kondisi eksisting 100% yaitu Rp. 20.619,00. Menggunakan
VRP sebesar Rp. 14.566,00. Moda arm roll truk pengangkutan eksisting
73% yaitu Rp. 21.947,00 dan pengangkutan eksisting 100%
17.971,00. Sedangkan menggunakan VRP Rp. 16.741,00.
8. Sebanyak 45% dari total kendaraan harus diganti yang baru yaitu
sebanyak 9 kendaraan dump truk dan 3 kendaraan arm roll karena
sudah tidak layak dan umur kendaraan sudah tua.
9. Pada tahun 2022 becak sampah harus ditambah sebanyak 128 becak
sampah dalam pengumpulan sampah. Penambahan kendaraan yang
dibutuhkan dump truck sebanyak 2 kendaraan dan armm roll sebanyak
1 kendaraan. Penambahan container juga dibutuhkan tahun 2022
sebanyak 1 buah.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


163

B. SARAN

1. Kajian mengenai jumlah penambahan TPS di 5 tahun kedepan perlu


dikaji lebih mendalam mengenai jumlahnya, lokasi yang tepat hingga
analisis ekonominya.
2. Jumlah kendaraan yang sudah dihitung untuk tahun 2022 segera
ditindak lanjuti kepada instansi terkait mengenai anggaran yang akan
diajukan.
3. Saran kepada bidang operasional instansi Dinas Perumahan Kawasan
Pemukiman dan Lingkungan Hidup mengenai diperlukannya
pemindahan lokasi pool yang cukup jauh dari TPA.
4. Kendaraan pengangkutan sampah yang sudah tidak layak pakai harus
segera diganti.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


164

DAFTAR PUSTAKA

________,2004, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan,


Departemen Perhubungan, Jakarta.

_______,2009, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas

Dan Angkutan Jalan, Departemen Perhubungan, Jakarta.

_______,2008, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan

Sampah, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan,

Jakarta.

________,2015, Kudus Dalam Angka 2015, Badan Pusat Statistik, Kabupaten

Kudus.

Amrin, Amin dkk, 2012, Optimasi Pengangkutan Sampah Di Pusat Kota

Ternate, Jurnal Ilmiah, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Anggun, Yunitasari, 2014, Optimalisasi Pengangkutan Sampah Di Kabupaten

Sleman Menggunakan Metode Saving Matrix, Skripsi, Universitas

Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Anis, Siti Nurrochayati dkk, 2013, Analisis Sistem Pengangkutan Sampah Kota

Bontang Dengan Metode Saving Heuristic (Kecamatan Bontang),

Jurnal ilmiah, Universitas Mulawarman.

Archetti,M.G.Speranza, D.Vigo, 2013, Vehicle Routing Problems With Profits,

Jurnal Ilmiah, Departement of Economics and Management,

University of Brescia, Italy.

Byung-In Kim, Seongbae Kim, Sahoo, Surya, 2005, Waste Collection Vehicle
Routing Problem with Time Windows, University of Vienna,
Austria

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


165

Ballou H., Ronald, 1999. Bissiness Logistic Management. Prentice-Hall, USA.

Clifford, Tom, 2008, Waste Collection Optimisation Tools for Waste Managers,
Indecon Ltd., UK.

Derajat, S.Chaerul, 2009, Evaluasi Sistem Pengangkutan Sampah di Wilayah

Bandung Utara, FSTL, Bandung.

Dessy, dkk,2014, Pola Umum Lalu Lintas Transportasi Darat Kabupaten Kudus

dan Identifikasi Permasalahannya, STTD, Bekasi.

Dewa, Ketut S., Mayun dkk, 2009, Manajemen Pengangkutan Sampah di Kota

Amlapura, Jurnal ilmiah, Universitas Udayana, Denpasar.

Eminugroho, R., Dwi,Lestari, 2014, Optimasi Sistem Pengangkutan Sampah di

Kota Yogyakarta Dengan Model Vehicle Routing Problem

Menggunakan Algoritma Sequential Insertion, Jurnal Ilmiah,

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Enri, Damanhuri, Padmin, 2010, Pengelolaan Sampah, ITB, Bandung.

Enri, Damanhuri, 2009, Makalah Kebijakan Pengelolaan Sampah di Indonesia,

ITB, Bandung.

Fitria, Ramdhani dkk, 2012, Analisis Produktivitas Sistem Transportasi Sampah

di Kota Padang, Jurnal Ilmiah, Universitas Andalas.

Hadiwijoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Penerbit

Yayasan Idayu. Jakarta

I Nyoman, P., & Mahendrawathi, ER., 2010, Supply Chain Managemant, 2nd

edn, Institut Teknologi Sepuluh November,

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


166

Jhon, Walkenbach , 2013, Exle VBA Programming For Dummier, Wiley

Publish, American.

Joseph, Cristian, 2011, Analisis Sistem Pengngkutan Sampah Kota Makasar

dengan Metode Penyelesaian Vehicle Routing Problem (VRP) Studi

Kasus Kecamatan Mamajang, Jurnal ilmiah, Universitas

Hasanuddin, Makasar.

Marawis, S., Suparno, 2011, Vehicle Routing Problem With Simultaneous Pick-

Ups and Deliveries Menggunakan Algoritma Tabu Search Dengan

Bantuan Google Maps,, Jurnal Ilmiah, Insitut Tekhnologi Surabaya,

Surabaya.

Martono, Ricky, 2015, Manajemen Logistik Terintegrasi, PPM, Jakarta Pusat.

Morlok, Edward K., , Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi,


Erlangga, Jakarta.

Munawar, Ali, dkk, Analisis Sistem Transportasi Sampah Kota Tuban


Menggunakan Dynamic Programming, Jurnal Ilmiah, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Jawa Timur.

Notoadmodjo, Soekidjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka


Cipta, Jakarta.

Pichpibul, T., Kawtummachai, R., 2012, An Improved Clarke and Wright


Savings Algorithm for The Capacitated Vehicle Routing Problem,
School of Manufacturing Systems and Mechanical Engineering,
Sirindhorn International Institute of Technology, Thammasat
University, Pathumthani 12121 Thailand, Faculty of Business
Administration, Panyapiwat Institute of Management,
Chaengwattana Road, Nonthaburi 11120 Thailand.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


167

Rand, Graham K, 2009, The Life and Times of The Saving Method For Vehicle
Routing Problem, Orion, Vol 25 (2).

Setyowati, Sabella, 2014, Risiko Gangguan Kesehatan Pada Masyarakat Di


Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Tanjungrejo
Kabupaten Kudus, Skripsi, Universitas Negeri Semarang,
Semarang.

Sigit, Setiyono, 2005, Studi Pengangkutan Sampah dari TPS di Kota Depok,
Seminar Nasional PESAT, Universitas Gunadarma.

Suparmi, A.A., 2009, Optimasi Pola Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah


Kota Muara Teweh Melalui Pendekatan Zonasi, Tesis, Universitas
Diponegoro, Semarang.

Tamin, OZ, 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung.

Uci, Mardiani dkk, 2013, Efisiensi Rute Truk Pengangkutan Sampah Sistem
Stationary Container di Kota Padang dengan Menggunakan
Algoritma Nears Neighbour, Jurnal Ilmiah, Universitas Andalas.

Ulfa, Ayu, dkk, 2013, Efektivitas Pelaksanaan Pengangkutan Sampah Di


Kecamatan Sumbersari Oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
dan Tata Ruang Kabupaten Jember, Jurnal Ilmiah, Universitas
Jember, Jember.

Vehice Routing Problem, diakses tanggal 25 November 2016,


(http://coral.ise.lehigh.edu)

William, Iskandar Sihombing dkk, 2013, Analisis Transportasi Pengangkutan


Sampah di Kota Medan (Studi Kasus : Kecamatan Medan Kota ),
Jurnal Ilmiah, Universitas Sumatra Utara, Sumatra Utara.

Yones, I , 2007, Kajian Pengelolaan Sampah di Kota Ranai Ibu Kota


Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, Tesis, Universitas
Diponegoro, Semarang.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT


168

REFERENSI PERATURAN YANG MENGATUR :

1. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan


Sampah, pengelolaan sampah adalah kegiatan sistematis, menyeluruh,
dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah.

2. Kemudian menurut Direktorat PLP, Dirjen Cipta Karya Departemen PU


(2003),penanganan sampah adalah upaya yang meliputi kegiatan
pemilahan,pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan,
dan pemrosesan akhir sampah.

3. Peraturan Mendagri NO.33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayangan


Pengangkutan Angkutan Sampah

4. Perda Kabupaten Kudus No.12 Tahun 2010 tentang Retribusi


Pelayanan Persampahan/Kebersihan.

5. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus No. 3 tahun 2004 yang


Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 11 tahun 2006
Tentang AMDAL.

6. Peraturan Bupati Kabupaten Kudus No. 20 tahun 2015 Berdasarkan Peraturan


Lampiran Persampahan dan Pengaturan.
7. UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

8. UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup

9. Dalam Peraturan Menteri PU No 03/PRT/M2013 Pada Pasal 27 ayat 2


menyebutkan bahwa Pemerintah Kab/Kota harus menyediakan alat
angkut sampah dan melakukan pengangkutan sampah dari TPS
dan/atau TPS 3R ke TPA atau TPST

10. PP No. 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan.

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT

Anda mungkin juga menyukai