Anda di halaman 1dari 128

KARAKTERISTIK

ARUS LALU LINTAS

MKTJ Angkatan II Semester II


Tegal, 2013
Oleh :
Dosen Pengampu …
EDI PURWANTO
Pengantar

Informasi dari lalu lintas berupa:


kecepatan, volume, kerapatan, antrian,
kemacetan, tundaan, kondisi parkir,
keselamatan, konsumsi bahan bakar, dan
dampak lingkungan merupakan faktor
penting yang digunakan untuk mendiagnosa
masalah, menemukan solusi yang tepat,
serta untuk mempelajari efek dari skema
Implementasi lalu lintas.
KARAKTERISTIK
ARUS LALU LINTAS
> Makrokospik (parameter arus lalu lintas secara
keseluruhan) > Primer :
 Kecepatan (speed)
 Volume
 Kerapatan (density)
> Mikroskospik (parameter perilaku dari kendaraan
secara sendiri di dalam lalu lintas dan dengan lainnya) >
Sekunder :
 Headway
 Spacing
 Clearance
Kecepatan

Definisi kecepatan :
 PP 32/2011 “kecepatan adlh kemampuan
utk menempuh jarak ttt dlm satuan wkt,
dinyatakan dlm km/jam.”
 Hobbs (1995) “kecepatan adlh laju
perjalanan yg biasanya dinyatakan dlm
km/jam.
Jenis-Jenis Kecepatan

 Kecepatan Sesaat (Spot Speed) :


Adlh kecept kend pd suatu saat diukur dr suatu tempat yg
ditentukan.
 Kecepatan Bergerak :

Adlh kecept rata2 kend pd saat bergerak pd suatu jalur dan


didapat dgn membagi panjang jalur dgn wkt kend
menempuh jalur tsb.
 Kecepatan Perjalanan :

Adlh kecept efektif kend yg sedang dlm perjal ant 2 tempat


(mrpk jarak antara 2 tempat dibagi dgn lama wkt kend
utk menyelesaikan perjal antr 2 tempat tsb, dgn wkt yg
mencakup setiap wkt berhenti yg ditimbulkan oleh
hambatan (tundaan) lalin.
Rumus Kecepatan

Kecepatan dirumuskan sebagai berikut:

d
V =
t

dimana:
V = kecepatan (km/jam)
d = jarak (km)
t = waktu untuk melintasi (detik)
A.1 Kecepatan rerata waktu dan
Kecepatan rerata ruang

1. Kecepatan rerata waktu (time mean speed,


TMS) adalah kecepatan rata-rata dari seluruh
kendaraan yang melewati suatu titik dari jalan selama
periode waktu tertentu atau nilai rata-rata dari
kecepatan sesaat (spot speed), yang dirumuskan:

1 n
U TMS = ∑ Ui
n i
dimana:
n = jumlah kendaraan yang diamati
Ui = spot speed tiap kendaraan yang
diamati
1 n L
Atau: U TMS = ∑
n i ti
dimana:
L = pajang ruas jalan yang ditempuh
kendaraan
ti = waktu yang diperlukan tiap kendaraan
yang diamati untuk menempuh jarak L

2. Kecepatan rerata ruang (space mean


speed, SMS) :
kecepatan rata-rata dari seluruh kendaraan
yang menempati / melintasi penggalan jalan
selama periode waktu tertentu.
Penghitungan SMS didasarkan pada rata-rata waktu
tempuh (ti ) yang diambil dari seluruh kendaraan
yang melintasi suatu panjang jalan L. Tiap-tiap
kendaraan melintas pada kecepatan Ui , sehingga
waktu tempuhnya untuk melintasi jarak L adalah:

L
ti =
Ui

dengan demikian rata-rata waktu tempuh dari n


kendaraan adalah:
n
1 L
t i =
n
∑ Ui
i
ti

sedangkan kecepatan rata-rata berdasarkan pada


rata-rata waktu tempuh, yang merupakan space
mean speed (SMS), adalah rata-rata dari spot
speed dirumuskan :

1
U SMS =
1 n 1

n i Ui

atau:
1 nL
U SMS = n =
1 ti ∑ ti

L i n
Contoh 1: Spot speed 6 kendaraan adalah : 30,
40, 50,60 ,70, 80 km/jam. Hitung TMS dan SMS !
Solusi:
30 + 40 + 50 + 60 + 70 + 80
U TMS = = 55km / jam
6

1
U SMS = = 49,27 km/jam
1 1 1 1 1 1 1
x + + + + + 
6  30 40 50 60 70 80 

Contoh 2: Diamati 6 kendaraan masing-masing


menempuh jarak yang sama yakni 1000 m,
dengan waktu tempuh masing-masing adalah :
18,20,23,25,19,24 detik. Hitung TMS dan SMS.
No. Jarak Waktu Kecepatan
Solusi: Kendaraan (m) Tempuh
(detik ) ( m/det )

a b c d=b/c
1 1000 18 55,56
2 1000 20 50,00
3 1000 23 43,48
4 1000 25 40,00
5 1000 19 52,63
6 1000 24 41,67

Total 6000 129 283,66


Rata-rata 129/6 = 21,5 283,66/6=47.28

U TMS = 47,28 m/det = 170 km/jam


U SMS = 1000/21,5 atau 6000/ 129 = 46,51 m/det = 167,44 km/jam
A.2 Kecepatan Rata-rata Bergerak dan Kecepatan
Rata-rata Perjalanan

Kecepatan rata-rata bergerak (average running


speed) dan kecepatan rata-rata perjalanan
(average travel speed) adalah dua bentuk dari
space mean speed yang sering digunakan untuk
menentukan ukuran-ukuran dalam bidang
rekayasa lalu lintas. Prinsip keduanya sama
yakni kecepatan merupakan jarak tempuh dibagi
dengan rata-rata waktu untuk menempuh bagian
dari suatu ruas jalan yang diukur . Beda prinsip
keduanya adalah travel time meliputi seluruh
waktu termasuk waktu berhenti sedangkan
running time hanya waktu saat kendaraan
bergerak saja .
Volume Lalu Lintas

Adalah : jumlah kendaraan yang melalui satu titik yang tetap


pada jalan per satuan waktu

n
Q=
t
Dimana :
Q = Volume Lalu Lintas (kend/jam)
n = Jumlah kendaraan yang lewat (kend)
t = waktu (jam)
Bandingkan !!!
Bagaimana Volumenya !!!
Karakteristik Arus Lalu Lintas

1. Variasi Jam-an
2. Variasi Harian
3. Variasi Bulanan
4. Variasi Arah
Variasi Jam-an

Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang terjadi


setiap jam-nya.

Misal :
Kendaraan pada pagi hari jauh lebih banyak
dibandingkan siang hari
Variasi Jam-an
Variasi Harian

Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang terjadi


setiap harinya-nya.

Misal :
Kendaraan pada hari Senin – Jumat lebih
banyak dibandingkan hari Sabtu - Minggu
Variasi Harian
Variasi Bulanan

Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang terjadi


setiap bulannya-nya.

Misal :
lalu lintas pada bulan libur sekolah jauh lebih
padat dibandingkan hari masuk sekolah
Variasi Bulanan
Variasi Arah

Adalah : Variasi/fluktuasi arus lalu lintas menurut


arah menurut waktu-waktu tertentu.

Misal :
Pada pagi hari, lalu lintas ke arah kota jauh
lebih besar dibandingkan yang ke luar kota,
sebaliknya pada sore hari, lalu lintas ke luar
kota lebih besar dibandingkan yang menuju
kota
Variasi Arah
KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS
KARAKTERISTIK VOLUME LALU LINTAS
1) HASIL ANALISIS DATA (TAMPILAN) VOLUME LALU LINTAS
 Variasi JAM – AN  Jam Sibuk (Peak Hour), Jam Tidak Sibuk (Off Peak)
 Variasi HARIAN  Hari Sibuk, Misal Week end di jalan luar kota
 Variasi BULANAN  Bulan Sibuk, misal Liburan, Lebaran, Panen Raya
 Variasi ARAH  Pagi hari arah ke pusat kota sibuk
 Variasi Distribusi Lajur  Volume Lajur Cepat lebih tinggi
1) Volume Desain
 Jalan Perkotaan  Volume Jam Puncak
 Jalan Luar Kota  Volume Lalu Lintas Harian
1) TERMINOLOGI VOLUME LALU LINTAS YANG SERING DIGUNAKAN
 LHRT
 LHR
 LHR Bulanan
 Volume Jam Maksimum Tahunan  VJP, volume sibuk ke – 30 dalam setahun
KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS
KARAKTERISTIK VOLUME LALU LINTAS

Grafik Volume Jam Perencanaan

Arus

arus tersibuk ke – 30

kurva arus harian yang disusun dari


tertinggi ke yang terendah

30
hari
Grafik Volume Jam Perencanaan
Volume dapat dibagi menjadi:
1. Volume Harian (Daily Volumes)
 Average Annual Daily Traffic (AADT) yakni
volume rata-rata yang diukur selama 24 jam
dalam kurun waktu 365 hari, dengan demikian
maka AADT merupakan jumlah total kendaraan
yang melintasi jalan terukur dibagi dengan 365.
 Average Annual Weekday Traffic (AAWT) adalah
volume rata-rata yang diukur selama 24 jam
untuk hari-hari kerja selama kurun waktu 365
hari, sehingga AAWT merupakan jumlah total
kendaraan yang terukur dibagi total hari kerja
dalam satu tahun yakni 260.
Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT)

Adalah : volume lalu lintas rata-rata dalam setahun

N
LHRT =
365
Dimana :
N = Jumlah kendaraan dalam setahun
LHRT = lalu lintas harian rata-rata tahunan
 Average Daily Traffic (ADT) adalah
volume rata-rata yang diukur selama 24
jam penuh dalam periode waktu tertentu
yang lebih pendek dari satu tahun,
misalnya dalam dalam6 bulan, satu
bulan, satu minggu, atau lebih kecil dari
2 hari.
 Average Weekday Traffic (AWT) adalah
volume rata-rata yang diukur selama 24
jam pada hari-hari kerja dalam kurun
waktu kurang dari satu tahun, misalnya
dalam waktu satu bulan
Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)

Adalah : hasil bagi jumlah kendaraan yang diperoleh


selama pengamatan dengan lamanya
pengamatan

N
LHR =
t
Dimana :
N = Jumlah kendaraan selama pengamatan
t = lama pengamatan
Kegunaan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)

1. Desain jalan antar – kota;


2. Menentukan tingkat pertumbuhan lalu lintas;
3. Menganalisis variasi lalu lintas per jam, harian, bulanan
dan atau musiman;
4. Analisis kecelakaan (menghubungkan jumlah dan jenis
kecelakaan terhadap arus lalu lintas dan atau
kendaraan - km);
5. Perencanaan jaringan dan pendanaan.
Tabel . Ilustrasi Volume Harian ( daily volumes )

Juml. Juml. Total Total


Bulan Hari Hari Volume Volume AWT ADT
Kerja Hari Kerja 1 bulan (kph) (kph)
a b
(hari) (hari)
c (kend.)
d (kend.)
e f=d/b g=e/c
Jan. 22 31 208.000 425.000 9.455 13.710
Peb. 20 28 220.000 410.000 11.000 14.643
Maret 22 31 185.000 385.000 8.409 12.419
April 22 30 200.000 400.000 9.091 13.333
Mei 21 31 215.000 450.000 10.238 14.516
Juni 22 30 230.000 500.000 10.455 16.667
Juli 23 31 260.000 580.000 11.304 18.710
Agust 21 31 260.000 570.000 12.381 18.387
Sept. 22 30 205.000 490.000 9.318 16.333
Okt. 22 31 190.000 420.000 8.636 13.548
Nop. 21 30 200.000 415.000 9.523 13.833
Des 22 31 210.000 400.000 9.545 12.903
Total 260 365 2.583.000 5.445.000 - -
.
 AAWT= 2.583.000/260 = 9.935 kph (kend. per hari)
 AADT = 5.445.000/365 = 14.918 kph (kend. per hari)
2. Volume Per-Jam (hourly volumes)
Volume jam puncak merupakan volume yang
sangat diperhatikan oleh seorang Traffic Engineer
yang biasanya dipakai sebagai dasar untuk disain
dan analisis operasional lainnya. Untuk keperluan
disain, volume jam puncak kadangkala dihitung
dari proyeksi volume harian dengan rumus:

DDHV = AADT x K
dimana :
DDHV = volume perjam yang dipakai untuk
arahan desain
K = proporsi dari lalu lintas harian yang
terjadi selama jam puncak
Volume Jam Perencanaan (VJP)

Adalah : jumlah kendaraan dalam satu jam yang


digunakan sebagai dasar perencanaan

VJP = k * LHR

Dimana :
k = Faktor K (7 – 15%)
LHR = Lalu Lintas Harian Rata-Rata
Tabel. Range dari faktor K dan secara
umum

Faktor Range Normal


Tipe Jalan K
Desa 0,15-0,25
Pinggiran 0,12-0,15
Kota:
Rute radial 0,07-0,12
Rute Lingkaran 0,07-0,12
Latihan !!!

Jika diperkirakan lalu lintas pada suatu ruas jalan rata-


rata sebesar 24.000 kend/hari, tentukan volume jam
perencanaan (VJP) dimana faktor k (k factor) sebesar
8,5 % pada wilayah perkotaan!
3. Volume per sub jam ( subhourly
volumes )
Volume yang disurvai dalam periode
waktu lebih pendek dari satu jam pada
umumnya diekspresikan sebagai laju dari
arus per jam.
Sebagai contoh ada 1.000 kendaraan
yang disurvey dalam periode waktu 15
menit, maka dapat diekspresikan sebagai:
1.000 kend/ 0.25 jam = 4.000 kend. /
jam.
Tabel. Ilustrasi tentang volume per
jam dan laju dari arus

Interval Waktu Volume tiap Laju dari arus tiap


interval waktu interval waktu
(kend.) (kend.)
a b c = b/0,25

05.00 - 05.15 1.000 4.000


05.15 - 1.100 4.400
05.30 1.200 4.800
05.30 - 0 5.45 900 3.600
05.45 - 06.00 4.200
05.00 - 06.00
Hubungan antara volume per jam dan laju
maksimum dari arus selama satu jam
merupakan faktor jam puncak (peak hour
factor = PHF), yang dirumuskan:
volume. per. jam
PHF =
max .laju.arus

Untuk laju arus dalam periode 15 menit,


persamaan menjadi:
volume. per. jam
=PHF =
4 xV15
Kepadatan Lalu Lintas

Adalah : Jumlah kendaraan pada suatu panjang segmen jalan

n
D=
l
Dimana :
D = Kepadatan (kend/km)
n = Jumlah kendaraan (kend)
l = panjang lintasan (km)
Bandingkan !!!
Kerapatan ( Density )

q = Vs x d

Sehingga : d = q / Vs
dimana : q = Arus
Vs= kecepatan Space mean speed
d = Kerapatan
Latihan !!!

Tentukan kepadatan kendaraan pada suatu ruas jalan


yang setelah diobservasi memiliki volume sebesar
2400 kend/jam dan kecepatan rata-rata 40 km/jam?

Tentukan kepadatan kendaraan pada suatu ruas jalan


yang setelah diobservasi memiliki volume sebesar
2400 kend/jam dan kecepatan rata-rata 60 km/jam?

Tentukan kepadatan kendaraan pada suatu ruas jalan


yang setelah diobservasi memiliki volume sebesar
1400 kend/jam dan kecepatan rata-rata 40 km/jam?
Teori Aliran Lalu lintas

Karakteristik dasar lalu lintas yang utama adalah:


1. Arus atau volume lalu lintas
2. Kecepatan kendaraan
3.Kepadatan lalu lintas
 
Ketiga unsur tersebut merupakan unsur pembentuk aliran
lalu lintas, yang akan mendapatkan pola hubungan:
1. Kecepatan dengan kerapatan
2. Arus dengan kecepatan
3. Arus dengan kerapatan
Hubungan antara kecepatan,
arus, dan kerapatan
 Model dari hubungan antara arus, kecepatan, dan
kerapatan, dapat terlihat pada gambar di atas, pada
dasarnya dapat diterangkan bahwa:

1. Pada kondisi kerapatan mendekati harga nol, arus lalu lintas


juga mendekati harga nol, dengan asumsi seakan-akan tidak
terdapat kendaraan bergerak. Sedangkan kecepatannya akan
mendekati kecepatan rata-rata pada kondisi arus bebas.
2. Apabila kerapatan naik dari angka nol, maka arus juga naik.
Pada suatu kerapatan tertentu akan tercapai suatu titik dimana
bertambahnya kerapatan akan membuat arus menjadi turun.
3. Pada kondisi kerapatan mencapai kondisi maksimum atau
disebut kerapatan kondisi jam (kerapatan jenuh) kecepatan
perjalanan akan mendekati nilai nol, demikian pula arus lalu
lintas akan mendekati harga nol karena tidak
memungkinkan kendaraan untuk dapat bergerak lagi.
4. Kondisi arus di bawah kapasitas dapat terjadi pada dua
kondisi, yakni:
Pada kecepatan tinggi dan kerapatan rendah (kondisi A)
Pada kecepatan rendah dan kerapatan tinggi (kondisi B)
Analisis Hubungan Antara Arus,
Kecepatan, dan Kerapatan

1. Pola hubungan antara kecepatan-kerapatan

Luasan dari segi empat V x Pk x O


menggambarkan kondisi arus pada kecepatan
2. Pola hubungan antara arus dan
kerapatan
3. Pola hubungan antara arus dan
kecepatan
Model Hasil Studi Empiris
Hubungan Antara Arus,
Kecepatan, dan Kerapatan
1. Model Linier Greenshield
VS = Vf – ( ). K
Dengan:
Vs = kecepatan
Vf = kecepatan pada saat arus bebas (free-flow speed)
k = kerapatan
Kmaks = kerapatan pada saat arus maksimum
kj = kerapatan pada saat macet (jam density)
q = arus
Qmaks = arus maksimum
Rumus tersebut merupakan suatu bentuk persamaan yang
dapat dilinierkan dalam bentuk Y=a+X, dimana dianggap:
VS = Y, Vf = a, Vf/ kj = b, dan k = X.
Mikroskopis : parameter perilaku dari
kendaraan secara sendiri di dalam lalu
lintas dan dengan lainnya, diuraikan
menjadi parameter sebagai berikut:
 Time Headway (wkt antara
kendaraan)
 Space Headway/Spacing (jarak
antara kendaraan)
 Clearance
 Gap
Waktu Antar Kendaraan

Adalah : waktu yang diperlukan antara satu kendaraan


dengan kendaraan berikutnya untuk melalui
satu titik tertentu yang tetap

1
TH =
Q
Dimana :
TH = Waktu antar kendaraan (menit atau detik)
Q = Volume lalu lintas (kend/jam)
Latihan !!!

Berapakah waktu antar kendaraan pada suatu jalan


dengan arus lalu lintas 30 kend/jam?
Jarak Antar Kendaraan

Adalah : jarak yang diperlukan antara satu kendaraan


dengan kendaraan berikutnya untuk melalui
satu titik tertentu yang tetap

1
SH =
D
Dimana :
SH = Jarak antar kendaraan (meter)
D = Kepadatan lalu lintas (kend/km)
Latihan !!!

Berapakah jarak antar kendaraan pada suatu jalan


dengan volume 850 kend/jam dengan rata-rata
kecepatan 45 km/jam?
Faktor smp

Jenis kendaraan yang berbeda memiliki


ukuran-ukuran/dimensi, berat, radius
putar, tenaga penggerak, jenis mesin,
kecepatan maksimum, dan
karakteristik percepatan serta
pengereman yang berbeda, 
kendaraan dikelompokkan ke dalam
kelas  klasifikasi
Klasifikasi kendaraan menurut MKJI
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia)

 Kendaraan tak bermotor (UM/ un


motorcycle)
 Sepeda Motor (MC=motorcycle)
 Mobil dan kendaraan kecil (LV=light
vehicle)
 Truk dan bis besar (HV = heavy
vehicle)
Satuan Mobil
Penumpang
 Metode mengalikan faktor terhadap
volume lalu lintas untuk
memperhitungkan pengaruh dari jenis-
jenis kendaraan yang berbeda
terhadap kapasitas jalan dan
persimpangan, relatif terhadap mobil
penumpang
Faktor smp
MKJI C. Buchanan

UM - 0,2

MC 0,33 0,33

LV 1 1

HV 1,2 1,5

Bus Standar 1,2 1,8

Truk 1,2 2,5


gandeng
Dapat juga klasifikasi lain,
sesuai kebutuhan

Pembagian jenis kendaraan dalam lalu lintas disesuaikan


dengan tujuan survai, misalnya : dibedakan antara mobil
penumpang dengan mobil barang.

Berikut ini diberikan contoh pembagian kendaraan


bermotor :
– kendaraan bermotor beroda dua,
– mobil penumpang : sedan, taksi, minicab (carry,
zebra, Mitsubishi), van (vw combi, kijang, panther),
jeep (jimny, taft, hardtop, dll),
– mobil bis,
– mobil barang (truk kecil) sampai dengan 2 ton,
– mobil barang (truk sedang) sampai dengan 2-8 ton,
– mobil barang (truk besar) lebih dari 8 ton.
Kinerja Lalu Lintas Ruas Jalan
Mobilitas Lalu Keselamatan Lalu
Lintas Lintas
• V/C Ratio •Tingkat Kecelakaan
• Kecepatan
• Kerapatan
• Headway (waktu
dan jarak)
• Waktu Perjalanan Biaya
• Tundaan
•Biaya Operasi
•Derajat Iringan
•Derajat Tikungan
Kapasitas Dasar
Kapasitas Jalan:
volume lalu lintas maksimum yang dapat dilayani oleh suatu
ruas jalan pada kondisi tertentu yang dinyatakan dalam satuan
mobil penumpang per jam.  

Tipe Jalan Kapasitas Catatan Batasan standard untuk faktor


Dasar koreksi=1,0 :
• lebar lajur 3,50 m,
(smp/jam)
• split arah 50%:50%,
4 lajur 1650 Per lajur • hambatan samping rendah
terbagi atau dengan bahu 1,5 m atau
SSA jarak kerb-penghalang lebih
4 lajur tak 1500 Per lajur dari 2 m untuk dua arah dan
terbagi bahu lebih dari 2 m untuk
jalan satu arah kelas
Dua lajur 2900 Total dua hambatan samping sangat
terbagi arah rendah,
• ukuran kota 1 - 3 juta.
Contoh Perhitungan Kapasitas Jalan

SIMPUL JUMLAH KAPASITAS KAPASITAS PER


LEBAR TfPE LEBAR
NO DASAR PER FCw FCsp FCsf FCcs LAJUR
DARI KE (M) JALUR LAJUR JALAN LAJUR
LAJUR (SMP/JAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 1 2 7.5 1 2 2/1 UD 1,650 3.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1,650.00
2 4 1 9 1 3 3/1 UD 1,650 3.00 1.25 1.00 1.00 1.00 2,062.50
3 2 3 12 1 4 4/2 UD 1,450 3.00 1.34 1.00 1.00 1.00 1,943.00
4 3 4 12 1 4 4/1 UD 1,450 3.00 1.34 1.00 1.00 1.00 1,943.00
5 3 5 12.5 2 4 4/2 D 1,650 3.13 1.34 1.00 1.00 1.00 2,211.00
6 5 6 14 2 4 4/2 D 1,650 3.50 1.34 1.00 1.00 1.00 2,211.00
7 5 9 9.5 1 3 3/1 UD 1,650 3.17 1.25 1.00 1.00 1.00 2,062.50
8 7 6 9.5 1 3 3/1 UD 1,650 3.17 1.25 1.00 1.00 1.00 2,062.50
9 7 8 8.5 1 2 2/1 UD 1,650 4.25 1.14 1.00 1.00 1.00 1,881.00
10 8 9 5 1 2 2/2 UD 1,450 2.50 0.56 1.00 1.00 1.00 812.00
V/C Ratio
angka banding antara volume lalu lintas ruas jalan dengan
kapasitasnya

SIMPUL VOLUME KAPASITAS


V/C
NO LALIN JALAN
(SMP/JAM) (SMP/JAM)
RATIO
DARI KE

1 1 2 1700 3,300.00 0.52


2 4 1 5642 6,187.50 0.91
3 2 3 4658 7,772.00 0.60
4 3 4 4745 7,772.00 0.61
5 3 5 5430 8,844.00 0.61
6 5 6 5098 8,844.00 0.58
7 5 9 6067 6,187.50 0.98
8 7 6 5764 6,187.50 0.93
9 7 8 2435 3,762.00 0.65
10 8 9 1078 1,624.00 0.66
HUBUNGAN KECEPATAN, V/C DAN
TINGKAT PELAYANAN JALAN

TINGKAT PELAYANAN (LEVEL OF SERVICE)


JALAN
KEC
A
B

V/C
DATA UNTUK TUJUAN
KHUSUS
 KECELAKAAN
 PARKIR
 PERGERAKAN BARANG
 STUDI PEJALAN KAKI
MENGAPA PERLU SURVEY ?

Pemecahan masalah lalu lintas dapat saja dilakukan


dengan perasaan/akal sehat, atau dengan naluri, atau
dengan meminta pendapat tenaga profesional.
Tetapi, pemecahan-pemecahan dengan cara tersebut tidak
dapat dibandingkan secara akurat tanpa mengadakan evaluasi
kuantitatif.

Permasalahan-permasalahan di bidang lalu lintas baru dapat


dikenali dengan baik jika kita mempunyai data dan informasi
yang cukup.
KOMPONEN STUDI LALU
LINTAS
 PENGUMPULAN DATA

 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


PENGUMPULAN DATA

Pengambilan data
ke instansi terkait

Pengukuran
Pengamatan
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
PERENCANAAN SURVEY

1. MENGAPA SURVEY DILAKUKAN?


2. INFORMASI APA YANG DIPERLUKAN?
3. METODA/TEKNIK APA DAN DIMANA
SURVEY YANG PALING BAIK UNTUK
MENDAPATKAN DATA SECUKUPNYA ?
4. BAGAIMANA DATA DIANALISIS?
5. BAGAIMANA DATA AKAN DISAJIKAN?

6. BAGAIMANA HASILNYA AKAN DIGUNAKAN?


HAL PENTING TTG SURVEY
 Peta
 Waktu dan lamanya/periode SURVEY
 Frekuensi, ketelitian dan biaya
 Tenaga pengamat dan briefing
 Perizinan dan koordinasi dengan instansi lain
 Publisitas mengenai aktivitas dan tujuan SURVEY
 Formulir dan peralatan
 Alat Angkut
 Ruang kantor dan peralatan
 Anggaran biaya
TUJUAN SURVEY LALU LINTAS

Mengumpulkan data/informasi mengenai karakteristik sistem


lalu lintas

Mengidentifikasi permasalahan yang ada sehubungan


dengan desain dan pengoperasian sistem lalu lintas serta
mengetahui penyebabnya
 
MANFAAT SURVEY LALU LINTAS
 
a. Memberikan dasar untuk perencanaan dan
desain fasilitas/prasarana lalu lintas;
b. Membantu dalam pengoperasian lalu lintas
dengan mengidentifikasikan kebutuhan
fasilitas lalu lintas;
c. Menentukan karakteristik dasar lalu lintas,
pergerakan dan angkutan.
JENIS SURVEY LALU LINTAS
a. SURVEY inventarisasi :
Apa yang ada di sana, seperti sarana dan
prasarana, perlengkapan lalu lintas dan
fasilitas angkutan umum;
b. SURVEY unjuk kerja :
Seperti volume lalu lintas, kecepatan, aksesibilitas, parkir.
METODE /TEKNIK SURVEY LALU LINTAS

1. INVENTARISASI JALAN 1. Inventarisasi jaringan jalan


2. Ruas jalan
3. Persimpangan

1. Volume, klasifikasi kendaraan,


2. ARUS LALU LINTAS 2. Pergerakan membelok,
3. Jumlah penumpang per Kendaraan,
4. Pejalan kaki

3. BERAT DAN DIMENSI 1. Pengukuran berat dan


2. Dimensi kendaraan

1. Kecepatan sesaat,
4. KECEPATAN 2. Kecepatan perjalanan,
3. Waktu tempuh, kecepatan gerak

5. PARKIR 1. Durasi
2. Akumulasi
3. Pergantian ruang parkir

6. SURVEY-SURVEY LAINNYA Spesifik menurut kebutuhan


SURVEY UNJUK KERJA LALU
LINTAS

 ARUS LALU LINTAS : Volume,


klasifikasi kendaraan, Pergerakan
membelok, Jumlah penumpang per
Kendaraan, Pejalan kaki
 KECEPATAN :Kecepatan sesaat,
Kecepatan perjalanan, Waktu
tempuh, kecepatan gerak
 PARKIR : Durasi parkir, Akumulasi,
Pergantian ruang parkir
Kinerja lalu lintas tidak lepas dari kondisi
prasarana jalan dan kelengkapannya, dengan
demikian dalam upaya pengaturan arus lalu
lintas diperlukan data mengenai kondisi
prasarana jalan beserta kelengkapannya
yang ada di lapangan, karena semua usulan
peningkatan sistem transportasi harus
dimulai dengan melihat situasi jalan yang
ada.

SURVEY INVENTARISASI
JARINGAN JALAN
Jaringan jalan terdiri dari ruas-ruas jalan dan
persimpangan (simpul). Data hasil survey
inventarisasi jalan dan persimpangan
dikumpulkan sedemikian rupa sehingga
dapat memperlihatkan jaringan jalan secara
keseluruhan serta inventarisasi data yang
terperinci dari masing-masing ruas jalan.
Data Inventarisasi Jalan
 Panjang, lebar ruas jalan
 Jenis konstruksi
 Penampang Melintang, Lebar jalan, jumlah lajur, lebar median,
lebar bahu yang diperkeras, drainase, daerah milik jalan
(damija)
 Alinyemen horizontal jalan, yaitu seksi jalan yang lurus dan
yang lengkung, jari-jari tikungan dan derajat kelengkungan
 Alinyemen vertikal, yaitu seksi jalan yang lurus dan yang
lengkung, jari-jari lengkung, kelandaian, landai naik dan landai
turun
 Jarak pandangan
 Fasilitas pejalan kaki
 Kondisi permukaan jalan,
 Lokasi dan jenis persimpangan serta semua akses-akses
lainnya
 Lokasi, jenis dan ukuran rambu jalan, marka jalan dan lampu
penerangan
 Tata Guna Lahan
Untuk Apa ?
 Evaluasi
 Rekomendasi
 Perencanaan
PERMASALAHAN YANG
IDENTIFIKASI AWAL DITEMUKENALI
PERMASALAHAN DENGAN
UMUM MANAJEMEN DATA INVENTARISASI
DAN REKAYASA LALU LINTAS

Land use dan lansekap


Perlengkapan jalan kurang Blocking Land use dan lansekap
Perlengkapan jalan kurang Blocking
back
back
Area titik konflik
Area titik konflik

Kendaraan berhenti di dekat


Kanalisasi Kendaraan berhenti di dekat
simpang
Kanalisasi
Belok kiri simpang
Terjadfi konflik
Terjadfi konflik Belok kiri

Lajur Belok Kanan


Lajur Belok Kanan
Radius sub standar
Setting Radius sub standar
Setting
Traffik light
Traffiktepat
Kurang light
Kurang tepat

Kurang tegas aturan SSA


Kurang tegas aturan SSA
prioritas
prioritas
Survey Pencacahan Volume
Lalin

 Paling Sederhana
 Dapat memberi
informasi yang
bermanfaat
 Datanya merupakan
informasi dasar
yang diperlukan
Kegunaan Informasi

a. Desain geometrik jalan (kecepatan desain, kelandaian,


radius)
b. Desain struktur konstruksi perkerasan jalan dan
jembatan
c. Manajemen lingkungan (kebisingan, asap, getaran),
manajemen angkutan barang dan manajemen angkutan
umum
d. Perhitungan ekonomi termasuk biaya operasi
kendaraan, nilai waktu orang (p e rs o ne l tim e ), biaya
kelambatan dan lain-lain
e. Penyesuaian hasil pembacaan dengan alat pencacah
mekanis
Kapan data dipakai ?
 Fase perencanaan
 Fase desain

 Manajemen

 Pengoperasian jalan
Tingkat penggunaan
jaringan yang telah ada :
 Volume lalu lintas per jam
 Volume lalu lintas per hari (harian)
 Klasifikasi kendaraan
 Pergerakan membelok
 Jumlah penumpang dalam kendaraan
 Volume pejalan kaki
Volume Lalu Lintas
Harian
 Desain Jalan
 Menentukan tingkat pertumbuhan lalu
lintas
 Analisis variasi lalu lintas per jam,
harian, bulanan, dan /atau musiman
 Perencanaan jaringan dan pendanaan
Volume Jam Sibuk
 Menentukan volume per jam tertinggi
untuk untuk memperkirakan volume
per jam desain untuk keperluan desain
 Perencanaan dan desain
pengendalian persimpangan
 Perencanaan dan desain usulan
manajemen lalu lintas
JENIS SURVAI VOLUME LALU LINTAS

Ada 2 (dua) macam survai utama yang digunakan


untuk mendapatkan data karakteristik volume lalu
lintas, yaitu :

  A. Survai volume lalu lintas terklasifikasi


(classified traffic counting)
B. Survai volume pergerakan membelok
(turning movement counting)
Faktor smp

Jenis kendaraan yang berbeda memiliki


ukuran-ukuran/dimensi, berat, radius
putar, tenaga penggerak, jenis mesin,
kecepatan maksimum, dan
karakteristik percepatan serta
pengereman yang berbeda, 
kendaraan dikelompokkan ke dalam
kelas  klasifikasi
Klasifikasi kendaraan menurut MKJI
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia)

 Kendaraan tak bermotor (UM/ un


motorcycle)
 Sepeda Motor (MC=motorcycle)
 Mobil dan kendaraan kecil (LV=light
vehicle)
 Truk dan bis besar (HV = heavy
vehicle)
Satuan Mobil
Penumpang
 Metode mengalikan faktor terhadap
volume lalu lintas untuk
memperhitungkan pengaruh dari jenis-
jenis kendaraan yang berbeda
terhadap kapasitas jalan dan
persimpangan, relatif terhadap mobil
penumpang
Faktor smp
MKJI C. Buchanan

UM 0.28 0,2

MC 0,33 0,33

LV 1 1

HV 1,5 1,5

Bus Standar 1,5 1,8

Truk 1,5 2,5


gandeng
Dapat juga klasifikasi lain,
sesuai kebutuhan

Pembagian jenis kendaraan dalam lalu lintas disesuaikan


dengan tujuan survai, misalnya : dibedakan antara mobil
penumpang dengan mobil barang.

Berikut ini diberikan contoh pembagian kendaraan


bermotor :
– kendaraan bermotor beroda dua,
– mobil penumpang : sedan, taksi, minicab (carry,
zebra, Mitsubishi), van (vw combi, kijang, panther),
jeep (jimny, taft, hardtop, dll),
– mobil bis,
– mobil barang (truk kecil) sampai dengan 2 ton,
– mobil barang (truk sedang) sampai dengan 2-8 ton,
– mobil barang (truk besar) lebih dari 8 ton.
Metode Survey

 Manual, tenaga manusia saja


 Otomatis, sudah melibatkan
peralatan otomatis
Manual

Menghitung jumlah kendaraan


per satuan waktu berdasarkan
kelas-kelasnya

Mencatat setiap kendaraan


yang melintasi titik yang telah
ditentukan pada formulir atau
dapat juga kumulatif counter
OBYEK SURVAI
SURVEYOR
Menempati titik yang tetap di tepi jalan, pandangan jelas dan aman
Otomatis
Pneumatic tube
Pelat elektrik
Induksi Putar
Radar
Detektor Ultrasonik
Video Image Processor
Periode Pencacahan

Jangka waktu pelaksanaan


survai tergantung dari maksud
pelaksanaan survai dan
kondisi lalu lintas.
Survai dapat berlangsung
mulai dari 1 jam hingga 1
satu hari penuh atau
bahkan untuk beberapa
hari.
 Jika yang menjadi masalah adalah
kemacetan pada saat jam sibuk, maka
pencacahan volume lalu lintas pada
jam sibuk perlu dilakukan survai yang
lebih rinci, yaitu dengan melakukan
pencacahan volume dengan interval
waktu 5 menit, selain juga diperlukan
data volume selama sehari.
Dalam rangka survai untuk memperoleh suatu
arus lalu lintas sehari penuh, maka survai
harus dilakukan selama 24 jam. Akan tetapi,
porsi terbesar arus lalu lintas terjadi antara
jam 06.00 pagi sampai jam 22.00 malam.
Oleh karena itu, untuk keperluan desain kita
biasanya membatasi waktu pelaksanaan
survai hanya pada jam-jam tersebut saja (16
jam). Volume selama 16 jam ini dianggap
telah mewakili sebesar 93 % dari total volume
sehari penuh.
FORMULIR VOLUME LALU LINTAS TERKLASIFIKASI
SURVEYOR :
HARI/TANGGAL :
WAKTU :
LOKAI :
ARAH :
Sepeda Sedan, Jeep, Bus Pik up/ Truk Rign/Sdg Truk Berat Trailer / Truk Becak/Sepeda
Waktu Motor Kijang, Carry Mobil Box (2 As/Tangki) (3 As) Kontainer Gandeng Gerobak, dll
(kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend)

00-15

15-30

30-45

45-60
Adapun perlengkapan survai
yang diperlukan adalah :
 Clipboard;
 Formulir Survai;

 Hand Tally Counter;

 Stop Watch;

 Alat Tulis;

 Kendaraan (sarana angkutan ke lokasi).


Survey Volume Pergerakan
Membelok
Kapan diperlukan survey
gerakan membelok ?
 Desain geometrik persimpangan
 Analisis pengendalian dan kapasitas
persimpangan dengan perhatian
khusus terhadap belok kanan
 Studi kelambatan
 Statistik kecelakaan
 Perhitungan arus jenuh
 Surveyor berdiri di tepi jalan pada masing-
masing kaki persimpangan dengan
pandangan ke arah persimpangan yang jelas
 Menghitung kendaraan yang bergerak sesuai
dengan arah dan gerakannya. Jika
memungkinkan menghitung lebih dari satu
pergerakan
 Jika diperlukan surveyor mengamati dari
gedung tinggi atau dibantu kamera video
 Interval 5 sampai 15 menit
 Pada dasarnya survey pergerakan
membelok sama dengan survey
pencacahan volume lalu lintas tetapi
pengelompokannya ditambah dengan
pengelompokan pergerakan
kendaraan (belok kiri, lurus dan belok
kanan)
T Junction
FORMULIR VOLUME LALU LINTAS TERKLASIFIKASI
SURVEYOR :
HARI/TANGGAL :
WAKTU :
LOKAI :
ARAH :
Sepeda Sedan, Jeep, Bus Pik up/ Truk Rign/Sdg Truk Berat Trailer / Truk Becak/Sepeda
Waktu Motor Kijang, Carry Mobil Box (2 As/Tangki) (3 As) Kontainer Gandeng Gerobak, dll
(kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend) (kend)

00-15

15-30

30-45

45-60
Pengolahan Data

• Fluktuasi Volume Lalu Lintas untuk tiap-tiap arah


• Volume Jam puncak untuk masing-masing pergerak
• Proporsi masing-masing jenis kendaraan
• Proporsi per masing-masing pergerakan
Penentuan Volume Jam Puncak
WAKTU TOTAL VOLUME TOTAL VOLUME PER JAM
2.00 - 2.15 76
2.15 - 2.30 72
2.30 - 2.45 78
2.45 - 3.00 80 306
3.00 - 3.15 82 312
3.15 - 3.30 81 321
3.30 - 3.45 79 322
3.45 - 4.00 88 330
4.00 - 4.15 85 333
4.15 - 4.30 90 342
4.30 - 4.45 96 359
4.45 - 5.00 105 376
5.00 - 5.15 106 397
5.15 - 5.30 98 405
5.30 - 5.45 90 399
5.45 - 6.00 82 376
SURVEY PEJALAN KAKI
SURVEY PEJALAN KAKI
1. TARGET DATA:
• Jumlah pejalan kaki yang menyusuri trotoar/bahu jalan
• Jumlah pejalan kaki yang menyeberang
• Kecepatan Pejalan kaki
• Waktu yang diperlukan untuk menyeberang

1. WAKTU PELAKSANAAN:
 Dilakukan pada waktu sibuk (Peak Hour) pagi, siang dan
sore sesuai dengan hasil survey pencacahan lalu lintas
(Traffic Counting)
1. LOKASI SURVEY:
 Di sepanjang atau sepenggal ruas jalan
 Di kaki-kaki persimpangan
Rekomendasi Awal
Pemilihan Jenis Penyeberangan
Vol. Vol.
Penyeberang Kendaraan
PV2 (V) Rekomendasi Awal
(P)
(orang/jam) (kend/jam)

> 1x108 50 – 1.100 300 – 750 Zebra Cross

Zebra Cross dengan


> 2x108 50 – 1.100 300 – 750
pelindung

> 1x108 50 – 1.100 > 500 Pelican

> 1x108 > 1.100 > 500 Pelican

> 2x108 50 – 1.100 > 700 Pelican dengan pelindung

> 2x108 > 1.100 > 400 Pelican dengan pelindung

Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan darat Nomor: SK.43/AJ 007/DRJD/97

Anda mungkin juga menyukai