Abstrak
Pengelolaan sampah dengan manajemen klasik (kumpul-angkut-buang) di Kabupaten Landak selain dapat
menimbulkaan masalah estetika dan lingkungan, juga dapat menyebabkan besarnya beban timbunan di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu alternatif mengatasi permasalan persampahan adalah membangun Pusat
Daur Ulang (PDU) sampah. Agar pembangunan tersebut tepat sasaran, perlu dilakukan study kelayakan lokasi
berdasarkan komponen aspek fisik dan ekonomi. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melakukan
analisis kelayakan terhadap lokasi PDU sampah di Kabupaten Landak. Analisis kuantitatif dengan teknik scoring
merupakan metode yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini. Hasil analisis menyimpulkan bahwa
lokasi yang tergolong layak untuk dibangun Pusat Daur Ulang (PDU) sampah adalah lokasi di TPA Tebedak.
TPA Tebedak dianggap layak karena beberapa faktor, yaitu memiliki luas yang cukup, jarak yang jauh dari
permukiman, fasilitas persampahan yang cukup lengkap, aksesibilitas yang baik, memiliki payback period paling
cepat, besarnya nilai IRR dibandingkan tingkat bunga bank serta memiliki nIlai NPV dan BCR > 1.
Kata Kunci: Studi Kelayakan, Pusat Daur Ulang Sampah, TPA Tebedak.
Abstrack
Waste management with classical management (collection-transport-disposal) in Landak Regency in addition to
causing aesthetic and environmental problems, but can also cause a large load on landfills. One alternative to
overcome the problem of solid waste is to build a waste recycling center. In order for the development to be
right on target, a site feasibility study based on the components of physical and economic aspects needs to be
carried out. Thus, the focus of this research is to analyze the feasibility of the location of the waste PDU in
Landak Regency. Quantitative analysis with scoring technique is the method used to answer the objectives of this
study. The results of the analysis conclude that the location that is classified as feasible to build a waste
recycling center (PDU) is the location at the Tebedak TPA. The Tebedak TPA is considered feasible due to
several factors, namely having a sufficient area, far from settlements, complete waste facilities, good
accessibility, having the fastest payback period, the IRR value compared to bank interest rates and having NPV
and BCR values > 1.
Penjualan produk daur ulang terdiri atas a. Lokasi Pertama (TPA Tebedak)
penjualan kompos, biji plastik, dan sampah Berdasarkan hasil perhitungan estimasi
non organik. Perhitungan jumlah penjualan dan tingkat bunga bank 10%, maka hasil
berdasarkan penjualan minimal agen sampah, kelayakan untuk pusat daur ulang sampah di
pengolah limbah plastik menjadi biji plastik di lokasi TPA Tebedak digambarkan pada tabel 7
Jakarta tahun 2020, dan penjual kompos di
kota Pontianak tahun 2020.
Tabel diatas menunjukan bahwa secara bunga bank yaitu 13% > 10%, Nilai NPV lebih
umum investasi pembangunan daur ulang akan besar dari 1 dan nilai BCR > 1 menunjukkan
kembali dalam jangka waktu 4,12 tahun. bahwa kegiatan pembangunan TPST ini layak
Besarnya nilai IRR dibandingkan tingkat dilaksanakan di TPA Tebedak.
mengingat kondisi jalan yang harus
b. Lokasi Kedua (Serojeng) diperlebar.
Sama halnya asumsi yang digunakan pada b. Penyusutan menggunakan metode garis
lokasi pertama (TPA Tebedak), asumsi yang lurus dengan masa umur ekonomis adalah
dipakai terkait dengan pembangunan pusat 10 tahun.
daur ulang sampah di Serojeng adalah sebagai Investasi pembangunan daur ulang dapat
berikut: diuraikan dalam table 7.
a. Jalan menuju lokasi diperhitungkan
sebagai bagian dari hitungan ini
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui meskipun BCR bernilai positif. Dengan
bahwa pembangunan lokasi daur ulang di demikian, proyek daur ulang sampah di
Serojeng memiliki jangka waktu pengembalian Serojeng tidak direkomendasikan untuk
lebih panjang yaitu 7,90 tahun. Nilai IRR lebih dilanjutkan.
kecil dari pada nilai tingkat bunga bank
sebesar 10%, NPV bernilai negatif dan 3.7. Analisis Study Kelayakan Keseluruhan
Analisis kelayakan merupakan suatu yang terdapat di Kecamatan Ngabang, yaitu di
kegiatan penilaian pada lokasi pusat daur ulang TPA Tebedak dan di Serojeng yaitu untuk
persampahan Kabupaten Landak, khususnya di menentukan lokasi mana yang terpilih
Kecamatan Ngabang. Studi kelayakan berdasarkan kelayakan fisik dan ekonomi.
pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) Tabel 8 anak menjelaskan penilaian masing-
persampahan yang dilakukan terhadap 2 lokasi masing indicator pada tiap aspek.
Tabel 8 Penilaian Terhadap Lokasi yang Sesuai Dibangun Pusat Daur Ulang (PDU) Persampahan
Keterangan Lokasi Penilaian Lokasi
Aspek Indikator TPA
TPA Tebedak Serojeng Serojeng
Tebedak
Memiliki luas lahan Memiliki luas lahan di bawah 1 0
melebihi kriteria minimal standar kriteria minimal
Luas lahan
20.000 m2, yaitu ± 3,5 Ha 20.000 m2, yaitu hanya seluas
atau 355.000 m2 ± 0,06 Ha atau ± 600 m2
Letak Lokasi Lokasi berada di TPA Lokasi berada di dalam kota 1 1
Berada pada radius sesuai Memiliki radius dibawah dari 1 0
Radius Pencapaian dengan ketetapan yaitu ± ketetapan minimal 500 m,
500 m yaitu ± 200 m
Dalam menunjang Dengan standar minimal 1 0
aksesibilitas sarana kebutuhan lebar jalan 2 meter,
pengangkutan sampah diketahui pada lokasi
diperlukan lebar jalan memiliki kondisi:
Teknis
dengan minimal 2 meter, - Jalan utama ± 4 m
Lebar Jalan
diketahui kondisi pada - Jalan di dalam kawasan
lokasi yaitu: perencanaan ± 1,5 m
- Jalan utama ± 7 m
- Jalan di dalam kawasan
perencanaan ± 5 m
Pekerasan jalan harus Jalan harus memiliki 1 1
memiliki pekerasan pekerasan jalan dengan
Kondisi perkerasan dengan kondisi baik, kondisi baik, sebagaimana
jalan dengan kondisi pada yang terdapat pada lokasi
lokasi: yaitu:
- Jalan utama aspal - Jalan utama aspal (baik)
Keterangan Lokasi Penilaian Lokasi
Aspek Indikator TPA
TPA Tebedak Serojeng Serojeng
Tebedak
(baik) - Jalan di dalam kawasan
- Jalan di dalam kawasan perencanaan beton (baik)
perencanaan aspal,
tanah, beton (rusak
sedang)
Ketersediaan Tidak ada Tidak ada 0 0
bangunan pusat daur
ulang eksisting
Ketersediaan TPS Ada (TPA Tebedak) Tidak ada 1 0
Ketersediaan Terdapat Dump Truck Tidak ada 1 0
kendaraan
pengangkutan
sampah
- Hammer mill dan Tidak ada Tidak ada 0 0
shear shredder
- Komposting,
ataupun RDF
Sebesar 40% masyarakat Sebesar 15% dari masyarakat 1 1
bersedia menjadi tenaga bersedia menjadi tenaga kerja,
kerja, dikarenakan banyak sehingga diketahui masih
Ketersediaan tenaga terdapat masyarakat yang kurang tertariknya masyarakat
kerja juga pemulung menjadi bagian mengelola
PDU, namun masyarakat turut
mendukung dalam bentuk
menjaga lingkungan
- Nilai tahun akhri Nilai BCR lebih besar dari Nilai BCR bernilai positif
perencanaan (tahun 1 dan bernilai positif yaitu yaitu 1,25 yang menunjukkan
ke-20 1,56, menunjukkan bahwa proyek layak dilakukan,
- Nilai eksisting kegiatan ini layak namun melihat dari faktor
(tahun ke-0) dilakukan lainnya yang menunjukkan
1 0
- Suku bunga 10% ketidak layakan
- Waktu Total dilaksanakannya proyek ini,
(Tahun) maka proyeks ini tidak
direkomendasikan untuk
dilanjutkan
- Nilai Investasi Nilai NPV > 1 atau Nilai NPV yaitu -
Awal sebesar Rp.36.854.149,56 Rp756.116.089,69 atau
- Masa investasi menunjukkan bahwa bernilai negatif, yang
Ekonomi
- Arus Kas Bersih penerimaan > nilai menunjukkan penerimaan
dan
investasi atau dikeluarkan, lebih kecil dibandingkan 1 0
Keuangan
sehingga proyek layak dengan pengeluaran, sehingga
dilakukan proyek tidak
direkomendasikan untuk
dilanjutkan
- Tingkat Diskonto Nilai IRR bernilai negatif dan
dengan NPV (+) Nilai IRR > tingkat bunga lebih kecil dibandingkan
- Tingkat Diskonto bank (10%) yaitu 13% dengan nilai tingkat bunga
dengan NPV (-) menunjukkan investasi bank (10%) yaitu sebesar -
- NPV positif yang akan dilakukan dapat 22%, yang menunjukkan
- NPV negatif menghasilkan return atau investasi dalam pelaksaan
1 0
pengembalian yang lebih proyek yang akan dilakukan
besar dari perancangan dapat menghasilkan return
sebelumnya, sehingga atau pengembalian yang lebih
proyek ini layak dilakukan kecil dari target, sehingga
secara finansial proyek tidak layak secara
finansial
- Nilai Investasi Investasi pembangunan Jangka waktu
- Kas Masuk Bersih pusat daur ulang akan pengembaliannya yaitu
kembali dalam jangka dibawah 20 tahun atau selama 1 1
waktu 20 tahun yaitu 7,90 tahun
selama 4,12 tahun
Total Penilaian 12 4
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Berdasarkan hasil penilaian pada setiap 2. Memperpendek jarak perpindahan sampah
indicator dapat disimpulkan bahwa lokasi yang dari PDU ke TPA. Dengan
layak dibangun Pusat Daur Ulang (PDU) memperpendek jarak angkutan, maka
persampahan Kabupaten Landak adalah TPA resiko kemacetan, polusi, biaya yang
Tebedak dengan total skor sebesar 12. Hal tinggi dan lain-lain dapat dihindari.
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu 3. Terjadi efisiensi lahan karena tidak perlu
lokasi Tebedak telah berfungsi sebagai TPA
membuka lahan kosong yang baru.
dengan fasilitas persampahan yang cukup
Pembukaan lahan baru untuk pusat daur
lengkap untuk menunjang aktivitas daur ulang
sampah. Sebagaimana yang tertuang dalam ulang sampah akan menimbulkan
RTRW Kabupaten Landak Tahun 2014-2034 beberapa kerugian misalnya dari aspek
dan RDTR Kawasan Perkotaan Ngabang lingkungan, dimana akan menambah
Tahun 2020-2039, bahwa TPA Tebedak kawasan yang menimbulkan polusi udara
merupakan salah satu lokasi yang dan air. Dari aspek ekonomi, lahan
direncanakan sebagai TPST skala Kabupaten. produktif yang berpeluang pada kestabilan
Selain itu jarak terhadap fasilitas permukiman nilai lahan akan semakin berkurang,
telah memenuhi kriteria penempatan lokasi dimana lokasi sekitar PDU akan
TPST. Hal tersebut tentunya dapat mereduksi menurunkan nilai ekonomis lahan
dampak pencemaran dan pengurangan nilai disekitarnya.
estetika yang ditimbulkan dari kegiatan 4. Memperkecil biaya penyediaan sarana dan
pengolahan sampah.
prasarana persampahan.
Beberapa kelebihan pembangunan Pusat
Daur Ulang (PDU) skala kabupaten di lokasi
TPA Tebedak antara lain adalah efektifnya 5. DAFTAR PUSTAKA
Astuti, A, D., Wahyudi, J., Ernawati A., Aini, S, Q.
proses pengolahan sampah yang diukur dari (2020). Studi Kelayakan Daur Ulang Kantong
segi waktu dan biaya, jarak yang pendek antara Plastik dari Aspek Ekonomi dan Lingkungan.
PDU dengan TPA karena berada pada satu Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 488-494.
lokasi, serta efisiensi lahan karena tidak perlu Damanhuri, E. (2010). Informal Collectors of
membuka lahan baru yang dapat meningkatkan Recyclable Waste and Used Goods in
resiko penurunan nilai lahan akibat dampak Indonesia. Eria Research Project Report In 3
sampah yang ditimbulkan. Dengan R Policies For Southeast And East Asia,
mempertimbangkan manfaat kelayakan lokasi, 10(4), 72-100.
maka pengelolaan persampahan kedepannya Dobiki, J. (2018). Analisis Ketersedian Prasarana
Persampahan Di Pulau Kumo Dan Pulau
akan berjalan efektif dan permasalahan
Kakara Di Kabupaten Halmahera Utara.
persampahan akan dapat diminimalisir bahkan SPASIAL : Perencanaan Wilayah Dan Kota,
ditiadakan. Selain aspek teknis, perbaikan 5(2), 220-228.
penanganan persampahan suatu wilayah akan DPRKPLH. (2020). Dokumen Pengelolaan Sampah
lebih mudah terwujud apabila kesadaran Terpadu Kabupaten Landak Tahun 2020.
masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Landak.
pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan Effendy, Windiany., Prabawati. (2020). Evaluasi
sampah berbasis 3R meningkat. Oleh sebab itu, Program Pengelolaan Sampah Organik
selain membenahi urusan fisik, juga yang Menggunakan Black Soldier Fly (Bsf) di
terpenting adalah peningkatan keterlibatan dan Pusat Daur Ulang Jambangan Kota Surabaya.
PUBLIKA, 8 (1), 35-41.
peran dari masyarakat serta pemahaman
Elamin, M, Z., Ilmi, K, N., Tahrirah, T., (2018).
mereka melalui pembinaan dan sosialisasi. Analisis Pengelolaan Sampah Pada
Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sreseh
4. KESIMPULAN Kabupaten Sampang. Jurnal Kesehatan
Hasil analisis menyimpulkan bahwa Lingkungan, 2(3), 368-375.
lokasi terpilih yang layak dibangun Pusat Daur Fitria, W, R. (2020). Studi Kelayakan Penentuan
Ulang (PDU) skala Kabupaten adalah lokasi di Lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
TPA Tebedak dengan beberapa manfaat, yaitu (Tpst) Berbasis Sistem Informasi Geografis Di
sebagai berikut: Kabupaten Bandung Barat [Skripsi],
1. Proses pengolahan sampah yang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia.
residu yang berasal dari PDU menuju
TPA akan diproses lebih cepat dan efektif.
Herbert, A. Sturges. (1926). The Choice of a Class Mendukung Pengelolaan Sampah Di Kota
Interval. Journal of the American Statistical Bandung [Skripsi]. Fakultas Teknik Unpas.
Association, 21:153, 65-66. Nugraheni, A, A, Puspa., Widjonarko, W. (2019).
Husadi, S, P., Namara, I. (2016). Studi Kelayakan Keberlanjutan Tempat Pengolahan Sampah
Infrastruktur Penunjang Pembangunan Tempat Terpadu di Desa Tawangsari, Kabupaten
Pengolahan Sampah Terpadu (Tpst) 3r (Studi Boyolali. Jurnal Teknik PWK, 8(4), 209-216.
Kasus: Palabuhan Ratu, Desa Cidadap, Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 Tentang
Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi). Pengelolaan Sampah. Kabupaten Landak.
ASTONJADRO: Jurnal Rekayasa Sipil,5(1), Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
11-15. Rencana Tata Ruang Kabupaten Landak
Junaidi, Junaidi. (2015). Memahami Skala-Skala Tahun 2014-2034. Kabupaten Ladak.
Pengukuran. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2020 Tentang
DOI:10.13140/RG.2.1.2837.2645. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Kalimantan Today. (2020). Volume Sampah di TPA Perkotaan Ngabang Tahun 2020-2039.
Tebedak Ngabang Terus Meningkat Setiap Kabupaten Landak.
Tahun. Diunggah 8 Mei 2020, Diakses pada 5 Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2013 Tentang
Oktober 2020. Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
https://kalimantantoday.com/2020/05/08/volu Persampahan Dalam Penanganan Sampah
me-sampah-di-tpa-tebedak-ngabang-terus- Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
meningkat-setiap-tahun/ Rumah Tangga. PUPR.
Keraf, R, B. (2015). Pengelolaan Sampah Berbasis Permana, T, J., Trihadiningrum, Y. (2010). Kajian
3r di Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Pengadaan Dan Penerapan Tempa Pengolahan
[Skripsi]. Prodi PWK Universitas Pasundan. Sampah Terpadu (Tpst) Di Tpa Km.14 Kota
Kobogau, J., Sumampouw, I., Kumayas, N. (2018). Palangka Raya. Prosiding Seminar Nasional
Kinerja Dinas Kebersihan Dalam Pengelolaan Manajemen Teknologi XI, Diseminarkan pada
Sampah Kabupaten Mimika. Jurnal Jurusan 6 Pebruari 2010. (pp. D-14-9). Program Studi
Ilmu Pemerintahan, 1(1), 1-10. MMT-ITS; Surabaya.
Munawarah, A,M. (2018). Perancangan Pusat Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 19–3964–
Daur Ulang Kaca Dengan Pendekatan Focus 1994 Tentang Metode Pengambilan dan
On Material di Kota Depok [Skripsi]. Jurusan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi
Arsitek, Fakultas Sains dan Teknologi, Sampah Perkotaan. PUPR.
Universitas Islam Negri Maulana Malik Standar Nasional Indoneisa (SNI) Nomor 03-
Ibrahim. 1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan
Munawir., Masnida., Mahbub. (2019). Lingkungan Perumahan di Perkotaan. PUPR
Pemberdayaan Remaja Dalam Upaya Subagyo, A. (2008). Study Kelayakan (Teori dan
Menumbuhkan Kesadaran MasyarakatDalam Aplikasi). PT. Elex Media Komputindo;
Pengelolaan Sampah. LOYALITAS: Jurnal Kelompok Gramedia, Jakarta.
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 101- Wahyudi, J., Prayitno, H, T., Astuti A, D. (2018).
111. Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Bahan
Namara, I., Tofi, Septyan, R, S. (2017). Studi Baku Pembuatan Bahan Bakar Alternatif.
Kelayakan Ekonomi Proyek Tempat Jurnal Litbang, 14(1), 58-67.
Pengolahan Sampah Terpadu Di Yogiesti, V., Hariyani, S., Sutikno, F, R. (2012).
Palabuhanratu Sukabumi. Jurnal Komposit, Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis
1(2), 44-49. Masyarakat Kota Kediri. Jurnal Tata Kota
Nazhifah, Marsa, M. (2018). Kajian Pusat Daur dan Daerah, 2(2), 95-102.
Ulang Sampah (Recycle Centre) Dalam