Anda di halaman 1dari 11

STUDI KELAYAKAN LOKASI PUSAT DAUR ULANG

PERSAMPAHAN KABUPATEN LANDAK


Nana Novita Pratiwi1
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Tanjungpura, Pontianak
penulis koresponden, Email: nananovita@teknik.untan.ac.id

Abstrak
Pengelolaan sampah dengan manajemen klasik (kumpul-angkut-buang) di Kabupaten Landak selain dapat
menimbulkaan masalah estetika dan lingkungan, juga dapat menyebabkan besarnya beban timbunan di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu alternatif mengatasi permasalan persampahan adalah membangun Pusat
Daur Ulang (PDU) sampah. Agar pembangunan tersebut tepat sasaran, perlu dilakukan study kelayakan lokasi
berdasarkan komponen aspek fisik dan ekonomi. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melakukan
analisis kelayakan terhadap lokasi PDU sampah di Kabupaten Landak. Analisis kuantitatif dengan teknik scoring
merupakan metode yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini. Hasil analisis menyimpulkan bahwa
lokasi yang tergolong layak untuk dibangun Pusat Daur Ulang (PDU) sampah adalah lokasi di TPA Tebedak.
TPA Tebedak dianggap layak karena beberapa faktor, yaitu memiliki luas yang cukup, jarak yang jauh dari
permukiman, fasilitas persampahan yang cukup lengkap, aksesibilitas yang baik, memiliki payback period paling
cepat, besarnya nilai IRR dibandingkan tingkat bunga bank serta memiliki nIlai NPV dan BCR > 1.

Kata Kunci: Studi Kelayakan, Pusat Daur Ulang Sampah, TPA Tebedak.

Abstrack
Waste management with classical management (collection-transport-disposal) in Landak Regency in addition to
causing aesthetic and environmental problems, but can also cause a large load on landfills. One alternative to
overcome the problem of solid waste is to build a waste recycling center. In order for the development to be
right on target, a site feasibility study based on the components of physical and economic aspects needs to be
carried out. Thus, the focus of this research is to analyze the feasibility of the location of the waste PDU in
Landak Regency. Quantitative analysis with scoring technique is the method used to answer the objectives of this
study. The results of the analysis conclude that the location that is classified as feasible to build a waste
recycling center (PDU) is the location at the Tebedak TPA. The Tebedak TPA is considered feasible due to
several factors, namely having a sufficient area, far from settlements, complete waste facilities, good
accessibility, having the fastest payback period, the IRR value compared to bank interest rates and having NPV
and BCR values > 1.

Keywords: Feasibility Study, Waste Recycling Center, Tebedak’s Landfills.

beban timbunan di TPA yang memiliki


1. PENDAHULUAN ambang batas menjadi lebih besar (Nazhifah,
Undang-undang mengenai persampahan 2018).
mendefinisikan bahwa sampah merupakan sisa Mengingat bahwa sampah hanya dianggap
dari kehidupan manusia sehari-hari yang sebagai sisa dari berbagai aktivitas manusia
terbentuk dari proses alam (Effendi, et, al, yang tidak bernilai ekonomis, pengelolaan
2020). Selain menjadi masalah kebersihan dan sampah sering menimbulkan permasalahan
lingkungan, permasalahan persampahan dapat serius diberbagai wilayah (Kobogau, et, al,
berpotensi menimbulkan konflik berbagai 2018). Permasalahan tersebut semakin
aspek (Keraf, 2015). Fakta menunjukan bahwa meningkat seiring dengan bertambahnya
banyak wilayah di Indonesia yang masih penduduk (Wahyudi, et, al, 2018 & Astuti, et
menggunakan manajemen sampah klasik, yaitu al, 2020). Sebagaimana yang diketahui bahwa
metode kumpul-angkut-buang (Munawir, sampah berasosiasi positif dengan jumlah
2019). Hal tersebut pada prakteknya banyak penduduk, dimana semakin banyak
menimbulkan polemik dimana sampah dibuang masyarakatnya, maka sampah yang dihasilkan
tidak pada tempatnya sehingga menyimpang disuatu wilayah tersebut juga akan semakin
dari ketentuan teknis yang telah ditentukan banyak (Munawarah, 2018 & Effendy, 2020).
(Damanhuri, 2010). Selain itu, model Fenomena persampahan di Indonesia
pengelaan sampah klasik dapat menyebabkan menginisasi adanya pengembangan pusat daur
ulang sampah serta tempat pengelolaan serta beberapa dampak negatif lainnya
sampah terpadu (TPST) sebagai alternatif (Elamin, et, al, 2018).
pemecahan masalah pengelolaan sampah Salah satu solusi dalam menangani
(Yogiesti, et, al, 2010 & fitria, 2019). permasalahan sampah adalah menyediakan
Kabupaten Landak merupakan salah sarana dan prasarana persampahan sehingga
wilayah yang menghadapi permasalahan sampah-sampah yang dihasilkan setiap harinya
sampah. Sesuai dengan program Menuju dapat dikelolah dengan baik, sehingga tidak
Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2025, menimbulkan masalah untuk lingkungan
cara untuk mengurangi sampah ialah dengan disekitarnya (Dobiki, 2018). Pusat daur ulang
membangun pusat daur ulang sampah di sampah seperti TPST menjadi salah satu
Kabupaten Landak. Hal tersebut dikarenakan alternatif dalam pengelolaan sampah sehingga
penumpukan sampah tanpa adanya dapat mengurangi jumlah tumpukan sampah
pengelolaan atau daur ulang sampah. dan memberi nilai tambah (Permana, et, al,
Pengelolaan sampah di Kabupaten Landak saat 2010; Nazhifah, 2018 & Fitria, 2020). Pusat
ini hanya berupa sampah yang diangkut dari daur ulang sampah dapat berupa TPST atau
TPS menuju TPA Tebedak yang berlokasi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu yaitu
Kecamatan Ngabang. Tumpukan sampah di tempat dimana kegiatan dalam mengumpul,
TPA Tebedak semakin meningkat setiap memilah, menggunakan kembali, mendaur
tahunnya. Jumlah tumpukan sampah yang ulang, mengolah, dan memproses hasil akhir
dibuang langsung ke TPA Tebedak terhitung dilakukan (Namara, 2017; Nugraheni, et, al,
dari Juni hingga Desember 2019 tercatat 2019). Hal tersebut sesuai dengan yang
sebanyak 2.968.658 Kg. Jumlah ini meningkat diamanatkan didalam Peraturan Daerah
sebanyak 30% dari tahun 2018. Sedangkan (PERDA) Kabupaten Landak yang
jumlah tumpukan sampah yang masuk ke TPA menyatakan bahwa Pemerintah daerah
Tebedak dari bulan Januari hingga Juli 2020 merencanakan dua alternatif lokasi pusat daur
tercatat sebanyak 3.647.520 Kg. Jumlah ini ulang sampah, yaitu di TPA Tebedak dan
meningkat sebanyak 22,87% dari tahun 2019 Serojeng (PERDA Kab. Landak, 2015) Kedua
(Kalimantan Today, 2020). wilayah tersebut terletak di Kecamatan
Pada tahun 2019 telah dibangun sebanyak Ngabang. Untuk itu, dalam perencanaan pusat
3 unit tempat pengolahan sampah TPS3R daur ulang sampah di Kabupaten Landak
(reuse, reduce, recycle) yang tersebar di diperlukannya study kelayakan (Husadi, et, al,
Kecamatan Ngabang, Sengah Temila dan 2016).
Kecamatan Menjalin. Pembangunan tersebut Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR
dilakukan dalam rangka untuk mereduksi tentang bagaimana menyelenggarakan
volume sampah yang masuk ke TPA Tebedak. infrastruktur persampahan dalam rangka
Namun TPS3R ini belum beroperasi menangani sampah yang berasal dari rumah
sepenuhnya karena pemerintah masih harus tangga serta sampah sejenisnya (PUPR, 2013),
menyiapkan mekanisme pengelolaan kepada studi kelayakan penyelenggaraan sarana
desa yang ditunjuk (DPRKPLH, 2020). Salah prasarana persampahan merupakan studi untuk
satu permasalahan persampahan di Kabupaten mengetahui bagaimana tingkat kelayakan
Landak yang cukup berpengaruh terhadap terhadap usulan program pemerintah untuk
pengelolaan persampahan adalah banyaknya menyelenggarakan penyediaan sarpras
anggapan masyarakat bahwa sampah persampahan disuatu wilayah pelayanan
merupakan sebuah entropi yang bernilai guna berdasrkan komponen lahan, infrastruktur dan
serta bernilai eknomi, sehingga sampah- aksesibilitas serta ekonomi. Dengan demikian,
sampah akan langsung di buang tanpa di tulisan ini ingin menyoroti studi kelayakan
lakukan daur ulang atau pengolahan terlebih lokasi pusat daur ulang persampahan
dahulu. Kebiasaan masyarakat yang langsung Kabupaten Landak.
membuang sampah tanpa pengolahan serta
kurangnya sarana dan prasarana daur ulang 2. METODE PENELITIAN
sampah menyebabkan sampah akan terus Deskribtif kuantitatif adalah metode yang
menumpuk dan memberikan dampak negatif digunakan untuk menyimpulkan temuan terkait
seperti lingkungan yang kurang sehat, analisis kelayakan lokasi yang mengacu pada
menghabiskan lahan untuk menumpuk faktor-faktor penentu lokasi pusat daur ulang,
sampah, merusak citra indah suatu wilayah yaitu kelayakan teknis dan ekonomi (Permana,
2010, Namara, 2017; Fitria, 2020). Pada setiap Hasil proyeksi menunjukan bahwa jumlah
faktor terdiri dari kriteria-kriteria yang akan proyeksi timbunan sampah hingga tahun 2025
diberikan skor. Penentuan skor dilakukan adalah sebesar 16.822,7 Ton.
berdasarkan pada kriteria-kriteria yang
dihasilakan dari perolehan hasil wawancara 3.2. Prasarana Persampahan
dengan pihak terkait dengan menggunakan Prasarana persampahan berupa bangunan
skala nominal (Junaidi, 2015), yaitu: pusat daur ulang (PDU) yang akan dibangun di
A. Skor 0 : Lokasi tidak memiliki Kecamatan Ngabang berperan untuk
kesesuaian terhadap mereduksi volume sampah yang diangkut
kriteria Pusat Daur Ulang menuju TPA (tempat pembuangan akhir)
persampahan Tebedak. Pada lokasi di TPA Tebedak dan di
B. Skor 1 : Lokasi memiliki Serojeng pada kondisi eksisting belum
kesesuaian terhadap tersedian bangunan pusat daur ulang (PDU),
kriteria Pusat Daur Ulang terlebih pada lokasi berdasarkan RDTR
persampahan Kecamatan Ngabang yang masih berupa
Setelah melakukan skoring pada masing- perkebunan, meliputi perkebunan karet, sawit
masing kriteria, kemudian dilakukan dan berbagai jenis tanaman hortikultura.
rekapitulasi atau penjumlah pada setiap lokasi Adapun lokasi di TPA Tebedak telah terdapat
yang dinilai. Penjumlahan dari berbagai beberapa fungsi bangunan dan pearalatan yang
peubah akan menghasilkan nilai total berfungsi mengelola sampah, diantaranya
maksimum dan minimum pada setiap variabel yaitu:
kriteria. Untuk klasifikasi hasil kelayakan, - Buldoser (tidak beroperasi), digunakan
dilakukan dengan rumus sturges (1926), untuk meratakan dan menimbun sampah
sehingga kriterianya adalah sebagai berikut: yang memiliki kemampuan dorong atau
 Layak =0-7 tenaga yang tinggi
 Tidak Layak = 8 - 14 - Tosa, sebagai kendaraan yang dipergunakan
untuk mengangkut sampah
3. PEMBAHASAN - Penimbangan, digunakan untuk menimbang
3.1. Timbulan Sampah sampah yang masuk di dalam TPA Tebedak
Analisis timbunan sampah diawali dengan - Dump Truck, digunakan sebagai sarana
melakukan proyeksi jumlah penduduk di pengangkutan sampah dari TPS menuju ke
Kecamatan Ngabang. Proyeksi hanya TPA Tebedak
dilakukan di Perkotaan Ngabang karena skala - Gudang Alat, digunakan untuk menyimpan
pelayanan pusat daur ulang sebagai pilot alat-alat yang digunakan untuk mengelola
projek adalah skala perkotaan. Perhitungan sampah agar lebih aman
jumlah timbulan sampah dilakukan - Alat Pemilah Sampah (Conveyor),
berdasarkan SNI tentang metode serta contoh digunakan untuk proses pemilahan sampah
pengambilan timbunan dan komposisi sampah menurut jenisnya dan juga sebagai alat
diwilayah perkotaan, yaitu 1.5 sampai 2 liter pemumpanan bahan yang masuk dan keluar
perorang perhari, atau 0.3 sampai 0.4 kg - Alat Pencacah Sampah (Chopper),
perorang perhari (SNI, 1994). Tabel 1 digunakan untuk mencacah sampah
menunjukan besarnya proyeksi timbunan
sampah berdasarkan jumlah penduduk. 3.3. Sarana Persampahan
Sarana persampahan adalah fasilitas basis
Tabel 1. Proyeksi Penduduk Perkotaan
yang disediakan untuk menunjang kegiatan
Ngabang, Tahun 2021-2025
penanganan sampah agar terlaksana dengan
Jumlah Timbunan
No Tahun Penduduk Sampah baik. Sarana pewadahan yang digunakan oleh
(Jiwa) (Kg/Tahun) masyarakat untuk menampung sampah
1 2020 86,858 12,681,268 diantaranya menggunakan keranjang sampah,
2 2021 92,316 13,478,136 bekas ember cat, dan kantong plastik.
3 2022 97,844 14,285,224 Masyarakat Kabupaten Landak telah
4 2023 103,302 15,082,092 menggunakan jasa pengangkutan sampah oleh
5 2024 108,997 15,913,562 jasa perorangan/swasta. Namun demikian,
6 2025 115,224 16,822,704 terdapat beberapa masyarakat yang setiap hari
Sumber: Hasil Analisis, 2020 mengangkut sampah rumah tangganya ke TPS
(tempat penampungan sementara) secara bahwa lokasi Serojeng belum memenuhi
mandiri. Apabila mengacu pada standar kriteria lokasi pusat daur ulang.
jangkauan TPS, yaitu dengan radius 500 meter
(PUPR, 2013) dan volume sampah maksimum 3.5. Analisis Infrastruktur dan Aksesibilitas
TPS sebesar 6 m3 (SNI, 2004), diketahui Analisis infrastruktur dan aksesibiltas
bahwa pelayanan sarana TPS di Perkotaan dilakukan untuk menilai kelayakan dari
Ngabang masih kurang. Terkait dengan ketersediaan jalan maupun pekerasan jalan
ketersediaan sarana pengangkutan sampah dari pada masing-masing lokasi terhadap
TPS menuju TPA, pemerintah telah pengembangan pusat daur ulang persampahan.
menyediakan dump truk. Dimana berdasarkan Terkait ketersediaan jalan untuk kegitan
kondisi eksisting sampah diangkut dari TPS pengangkutan sampah dengan menggunakan
menuju ke TPA dilakukan secara rutin dan dump truck atau tripper truck, setidaknya
pada waktunya, sehingga tidak menyebabkan membutuhkan lebar jalan yaitu minimal 2
terjadinya penumpukan sampah, namun pada meter. Di dalam menunjang kegitan
beberapa TPS seperti di pasar rakyat sering pengangkutan sampah juga dibutuhkan
mengalami kelebihan muatan sampah hingga pekerasan jalan dengan kondisi berupa beton
menyebabkan sampah berserakan di sekitar maupun aspal yang baik.
TPS. Hal tersebut menimbulkan bau yang tidak Pada lokasi di TPA Tebedak yang
sedap, munculnya gangguan lalat, dan berjarak ± 6 km terhadap Ibu Kota Kabupaten
mengurangi estetika lingkungan disekitar. terdapat jalan utama yang merupakan jalan
Sehingga diperlukannya penambahan unit TPS arteri yaitu Jalan Lintas Kalimantan (Jl. Raya
pada titik lokasi yang memiliki volume sampah Ngabang) dengan lebar jalan ± 7 m dan
tinggi untuk mengurangi terjadinya memiliki 1 jalur dan 2 lajur. Kondisi pekerasan
penumpukan sampah pada TPS. jalan pada Jalan Lintas Kalimantan (Jl. Raya
Ngabang) telah menggunakan aspal dengan
3.4. Analisis Ketersediaan Lahan kondisi baik. Adapun pada jalan di dalam
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kawasan TPA Tebedak memiliki lebar ± 4 m
kriteria lahan yang sesuai untuk penempatan dengan memiliki kondisi pekerasan jalan baik
lokasi pusat daur ulang. Ketersediaan lahan berupa tanah, beton, maupun aspal, yang
merupakan bagian yang penting di dalam didominasi oleh pekerasan tanah dan beton.
pengembangan lokasi pusat daur ulang. Kondisi pada jalan yang terdapat di dalam
Analisis ketersediaan lahan mengacu pada kawasan TPA Tebedak diketahui mengalami
kriteria lokasi TPST (PUPR, 2013) yaitu kerusakan sedang berupa jalan yang berlubang,
sebagai berikut: baik pada pekerasan jalan beton dan tanah
- Luas TPST > 20.000 m2. serta pada jalan tanah yang mengalami kondisi
- TPST dapat ditempatkan disekitar becek saat musin penghujan. Dari kondisi
perkotaan dan atau berada di TPA; tersebut dapat diketahui bahwa terkait dengan
- Jarak minimum TPST kepermukiman keterediaan jalan meliputi lebar jalan telah
adalah sebesar 500 meter; memenuhi kriteria kelayakan terhadap
Dari kriteria tersebut kemudian ditinjau penetapan pusat daur ulang persampahan,
terhadap lokasi di TPA Tebedak dan lokasi di namun untuk kondisi pekerasan jalan yang
Serojeng untuk dapat mengetahui ketersediaan didominasi oleh beton dan tanah masih belum
lahan, peletakan lokasi, dan radius dari memiliki kelayakan dikarenakan mengalami
permukiman pada masing-masing lokasi. kerusakan sedang. Dengan jarak dari ibu kota
Pada lokasi yang berada di TPA Tebedak Kabupaten yang tidak terlalu jauh dapat
diketahui memiliki luas lahan ± 35,5 ha atau ± memungkinkan sampah dapat diangkut dari
355.000 m2, dengan jangkauan terhadap TPS-TPS yang ada di Kecamatan Ngabang
kawasan permukiman ± 500 m. Sehingga dapat secara lebih efektif.
simpulkan bahwa lokasi TPA Tebedak telah Untuk lokasi di Serojeng dilalui oleh jalan
memenuhi kriteria lokasi pusat daur ulang. arteri yaitu Jalan Pemuda dengan memiliki
Sedangkan pada lokasi di Serojeng diketahui lebar jalan ± 4 meter dan terdiri dari 1 jalur dan
memiliki luas lahan ± 0,06 ha atau ± 600 m2 2 lajur, serta pekerasan jalan di Jalan Pemuda
dengan jarak dari permukiman ± 500 m. yang telah menggunakan aspal baik. Adapun
Berdasarkan kondisi tersebut, disimpulkan pada jalan yang terdapat di dalam kawasan
lokasi diketahui memiliki lebar ± 1,5 m dengan
pekerasan jalan berupa beton dengan memiliki pendukung, biaya transportasi, dan biaya
kondisi yang baik. Dibandingkan dengan pengkomposan. Menurut Subagyo (2008),
lokasi di TPA Tebedak, pada lokasi di indikator dalam melakukan analisis ekonomi
Serojeng memiliki jarak ke ibu kota kabupaten antara lain adalah terkait penanaman modal
yang relatif lebih dekat yaitu hanya ± 1 Km, (investasi) ini adalah Net Present Value (NPV)
sehingga dapat lebih efektif di dalam yang merupakan nilai selisih antara arus masuk
melakukan kegiatan pengangkutan sampah dari dan keluar setiap satuan waktu dalam satu
tiap-tiap TPS di Kecamatan Ngabang. periode, Benefit Cost Ratio (BCR) yaitu angka
Berdasarkan kondisi tersebut pada jalan utama perbandingan antara keuntungan dengan biaya
telah memenuhi kebutuhan minimal terhadap yang keluar, serta Financial Internal Rate of
kegiatan pengangkutan sampah, sedangkan Return (IRR) dimana sebuah indicator untuk
pada jalan di lokasi masih belum memadai dari melihat suku bunga dalam sebuah investasi
kebutuhan lebar jalan yang masih belum apakah dinyatakan layak atau tidak.
memenuhi kebutuhan minimal untuk kegitan Perhitungan ekonomi didasari pada
pengangkutan sampah yaitu 2 meter, sehingga perhitungan estimasi investasi awal, tambahan,
masih dibutuhkannya penambahan lebar jalan penerimaan dan nilai ekonomi. Asumsi yang
minimal ± 0,5 m. dipakai terkait dengan pembangunan pusat
daur ulang sampah adalah:
3.6. Analisis Ekonomi  Jalan menuju lokasi tidak diperhitungkan
Analisis ekonomi terkait penanaman sebagai bagian dari hitungan ini. Kondisi
modal atau investasi dilakukan untuk jalan dianggap cukup layak.
menghasilkan pendatan nilai optimum sebagai  Penyusutan menggunakan metode garis
dasar untuk melakukan studi kelayakan lurus dengan masa umur ekonomis adalah
pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) 10 tahun.
persampahan di Kecamatan Ngabang. Adapun Tabel 2 dan 3 merupakan perhitungan
biaya yang dihitung dalam analisis ini adalah investasi awal pada kedua lokasi.
biaya penyediaan sarana dan prasarana pusat
daur ulang persampahan, biaya sarana

Tabel 2. Investasi Pembangunan Daur Ulang di TPA Tebedak


Prediksi Nilai Total Nilai
No Item Jumlah
Investasi (Rp) Investasi (Rp)
1 Workshop daur ulang sampah plastik 25 m2 1.000.000 25.000.000
2 Workshop daur ulang sampah organik 30 m2 1.000.000 30.000.000
Gudang penyimpanan produk daur ulang sampah
3 25 m2 1.500.000 37.500.000
plastik
2
4 Gudang penyimpanan kompos 30 m 1.500.000 45.000.000
5 Bangunan kantor 36 m2 2.000.000 72.000.000
6 Mesin Pencacah Plastik 200 kg/jam 2 unit 35.000.000 70.000.000
7 Mesin Pencacah Sampah Organik 1000 kg/jam 1 unit 44.000.000 44.000.000
8 Oven pengering sampah plastik 300 kg/jam 1 unit 33.000.000 33.000.000
9 Tossa 2 unit 18.000.000 36.000.000
10 Pompa Air 2 unit 3.000.000 6.000.000
11 Mesin press 1 unit 13.000.000 13.000.000
12 Peralatan pendukung 1 set 3.500.000 3.500.000
13 Pekerjaan pembuatan lahan kompos 20 unit 1.500.000 30.000.000
Total Investasi Awal 445.000.000
Sumber: Hasil Analisis, 2020

Tabel 7. Investasi Pembangunan Daur Ulang di Serojeng


Prediksi Nilai Total Nilai
No Item Jumlah
Investasi Investasi
1 Pembuatan jalan akses (0,5 m x 200 m) 100 m 2.000.000 200.000.000
2 Buldozer 1 unit 375.000.000 375.000.000
3 Workshop daur ulang sampah plastik 25 m2 1.000.000 25.000.000
4 Workshop daur ulang sampah organik 30 m2 1.000.000 30.000.000
Prediksi Nilai Total Nilai
No Item Jumlah
Investasi Investasi
Gudang penyimpanan produk daur ulang
1.500.000 37.500.000
5 sampah plastik 25 m2
6 Gudang penyimpanan kompos 30 m2 1.500.000 45.000.000
7 Bangunan kantor 36 m2 2.000.000 72.000.000
8 Mesin Pencacah Plastik 200 kg/jam 2 unit 35.000.000 70.000.000
Mesin Pencacah Sampah Organik 1000
44.000.000 44.000.000
9 kg/jam 1 unit
Oven pengering sampah plastik 300
33.000.000 33.000.000
10 kg/jam 1 unit
11 Tossa 2 unit 18.000.000 36.000.000
12 Pompa Air 2 unit 3.000.000 6.000.000
13 Mesin press 2 unit 6.500.000 13.000.000
14 Peralatan pendukung 1 set 3.500.000 3.500.000
15 Pekerjaan pembuatan lahan kompos 20 unit 1.500.000 30.000.000
Total Investasi Awal 1.020.000.000
Sumber: Hasil Analisis, 2020

Jumlah investasi awal untuk pendirian menyebabkan pelaksanaan pengelolaan


bangunan dan peralatan untuk daur ulang persampahan setiap wilayah tidak akan
sampah di TPA Tebedak adalah sebesar Rp berjalan optimal, oleh sebab itu pembangunan
445.000.000,00. Sementara jumlah investasi fisik lahan nantinya harus disertai dengan
awal untuk pendirian bangunan dan peralatan penyediaan sarana dan prasaran penunjang.
untuk daur ulang sampah di Serojeng adalah Selain untuk sarana dan prasarana
sebesar Rp 1.020.000.000,00. Tabel 7 pendirian tempat daur ulang persampahan,
menjelaskan bahwa biaya investasi awal invetasi tambahan perlu dilakukan sebagai
pendirian bangunan dan peralatan daur ulang sarana pendukung lainnya. Sarana pendukung
di Serojeng lebih besar dibandingkan investasi lainnya terkait dengan penyediaan bahan habis
awal di TPA Tebedak. Hal ini disebabkan pakai, listrik air, tenaga kerja dan solar. Tabel
karena sarana dan prasarana pusat daur ulang 4 menggambarkan investasi tambahan untuk
Serojeng belum selengkap yang ada di TPA kedua lokasi.
Tebedak. Ketidaksiapan sarana dan prasarana,

Tabel 4. Investasi Tambahan Pembangunan Daur Ulang di Dua Lokasi


Prediksi Nilai Total Nilai
No Item Jumlah
Investasi Investasi
1 Bahan habis pakai 12 bln 2.500.000 30.000.000
2 Listrik 12 bln 1.000.000 12.000.000
3 Air 12 bln 250.000 3.000.000
4 Tenaga kerja 7 orang 48 ob 1.800.000 86.400.000
5 Solar 1.440 liter 8.400 12.096.000
Total Investasi Awal 143.496.000
Sumber: Hasil Analisis, 2020

Estimasi penerimaan dari penjualan 5. Kardus Bekas 2.000


kompos, biji plastik hasil daur ulang, dan 6. Kaleng Bekas 1.600
produk anorganik yang dapat dijual oleh dua 7. Aluminium 12.000
lokasi pusat daur ulang digambarkan pada 8. Kaleng Aluminium 16.000
9. Aki 50.000
tabel 5
10. Besi Bekas 4.000
Sumber: Survey Pasar, 2020
Tabel 5. Estimasi Penerimaan
No Produk Harga Jual Per Kg Asumi jumlah sampah yang masuk dari
1. Kompos 2.500 masyarakat adalah sebagai berikut:
2. Biji Plastik 13.000 1) Jumlah sampah yang dihasilkan
3. Kertas Bekas 1.000 masyarakat per hari adalah sebesar 0,7 kg
4. Koran Bekas 2.500
per orang per hari.
2) Sampah plastik yang dihasilkan per orang sampah organic, dan sampah lain –lain
per hari adalah sebesar 30 % atau sebesar sebanyak 9.113 kg.
0,21 kg per orang per hari 6) Sampah organic yang bisa diolah untuk
3) Sampah organik yang dihasilkan per menjadi kompos adalah sebesar 20 %.
orang per hari adalah sebesar 60% atau 7) Jumlah hari pembuatan kompos adalah 14
sebesar 0,42 kg per hari. hari.
4) Sampah lain – lain yang dihasilkan per 8) Sampah plastik yang bisa diolah untuk
orang per hari adalah sebesar 10% atau menjadi biji plastik adalah sebesar 10%
sebesar 0,07 kg per hari. 9) Sampah anorganic yang bisa dijual
5) Jumlah penduduk kota Landak diprediksi kembali sebesar 5%.
rata – rata per tahun adalah 185.977 jiwa Hasil estimasi ini akan digunakan untuk
sehingga jumlah sampah yang dihasilkan menghitung nilai ekonomis pusat daur ulang
sebanyak 130.184 kg sampah per hari persampahan Kabupaten Landak pada kedua
dengan prediksi jumlah sampah plastik lokasi (tabel 6)
sebanyak 27.339 kg per hari, 78.110 kg

Tabel 6. Hasil Estimasi Nilai Ekonomi Pusat Daur Ulang Persampahan


Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
Pendapatan
Penjualan Kompos 75.000.000 112.500.000 125.000.000 150.000.000 175.000.000
Penjualan Biji Plastik 142.350.000 166.075.000 189.800.000 213.525.000 237.250.000
Penjualan sampah non
51.100.000 54.750.000 52.560.000 53.290.000 55.480.000
organik
Total Pendapatan 268.450.000 333.325.000 367.360.000 416.815.000 467.730.000
Pengeluaran
Bahan Habis Pakai 30.000.000 35.000.000 35.000.000 35.000.000 35.000.000
Listrik 12.000.000 14.500.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000
Air 3.000.000 3.500.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Tenaga kerja 10 orang 86.400.000 96.000.000 120.000.000 134.400.000 144.000.000
Solar 12.096.000 25.200.000 25.200.000 25.200.000 25.200.000
Biaya Transportasi 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000
Penyusutan 44.500.000 44.500.000 44.500.000 44.500.000 44.500.000
Total Pengeluaran 247.996.000 278.700.000 304.700.000 319.100.000 328.700.000
Laba Bersih 20.454.000 54.625.000 62.660.000 97.715.000 139.030.000
Sumber: Hasil Analisis, 2020

Penjualan produk daur ulang terdiri atas a. Lokasi Pertama (TPA Tebedak)
penjualan kompos, biji plastik, dan sampah Berdasarkan hasil perhitungan estimasi
non organik. Perhitungan jumlah penjualan dan tingkat bunga bank 10%, maka hasil
berdasarkan penjualan minimal agen sampah, kelayakan untuk pusat daur ulang sampah di
pengolah limbah plastik menjadi biji plastik di lokasi TPA Tebedak digambarkan pada tabel 7
Jakarta tahun 2020, dan penjual kompos di
kota Pontianak tahun 2020.

Tabel 6. Kelayakan Pusat Daur Ulang Persampahan di TPA Tebedak


Financial Projection
Result Keterangan
Analysis
Payback Period 4,12 Tahun
IRR 13% Layak, Tingkat SBI 10%)
NPV Rp.36.854.149,56 Layak, Nilai Lebih dari 1
BCR 1,56 Layak, Nilai Lebih dari 1
Sumber: Hasil Analisis, 2020

Tabel diatas menunjukan bahwa secara bunga bank yaitu 13% > 10%, Nilai NPV lebih
umum investasi pembangunan daur ulang akan besar dari 1 dan nilai BCR > 1 menunjukkan
kembali dalam jangka waktu 4,12 tahun. bahwa kegiatan pembangunan TPST ini layak
Besarnya nilai IRR dibandingkan tingkat dilaksanakan di TPA Tebedak.
mengingat kondisi jalan yang harus
b. Lokasi Kedua (Serojeng) diperlebar.
Sama halnya asumsi yang digunakan pada b. Penyusutan menggunakan metode garis
lokasi pertama (TPA Tebedak), asumsi yang lurus dengan masa umur ekonomis adalah
dipakai terkait dengan pembangunan pusat 10 tahun.
daur ulang sampah di Serojeng adalah sebagai Investasi pembangunan daur ulang dapat
berikut: diuraikan dalam table 7.
a. Jalan menuju lokasi diperhitungkan
sebagai bagian dari hitungan ini

Tabel 7. Kelayakan Pusat Daur Ulang Persampahan di Serojeng


Financial Projection
Result Keterangan
Analysis
Payback Period 7,90 Tahun
IRR -22% Tidak Layak
NPV -Rp756.116.089,69 Tidak Layak
BCR 1,25 Layak, Nilai Lebih dari 1
Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui meskipun BCR bernilai positif. Dengan
bahwa pembangunan lokasi daur ulang di demikian, proyek daur ulang sampah di
Serojeng memiliki jangka waktu pengembalian Serojeng tidak direkomendasikan untuk
lebih panjang yaitu 7,90 tahun. Nilai IRR lebih dilanjutkan.
kecil dari pada nilai tingkat bunga bank
sebesar 10%, NPV bernilai negatif dan 3.7. Analisis Study Kelayakan Keseluruhan
Analisis kelayakan merupakan suatu yang terdapat di Kecamatan Ngabang, yaitu di
kegiatan penilaian pada lokasi pusat daur ulang TPA Tebedak dan di Serojeng yaitu untuk
persampahan Kabupaten Landak, khususnya di menentukan lokasi mana yang terpilih
Kecamatan Ngabang. Studi kelayakan berdasarkan kelayakan fisik dan ekonomi.
pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) Tabel 8 anak menjelaskan penilaian masing-
persampahan yang dilakukan terhadap 2 lokasi masing indicator pada tiap aspek.

Tabel 8 Penilaian Terhadap Lokasi yang Sesuai Dibangun Pusat Daur Ulang (PDU) Persampahan
Keterangan Lokasi Penilaian Lokasi
Aspek Indikator TPA
TPA Tebedak Serojeng Serojeng
Tebedak
Memiliki luas lahan Memiliki luas lahan di bawah 1 0
melebihi kriteria minimal standar kriteria minimal
Luas lahan
20.000 m2, yaitu ± 3,5 Ha 20.000 m2, yaitu hanya seluas
atau 355.000 m2 ± 0,06 Ha atau ± 600 m2
Letak Lokasi Lokasi berada di TPA Lokasi berada di dalam kota 1 1
Berada pada radius sesuai Memiliki radius dibawah dari 1 0
Radius Pencapaian dengan ketetapan yaitu ± ketetapan minimal 500 m,
500 m yaitu ± 200 m
Dalam menunjang Dengan standar minimal 1 0
aksesibilitas sarana kebutuhan lebar jalan 2 meter,
pengangkutan sampah diketahui pada lokasi
diperlukan lebar jalan memiliki kondisi:
Teknis
dengan minimal 2 meter, - Jalan utama ± 4 m
Lebar Jalan
diketahui kondisi pada - Jalan di dalam kawasan
lokasi yaitu: perencanaan ± 1,5 m
- Jalan utama ± 7 m
- Jalan di dalam kawasan
perencanaan ± 5 m
Pekerasan jalan harus Jalan harus memiliki 1 1
memiliki pekerasan pekerasan jalan dengan
Kondisi perkerasan dengan kondisi baik, kondisi baik, sebagaimana
jalan dengan kondisi pada yang terdapat pada lokasi
lokasi: yaitu:
- Jalan utama aspal - Jalan utama aspal (baik)
Keterangan Lokasi Penilaian Lokasi
Aspek Indikator TPA
TPA Tebedak Serojeng Serojeng
Tebedak
(baik) - Jalan di dalam kawasan
- Jalan di dalam kawasan perencanaan beton (baik)
perencanaan aspal,
tanah, beton (rusak
sedang)
Ketersediaan Tidak ada Tidak ada 0 0
bangunan pusat daur
ulang eksisting
Ketersediaan TPS Ada (TPA Tebedak) Tidak ada 1 0
Ketersediaan Terdapat Dump Truck Tidak ada 1 0
kendaraan
pengangkutan
sampah
- Hammer mill dan Tidak ada Tidak ada 0 0
shear shredder
- Komposting,
ataupun RDF
Sebesar 40% masyarakat Sebesar 15% dari masyarakat 1 1
bersedia menjadi tenaga bersedia menjadi tenaga kerja,
kerja, dikarenakan banyak sehingga diketahui masih
Ketersediaan tenaga terdapat masyarakat yang kurang tertariknya masyarakat
kerja juga pemulung menjadi bagian mengelola
PDU, namun masyarakat turut
mendukung dalam bentuk
menjaga lingkungan
- Nilai tahun akhri Nilai BCR lebih besar dari Nilai BCR bernilai positif
perencanaan (tahun 1 dan bernilai positif yaitu yaitu 1,25 yang menunjukkan
ke-20 1,56, menunjukkan bahwa proyek layak dilakukan,
- Nilai eksisting kegiatan ini layak namun melihat dari faktor
(tahun ke-0) dilakukan lainnya yang menunjukkan
1 0
- Suku bunga 10% ketidak layakan
- Waktu Total dilaksanakannya proyek ini,
(Tahun) maka proyeks ini tidak
direkomendasikan untuk
dilanjutkan
- Nilai Investasi Nilai NPV > 1 atau Nilai NPV yaitu -
Awal sebesar Rp.36.854.149,56 Rp756.116.089,69 atau
- Masa investasi menunjukkan bahwa bernilai negatif, yang
Ekonomi
- Arus Kas Bersih penerimaan > nilai menunjukkan penerimaan
dan
investasi atau dikeluarkan, lebih kecil dibandingkan 1 0
Keuangan
sehingga proyek layak dengan pengeluaran, sehingga
dilakukan proyek tidak
direkomendasikan untuk
dilanjutkan
- Tingkat Diskonto Nilai IRR bernilai negatif dan
dengan NPV (+) Nilai IRR > tingkat bunga lebih kecil dibandingkan
- Tingkat Diskonto bank (10%) yaitu 13% dengan nilai tingkat bunga
dengan NPV (-) menunjukkan investasi bank (10%) yaitu sebesar -
- NPV positif yang akan dilakukan dapat 22%, yang menunjukkan
- NPV negatif menghasilkan return atau investasi dalam pelaksaan
1 0
pengembalian yang lebih proyek yang akan dilakukan
besar dari perancangan dapat menghasilkan return
sebelumnya, sehingga atau pengembalian yang lebih
proyek ini layak dilakukan kecil dari target, sehingga
secara finansial proyek tidak layak secara
finansial
- Nilai Investasi Investasi pembangunan Jangka waktu
- Kas Masuk Bersih pusat daur ulang akan pengembaliannya yaitu
kembali dalam jangka dibawah 20 tahun atau selama 1 1
waktu 20 tahun yaitu 7,90 tahun
selama 4,12 tahun
Total Penilaian 12 4
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Berdasarkan hasil penilaian pada setiap 2. Memperpendek jarak perpindahan sampah
indicator dapat disimpulkan bahwa lokasi yang dari PDU ke TPA. Dengan
layak dibangun Pusat Daur Ulang (PDU) memperpendek jarak angkutan, maka
persampahan Kabupaten Landak adalah TPA resiko kemacetan, polusi, biaya yang
Tebedak dengan total skor sebesar 12. Hal tinggi dan lain-lain dapat dihindari.
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu 3. Terjadi efisiensi lahan karena tidak perlu
lokasi Tebedak telah berfungsi sebagai TPA
membuka lahan kosong yang baru.
dengan fasilitas persampahan yang cukup
Pembukaan lahan baru untuk pusat daur
lengkap untuk menunjang aktivitas daur ulang
sampah. Sebagaimana yang tertuang dalam ulang sampah akan menimbulkan
RTRW Kabupaten Landak Tahun 2014-2034 beberapa kerugian misalnya dari aspek
dan RDTR Kawasan Perkotaan Ngabang lingkungan, dimana akan menambah
Tahun 2020-2039, bahwa TPA Tebedak kawasan yang menimbulkan polusi udara
merupakan salah satu lokasi yang dan air. Dari aspek ekonomi, lahan
direncanakan sebagai TPST skala Kabupaten. produktif yang berpeluang pada kestabilan
Selain itu jarak terhadap fasilitas permukiman nilai lahan akan semakin berkurang,
telah memenuhi kriteria penempatan lokasi dimana lokasi sekitar PDU akan
TPST. Hal tersebut tentunya dapat mereduksi menurunkan nilai ekonomis lahan
dampak pencemaran dan pengurangan nilai disekitarnya.
estetika yang ditimbulkan dari kegiatan 4. Memperkecil biaya penyediaan sarana dan
pengolahan sampah.
prasarana persampahan.
Beberapa kelebihan pembangunan Pusat
Daur Ulang (PDU) skala kabupaten di lokasi
TPA Tebedak antara lain adalah efektifnya 5. DAFTAR PUSTAKA
Astuti, A, D., Wahyudi, J., Ernawati A., Aini, S, Q.
proses pengolahan sampah yang diukur dari (2020). Studi Kelayakan Daur Ulang Kantong
segi waktu dan biaya, jarak yang pendek antara Plastik dari Aspek Ekonomi dan Lingkungan.
PDU dengan TPA karena berada pada satu Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 488-494.
lokasi, serta efisiensi lahan karena tidak perlu Damanhuri, E. (2010). Informal Collectors of
membuka lahan baru yang dapat meningkatkan Recyclable Waste and Used Goods in
resiko penurunan nilai lahan akibat dampak Indonesia. Eria Research Project Report In 3
sampah yang ditimbulkan. Dengan R Policies For Southeast And East Asia,
mempertimbangkan manfaat kelayakan lokasi, 10(4), 72-100.
maka pengelolaan persampahan kedepannya Dobiki, J. (2018). Analisis Ketersedian Prasarana
Persampahan Di Pulau Kumo Dan Pulau
akan berjalan efektif dan permasalahan
Kakara Di Kabupaten Halmahera Utara.
persampahan akan dapat diminimalisir bahkan SPASIAL : Perencanaan Wilayah Dan Kota,
ditiadakan. Selain aspek teknis, perbaikan 5(2), 220-228.
penanganan persampahan suatu wilayah akan DPRKPLH. (2020). Dokumen Pengelolaan Sampah
lebih mudah terwujud apabila kesadaran Terpadu Kabupaten Landak Tahun 2020.
masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Landak.
pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan Effendy, Windiany., Prabawati. (2020). Evaluasi
sampah berbasis 3R meningkat. Oleh sebab itu, Program Pengelolaan Sampah Organik
selain membenahi urusan fisik, juga yang Menggunakan Black Soldier Fly (Bsf) di
terpenting adalah peningkatan keterlibatan dan Pusat Daur Ulang Jambangan Kota Surabaya.
PUBLIKA, 8 (1), 35-41.
peran dari masyarakat serta pemahaman
Elamin, M, Z., Ilmi, K, N., Tahrirah, T., (2018).
mereka melalui pembinaan dan sosialisasi. Analisis Pengelolaan Sampah Pada
Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sreseh
4. KESIMPULAN Kabupaten Sampang. Jurnal Kesehatan
Hasil analisis menyimpulkan bahwa Lingkungan, 2(3), 368-375.
lokasi terpilih yang layak dibangun Pusat Daur Fitria, W, R. (2020). Studi Kelayakan Penentuan
Ulang (PDU) skala Kabupaten adalah lokasi di Lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
TPA Tebedak dengan beberapa manfaat, yaitu (Tpst) Berbasis Sistem Informasi Geografis Di
sebagai berikut: Kabupaten Bandung Barat [Skripsi],
1. Proses pengolahan sampah yang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia.
residu yang berasal dari PDU menuju
TPA akan diproses lebih cepat dan efektif.
Herbert, A. Sturges. (1926). The Choice of a Class Mendukung Pengelolaan Sampah Di Kota
Interval. Journal of the American Statistical Bandung [Skripsi]. Fakultas Teknik Unpas.
Association, 21:153, 65-66. Nugraheni, A, A, Puspa., Widjonarko, W. (2019).
Husadi, S, P., Namara, I. (2016). Studi Kelayakan Keberlanjutan Tempat Pengolahan Sampah
Infrastruktur Penunjang Pembangunan Tempat Terpadu di Desa Tawangsari, Kabupaten
Pengolahan Sampah Terpadu (Tpst) 3r (Studi Boyolali. Jurnal Teknik PWK, 8(4), 209-216.
Kasus: Palabuhan Ratu, Desa Cidadap, Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 Tentang
Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi). Pengelolaan Sampah. Kabupaten Landak.
ASTONJADRO: Jurnal Rekayasa Sipil,5(1), Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
11-15. Rencana Tata Ruang Kabupaten Landak
Junaidi, Junaidi. (2015). Memahami Skala-Skala Tahun 2014-2034. Kabupaten Ladak.
Pengukuran. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2020 Tentang
DOI:10.13140/RG.2.1.2837.2645. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Kalimantan Today. (2020). Volume Sampah di TPA Perkotaan Ngabang Tahun 2020-2039.
Tebedak Ngabang Terus Meningkat Setiap Kabupaten Landak.
Tahun. Diunggah 8 Mei 2020, Diakses pada 5 Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2013 Tentang
Oktober 2020. Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
https://kalimantantoday.com/2020/05/08/volu Persampahan Dalam Penanganan Sampah
me-sampah-di-tpa-tebedak-ngabang-terus- Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
meningkat-setiap-tahun/ Rumah Tangga. PUPR.
Keraf, R, B. (2015). Pengelolaan Sampah Berbasis Permana, T, J., Trihadiningrum, Y. (2010). Kajian
3r di Kecamatan Anyar Kabupaten Serang Pengadaan Dan Penerapan Tempa Pengolahan
[Skripsi]. Prodi PWK Universitas Pasundan. Sampah Terpadu (Tpst) Di Tpa Km.14 Kota
Kobogau, J., Sumampouw, I., Kumayas, N. (2018). Palangka Raya. Prosiding Seminar Nasional
Kinerja Dinas Kebersihan Dalam Pengelolaan Manajemen Teknologi XI, Diseminarkan pada
Sampah Kabupaten Mimika. Jurnal Jurusan 6 Pebruari 2010. (pp. D-14-9). Program Studi
Ilmu Pemerintahan, 1(1), 1-10. MMT-ITS; Surabaya.
Munawarah, A,M. (2018). Perancangan Pusat Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 19–3964–
Daur Ulang Kaca Dengan Pendekatan Focus 1994 Tentang Metode Pengambilan dan
On Material di Kota Depok [Skripsi]. Jurusan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi
Arsitek, Fakultas Sains dan Teknologi, Sampah Perkotaan. PUPR.
Universitas Islam Negri Maulana Malik Standar Nasional Indoneisa (SNI) Nomor 03-
Ibrahim. 1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan
Munawir., Masnida., Mahbub. (2019). Lingkungan Perumahan di Perkotaan. PUPR
Pemberdayaan Remaja Dalam Upaya Subagyo, A. (2008). Study Kelayakan (Teori dan
Menumbuhkan Kesadaran MasyarakatDalam Aplikasi). PT. Elex Media Komputindo;
Pengelolaan Sampah. LOYALITAS: Jurnal Kelompok Gramedia, Jakarta.
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 101- Wahyudi, J., Prayitno, H, T., Astuti A, D. (2018).
111. Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Bahan
Namara, I., Tofi, Septyan, R, S. (2017). Studi Baku Pembuatan Bahan Bakar Alternatif.
Kelayakan Ekonomi Proyek Tempat Jurnal Litbang, 14(1), 58-67.
Pengolahan Sampah Terpadu Di Yogiesti, V., Hariyani, S., Sutikno, F, R. (2012).
Palabuhanratu Sukabumi. Jurnal Komposit, Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis
1(2), 44-49. Masyarakat Kota Kediri. Jurnal Tata Kota
Nazhifah, Marsa, M. (2018). Kajian Pusat Daur dan Daerah, 2(2), 95-102.
Ulang Sampah (Recycle Centre) Dalam

Anda mungkin juga menyukai