Anda di halaman 1dari 48

CONTOH

Perancangan Geometrik
Jalan

SUATU JALAN RAYA PRIMER BARU AKAN


DIRENCANAKAN DENGAN DATA SBB:
a. Volume lalulintas rencana = 21.000 smp
b. Hasil pengukuran topografi seperti di halam
berikut
Peta Topografi
Klasifikasi Jalan
• Sesuai Peruntukannya
– Jalan Umum
– Jalan Khusus

• Jalan umum dikelompokan berdasarkan (ada 5)


– Sistem: Jaringan Jalan Primer; Jaringan Jalan Sekunder
– Status: Nasional; Provinsi; Kabupaten/kota; Jalan desa
– Fungsi: Arteri; Kolektor; Lokal; Lingkungan
– Kelas : (sesuai bidang lalu lintas dan angkutan jalan) :
: I; II; IIIA; IIIB; IIIC; IV
– Spesifikasi penyediaan prasarana:
• 1) jalan bebas hambatan;
• 2) jalan raya;
• 3) jalan sedang;
• 4) jalan kecil.
Tingkat Pelayanan Minimal
Dimensi Kendaraan maksimum
Emp (Ekivalen Mobil Penumpang)
(mengacu ke MKJI, 1997)
Volume Lalu-lintas Rencana
(mengacu ke MKJI, 1977) atau Perencanaan Lalu-lintas
Faktor K dan Faktor F
(LHR = ADT dan LHRT=AADT)
Klasifikasi Medan Jalan

Kemiringan
No Jenis Medan Notasi
Medan

2 Datar D < 3%

3 Perbukitan B 3%-25%

4 Pegunungan G > 25%


Ketentuan desain
geometrik jalan antar kota
setelah mempertimbangkan UU38/2004 & PP34/2006
9. Klasifikasi Topografi

1
2

3
4
Menentukan Medan Jalan Sumber : Perhitungan
Ketinggian Kontur
Kemiringan
Ketinggian Kontur STA Klasifikasi Medan
Kemiringan - 30 (A) 0 (CL) + 30 (B) Medan
STA Klasifikasi Medan
Medan
- 30 (A) 0 (CL) + 30 (B) 2+900 103,58 103,62 103,67 0,0015 Datar
2+1000 103,56 103,60 103,65 0,0015 Datar
0+000 103,41 103,42 103,43 0,0003 Datar
3+100 103,55 103,59 103,63 0,0014 Datar
0+100 103,36 103,37 103,38 0,0002 Datar
3+200 103,54 103,58 103,62 0,0014 Datar
0+200 103,34 103,34 103,35 0,0002 Datar
3+300 103,56 103,65 103,74 0,0029 Datar
0+300 103,33 103,34 103,34 0,0002 Datar 0,0029
3+400 103,56 103,64 103,73 Datar
0+400 103,33 103,33 103,34 0,0002 Datar 0,0021
3+500 103,58 103,65 103,71 Datar
0+500 103,32 103,33 103,33 0,0002 Datar 0,0020
3+600 103,26 103,32 103,38 Datar
0+600 103,42 103,43 103,44 0,0003 Datar 3+700 103,34 103,37 103,40 0,0011 Datar
0+700 103,34 103,34 103,35 0,0002 Datar 3+800 103,08 103,16 103,23 0,0024 Datar
0,0007 3+900 103,12 103,16 103,20 0,0013 Datar
0+800 103,30 103,32 103,34 Datar
0,0009 3+1000 102,80 102,89 102,97 0,0029 Datar
0+900 103,40 103,43 103,46 Datar
0,0007 4+100 102,80 102,88 102,95 0,0024 Datar
0+1000 103,04 103,06 103,08 Datar
0,0003 4+200 102,76 102,80 102,84 0,0014 Datar
1+100 103,08 103,09 103,10 Datar
4+300 103,04 103,05 103,06 0,0004 Datar
1+200 103,09 103,10 103,10 0,0003 Datar
4+400 103,02 103,03 103,04 0,0003 Datar
1+300 103,09 103,10 103,11 0,0002 Datar
4+500 103,39 103,42 103,45 0,0009 Datar
1+400 103,16 103,17 103,18 0,0004 Datar
4+600 103,25 103,27 103,28 0,0004 Datar
1+500 103,19 103,21 103,22 0,0004 Datar
4+700 103,54 103,55 103,56 0,0003 Datar
1+600 103,21 103,22 103,24 0,0005 Datar
4+800 103,71 103,72 103,74 0,0005 Datar
1+700 103,21 103,23 103,24 0,0005 Datar
4+900 103,56 103,56 103,57 0,0002 Datar
1+800 103,21 103,23 103,25 0,0007 Datar
4+1000 103,55 103,55 103,56 0,0002 Datar
1+900 103,20 103,22 103,25 0,0008 Datar 0,0002
5+100 103,54 103,55 103,56 Datar
1+1000 103,18 103,21 103,25 0,0010 Datar 0,0002
5+200 103,54 103,55 103,55 Datar
2+100 103,17 103,21 103,25 0,0014 Datar 0,0002
5+300 103,54 103,54 103,55 Datar
2+200 103,37 103,42 103,47 0,0017 Datar 0,0002
5+400 103,54 103,54 103,55 Datar
2+300 103,57 103,63 103,69 0,0021 Datar 5+500 103,54 103,54 103,55 0,0002 Datar
2+400 103,37 103,41 103,45 0,0013 Datar 5+600 103,54 103,54 103,55 0,0002 Datar

2+500 103,33 103,38 103,42 0,0014 Datar 5+700 103,57 103,58 103,58 0,0003 Datar

2+600 103,29 103,34 103,38 0,0015 Datar 5+800 103,78 103,78 103,79 0,0003 Datar
0,0030 5+900 103,79 103,80 103,80 0,0002 Datar
2+700 103,26 103,35 103,44 Datar
0,0015 5+1000 103,92 103,94 103,97 0,0007 Datar
2+800 103,60 103,65 103,69 Datar
Profil Memanjang Trase 1

19 %
Profil Memanjang Trase 2

12 %
Profil Memanjang Trase 3

2.5 %
Profil Memanjang Trase 4

15 %
Tabel Klasifikasi Medan Jalan

No. Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan (%)

1 Datar D <3
2 Perbukitan B 3 - 25
3 Pegunungan G > 25

Sumber : Departemen PU, 1997

Kriteria Frekuensi Persentase


Medan (unit) (%)

Datar 61 100,00 Medan Jalan : DATAR

Bukit 0 0,00

Gunung 0 0,00

Total 61 100,00
Sumber : Perhitungan
Panjang Bagian Lurus Maksimum
Panjang Bagian Lurus Maksimum
Fungsi (m)
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 3000 2500 2000
Kolektor 2000 1750 1500
Lokal 1500 1200 750
Sumber : Departemen PU, 1997

• Panjang Bagian Lurus Jalan


Rencana : 2500 meter
• Fungsi Jalan : Arteri Primer

Kecepatan Rencana yang diizinkan :


80 – 120 km/ jam
ALINYEMEN HORISONTAL
Alinyemen horisontal terdiri dari garis-garis lurus yang dihubungkan
dengan garis-garis lengkung yang disebut tikungan.

• lengkung penuh
• lengkung yang hanya terdiri dari bagian lengkung tanpa
Full Circle adanya peralihan.

• lengkung yang hanya terdiri dari spiral-spiral saja tanpa


adanya circle.
Spiral Spiral • biasanya terdapat di tikungan dengan kecepatan sangat tinggi

• lengkung terdiri atas bagian lengkungan (Circle) dengan


Spiral Circle bagian peralihan (Spiral)
Spiral
Memilih Jenis Tikungan
Tikungan Spiral - Circle - Spiral

Ya
Lc < 20 ? Tikungan Spiral - Spiral

Tidak
Ρ < 0,25 ? Ya Tikungan Full Circle

Tidak
E < min (0,04) Ya Tikungan Full Circle
?

Tidak
Tikungan Spiral - Circle - Spiral
Sumber : Departemen PU, 1997
Kecepatan Rencana dan Jari-jari Tikungan
VR tikungan Pertama = 80 km/jam
VR tikungan kedua = 90 km/jam

Tabel Panjang Jari-Jari Minimum

VR km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20


Jari-jari
minimum 600 370 210 110 80 50 30 15
(Rmin) m

Sumber : Departemen PU, 1997

Rmin tikungan Pertama = 210 meter


Rmin tikungan kedua = 290 meter
Sumber : Perhitungan
Menentukan Panjang Lengkung Peralihan Minimum
dan Superelevasi

Sumber : Departemen PU, 1997


TIKUNGAN PERTAMA
VR = 80 km/jam
TIKUNGAN KEDUA
Rmin = 210 meter
VR = 90 km/jam
Maka, dipilih
Rmin = 200 meter
Rrencana = 239 meter
Maka, dipilih
Dan didapat:
Rrencana = 955 meter
e = 0,098
Dan didapat:
Ls = 70 meter
e = 0,047
Ls = 75 meter
PETA DAN PERHITUNGAN TIKUNGAN PERTAMA
Tikungan Pertama
β 40o
V rencana 80
R min 210
Rrencana 239
Ls 70
ᶿs 8,3948512
ᶿc 23,210298
Lc 96,768889 Lc > 20
p 0,8562395 p > 0,25
e 0,098 e > 0,04
Tikungan SCS
Yc 3,4170153
Xc 69,84988
k 34,957284
p 0,8562395
Ts 122,258
Es 16,2497
Sumber : Perhitungan
Ltotal 236,769
Tipe Tikungan Spiral Circle Spiral
BENTUK DAN SUPERELEVASI TIKUNGAN PERTAMA
PETA DAN PERHITUNGAN TIKUNGAN KEDUA
Tikungan Kedua
β 40o
V rencana 90
R min 290
R rencana 955
Ls 75
ᶿs 2,2509754
ᶿc 35,498049
Lc 591,37778 Lc > 20
p 0,2447666 p < 0,25
e 0,047 e > 0,04
Tikungan FC
Tc 347,59157
Ec 61,289773
Lc 666,59
Sumber : Perhitungan
Tipe Tikungan Full Circle

Tc  R tan 1
2 Δ
Δ
Lc  0
2πR
360
R
Ec  R, atau
Δ
cos
2
Ec  Tc tan 14 Δ
BENTUK DAN SUPERELEVASI TIKUNGAN KEDUA
JARAK PANDANG
Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh
seorang pengemudi pada saat mengemudi sehingga jika
melihat suatu halangan yang membahayakan, pengemudi
dapat melakukan sesuatu untuk menghindari bahaya
tersebut dengan aman.
Jarak minimum yang Jarak yang

Jarak Pandang Mendahului


Jarak Pandang Henti

diperlukan oleh memungkinkan suatu


setiap pengemudi kendaraan mendahului
untuk menghentikan kendaraan didepannya
kendaraannya dengan aman sampai
dengan aman begitu kendaraan tersebut
melihat adanya kembali ke lajur
halangan di depan. semula
Sumber : Departemen PU, 1997
JARAK PANDANG HENTI
.
VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16

JARAK PANDANG MENDAHULUI

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Jd (m) 800 670 550 350 250 200 150 100

Sumber : Departemen PU, 1997


Untuk mendapatkan nilai jarak pandang, diambil V R dari kedua

tikungan yang paling besar, yaitu VR = 90 km/jam. Maka dari tabel di


120  175
 147,5 meter
atas didapat nilai Jh minimum yaitu 2
670  550
Dan nilai Jd = 2
 610 meter

Sumber : Perhitungan
Daerah kebebasan samping atau jarak pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di
.
tikungan) adalah pandangan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan.
Sumber : Departemen PU, 1997

Tikungan Pertama (β = 40o) Tikungan Kedua (β = 40o)


Diketahui: Diketahui:
Ltotal = 236,72 meter Ltotal = 591,37778 meter
Jhmin = 147,5 meter
Jhmin = 147,5 meter
Rc = 239 meter
Rc = 955 meter
Dapat disimpulkan bahwa jarak
pandangan lebih kecil dari pada Dapat disimpulkan bahwa jarak
panjang tikungan (Jh < Lt), maka pandangan lebih kecil dari pada
digunakan rumus: panjang tikungan (Jh < Lt), maka
  90 o x Jh  digunakan rumus: o
E  R 1 - cos 
  R 
   90 x Jh 
   E  R 1 - cos 
  R 

  
  90 o x 147,5 
E  239 1 - cos 
 3,14 x 239     90 o x 147,5  
   E  955 1 - cos 
 3,14 x 955  
E  11,3 meter   
E  2,85 meter

Sumber : Perhitungan
ALINYEMEN VERTIKAL
.

Alinyemen vertikal adalah garis potong yang dibentuk oleh


bidang vertikal melalui sumbu jalan. Alinyemen vertikal sering
kali disebut juga sebagai penampang memanjang jalan.

Landai Vertikal
• Landai Positif (tanjakan)
• Landai Negatif (turunan)

Lengkung Vertikal
• Lengkung Cekung
• Lengkung Cembung
Sumber : Departemen PU, 1997
Perhitungan Kelandaian
.
Tinggi Tinggi
Stasioning Kelandaian Jarak Stasioning
Awal Akhir
Awal (m) (%) Kelandaian (m) Akhir (m)
(m) (m)

Tabel Kelandaian Maksimum yang Diizinkan 0+000 2 400,32 101,42 109,93 0+400
0+400 -4 100,07 109,93 106,27 0+500

VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40 0+500 -3 100,05 106,27 103,13 0+600
0+600 -2 100,03 103,13 100,72 0+700
0+700 2 200,02 100,72 104,16 0+900
Kelandaian
3 3 4 5 8 9 10 11 0+900 3 200,07 104,16 109,35 1+100
Maksimum (%) 1+100 -1 300,03 109,35 105,26 1+400
1+400 -2 200,03 105,26 101,60 1+600

Sumber : Departemen PU, 1997 1+600 0 200,00 101,60 100,70 1+800


1+800 2 200,01 100,70 104,89 1+900
1+900 -2 199,98 104,89 100,80 2+100
2+100 1 300,06 100,80 104,67 2+400
didapat nilai kelandaian 2+400 -1 200,01 104,67 103,00 2+600

maksimum untuk VR = 90 2+600 0 200,00 103,00 103,69 2+800


2+800 1 300,01 103,69 106,63 3+100
km/jam adalah 4,5 %. 3+100 -2 300,08 106,63 100,32 3+400
3+400 1 299,93 100,32 102,60 3+700

Contoh : STA.4+600 3+700 0 300,00 102,60 103,82 4+000

Kelandaian =
4+000 -1 200,00 103,82 102,51 4+200
4+200 0 400,27 102,51 101,36 4+600

(tinggi akhir – tinggi awal) : 4+600 2 100,01 101,36 103,09 4+700

Jarak Kelandaian x 100%


4+700 0 300,00 103,09 103,67 5+000
5+000 1 300,01 103,67 106,27 5+300

(103,09 – 101,36) : 100,01 x 5+300 -1 200,00 106,27 104,89 5+500


5+500 -3 100,05 104,89 101,59 5+600
100% = 2 % Sumber : Perhitungan 5+600 1 356,02 101,59 104,90 5+965
Perhitungan Panjang Kritis
.

Kelandaian (%)
Kecepatan Pada
Awal Tanjakan
4 5 6 7 8 9 10
km/jam

80 630 460 360 270 230 230 200


60 320 210 160 120 110 90 80
Sumber : Departemen PU, 1997

Berdasarkan tabel di atas tentang panjang kritis kelandaian maksimum


dengan VR = 90 km/jam dan kelandaian maksimumnya 4,5 %, maka
didapat panjang kritisnya adalah
630  460
 545 meter. Sumber : Perhitungan
2
(catatan: pada tabel di atas, kecepatan pada awal tanjakan hanya terlampir sampai
kecepatan 80 km/jam saja, sedangkan kecepatan yang direncanakan adalah 90 km/jam,
maka khusus pada perhitungan panjang kritis diambil kecepatan pada awal tanjakan
adalah 80 km/jam).
Lengkung Vertikal dan Stasioning
.

Ev Nama Lengkung Stasioning PLV Stasioning PPV Stasioning PTV


Lengkung Vertikal Elevasi (m) A (%) Lv (m) LV (m) g1 (%) g2 (%) Lengkung Vertikal
(m) Vertikal (m) (m) (m)

0+400 109,93 -6 228,50 228,50 1,71 2 -4 Cembung


0+400 286 400 514
0+500 106,27 1 34,19 34,19 0,04 -4 -3 Cekung
0+500 483 500 517
0+600 103,13 1 34,19 34,19 0,04 -3 -2 Cekung
0+600 583 600 617
0+700 100,72 4 136,78 136,78 0,68 -2 2 Cekung
0+900 104,16 1 34,19 34,19 0,04 2 3 Cekung 0+700 632 700 768

1+100 109,35 -4 195,25 195,25 0,98 3 -1 Cembung 0+900 883 900 917

1+400 105,26 -1 54,53 54,53 0,07 -1 -2 Cembung 1+100 1002 1100 1198
1+600 101,6 2 68,39 68,39 0,17 -2 0 Cekung 1+400 1373 1400 1427
1+800 100,7 2 68,39 68,39 0,17 0 2 Cekung
1+600 1566 1600 1634
1+900 104,89 -4 195,25 195,25 0,98 2 -2 Cembung
1+800 1766 1800 1834
2+100 100,8 3 102,58 102,58 0,38 -2 1 Cekung
1+900 1802 1900 1998
2+400 104,67 -2 109,05 109,05 0,27 1 -1 Cembung
2+600 103 1 34,19 34,19 0,04 -1 0 Cekung 2+100 2049 2100 2151

2+800 103,69 1 34,19 34,19 0,04 0 1 Cekung 2+400 2345 2400 2455

3+100 106,63 -3 162,00 162,00 0,61 1 -2 Cembung 2+600 2583 2600 2617
3+400 100,32 3 102,58 102,58 0,38 -2 1 Cekung 2+800 2783 2800 2817
3+700 102,6 -1 54,53 54,53 0,07 1 0 Cembung
3+100 3019 3100 3181
4+000 103,82 -1 54,53 54,53 0,07 0 -1 Cembung
3+400 3349 3400 3451
4+200 102,51 1 34,19 34,19 0,04 -1 0 Cekung
3+700 3673 3700 3727
4+600 101,36 2 68,39 68,39 0,17 0 2 Cekung
4+000 3973 4000 4027
4+700 103,09 -2 109,05 109,05 0,27 2 0 Cembung
5+000 103,67 1 34,19 34,19 0,04 0 1 Cekung 4+200 4183 4200 4217

5+300 106,27 -2 109,05 109,05 0,27 1 -1 Cembung 4+600 4266 4300 4334
5+500 104,89 -2 109,05 109,05 0,27 -1 -3 Cembung 4+700 4645 4700 4755
5+600 101,59 4 136,78 136,78 0,68 -3 1 Cekung 5+000 4983 5000 5017

5+300 5245 5300 5355


Jika nilai A < 0, maka termasuk lengkung vertikal cembung, jika
5+500 5445 5500 5555
nilai A > 0 maka termasuk lngkung vertikal cekung,
5+600 5532 5600 5668

Sumber : Perhitungan
Grafik Panjang Lengkung Vertikal Cembung berdasarkan
Jarak Pandang Henti (Jh)
Sumber : Departemen PU, 1997
Perhitungan Lengkung Vertikal
.
Cekung (PV16)
120  3,5 J h
Stationing PVI16 = 3+400 • Jh > Lv : Lv  2. Jh 
A
Elevasi PVI16 = 100,32 m L  2 (147,5) -
120  3,5 (147,5)
v
3
VR = 90 km/jam • Syarat mendapat
L  82,92 nilai
meter Lv: Syarat pertama,
v
g15 =1% Jh < (Jh > Lv), jika tidak memenuhi maka
g16 = -2 % dipakai Lv saat Jh < Lv. Syarat kedua, jika
sudah didapat nilai Lv pada syarat
A = |g16 – g15|
pertama, Lv > 0, maka diambil Lv
= |-2 % - 1 %| tersebut, jika Lv < 0, dipakai Lv dari grafik
=3% yaitu 55 meter.
Jh =147,5 m • Pada perhitungan di atas, syarat Jh < (Jh >
Lv = 55 m (grafik)
A .J
h
2 Lv) tidak memenuhi karena 147,5 > 82,92,
L 
• Mencari Panjang 120  3,5 . J Lengkung
v
h
maka Lv sebenarnya yang dipakai adalah
VertikalL  menurut
3 x (147,5 ) 2
jarak Lv pada saat Jh < Lv yaitu 102,58 meter.
v
120  (3,5 x 147,5)
pandang henti :
L  102,58 meter Sumber : Perhitungan
• Jh< Lv :
v
A x L v 3 x 102,58
Ev1    0,38 meter
800 800

.
1 1
X 1  x L v  x 102,58  25,65 meter
4 4

A 3
Y1  X2  x 25,65 2  0,1 meter
200 L v 200 x 102,58

Sta 3+100 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai -2 %.


Berada sejauh 300 meter di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian
100,32 meter. Sehingga elevasi sumbu jalan = 100,32 – (-2 %) (300) =
106,32 meter.
Sta 3+349 → Terletak tepat pada posisi PLV dengan kelandaian -2 %. Berada sejauh
½ L yakni 51 meter di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian 100,32
meter. Sehingga elevasi sumbu jalan = 100,32 – (-2 %) (51) = 101,34
meter.
Sta 3+400 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian 100,32
meter. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV + Ev = 100,32 +
0,38 = 103,70 meter.
Sta 3+451 → Terletak tepat pada posisi PTV dengan kelandaian 1 %.
Berada sejauh ½ L yakni 51 meter di kanan PPV. PPV mempunyai
ketinggian 100,32 meter. Sehingga elevasi sumbu jalan = 100,32 + (1
%) (51) = 100,83 meter.
Sta 3+700 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai 0 %. Berada sejauh
300 meter di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian 100,32 meter.
Sehingga elevasi sumbu jalan = 100,32 + (0 %) (300) = 100,32
meter.
Sumber : Perhitungan
Perhitungan Lengkung Vertikal
Cembung (PVI6) .
• Jh > Lv :L v  2.Jh 
399
A
399
Stationing PVI6 = 1+100 L v  2 (147,5) -
4

Elevasi PVI6 = 109,35 m L v  195,25 meter

VR = 90 km/jam • Untuk mendapatkan nilai Lv yang


g5 =3% sebenarnya, Lv harus memenuhi dua syarat,
g6 = -1 % yaitu syarat pertama Jh < (Jh > Lv), jika tidak
memenuhi maka dipakai Lv saat Jh < Lv.
A = |g6 – g5|
Syarat kedua, jika telah mendapatkan nilai
= |-1 % - 3 %| Lv dari syarat pertama, Lv > 0, maka Lv
=4% tersebut bisa dipakai, jika Lv < 0, maka nilai
Jh =147,5 m Lv yang dipakai yaitu Lv dari grafik yaitu 55
Lv = 55 m (grafik) meter.
• Mencari Panjang Lengkung Vertikal
• Pada perhitungan di atas, syarat Jh < (Jh > Lv)
menurutLjarak

A . pandang
J h henti :
2

v
memenuhi syarat karena 147,5 < 195,25
• Jh< Lv : 399
meter, maka Lv sebenarnya yang dipakai
4 x (147,5 2 )
Lv 
399 adalah 195,25 meter.
L v  218,11 meter
Sumber : Perhitungan
A x Lv 4 x 195,25
Ev1    0,98 meter
800 800

1 1
X1  x Lv  x 195,25  48,81 meter .
4 4

A 4
Y1  X2  x 48,812  0,24 m
200 x Lv 200 x 195,25

Sta 0+900 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai 3 %. Berada


sejauh 200 meter di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian 109,35 meter.
Sehingga elevasi sumbu jalan = 109,35 – (3 %) (200) = 103,35 meter.
Sta 1+002 → Terletak tepat pada posisi PLVdengan kelandaian 3 %. Berada
sejauh ½ L yakni 98 meter di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian 109,35
meter. Sehingga elevasi sumbu jalan = 109,35 – (3 %) (98) = 106,421 meter.
Sta 1+100 → Terletak tepat pada posisi PPV. PPV mempunyai ketinggian 109,35
meter. Sehingga elevasi sumbu jalan = elevasi PPV - Ev = 109,35 – 0,98 =
108,37 meter.
Sta 1+198 → Terletak tepat pada posisi PTVdengan kelandaian -1 %. Berada
sejauh ½ L yakni 98 meter di kanan PPV. PPV mempunyai
ketinggian 109,35 meter. Sehingga elevasi sumbu jalan = 109,35 + (-1 %) (98) =
106,3 meter.
Sta 1+400 → Terletak pada bagian lengkung vertikal berlandai -2 %. Berada
sejauh 300 meter di kanan PPV. PPV mempunyai ketinggian 109,35
meter. Sehingga elevasi sumbu jalan = 109,35 + (-2 %) (300) = 103,35 meter.
Sumber : Perhitungan
GALIAN DAN TIMBUNAN .

1
luas  Tinggi galian awal  Tinggi galian akhir  jarak
2
1
 2,62  0,88100
2
 175 m 2

vol = luas x lebar


= 175 x 7
= 1225 m3

Sumber : Departemen PU, 1997


GALIAN DAN TIMBUNAN .

1
luas  Tinggi timbunan awal  Tinggi timbunan akhir  jarak
2
1
 2,11  6,19 100
2
 415 m 2
Tabel Perhitungan Galian dan Timbunan
Tinggi
Elevasi Tanah
Stasioning Elevasi As Jalan Luas Volume
Asli Timbunan Galian Lebar
Jarak
Jalan
awal akhir awal akhir awal akhir awal akhir awal akhir Timbunan Galian Timbunan Galian

(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m²) (m²) (m) (m³) (m³)

0+000 0+100 103,4 103,4 101,4 105,5 0,0 2,1 2,0 0,0 100,0 105,4 99,8 7,0 738,1 698,4

0+100 0+200 103,4 103,3 105,5 109,5 2,1 6,2 0,0 0,0 100,0 414,7 0,0 7,0 2903,0 0,0

0+200 0+300 103,3 103,3 109,5 113,6 6,2 10,3 0,0 0,0 100,0 822,5 0,0 7,0 5757,5 0,0

0+300 0+400 103,3 103,3 113,6 109,9 10,3 6,6 0,0 0,0 100,0 843,2 0,0 7,0 5902,3 0,0

0+400 0+500 103,3 103,3 109,9 106,3 6,6 2,9 0,0 0,0 100,0 477,0 0,0 7,0 3339,2 0,0

0+500 0+600 103,3 103,4 106,3 103,1 2,9 0,0 0,0 0,3 100,0 147,1 15,0 7,0 1029,5 105,2

0+600 0+700 103,4 103,3 103,1 100,7 0,0 0,0 0,3 2,6 100,0 0,0 146,2 7,0 0,0 1023,6

0+700 0+800 103,3 103,3 100,7 102,4 0,0 0,0 2,6 0,9 100,0 0,0 175,0 7,0 0,0 1224,9

0+800 0+900 103,3 103,4 102,4 104,2 0,0 0,7 0,9 0,0 100,0 36,5 43,8 7,0 255,7 306,5

0+900 0+1000 103,4 103,0 104,2 106,8 0,7 3,7 0,0 0,0 100,0 223,6 0,0 7,0 1565,1 0,0

0+1000 1+100 103,0 103,1 106,8 109,4 3,7 6,3 0,0 0,0 100,0 499,9 0,0 7,0 3499,6 0,0

1+100 1+200 103,1 103,1 109,4 108,0 6,3 4,9 0,0 0,0 100,0 557,5 0,0 7,0 3902,7 0,0

1+200 1+300 103,1 103,1 108,0 106,6 4,9 3,5 0,0 0,0 100,0 420,7 0,0 7,0 2945,1 0,0

1+300 1+400 103,1 103,2 106,6 105,3 3,5 2,1 0,0 0,0 100,0 280,5 0,0 7,0 1963,6 0,0

Sumber : Perhitungan
Tabel Perhitungan Galian dan Timbunan (lanjt.)
Tinggi
Elevasi Tanah
Stasioning Elevasi As Jalan Luas Volume
Asli Timbunan Galian Lebar
Jarak
Jalan
awal akhir awal akhir awal akhir awal akhir awal akhir Timbunan Galian Timbunan Galian

(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m²) (m²) (m) (m³) (m³)

1+400 1+500 103,2 103,2 105,3 103,4 2,1 0,2 0,0 0,0 100,0 115,5 0,0 7,0 808,7 0,0

1+500 1+600 103,2 103,2 103,4 101,6 0,2 0,0 0,0 1,6 100,0 11,1 81,3 7,0 77,7 568,9

1+600 1+700 103,2 103,2 101,6 101,2 0,0 0,0 1,6 2,1 100,0 0,0 185,2 7,0 0,0 1296,2

1+700 1+800 103,2 103,2 101,2 100,7 0,0 0,0 2,1 2,5 100,0 0,0 230,2 7,0 0,0 1611,6

1+800 1+900 103,2 103,2 100,7 104,9 0,0 1,7 2,5 0,0 100,0 83,9 126,3 7,0 587,2 884,3

1+900 1+1000 103,2 103,2 104,9 102,2 1,7 0,0 0,0 1,1 100,0 83,9 53,2 7,0 587,2 372,5

1+1000 2+100 103,2 103,2 102,2 100,8 0,0 0,0 1,1 2,4 100,0 0,0 173,2 7,0 0,0 1212,2

2+100 2+200 103,2 103,2 100,8 104,3 0,0 1,2 2,4 0,0 100,0 58,4 120,0 7,0 408,9 839,7

2+200 2+300 103,2 103,1 104,3 104,5 1,2 1,4 0,0 0,0 100,0 127,6 0,0 7,0 892,9 0,0

2+300 2+400 103,1 103,4 104,5 104,7 1,4 1,3 0,0 0,0 100,0 134,2 0,0 7,0 939,7 0,0

2+400 2+500 103,4 103,4 104,7 103,8 1,3 0,5 0,0 0,0 100,0 88,5 0,0 7,0 619,4 0,0

2+500 2+600 103,4 103,4 103,8 103,0 0,5 0,0 0,0 0,4 100,0 23,4 20,5 7,0 163,8 143,5

2+600 2+700 103,4 103,3 103,0 103,4 0,0 0,0 0,4 0,0 100,0 0,2 20,3 7,0 1,3 142,2

2+700 2+800 103,3 103,6 103,4 103,7 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 2,5 0,0 7,0 17,5 0,0

Sumber : Perhitungan
Tabel Perhitungan Galian dan Timbunan (lanjt.)
Tinggi
Elevasi Tanah
Stasioning Elevasi As Jalan Luas Volume
Asli Timbunan Galian Lebar
Jarak
Jalan
awal akhir awal akhir awal akhir awal akhir awal akhir Timbunan Galian Timbunan Galian

(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m²) (m²) (m) (m³) (m³)
2+800 2+900 103,6 103,6 103,7 104,7 0,0 1,0 0,0 0,0 100,0 54,8 0,0 7,0 383,5 0,0
2+900 2+1000 103,6 103,6 104,7 105,6 1,0 2,0 0,0 0,0 100,0 154,4 0,0 7,0 1080,5 0,0
2+1000 3+100 103,6 103,6 105,6 106,6 2,0 3,0 0,0 0,0 100,0 254,0 0,0 7,0 1777,7 0,0
3+100 3+200 103,6 103,6 106,6 104,5 3,0 0,9 0,0 0,0 100,0 199,0 0,0 7,0 1393,3 0,0
3+200 3+300 103,6 103,6 104,5 102,4 0,9 0,0 0,0 1,2 100,0 47,0 766,6 7,0 328,8 5366,2
3+300 3+400 103,6 103,6 102,4 100,3 0,0 0,0 1,2 3,3 100,0 0,0 222,8 7,0 0,0 1559,7
3+400 3+500 103,6 103,7 100,3 101,1 0,0 0,0 3,3 2,6 100,0 0,0 293,8 7,0 0,0 2056,4
3+500 3+600 103,7 103,3 101,1 101,8 0,0 0,0 2,6 1,5 100,0 0,0 204,4 7,0 0,0 1430,5
3+600 3+700 103,3 103,1 101,8 102,6 0,0 0,0 1,5 0,5 100,0 0,0 99,6 7,0 0,0 697,0
3+700 3+800 103,1 103,1 102,6 103,0 0,0 0,0 0,5 0,1 100,0 0,0 29,9 7,0 0,0 209,0
3+800 3+900 103,1 102,8 103,0 103,4 0,0 0,6 0,1 0,0 100,0 28,0 5,7 7,0 196,2 39,8
3+900 3+1000 102,8 102,9 103,4 103,8 0,6 0,9 0,0 0,0 100,0 73,9 0,0 7,0 517,2 0,0
3+1000 4+100 102,9 102,9 103,8 103,2 0,9 0,3 0,0 0,0 100,0 60,8 0,0 7,0 425,6 0,0
4+100 4+200 102,9 103,1 103,2 102,5 0,3 0,0 0,0 0,5 100,0 14,9 27,0 7,0 104,6 189,3
4+200 4+300 103,1 103,1 102,5 98,3 0,0 0,0 0,5 4,8 100,0 0,0 269,5 7,0 0,0 1886,5
4+300 4+400 103,1 103,0 98,3 103,0 0,0 0,0 4,8 0,0 100,0 0,0 242,7 7,0 0,0 1698,6
4+400 4+500 103,0 103,3 103,0 99,6 0,0 0,0 0,0 3,7 100,0 0,0 183,8 7,0 0,0 1286,5
4+500 4+600 103,3 103,7 99,6 101,4 0,0 0,0 3,7 2,3 100,0 0,0 300,4 7,0 0,0 2103,1
4+600 4+700 103,7 103,5 101,4 103,1 0,0 0,0 2,3 0,5 100,0 0,0 140,5 7,0 0,0 983,7
Sumber : Perhitungan
Tabel Perhitungan Galian dan Timbunan (lanjt.)
Tinggi
Elevasi Tanah
Stasioning Elevasi As Jalan Luas Volume
Asli Timbunan Galian Lebar
Jarak
Jalan
awal akhir awal akhir awal akhir awal akhir awal akhir Timbunan Galian Timbunan Galian

(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m²) (m²) (m) (m³) (m³)
4+700 4+800 103,5 103,6 103,1 103,3 0,0 0,0 0,5 0,3 100,0 0,0 37,9 7,0 0,0 265,3
4+800 4+900 103,6 103,6 103,3 103,5 0,0 0,0 0,3 0,1 100,0 0,0 18,6 7,0 0,0 130,3
4+900 4+1000 103,6 103,6 103,5 103,7 0,0 0,1 0,1 0,0 100,0 4,9 4,4 7,0 34,1 30,8
4+1000 5+100 103,6 103,5 103,7 104,4 0,1 0,9 0,0 0,0 100,0 49,5 0,0 7,0 346,2 0,0
5+100 5+200 103,5 103,5 104,4 105,4 0,9 1,9 0,0 0,0 100,0 137,3 0,0 7,0 961,3 0,0
5+200 5+300 103,5 103,5 105,4 106,2 1,9 2,7 0,0 0,0 100,0 227,1 0,0 7,0 1589,4 0,0
5+300 5+400 103,5 103,5 106,2 105,6 2,7 2,0 0,0 0,0 100,0 236,2 0,0 7,0 1653,2 0,0
5+400 5+500 103,5 103,5 105,6 104,7 2,0 1,2 0,0 0,0 100,0 161,7 0,0 7,0 1131,7 0,0
5+500 5+600 103,5 103,7 104,7 101,5 1,2 0,0 0,0 0,0 100,0 59,8 0,0 7,0 418,7 0,0
5+600 5+700 103,7 103,8 101,5 103,7 0,0 0,0 2,2 0,1 100,0 0,0 115,0 7,0 0,0 805,1
5+700 5+800 103,8 103,8 103,7 104,7 0,0 0,9 0,1 0,0 100,0 45,5 5,9 7,0 318,5 41,5
5+800 5+900 103,8 103,9 104,7 104,5 0,9 0,7 0,0 0,0 100,0 78,7 0,0 7,0 550,7 0,0
5+900 5+956 103,9 103,9 104,5 104,8 0,7 0,9 0,0 0,0 100,0 76,6 0,0 7,0 535,9 0,0
Total Volume (m3) 52652,6 31208,9
Tanah yang dibutuhkan (m )
Dari perhitungan di atas, dalam perencanaan geometrik jalan sepanjang 5,95621443,7
km atau
3

dari stasioning 0+000 sampai stasioning 5+956, didapatkan galian tanah sebesar 31208,87 m 3,
sedangkan keperluan tanah timbunan sebesar 52652,58 m 3 maka volume tanah yang
dibutuhkan yaitu sebesar 21443,71 m3.
Sumber : Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai