ANALISA UKURAN BUTIRAN

SIFAT SIFAT TANAH SANGAT TERGANTUNG

PADA UKURAN BUTIRANNYA. BESARNYA
BUTIRAN DIJADIKAN DASAR UNTUK PEMBERIAN
NAMA DAN KLASIFIKASI TANAH. OLEH KARENA
ITU ANALISA BUTIRAN INI MERUPAKAN
PENGUJIAN YANG SANGAT SERING DILAKUKAN

ANALISA UKURAN BUTIRAN ADALAH :

PENENTUAN PROSENTASE BERAT BUTIRAN
PADA SATU UNIT SARINGAN, DENGAN UKURAN
DIAMETER LUBANG TERTENTU.
TANAH BERBUTIR KASAR :
DISTRIBUSI UKURAN DARI TANAH
BERBUTIR KASAR DAPAT DITENTUKAN
DENGAN CARA MENYARINGNYA.

TANAH SEBAGAI BENDA UJI , DISARING

LEWAT SATU UNIT SARINGAN STANDART
UNTUK PENGUJIAN TANAH.

BERAT TANAH YANG TERTINGGAL PADA

MASING – MASING SARINGAN DITIMBANG
DAN PROSENTASE TERHADAP BERAT
KUMULATIF PADA TIAP SARINGTAN
DIHITUNG.
 SARINGAN STANDART AMERIKA
NOMOR DIAMETER LUBANG NOMOR DIAMETER LUBANG
SARINGAN (MM) SARINGAN (MM)

3 6,35 40 0,42
4 4,75 50 0,30
6 3,35 60 0,25
8 2,36 70 0,21
10 2 100 0,15
16 1,18 140 0,106
20 0,85 200 0,075
30 0,60 270 0,053
PARTIKEL TANAH
SUSUNAN SARINGAN (AYAKAN)
SARINGAN DIPASANG PADA ALAT PENGGETAR
ANALISA SARINGAN

NOMOR DIAMETER BERAT BUTIR PROSENTASE BERAT PROSENTASE PROSENTASE

SARINGAN SARINGAN TERTINGGAL BUTIR TERTINGGAL KUMULATIF BERAT FINER
(MM) (GRAM) (%) BUTIR TERTINGGAL (%)
(%)

4 4,75

8 2,36

10 2,00

16 1,18

30 0,60

50 0,30

100 0,15

200 0,075

PAN
KEMIRINGAN DAN BENTUK UMUM DARI
KURVA DISTRIBUSI DAPAT DIGAMBARKAN
OLEH KOEFISIEN KESERAGAMAN
(COEFFICIENT OF UNIFORMITY, CU DAN
KOEFISIEN GRADASI (COEFFICIENT OF
GRADATION ), CC , YANG DIBERIKAN
MENURUT PERSAMAAN :
D 60
CU 
D10

CC 
D 30 
2

D60 D10 
• TANAH BERGRADASI BAIK APABILA :
- UNTUK TANAH KERIKIL :
CC = 1 – 3
CU > 4

- UNTUK PASIR :
CC = 1 – 3
CU > 6

• TANAH BERGRADASI SANGAT BAIK APABILA

CU > 15
 CONTOH SOAL 1 :

PERSENTASE
BUTIRAN YANG
LOLOS
(%)
 DARI DIAGRAM DISTRIBUSI BUTIRAN TENTUKAN D10 , CU DAN CC UNTUK
TIAP KURVANYA.

 PENYELESAIAN :
A) TANAH A :
TANAH INI TERMASUK BERGRADASI BAIK TERLIHAT DARI
BENTUK KURVANYA
D10 = 0,02 MM
D30 = 0,6 MM D60 8,5
D60 = 8,5 MM CU    425
D10 0,02
D30 2 0,62
CC    2,1
D10 D60  0,028,5

 KARENA CU > 15 DAN CC ANTARA 1 DAN 3

MAKA BENAR TANAH A BERGRADASI BAIK
• B) TANAH B :
TANAH INI BERGRADASI BURUK KALAU DILIHAT DARI
BENTUK KURVANYA
D10 = 0,021 MM
D60 = 1 MM

D60 1
CU    47,6
D10 0,021

WALAUPUN
D 30 
2

CC  MENURUT KRITERIA

0,04 
2
KOEFISIEN
 0,076 KESERAGAMAN TANAH
D10 BAIK,
INI BERGRADASI D60  0TETAPI
,0212 KARENA TIDAK MEMENUHI
KRITERIA KOEFISIEN GRADASI (CC = 0,076 < 1), MAKA TANAH INI
TERMASUK GOLONGAN BERGRADASI BURUK
• C) TANAH C :
TANAH INI TERMASUK TANAH SERAGAM (UNIFORM)
KALAU DILIHAT DARI BENTUK KURVANYA.
D10 = 0,35 MM
D30 = 0,65 MM
D60 = 0,80 MM
D60 0,8
CU    2,29
D10 0,35

CC 
D 30 
2

0,65 
2
 1,51
D10 D60  0,35 0,8
  

WALAU CC > 1 TETAPI CU SANGAT KECIL , MAKA TANAH C

TERMASUK BERGRADASI BURUK
 CONTOH SOAL 2 :
 HASIL PENGUJIAN ANALISA SARINGAN ADALAH :

DIAMETER LUBANG (MM) BERAT BUTIRAN YANG

TERTINGGAL (GRAM)
4,75 0
2,36 8
1,18 7
0,60 11
0,30 21
0,21 63
0,15 48
0,075 14
 DARI PENGUJIAN HIDROMETER DIDAPAT
DATA :
DIAMETER BUTIRAN BERAT BUTIRAN
(MM) (GRAM)
0,06 – 0,02 2

0,02 – 0,006 1

0,006 – 0,002 0

< 0,002 0
 GAMBAR KURVA DISTRIBUSI
UKURAN BUTIRAN , D10 DAN
NILAI KOEFISIEN
KESERAGAMAN (CU)
BAGAIMANA DENGAN
GRADASINYA
DIAMETER BERAT BUTIRAN % TINGGAL % LOLOS
LUBANG TERTINGGAL
(MM) (GRAM)
4,75 0 0 100

2,36 8 8/175 X 100 % = 4,6 100 – 4,6 = 95,4

1,18 7 7/175 X 100 % = 4 95,4 – 4 = 91,4

0,60 11 11/175 X 100 % = 6,3 91,4 – 6,3 = 85,1

0,30 21 12 73,1

0,21 63 36 37,1

0,15 48 27,4 9,7

0,075 14 8 1,7

0,02 2 1,1 0,6

0,006 1 0,6 -

0,006 – 0,002 0 - -

< 0,002 0 - -

175
 PROSENTASE YANG LOLOS DI PLOT DIDIAGRAM
DISTRIBUSI BUTIRAN SEPERTI TERGAMBAR

 D10 = 0,15 MM
D30 = 0,18 MM
D60 = 0,26 MM

D60 0,26
CU ,    1,73  6
D10 0,15

CC 
D 30 
2

0,18
2
 0,86  1
D60 D10  0,250,15
 MAKA TANAH BERGRADASI BURUK
TANAH BERBUTIR HALUS :
 DISTRIBUSI UKURAN BUTIRAN DARI TANAH
BERBUTIR HALUS ATAU BAGIAN BERBUTIR
HALUS DARI TANAH BERBUTIR KASAR,
DAPAT DITENTUKAN DENGAN CARA
SEDIMENTASI

 METODE INI DIDASARKAN PADA HUKUM

STOKES YANG BERKENAAN DENGAN
KECEPATAN BUTIRAN MENGENDAP PADA
LARUTAN SUSPENSI
• KECEPATAN MENGENDAP BUTIRAN DAPAT
DITENTUKAN OLEH PERSAMAAN :
S   W 2
V D
18
18V 18 L 18 L
D  .  .
S   W S   W t G S  1 W t
DENGAN MENGANGGAP  W  1 GR/CM 3
LCM 
DK
t MENIT 
30
K
GS  1
 DIMANA :
V = KECEPATAN
V = JARAK / WAKTU = L / t
γW = BERAT VOLUME AIR (GR/CM3)
γS = BERAT VOLUME BUTIRAN PADAT
(GRAM / CM3)
μ = KEKENTALAN AIR ABSOLUT (
GRAM DETIK / CM2)
D = DIAMETER BUTIRAN TANAH (MM)
SETTING PERALATAN PENGUJIAN HIDROMETER
URUTAN PERCOBAAN DENGAN HIDROMETER

 AIR ADONAN DIDALAM TABUNG DIADUK

 MEMASUKKAN HIDROMETER DALAM TABUNG
 PROSES SEDIMENTASI DALAM TABUNG
TABEL 1 . FAKTOR KOREKSI SUHU Ct
SUHU (OC) Ct
15 - 1,1
17 - 0,9
18 - 0,7
19 - 0,5
20 0
21 + 0,2
22 + 0,4
23 + 0,7
24 +1
25 + 1,3
26 + 1,65
27 +2
28 + 2,5
29 + 3,05
30 + 3,8
Tabel 2 . Nilai K
Temperatur (oC) GS = 2,5 GS = 2,55 GS = 2,6 GS = 2,65 GS = 2,7 GS = 2,75 GS = 2,8 GS = 2,85

16 0,0151 0,0148 0,0140 0,0144 0,0141 0,0139 0,0137 0,0136

17 0,0149 0,0146 0,0144 0,0142 0,0140 0,0138 0,0136 0,0134
18 0,0148 0,0144 0,0142 0,0140 0,0138 0,0136 0,0134 0,0132
19 0,0145 0,0143 0,0140 0,0138 0,0136 0,0134 0,0132 0,0131
20 0,0143 0,0141 0,0139 0,0137 0,0134 0,0133 0,0131 0,0129
21 0,0141 0,0139 0,0137 0,0135 0,0133 0,0131 0,0129 0,0127
22 0,0140 0,0137 0,0135 0,0133 0,0131 0,0129 0,0128 0,0126
23 0,0138 0,0136 0,0134 0,0132 0,0130 0,0128 0,0126 0,0124
24 0,0137 0,0134 0,0132 0,0130 0,0128 0,0126 0,0125 0,0123
25 0,0135 0,0133 0,0131 0,0129 0,0127 0,0125 0,0123 0,0122
26 0,0133 0,0131 0,0129 0,0127 0,0125 0,0124 0,0122 0,0120
27 0,0132 0,0130 0,0128 0,0126 0,0124 0,0122 0,0120 0,0119
28 0,0130 0,0128 0,0126 0,0124 0,0123 0,0121 0,0119 0,0117
29 0,0120 0,0127 0,0125 0,0123 0,0121 0,0120 0,0118 0,0116
30 0,0128 0,0126 0,0124 0,0122 0,0120 0,0118 0,0117 0,0115
Tabel 3 . Nilai He (Tinggi efektif) Untuk Analisa Hidrometer

Cm He Cm He Cm He Cm He Cm He Cm He Cm He Cm He

0 16,3 8 15,0 16 13,7 24 12,4 32 11,1 40 9,7 48 8,4 56 7,1

1 16,1 9 14,8 17 13,5 25 12,2 33 10,9 41 9,6 49 8,3 57 7,0

2 16,0 10 14,7 18 13,3 26 12,0 34 10,7 42 9,4 50 8,1 58 6,8

3 15,8 11 14,5 19 13,2 27 11,9 35 10,5 43 9,2 51 7,9 59 6,6

4 15,6 12 14,3 20 13,0 28 11,7 36 10,4 44 9,1 52 7,8 60 6,5

5 15,5 13 14,2 21 12,9 29 11,5 37 10,2 45 8,9 53 7,6

6 15,3 14 14,0 22 12,7 30 11,4 38 10,1 46 8,8 54 7,4

7 15,2 15 13,8 23 12,5 31 11,2 39 9,9 47 8,6 55 7,3

ANALISA HIDROMETER

► PROSENTASE LOLOS (PERCENT FINER)

UNTUK GS = 2,65 ADALAH :
R hc
x100%
WS

► PROSENTASE LOLOS (PERCENT FINER)

UNTUK GS ≠ 2,65 ADALAH :
R hc .a G S 1,65
x100% , a
WS G S  12,65
Waktu Rh He K He Ct Cm = Rh +1 R hc  R h  C t  C m
Prosentase Lolos (Percent Finer)
t DK
t
(Menit) Tabel 3 Tabel 2 Tabel 1 %
(mm)
0
2
5
8
16
30 Diplot Diplot
60
120
240
480
960
1920
5760
CONTOH SOAL