Anda di halaman 1dari 12

ORIENTASI RUNWAY

ASISTENSI TUGAS BESAR REKAYASA ANTAR MODA


ORIENTASI RUNWAY
■ Idealnya, operasi pesawat terutama take off harus dilakukan melawan arah angin
■ Kenyataanya, kondisi angin yang terjadi bervariasi setiap waktu baik arah dan
kecepatannya
■ Goal : Menentukan orientasi runway yang memaksimalkan penggunaan runway
sepanjang tahun untuk berbagai kondisi angin
■ Code : ICAO Aerodrome Design Manual, Part 1 Runway
■ Tool : Wind rose, AutoCAD
KRITERIA DESAIN
■ Menurut ICAO, orientasi runway harus dibuat dengan arah sedemikian rupa sehingga crosswind
coverage (airport usability factor) memenuhi paling tidak 95%.
■ Allowable cross wind component
“This is the maximum cross wind component that is safe for aircraft operations. This depends
on the size of aircraft, wing configuration and the condition of the pavement surface.”
PERHITUNGAN LEBAR COVERAGE
Known : Aerodrome Included in Code E
Wing Span = 60.9 Reference Code – (52 m < wing span
Code Element 2 < 65 m)

Aerodrome
Included in Code 4 Known :
Reference Code –
(ARFL > 1800 m) ARFL = 2500 m
Code Element 1

Convert to mph! Width = 2 x


Design Crosswind
20 knots = crosswind =
Value 20 knots
23.0156 mph 46.0312 mph
ANALISIS WIND ROSE
■ Cara untuk menggambarkan data angin ke dalam bentuk grafis untuk mengestimasi runway coverage
■ Dapat digunakan untuk menentukan orientasi runway
■ Data angin yang diperlukan : arah, kecepatan, durasi (persentase dalam setahun)
■ Contoh data angin:
Win Percentage of Wind
Direction 0-4 mph 4-8 mph 8-12 mph 12-18 mph 18-24 mph 24-31 mph 31-38 mph 38-47 mph Total
N 0,00 0,10 0,20 0,12 0,25 0,10 0,00 0,20 0,97
NNE 0,17 0,10 0,35 0,25 0,00 0,10 0,00 0,10 1,07
NE 0,21 0,10 0,08 0,30 0,01 0,11 2,05 0,00 2,86
ENE 0,20 1,10 1,20 1,33 3,50 1,00 0,10 0,10 8,53
E 0,15 2,10 2,50 6,20 3,00 2,20 2,10 1,00 19,25
ESE 0,20 2,50 1,50 1,60 2,20 1,20 2,10 2,10 13,40
SE 0,22 1,00 0,20 0,80 0,50 1,20 0,00 0,00 3,92
SSE 0,10 2,10 0,20 0,10 0,50 0,22 0,00 0,00 3,22
S 0,12 2,10 0,10 0,15 0,10 0,20 0,00 0,00 2,77
SSW 0,30 0,45 0,54 0,45 0,54 0,20 0,56 0,00 3,04
SW 0,25 0,66 0,25 0,54 0,20 0,30 0,22 0,10 2,52
WSW 0,10 1,20 0,00 2,50 1,20 2,50 2,20 1,20 10,90
W 0,12 1,20 2,20 1,25 3,00 2,00 1,20 0,80 11,77
WNW 0,11 2,00 1,12 2,50 2,00 1,25 0,20 0,45 9,63
NW 0,13 0,58 0,60 0,80 0,02 0,75 1,20 0,00 4,08
NNW 0,10 0,62 0,20 0,08 0,07 1,00 0,00 0,00 2,07

Note : Angin dengan kecepatan ≤ 4 mph (calm wind) tidak akan mengganggu operasi pesawat
PROSES PENGERJAAN (1)
■ Plot data angin pada AutoCAD dengan
skala yang benar
■ Tentukan ACW berdasarkan ARFL
pesawat desain
■ Kemudian, gambar bentuk runway pada
wind rose dengan lebar = 2 x ACW
PROSES PENGERJAAN (2)

■ Tentukan luas total dari tiap lingkaran kecepatan angin.


■ Runway diputar tiap 10 derajat pada wind rose untuk menentukan orientasi runway yang
paling efektif dan memenuhi kriteria ICAO

LUAS
0 - 4 mph 600,8296
4 - 8 mph 379,3473
8 - 12 mph 302,3783
12 - 18 mph 197,9203
18 - 24 mph 141,3717
24 - 31 mph 62,8319
31 - 38 mph 37,6691
38 - 47 mph 12,5664
PROSES PENGERJAAN (2)
■ Hitung usability factor pada tiap orientasi yang dicoba.
■ Contoh untung angin 24 – 31 mph (lingkaran merah)
178,2702
𝑐𝑟𝑜𝑠𝑠𝑤𝑖𝑛𝑑 𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 = 0,11 × = 0,0649
302,3783
Putar 10 Derajat ke Kiri
0 - 4 mph 4 - 8 mph 8 -12 mph 12 - 18 mph 18 - 24 mph 24 - 31 mph 31 - 38 mph 38 - 47 mph

0 0,1 0,2 0,12 0,25 0,75 0 0


0,17 0,1 0,35 0,25 0 1 0 0
0,21 0,1 0,08 0,3 0,01 0,1 0 0,2
0,2 0,1 1,2 1,33 2,2 0,1 0 0,0515
0,15 2,1 2,5 6,2 0,5 1,2 0 0
0,2 2,5 1,5 1,6 0,5 0,22 0 0
0,22 1 0,2 0,8 0,1 0,2 0 0
0,1 2,1 0,2 0,1 0,54 0,2 0,9632 0
0,12 2,1 0,1 0,15 0,2 0,0649 0,0008
0,3 0,45 0,54 0,45 2 0,0221 0,4990
0,25 0,66 0,25 0,54 0,02 0,0199 0,0059
0,1 1,2 0 2,5 0,07 0,5898 0,0089
0,12 1,2 2,2 1,25 3,2220 0,1762 0,0558
0,11 2 1,12 2,5 2,7011 0,0535
0,13 0,58 0,6 0,8 1,1023 0,6113
0,1 0,62 0,2 0,08 2,6942 0,0172
2,48 16,91 11,24 18,97 16,1096 5,3249 1,5336 0,2515
Usability Factor (%) 72,8195
PROSES PENGERJAAN (3)
■ Rekap hasil hitungan Orientasi Usability
Runway Factor (%)
usability factor untuk 0 - 18 71,652
setiap orientasi yang 1 - 19 73,143
dicoba 2 - 20 76,585
3 - 21 79,371
■ Pilih orientasi dengan 4 - 22 82,774
usability factor terbesar 5 - 23 85,249
6 - 24 88,356
7 - 25 92,963
8 - 26 90,518
9 - 27 93,724
10 - 28 90,381
11 - 29 86,642
12 - 30 81,325
14 - 32 78,172
15 - 33 75,523
16 - 34 73,770
17 - 35 72,820
PROSES PENGERJAAN (4)

■ Jika usability factor belum memenuhi 95% setelah


seluruh orientasi runway dicoba per 10 derajat, maka
digunakan crossing runway.
■ Crossing runway diperlukan apabila terdapat angin
yang relatif kuat bertiup lebih dari satu arah sehingga
mengakibatkan angin sisi (crosswind) berlebihan
apabila hanya dibuat satu runway.
■ Ulangi tahapan sebelumnya hingga diperoleh
usability factor minimal 95%.
PENOMORAN LANDAS PACU
■ Pada kedua ujung landasan pacu terdapat nomor landasan
pacu (runway designation number)
■ Nomor landasan pacu terdiri atas 2 angka (contoh: 04 dan 22)
■ Nomor tersebut berhubungan dengan sudut azimuth runway
■ Contoh:
Sudut azimuth runway: 900 (berarti arah runway: Timur-Barat)
Nomor runway: 90:10 = 9; ditulis 09 (180+90):10 = 27;
ditulis 27
Ujung landasan pacu sebelah Timur diberi nomor 27 dan
ujung landasan pacu sebelah Barat diberi nomor 09
KETENTUAN PENGUMPULAN

■ Deadline : Minggu, 2 April 2017 pukul 23.59 WIB


■ Progress 2 dikumpulkan dalam bentuk Word, Excel, dan Autocad
■ Subject : PR2 REKMOD_[NO.KELOMPOK]_[NO.KELAS]
■ Word (terkait orientasi runway)
 BAB II (STUDI PUSTAKA)
 BAB IV (PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS)

Anda mungkin juga menyukai