Anda di halaman 1dari 47

Pemanfaatan Sampah Menjadi

Bahan Bakar Jumputan Padat


Untuk Cofiring PLTU

Desember 2021
Pemanfaatan Teknologi
SRF di Dunia
Contoh Implementasi Co-firing RDF/SRF di
Pembangkit Listrik
Finland Germany

SRF-production in Erftstadt Germany: CHP-Plant Wachtberg


SRF-production in
Kerava/Turku

SRF-use in
Wachtberg/Berrenrath Germany: CHP-plant Berrenrath
SRF-use in Anjalankoski
Strictly Confidential
Contoh Implementasi Co-firing RDF/SRF di
Pembangkit Listrik
Finland Germany

SRF-production in Erftstadt Germany: CHP-Plant Wachtberg


SRF-production in
Kerava/Turku

SRF-use in
Wachtberg/Berrenrath Germany: CHP-plant Berrenrath
SRF-use in Anjalankoski
Strictly Confidential
Kapasitas co-firing di Jerman

Tipe Batu Tahun mulai Jenis co- Jumlah cofiring


Nama Pembangkit
bara operasi firing ton-per/tahun
Eschweiler Weisweiler Lignite 1959 SS/PS 73.000
Frechen Wachtberg Lignite 1966 SS 50.000
Grevenbroich Frimmersdorf * Lignite 1991 SRF/SS 150.000
Hürth Goldenberg ** Lignite 2000 SS/AM 286.000
Peitz Jänschwalde Lignite 1985 FS/SRF 500.000 Weisweiler Power Plant, 1.989 MW
Duisburg HKW I *** Hard Coal 1992 RDF/WC 9.000
Flensburg HKW Hard Coal 1985 SS 18.933
Marl Hard Coal 1986 SRF/SS/FS/PS 35.874
Oberkirch Hard Coal 1990 RDF 9.600
Pforzheim HKW Hard Coal 1984 SRF 120.000
Werne Gersteinwerk Hard Coal 1989 SRF 22.000 Jänschwalde, 6x500 MW

Li: lignite; HC: hard coal; SS: sewage sludge; AM: animal meal; Pl: plastic; Fo: foils (plastic); PS: paper sludge; SRF: solid recovered fuels; FS: fiber
sludge; Rj: rejects; TX: textile residues (carpet); WC: wood chips; RDF: refuse derived fuels; OrgL: organic liquids;

Sumber: Weber, K., Quicker, P., Hanewinkel, J. & Flamme, S. Status of waste-to-energy in Germany, Part I – Waste treatment facilities. Waste Manag. Res. 38, 23–44
(2020).
Strictly Confidential
MENGAPA SRF / BBJP ?

 Harga jual berdasarkan BPP (untuk


Kota/Kab diluar Perpres 35/2018)
 Biaya Investasi tinggi bagi pihak
investor
 SDM dengan skill tinggi
 Sampah tidak perlu dipilah
 Reduksi sampah maksimal
 Kebutuhan lahan minim

 Keekonomian tergantung lokasi TPA


dan PLTU/Industri
 Biaya Investasi rendah lebih rendah
dibandingkan PLTSa
 SDM dengan skill menengah
 Sampah perlu dipilah
 Sampah organic dimanfaatkan
terpisah untuk PLTU
 Membutuhkan lahan yang luas

Strictly Confidential 6
Singkong
Bahan Baku Bio ethanol Sorgum
Biodiesel
Bio Energi Biofuel Crops
Tebu Ekstraksi Minyak
Kelapa Sawit Pyrolysis Bioethanol
Bio diesel Liquid Fuel
Kemiri Sunan Minyak nabati
murni
Nyamplung
Woody Aerobic

Combustion
Biomass digestion
Plantation Gaseous Fuel
Agricultural Anaerobic
digestion Solid Fuel
Waste
Mechanical
(chip / pellet)
Direct
Thermal
Combustion
Municipal Solid Pulverization & Refused
Mechanical
Waste drying Derived Fuel
Solid Fuel

Thermal Energy
Torrefaction Char
Thermo

Biomass chemical Plasma Techno


Gasification
Syngas

Processing Pyrolysis
Liquefaction
Pyrolysis Oil
Syngas
Technologies Fermentation Ethanol
Liquid Fuel

Bio- chemical Anaerobic


Biogas Gaseous Fuel
digestion
Diagram diadaptasi dari:
Gumisiriza, R., Hawumba, J. F., Okure, M., & Hensel, O. Anaerobic
(2017). Biomass waste-to-energy valorisation digestion Natural Solid Recovered
technologies: A review case for banana processing in Solid Fuel
Aerobic Bio-activated Fuel
Uganda. Biotechnology for Biofuels, 10(1), 1–29. Mechanical
https://doi.org/10.1186/s13068-016-0689-5 digestion
Biological
Energi, D. J. E. B. T. dan K. (2016). Pedoman Investasi Composting
Strictly Confidential 7
Bioenergi di Indonesia. Bio-drying
Co-firing Biomassa di Pembangkit Batu Bara

Perlu memperhatikan
spesifikasi RDF/SRF/BBJP!

Strictly Confidential
Van Niekerk 2017, courtesy Zhang
Contoh BBJP/SRF yang digunakan untuk Cofiring

 Various types and qualities of SRF exist for power


plants including:
 Hard or soft Pellets from5 to 16mm
 Super fine SRF (grinded pellets fraction MBT)
 Fine SRF (e.g.,10, 20, 30 mm)
 Light SRF for FB (up to 200 mm)

Strictly Confidential
Parameter bahan bakar sesuai
Manual Book Pabrikan PLTU
Tipe PLTU
Satuan PC CFB Chain Grate/Stoker
Parameter Uji
(min/maks)
Min Maks Tipikal Min Maks Tipikal Min Maks Tipikal
Kadar Air % 13,8 25 18 25 35 30 30 35 33,8
Kadar Abu % 3,3 6 5 3 6 5 4 8 5,13
Volatile Matter % 27,9 40 35 45 60 53,85 20 55 32,77
Fixed Carbon % 23 41 30 40 60 44,33 40 60 28,26
Nilai Kalor kCal/kg 3.900 4.700 4.200 3.700 4.300 4.000 3.700 4.200 3.850
Kadar Sulfur (S) % 0,25 0,5 0,4 0,1 2,2 1,17 0,2 0,5 0,19
Kadar Chlor (Cl) % - - 0,1 - - 0,1 - - 0,15
Kadar Kalium (dalam K₂O) % 0,1 2,4 1,3 0,2 2 1,2 0,2 2 0,45
Kadar Natrium (dalam Na₂O) % 0,05 4,1 0,18 0,1 5 0,95 0,1 5 0,89
Hardgrove Grindability Index
HGI 45 65 55 - - - - - -
(HGI)
Ash Fusion Temperature (AFT) °C 1200 - 1200 1215 - 1215 1272 - 1272
Particle Size µm - - 50 - - 1000 - - 6000

Strictly Confidential
SNI Bahan Bakar Jumputan Padat (1/2)

Strictly Confidential 13
SNI Bahan Bakar Jumputan Padat (2/2)

Strictly Confidential 14
Bahan bakar jumputan padat yang digunakan
Tipe fluff / cacah untuk PLTU PC Tipe pellet untuk PLTU CFB Tipe briket untuk PLTU Stoker

Strictly Confidential
Dokumentasi Kegiatan Performance Test

Proses Mixing Bahan Bakar Sampel Pyrite

Proses Mixing Bahan Bakar Sampel Fineness

Sampel BBJP yang digunakan


Sampel BB Mix dari Coal Feeder Pencatatan Parameter Operasi
Strictly Confidential 16
Proses Pembuatan BBJP

17
Alur Proses Pengolahan Sampah

Sumber Sampah Pemilahan Sampah Biodrying Pencacahan Packing Dan Kirim 

Proses Biodrying
Guludan s.d kering + 7 Proses pencacahan
Hari menghasilkan SRF

Pemilahan komposisi 95%


Organik Menggunakan
Conveyor dan Tenaga Kerja

Packing dan Trucking


Non
organik Organik

Strictly Confidential 18
Alur Proses Pengolahan Sampah

Strictly Confidential 19
Konsep Desain
Mulai

Menentukan
komposisi Go to bedengan + biodrying
sampah dengan larutan bioktivator

Proses fermentasi (5-


Sampah kota Sampah taman Sampah pasar
6 hari)

Fresh Landfill
Panen hasil fermentasi
(+diangin-anginkan)

Pemilahan sampah
(incombustible, seperti metal,
Cacah (kasar+halus)
kaca, dkk.)

Kemas dalam
karung
Timbang + mixing (sesuai
variasi yang ditentukan) database

Selesai
# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 20
Konsep Desain
Persiapan:
1. Menggunakan APD dengan baik dan benar (sarung tangan, masker,
Mulai sepatu boot, ear plug jika diperlukan
2. Menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan, seperti kondisi mesin
Menentukan cacah, kelistrikan, bedengan, bioaktivator, dan peralatan penunjang
komposisi sampah lainnya.
3. Personel bersiap pada posisi masing-masing area kerja

Sampah kota Sampah taman Sampah pasar

Fresh Landfill

Pemilahan sampah (incombustible,


seperti metal, kaca, dkk.)

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 21
Konsep Desain

Unloading sampah
Mulai 1. Sampah yang datang ke lokasi workshop didata berasal dari mana
yang dapat diklasifikasikan menjadi
a. Sampah kota
Menentukan
komposisi sampah b. Sampah taman dan sapuan jalan
c. Sampah pasar
2. Jenis sampah berdasarkan asalnya dipilah dan dipisahkan dengan
incombustible, seperti metal, kaca, dlsb.
Sampah kota Sampah taman Sampah pasar

Fresh Landfill

Pemilahan sampah (incombustible,


seperti metal, kaca, dkk.)

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 22
Konsep Desain

Komposisi sampah di bedengan


Timbang + mixing (sesuai 1. Sampah yang masuk ke dalam bedengan ditentukan komposisi
database
variasi yang ditentukan) sampah sesuai jenis sampah yang telah dipilah.
2. Timbang sampah dengan prosentase anorganik maksimal sebanyak
20% (sesuai spesifikasi minimum dari SNI BBJP)
3. Catat untuk berat yang masuk ke dalam bedengan per layer atau per
ketinggian 20cm

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 23
Konsep Desain
Go to bedengan + biodrying
dengan larutan bioktivator
Penyiapan larutan bioaktivator
1. Bioaktivator adalah kumpulan bakteri untuk proses biodrying, perlu
dilakukan pelarutan dengan air dan pengaktifan organisme bakteri
tersebut, biasanya dengan gula (molase).
2. Larutkan 1L bioaktivator dengan gula 1kg dan 60 – 100L air murni,
diamkan sampai muncul buih di permukaan larutan (lamanya
pendiaman tergantung dari kadar air yang dilarutkan, hindari
menggunakan air yang terlalu banyak mengandung klorin karena
akan menghambat perkembangan bakteri di dalam bioaktivator.
3. Kebutuhan larutan bioaktivator adalah

buih
a. Lbio = volume larutan bioaktivator yang diperlukan (liter)
b. BSK = Berat Sampah Kering (kg)
c. Vol. Pengencer = volume air yang digunakan untuk larut ke
dalam bioaktivator

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 24
Konsep Desain

Penyiapan larutan bioaktivator


Go to bedengan + biodrying 1. Contoh kasus di rawa kucing:
dengan larutan bioktivator a. Bedengan ukuran p x l x t = 6,58 x 1,1 x 1 m = 7,24m3
b. Maka untuk pengisian 1 layer setinggi 20cm, volumenya
adalah 7,24 x (20/100) = 1,45m3
c. Berat yang ditimbang untuk 1 layer adalah 830kg
d. Asumsi berat jenis sampah di rentang 0,2 – 0,27 kg/m3
e. Maka, BSK = 1,45 x 0,2 x 830 = 240,7kg/layer
f. Dengan pengenceran dengan air 60L, maka dapat diperoleh,

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 25
Cara penyiraman bioaktivator ke sampah bedengan
Bakteri di dalam bioaktivator diaktifkan dengan molase (gula)
dan dilarutkan dengan air sesuai perhitungan

Jirigen berisi bioaktivator


murni

Tiap 20cm layer sampah dalam


Setelah disiram, timbun dengan
bedengan dipadatkan dan disiram Seterusnya, sampai layer dalam
layer sampah berikutnya setinggi
dengan larutan bioaktivator bedengan terisi penuh (sesuai
20cm dan disiram bioaktivator
dimensi tinggi bedengan)

Go to bedengan + biodrying
dengan larutan bioktivator
Tutup bedengan yang sudah
penuh sampah dengan karung
goni dan diberikan tanda.
Proses fermentasi (5-
6 hari) Proses biodrying diamkan 5-6
hari)

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 26
Konsep Desain
Proses fermentasi (5-
6 hari) Monitoring kondisi peuyeum
1. Lakukan pemeriksaan temperatur dan pH. Jika temperatur naik dan pH menurun,
menandakan proses telah bekerja (evaluasi selama 3 – 5 hari)
2. Ukur temperatur dan pH di 3 titik atas per 2 meter panjang bedengan

3. Ukur temperatur dan pH saat bedengan ditutup karung goni dan saat dibuka.

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 27
Konsep Desain
Proses fermentasi (5-
6 hari) Monitoring kondisi peuyeum
1. Lakukan pemeriksaan temperatur dan pH. Jika temperatur naik dan pH menurun,
menandakan proses telah bekerja (evaluasi selama 3 – 5 hari)
2. Ukur temperatur dan pH di 3 titik atas per 2 meter panjang bedengan

3. Ukur temperatur dan pH saat bedengan ditutup karung goni dan saat dibuka.

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 28
Konsep Desain
Panen hasil fermentasi
(+diangin-anginkan) Panen dan penganin-anginan
1. Pada hari keenam, hasil fermentasi sudah bisa dipanen. Setelah dipanen, kandungan air
akan tinggi disebabkan karena belum sempurna uap yang bebas ke udara dan masih
terperangkap ditengah bedengan, maka perlu diangin-anginkan 1-2 hari di ruangan
terbuka.

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 29
Konsep Desain

Cacah (kasar+halus)
Pencacahan
1. Hasil panen mulai bisa dicacah jika kandungan air sekitar 13-15%, namun di lapangan
Kemas dalam bahan cacahan bisa mulai dicacah ke mesh-1 meskipun kadar airnya masih diatas 15%.
karung Tetapi itu tidak efektif karena mempengaruhi produksi yang dihasilkan dihari yang
sama.
2. Proses pencacahan:
Selesai
a. Bahan baku BBJP kering
b. Cacah Mesh-1
c. Cacah Mesh-5
d. Dikemas ke dalam karung

2b-2c 2c-2d
2a-2b

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 30
Contoh Implementasi Lapangan
Implementasi Lapangan
Identifikasi awal komposisi sampah setempat

Wood chip (sampah taman/


berbasis kayu)

Sampah perkotaan/ rumah tangga


(municipal solid waste/ MSW)

Sampah pasar tradisional/


induk)
Contoh sampel sampah kota (per 100kg sampah)
dilakukan pendataan komposisinya
# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 32
Implementasi Lapangan

Output hasil cacahan ada


di bagian bawah

Pencacahan dilakukan
Input sampah dari atas Maintenance (pembersihan) mata
dengan mesin cacah
(dokumentasi tampak manual potong di dalam mesin akibat
plastik
namun proses ini dapat dibantu jamming dari sampah
dengan konveyor)

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 33
Implementasi Lapangan

Penampakan filter untuk


dibersihkan
Pembersihan area mata pisau mesin cacah, terlihat
sampah yang menempel pada dinding

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 34
Implementasi Lapangan
Gambaran data pemantauan temperatur dan pH bedengan

Temperatur masih naik bahkan di hari ke-6 namun suhu mulai melandai di hari ke-4 sampai
ke-6, mencapai 73 deg.C sehingga sudah dapat dipanen)

Contoh hasil uji laboratorium BPPT hasil cacahan halus (mesh-5) untuk disesuaikan dengan
kriteria SNI 8966-2021 (bahan bakar jumputan padat untuk pembangkit listrik)

Cacah kasar (mesh-1) Cacah halus (mesh-5)

# EnergyofThings www.indonesiapower.co.id 35
Pilot Project BBJP Plant
Di TPSA Bagendung

36
TPSA Bagendung
Kondisi:
PLTU Suralaya 8
1. Jarak TPSA Bagendung ke PLTU
Suralaya sejauh 31 – 38km jalur darat
2. Sampah Kota Cilegon masuk ke
TPSA Bagendung sebesar ± 200 ton
per hari
3. Lokasi Pilot Project pengolahan
sampah menjadi bahan bakar
jumputan padat (BBJP) ada di dalam
PLTU Cilegon
TPSA Bagendung dengan ukuran (p x
l) :
• 22,9 x 15m (plus kanopi depan
10,2 x 5,5m)
4. Kapasitas produksi rencana pilot  5
ton per hari sampah basah (± 1,3 ton
per hari BBJP)
# EnergyofThings Research, Innovation and Knowledge Management \ www.indonesiapower.co.id 37
Legal Standing

MoU Perjanjian Kerja Sama


(PKS)
# EnergyofThings Research, Innovation and Knowledge Management \ www.indonesiapower.co.id 38
Layout Lokasi

10 tenaga operasional dari


DLH
Tenaga di Unloading + pemilahan
setelah unloading = 2 Orang
Tenaga Pemilah = 2 Orang
Tenaga isi Guludan = 2 Orang
Tenaga Panen Guludan = 2 Orang
Operator Mesin = 2 Orang

Truk sampah
datang ke plant
Strictly Confidential 39
Dokumentasi
Kondisi akhir lokasi pilot plant

Strictly Confidential 40
Progress Produksi BBJP di TPSA Bagendung, Kota Cilegon

Uji coba perdana Pilot Project BBJP Set Up Lokasi & Peralatan Monitoring Pengolahan MSW Menjadi BBJP
Plant

Uji coba perdana Pilot Project BBJP Plant Pembangunan Shelter BBJP Plant Product BBJP Hasil Pencacahan

Strictly Confidential
Komposisi Sampah di TPSA Bagendung

Sampah di TPSA Bagendung ada 2


jenis yang memiliki komposisi similar
dan 1 jenis lainnya, yaitu: Komposisi similar dan
mayoritas sampah di Kota
1. Sampah Rumah Tangga Cilegon
2. Sampah Pasar
3. Sampah kayu (sebagian kecil)

Pemilahan sampel awal:


Organik: 80,7%
Non-Organik: 19,3%

Sampel BBJP telah diuji Proximate dan


Ultimate di Lab BPPT didukung
pengujian mandiri di Lab PLTU
Strictly Confidential Suralaya 42
Uji Coba Perdana Pilot Plant di 2 November 2021

“bersinergi”

IP CLG

# EnergyofThings Research, Innovation and Knowledge Management \ www.indonesiapower.co.id 43


Potensi Pengembangan

44
BANTEN: Selayang pandang Kebutuhan Offtaker vs. potensi pasokan

PLTU Kebutuhan Biomassa harian untuk cofiring


PLTU
Suralaya 1-8
Lontar
SFC Biomassa : 0.83 ton/MWh Persentase Cofiring
8 5
3 1 No Nama PLTU DTP Satuan 1% 2% 3% 4% 5%
PLTU
1 PLTU Lontar 3x315 MW 188 376 565 753 941
6 2
Labuan 2 PLTU Labuan 2x300 MW 120 239 359 478 598
7 4
3 PLTU Suralaya 1-4 4x400 MW 319 637 956 1,275 1,594
4 PLTU Suralaya 5-7 3x600 MW 359 717 1,076 1,434 1,793
5 PLTU Suralaya 8 1x625 MW 125 249 374 498 623
Total Kebutuhan Biomass/hari 1,110 2,219 3,329 4,438 5,548

Note: kotak hijau menandakan Jarak dari TPA ke PLTU <100km


Timbulan Sampah untuk Jarak ke PLTU Jarak ke PLTU Jarak ke PLTU
No Nama TPA Lokasi Produksi SRF
Sampah diolah SRF Lontar Labuan Suralaya
1 TPA Rawakucing Kota Tangerang 900 tpd 540 tpd 162 tpd 30 km 140 km 106 km
2 TPA Cipeucang Kota Tangerang Selatan 850 tpd 510 tpd 153 tpd 65 km 120 km 117 km
3 TPA Cilowong Kota Serang 200 tpd 120 tpd 36 tpd 70 km 65 km 46 km
4 TPA Dengung Kabupaten Lebak 50 tpd 30 tpd 9 tpd 60 km 90 km 92 km
5 TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang 2,000 tpd 1,200 tpd 360 tpd 20 km 120 km 96 km
6 TPA Bangkonol Kabupaten Pandeglang 50 tpd 30 tpd 9 tpd 80 km 45 km 68 km
7 TPA Bojong Canar Kabupaten Pandeglang 50 tpd 30 tpd 9 tpd 110 km 20 km 90 km
8 TPA Bagendung Kota Cilegon 300 tpd 180 tpd 54 tpd 85 km 80 km 35 km
4,400 tpd 2,640 tpd 792 tpd

Strictly Confidential 45
Perkiraan Kebutuhan Lahan BBJP Plant 3 x 100 TPD
di TPSA Bagendung

Lokasi pilot plant BBJP saat ini

Strictly Confidential 46
Overview BBJP Plant Kapasitas 3 x 100 TPD Sampah Basah

Strictly Confidential 47
Kesimpulan

1. Kerja sama pengolahan pilot plant BBJP di TPSA Bagendung telah memiliki
landasan hukum antara PT Indonesia Power dan Pemerintah Kota Cilegon.
2. Setup BBJP Pilot Plant di TPSA Bagendung berjalan dengan lancar dengan revisi
pekerjaan tambahan  Pekerjaan Sipil telah Selesai 100%.
3. Pengujian sampel BBJP akan dilakukan di Laboratorium BPPT supaya sesuai
spesifikasi kualitas BBJP sesuai ketentuan SNI 8966-2021.
4. Kandungan Organik dan Non-Organik pada (sampel) sampah di TPSA Bagendung
masih dalam batas untuk dapat digunakan di PLTU (non-organik <20%).
5. Provinsi Banten, termasuk Kota Cilegon, memiliki bahan baku sampah yang dapat
diolah menjadi BBJP sehingga memiliki nilai jual ke PLTU.
6. Pilot plant BBJP di TPSA Bagendung dilanjutkan sampai Desember 2022.

# EnergyofThings Research, Innovation and Knowledge Management \ www.indonesiapower.co.id 48

Anda mungkin juga menyukai